cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat
ISSN : 23551615     EISSN : 24772992     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 180 Documents
EVALUASI PROGRAM KEWIRAUSAHAAN BENGKEL PADA KEJAR PAKET B DI PKBM TUNAS BANGSA TUGU SEMARANG Pamungkas, Andriyani; Fauziah, Puji Yanti
Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 2: November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.806 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; (1) Partisipasi dan kebutuhan masyarakat terhadap program, pengetahuan peserta didik tentang bengkel. (2) Motivasi, karakteristik peserta didik dan narasumber, pendanaan, sarana dan prasarana. (3) Aktivitas peserta didik selama pelatihan, strategi pembelajaran, dan hubungan antar pribadi. (4) Dampak yang ditimbulkan. (5) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program kewirausahaan bengkel di PKBM Tunas Bangsa Tugu Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan menggunakan model penelitian CIPP. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Aspek context menunjukkan kesesuaian antara kebutuhan dan partisipasi, pengetahuan peserta didik tentang bengkel. Aspek input menunjukkan motivasi, karakteristik peserta didik dan narasumber, pendanaan, sarana prasarana dalam kategori baik. Aspek process menunjukkan aktivitas peserta didik, strategi pembelajaran, dan hubungan antar pribadi dalam kategori baik. Aspek product menunjukkan kegiatan program terlaksana dengan baik. Faktor pendukung meliputi motivasi yang tinggi dari peserta didik, sarana prasarana. Adapun kendalanya meliputi kekosongan narasumber dan apabila ada barang/peralatan bengkel hilang.Kata Kunci: pelaksanaan program kewirausahaan, keberhasilan program kewirausahaan. AN EVALUATION OF THE WORKSHOP ENTREPRENEURSHIP PROGRAM FOR THE PACKAGE B LEARNING GROUP IN THE COMMUNITY LEARNING ACTIVITY CENTER OF TUNAS BANGSA, TUGU, SEMARANGAbstractThis study aimed to describe; (1) Participation and community needs of the program, learners knowledge of workshop. (2) Motivation, characteristics learners and speaker, facilities and infrastructure. (3) Activities of students during training, learning strategies, and interper-sonal relationship.(4) Impact. (5) Factors supporting and inhibiting the implementation of the entrepreneurship program in the CLC of Tunas Bangsa Tugu Semarang. This was an evaluation study employing the CIPP. The data were collected through interviews, documentation, and observations. The results are as follows; The context aspect shows a correspondence between the needs and the participants’ participation, and their workshop knowledge. The input aspect shows the participants’ motivation and characteristics, the tutors’ characteristics, the funding, and the infrastructure facilities which are in the good category. The process aspect shows the participants’ activities during the training, the learning strategies, and the interpersonal relationship which are in the good category. The product aspect shows that the activities of the workshop entrepreneurship program can be well implemented. Contributing factors include high motivation, participants’ high motivation, and infrastructure facility availability. As for obstacles include vacancy sources and the loss of the workshop equipment.Keywords: implementation of the entrepreneurship program, success of the entrepreneurship program
KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT PESERTA PELATIHAN KELOMPOK PRAKOPERASI DI KECAMATAN NAMLEA KABUPATEN BURU Ateng Wesa; Yoyon Suryono
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.421 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembentukan kelompok prakoperasi di Kecamatan Namlea, faktor pendukung dan penghambat pelatihan kelompok prakoperasi di Kecamatan Namlea, dan dampak pelatihan terhadap anggota kelompok Prakoperasi di Kecamatan Namlea. Penelitian ini merupakan penelitian kasus dengan pendekatan kualitatif naturalistik. Data yang diperoleh dianalisis secara interaktif dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok prakoperasi dibentuk dari organisasi kelompok masyarakat yang memiliki pola pikir yang sama, dengan bantuan dari Dinas Koperasi lewat sosialisasi tentang proses pembentukan prakoperasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendirikan prakoperasi. Biaya pelatihan disediakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Buru masih kurang sehingga waktu pelatihan terbatas sedangkan fasilitator su-dah baik. Diklat yang dilaksanakan disambut baik oleh peserta dari kelompok prakoperasi karena materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan dilapangan dalam mengelola usaha atau membuka usaha baru. Pelaksanaan pelatihan didukung oleh biaya dari pemerintah daerah Kabupaten Buru, memiliki fasilitator pelatihan yang memadai dan didukung oleh peserta pelatihan yang memilik motivasi untuk belajar agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola koperasi maupun usaha sendiri.Kontribusi pelatihan terhadap peserta pelatihan adalah dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM), membangkitkan semangat untuk berkoperasi dan berwirausaha, serta membantu masyarakat khususnya anggota kelompok prakoperasi dalam meningkatkan ekonomi keluarganya. Namun kurang transparansi keuangan dari pengurus kepada anggota sehingga banyak koperasi yang kurang berkembang.Kata kunci: