cover
Contact Name
Ismail Darimi
Contact Email
ismail.darimi@ar-raniry.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ismail.darimi@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam
ISSN : 20895127     EISSN : 24600733     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal MUDARRISUNA (JM) publishes scholarly articles on education science and Islamic education in particular, based on researches and project reports, book reviews. Jurnal MUDARRISUNA (JM) accepts submission in the field of education science and Islamic education science in scope Aqeedah, Morals, Jurisprudence, Islamic Law, Qoran, Hadith, History and Islamic Civilization to help spread new insights and concept, as well as highlights best-practices by and for many Islamic educational practitioners, teachers, lectures, and various education policy makers in the field. Published by Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh in cooperation with Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. This journal is published biannually in January-Juny and July-December. Registered with Print ISSN 2089-5127 and Online ISSN 2460-0733.
Arjuna Subject : -
Articles 310 Documents
Psikologi Subjek Didik Dalam Pandangan Ibnu Sina Hadini Hadini
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v3i2.192

Abstract

Understanding of child psychology course is a theme that is vital for an educational institution if he wants to achieve the ultimate goal of education. Without a deep understanding of these aspects will be able to make his way education becomes useless, or even can be fatal to a child's life. Because errors in the view of the subsidiary, it would be also wrong in the design or the design of learning, if the design is not in accordance with the spirit of education children of the educational process will be in vain. Currently it has a lot of studies about child psychology, but generally many of the studies referred to the West, while it is known that the empirical epistemology Western scientific, rationalist and positivist certainly be questioned. Therefore there is no other way but to be re-referred to the scientists were able to cover the gap of western methodology. In this case the name of Ibn Sina seems appropriate to refer to his thinking, which is due to its ability to successfully combine empirical dimension to the method of intuition. From search results found thoughts about the importance of child psychology, such as thinking about talent, and various inclinations such as the tendency of imitation, play and tendency to compete. Study of Ibn Sina that have for centuries turned out to be legitimized by modern studies of Educational Psychology at the moment. Pemahaman tentang psikologi anak tentu saja merupakan sebuah tema yang vital bagi sebuah lembaga pendidikan jika ia ingin mencapai sasaran akhir pendidikan. Tanpa pemahaman yang mendalam terhadap aspek ini akan bisa membuat jalannya pendidikan menjadi sia-sia, atau bahkan bisa berakibat fatal bagi kehidupan si anak. Sebab kesalahan dalam melihat entitas anak, maka akan bisa pula salah dalam desain atau dalam rancangan pembelajarannya, jika desain pendidikan tidak sesuai dengan jiwa anak tentu proses pendidikan akan sia-sia. Saat ini memang telah banyak kajian-kajian psikologi tentang anak, namun umumnya banyak dirujuk dari kajian Barat, padahal diketahui bahwa epistemologi keilmuan Barat yang empiris, rasianalis dan positivis tentu saja harus dipertanyakan. Karenanya tidak ada jalan lain kecuali harus kembali merujuk pada ilmuan yang bisa menutupi kesenjangan metodologi Barat. Dalam hal ini nama Ibnu Sina dipandang tepat untuk dirujuk pemikirannya, ini karena kemampuannya yang berhasil mengkombinasikan dimensi empiris dengan metode intuisi. Dari hasil penelusuran didapati pemikiran-pemikiran pentingnya tentang psikologi anak, seperti pemikirannya tentang bakat, dan berbagai kecenderungan-kecenderungan anak seperti kecenderungan berimitasi, bermain dan kecenderungan untuk berkompetisi. Kajian Ibnu Sina yang telah berabad-abad tersebut ternyata dilegitimasi oleh kajian Psikogi Pendidikan modern saat ini.
Muhammad Abduh Dan Ijtihadnya Dalam Bidang Pendidikan Suhaimi Suhaimi
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v5i1.303

