cover
Contact Name
Yogi Kuncoro Adi
Contact Email
pedagogi@uniku.ac.id
Phone
+6282323239779
Journal Mail Official
pedagogi@uniku.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan Jl. Cut Nyak Dien No. 36A Kuningan, Jawa Barat, Indonesia, 45513
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Pedagogi : Jurnal Penelitian Pendidikan
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 24074837     EISSN : 26141728     DOI : https://doi.org/10.25134/pedagogi.v7i1
Core Subject : Education,
Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan (P-ISSN 2407-4837, E-ISSN 2614-1728) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kuningan (PGSD FKIP UNIKU), Indonesia. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun (Mei & November) sebagai media diseminasi hasil penelitian akademisi dan praktisi pendidikan dasar. Kami mengundang penulis untuk men-submit karya ilmiah di bidang pendidikan dasar yang belum pernah diterbitkan atau tidak sedang ditinjau oleh jurnal lain. Ruang lingkup jurnal ini adalah artikel dari penelitian yang berkaitan dengan pendidikan dasar termasuk strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum dan pembelajaran, manajemen pembelajaran dan/atau pendidikan, evaluasi pembelajaran, dan bimbingan konseling di sekolah dasar.
Articles 149 Documents
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENERAPAN TUTOR SEBAYA DALAM MENENTUKAN OPERASI PECAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VI (Penelitikan Tindakan Kelas di SDN I Kadurama Kecamatan Ciawigebang) Nani Suryani
Pedagogi Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.14 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i1.1117

Abstract

Penelitian ini di latarbelakangi oleh permasalahan banyaknya siswa belum memahami tentang konsep pecahan, namun siswa enggan pula mengajukan pertanyaan kepada guru, namun mereka sering terlihat saling bertanya antar siswanya.  Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Pemahaman   Siswa  Melalui Metode Diskusi dengan Penerapan Tutor Sebaya dalam Menentukan Operasi Pecahan”. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN I Kadurama Kecamatan Ciawigebang, kelas VI. Hasil penelitian menunjukkan prestasi belajar siswa mengenai operasi hitung pecahan meningkat. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada pra siklus 5,1 pada siklus I 6,1 serta pada siklus II 8,3. Jadi, terdapat rerata kenaikan sebesar 1,66  nilai rata – rata terendah siklus I 4 dan pada siklus II naik 6. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa termasuk kategori sangat tinggi, Penggunaan model pembelajaran Didkusi Tutor Sebaya pun sangat berguna untuk meningkatkan aktivitas siswa, karena dengan model pembelajaran ini pelajaran matematika tidak menjadi sulit dan membosankan. Kunci  : operasi pecahan, metode diskusi, tutor sebaya 
PENERAPAN MODEL EXAMPLE NONEXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PADAMENAK Juju Juaeni
Pedagogi Vol 3, No 1 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.94 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.1188

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan masih rendah. Hal ini terbukti dari nilai ulangan akhir semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dimana sebagian besar kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan yaitu sebesar 75 % memperoleh nilai Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) dibawah KKM yaitu 69. Kondisi terbut menunjukan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Berdasarkan latar belksng tersebut diatas maka dalam penelitian ini penulis menitik beratkan permasalahan pada :” Apakah Penerapan Model Example Nonexample dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana ?”. Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untk megetahui penerapan model example nonexample dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelku tindakan yang dilakukan untuk meninkatkan keterampilan rasional dari tindakan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa dengan penerapan metode hasil belajar siswa dengan menerapkan model example nonexample dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) siklus 2 materi pelajaran benda dan sifatnya memperoleh nilai  terendah sebesar 65, nilai tertinggi sebesar 95 dan memperoleh rata-rata sebesar 84,07 berada diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebesar 68, hal ini membuktikan bahwa penerapan model example nonexample berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Padamenak Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil dan pembahasa, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut penerapan odel example nonexample dapat meninkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV di SDNegeri Padamenak Kecamatan JalaksanaKata Kunci : Model Example Nonexample , Hasil Belajar IPA
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI DI KELAS II SD N 2 KEDUNGARUM Nanni Setiani
Pedagogi Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.876 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v6i1.1889

