cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar)
ISSN : 23563869     EISSN : 26140136     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar (JPSD) dengan ISSN : 2356-3869 (printed) e-ISSN: 2614-0136. JPSD mempublikasikan makalah yang berisi hasil penelitian tentang pendidikan dasar, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, tulisan praktis, pengajaran sekolah dasar. Naskah akan diterbitkan 2 kali dalam setahun (Februari dan Agustus).
Arjuna Subject : -
Articles 202 Documents
KESIAPAN SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM FULL DAY SCHOOL (FDS) SD MUHAMMADIYAH DI KOTA YOGYAKARTA Hidayah, Nur
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 4, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.932 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v4i1.a9609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan sekolah Muhammadiyah dalam implementasi program FDS dalam hal: 1)  Kesiapan kurikulum sekolah, 2) Kesiapan pendidik dan  tenaga kependidikan. 3) Kesiapan peserta didik, 4) Kesiapan sarana prasarana, 5) Kesiapan pembiayaanPenelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara terhadap kepala sekolah, guru dan siswa. Observasi untuk melihat kesiapan sekolah dalam implementasi program Full Day School. Tempat penelitian di SD Muhammadiyah Sokonandi, SD Muhammadiyah Bausasran, SD Muhammadiyah Tegalrejo dan SD Muhammadiyah Notoprajan sebagai sampel sekolah dengan tingkatan premium, gold dan silver.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa SD di kota Yogyakarta telah siap dalam melaksanakan program Full Day School dengan lima hari sekolah. Rata-rata kepala sekolah mempunyai konsistensi yang tinggi dalam memimpin dan menanamkan karakter pada warga sekolah, serta memimpin dengan humanis. Guru SD Muhammadiyah kota Yogyakarta sudah siap dengan peran menjadi fasilitator, guru kelas, administator, evaluator, guru BK. Guru harus full time dan memberikan contoh karakter yang baik bagi siswa. Sekolah juga telah siap membiayai program ini diantaranya dengan sumber SPP siswa, dana bosnas, bosda, dan unit produksi yang ada disekolah. Rata-rata siswa telah siap melaksanakan program Full Day School ini dengan lima hari sekolah. Siswa merasa senang walaupun jam di sekolah semakin panjang
PEMANFAATAN PROGRAM “BaTa” PADA PEMBELAJARAN SENI MUSIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN NOTASI BALOK DAN NOTASI ANGKA SISWA Arief, Ardian
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 1: Desember 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.959 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v2i1.a4953

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan, salah satu bentuk kontribusi tersebut ialah produk-produknya. Penggunaan teknologi sudah merupakan bagian dari pembelajaran dan terintegrasi dalam mata pembelajaran di sekolah. Dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi, maka siswa memiliki kesempatan dalam mengembangkan pembelajaran dengan cara yang lebih menarik dan bervariasi sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Seni musik merupakan salah satu bidang keilmuan yang muncul di sekolah, dan salah satu materi yang diajarkan adalah penguasaan notasi balok dan angka. Kehadiran program “BaTa” (Balok to Angka) sebagai salah satu buah teknolgi dapat dimanfaatkan dalam membantu siswa dalam memahami notasi balok dan angka sebagai bahasa musik. Program BaTa merupakan program untuk menterjemahkan bentuk notasi, sehingga siswa memiliki pengalaman pribadi dalam mengenal bentuk, tempat, dan simbol notasi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING QUESTION (PPQ) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DI KELAS TINGKAT SEKOLAH DASAR Kulsum, Ummu; Munib, Abdul
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 4, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.545 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v4i1.a9479

Abstract

Probing question is a tool to ask questions to students that are done periodically. Then the probing question is modified into a learning model using cognitive field bloom theory and kipling theory known as 5W + 1H as a means of learning in the classroom. The purpose of the probing question model is to apply the question periodically to the student in answering the question. While the method used qualitative methods and data analysis used is data reduction, display data and verification to find the findings in the class. after doing field research for elementary school students class IV and V, the results of the findings can from UH (Deuteronomy) is the student profile is rhombic. While the cognitive domain of students into categories competence of knowledge, understanding and application in the Teaching and learning process in the classroom.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI MAHASISWA PGSD UAD Sintawati, Mukti
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 3, No 2: Agustus 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.915 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v3i2.a7359

