cover
Contact Name
Teti Estiasih
Contact Email
-
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
jpathp@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Malang 65145 Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pangan dan Agroindustri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 26852861     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jpa
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 1,027 Documents
PEMBUATAN LEMPOK PISANG (KAJIAN JENIS PISANG DAN KONSENTRASI MADU) Ardhia Deasy Rosita Dewi; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deptan Lumajang menjelaskan, dari 330.000 tanaman pisang, 220.000 menjadi tanaman rakyat sedangkan 11.100 ton buah terbuang akibat hama penyakit hingga membusuk tanpa ada usaha pengawetan. Pisang dapat diolah menjadi lempok, makanan tradisional terbuat dari daging buah yang dicampur dengan gula. Penambahan madu akan meningkatkan nilai tambah lempok pisang dari segi ekonomi, kesehatan, dan kualitas produk baru berbahan baku pisang. Metode penelitian yang dilakukan adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan dua faktor. Faktor I jenis pisang terdiri dari 3 level (pisang raja sere, pisang kepok, pisang ambon) dan faktor II konsentrasi madu terdiri dari 3 level (8%, 10%, 12%). Data hasil pengamatan dianalisa dengan ANOVA dengan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil). Berdasarkan hasil penelitian, jenis pisang dan konsentrasi madu berpengaruh terhadap kualitas fisik, kimia dan organoleptik lempok pisang. Parameter kimia dan fisik menunjukkan perlakuan terbaik adalah lempok jenis pisang kepok dengan konsentrasi madu 12%, sedangkan lempok terbaik menurut organoleptik ditunjukkan perlakuan jenis pisang raja sere konsentrasi madu 12%. Kata kunci: Lempok pisang, Madu, Pisang, Over produksi
PEMANFAATAN TEPUNG GEMBILI (Dioscorea esculenta L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES Rizki Dwi Prameswari; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemenuhan kebutuhan tepung terigu di Indonesia masih mengimpor dari negara lain. Untuk mengurangi impor tepung terigu, perlu dilakukan diversifikasi pangan berbasis umbi- umbian misalnya gembili. Pemanfaatan tepung gembili berpotensi dalam pembuatan cookies. Penambahan pati jagung dan margarin diharapkan dapat memperbaiki tekstur dan citarasa cookies. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor, proporsi tepung gembili : pati jagung (100:0, 80:20, 60:40) dan tingkat penambahan margarin (75%, 85%, 95% b/b tepung) dengan 3 kali ulangan. Data dianalisa dengan ANOVA, uji lanjut menggunakan BNT dan DMRT (α=5%). Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode indeks efektivitas De Garmo dan ditentukan nilai AKG per takaran saji cookies perlakuan terbaik. Berdasarkan hasil penelitian, proporsi tepung gembili : pati jagung dan tingkat penambahan margarin mempengaruhi karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik. Cookies perlakuan terbaik berdasarkan sifat fisik, kimia, dan organoleptik adalah pada proporsi tepung gembili : pati jagung 60:40 dan tingkat penambahan margarin 95% (b/b tepung). Kata Kunci: Cookies, Gembili, Margarin, Pati Jagung
STUDI KEMAMPUAN PROBIOTIK ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT PENGHASIL EKSOPOLISAKARIDA TINGGI ASAL SAWI ASIN (Brassica juncea) Christine Natalia Halim; Elok Zubaidah
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan produksi EPS dan kemampuan probiotik isolat BAL hasil isolasi dari fermentasi sawi asin sehingga didapatkan isolat BAL yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Hasil isolasi BAL dari sawi asin (Brassica juncea) didapatkan 4 isolat BAL dengan produksi EPS sebesar 1515-1990 mg/L di mana hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan EPS yang dihasilkan oleh BAL probiotik komersial (L. casei) sebesar 1340 mg/L yang biasa digunakan dalam industri pangan fermentasi. Dari beberapa pengujian probiotik secara in-vitro didapatkan 1 isolat terbaik (K1-1242) dengan ketahanan terhadap pH 2.5 sebesar 43.53%, ketahanan terhadap pH 3.0 sebesar 69.86%, ketahanan terhadap 3% garam Oxgall sebesar 4.22%, diameter zona hambat sebesar 10.14 mm terhadap E. coli dan 8.73 mm terhadap S. aureus. Observasi via SEM ditemukan sel berbentuk batang dengan filamen EPS yang menghubungkan 2 sel. EPS yang diproduksi oleh BAL sangat potensial untuk pengujian in-vivo lebih lanjut dalam meninjau sifat pharmaceutical-nya.Kata Kunci: BAL, Eksopolisakarida, Probiotik, Sawi Asin
