cover
Contact Name
Teti Estiasih
Contact Email
-
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
jpathp@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Malang 65145 Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pangan dan Agroindustri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 26852861     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jpa
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 1,027 Documents
PENGARUH LAMA PENGGILINGAN DENGAN METODE BALL MILL TERHADAP RENDEMEN DAN KEMAMPUAN HIDRASI TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) [IN PRESS JANUARI 2014] Widjanarko, Simon Bambang; Suwasito, Thabah Sigit
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.044 KB)

Abstract

Umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume) mengandung glukomanan yang tinggi. Glukomanan merupakan serat pangan larut air yang bersifat hidrokoloid kuat dan rendah kalori sehingga berpotensi tinggi untuk dikembangkan pada industri pangan. Saat ini masalah yang dihadapi dalam pengembangan porang di Indonesia adalah metode penepungannya yang masih menghasilkan rendemen tepung yang masih rendah dan ukuran granula yang relatif besar, sehingga kemampuan hidrasi tepungnya masih rendah. Untuk itu, diperlukan suatu metode penepungan baru yang dapat mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan metode “ball mill”. Penelitian penggilingan dengan metode ball mill ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu lama penggilingan. Faktor ini terdiri dari 5 level yaitu 40 menit, 60 menit, 80 menit, 100 menit, dan 120 menit dengan 4 kali pengulangan, sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Tepung porang perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan lama penggilingan 120 menit yang memiliki rerata kadar rendemen (83.34%) dan kemampuan hidrasi (47.96%). Kata kunci : Ball mill, Glukomanan, Hidrasi, Rendemen
PEMBUATAN SARI APEL (Malus sylvestris Mill) DENGAN EKSTRAKSI METODE OSMOSIS (KAJIAN VARIETAS APEL DAN LAMA OSMOSIS) Aprillia, Dhita; Susanto, Wahono Hadi
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.164 KB)

Abstract

Apel dapat diolah menjadi sari apel alami dengan penambahan gula dan asam sitrat. Ekstraksi dengan metode osmosis akan menghasilkan sari apel dengan mutu yang baik serta dapat memberi nilai tambah dari segi ekonomi, kesehatan dan kualitas produk dengan berbahan baku apel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama osmosis tersarang dalam varietas apel terhadap kualitas sifat fisik, kimia dan organoleptik pada sari apel. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design). Data hasil pengamatan dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjut BNT. Varietas apel berpengaruh sangat nyata terhadap VMSA, vitamin C, total fenol, aktivitas antioksidan, gula reduksi, nilai pH dan warna. Perlakuan lama osmosis berpengaruh sangat nyata terhadap VMSA, vitamin C, total fenol, aktivitas antioksidan, gula reduksi, nilai pH dan warna. Perlakuan terbaik menurut parameter organoleptik yaitu sari apel varietas Manalagi dengan lama osmosis 24 jam dengan penilaian warna 4.10 (suka), rasa 3.80 (suka) dan aroma 3.90 (suka). Kata kunci : Apel Afkir, Ekstraksi Osmosis, Sari Apel
PENGARUH PENAMBAHAN JENIS DAN KONSENTRASI PASTA (SANTAN DAN KACANG) TERHADAP KUALITAS PRODUK GULA MERAH [IN PRESS JANUARI 2014] Sutrisno, Clara Dea Nastasia; Susanto, Wahono Hadi
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.139 KB)

Abstract

Gula merah tebu merupakan alternatif yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia. Komposisi gula merah tebu seperti lemak dan protein lebih sedikit dibandingkan gula merah kelapa. Sehingga dilakukan perbaikan mutu gizi terhadap gula merah tebu dengan penambahan pasta santan dan pasta kacang. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan mutu kandungan gula merah tebu serta menentukan proporsi pasta santan dan pasta kacang yang tepat pada gula merah tebu. Penelitian menggunakan Rancangan Tersarang dengan dua faktor yaitu jenis pasta dan konsentrasi pasta. Jenis pasta terdiri dari dua level yaitu pasta santan dan pasta kacang sedangkan konsentrasi pasta terdiri dari tiga level yaitu 20%, 30%, 40% dengan 3 kali pengulangan. Hasil pengamatan dianalisa dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukan perlakuan terbaik menurut parameter fisik dan kimia adalah jenis pasta santan konsentrasi 40% sedangkan perlakuan terbaik menurut parameter organoleptik adalah jenis pasta santan konsentrasi 20%. Kata kunci: Gula Merah Tebu, Pasta Santan, Pasta Kacang, Lemak, Protein
PENGARUH RASIO CHIPS DENGAN BOLA PENUMBUK BALL MILL TERHADAP RENDEMEN DAN KEMAMPUAN HIDRASI TEPUNG PORANG [IN PRESS JANUARI 2014] Nandiwilastio, Novan; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.068 KB)

