cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
BAHASA DAN SASTRA
Published by Universitas Tadulako
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal elektornik Program Studi Bahasa Satra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2013)" : 10 Documents clear
PENGGUNAAN DIKSI PADA IKLAN PRODUK UNILEVER DI STASIUN TELEVISI SCTV Peni, Peni
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.875 KB)

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan diksi yang bersifat persuasif pada slogan iklan produk Unilever di stasiun televisi SCTV. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan diksi pada iklan produk Unilever di stasiun televisi SCTV. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun tahapan analisis data dilakukan dengan cara menonton dan menyimak secara berulang-ulang slogan iklan produk Unilever kemudian mencatatnya, mengklasifikasikan slogan iklan produk Unilever dan menyimpulkan hasil klasifikasi slogan produk Unilever berdasarkan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  diksi yang digunakan pada slogan iklan produk Unilever di stasiun televisi SCTV bersifat persuasif, bermakna konotasi dan denotasi, juga mempunyai gaya bahasa agar konsumen atau penonton dapat tertarik membeli produk-produk yang diiklankan.
PENGGUNAAN BAHASA ALAY DI FACEBOOK SISWA SMK NEGERI 1 LABUAN Rendrasari, Retno
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.099 KB)

Abstract

Fokus permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk-bentuk bahasa Alay, dan faktor penyebab penggunaan bahasa Alay di facebook siswa SMK Negeri 1 Labuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Setelah data terkumpul data dipilih sesuai dengan tujuan permasalahan, lalu peneliti menganalisis data yang telah diperoleh. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik yaitu (1) observasi dan (2) wawancara. Subjek penelitian ini adalah status facebook siswa SMK Negeri 1 Labuan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup empat tahap, yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4)  verifikasi/penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Alay pada siswa SMK Negeri 1 Labuan di Facebook berbentuk kata, simbol, tanda baca, angka, kalimat, dan emosi yang diekspresikan dalam bentuk tulisan. Peneliti juga menemukan bentuk yang digunakan oleh remaja sekolah SMK Negeri 1 Labuan di facebook, yaitu (1) Bentuk kata, (2) Menggantikan pemakaian huruf dengan angka, (3) menggunakan huruf kapital di tengah kata dan di tengah kalimat, (4) menggunakan simbol, (5) menggunakan tanda baca tidak pada tempatnya, (6) menggunakan emotions berupa kata yang berfungsi sebagai pengganti ekspresi. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti faktor penyebab penggunaan bahasa Alay ini adalah; (1) faktor pergaulan, (2) faktor gengsi, dan (3) faktor iklan.
KESANTUNANAN EKSPRESIF MEMUJI DALAM BERINTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DAMPELAS KAB. DONGGALA Handayani, Nana
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.685 KB)

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk kesantunan ekspresif memuji siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dampelas dalam berinteraksi dengan teman sebaya di kab. Donggala. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan ekspresif memuji siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dampelas dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. Penellitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan teori Milles dan Huberman. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yang sifatnya deskriptif. Tahapan analisis data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresif memuji yang  ada dalam tuturan siswa SMP Negeri 1 Dampelas pada saat berinteraksi dapat dikategorikan santun berdasarkan teori kesantunan yang dikemukakan oleh Fraser, bahwa santun atau tidaknya sebuah tuturan dikembalikan kepada pendengar atau mitra tutur sebab kesantunan berbahasa bersifat kontekstual. Berdasarkan data yang ada bentuk tuturan yang digunakan adalah bentuk tuturan langsung dan Strategi yang digunakan dalam tuturan yang mengandung tindak ekspresif memuji ini adalah strategi solidaritas sebab  konteks tuturan tersebut penutur dan mitra tutur sama usia atau kedudukannya dan hubungan keduanya akrab. Hal yang mempengaruhi tuturan siswa-siswi SMPN 1 Dampelas menjadi tidak santun adalah jarak sosial, usia, dan gender sangat berpengaruh dalam menentukan santun dan ketidaksantunan seseorang dalam bertutur
IMPLIKATUR PERTANYAAN MAHASISWA PRODI BAHASA INDONESIA DI UNIVERSITAS TADULAKO Asmira, Asmira
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.223 KB)