KARAKTERISTIK COOKIES UMBI INFERIOR UWI PUTIH (KAJIAN PROPORSI TEPUNG UWI: PATI JAGUNG DAN PENAMBAHAN MARGARIN) Harzau Hazizah; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan umbi uwi putih masih terbatas. Penelitian ini melakukan pengembangan produk berbahan baku umbi uwi putih, yaitu cookies. Cookies uwi diformulasikan dengan proporsi pati dan margarin untuk menghasilkan tekstur cookies yang renyah, mampu bersaing dipasaran serta meningkatkan nilai tambah uwi putih serta mengurangi konsumsi tepung terigu. Penelitian ini disusun dengan menggunakan RAK dengan 2 faktor. Faktor I proporsi tepung uwi:pati jagung (100:0, 80:20, 60:40) . Faktor II berupa penambahan margarin (75%, 85%, dan 95%) (b/b tepung). Data dianalisa dengan ANOVA dilanjutkan uji BNT 5% dan uji DMRT. Pemilihan perlakuan terbaik menggunakan metode de Garmo dan dilanjutkan uji t untuk membandingkan cookies perlakuan terbaik dengan cookies kontrol. Hasil penelitian menunjukkan cookies terbaik secara fisik, kimia, dan organoleptik (mutu hedonik dan hedonik) terdapat pada perlakuan (60:40) dan penambahan margarin 85% (b/b tepung). Informasi Angka Kecukupan Gizi per takaran saji lemak cookies 19.43%, protein 1.96%, dan total karbohidrat 5.19%. Nilai energi total cookies 167.25 kkal dan energi dari lemak 104.89 kkal Kata Kunci: Cookies, Informasi nilai gizi, Margarin, Pati jagung, Tepung uwi
METILASI PADA TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri) MENGGUNAKAN PEREAKSI DIMETIL SULFAT BERBAGAI VARIASI KONSENTRASI Sandymas Satria Irawan; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metilasi tepung porang (Amorphophallus muelleri) menggunakan pereaksi dimetil sulfat dianalisa pengaruhnya terhadap waktu rehidrasi dan gugus fungsional tepung porang termetilasi menggunakan analisa waktu rehidrasi dan analisa FTIR. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor yaitu konsentrasi pereaksi Dimetil Sulfat (DMS) terdiri dari 3 level yaitu 10 mL, 20 mL, dan 35 mL. Penelitian menunjukan perbedaan perlakuan jumlah penambahan pereaksi dimetil sulfat, tidak memberikan pengaruh nyata (α = 0.05) terhadap waktu rehidrasi tepung porang termetilasi. Perlakuan metilasi dengan penambahan dimetil sulfat sebanyak 35 mL menghasilkan tepung porang dengan rerata waktu rehidrasi selama 828 detik yang lebih cepat waktu rehidrasinya dibandingkan tepung porang tanpa metilasi (950 detik). Pada pengamatan melalui spektrofotometer FTIR keberadaan gugus metil terlihat pada rentang spektrum 2904.60 – 2956.67 cm-1 yang berkaitan dengan vibrasi regangan gugus –CH. Kata kunci: Metilasi, Tepung Porang, Dimetil Sulfat, Waktu Rehidrasi, FTIR
PEMBUATAN MISO DENGAN MEMANFAATKAN EDAMAME (KAJIAN KONSENTRASI KOJI DAN SUHU INKUBASI) Riris Wahyuhapsari; Agustin Krisna Wardani
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miso adalah bahan masakan yang berasal dari Jepang yang terbuat dari fermentasi rebusan kacang kedelai dicampur dengan beras dan garam. Miso belum diproduksi di Indonesia sehingga mempunyai potensi untuk dikembangkan. Indonesia memiliki jenis kacang-kacangan antara lain yang banyak dikembangkan adalah edamame. Produksi edamame diutamakan untuk diekspor, sedangkan edamame yang tidak lolos syarat ekspor dikategorikan edamame afkir. Fermentasi dengan menggunakan kapang mampu meningkatkan kandungan N-amino yang dapat meningkatkan daya cerna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi koji dan suhu inkubasi terhadap sifat kimia, organoleptik dan mikrobiologi miso. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yaitu perlakuan K3S2 (konsentrasi koji 50% dan suhu inkubasi terkontrol 35oC) dengan kadar N-amino 0.402%, pH 4.01, total mikroba 7.143 log cfu/gr dan gula reduksi 8.98%. Sedangkan untuk nilai organoleptik terhadap produk miso perlakuan K3S2 yaitu meliputi rasa 5.60 (agak suka), warna 5.30 (agak suka), aroma 5.60 (agak suka), dan tekstur 5.70 (agak suka). Kata kunci: Edamame, Miso, Koji, Suhu Inkubasi
