cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 344 Documents
Analisis Performansi Solar Water Heater pada Rangkaian Instalasi Pengering Kabinet Retno Damayanti; Affan Zahirul Fawazi; Gunomo Djoyowasito
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.10

Abstract

Energi matahari sebagai sumber energi terbarukan dapat dimanfaatkan menjadi energy termal untuk proses pengeringan. Pengeringan menggunakan instalasi solar water heater, penukar panas, dan ruang pengering bahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data temperatur air keluar dari solar water heater dan menghitung energi dan efisiensi penyerapan panas pada kolektor solar water heater. Penelitian dilakukan dengan mengukur temperatur, intensitas cahaya matahari, debit air dan kecepatan angin selama proses pengeringan. Penelitian dilakukan selama 7 hari dimulai pada pukul 08.00-16.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata temperatur fluida air keluar dari solar water heater sebesar 51.3 °C, rata-rata temperatur yang didapatkan ruang pengering sebesar 36.7 °C. Hasil energi rata-rata tertinggi pada sistem solar water heater terjadi pada hari pertama dengan nilai 927.5 J. Energi rata-rata tertinggi pada kolektor terjadi pada hari pertama dengan nilai 478.2 J dengan efisiensi kolektor 41.94%.
Experimental Research on Optimization Extruder Process Parameters for Pineapple Pomace-Based Fish Feed Oluwafemi Babatunde Oduntan; Adeleke Isaac Bamgboye; Abosede Oluwakemi Oduntan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.05

Abstract

A single screw water-cooled jacketed extruder has been proposed to produce the fruit waste extrusion process of fish feed because of its superficial characteristics. This research mainly examined the effects of various extrusion conditions: feeding rate, screw speed, feed moisture, barrel temperature, cutting speed, and die open surface area. While maintaining the feed specifications (38% proteins and 5% lipids), four formulations with different pomace inclusions were obtained. The processing methodologies (with mash moisture and varied extruder parameters) were then based on three fundamental aspects (machine torque, apparent viscosity, and efficiency). They were studied using Response Surface Methodology (RSM). The influence of screw speed, moisture, and pomace inclusion was most significant. Optimum extrusion conditions were found at a feed rate of 1.47 kg.min-1, screw speed of 356.44 rpm, humidity of 16.04%, temperature of 60 °C, cutting speed of 1300 rpm, pomace inclusion rate of 10.59%, and an open surface die obtained 88.63%. The maximum desirable value of 0.61 resulted in 444.16 Nm-1 torque, 1008.98 Pa-s apparent speed, and 75.21% efficiency. The extruder evaluation demonstrated remarkable performance in producing pineapple pomace extrudates without impeding machine operating principles, redefining the robustness of extrusion process factors and their interactions in the process state.
Kemampuan Laju Transmisi Uap dan Biodegradasi Edible Straw Dari Pati Umbi (Ganyong, Garut, Kimpul) dan Gelatin Ikan Linda Anggraini; Dedin Finatsiyatull Rosida; Luqman Agung Wicaksono
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.06

Abstract

Indonesia tergolong negara beriklim tropis yang memiliki keunggulan dalam keragaman sumber pati yang berasal dari umbi-umbian. Sedotan edible dari pati umbi-umbian ini dapat menjadi salah satu solusi alternatif mengatasi permasalahan degradasi sedotan, pengembangan produk dari komoditas umbi-umbian, dan dapat menambah nilai ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pati umbi (ganyong, garut, kimpul) dan konsentrasi gelatin ikan terhadap karakteristik edible straw. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap-Faktorial. Variasi perlakuan dari dua faktor yaitu jenis pati umbi (U), jenis pati umbi yang digunakan adalah pati ganyong, pati garut, pati kimpul, dengan masing-masing konsentrasi sebesar 4% (b/v) dan konsentrasi gelatin ikan (G) sebesar 1, 3, dan 5% (b/v). Perlakuan terbaik dari hasil analisis diperoleh pada formulasi jenis pati umbi garut 4% dengan konsentrasi gelatin ikan 5%. nilai rata-rata kadar air 11.02%, ketahanan terhadap air 56.85%, laju transmisi uap air 0.09 g/m2.jam, dan biodegradasi 93.74%.
Studi Penambahan Ekstrak Daun Randu (Ceiba pentandra) Pada Edible Coating Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) Terhadap Mutu Mentimun (Cucumis sativus L.) Ifmalinda Ifmalinda; Khandra Fahmy; Nurdianti Lutfiah Zein
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.05