pelatihan, kelompok prakoperasiTHE ECONOMIC WELFARE OF THE COMMUNITY MEMBERS JOINING THE PRE-COOPERATIVE GROUP TRAINING IN NAMLEA DISTRICT, BURU REGENCYAbstractThis research was aimed to know: the process of forming of pre-cooperative group in Namlea District, supportingand obstacle factors and of pre-cooperative group training in Namlea District, training effects towards pre-cooperative groups in Namlea District. This was a case research using a qualitative naturalistic approach. Data obtained was analyzed interactively by steps ofdata gathering, data reduction, data presentation and, drawing conclusion. The research result showed that pre-cooperative groups was established from community group organization that had the same patterned thinkers with the aids of Cooperative Office through a socialization on pre-cooperative establishment process and requirements to fulfill to establish a pre-cooperative. Training fee provided by Buru Regency regional government was still less so that training time was limited, while the facilitators had been good.  The education and training conducted was well welcomed by the training participants from pre-cooperative groups due to the modules given was adjusted to field training participant needs in managing business and run new businesses. The training enforcement was aided by Buru Regency regional governmental that had adequate training facilitators and supported by training participants who were motivated to learn in order that they could increase knowledge and skills to manage a cooperative as well as self business. The training contribution towards training participants was to be able to improve human resources (SDM), ignited enthusiasm to run cooperative and to do business and also to help people, especially pre-cooperative group members to improve their family economics. However, the lack of financial transparency from the co-operative administrators to the members so that a lot of cooperatives were less-developed.Keywords: training, pre-cooperative groups
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DI KB-TK ISLAM AL AZHAR 31 YOGYAKARTA Avanti Vera Risti Pramudyani; Sugito Sugito
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.077 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2686

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran terpadu pada pendidikan anak usia dini dan pengaruh pembelajaran terpadu terhadap aspek perkembangan anak. Penelitian ini adalah Penelitian metode kualitatif dengan dengan pendekatan fenomenologis yang mendeskripsikan tentang pemahaman terhadap seseorang di berbagai situasi dimana akan menjadi bagian utama dalam penggambarannya. Teknik pengumpulan data pengamatan peran serta, di mana peneliti berfungsi sebagai instrumen yang tak terpisahkan dengan subjek penelitian untuk melakukan wawancara mendalam, pengamatan terus-menerus dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif yang dilakukan melalui empat kegiatan utama yakni: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan Proses pembelajaran terpadu yang dilakukan belum memperlihatkan keterkaitan antara tema dan dilakukan melalui tahapan: kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengaruh pembelajaran terhadap perkembangan anak, bidang yang paling menonjol adalah bidang sosial emosional dengan pengenalan “rewards and punishment”.Kata kunci: pembelajaran terpadu, pendidikan anak usia dini, aspek perkembangan anak THE IMPLEMENTATION OF INTEGRATED LEARNING IN EARLY CHILDHOOD DEVELOPMENT IN KB-TK ISLAM AL AZHAR 31 YOGYAKARTAAbstractThis study aims to investigate: (1) the implementation of integrated learning in early childhood education, and (2) the impact of integrated learning on the aspects of children’s development. The study employed the qualitative method with the phenomenological approach in which the illustration of understanding people in different situation becomes the essential point of the data. The data were collected through participant observations, in which the researcher functioned as the instrument inseparable from the research subjects to carry out in-depth interviews, continuous observations, and documentation study. The data analysis technique was the interactive analysis model conducted in four main activities, namely data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. The research findings are as follows. (1) The implemented integrated learning process has not shown the relation among themes and was conducted through the stages of activity planning, implementation, and evaluation. In terms of the impact of learning on children’s development, the most outstanding areas are the emotional and social areas using the introduction to rewards and punishments.Keywords: integrated learning, early childhood education, aspects of children’s development
EFEKTIVITAS PELATIHAN KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN GRABAG Benni Farida Fauziarti; FX. Soedarsono
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.296 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2687

