cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
BAHASA DAN SASTRA
Published by Universitas Tadulako
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal elektornik Program Studi Bahasa Satra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra" : 10 Documents clear
MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI PADA UNGKAPAN TRADISIONAL DALAM KONTEKS PERNIKAHAN ADAT SUKU PAMONA Tudjuka, Nina
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.626 KB)

Abstract

Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana makna denotasi dan konotasi pada ungkapan tradisional dalam konteks pernikahan adat suku Pamona. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan makna denotasi dan konotasi pada ungkapan tradisional dalam konteks pernikahan adat suku Pamona. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diawali dengan tahap pengamatan/observasi dan wawancara. Metode yang digunakan pada tahap pengamatan/observasi adalah metode simak dengan teknik simak bebas cakap dan teknik rekam. Dalam tahap wawancara, peneliti menggunakan teknik cakap semuka, teknik catat, dan teknik rekam. Hasil penelitian ini menemukan bahwa setiap ungkapan dalam pernikahan adat hanya dituturkan oleh dewan adat suku Pamona. Terdapat tiga puluh ungkapan dalam pernikahan adat suku Pamona. Ungkapan tradisional yang bermakna denotasi terdapat pada empat tahap dalam prosesi pernikahan adat. Ungkapan tradisional yang bermakna konotasi terdapat pada lima tahap dalam prosesi pernikahan adat. Kata Kunci : Denotasi; Konotasi; Ungkapan Tradisional.
MAKNA SIMBOLIK DALAM PROSESI POPENE’E SUKU LAUJE DI DESA TOMINI UTARA KEC. TOMINI KAB. PARIGI MOUTONG Arifuddin, Satriani; Zulianto, Sugit; Efendi, Efendi; Bayu, Pratama
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.756 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini, yakni apa saja makna simbolik  dalam prosesi popene’e suku Lauje di Desa Tomini Utara?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolik dalam presesi popene’e suku Lauje di desa Tomini Utara. Pendekatan penelitian ini, yaitu deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode cakap dengan menggunakan teknik cakap semuka, studi Lapangan (field research) yaitu teknik pengamatan/observasi dan teknik rekam. Selanjutnya, untuk menganalisis data, penulis melalui proses reduksi data (data reduction), pemaparan data (data display) dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa prosesi popene’e terdapat 8 tahapan dan 1 mantra 8 tahapan prosesi popene’e meliputi: 1) moyambute pangantinge, 2) monimbaluse, mombiase niu kangkai mongkologe, mombiase ayu, 3) monesege longu pensae, 4) mongunjae baki, 5) mongkoni alat tuwahu njopa monja’ange pensae, 6) meepa’anange, 7) momongi do’a salamate dan 8) terakhir mopooto. Kata kunci: makna simbolik, prosesi popene’e, suku Lauje.
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM SURAT-MENYURAT DI KANTOR KELURAHAN LAYANA INDAH Faisah, Nur
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.896 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk kesalahan berbahasa Indonesia dalam surat keluar di Kantor Kelurahan Layana Indah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Indonesia dalam surat keluar di Kantor Kelurahan Layana Indah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini berupa naskah surat keluar dan surat masuk di Kantor Kelurahan Layana Indah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan teknik catat. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode simak. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bentuk kesalahan berbahasa Indonesia dalam surat keluar dan surat masuk di Kantor Kelurahan Layana Indah. Kesalahan tersebut, yaitu kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan penulisan kata, kesalahan pemisahan kata, kesalahan penggunaan kata, kesalahan penggunaan huruf miring, dan kesalahan penggunaan tanda baca. Kata Kunci: Analisis Kesalahan Berbahasa, Surat-menyurat. 
PREFIKS BAHASA BADA Potoe, Demantrius; Ketut, I Gusti
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.786 KB)