Abstract

Penelitian ini terdapat dua masalah yang diuraikan yaitu (1) bagaimanakah bentuk implikatur  pertanyaan mahasiswa prodi Bahasa Indonesia di Universitas Tadulako? (2) bagaimana strategi implikatur pertanyaan tidak formal mahasiswa prodi Bahasa Indonesia di Universitas Tadulako? Dengan tujuan yang ingin dicapai adalah mendeskripsikan bentuk implikatur pertanyaan tidak formal mahasiswa prodi Bahasa Indonesia di Universitas Tadulako dan mendeskripsikan strategi implikatur percakapan tidak formal mahasiswa prodi Bahasa Indonesia di Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah (1) percakapan mahasiswa prodi Bahasa Indonesia di Untad, dan (2) konteks yang mewadahi bunyi tuturan. Teknik pengumpalan data adalah pengamatan, merekam, mencatat, dan analisa konteks. Analisis data menggunakan teknik referensial untuk mendeskripsikan bentuk tuturan yang mengandung implikatur dan teknik pragmatik untuk menjelaskan tuturan yang diimplikasikan. Penyajian hasil analisis menggunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikatur dalam percakapan mahasiswa prodi Bahasa Indonesia di Universitas Tadulako yaitu berbentuk pertanyaan dengan strategi penyampaian tidak langsung yang bersifat menagih, meminta, menuduh, mengajak, meminta bantuan, meminjam, dan mengejek.
AFIKS PEMBENTUK VERBA BAHASA BUGIS DIALEK SIDRAP Masyita, Masyita
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.053 KB)

Abstract

Fokus permasalahan penelitian ini adalah (1) afiks apa saja yang berfungsi sebagai pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap?, (2) apa fungsi dan makna afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap?. Tujuan penelitian ini yakni: (1) Mendeskripsikan afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap, (2) Mendeskripsikan fungsi dan makna afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap. Penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap, dengan teknik sadap, teknik libat cakap, dan teknik simak bebas libat cakap, teknik pancing, teknik cakap semuka, teknik rekam dan catat. Selanjutnya dianalisis dan disajikan dengan metode formal dan metode informal. Dalam analisis data digunakan metode padan dan metode distribusional. Adapun afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap meliputi: prefiks: {ma-}, {na-}, {ta-}, {mapa-}, {napa-} dan {mag-}. Sufiks: {-i}, {mi-} dan {ni-}. Imbuhan gabungan: {pa- . –ki}, {pa-,-i} dan {pa- . –seng}. Kemudian fungsi dan makna afiks pembentuk verba bahasa Bugis dialek Sidrap terdiri dari: prefiks {ma-} berfungsi sebagai pembentuk verba dan mempunyai makna sedang melakukan perbuatan atau tindakan, periks {na-} berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan maknanya adalah menyatakan perbuatan atau tindakan yang telah dilakukan, prefiks {ta-} berfungsi sebagai verba pasif dan maknanya adalah pekerjaan yang telah dilakukan, prefiks {mapa-} berfungsi sebagai pembentuk verba adapula maknanya adalah makna kausatif yakni membuat jadi, prefiks {napa-} berfungsi  untuk membentuk verba transitif dan maknanya ialah menyatakan ‘telah’, prefiks {mag-} berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan maknanya adalah menyatakan makna tindakan. Berbeda dengan sufiks {i-} yang berfungsi sebagai pembentuk verba pasif dan bermakna menyatakan perintah melakukan, sufiks {mi-} berfungsi membentuk verba pasif dan bermakna penunjuk arah, sufiks {ni-} berfungsi sebagai pembentuk verba yang berdistribusi dengan bentuk dasar adverbia dan maknanya menyatakan penunjuk arah. Adapun imbuhan gabungan {pa-,-ki} berfungsi sebagai pembentuk verba berdistribusi dan maknanya yakni menyatakan melakukan, {pa-,-i} berfungsi sebagai pembentuk verba bentuk pasif dan maknanya dijadikan seperti, {pa-,-seng} berfungsi pembentuk verba bentuk pasif dan maknanya menyatakan perbuatan.    
ALIH KODE BAHASA DALAM INTERAKSI JUAL BELI DI PASAR INPRES MANONDA KOTA PALU Herman, Herman
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.2 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk alih kode dalam interaksi jual beli di pasar Inpres Manonda, kota Palu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Istilah “naturalistik” menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik rekam, observasi partisipan dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data,  kemudian mencatat kalimat  yang masuk kategori alih kode. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa terdapat delapan bentuk serta penyebab alih kode bahasa di pasar Inpres Manonda kota Palu.
UNSUR EROTISME PADA KUMPULAN CERPEN “JANGAN MAIN-MAIN” KARYA DJENAR MAESA AYU Devi Adiyanto, Sam
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.463 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan untuk mengetahui tanda-tanda unsur erotisme dan nilai-nilai yang terkadung dalam unsur erotisme pada kumpulan cerpen “Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) Karya Djenar Maesa Ayu dengan menggunkan toeri semiotik oleh De Saussure. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan pendekatan semiotik. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik kepustakaan dengan analisis data kualitatif model alir oleh Miles & Hubermas. Analisis data dilakukan dengan menandai dan menentukan teks cerpen, mengklasifikasikan teks cerpen, dan menyimpulkan hasil klasifikasi teks dalam kumpulan cerpen yang selaras dengan kajian semiotik tentang tanda-tanda unsur erotisme dan nilai-nilai yang tergambarkan dalam unsur erotisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tanda-tanda unsur erotisme pada kumpulan cerpen dan nilai-nilai yang tergambarkan pada unsur erotisme, yaitu nilai estetika, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai pendidikan.
STRUKTUR FRASE VERBA BAHASA KAILI DIALEK RAI Musrifa, Siti
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.355 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai”. Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai. Adapun tujuan yang hendak dicapai ialah untuk mendeskripsikan struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bersifat mendeskripsikan struktur frase verba dalam bahasa Kaili dialek Rai pada masyarakat Desa Lende Tovea Kec. Sirenja Kab. Donggala, Penelitian yang bersifat deskriptif menurut Arikunto lebih tepat apabila menggunakan pendekatan kualitatif. (Arikunto, 1993: 209). Berdasarkan hasil penelitian bahwa struktur frase verba bahasa Kaili dialek Rai meliputi frase verba intransitif yang terdiri dari (1) frase verba hulu-hulu, (2) frase verba hulu tambahan, (3) frase verba tambahan hulu, (4) frase verba tambahan hulu tambahan; serta frase verba transitif yang terdiri dari (1) frase verba hulu-hulu, (2) frase verba hulu tambahan, (3) frase verba tambahan hulu, (4) frase verba tambahan hulu tambahan. Frase verba merupakan  gabungan dua kata atau lebih yang bersifat endosentrik atributif atau endosentrik koordinatif dengan verba sebagai unsurnya. Dari data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa frase verba dalam bahasa daerah kaili dialek Rai mempunyai pola-pola struktur yaitu (a) Frase koordinatif verba adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang berbentuk verba.Frase ini terdiri lebih dari satu hulu yang dihubungkan dengan konjugsi koordinatif yang meliputi aspek gabungan; (b) Frase modifikatif verba adalah frase modifikatif yang hulunya verba atau kata kerja.struktur konstituen frase modifikatif verba adalah adverbia. Verba berfungsi sebagai hulu dan adverbia berfungsi sebagai tambahan.Pengkategorian frase modifikatif verba ditentukan oleh kategori verba itu sendiri, yaitu verba intransitif dan verba transitif.
ANALISIS KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL “NAMAKU HIROKO” KARYA N.H DINI (SEBUAH KAJIAN SASTRA FEMINISME) Siska, Siska
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.355 KB)