Abstract

Since the arrival of Napoleon Bonaparte to Egypt in the late 19th century AD, the Islamic world can be said to have been aware of the lag in many areas including in the field of education. Therefore, among the scholars at the same time Muslim intellectuals in the Islamic world when it started thinking to bounce back and catch up with the Islamic world experienced such a variety of ways that may be carried out according to the conditions at that time. Among them was Sheikh Muhammad Abduh. In the course of his life, Abduh has done ijtihad and renewal through the various ideas put forward ideas or even gets serious challenges from various parties, including the scholars of al-Azhar itself. But all of that does not make him despair and retreat, so that his ideas had a great influence for the next generation. Abduh brilliant ideas include the fields of education, legal, social, administrative, political and others. This article only focuses his discussion on his thoughts about education which would still be relevant to observe in order to be an afterthought for students of education in this country. Abduh's ideas include the following educational objectives, curriculum, methods and the importance of education for women. ABSTRAK Sejak kedatangan Napoleon Bonaparte ke Mesir pada akhir abad ke 19 Masehi, dunia Islam dapat dikatakan telah menyadari akan ketertinggalan di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan. Karena itu, di antara ulama sekaligus intelektual muslim di dunia Islam saat itu mulai berfikir untuk bangkit kembali serta mengejar ketertinggalan yang dialami dunia Islam tersebut dengan berbagai cara yang mungkin dilakukan sesuai kondisi saat itu. Di antara mereka adalah Syeikh Muhammad Abduh. Dalam perjalanan hidupnya, Abduh telah melakukan ijtihad dan pem-baharuannya melalui berbagai ide atau gagasan yang dikemukakannya sekalipun mendapat tantangan yang berat dari berbagai pihak termasuk pihak ulama al-Azhar sendiri. Akan tetapi semua itu tidak membuatnya berputus asa dan mundur, sehingga ide-idenya mempunyai pengaruh yang besar bagi generasi berikutnya. Ide-ide cemerlang Abduh meliputi bidang-bidang pendidikan, hukum, sosial, administrasi, politik dan lain-lain. Tulisan ini hanya memfokuskan bahasannya di seputar pemikirannya di bidang pendidikan yang kiranya masih relevan untuk dicermati guna menjadi renungan bagi para pemerhati pendidikan di negeri ini. Ide-ide pendidikan Abduh antara lain meliputi tujuan, kurikulum, metode dan pentingnya pendidikan bagi kaum wanita. Kata Kunci: Abduh, Ide-ide pendidikan
Pendidikan Islam Di Era Globalisasi: Menggapai Peluang, Menuai Tantangan Suriana Suriana
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.294

Abstract

Advances in science and technology is the result of human cultivation must be coordinated in order to comply with national identity, noble values, traditions, culture, and religion. Global phenomenon can not be avoided, processes, dynamics and its influence has been successfully castrated traditions and noble values of religious Muslims today. Educational values of Islam today is getting late in the tumult of various changes that are the result of the influence of globalization. Globalization has become a historical necessity that many challenges (threat) also opportunities (opportunity) in education that will shake up the order of the culture, customs, and values of the noble teachings of Islam. Therefore reformatting the theory and practice of education should be carried out and balanced, so that Islamic education is not passive as a spectator instead of a player, as consumers rather than producers. Islamic education also must perform and portray themselves as agents of change while strengthening Islamic identity. For the creation of a Muslim who is not only a knowledge of general (or vice versa), but also excels in the science of religion, so that it can perform with good mobility and orderly life. The position of Islamic education is compulsory maintain selective, critical, and open to the emergence of globalization. In addition, it should also remain consistent with the main source of religion, namely the Qur'an and Hadith while expanding the knowledge and understanding of the progress of time, modernity, the findings of science and technology. Abstrak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hasil dari budi daya manusia yang harus dikoordinir agar sejalan dengan identitas bangsa, nilai-nilai luhur, tradisi, kebudayaan, dan agama. Fenomena global memang tidak dapat dihindari, proses, dinamika dan pengaruhnya telah berhasil mengebiri tradisi dan nilai-nilai luhur keagamaan umat Islam dewasa ini. Nilai-nilai pendidikan Islam hari ini semakin larut dalam gegap gempita berbagai perubahan yang merupakan hasil dari pengaruh globalisasi. Globalisasi sudah menjadi keharusan sejarah yang banyak memberikan tantangan (threat) juga peluang (opportunity) dalam dunia pendidikan yang akan menggoyang tatanan kebudayaan, adat istiadat, dan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Oleh karena itu menformat ulang teori dan praktik pendidikan harus segera dilakukan dan diseimbangkan, agar pendidikan Islam tidak pasif sebagai penonton bukan pemain, sebagai konsumen bukan produsen. Pendidikan Islam juga harus melakukan dan memerankan diri sebagai agent of change sembari memperkuat identitas Islam. Agar terciptanya muslim yang tidak hanya menguasai pengetahuan umum (atau sebaliknya) tetapi juga unggul dalam ilmu agama, sehingga dapat melakukan mobilitas kehidupan dengan baik dan tertata. Posisi pendidikan Islam adalah wajib mempertahankan sikap selektif, kritis, dan terbuka terhadap munculnya arus globalisasi. Di samping itu, juga harus tetap konsisten terhadap sumber utama agama, yaitu al-Qur’an dan Hadith sambil memperluas wawasan dan pemahaman terhadap kemajuan zaman, modernitas, temuan sains dan teknologi. Kata Kunci: Pendidikan Islam, Globalisasi, Peluang, Tantangan
Implementasi Manajemen Pengajaran PAI Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada SDN Ateuk Kabupaten Aceh Besar Nurlina Nurlina; Nasir Usman; Sakdiah Ibrahim
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i1.284