Abstract

Permasalahan penelitian ini yaitu bentuk, fungsi dan makna prefiks bahasa Bada. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna prefiks bahasa Bada. Penelitian ini diharapkan sebagai suatu langkah untuk melestarikan bahasa daerah dari kepunahan. Sumber data dari penelitan ini adalah data lisan bahasa Bada. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan metode cakap. Hasil dari penelitian ini diantaranya (1) bentuk prefiks {ba},  {ni}, {ta}, {mo}, {pe, {ma}, {po}, {ke}, {me}, {ra}, {te}, {na}, {ro}, (2) fungsi prefiks terbagi menjadi dua bagian yakni fungsi derivasional dan infleksional, (3) makna prefiks diantararnya bermakna melakukan kebiasaan, menyatakan sesuatu, memerintah, melakukan pekerjaan, menyatakan alat atau benda, sedang melakukan pekerjaan, menyatakan jumlah, menyatakan suatu perbuatan telah terjadi.Kata Kunci: Prefiks Bahasa Bada.
CAMPUR KODE PADA ACARA” RUMAH UYA” DI TRANS 7 Ferawati, Ferawati; Ulinsa, Ulinsa
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.442 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (a) bagaimanakah wujud campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7 dan (b) apa saja jenis-jenis campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7. Penelitian ini bertujuan mendeskrispsikan wujud dan jenis-jenis campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik simak dan teknik catat. Teknik analisis data terdiri atas (a) reduksi data, (b) penyajian data, (c) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa wujud campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7 meliputi: (a) wujud kata, contohnya: akang “kakak laki-laki”, (b) wujud frase, contohnya: neng gelis “nona cantik”,    (c) wujud klausa, contohnya: don’t make mami change “jangan buat mami berubah”, dan (d) wujud kalimat, contohnya: innallaha layanduru ilashalikum wailaa ajsamikum walakin yanduru ilaikulubikum  “sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupamu dan hartamu, tetapi Allah melihat hatimu dan amalanmu”.  Adapun jenis-jenis campur kode pada acara “Rumah Uya” di Trans 7 meliputi:  (a) campur kode ke dalam, contohnya: penutur menyelipkan kata teteh “kakak perempuan” ketika sedang mengguanakan bahasa Indonesia. Kata tersebut berasal dari bahasa Sunda, sehingga terjadilah percampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. (b) campur kode ke luar, contohnya: penutur menyelipkan kata devorce “bercerai” ketika sedang menggunakan bahasa Indonesia. Kata tersebut berasal dari bahasa Inggris, sehingga terjadilah percampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dan (c) campur kode campuran, contohnya: penutur menyelipkan kata single “sendiri” dan mas “kakak laki-laki” ketika sedang menggunakan bahasa Indonesia. Kata single berasal dari bahasa Inggris, sedangkan kata mas berasal dari bahasa jawa. Dari penyisipan kata-kata tersebut terjadilah percampuran antara bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris. Bahasa tersebut telah menyerap unsur bahasa asli (bahasa Jawa) dan bahasa asing (bahasa Inggris). Pada hasil penelitian ini para penutur dominan menggunakan campur kode bahasa Inggris dan bahasa Sunda. Kata Kunci: campur kode, rumah uya, wujud, jenis-jenis
Kemampuaan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Sigi Memahami Kalimat Perintah Bahasa Indonesia. Yulandari, Sri; Ketut, I Gusti
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.191 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sigi memahami kalimat perintah bahasa Indonesia? Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sigi memahami kalimat perintah bahasa Indonesia. Motode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan metode mengumpulkan data yaitu pemberian tes atau evaluasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 nomor.Setelah data dikumpulkan dilakukan pengolahan data dari hasil evaluasi siswa dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di kelas VIII SMP Negeri 4 Sigi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 70. Hasil dari penelitian ini telah diperoleh nilai rata-rata kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sigi memahami kalimat perintah bahasa Indonesia yaitu 64,70 sehingga, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Sigi belum mampu memahami kalimat perintah bahasa Indonesia. Kata Kunci: Kemampuan; Meemahami; Kalimat Perintah.
MAKNA SIMBOLIK UPACARA KAYORI SUKU PENDAU DI DESA TOVIA TAMBU KECAMATAN BALAESANG Filiandani, Sofia; Ketut, I Gusti
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.872 KB)

