cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Kota
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Pengembangan Kota (ISSN: 2337-7062) adalah jurnal ilmiah berisi hasil penelitian dan telaah kritis teoritis mengenai pengembangan perkotaan meliputi: Arsitektur Perkotaan; Perancangan Kota; Ekonomi Pembangunan Wilayah dan Kota; Perumahan dan Permukiman; Perencanaan Transportasi; Perencanaan Pariwisata; Lingkungan; Pengembangan Sosial-Masyarakat Kota; dan Bidang lainnya yang terkait dengan perencanaan, pembangunan dan pengembangan Wilayah dan Kota.
Arjuna Subject : -
Articles 180 Documents
PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU 3R KOTA MAGELANG Wijayanti, Wawargita Permata; Sariffuddin, Sariffuddin
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.2.106-117

Abstract

Pengelolaan sampah terpadu 3R merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah perkotaan. Program 3R ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam usaha mengurangi volume sampah perkotaan sehingga timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir dapat terkurangi. Bukan hanya itu, program 3R bertujuan untuk mewujudkan upaya pemberdayaan masyarakat dan mengembangkan kewirausahaan masyarakat lokal melalui produk hasil daur ulang sampah non organik yang dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang mempunyai nilai ekonomis. Salah satu kota di Jawa Tengah yang sedang berusaha mengembangkan program 3R ini adalah Kota Magelang, tepatnya di Kelurahan Jurangombo Utara. Keberhasilan program 3R ini sangat bergantung pada partisipasi masyarakat. Peran masyarakat dalam kegiatan 3R dimulai ketika perencanaan kegiatan, proses pembangunan TPST, pembentukan KSM dan pelatihan serta pendampingan masyarakat dalam pengelolaan sampah terpadu. Oleh karena itu, penilaian terhadap bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan sampah ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas, kinerja, dan kemampuan masyarakat dalam mengelola program 3R di lingkungan permukiman tempat tinggal. 
TINJAUAN KRITIS PROYEK RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN TRADISIONAL / BERSEJARAH KABUPATEN MAGELANG Cintiyadewi, Mariana Jayanti
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 1 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.1.24-30

Abstract

Dusun Mantran Wetan merupakan salah satu dusun yang masuk dalam rangkaian Festival 5 Gunung dan sampai saat ini masih mempertahankan tradisinya baik dari segi kebudayaan maupun lingkungan binaannya (permukiman). Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya penduduk yang mempertahankan keaslian wujud permukimannya berupa bangunan Limasan. Dewasa ini banyak terjadi fenomena pembangunan yang lebih mengedepankan nilai ekonomi dan mengakibatkan pergeseran nilai-nilai sosial dan budaya. Pergeseran nilai tersebut menimbulkan dampak perubahan pada tatanan lingkungan binaan seperti terjadinya perubahan pada wajah lingkungan permukiman. Untuk menangani permasalahan tersebut pemerintah melakukan kegiatan penanganan yaitu revitalisasi lingkungan permukiman tradisional sebagai upaya mencapai keberlanjutan (sustainability). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang memiliki khasanah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai unsur penggerak ekonomi masyarakat, wisata, dan atau tempat tinggal komunitas. Penanganan permukiman tradisional ini juga diharapkan menjadi asset wisata dan pelestarian permukiman tradisional. Jurnal ini akan mengidentifikasi substansi penanganan permukiman dari aspek fisik, dan non fisik (sosial, ekonomi, budaya) dengan menggunakan metode deskriptif dari data primer maupun sekunder yang telah diperoleh.  
KARAKTERISTIK BELANJA WARGA PINGGIRAN KOTA (STUDI KASUS: KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG) Dwiyanto, Tunjung Aji; Sariffuddin, Sariffuddin
Jurnal Pengembangan Kota Vol 1, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.1.2.118-127