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan pelatihan kurikulum PAUD dilihat dari empat variabel, yaitu reaksi peserta terhadap pelatihan, pemahaman materi, perubahan perilaku, dan dampak di lembaga asal. Jenis penelitian adalah evaluasi dengan menerapkan model evaluasi Kirkpatrick. Populasi penelitian meliputi seluruh peserta pelatihan sebanyak 43 peserta. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sensus, yakni meliputi seluruh ang-gota populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah inventori, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen, digunakan analisis faktor, uji koefisien Alpha, dan reliabilitas kombinasi linier. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kurikulum efektif. Keefektifan tersebut ditunjukkan oleh hasil kontribusi tiga level terhadap level akhir dan skor tinggi yang diperoleh para peserta pada semua variabel penelitian serta didukung oleh hasil wawancara dan observasi. Namun variabel yang memberikan kontribusi secara signifikan terhadap dampak di lembaga hanyalah variabel pemahaman materi sebanyak 15,6% dan variabel perubahan perilaku sebesar 9,5%.Kata kunci: efektivitas pelatihan THE EFFECTIVENESS OF THE TRAINING OF EARLY CHILDHOOD EDUCATION CURRICULUM IN GRABAG DISTRICTAbstractResearch aims to know effectiveness of of the training of early childhood education curriculum viewed from four variables, namely reaction participants against training, understanding matter, behavior modifications, and impact in an institution origin.The kind of research is evaluation by applying model evaluation kirkpatrick. Population research over all the trainees 43 participants. Sampling techniques used is technique census, namely covering all members of the population.Technical data used is inventori, interview observation, and documentation.To know validity and reliabilitas instrument, used of factor analysis, test coefficient alpha, and reliabilitas combination linear. The technique of data analysis were descriptive analysis and path analysis.The result showed that training curriculum is effective. The effectiveness is showed by the contribution of three levels to the last level and based on the high scores obtained by the participants on all study variables and also supported by interview and obervation results. However, the variables that provide the significant impact on the institution is only the variables of understanding the material as much as 15.6% and the variable of behavior change by 9.5%.Keywords: the effectiveness of training
PERAN ORANG TUA DAN PENDIDIK DALAM MENERAPKAN PERILAKU DISIPLIN TERHADAP ANAK USIA DINI Ernie Martsiswati; Yoyon Suryono
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.2 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2688

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan adanya hubungan peran orang tua dan pendidik dalam menerapkan perilaku disiplin terhadap anak usia dini. Menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dengan wawancara terstruktur skala Guttman, observasi dengan dokumentasi pada 35 anak usia dini di Kelompok Bermain Surya Marta Yogyakarta. Hasil penelitian adalah tingkat keeratan hubungan antara peran orang tua dengan perilaku disiplin anak usia dini adalah sangat lemah dan hubungannya berbanding terbalik, tingkat keeratan hubungan antara peran pendidik terhadap perilaku disiplin anak adalah lemah, dan hubungannya searah, tingkat keeratan antara hubungan peran orang tua dan pendidik secara bersama-sama adalah lemah dan hubungannya tidak searah. Rekomendasi hasil penelitian kepada orang tua dan pendidik supaya mengoptimalkan perannya dengan memberikan arahan kepada anak usia dini dalam berperilaku disiplin, mengadakan hubungan dengan bekerja sama dalam menerapkan perilaku disiplin terhadap anak usia dini.Kata Kunci: peran orang tua dan pendidik, perilaku disiplin, anak usia dini. THE ROLES OF PARENTS AND EDUCATORS IN THE APPLICATION OF THE DISCIPLINE BEHAVIOR OF EARLY AGED CHILDRENAbstractThis study aims to investigate the relationship of parents and educators’ roles in the application of the discipline behavior in early aged children The study employed the quantitative research method. The data collecting techniques included structured interviews using the Guttman scale  and  observations with documentation on 35  early aged children in Surya Marta Play Group Yogyakarta. The results of the study are as follows. The level of the relationship strength between parents’ roles and the discipline behavior of early aged children is very low and the relationship of the two variables is negative. The level of the relationship strength between educators’ roles and the discipline behavior of early aged children is low and the relationship of the two variables is positive. The level of the relationship strength of parentsand educators’ roles as an aggregate is low and the relationship is negative. The recommendations from the results of the study are as follows: parents and educators   should optimize their roles by giving guidance on the discipline behavior to early aged children. Parents and educators are expected to establish cooperative relationship in the application of the discipline behavior of early aged children.Keywords: the roles parents and educators, dicipline behavior, early aged children
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA Kartini, Kartini; Sujarwo, Sujarwo
Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1, No 2: November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.666 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kreativitas anak usia dini pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunaka media plastisin, (2) perbedaan kreativitas antara kelompok anak yang diajarkan dengan media plastisin dan media balok di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 5 Mataram. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest control group design. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui kreativitas anak. Teknik analisis data menggunakan uji T-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan kreativitas anak usia dini pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media plastisin. (2) ada perbedaan yang signifikan mengenai kreativitas anak antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Perolehan mean kreativitas eksperimen lebih besar dari pada mean kelompok kontrol yaitu 37,00 > 31,17. Hasil uji-t data posttest kemampuan kreativitas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa nilai t-tabel dengan derajat bebas (df) 34 dengan taraf signifikansi  α = 0,05 adalah sebesar 2,032. Nilai t- hitung 3,389 > t-tabel 2,032 dan nilai p-value 0,000< taraf signifikansi 0,05.Kata Kunci: penggunaan, media plastisin, kreativitas anak usia dini THE USE OF PLASTISIN MEDIA IN IMPROVING CHILDREN CREATIVITYAbstractThis research aims to know: (1) there are the differences of early childhood creativity of learning before and after using Plastisin, (2) the differences of creativity in learning by using Plastisin and Block of children group at TK Aisyiyah Bustanul Athfal 5 Mataram. This research used quasi-experiment with pretest-posttest control group design. The data collection technique used observation. Analysis data technique was done with T-test. The result of the research was (1) There are differences of early childhood creativities in learning before and after using plastisin media. (2) There are significance differences between creativities the experiment and control group. Creativity experiment mean was bigger than control group 37.00 > 31.17. The result of T-test data from post-test, the creativity ablity of control and experiment group showed that t-table with standard deviation (df) 34 with significance α = 0.05 was 2.032. t-count score 3.389>t-table 2.032 and p-value 0.000 < significance 0.05.Keywords: the use of, plastisin media, children creativity.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN SANDIWARA BONEKA Mila Faila Shofa; Suparno Suparno
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.137 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengimplementasikan kegiatan permainan sandiwara boneka dalam mengembangkan keterampilan berbicara peserta didik di PAUD SAYMARA Kartasura kelompok A, (2) meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui permainan sandiwara boneka di PAUD SAYMARA Kartasura kelompok A. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik kelompok A di PAUD SAYMARA Kartasura tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas, dan kepala sekolah. Data dikumpulkan melalui observasi, catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif model alur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) implementasi permainan sandiwara boneka meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal berupa apersepsi dan pengenalan tokoh, pada kegiatan inti guru menunjukkan permainan sandiwara boneka, dan kegiatan akhir peserta didik menceritakan kembali dengan permainan sandiwara boneka. (2) permainan sandiwara boneka dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini. Peningkatan prosentase keterampilan berbicara dari sebelum tindakan sampai dengan siklus II yakni sebelum tindakan 40,13 %, siklus I mencapai 61,08 %, siklus II mencapai 79,74 %.Kata kunci: keterampilan berbicara, anak usia dini, permainan sandiwara boneka. IMPROVING EARLY CHILD SPEAKING SKILLS THROUGH PUPPET PLAYSAbstractThe study aims to: (1) implement puppet play activities in developing speaking skills in PAU Improving Early Child Speaking Skills through Puppet Plays (A Classroom  Action Research  in PAUD Kartasura SAYMARA Group A in the Academic Year of 2013/2014 )D SAYMARA Kartasura group A, and (2) improve speaking skills in early child through puppet plays in PAUD SAYMARA Kartasura group A.This research is Classroom Action Research. The subjects in this study are students in PAUD SAYMARA group A Kartasura in the Academic Year of  2013/2014. This research is a collaborative research, between researcher, classroom teachers, and  school headmaster. Data validity were checked  by triangulation. Data were analyzed by descriptive qualitative flow models. The results indicate that (1) the implementation of puppet play include first activity, core activity, and closing activity. First activity include apperception and character recognition, teacher show the puppet plays in the core activity, and the final activity student retell the puppet plays. (2) puppet plays can improve speaking skills in early child. The percentage of speaking skills in pre cycle is 40.13 %, in first cycle 61.08 % and in the second is 79.74 %.Keywords: speaking skills, early child, puppet plays
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ALAM UNTUK PENGEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN Susmiyati Jiwaningrum; Yoyon Suryono
