cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Anak
ISSN : 23026804     EISSN : 25794531     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 269 Documents
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Dengan Media Puzzle Huruf Pada Anak Kelompok B1 TK Arum Puspita Syamsidah, -
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2630.556 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis anak dengan media puzzle huruf. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelompok B1 TK Arum Puspita Ciren, Triharjo, Pandak, Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan hasil karya anak. Data proses kegiatan menulis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, sedangkan hasil karya anak dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kegiatan menulis dan hasil karya anak mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data hasil pengamatan proses kegiatan menulis, anak- yang terampil dalam menulis pada pra siklus ada 7 %, meningkat di akhir siklus menjadi 40 %, anak yang kurang terampil pada pra siklus ada 65 %, diakhir siklus menurun menjadi 7 %. Berdasarkan hasil karya tulisan anak pada pra siklus yang tergolong sangat baik tidak ada. Pada akhir siklus ketiga ada 40 %, yang proses menulisnya 0baik dari pra siklus ada 7 %, diakhir siklus ada 40 %, sedangkan anak yang proses menulisnya kurang baik menurun dari pra siklus ada 65 % menjadi 20 %, sehingga ada 80 % anak yang telah mencapai KKM. Dengan demikian akhir siklus ketiga KKM telah tercapai. Kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis, puzzle, anak
Pembelajaran Budi Pekerti bagi Anak Usia Dini Setyarini Muslimah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1202.068 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3034

Abstract

Karakter moral adalah nilai moralitas manusia yang dikenal dan diimplementasikan dalam tindakan nyata, yang meliputi sikap terhadap Tuhan, sikap terhadap manusia, sikap terhadap dirinya dan lingkungan. Strategi yang tepat untuk menyampaikan nilai ini moral untuk anak usia dini, antara usia 1-6 tahun adalah dengan memberikan model atau contoh pendidik mereka, dan kemudian pelaksanaannya digunakan sebagai bagian dari tindakan kebiasaan atau kegiatan sehari-hari. Sedangkan teknik pembelajaran dapat dilakukan melalui bercerita, legenda atau cerita dan seni, seperti menyanyi, menggambar atau membuat kerajinan seni. Para keberhasilan utama dari penelitian ini tergantung pada perilaku kolaborasi antara aducators, orang tua dan masyarakat, karena kenyataannya belajar melibatkan banyak aspek, komprehensif. Kata kunci: karakter moral, model teladan, anak usia
Melatih Asertivitas Pada Anak Usia Dini Muthmainnah, -
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1678.238 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3035

Abstract

Sikap asertif ditunjukkan dengan berani mengungkapkan pikiran dan perasaan, mempertahankan hak atau kepentingannya, tanpa menyakiti atau merugikan orang lain. Asertif tidak hanya berlaku ketika seseorang menyatakan ketidaksukaan atau perbedaan pendapat, tapi juga mengungkapkan pendapat yang sama atau yang menjadi kesukaannya. Meskipun pada umumnya masalah yang muncul terkait dengan asertivitas adalah tentang kemampuan seseorang untuk menyatakan ketidaksukaan atau perbedaan pendapat. Asertivitas tidak hanya perlu dimiliki orang dewasa, tapi juga perlu dimiliki anak-anak. Agar anak mampu memiliki sikap asertif, maka anak perlu dibekali dengan kemampuan berkomunikasi yang baik. Anak-anak usia prasekolah perlu dikenalkan dengan sikap asertif seiring dengan kemampuan bahasanya yang sudah berkembang dengan baik dan agar anak- anak mampu bersikap tegas, mampu memilah saat yang tepat untuk bersikap asertif dan non asertif, tidak menjadi orang yang tertekan, dirugikan serta menjadi anak yang mandiri dan percaya diri. Katakunci; latihan, asertivitas, anak usia dini
Kemampuan Membidik Nada Pada Mahasiswa PPSD FIP UNY Rina Wulandari
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1869.26 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3036

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan membidik nada sebagai salah satu jenis kemampuan musik pada mahasiswa PPSD FIP UNY. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PPSD FIP UNY angkatan 2009/2010 sejumlah 232 mahasiswa. Sampel yang digunakan sejumlah 89 mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah survai. Hasil yang dicapai yaitu 0.0561798 % (5 mahasiswa) tidak dapat menirukan nada dengan tepat. Sisanya, yaitu 0.94382 (84 mahasiswa) dapat menirukan nada yang terdapat dalam iringan audio yang peneliti sediakan. Kata kunci: kemampuan, membidik nada, mahasiswa
Meninjau Kompetensi Guru PAUD Lulusan Sarjana PG-PAUD di Pontianak - Halida
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1930.665 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3037

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil tes UKA guru PAUD lulusan saijana PG-PAUD di propinsi Kalimantan Barat pada umumnya dan Kotamadya Pontianak pada khususnya yang masih rendah. Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena pada usia dini merupakan peletak dasar dari berbagai perkembangan aspek bagi kelanjutan kehidupan anak ketika dewasa. Empat kompetensi guru perlu diketahui oleh guru anak usia dini, karena empat kompetensi ini sangat menentukan kelancaran proses pembelajaran di kelas serta pembentukan diri anak yang positif dan berkarakter melalui pembiasaan. Beranjak dari hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang dimiliki guru PAUD dalam proses pembelajaran dalam kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan yaitu teknik komunikasi tidak langsung dan komunikasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lulusan sarjana PG-PAUD memiliki kompetensi pedagogik sebesar 63%, kompetensi kepribadian sebesar 71%, kompetensi sosial sebesar 70% dan kompetensi profesional sebesar 52%. Kata kunci: kompetensi guru, sarjana PG-PAUD
Membangun Sekolah Idola Ningsih, Nuwu
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3460.682 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3038