Abstract

Berkembangnya wilayah pinggiran karena menampung luapan tumbuhnya kota inti, pada akhirnya membentuk struktur wilayah kota yang membentuk keterkaitan sosial ekonomi antar kawasan pusat dan kawasan pinggiran sebagai wilayah pengaruh. Oleh karena itu kawasan pinggiran masih memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap kawasan lainnya, baik kawasan pinggiran lainnya maupun kawasan pusat kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pergerakan berbelanja penduduk Kecamatan Banyumanik untuk memenuhi kebutuhan primer. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data yaitu teknik analisis statistik deskriprif, crosstabs dan spasial statistik. Hasil penelitian pola pergerakan belanja penduduk khususnya di Kecamatan Banyumanik sesuai dengan (Miro, (2005) dimana simpul asal dan tujuan pergerakan masih di dalam kawasan/wilayah studi. Hal tersebut dipengaruhi oleh variabel jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan jumlah pengeluaran yang dikaitkan dengan tujuan pergerakan belanja penduduk pada hari kerja dan akhir pekan. Pola spasial yang terjadi membentuk klaster berdasarkan nilai p-value 0,1 dan nilai z-score -26,9 pada hasil olah rata-rata tetangga terdekat.
SALING PENGARUH ANTARA AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN LALU LINTAS LEWAT DI PUSAT KOTA KECIL (STUDI KASUS: JALAN DIPONEGORO KOTA BUMIAYU) Prayitno, Dedi; Syahbana, Joesron Alie
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.2.74-85

Abstract

Pergerakan lalu lintas terjadi karena adanya perbedaan tata guna lahan satu dengan tata guna lahan yang lain. Makin tinggi tingkat aktivitas suatu tata guna lahan, makin tinggi pula tingkat kemampuannya dalam menarik pergerakan lalu lintas. Aktivitas perdagangan merupakan salah satu jenis tata guna lahan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pergerakan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saling pengaruh antara aktivitas perdagangan dan lalu lintas lewat di pusat kota kecil yaitu di Jalan Diponegoro Kota Bumiayu. Metode analisis penelitian ini meliputi analisis kawasan perdagangan Jalan Diponegoro terhadap lalu lintas; analisis lalu lintas Jalan Diponegoro; dan analisis hubungan antara aktivitas perdagangan dan lalu lintas lewat di Jalan Diponegoro. Hasil dari penelitian ini adalah untuk analisis kawasan perdagangan Jalan Diponegoro terhadap lalu lintas diperoleh nilai tarikan perjalanan pasar Bumiayu sebesar 156,049 smp/jam, pertokoan sisi timur Jalan Diponegoro sebesar 111,631 smp/jam dan pertokoan sisi barat Jalan Diponegoro sebesar 147,368 smp/jam. Pengaruh kawasan perdagangan terhadap wilayah sekitar menunjukan bahwa volume lalu lintas ruas jalan yang mengubungkan Kota Bumiayu dengan Paguyangan sebesar 681 smp/jam, Bumiayu dengan Tonjong sebesar 395 smp/jam, Bumiayu dengan Bantarkawung serta Salem sebesar 268 smp/jam dan Bumiayu dengan Sirampog sebesar 143 smp/jam. Untuk analisis kondisi lalu lintas diperoleh volume lalu lintas tertinggi sebesar 355,90 smp/jam, nilai kapasitas jalan sebesar 664,96 smp/jam dan kinerja jalan berdasarkan analisis sebesar 0,54 yaitu berada pada level C dengan ciri aliran stabil. Untuk analisis hubungan antara aktivitas perdagangan dan lalu lintas lewat di Jalan Diponegoro berdasarkan data asal pengunjung diketahui bahwa sebesar 91,7% merupakan pengunjung dengan pergerakan lokal sedangkan untuk pergerakan regional sebesar 8,3%.
KARAKTERISTIK HUNIAN BURUH INDUSTRI DI KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA Irfiyanti, Zulinar; Manaf, Asnawi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.752 KB) | DOI: 10.14710/jpk.2.2.62-73