DISTILASI DAN KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus) DENGAN KAJIAN LAMA WAKTU DISTILASI DAN RASIO BAHAN : PELARUT [IN PRESS APRIL 2014] Violetta Prisca Effendi; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak atsiri adalah salah satu jenis minyak nabati yang multimanfaat. Data statistik ekspor-impor dunia menunjukkan bahwa konsumsi minyak atsiri dan turunannya naik sekitar 8-10% dari tahun ke tahun. Jeringau merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi menghasilkan minyak atsiri. Distilasi air merupakan salah satu cara untuk memisahkan minyak atsiri dari dalam bahan. Sebelum rimpang jeringau didistilasi, rimpang terlebih dahulu diubah dalam bentuk chips untuk mempermudah dalam proses distilasi. Dari hasil distilasi menggunakan metode distilasi air didapat nilai regresi untuk rendemen pada penelitian ini adalah Y=2.020889+0.34825β1+0.34125β2, nilai regresi untuk kecerahan adalah Y=49.18889+0.1625β1+0.0875β2, sedangkan nilai regresi untuk indeks bias adalah Y=1.551877778+0.000025β1+0.000025β2, serta didapat nilai maksimum pada waktu distilasi 9 jam dengan rasio bahan banding pelarut 1 : 17.94 untuk respon rendemen, 8 jam dengan perbandingan rasio bahan dan pelarut 1 : 16.08 untuk respon kecerahan dan 9 jam dengan perbandingan rasio bahan dan pelarut 1 : 18 untuk respon indeks bias.   Kata Kunci: distilasi, minyak atsiri, rimpang jeringau
UJI EFEKTIFITAS PELEPASAN RETRONASAL AROMA JELI PISANG AMBON PUTIH TERHADAP PERSEPSI KENYANG PANELIS OVERWEIGHT DAN OBESITAS [IN PRESS APRIL 2014] Siti Aisyah Nurfiliyah; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jeli beraroma pisang ambon putih terhadap skor persepsi kenyang dan desire to eat panelis overweight dan obesitas. Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun dalam dua faktor dengan tiga kali ulangan untuk tiap perlakuan. Faktor I adalah konsentrasi penambahan asam sitrat yang terdiri atas tiga level (0%, 0.20%, 0.40%), dan faktor II adalah konsentrasi penambahan aroma pisang ambon putih yang terdiri atas tiga level (0%, 10%, 20%). Hasil penelitan menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan konsentrasi penambahan asam dan konsentrasi penambahan aroma pisang ambon putih terhadap selisih skor persepsi kenyang dan desire to eat panelis overweight dan obesitas.   Kata kunci: Desire to Eat, Obesitas, Persepsi Kenyang, Pisang Ambon Putih, Retronasal Aroma
UJI EFEK EKSTRAK AIR DAUN PANDAN WANGI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOPATOLOGI TIKUS DIABETES MELLITUS [IN PRESS 2014] Okky Meidiana Prameswari; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia serta terjadi perubahan progresif terhadap struktur sel beta pankreas. Pandan wangi merupakan tanaman tropis yang berkhasiat sebagai antidiabetes. Tujuan dari penelitian adalah membandingkan efektivitas antidiabet ekstrak air daun pandan wangi  (EADPW) dengan metformin dan mengetahui senyawa bioaktif yang berperan sebagai antidiabet dalam EADPW. Penelitian disusun dengan Post Test Only Control Group Design menggunakan hewan coba tikus jantan selama empat minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, diabetes, diabetes + metformin, diabetes + EADPW 300 mg/kg bb, dan diabetes + EADPW 600 mg/kg bb. Penelitian menunjukkan EADPW mengandung senyawa bioaktif tanin, alkaloid, flavonoid dan polifenol dengan aktivitas antioksidan 66.82%. Berdasarkan uji in vivo didapatkan terapi diabetes dengan obat metformin lebih efektif menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan EADPW, namun tidak lebih baik dalam memperbaiki kerusakan jaringan pankreas akibat senyawa diabetogenik aloksan.   Kata kunci: Daun Pandan Wangi, Diabetes Mellitus, Histopatologi Pankreas, Metformin, Penurunan Kadar Glukosa Darah
EKSTRAKSI ANTIBAKTERI DARI DAUN BERENUK (Crescentia cujete Linn.) MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK [IN PRESS APRIL 2014] Anik Ardianti; Joni Kusnadi
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berenuk (Crescentia cujete Linn.) merupakan tanaman perdu tropis yang berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit. Kandungan alkaloid, saponin, tanin, dan polifenol daun ini berpotensi sebagai antibakteri. Antibakteri dari daun berenuk diekstrak menggunakan metode ultrasonik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi terhadap aktivitas antibakteri ekstrak daun berenuk. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial dengan dua faktor, rasio bahan : pelarut (1:9, 1:10, dan 1:11 (b/v) sebagai faktor I dan lama ekstraksi (10, 20, dan 30 menit) sebagai faktor II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rasio bahan : pelarut dan lama ekstraksi memberikan pengaruh nyata (α=0.05) terhadap parameter yang diteliti. Perlakuan terbaik diperoleh dari rasio bahan : pelarut 1:10 dan lama ekstraksi 20 menit dengan rendemen 26.24%, total fenol 825.40 µg/g, aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli ATCC 25922 sebesar 18.33 KHM 50% dan Staphylococcus aureus ATCC 29213 sebesar 22.33 mm KHM 25%.   Kata Kunci: Antibakteri, Berenuk, Ultrasonik

Page 42 of 103 | Total Record : 1027