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pengajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas II SDN 2 Kedungarum Kecamatan Kuningan tahun ajaran 2018/2019 pada materi benda dan kegunaannya. Penelitian ini menggunakan rancangan tindakan kelas. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas II di SDN 2 Kedungarum Kecamatan Kuningan pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 26 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Data penelitian diambil dari lembar observasi guru dan siswa. Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari hasil evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari evaluasi siklus 1; siswa yang tuntas dalam pembelajaran benda dan kegunaanya hanya 19 orang dari 26 orang yang mengikuti tes evaluasi. Hasil tersebut memadai untuk melakukan penelitian berikutnya; yaitu berupa perbaikan yang mana dilakukan berdasarkan hasil refleksi. Setelah dilakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus 2, siswa yang tuntas sebanyak 24 orang dan 2 orang siswa tidak tuntas. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 92,30%. Hasil pada siklus 2 mengalami peningkatan lebih baik dari siklus 1. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus 2 ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran berbasis inkuiri. Selain itu, peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pengajaran berbasis inkuiri semakin mantap.Kata kunci: Prestasi Belajar, Inkuiri, IPA
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH Marlina Eliyanti
Pedagogi Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.341 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v4i1.1107

Abstract

Konsep pembelajaran aktif berkembang setelah sejumlah institusi melakukan riset tentang lamanya ingatan siswa terhadap materi pembelajaran terkait dengan metode pembelajaran yang dipergunakan. Hasil riset dari National Training Laboratories di Bethel, Maine (1954), Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam kelompok pembelajaran berbasis guru (teacher-centered learning) mulai dari ceramah, tugas membaca, presentasi guru dengan audiovisual dan bahkan demonstrasi oleh guru, siswa hanya dapat mengingat materi pembelajaran maksimal sebesar 30%. Dalam pembelajaran dengan metode diskusi yang tidak didominasi guru (bukan diskusi kelas, whole class discussion, dan guru sebagai pemimpin diskusi), siswa dapat mengingat sebanyak 50%. Jika para siswa diberi kesempatan melakukan sesuatu (doing something) mereka dapat mengingat 75%. Praktik pembelajaran belajar dengan cara mengajar (learning by teaching) menyebabkan mereka mampu mengingat sebanyak 90% materi. Secara sederhana pembelajaran menggunakan audio visual didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah/universitas.Kata kunci: Pembelajaran aktif, Media Audio Visual 
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Marlina Eliyanti
Pedagogi Vol 3, No 2 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.943 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i2.1179

Abstract

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara pengajar dan peserta didik. Interaksi edukatif  tersebut terjadi karena kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan pengajaran.Pengelolaan pembelajaran yang akan direncakan perlu didukung empat variabel yang dikelola dengan optimal yaitu pengelolaan siswa, pengelolaan guru, prosedur pembelajaran dan pengelolaan lingkungan kelas. Selain itu pengembangan variasi mengajar menggunakan bahan ajar juga tidak dapat dipisahkan. Pengembangan variasi mengajar yang dilakukan oleh guru salah satunya dengan memanfaatkan penggunaan media pengajaran. Penggunaan media pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan memeliha perhatian peserta didik terhadap relevansi proses belajar mengajar. “Kemajuan mustahil terjadi tanpa perubahan. Dan, mereka yang tak bisa mengubah pemikirannya tak mengubah apa pun.”(G.Bernard Shaw)Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernahberhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragamprogram inovatif ikut sera memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikanadalah restrukturisasi pendidikan, yakni memperbaiki pola hubungan sekolah denganlingkungannya dan dengan pemerintah, pola pengembangan perencanaan serta polapengembangan manajerialnya, pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-modelpembelajaran (Murphy, 1992:10)
PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS I SDN GEREBA KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Eti Januati
Pedagogi Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.301 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v5i2.1713