Abstract

Kota Semarang merupakan salah satu kota yang berpotensi dalam pertumbuhan sektor ekonomi. Di Kota Semarang terdapat sembilan kawasan industri yang potensial, salah satunya Kawasan industri Wijayakusuma. Pertumbuhan sektor ekonomi yang pesat menjadikan masyarakat berminat untuk bekerja sebagai buruh industri dan bermigrasi di sekitar kawasan industri. Masalah yang dihadapi oleh buruh industri Wijayakusuma adalah buruh industri belum mampu menjangkau tempat tinggal layak huni yang disediakan secara formal. Akibatnya, banyak buruh industri yang belum memiliki rumah hak milik, tinggal di rumah kontrakan atau kos-kosan, terdapat permukiman dengan kepadatan tinggi di sekitar Kawasan Industri Wijayakusuma dan memiliki kualitas lingkungan permukiman yang rendah. Berdasarkan pada penjelasan permasalahan tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik hunian dan lingkungan hunian buruh industri yang dihuni saat ini Metode yang digunakan adalah metode campuran (mix method) dimana terdapat penggabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif dan analisis skoring. Hasil dari penelitian ini adalah dapat diketahui bahwa buruh industri yang sudah memiliki hunian hak milik adalah 36% sedangkan 64% lainnya masih tinggal dengan keluarga atau kerabat, tinggal di rumah kost maupun rumah kontrak.
TINJAUAN KRITIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RENCANA TINDAK PENATAAN PERMUKIMAN TRADISIONAL / BERSEJARAH (RTPPT) DUSUN MANTRAN WETAN, DESA GIRIREJ, KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG Ariani, Nofa Martina
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 1 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.1.31-40

Abstract

Seiring dengan perkembangan pembangunan, fenomena global sering mengakibatkan pergeseran nilai-nilai sosial dan budaya. Hal ini juga dapat menimbulkan perubahan wajah fisik lingkungan yang tentunya memiliki karakter kuat. Untuk menangani hal ini pemerintah melakukan kegiatan penanganan yaitu revitalisasi lingkungan permukiman tradisional sebagai upaya mencapai keberlanjutan (sustainability). Kegiatan ini bertujuan untuk tetap melestarikan nilai kesejarahan serta eksistensi tradisional yang dapat bersinergi dan berkelanjutan dalam pengembangan suatu lingkungan binaan sekitarnya. Di dalam proses ini, maka tidak lepas dari peran masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Pendekatan yang digunakan adalah melalui pemberdayaan masyarakat. Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang merupakan salah satu kawasan yang masih memiliki nilai budaya dan arsitektur permukiman tradisional. Kawasan ini yang nantinya akan dilakukan program revitalisasi oleh pemerintah. Jurnal ini akan mengidentifikasi proses pemberdayaan masyarakat dalam penanganan permukiman tradisional tidak hanya aspek fisik saja tetapi juga aspek nonfisik (sosial, ekonomi, budaya) dengan menggunakan metode deskriptif dari data primer maupun sekunder yang telah diperoleh. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses dimana masyarakat menjadi berdaya baik secara ekonomi dan sosial serta secara mandiri dapat meyelesaikan permasalahannya dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Hal ini juga yang seharusnya terjadi pada pemberdayaan masyarakat pada program RTPPT Dusun Mantran Wetan. Jika seluruh tahapan proses pemberdayaan dilakukan, maka tujuan dari pemberdayaan itu sendiri akan tercapai. Namun, pada kondisi di lapangan, terdapat beberapa proses yang tidak dilakukan sehingga seperti terdapat ‘mata rantai’ pemberdayaan yang hilang. Hasilnya, masyarakat hanya dilatih untuk ikut dalam kegiatan pembangunan, tanpa dapat berdaya dan mandiri secara berkelanjutan
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN STRUKTUR RUANG IBU KOTA KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Setiawan, Dhoni; Rahdriawan, Mardwi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.2.118-127