Abstract

Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan golongan suku labu-labuan (Cucurbitaceae) dan termasuk ke dalam jenis sayuran tipe buah yang dikonsumsi segar paling banyak oleh masyarakat Indonesia. Mentimun juga memiliki sifat yang mudah rusak (perishable) setelah panen, sehingga perlu dilakukan penanganan pasca panen dengan memberikan pelapisan seperti edible coating. Pelapis yang digunakan yaitu edible coating dari gel lidah buaya dengan penambahan ekstrak daun randu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai pengaruh penambahan ekstrak daun randu pada edible coating gel lidah buaya terhadap mutu mentimun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari faktor suhu (ruang dan dingin 10 °C) dan faktor penambahan konsentrasi ekstrak daun randu (5, 7, dan 9%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mentimun yang dilapisi konsentrasi ekstrak daun randu yang ditambahkan pada edible coating gel lidah buaya mampu mempertahankan mutu mentimun. Konsentrasi ekstrak daun randu 9% pada suhu dingin merupakan perlakuan terbaik yang mampu mempertahankan mutu mentimun lebih lama yaitu selama 14 hari dan tanpa pemberian ekstrak daun randu di suhu dingin yaitu selama 8 hari. Nilai pengamatan yang diperoleh pada perlakuan terbaik yaitu susut bobot sebesar 3.781%, kadar air sebesar 85.223%, kekerasan sebesar 39.891 N/cm2, total padatan terlarut sebesar 3.13 Brix, mikroba sebesar 1.23,E+07, dan chilling injury sebesar 0.057%.
The Effect of Biochar Particle Size on Biogas Production Using Bread Waste Substrate Yusron Sugiarto; Ulimaz Rahma Wijayanti; Nimas Mayang Sabrina Sunyoto; Inggit Kresna Maharsih; Ria Dewi Andriani; Fajri Anugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.10

Abstract

The effect of biochar supplementation with different particle size on biogas production in two-stage anaerobic digestion of white bread waste was carried out on a laboratory scale using a 100 mL bioreactor. The supplementation of biochar variations with particle sizes <63 µm, <125 µm, <149 µm, <250 µm, and <500 µm and the addition of different biochar concentration of 5 g/L, 15 g/L, and 25 g/L were investigated to obtain optimal concentrations. Mixed cultures were incubated at 35 °C for 40 days. Daily gas production, pH and Chemical Oxygen Demand (COD) were measured using the daily water displacement method. The results showed that the particle size of biochar < 500 µm with a biochar concentration of 5 g/L increased biogas production by 60% and resulted in gas accumulation of 4,240.03 mL/L. CH4, It has proven that biochar increased pH in the mixture. COD concentration decreased from 9,670 mg/L to 1,640 mg/L.
Manajemen Perencanaan Energi Listrik Kabupaten Banjarnegara Bersumber pada PLTA Mrica Menggunakan LEAP (The Low Emissions Analysis Platform) Ropiudin Ropiudin; Mujihal Edo Romadhon; Priswanto Priswanto; Purwoko Hari Kuncoro
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.01

Abstract

Perhitungan prakiraan energi dilakukan berdasarkan pada pola penggunaan energi yang sama seperti yang terjadi pada tahun dasar dan juga memperhatikan faktor perekonomian di Kabupaten Banjarnegara. Kemudian langkah selanjutnya yaitu melakukan simulasi menggunakan aplikasi LEAP untuk meramalkan permintaan energi listrik di Kabupaten Banjarnegara dan pemyediaan energi listrik oleh PLTA Mrica dengan scenario Business as Usual (BAU). Dalam melakukan skenario digunakan pendekatan trend dan ekonometri, skenario BAU mengasumsikan bahwa tidak ada intervensi kebijakan. Hasil proyeksi konsumsi energi listrik Kabupaten Banjarnegara menunjukkan rata-rata pertumbuhan konsumsi energi listrik dari tahun 2019 sampai 2031 adalah sebesar 35.16% per tahun. Proyeksi jumlah pelanggan energi listrik Kabupaten Banjarnegara menunjukkan akan adanya peningkatan dari tahun 2019 sampai dengan 2031. Proyeksi jumlah pelanggan energi listrik Kabupaten Banjarnegara yang mana menunjukkan akan adanya peningkatan dari tahun 2019 sampai dengan 2031 (selama 12 tahun) adalah sebesar 27.34%. Hasil visualisasi transformasi dan distribusi menunjukan bahwa PLTA waduk mrica masih sanggup mensuplai listrik di Kabupaten Banjarnegara hingga tahun 2031.
Sifat Tanah Andisol dan Kelayakan Usahatani Kentang dengan Pengolahan Tanah Menggunakan Traktor dan Pupuk Organik di Kabupaten Kerinci Henny H; Hasriati Nasution; M Ridwan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.06