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 1, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.774 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v1i2.2691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) kemampuan kognitif anak, (2) penggunaan media pembelajaran berbasis alam dan, (3) dampak penggunaan media pembelajaran berbasis alam terhadap pengembangan kemampuan kognitif anak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak, pendidik dan pengelola. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, mendeskripsikan data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kognitif anak sebelum tindakan masih dalam kategori mulai berkembang; hasil penelitian siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus I; penggunaan media pembelajaran berbasis alam mempunyai dampak sangat baik ditunjukkan dengan kemampuan kognitif anak yang mengalami perkembangan yang sangat baik dibandingkan sebelum tindakan.Kata Kunci: media alam, kemampuan kognitif, pendidikan anak usia dini. THE USE OF NATURE-BASED LEARNING MEDIA TO DEVELOP THE COGNITIVE ABILITY OF CHILDREN AGED 5-6 YEARSAbstractThis study aims to reveal: (1) the cognitive ability of children, (2) the use of nature-based learning media, and (3) the impact of the use of nature-based learning media on the development of the cognitive ability of the children. This was a classroom action research study with two cycles consisted of planning, action, observation, and reflection. The research subjects are children, teachers, and managerial personnel. The data were collected through observations, interviews, field notes, and documentation study. The data analysis technique consisted of data reduction, data description, and conclusion drawing. Based on the results of the study, the following conclusions can be drawn the cognitive ability of the children in the group of before the actions was growth; the results in Cycle II were better than those in Cycle I; the use of the nature-based learning media has very good impacts; this was indicated by the cognitive ability of the children which developed better than that before the actions.Keywords: nature media, cognitive ability, early childhood education.
Pengaruh penerapan softskill mahasiswa melalui OKK dengan tatakrama kehidupan di kampus (saat perkuliahan) Bambang Hariadi
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 2, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.905 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v2i1.4839

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh OKK terhadap tatakrama kehidupan di kampus. Target khusus yang ingin dicapai adalah temuan baru tentang faktor-faktor penerap-an OKK yang berpengaruh secara langsung terhadap tatakrama mahasiswa dalam perkuliahan. Metode yang diterapkan adalah menggunakan rancangan survey. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen yang mengajar mahasiswa angkatan 2013. Penentuan subjek penelitian dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Agar memenuhi validitas (curricular validity), angket yang disusun mengacu pada nilai-nilai saat OKK dan nilai budaya STIKOM. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak ada perbedaan yang signi-fikan penerapan OKK yang telah dilakukan terhadap perilaku mahasiswa saat perkuliahan, (2) OKK tidak berpengaruh pada peningkatan tatakrama kehidupan mahasiswa saat perkuliahan, dan (3) faktor kegiatan OKK yang banyak memberikan pengaruh terhadap tatakarma kehidup-an mahasiswa saat perkuliahan adalah penerapan budaya Stikom. Saran untuk pelaksanaan penelitian yang akan datang sebaiknya (1) penentuan sampel antar kelompok sama atau men-dekati sama, (2) dilakukan pengukuran awal untuk mengetahui perbedaan sebelum dilakukan OKK dengan setelah dilakukan OKK, dan (3) penentuan sampel (subjek penelitian) sebaiknya tidak digunakan silih berganti artinya kalau suatu subjek sudah masuk sampel kelompok A maka tidak dijadikan sampel untuk kelompok B.Kata kunci: Soft skill, kehidupan kampus, tata krama kehidupan kampus.The Effect of Students’ Softskill Implementation Through OKK Towards College Life Etiquette (During Lecturing)AbstractThis study aimed to examine the effect of the OKK manners of life on campus. Specific targets to be achieved is the new findings about factors that affect the implementation OKK directly to the manners of students in lectures. The method adopted is using the survey design. The subjects were students and lecturers who teach students of 2013. Determining the subject of research by purposive sampling technique. The instrument used are questionnaires. In order to meet the validity (curricular validity), a questionnaire compiled refer to the current values and cultural values Stikom OKK. Research findings point that (1) there was no significant difference OKK the implementation that has been made to the behavior of students during lectures, (2) OKK had no effect on improving the manners of life of students during lectures, and (3) factors that many activities OKK manners influence on the lives of students during lectures is the implementation Stikom culture. Suggestions for implementation of future research should (1) determination of the sample between groups must be equal or close to equal, (2) The initial measurements were taken to determine the differences before OKK with after OKK, and (3) determination of the sample (the subject of research) should not be used interchangeably means that if a subject had entered the sample group A then not sampled for group B.Keywords: Soft skill, college life, manners of college life.