Abstract

Untuk membangun sekolah yang menyenangkan, yaitu sebuah sekolah yang membuat seluruh komponen warganya merasa nyaman, aman, merasa diterima, diperhatikan, dibimbing, diarahkan, dan mendapat pengakuan, maka dibutuhkan metode dan langkah- langkah yang jelas. Langkah-langkah tersebut tidak hanya jelas, tetapi praktis dan mudah dipahami, sehingga mudah diterjemahkan oleh warga sekolah dalam kinerjanya sehari-hari. Hal yang perlu diperhatikan antara lain bahwa sekolah perlu membangun budaya kerja profesional sebagai cerminan pendidikan karakter, menerapkan gaya kepemimpinan situasional, menerapkan prinsip-prinsip belajar Ki Hajar Dewantara dan adanya penguatan budaya pembelajar. Kata kunci: membangun, sekolah
Peran Kepala Sekolah sebagai Manajer di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Cahyaningrum, Eka Sapti
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1440.266 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i1.3039

Abstract

Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Karena sifat inilah sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Di mana keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah. Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah serta mampu melaksanakan peranannya sebagai orang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin sekolah. Studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah (Wahjosumidjo, 2008: 82). Tiap sekolah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga menuntut adanya variasi dalam pengelolaannya. Sekolah harus dilihat sebagai organisasi yang bersifat kompleks dan unik, tugas dan fungsi kepala sekolah seharusnya dilihat dari berbagai sudut pandang. Tantangan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) semakin berat karena adanya tuntutan kualitas dari masyarakat sekaligus persaingan ekstemal yang semakin ketat pula. Paradigma baru manajemen pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu berfungsi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM). Kepala sekolah sebagai manajer memiliki peran dan fungsi strategis karena keberhasilan lembaga yang dipimpinnya tergantung kepada pemilihan metode, strategi, dan pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan terkait dengan penataan, pengelolaan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh lembaga PAUD. Kata kunci: kepala sekolah, manajer pendidikan
Empati Sebagai Dasar Pembentukan KarakterAnak Usia Dini Riana Mashar
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2199.02 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i2.3040

Abstract

Pendidikan anak usia dini dewasa ini masih banyak menekankan pada proses kognitif. Penekanan pembentukan karakter dari aspek kognitif saja, belum cukup membuat anak memiliki karakter yang diharapkan. Aspek afeksi melalui peningkatan kemampuan anak berempati merupakan salah satu upaya yang dapat dikembangkan orang dewasa di sekitar anak untuk membentuk karakter yang lebih baik. Kata kunci: empati, pembentukan karakter
Pemilihan Nilai Karakter dalam Cerita Anak dan Teknik Penceritaannya Enny Zubaidah
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1976.494 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i2.3041

Abstract

Pendidikan Karakter atau Pendidikan Budi Pekerti idealnya diterapkan sejak Anak Usia Dini (AUD), namun bukan berarti terlambat jika pendidikan karakter ini diterapan di seluruh tingkat satuan pendidikan. Dengan pendidikan karakter, diharapkan peserta didik tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai karakter yang baik. Untuk itu, guru AUD hendaklah memiliki kompetensi sebagai guru AUD. Dapat mengajar peserta didiknya melalui cara yang benar dan baik sehingga paserta didik kelak bukan hanya memiliki kepandaian, namun juga memiliki nilai-nilai karakter yang baik pula. Cerita Anak (CA) adalah sesuatu yang memiliki makna bagi anak apabila dapat memberi kebermanfaatan. Kebermanfatannya itu karena CA memiliki amanat yang mampu mengemban ajar an moral yang berupa nilai-nilai pendidikan karakter, sehingga bermakna bagi anak. Makna CA itulah yang merupakan salah satu sajian materi yang dapat diberikan kepada AUD di sekolah. Untuk itu, jika guru dapat memilih CA dengan baik dan menceritakannya dengan baik pula, peserta didik akan mampu menghayati, memahami, dan mampu mengapresiasi isi cerita yang diperdengarkan tersebut secara baik pula. AUD walaupun masih berada pada masa sebelum operasional konkrit, namun dalam pembelajarannya pun tetap digunakan melalui pendekatan komprehensif dengan metode keteladanan yang konkrit. Metode ini lebih sesuai diterapkan pada peserta didik tingkat AUD melalui CA dan perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: nilai karakter, cerita anak, teknik bercerita, anak usia dini
Membaca dan Menulis Permulaan Untuk Anak Usia Dini Christianti, Martha
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.318 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v2i2.3042

Abstract

Tujuan pengembangan bahasa untuk anak usia dini adalah agar anak mampu berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca dan menulis. Dengan demikian, belajar membaca dan menulis sudah dapat diawali sejak usia dini yaitu kesadaran literasi dan eksplorasi dengan lingkungan. Ada beberapa kesiapan yang mempengaruhi anak untuk dapat membaca yaitu kesiapan fisik, kesiapan perceptual, kesiapan kognitif, kesiapan linguistik, kesiapan afektif, dan kesiapan lingkungan. Beberapa kegiatan bermain dapat dirancang pendidik untuk mengembangkan membaca dan menulis permulaan anak disesuaikan dengan tahapan membaca dan menulis dari para ahli. Kata Kunci: baca-tulis permulaan

Page 4 of 27 | Total Record : 269