Abstract

Tepung porang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan produk setengah jadi dari umbi porang yang lebih ekonomis dan memiliki kandungan glukomanan cukup tinggi. Glukomanan merupakan serat pangan larut air bersifat hidrokoloid kuat dan mampu mengembang dalam air hingga dua kali lipat sehingga sangat baik digunakan sebagai bahan tambahan produk pangan. Salah satu metode penepungan dengan prinsip menghaluskan secara merata dan efisien adalah dengan menggunakan mesin ball mill. Metode ini diharapkan menghasilkan tepung porang dengan rendemen dan kemampuan hidrasi yang tidak jauh berbeda dari tepung porang komersial dan standar mutu tepung porang. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor. Faktor yang digunakan adalah rasio berat chips porang dengan bola penumbuk dimana terdapat 5 variasi perlakuan (rasio 1:6, 1:7, 1:8, 1:9, dan 1:10). Setiap perlakuan dilakukan 4 kali ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Perlakuan terbaik berdasarkan parameter fisik menghasilkan rendemen 81.67 % dan kemampuan hidrasi 44.32 %.   Kata kunci: Ball Mill, Kemampuan Hidrasi, Tepung Porang, Rendemen
PENGARUH PENAMBAHAN KARAGINAN TERHADAP KARAKTERISTIK PASTA TEPUNG UWI DAN SAGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIHUN [IN PRESS JANUARI 2014] Budi, Yonatan Prasetyo; Harijono, Harijono
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.156 KB)

Abstract

Umbi uwi dan tanaman sagu merupakan salah satu potensi besar pangan lokal di Indonesia. Berdasarkan penelitian, umbi uwi dan sagu memiliki kandungan amilosa yang cukup tinggi. Bihun merupakan bentuk divesifikasi pangan dari beras. Umbi uwi dan sagu mengandung kadar amilosa yang tinggi, berpotensi untuk menggantikan beras sebagi bahan baku pembuatan bihun. Karaginan banyak digunakan dalam bidang pangan sebagai penstabil, pengental, pembentuk tekstur dan gel. Kombinasi pati-hidrokoloid dapat memperbaiki sifat fungsional dan reologikal dari pasta pati, serta meningkatkan kualitas dan stabilitas dari produk pangan. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu, penambahan konsentrasi karaginan pada campuran tepung uwi : pati sagu (80:20) dan STPP 0.3 % (b/b). Karaginan yang ditambahakan terdapat 7 level (0 ; 0.5 ; 0.6 ; 0.7 ; 0.8 ; 0.9 ; 1) % (b/b). Campuran tepung uwi : pati sagu (80:20) dan STPP 0.3 % (b/b) dengan penambahan karaginan 1 % (b/b) menyerupai karakteristik pasta pada tepung beras.   Kata kunci: Uwi, Sagu, Karaginan, Karakteristik Pasta, Bihun
ROTI TAWAR LAKTOGENIK, PERANGSANG ASI, BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) [IN PRESS JANUARI 2014] Satyaningtyas, Eryna; Estiasih, Teti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.9 KB)

Abstract

Status gizi ibu menyusui sangat penting dalam sistem produksi ASI. Selama masa laktasi, wanita mengalami peningkatan berat badan yang optimal maka sering kali ibu mengurangi konsumsi makanannya. Akibatnya terjadi penurunan berat badan yang cepat sehingga menghambat produksi susu dan berdampak buruk pada pengeluaran ASI. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk meningkatkan kuantitas ASI dengan mengonsumsi makanan laktogenik yang berefek laktogagum. Salah satunya adalah daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) yang terdapat senyawa steroid yang berperan dalam refleks prolaktin untuk memproduksi ASI, serta merangsang hormon oksitosin untuk memacu pengeluaran dan pengaliran ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan tepung terigu dan tepung daun katuk yang tepat untuk menciptakan roti tawar dengan karakteristik yang baik dari segi organoleptik dan fisikokimia yang berkhasiat sebagai pelancar ASI. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perlakuan terbaik dari sifat fisikokimia dan organoleptik pada perlakuan perbandingan proporsi tepung terigu:tepung daun katuk (b/b) 90:10 atau substitusi tepung daun katuk 10%.   Kata kunci: ASI, Daun katuk, Laktogenik, Roti tawar
UJI TOKSISITAS AKUT TEPUNG GLUKOMANAN (A. muelleri Blume) TERHADAP NILAI KALIUM TIKUS WISTAR [IN PRESS JANUARI 2014] Natalia, Eka Dessy; Widjanarko, Simon Bambang; Ningtyas, Dian Widya
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.98 KB)