Abstract

Teacher’s skillmof organising teaching management is one of the success indicators in implementing Islamic Education at School since good teaching management will really influence students achievement. The object or this reaserch were to find out a program, planning, implementation, and evaluationof Islamic Education teaching result at Elementary School Ateuk Kuta Baro of Aceh Besar. This Reaserch used a descriptive method with a qualitative approach. Data collection technique was carried by an interview, observation, and documentation. The reaserch subject were: teacher of Islamic Education, a principal, vice principal, and students at Elementary School Ateuk of Kuta Baro Aceh Besar. The reaserch result showed that: (1) Teaching plan was designed based on the accepted guidance, (2) Teaching implementation began from an apperception and the continued by a material presentation, (3) Evaluation which was conducted by the teachers with a reference of the Minimum Criteria of Completion was relevant to indicator of graduate competence standars of Islamic Education subject. Evaluation of learning result still used writing ang written tests. Many teachers still had not did yet a learning analysis. Consequently, the quality used was still in doubt. The obstacles faced by Islamic Education teachers in doing an Evaluation of students learning result were: low ability by students and minimum of community’s support. Key words: Teaching Managemenet and Learning Achievment
Dakwah Ditinjau Menurut Konsep Pendidikan Islam Dan Teori Barat Muhsinah Ibrahim
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v3i2.275