Abstract

Penelitian ini mengungkap bentuk ketidakadilan gender yang terdapat dalam novel “Namaku Hiroko” karya N.H Dini yang ditinjau melalui pendekatan feminisme Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel “Namaku Hiroko” didapatkan ketidakadilan gender yang termanisfestasikan ke dalam 5 bentuk yakni (1) Marginalisasi: Proses pemiskinan yang terjadi di rumah tangga yang menimpa Natsuko dan ibu oleh ayahnya, (2) Streotype: Menganggap bahwa perempuan mudah digoda dengan materi (materialistis), dan perempuan yang berbadan gemuk terlihat jelek, (3) Subordinasi:  Kedudukan perempuan yang lebih lebih rendah dari laki-laki yang terjadi dalam sektor rumah tangga yang menimpa majikan Hiroko, dan keluarga Natuko, (4) Kekerasan: Kekerasan langsung yakni tekanan fisik yang dialami oleh Hiroko, Kekerasan langsung yakni pemukulan yang dilakukan oleh suami majikan Hiroko kepada istrinya, pelacuran (prostitution) yang menimpa hostes/pelayan di bar, kekerasan terselubung yang menimpa Hiroko yang dilakukan oleh suami majikannya, dan kekerasan tidak langsung yang menimpa para hostes yang dilakukan oleh pelanggan, dan (5) Beban Ganda: Pekerjaan yang ditanggung oleh Hiroko sebagai pembantu, dan Emiko yang berproesi sebagai ibu rumah tangga sekaligus pencari nafkah.
REDUPLIKASI BAHASA MANDAR DIALEK BANGGAE Taha, Purnama
BAHASA DAN SASTRA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.814 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mendeskripsikan bentuk reduplikasi bahasa Mandar dialek Banggae dan untuk mendeskripsikan makna reduplikasi bahasa Mandar dialek Banggae. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang dalam prosesnya mengikuti tiga tahap, yaitu (1) tahap pengumpulan data, dilakukan dengan studi pustaka dan penelitian lapangan dengan teknik libat cakap, teknik simak bebas libat cakap,teknik catat yang terdiri dari teknik pancing dan tenik cakap semuka; (2) analisis data dilakukan dengan menggunakan metode distribusional dan metode padan; (3) tahap hasil analisis data dengan menggunakan metode formal dan informal. Hasil analisis data diperoleh reduplikasi bahasa Mandar dialek Banggae, terdiri dari : (1) reduplikasi penuh, (2) reduplikasi sebagian, (3) reduplikasi berimbuhan, (4) reduplikasi bervariasi fonem.

Page 1 of 1 | Total Record : 10