Abstract

Porang (A.muelleri Blume) merupakan tumbuhan dari golongan araceae yang mengandung serat larut glukomanan cukup tinggi (15–64%) basis kering. Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan tepung porang adalah adanya kalsium oksalat yang menyebabkan rasa gatal dan iritasi saat dikonsumsi serta memicu terbentuknya batu ginjal. Pengujian toksisitas akut diperlukan untuk mengetahui potensi toksik akut dari tepung porang murni (tepung glukomanan). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor. 30 ekor tikus wistar terdiri atas tikus jantan dan betina dibagi dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol, pemberian tepung glukomanan dosis 40; 400; 4000; 5000 mg/kg BB tikus selama 72 jam. Parameter yang diamati adalah nilai Lethal Dose 50 (LD50) dan kalium. Hasil penelitian selama 72 jam menunjukkan pemberian tepung glukomanan tidak menunjukkkan potensi toksik akut pada seluruh kelompok, namun berpengaruh nyata terhadap nilai kalium.   Kata kunci: A. muelleri Blume, Glukomanan, Kalsium Oksalat, Toksisitas Akut
DISTILASI DAN KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus) DENGAN KAJIAN LAMA WAKTU DISTILASI DAN RASIO BAHAN : PELARUT [IN PRESS APRIL 2014] Effendi, Violetta Prisca; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.304 KB)

Abstract

Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat. Data statistik ekspor-impor dunia menunjukkan bahwa konsumsi minyak atsiri dan turunannya naik sekitar 8-10% dari tahun ke tahun. Jeringau merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi menghasilkan minyak atsiri. Distilasi air merupakan salah satu cara untuk memisahkan minyak atsiri dari dalam bahan. Sebelum rimpang jeringau didistilasi, rimpang terlebih dahulu diubah dalam bentuk chips untuk mempermudah dalam proses distilasi. Dari hasil distilasi menggunakan metode distilasi air didapat nilai regresi untuk rendemen pada penelitian ini adalah Y=2.020889+0.34825β1+0.34125β2, nilai regresi untuk kecerahan adalah Y=49.18889+0.1625β1+0.0875β2, sedangkan nilai regresi untuk indeks bias adalah Y=1.551877778+0.000025β1+0.000025β2, serta didapat nilai maksimum pada waktu distilasi 9 jam dengan rasio bahan banding pelarut 1 : 17.94 untuk respon rendemen, 8 jam dengan perbandingan rasio bahan dan pelarut 1 : 16.08 untuk respon kecerahan dan 9 jam dengan perbandingan rasio bahan dan pelarut 1 : 18 untuk respon indeks bias.   Kata Kunci: distilasi, minyak atsiri, rimpang jeringau
UJI EFEKTIFITAS PELEPASAN RETRONASAL AROMA JELI PISANG AMBON PUTIH TERHADAP PERSEPSI KENYANG PANELIS OVERWEIGHT DAN OBESITAS [IN PRESS APRIL 2014] Nurfiliyah, Siti Aisyah; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.92 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jeli beraroma pisang ambon putih terhadap skor persepsi kenyang dan desire to eat panelis overweight dan obesitas. Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun dalam dua faktor dengan tiga kali ulangan untuk tiap perlakuan. Faktor I adalah konsentrasi penambahan asam sitrat yang terdiri atas tiga level (0%, 0.20%, 0.40%), dan faktor II adalah konsentrasi penambahan aroma pisang ambon putih yang terdiri atas tiga level (0%, 10%, 20%). Hasil penelitan menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi penambahan asam dan konsentrasi penambahan aroma pisang ambon putih terhadap selisih skor persepsi kenyang dan desire to eat panelis overweight dan obesitas.   Kata kunci: Desire to Eat, Obesitas, Persepsi Kenyang, Pisang Ambon Putih, Retronasal Aroma
UJI EFEK EKSTRAK AIR DAUN PANDAN WANGI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOPATOLOGI TIKUS DIABETES MELLITUS [IN PRESS 2014] Prameswari, Okky Meidiana; Widjanarko, Simon Bambang
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.538 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia serta terjadi perubahan progresif terhadap struktur sel beta pankreas. Pandan wangi merupakan tanaman tropis yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan efektivitas antidiabet ekstrak air daun pandan wangi  (EADPW) dengan metformin dan mengetahui senyawa bioaktif yang berperan sebagai antidiabet dalam EADPW. Penelitian disusun dengan Post Test Only Control Group Design menggunakan hewan coba tikus jantan selama empat minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, diabetes, diabetes + metformin, diabetes + EADPW 300 mg/kg bb, dan diabetes + EADPW 600 mg/kg bb. Penelitian menunjukkan EADPW mengandung senyawa bioaktif tanin, alkaloid, flavonoid dan polifenol dengan aktivitas antioksidan 66.82%. Berdasarkan uji in vivo didapatkan terapi diabetes dengan obat metformin lebih efektif menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan EADPW, namun tidak lebih baik dalam memperbaiki kerusakan jaringan pankreas akibat senyawa diabetogenik aloksan.   Kata kunci: Daun Pandan Wangi, Diabetes Mellitus, Histopatologi Pankreas, Metformin, Penurunan Kadar Glukosa Darah

Page 3 of 103 | Total Record : 1027