Abstract

Da'wah performed through the goal with the conception of divinity. A related concept of divinity have various virtues are rooted in the divine perfection that is the Al-Quran and sayings of the Prophet, Al-Hadith. whereas the concept of Islamic education boils down to the learning process so that the nature of Islamic education was perfect. perfection it has all of aspects of life. Then Islamic education would be perfect because they where reference or sources of Islamic education is the main source of Al-Quran and al-Sunnah. The presence of Western theories in education more forward thinking and believe in rationality, scientific method is the only method to determine the importance of objectivity reality means there is no bias depends only on the evidence available, there is no consideration of subjectivity is all geared towards modernization. Dakwah presence here as enjoining the good and forbidding the munkar, propaganda is a complete communication process between subject, object and its infrastructure, also a religious propaganda illumination in the dark, there was no compulsion at all, so the dakwah serves to sensitize the servant of God on earth so that really converts to the divine truth. Dakwah tampil melalui tujuan dengan konsepsi ketuhanan. Suatu konsep yang berhubungan dengan ketuhanan memiliki berbagai keutamaan yaitu bersumber pada kesempurnaan illahi yaitu Al-quran dan perkataan Nabi yaitu Al-Hadits. sedangkan konsep pendidikan Islam bermuara pada proses belajar mengajar yang bernuasa islam sehingga sifat pendidikannya pun sempurna. kesempurnaan itu memiliki selurh aspek kehidupan. Maka pendidikan Islam akan lebih sempurna kerena keberadaan referansi atau sumber pendidikan Islam merupakan sumber utama yaitu Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Kehadiran teori-teori Barat dalam dunia pendidikan lebih mengedepankan pemikiran dan percaya pada rasionalitas, metode ilmiah adalah satu-satunya metode untuk mengetahui realitas mementingkan objektivitas artinya tidak ada bias hanya tergantung pada bukti-bukti yang ada, tidak ada pertimbangan subjektivitas ini semua bermuara kepada modernisasi. Kehadiran Dakwah disini sebagai amar makruf dan nahi mungkar, dakwah merupakan sebuah proses komunikasi yang lengkap antara subjek, obyek dan infrasukturnya, dakwah juga merupakan agama penerangan dalam kegelapan, tidak pernah ada paksaan sama sekali, sehingga dakwah berfungsi untuk menyadarkan hamba Allah yang ada di bumi sehingga benar-benar insaf menuju kebenaran Ilahi. Kata Kunci: Dakwah, Pendidikan Islam
Kontribusi Guru PAI Dalam Pembinaan Etika Berpakaian Islami Siswa SMAN Kota Sabang Mujiburrahman, Mujiburrahman
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Prodi PAI FITK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis titled contribution PAI teacherin coaching students of Islamic dress code. This research was conductedat SMAN Sabang, which is considered representative for thestudy, because students and teachers are very homogeneous, tribes, nation sand religions. Coaching Islamic dressis one of the tasks that must be implemented PAI teachers, both in school and out of school. Contribution PAI teachers are expected to have relevance to therole of educators in Islam, so that the teachers role info stering ethical PAI Islamic dress can give a good change to students. There are indication some male/female students of Senior High School in Sabang have not beenable to show the Islamic dress code, for example; there are stillhigh school students who do not coverthe genitals asprescribed. Female students appeared their armina public place when mingling with other males, some stillless appropriate towear aveil, even some who wear tights, leotards, transparent, do notwear aveilwhen they are in out of the school environment. It is interesting and needed to further investigation to determine the contribution of PAI teacher in coaching students’ Islamic dress code. The problems of this research are: (1) How the dress code set by the school; (2) What is the contribution of PAI teachers in coaching Islamic dress code for students in Sabang; (3) what are the factors supporting and inhibiting PAI teachers in the coaching of the Islamic dress code. This research is amixing method with method of collecting data through interviews, observation and document study. While the procedure of data processing is by checking, editing, and reducing data then it was classified. The data analysis was descriptive analysis to analyze the data in a way to describe or depictthe data that has been collected as it is. After doing some research, the researcher found that; 1) Ethicsdress that is set the school has met the criteria of Islamic dress code; but students’ practicing islamic dress both in school and out of school is less than perfect. 2) the contribution of PAI teachers in coaching dress codeis good. 3) In coaching, PAI teachers have enabling and inhibiting factors, so that there are students who still dressout of school environment do not meet the criteria of Islamic dress. Tulisan ini berjudul kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami siswa. Penelitian ini dilakukan di SMAN kota Sabang, yang dianggap representatif untuk diteliti, karena siswa dan guru sangat homogen, baik suku, bangsa dan agama. Pembinaan berpakaian islami merupakan salah satu tugas guru PAI yang harus dilaksanakan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kontribusi guru PAI di sekolah diharapkan mempunyai relevansi dengan peran pendidik dalam Islam, sehingga peran guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami dapat memberi perubahan yang baik kepada siswa. Ada indikasi sebahagian siswa/i SMAN di kota Sabang belum mampu menunjukkan etika berpakaian islami,misalnya; masih ada siswa SMAN yang tidak menutup aurat sebagai-mana yang disyariatkan.Siswi menampakkan lengan di tempat umum ketika berbaur dengan laki-laki ajnabi, masih kurang tepat dalam memakai jilbab, bahkan ada juga yang memakai celana ketat, baju ketat, transparan, tidak memakai jilbab ketika berada di tempat-tempat selain lingkungan sekolah.Hal ini menarik dan perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami siswa. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana etika berpakaian yang diatur oleh sekolah; (2) Apa kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami siswa kota Sabang; (3) Faktor-faktor apa saja pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian islami. Penelitian ini adalah mixing method, di mana data yang didapatkan penulis di lapangan adalah melalui observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Sedangkan prosedur pengolahan data dilakukan dengan checking data, editing data, danreduksi data kemudian diklasifikasikan. Adapun analisis data dilakukan dengan deskriptif analisis untuk menganalisis data dengan cara men-deskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Setelah melakukan penelitian, penulis mendapatkan bahwa; 1) Etika berpakaian yang diatur sekolah sudah memenuhi kriteria pakaian islami, hanya saja praktek berpakaian islami siswa di sekolah dan luar sekolah masih kurang sempurna. 2) kontribusi guru PAI dalam pembinaan etika berpakaian sudah baik. 3) Dalam pembinaan, guru PAI mempunyai faktor pendukung dan penghambat, sehingga masih ada siswa yang berpakaian di luar lingkungan sekolah yang tidak memenuhi kriteria pakaian islami. Kata Kunci: Kontribusi, Guru PAI, Pakaian Islami
Potret Islam Tradisional “Dayah dan Ulama di Aceh Abad Ke-20” dalam Perspektif Sejarah Nuraini Nuraini
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i2.290