Abstract

Berdasarkan kurikulum 2004 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah Mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Untuk siswa SD nilai lahir dan moral tersebut diharapkan wujud perilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan Kompetensi Dasar 1.1. Standar isi PKn disebutkan bahwa siswa kelas I Semester II harus mampu melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah.Penggunaan metode yang kurang tepat merupakan faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa oleh karena model pembelajaran dan metode pembelajaran yang inovatif yaitu pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) dengan memilih Teknik pembelajaran kooperatif “ make a mach “. Dimana siswa akan merasakan kegembiraan dalam belajar, menghilangkan kejenuhan, sekaligus belajar berbagi dan bekerjasama dengan orang lain. Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan “belajar teman sebaya”. Pembelajaran dengan Siswa mencari pasangan sendiri sambil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.Berdasarkan evaluasi terhadap Kompetensi Dasar masih banyak yang mengalami kesulitan belum mencapai ketuntasan dari jumlah 16 siswa kelas I SDN Gereba melalui 2 siklus tindakan penelitian yang dilaksanakan selama 3 bulan, diperoleh hasil pembelajaran pada refleksi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dengan KKM 70 telah meningkat memenuhi kriteria keberhasilan dan ketuntasan belajar SiswaPeningkatan prestasi belajar siswa secara individu dengan penerapan model pembelajaran make a match hasil evaluasi minat belajar siswa diperoleh Tingkat ketuntasan belajar siswa meningkat dari setiap siklusnya adapun prosentase ketuntasan belajar pra siklus : 50%, siklus I: 68,75% dan siklus II: 87,50%, melihat hasil belajar siswa yang meningkat maka dikatakan “ Penggunaan metode make a match dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas I SDN Gereba Kecamatan Kramatmulya” telah BERHASILKata Kunci : Pembelajaran PKn, Metode pembelajaran “ make a match “
Penerapan Pembelajaran Kontrutivistik Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Alat Indera Penglihatan (Mata) Pada Mata Pelajaran Ipa Di Kelas Iv Acesta, Arrofa
Pedagogi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i1.880

Abstract

                                            AbstrakPermasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SDN 4 Jalaksana dalam pokok alat indera penglihatan pada mata pelajaran IPA. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokokbahasan Alat Indera Penglihatan melalui penerapan pendekatan konstruktivisme di kelas IV SDN 4 Jalaksana. .Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua sikius. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 4 tahap. yaitu perencanaan. pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Jumlah siswa di dalam kelas 18 orang anak terdiri dari 10 laki- lakidan 8 perempuan. Dari hasil tes sikius I siswa tuntas pada pertemuan 1 sebanyak 8 orang dan pertemuan 2 sebanyak 10 orang dari 18 siswa, dengan skor rata-rata 63,3 dan 67,7 dengan ketuntasan klasika 144,4 % dan 55,6%. Sedangkan pada sikius 11 siswa yang tuntas pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 sebanyak 15 dan 18 orang dari 18 siswa dengan skor rata-rata 88.9 dan 92.8 dengan ketuntasan klasikal 83,3 % dan l00%. Berdasarkan kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Alat Indera Penglihatan di kelas IVSDN 4 Jalaksana. Kata Kunci:  Pendekatan Konstruktivisme, Hasil Belajar, Alat Indra Penglihatan
PELAKSANAAN MODEL BELAJAR VAK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN PKn POKOK BAHASAN KEDAULATAN PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II DI SMP NEGERI 1 CINIRUKABUPATEN KUNINGANTAHUN PELAJARAN 2014/2015 ., Sarbini
Pedagogi Vol 3, No 2 (2016): Pedagogi
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.128 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v3i2.1169