Abstract

City is a space that serves as a center place of activities, over time the city was experiencing growth and development, both physical and non-physical conditions. So these conditions affect the change in the pattern of land use, activity system as well as the pattern of people and goods mobility that are happening in the urban system. The phenomenon of the emergence of new urban areas (cities and towns) in IKK Gemolong causes changes in land use patterns along the road corridor is experiencing rapid development, it is evidenced by the increased activity and physical growth of the city. The conditions were observed with the growth of new activities such as residential, commercial district and other commercial areas. So that it will affect land use patterns, activities systems and people and goods mobility patterns that occur, which in turn will affect the characteristics of the spatial structure of the development of IKK Gemolong formed as a town in Sragen. The focus of discussion such as land use, population activity systems, as well as the people and goods mobility which the influencing factors of the formation of the spatial structure of a city. The study is considered important because as the basis for consideration in the development of towns in the future. This is because the policy of urban development continues in administrative and sectoral nature, so the presence of the regional autonomy policy of development with regional and integrated system and assessed more quickly to implement. This study used quantitative an quantitative study method. The analysis results indicated the characteristics of land use in Gemolong dominated by settlements, while the commercial district developed along the main streets of this town because Gemolong have function as service centers for its surrounding areas. The residents of Gemolong mostly have work in the non-agricultural sectors, such as trade and services, while the population as a farmer is relatively small, so that these conditions indicated that Gemolong says as urban area. The people mobility in Gemolong originated from both internal and external area of the town in destination location of commercial areas to have studying, working, shopping and other purposes. The residents of Gemolong do not have to big cities to access the daily life necessities for since it is already available in Gemolong. Based on the phenomenon of Gemolong have a compact city type of development, while the structure of urban spaces that were formed have view more functioning of each of the regions even though the condition is still occurring mixture of functions. Then, the structure of urban spaces is the type of sector, although not as ideal as yet which happened in developed countries.
PERAN PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI BATIK TULIS DI KABUPATEN PAMEKASAN (STUDI KASUS DI DESA KLAMPAR, KECAMATAN PROPPO) Dwinda P, Esthy; Rahdriawan, Mardwi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 1 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.1.1-13

Abstract

ilayah Pulau Madura terutama daerah pedesaan masih didominasi oleh masyarakat agraris yang bekerja di sektor pertanian, dengan nilai religius (Islam) yang sangat kuat, dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang masih relatif rendah dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah. Namun, disisi lain bahwa ada sektor lain yang masih dapat dikembangkan salah satunya industri lokal yaitu sentra industri batik tulis melalui peningkatan potensi sektor industri yang dapat menunjang perekonomian di desa. Desa Klampar, Kecamatan Proppo merupakan desa dengan sentra industri batik tulis terbanyak. Selain sebagai bagian dari industrialisasi, perkembangan sentra batik di sana sangat dipengaruhi oleh aspek kebudayaan. Dilihat dari sumber daya manusianya (SDM) dimana pengrajin batik didominasi oleh kaum perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa kaum perempuan menjadi bagian yang sangat penting dalam perkembangan sentra batik di desa tersebut yang dapat menunjang perekonomian desa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peranan maupun tingkat kompetensi perempuan dalam pengembangan industri batik tulis di Kabupaten Pamekasan, tepatnya Desa Klampar Kecamatan Proppo. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Studi terhadap teori dan literatur digunakan untuk menghasilkan variabel penelitian yang digunakan dalam tahapan analisis. Hasil penelitian yang didapatkan adalah peran perempuan dalam keluarga dan sebagai pengrajin batik dapat berjalan baik dan berperan di dalam menyokong pengembangan industri batik tulis sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga.
KINERJA PELAYANAN AIR BERSIH MASYARAKAT DI KELURAHAN TUGUREJO KOTA SEMARANG Yani Yuliani; Mardwi Rahdriawan
Jurnal Pengembangan Kota Vol 3, No 1: Juli 2015
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.641 KB) | DOI: 10.14710/jpk.3.1.11-25