Implementasi kearifan lokal melalui model bcct untuk pengembangan kemampuan sosial anak usia dini Wahyuningsih, Dian; Suyanto, Slamet
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 2, No 1 (2015): March 2015
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.725 KB) | DOI: 10.21831/jppm.v2i1.4840

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sosial anak usia dini melalui implementasi kearifan lokal dalam kegiatan bermain model BCCT. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek dalam penelitian adalah perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun.Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara dan obser-vasi model event recording. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis induktif model Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kearifan lokal meliputi: (1) rasa syukur, tidak sombong, tidak keras kepala, kebersamaan, berpikir kritis, cermat, legowo, silaturahmi, kesabaran, ketelitian, kreativitas, produk lokal, tata karma (unggah-ungguh); (2) nilai kearifan lokal tersebut terimplementasi melalui lagu tradisional, permainan, lingkungan sekitar, makanan, pakaian, serta bahasa jawa; (3) perkembangan sosial anak yaitu kooperasi, toleransi, empati, memahami lingkung-an sekitar, memahami diri sendiri, dan bersahabat; (4) perilaku sosial dalam bermain anak berubah dari tahap asosiatif menjadi tahap kooperatif pada sentra persiapan, balok, bahan alam, main pe-ran, pasir-air, dan sentra eksplorasi. Dengan demikian TK dapat menggunakan nilai-nilai kearifan lokal untuk mengembangkan kemampuan sosial pada AUD melalui BCCT yang dirancang khusus.Kata kunci: kearifan lokal, BCCT, Perkembangan sosial. The Implementation of Local Wisdom Through BCCT Model for Promoting Social Development of Early Childhood Abstract This study aims to reveal the social development of early childhood through the implemen-tation of local wisdom embodid in the play of children through the BCCT model. This research was a descriptive qualitative research with a phenomenology approach by describing each pheno-menon which appears in the field. The subjects in this study were children’s developments of the age of 5-6 years. The technique of data analysis was the inductive model of Creswell. The results shows that the values of local wisdom introduced to children include: (1) to be grateful, to be happy, to be always happy, to not be arrogant, to not be stubborn, to be confident, to make other people happy, to do the tasks and responsibilities as humans, to show togetherness, to think critically, to be careful, to be sincere (legowo), to keep good relation (silaturahmi), to respect events in the past, to be patient, to be meticulous, to be creative, to respect local are products and to maintain good etiquettes (unggah-ungguh); (2) The values of local implemented through traditional songs, traditional games, historical places and the surroundings, traditional food, clothing, as well as the Javanesse; (3) The social development of the child are cooperative, tolerance, empathy, understanding the environment, understanding oneself, and friendship in the play activities of children continued to increase in in four months during the research; (4) there are changes in the social behaviors of the children, which are from the stage of associative play to the stage of cooperative play shown in the activities including preparation, blocks, natural materials, socio drama, sand-water and exploration; (5) the integration process of local wisdom values with BCCT and social development in the process of playing can instill positive characters since young. Thus, kindergarten can use the values of local wisdom to develop social skills in early childhood through a special designed of BCCT.Keywords: local wisdom, BCCT, social development

Page 2 of 18 | Total Record : 180