Abstract

Permaslahan pokok dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana makna simbol verbal dan nonverbal dalam upacara suku Pendau di Desa Tovia Tambu Kecamatan Balaesang ? 2) bagaimana fungsi simbol dalam upacara Kayori suku Pendau di Desa Tovia Tambu Kecamatan Balaesang ?. Penelitian ini bertujuan 1) mendeskripsikan makna simbol verbal dan simbol nonverbal upacara Kayori suku Pendau di Desa Tambu Tovia Kecamatan Balaesang. 2) Mendeskripsikan fungsi simbol dalam upacara Kayori suku Pendau di Desa Tovia Tambu Kecamatan Balaesang ?. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk teknik analisis data penulisan menggunakan beberapa cara diantaranya (1) pengumpulan data (2) reduksi data (3) penyajian data (4) penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa makna simbol upacara kayori suku Pendau terdiri dari simbol verba dan nonverba. Adapun simbol verbal yang terdapat  dalam upacara Kayori adalah berupa mantra yang dibacakan oleh pemangku adat yang bermakna sebagai permohonan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, dan simbol nonverba yaitu (1) baju adat (2) siga (3) selempang (4) bunga (5) senjata (parang) (6) kelapa biji (7) dabang syarat dan perlengkapan yang ada dalam upacara kayori merupakan persyaratan yang harus ada dan harus dipenuhi jika ingin melakukan upacara kayori syarat atau perlengkapan yang digunakan harus sesuai dengan syarat yang ingin dilaksanakan. Kesimpulan pelaksanaaan upacara kayori adalah suatu tradisi atau kepercayaan yang masih ada sampai sekarang yang menjadi salah satu adat istiadat tradisional yang dipercayai oleh masyarakat suku Pendau Kata kunci : makna, simbolik, upacara, kayori
CAMPUR KODE PADA TUTUR PENYIAR RADIO RAMAYANA PALU Hardayani, Hardayani
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.553 KB)

Abstract

Rumusan masalah pada penelitan ini adalah mengenai bentuk campur kode pada tutur penyiar radio Ramayana Palu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.  Sumber data berasal dari rekaman siaran penyiar radio Ramayana Palu adalah metode simak yang terdiri dari teknik rekam dan teknik catat. Prosedur teknik analisis data terdiri dari (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa penyisipan unsur-unsur yang berwujud campur kode. Dari hasil penelitian pada situasi informal, campur kode terjadi karena penyiar radio dan pendengar sering kali menggunakan dua bahasa saat berkomunikasi, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa daerah (bugis). Penyiar radio di siaran ini bukanlah hal yang biasa, karena mayoritas setiap masyarakat Indonesia dapat menggunakan bahasa daereah mereka. Alasan lainnya adalah keterbatasan pada kosa kata bahasa indonesia, sehingga akan memungkinkan mereka menggunakan dua bahasa pada saat berkomunikasi. Dengan demikian, dari tutur penyiar radio Ramayana Palu dapat ditemukan campur kode berbentuk kata, frasa, dan klausa.Kata Kunci: Campur kode, tutur, penyiar.
KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS SISWA KELAS VIII A SMPN 19 PALU Sitiulwiyah, Sitiulwiyah; Baisu, Laode
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.282 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII A SMP Negeri 19 Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII A SMP Negeri 19 Palu. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil mengerjakan soal-soal yang diberikan di sekolah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang meliputi tiga tahap yaitu: (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap analisis data, (3) hasil analisis data. Data yang diperoleh dari hasil evaluasi menulis surat dinas siswa kelas VIII A diperoleh kriteria nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah adalah 82. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan diperoleh nilai rata-rata kemapuan menulis surat dinas siswa kelas VIII A SMP Negeri 19 Palu adalah 95,88. Maka siswa kelas VIII A SMP Negeri 19 Palu dikategorikan sudah berhasil karena sudah mampu menulis surat dinas. Hasil diatas menunjukkan bahwa pembelajaran menulis surat dinas siswa SMPN 19 Palu berhasil dengan baik dan telah melampaui target kriteria ketuntasan minimal yang ditetatpkan sekolah yaitu 78. Kata kunci : Kemampuan, Menulis, Surat, Dinas
CAMPUR KODE CERAMAH USTAD MAULANA DALAM ACARA “ISLAM ITU INDAH” DI TRANS TV Marlin, Marlin
BAHASA DAN SASTRA Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : BAHASA DAN SASTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.784 KB)

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana bentuk campur kode ceramah ustad Maulana dalam acara “Islam itu Indah” di trans tv, (2) faktor apakah yang menyebabkan campur kode ceramah ustad Maulana dalam acara “Islam itu Indah” di trans tv. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor campur kode ceramah ustad Maulana dalam acara “Islam itu Indah” di trans tv. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yaitu dari ceramah ustad Maulana yang diunduh pada website youtube. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik sadap, teknik rekam, dan teknik catat. Prosedur metode analisis data terdiri atas: (1) menelaah data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa terdapat beberapa bentuk campur kode pada ceramah ustad Maulana dalam acara “Islam itu Indah” di Trans Tv yaitu: (1) campur kode kata, (2) campur kode frase, (3) campur kode klausa. Campur kode kata terbagi menjadi 3 kelas kata yaitu: (1) kata benda, (2) kata kerja, (3) kata sifat. Campur kode yang paling sering digunakan adalah bahasa Inggris dan bahasa Arab. Kata Kunci: campur kode, ceramah, kedwibahasaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10