Abstract

This study aims to produce guided discovery based modules on the flat wake material for UG PGSD students as well as to know the level of eligibility of modules developed on the building materials flat side space. This research type is research development or Reseach and Development. Development refers to the development model of ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation). The instruments used are expert material validation sheet, media experts validation sheet, and student practicality sheet. The result of the research is a guided discovery based module on the material of flat space space for UG PGSD students. The results showed that based on the module assessment by the material experts and the media experts obtained the result that the module that has been developed is at a good level of feasibility with an average score of 4.00 (good) of the material experts and the average score of 3.85 (good) From a media expert.
STRATEGI PENGEMBANGAN HARGA DIRI ANAK USIA DINI Hastuti, Dwi
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 2: Agustus 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.601 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v2i2.a5486

Abstract

Masa usia dini adalah saat yang paling tepat untuk menanamkan karakter dan kepribadian anak. Salah satu aspek kepribadian yang penting untuk dikembangkan adalah harga diri. Seorang anak dengan harga diri yang tinggi mampu menampilkan dirinya sebagai pribadi yang menyenangkan, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, mandiri, aktif, berani mengemukakan pendapat, dan percaya diri.Tulisan ini bermaksud untuk membahas tentang strategi pengembangan harga diri anak serta upaya-upaya konstruktif yang dilakukan bersama agar harga diri anak dapat berkembang dengan baik. Tulisan ini merupkan kajian literatur untuk menemukan formula baru tentang strategi pengembangan harga diri anak usia dini. Pembentukan harga diri merupakan sebuah proses yang berkesinambungan. Harga diri yang telah terbentuk pada usia dini akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perilaku kehidupan anak di kemudian hari. Sedemikian pentingnya pengembangan harga diri bagi setiap individu, maka perlu adanya kerjasama yang sinergis antara guru di sekolah dan orangtua.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PORIS GAGA 05 KOTA TANGERANG Fauziah, Amni; Rosnaningsih, Asih; Azhar, Samsul
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 4, No 1: Desember 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.735 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v4i1.a9594

Abstract

Minat merupakan sebuah awal penggerakan untuk siswa dalam belajar yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diingkinkan. Tujuan dalam kaitan ini adalah tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris gaga 05 Kota Tangerang.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif korelasi pada siswa SD Kelas IV. Sampel pada penelitian ini adalah 54 siswa kelas IV yang terdiri dari kelas IVA dan IVB. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara dan angket.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris gaga 05 Kota Tangerang dengan nilai r hitung 0,889 lebih besar dari r tbel 0,264 atau 0,89 > 0,264 dengan tingkat hubungan sangat kuat. 2) Terdapat hubungan yang positif antaar motivasi belajar dengan minat belajar siswa kelas IV SDN Poris gaga 05 Kota Tangerang dengan koefisien determinasi yaitu 0,889 x 0,889 x 100 = 0,791%.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KOTA TAMBOLAKA Pingge, Heronimus Delu; Wangid, Muhammad Nur
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 1: Desember 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.22 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v2i1.a4947

Abstract

 Penelitian   ini   bertujuan   untuk      mengetahui   hubungan   kompetensi   guru   sekolah   dasar   dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa, memanfaatkan media belajar dan mengelola kelas dengan hasil belajar di kecamatan Kota Tambolaka, NTT. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto. Populasi penelitian 241 orang guru. Sampel sejumlah 148   orang dengan teknik quota sampling. Pengumpulan data menggunakan metode kuisioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik regresi linear sederhana dan ganda.Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi guru sekolah dasar dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa dengan hasil belajar siswa (p<0,05; R2:24,8%,); (2) Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi guru sekolah dasar dalam memanfaatkan media belajar dengan hasil belajar siswa (p<0,05; R2:20,1%); (3) Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan  antara kompetensi guru sekolah dasar dalam mengelola kelas dengan hasil belajar (p<0,05;R2: 24,6%); dan (4) Hasil analisis regresi linear ganda menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara kompetensi guru sekolah dasar dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa, memanfaatkan media belajar dan mengelola kelas dengan peningkatan hasil belajar siswa (p<0,05; R2: 46,5%).
EFEKTIFITAS KINERJA GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (KEHATI) DAN PROGRAMADIWIYATA DI SD N GIWANGAN Mardini, Siyam
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 3, No 1: Desember 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.328 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v3i1.a7946