Abstract

Pengolahan tanah dengan dua lintasan traktor dan pupuk kandang 5 dan 10 ton per hektar memberikan produktivitas kentang masing-masing 42.93 kg/12 m2 (35.78 ton/ha) dan 50.99 kg/12 m2 (42.99 ton/ha) dengan sifat tanah relatif sama.  Penelitian bertujuan untuk menguji hasil percobaan petak kecil tersebut (12 m2) dengan metode demplot, dua demplot masing-masing seluas 800 m2 pada tanah andisol yang landai (kemiringan lereng 6%, pupuk kandang 5 ton/ha) dan berbukit (kemiringan lereng 19%, pupuk kandang 10 ton/ha) di Desa Kebun Baru, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa C-organik, pH, N-total, K-tersedia dan serangan patogen relatif sama antar demplot; sedangkan BV lebih rendah, laju dan kapasitas infiltrasi (6.9 cm/jam dan 4.81 cm/jam), P-tersedia (26.33 ppm), produktivitas kentang (30.09 ton/ha), BCR (1.87) dan RCR (2.87) lebih tinggi pada demplot yang landai, dibandingkan dengan laju dan kapasitas infiltrasi (5.37 cm/jam dan 2.91 cm/jam), P-tersedia (23.4 ppm), produktivitas kentang (27.68 ton/ha), BCR (1.48) dan RCR (2.48) pada demplot berbukit; usahatani kentang lebih efisien dan lebih menguntungkan pada lahan yang landai dibandingkan dengan di lahan berbukit.
Study of "Green Manufacturing" on Rural Crystal Coconut Sugar SMEs Kavadya Syska; Ropiudin Ropiudin
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.02

Abstract

Crystal coconut sugar production will produce waste which will have an impact on environmental pollution. Waste generated is liquid waste and solid waste. Waste reduction handling can be applied to "green manufacturing" principle. Research aims are: (1) identify waste generated, (2) determine green manufacturing opportunities, (3) green manufacturing opportunities analyze feasibility, and (4) green manufacturing implementation determine priority. Research phase includes: (1) quick scan analysis, (2) material, energy and waste flows identification, (3) alternative green manufacturing opportunities, (4) feasibility analysis (financial, technical and environmental), and (5) determination green manufacturing implementing priority. Results showed that ant sugar production produces waste in excrement on sap form, ashes from combustion, energy loss, crystal nuclei, and spilled sugar. Green manufacturing alternatives that are technically, environmentally and financially feasible are ash into inorganic fertilizers utilization, replacing cooking furnace, modifying drying equipment, replacing process materials, repairing and modifying screening, drying and packaging equipment. Implementing green manufacturing priority alternatives indicates that main alternatives to implemented are repairs and screening, drying and packaging equipment modifications which are considered technical and technological capabilities good in criteria, finance, human resources (HR), and environment. These results indicate that "Green Manufacturing" in rural SMEs crystal coconut sugar to increase global competitiveness "Green Economy".
Pengaruh Pengeringan Lapis Tipis Jagung (Zea mays L) sebagai Bahan Pakan dengan Suhu yang Berbeda Devi Tanggasari; Ahmad Reza Jatnika
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.07