Abstract

Penyediaan air bersih yang diselenggarakan oleh PDAM Kota Semarang pada tahun 2011 baru mampu melayani 56,95% penduduk. Sehingga terdapat sebagian penduduk Kota Semarang yang belum terjangkau pelayanan jaringan air bersih perkotaan. Untuk memenuhi kekurangan pelayanan kebutuhan air bersih tersebut, pemerintah membuat program penyediaan dengan melibatkan masyarakat, sebagaimana kasus di Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu Kota Semarang. Di lokasi ini, sejak tahun 2003 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tirto Langgeng yang dilanjutkan BKM Makmur Abadi di Kelurahan Tugurejo membentuk sub unit pengelolaan air bersih untuk melayani masyarakat, khususnya di wilayah RW I dan RW V. Pada tahap selanjutnya muncul berbagai masalah terkait kualitas dan penyeadiannya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengkaji kinerja pelayanan air bersih berbasis masyarakat di Kelurahan Tugurejo. Metode penelitian mengkombinasikan antara kuantitatif dan kualitatif, melalui analisis kinerja yang ditinjau dari aspek operasional, keuangan, administrasi dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan analisis penilaian kinerja ditemukan bahwa sisi penyelenggara meliputi aspek operasional, keuangan dan administrasi dinilai berpredikat ‘baik’, dan “mampu berkembang”, artinya mampu menjaga konsistensi dan kualitas air bersih, mampu menghasilkan keuntungan untuk menjalankan kegiatan operasional, mempertahankan asset, membayar kewajiban pinjaman; serta pengelola mampu mempertahankan keberlanjutan pelayanan air bersih kepada pelanggan. Penilaian kinerja dari sisi pelanggan, dinilai dengan kepuasan pelanggan dari kualitas pelayanan air. Nilai indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index) adalah 78,34 % berada pada kategori “puas”, artinya pelanggan puas terhadap hampir semua atribut-atribut kualitas layanan air bersih dari penyelenggara layanan, walaupun belum semua sesuai harapan pelanggan. Analisis Importance Performance Analysis (IPA) menjelaskan atribut-atribut yang perlu dipertahankan kinerjanya yaitu kualitas fisik air, lokasi tempat pelayanan, kemampuan petugas administrasi/ keuangan, kecermatan petugas pencatat meter air, tarif air yang terjangkau, kelengkapan sambungan pelayanan, dan kepastian biaya yang dibayar. Akan tetapi masih terdapat atribut-atribut yang perlu ditingkatkan kinerjanya yaitu kuantitas air, kontinuitas, kedisiplinan petugas distribusi air, cepat dan tanggap terhadap keluhan pelanggan, serta petugas mudah dihubungi.
PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS DI SEKITAR KAWASAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN KOTA PURWOKERTO Reswanti, Novita
Jurnal Pengembangan Kota Vol 2, No 1 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpk.2.1.41-49

Abstract

Kelurahan Bancarkembar, Karangwangkal, Sumampir, dan Grendeng merupakan kawasan permukiman perkotaan yang berada di sekitar Kawasan Pendidikan Unsoed. Adanya Unsoed memiliki pengaruh besar bagi perkembangan kawasan di sekitarnya. Kondisi ini dapat memberikan peluang besar bagi pertumbuhan fungsi perdagangan dan jasa di sekitar kawasan. Selain itu, Berkembangnya fungsi permukiman seperti meningkatnya tempat tinggal pribadi berubah menjadi kos-kosan. Seiring dengan berkembangnya kawasan maka akan membutuhkan kawasan permukiman untuk mengakomodasi perkembangan masyarakat yang beraktifitas di dalam kawasan. Namun, pembangunan kawasan permukiman yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan serta munculnya berbagai persoalan seperti perumahan liar dan permukiman kumuh berdampak lebih lanjut pada meningkatnya tingkat kesenjangan masyarakat, tingginya angka kriminalitas, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kawasan permukiman merupakan salah satu kawasan yang perlu dilakukan penanganan secara khusus, namun dalam konteks keruangan, penyelesaiannya tidak mungkin dilakukan secara bersamaan sehingga perlu diprioritaskan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan rencana aksi programpenanganan permasalahan permukiman berikut infrastruktu keciptakaryaan yang ada di dalam kawasan prioritas sesuai dengan arahan strategi penanganan kawasan. Dengan pelibatan stakeholders secara intensif diharapkan dapat dihasilkan kesepakatan rencana aksi program penanganan kawasan prioritas dengan rencana penanganan  kawasan pada tahap pertama. Jurnal ini akan mengkritisi penanganan kawasan permukiman prioritas di sekitar kawasan Unsoed. Penataan kawasan permukiman prioritas di Kawasan Pendidikan Unsoed diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang ada di kawasan perencanaan.

Page 3 of 18 | Total Record : 180