Abstract

SD N Giwangan sebagai sekolah Adiwiyata mempunyai lingkungan yang baik tetapibelum dimanfaatkan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan ketika supervisi akademik, terdapat indikator yang rendah pada pelaksanaan pembelajaran kontekstual danpelaksanaan pembelajaran di luar kelas. Penelitian dilakukan kepada16 guru, untuk mengukur kinerja guru melalui supervisi pelaksanaan proses pembelajaran  sebanyak 2 siklus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumen, dan kuisener. Prosedur penelitian melalui perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Indikator kinerja guru efektif, jika guru mampu menerapkan pembelajaran kontekstual yang dinilai dari hasil proses pelaksanaan pembelajaran dengan nilai minimal 85,00. Pembelajaran Kehati dan program Adiwiyata memberikan inspirasi baru kepada guru, untuk bisa mengembangkan materi ajar. Pendekatan kontekstual, berdampak siswa senang danaktif karena dilibatkan langsung mengelola lingkungan. Wawasan guru bertambah, guru mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyajikan proses pembelajaran dengan sumber belajar lingkungan sekolah. Perubahan pola pikir dan kinerja guru, dapat meningkatkan kinerja guru. Indikator kinerja guru baik jika hasil supervisi proses pelaksanaan pembelajaran semua indikator dilaksanakan guru. Artinya, semua indikator dilaksanakan guru maka kinerja guru efektif.  Berdasarkan hasil penelitian siklus I, bahwa pembelajaran kontekstual dan pembelajaran di luar kelas mencapai 62,50. Siklus I belum semua guru mempunyai kinerja baik. Sedangkan pada siklus II, guru yang menerapkan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran di luar kelas telah mencapai 93,75. Berdasarkan hasil penelitiansiklus I dan II terdapat peningkatan 31,25, sehingga dapat disimpulkan bahwa efektifitas kinerja guru tercapai karena semua indikator dilaksanakan saat pelaksanaan proses pembelajaran. Pemanfaatan Kehati dan program Adiwiyata di SD N Giwangan berdampak pada kinerja guru menjadi lebih baik dan efektif.
STRATEGI SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Munadlir, Agus
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 2: Agustus 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.122 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v2i2.a6030

Abstract

Sekolah  merupakan  lembaga pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi generasi yang memiliki pengetahuan, wawasan/sikap dan tindakan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang memperhatikan latar belakang  multikulturalisme. Kemajemukan bangsa Indonesia yang dimiliki adanya perbedaan budaya, suku, ras, agama dapat dijadikan sumber kekuatan yang sinergis dalam membangun kemajuan bangsa dan negara. Di dalam mengembangkan  pendidikan multikultural di sekolah  dapat menggunakan beberapa strategi baik di dalam kegiatan belajar mengajar, kegiatan-kegiatan sekolah yang lain maupun penerapan manajemen sekolah berbasis multikural yang menjadi penanggung jawab dan pemimipinya adalah kepala sekolah.         Ciri bangsa Indonesia yang pluralistik dan multikultural  menyebabkan strategi kebudayaan nasional harus diisi dengan nilai-nilai yang tepat, di antaranya adalah prinsip mutualisme yaitu kebersamaan dan kerja sama yang memberi manfaat kepada semua pihak yang bekerja sama, bukan hanya searah dan menguntungkan satu pihak saja, berarti menekankan pada pentingnya memberikan kesempatan bagi berkembangnya masyarakat multikultural yang masing-masing harus diakui haknya untuk mengembangkan dirinya melalui kebudayaan mereka. Dengan demikian membangun dirinya, membangun tanah leluhurnya termasuk sebagai bagian dari tanah air Indonesia dengan didasari oleh sikap egalitarian, toleran dan demokratis.
KERJA SAMA ANTARKELOMPOK DAN KETERBUKAAN BERPIKIR ILMIAH MATA KULIAH SAINS LANJUT BERPRAKTIKUM MAHASISWA PGSD Hidayat, Panji
Jurnal JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar) Vol 2, No 1: Desember 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.927 KB) | DOI: 10.26555/jpsd.v2i1.a4956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kerjasama antarkelompok dan membangun keterbukaan berpikir ilmiah pada mata kuliah sains lanjut saat melakukan kegiatan praktikum. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium FMIPA kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sampel penelitian mahasiswa PGSD semester 3 kelas D, E, F, dan G yang berjumlah 171 Mahasiswa. Siklus penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dengan dua kali praktikum. Analisis data yang digunakan dengan menghitung rerata angket kerjasama antarkelompok dan angket keterbukaan berpikir ilmiah yang kemudian dicari selisih rata-rata dari kedua siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kerjasama antarkelompok dan keterbukaan berpikir ilmiah. Peningkatan kerjasama antarkelompok ditunjukkan dengan kenaikan skor rata-rata 74,31 siklus I menjadi 78,46 pada siklus II. Sedangkan peningkatan keterbukaan berpikir ilmiah ditunjukkan dengan kenaikan skor rata-rata 82,98 siklus I menjadi 87,12 siklus II.

Page 4 of 21 | Total Record : 202