Abstract

At the time of the Sultanate, dayah offers three levels of teaching (junior), rangkang, balee (senior) and dayah manyang (University). In some there were only junior dayah (rangkang) and senior (balee), whereas elsewhere found only university level course. Even so, in a certain place there are also three levels at once, ranging from junior to University. Before a pupil studying in Dayah, they've been able to read the Quran. The ability to read the Quran, they earn from home or from a teungku in meunasah. Information about very rare curriculum that can be obtained from historical background dayah; not a scholar was explaining about this Pada masa kesultanan, dayah menawarkan tiga tingkatan pengajaran, rangkang (junior), balee (senior) dan dayah manyang (universitas). Di beberapa dayah hanya terdapat junior (rangkang) dan senior (balee), sedangkan di tempat lain hanya ditemui tingkat universitas saja. Meskipun demikian, di tempat tertentu juga terdapat tiga tingkatan sekaligus, mulai dari junior sampai universitas. Sebelum murid belajar di Dayah, mereka sudah mampu membaca al-Quran. Kemampuan membaca Al-Quran tersebut, mereka dapatkan dari rumah atau dari seorang teungku di meunasah. Informasi tentang kurikulum sangat langka yang bisa didapatkan dari latar belakang sejarah dayah; tidak seorang sarjana pun yang menjelaskan tentang hal ini Kata Kunci: Dayah, Pendidikan Islam, Aceh.
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Pembelajaran Guru Pada MTsN Sigli Kabupaten Pidie Juhor Juhor
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v4i1.280

Abstract

Kepemimpinan kepala sekolah identik dengan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh kepala sekolah untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, meng-gerakkan, dan mengarahkan warga sekolah agar menerima pengaruhnya demi tercapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam merencanakan program, melaksanakan program, mengorganisasikan pembelajaran, dan melaksanakan evaluasi untuk meningkatkan pembelajaran guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam merencanakan program pembelajaran guru menggunakan gaya kepemimpinan yang bervariasi sesuai dengan masalah yang dihadapi para guru. Secara dominan kepala sekolah menerapkan gaya kepemimpinan demokratis sehingga guru-guru merasa sangat senang dalam melaksanakan tugasnya. 2) Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan program pembelajaran guru pada MTsN Sigli adalah dengan menerapkan gaya kepemimpinan demokratis. 3) Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam mengorganisasikan pembelajaran guru dengan menerapkan gaya situasional. Upaya ini ditempuh kepala sekolah untuk meningkatkan komitmen guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran guru pada MTsN Sigli adalah dengan menerapkan gaya situasional. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan dan Pembelajaran
Diferensi Makna Kurikulum Di Indonesia Ismail Muhammad
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v3i2.193

Abstract

In Indonesia, the curriculum is understood in accordance with the Act mentioned in the National Education System in the top ie, a set of plans and arrangements regarding the purpose, content, and teaching materials, as well as the methods used to guide the organization of learning activities to achieve specific educational goals. Here explicitly can be observed that the anatomy curriculum in Indonesia contains three aspects, namely: learning objectives, learning materials, and methods. Then some of the experts whom Hilda Taba, Nana Syaodih Sukmadinata and Oemar Hamalik add evaluation component as an important component of the curriculum, because the evaluation is considered as an inseparable part of the curriculum. Di Indonesia kurikulum dipahami sesuai dengan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional di atas yaitu, seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Di sini secara eksplisit dapat diamati bahwa anatomi kurikulum di Indonesia mengandung tiga aspek, yaitu: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode. Kemudian beberapa para ahli di antaranya Hilda Taba, Nana Syaodih Sukmadinata dan Oemar Hamalik menambah komponen evaluasi sebagai komponen penting kurikulum, karena evaluasi dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum.
Administrasi Perpustakaan Di Perguruan Tinggi Usman Usman
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v5i1.304

Abstract

Library serves as a center of learning activities, information center, a research center in order to obtain a reading science, and recreation areas need to be developed and be expanded so that consumers can take advantage of the library as a source of effective learning. But reality shows that the role and function of the library is often overlooked by everyone. Writing this leads to aspects of management and governance activities in the college library. The benefits derived from this paper is expected to add to the information, insights, ideas, and knowledge in the administrative review of the library, a reference in developing libraries in educational institutions and government agencies, improve library management system in a professional manner so as to provide access to the information required in accordance with the requirements academics and community needs. Abstrak Perpustakaan berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat informasi, tempat penelitian, pusat membaca guna memperoleh ilmu, dan tempat rekreasi perlu dibina dan dikembangan sehingga konsumen dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar yang efektif. Namun realitas menunjukkan bahwa peran dan fungsi perpustakaan sering terabaikan oleh setiap orang. Penulisan ini mengarah pada aspek manajemen dan tata kelola aktivitas di perpustakaan di perguruan tinggi. Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan, pemikiran, dan pengetahuan dalam tinjauan administrasi perpustakaan, menjadi acuan dalam mengembangkan perpustakaan di instansi pendidikan dan instansi pemerintah, meningkatkan sistem pengelolaan perpustakaan secara profesional sehingga mampu memberikan akses informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan civitas akademika dan kebutuhan masyarakat. Kata Kunci: Administrasi, Perpustakaan

Page 2 of 31 | Total Record : 310