Abstract

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga dapat meningkatkan daya tahan dan kualitas bahan pakan terutama jagung. salah satu metode pengeringan yang dapat digunakan yaitu pengeringan lapis tipis. Metode ini dapat menghilangkan air atau pelarut dari lapisan tipis bahan yang diterapkan pada suatu permukaan, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengeringan lapis tipis pada jagung (kadar air, moisture ratio, dan laju pengeringan) sebagai bahan pakan dengan tingkat suhu pengeringan yang berbeda-beda yaitu pada suhu 50, 60 dan 70 °C. Kadar air konstan yang diperoleh pada pengeringan suhu 50 °C mencapai 22.92%, pada suhu 60 °C mencapai 21.58%, sedangkan pada suhu 70 °C mencapai 17.58%, namun kadar air yang dihasilkan pada penelitian ini belum memenuhi standar kadar air yang dibutuhkan dalam penyimpanan bahan pakan (14%). Semakin tinggi suhu pengeringan yang digunakan maka akan semakin singkat proses pengeringannya dan pengurangan air bahan akan semakin cepat, mengakibatkan nilai Ln MR semakin menurun. Pada suhu pengeringan 50 °C diperoleh nilai rata-rata Ln MR= -2.4796 (R2=0.969), suhu 60 °C diperoleh nilai Ln MR= -2.7369 (R2=0.951), sedangkan pada suhu 70 °C dengan rata-rata Ln MR= -4.2102 (R2=0.977). Pada laju pengeringan pada suhu 60 °C lebih rendah dibandingkan dengan suhu 70 °C yaitu berkisar 0.44 gram/jam, sedangkan laju pengeringan pada suhu 70 °C yaitu mencapai 0.73 gram/jam. Dari hasil uji statistik dari ketiga level suhu pengeringan menunjukkan bahwa estimasi intercept tidak signifikan secara statistik pada level signifikansi 0.05.
Respon dan Akurasi Sensor Gas MOS (MQ-Series Module) Dalam Mengidentifikasi Minyak Nilam (Patchouli Oil) Purwoko Hari Kuncoro; Arief Sudarmaji; Susanto Budi Sulistyo; Krissandi Wijaya; Agus Margiwiyatno
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.03

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap sensor gas MOS tipe MQ (MQ-2.1, MQ-2.2, MQ-3, MQ-4, MQ-5, MQ-6 MQ-7, MQ-8, MQ-9, dan MQ-135) untuk mendeteksi kemurnian minyak nilam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) mempelajari respons sensor gas MOS tipe MQ dalam mengidentifikasi kemurnian minyak nilam, dan 2) mempelajari akurasi sensor gas MOS tipe MQ dalam mengidentifikasi kemurnian minyak nilam. Minyak nilam yang digunakan adalah minyak nilam pada berbagai tingkat pencampuran dengan minyak zaitun. Terdapat 2 jenis perlakuan yang diamati, yaitu: dengan pemanasan dan tanpa pemanasan. Pengukuran dilakukan terhadap nilai Baseline measurement (Ro) dan Atsiri measurement (Rg) guna menentukan nilai sensitivitas sensor (S). Selanjutnya nilai Rg dan S digunakan untuk membuat grafik loading plot berdasarakan metode PCA (Principal Component Analysis) untuk menentukan respon individu setiap sensor. Tingkat akurasi sensor dalam mendeteksi minyak nilam ditentukan berdasarkan: identifikasi minyak nilam menggunakan grafik score plot, klasifikasi data menggunakan metode COG (Center of Gravity) dan ED (Euclidean Distance), serta penghitungan akurasi. Dari kesepuluh sensor gas yang diujikan, terdapat 2 sensor yang memberikan respon rendah yaitu MQ-3 dan MQ-7. Sedangkan 8 sensor yang lain memberikan respon yang baik dan relatif stabil, dengan respon tertinggi diperoleh dari sensor MQ-4. Rerata tingkat akurasi sensor yang dihasilkan pada nilai resistensi (Rg) lebih tinggi dibandingkan nilai sensitivitas (S), dan lebih tinggi pada perlakuan tanpa pemanasan dibandingkan perlakuan dengan pemanasan. Pada perlakuan tanpa pemanasan nilai rerata akurasi Rg dan S masing-masing adalah 88.79% dan 79.51%, sedangkan pada perlakuan dengan pemanasan masing-masing adalah 80.84% dan 74.52%.