Abstract

Pendidikan di bidang ini selalu mendapatkan perhatian dari beberapa bidang yang akan di garap, perhatian semacam itu adalah sebagai upaya membentuk watak dan untuk mempertinggi budi pekerti yang sebagai modal utama dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dalam hal ini penulis lebih menekankan pada pendidikan keluarga, karena keluarga adalah suatu bentuk kecil dari masyarakat dan merupakan lembaga informasi yang berperan penting dalam kaitannya dengan masalah pendidikan. Prestasi belajar menunjukkan tingkat belajar dicapai dalam kegiatan belajar. Sedangkan belajar merupakan kegiatan atau aktivitas untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi oleh siswa. Sedangkan prestasi belajar adalah “hasil yang dicapai setelah mengikuti pendidikan tertentu”. Anak yang ketika belajar di SMP mempunyai prestasi yang baik namun ketika melanjutkan kesekolah lanjut mulai tertatih-tatih. Masalahnya ada ketidakcocokan antara gaya belajar siswa dengan gaya mengajar gurunya. Gejala ini sangat menonjol pada pengajaran karena pada pengajaran yang diberikan berganti dari sangat visual menjadi audiditorial. Oleh karena itu peranan model belajar VAK (Visual, Auditorial dan Kinestatik) dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan anak didik. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan, dimana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru PKn. Obyek penelitian adalah siswa kelas VIII SEMESTER II di SMP Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2014/2015. penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Februari sampai bulan Maret 2014, yang menjadi objek penelitian adalah guru PKn, tempat penelitian dilaksanakan dan yang menjadi obyek adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 45 siswa.prestasi belajar yang diperoleh dengan menggunakan Model Belajar VAK pada setiap siklus adalah nilai rata-rata siklus 1: 56,22, siklus 2 : 74,66 dan siklus 3 : 84.Kata Kunci; Model Pembelajaran VAK
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SDN 2 PURWAWINANGUN KECAMATAN KUNINGAN KABUPATEN KUNINGAN Nurhasanah, Aan
Pedagogi Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.543 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v5i1.1587

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengetahui perngaruh penggunan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Purwawinangun pada mata pelajaran matematika.Latar belakang penelitian ini adalah disebabkan oleh rendahnya minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika karena metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang efektif, Dimana siswa hanya mendengar, melihat, dan mencatat.Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diharapkan dapat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika di SDN 2 Purwawinangun.            Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah : (1) perbedaan kemampuan awal antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah; (2) perbedaan hasil pretes dengan posttest siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT; (3) perbedaan hasil pretes dengan posttest siswa pada kelas yang menggunakan metode ceramah; (4) perbedaan hasil posttest antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang menggunakan metode ceramah; (5) perbedaan peningkatan (gain) anatara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan siswa yang menggunakan metode ceramah.            Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Desaign.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SDN 2 Purwawinangun Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan.Sampel penelitian ini adalah kelas eksperimen (VA) dan kelas kontrol (VB).Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis (uji-t).            Hasil penelitian pada uji hipotesis pertama menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol.Berdasarkan uji hipotesis kedua menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pretes dengan posttest pada kelas eksperimen.Berdasarkan uji hipotesis ketiga menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pretes dengan posttest pada kelas kontrol.Berdasarkan uji hipotesis keempat menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil posttest anatara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.Berdasarkan uji hipotesis kelima menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan (gain) antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Hasil Belajar    
PENGARUH PENYAJIAN MATERI DALAM BENTUK MEDIA KOMIK TERHADAP MINAT BACA DAN HASIL BELAJAR Ira Wulandari Suparman; Marlina Eliyanti; Eli Hermawati
Pedagogi Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.146 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v7i1.2860

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya minat baca siswa terhadap materi pelajaran yang berdampak pada menurunnya hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Kertaungaran. Materi bacaan perlu dibuat menarik, penuh warna, dan gambar yang dapat mengembangkan imajinasi. Bacaan menarik tersebut berupa media komik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan penyajian materi dalam bentuk media komik dengan kelas yang tidak menggunakan penyajian materi dalam bentuk media komik setelah perlakuan, (2) perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan penyajian materi dalam bentuk media komik dengan kelas yang tidak menggunakan penyajian materi dalam bentuk media komik, dan (3) pengaruh penyajian materi dalam bentuk media komik terhadap minat baca siswa kelas III pada pelajaran IPS materi Kerjasama di SDN Kertaungaran. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan non equivalent control group design. Jumlah siswa yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 61 siswa, terdiri dari 31 siswa kelas III A (kelas eksperimen) dan 30 siswa III B (kelas kontrol). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, hasil belajar siswa sebelum perlakuan tidak jauh berbeda. Namun, setelah perlakuan menggunakan media komik hasil belajar berbeda secara signifikan. Siswa yang belajar menggunakan media komik mengalami peningkatan nilai rata-rata mencapai KKM. Peningkatan hasil belajar ini juga mempengaruhi minat baca siswa terhadap komik secara positif. Oleh karena itu, guru disarankan menggunakan media komik untuk menarik minat baca siswa terhadap materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa meningkat.Kata Kunci: minat baca; hasil belajar; media komik kerjasama

Page 1 of 15 | Total Record : 149