cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
SMARTek
Published by Universitas Tadulako
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 182 Documents
OPTIMASI PARAMETER MODEL MOCK UNTUK MENGHITUNG DEBIT ANDALAN SUNGAI MIU Tunas, I Gede
SMARTek Vol 5, No 1 (2007)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.164 KB)

Abstract

Model Mock merupakan model hidrologi yang digunakan untuk mengananalisis sistem DASdalam memprediksi respon hidrologi dari suatu masukan kejadian hujan dan iklim. Model Mockperlu dioptimasi/kalibrasi untuk memperoleh nilai parameter optimal dengan cara menyesuaikanparameter model hingga hasil optimasi menghampiri data historis. Penyesuaian parametermodel dilakukan dengan memaksimalkan koefisien korelasi dan volume error dari debiitpengukuran dan debit optimasi. Hasil optimasi menunjukkan bahwa nilai parameter optimalselama 24 periode yang dinyatakan dengan fungsi tujuan memiliki koefisien korelasi sebesar 0.75dan volume error sebesar 0.00095
ANALISIS KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN UNTUK MEMBAKAR BERBAGAI JEN IS BATU BARA Patabang, Daud
SMARTek Vol 7, No 4 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.413 KB)

Abstract

Kajian ilmiah ini ditujukan untuk mengetahui kebutuhan udara pembakaran untuk berbagai jenisbatubara yaitu batubara antracite, batubara bituminous, batubara subbituminous, danbatubara lignite, serta hubungan antara kandungan unsur kimia di dalam batubara dengankebutuhan udara pembakaran.Hasil dari analisis ini adalah kebutuhan udara pembakaran untuk masing-masing batubara yaitu:batubara antracite 10,4233 lb udara/lb batubara , batubara bituminous 12,819 lb udara/lbbatubara , batubara subbituminous 9,0977 lb udara/lb batubara dan 6,423 lb udara/lb batubara, disamping itu juga ditemukan tren kenaikan kebutuhan udara pembakaran akibatmeningkatnya kandungan carbon didalam batubara dan sebaliknya kebutuhan udarapembakaran menurun akibat kenaikan kandungan oksigen di dalam batubara.
Konsep Sistem Peringatan Dini di Wilayah Bencana Banjir Sibalaya Kabupaten Donggala Arafat, Yassir
SMARTek Vol 5, No 3 (2007)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.376 KB)

Abstract

Tulisan ini menyajikan konsep peringatan dini yang dapat diaplikasikan pada kawasan rawan bencana banjir di daerah Sibalaya Kabupaten Donggala. Peringatan dini merupakan langkah awal kesiapsiagaan untuk mengurangi korban jiwa dan harta benda. Sistem  Peringatan  Dini  menjadi mata  rantai  yang  spesifik  (hubungan  yang kritis) antara tindakan-tindakan  dalam  kesiapsiagaan dengan kegiatan tanggap darurat. Kegiatan sistem peringatan dini dimulai dengan identifikasi daerah rawan bencana kemudian merancang sistem alur penyampaian informasi mulai dari munculnya tanda-tanda akan terjadi bencana banjir kemudian penyebaran informasi kepada masyarakat yang terancam sehingga masyarakat menyiapkan diri untuk menghindari datangnya bencana tersebut.
Pengendalian Motor Sinkron Magnet Permanen Menggunakan Direct Model Reference Adaptive Control dan Adaptive Field Weakening Control Hamdani, Tajuddin
SMARTek Vol 3, No 1 (2005)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.572 KB)

Abstract

Paper ini akan membahas sebuah pendekatan kendali adaptive untuk Motor sinkron magnet permanen (MSMP) tipe surface mounted dalam seluruh rentang kecepatannya.  Pendekatan ini membutuhkan koordinasi antara arus sumbu direct id dan arus sumbu quadratur iq. Direct Model Reference Adaptive Control digunakan untuk mengendalikan arus sumbu quadratur. Sedangkan arus sumbu direct dikendalikan dengan pendekatan Adaptive Field Weakening pada saat kecepatan bertambah dimana inverter dalam kondisi saturasi. Skema kendali dari Adaptive Field Weakening yang dikembangkan dapat menentukan besar id yang tepat pada sembarang kondisi operasi tampa perlu mengetahui torka beban, parameter motor atau inverter. Kata kunci: MSMP, adaptive control, field weakening, fluks, DMRAC
PENGARUH PENAMBAHAN ADMIXTURE TERHADAP KARAKTERISTIK SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) Mariani, Mariani; Sampebulu, Victor; Ahmad, Abdul Gani
SMARTek Vol 7, No 3 (2009)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1281.688 KB)

Abstract

Penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang sifatnya pengenalan terhadap materi SCC.SCC atau Self Compacting Concrete adalah sebuah inovasi dalam teknologi konstruksi betondewasa ini yang menggunakan bahan tambah (admixture) untuk menghasilkan beton berkinerjatinggi. Pada penelitian ini ingin diketahui pengaruh penambahan admixture kimiaSuperplasticizer “Mighty 150 S” dan Retarder “Conplast Dessue Possolit” terhadap karakteristikSCC. Superplasticizer diberikan dalam 3 variasi kadar (1,5%, 2,0%, 2,5%) dengan mengurangikadar air campuran. Metode pengujian SCC dengan Slump-Cone Test pada kondisi segar dantes kuat tekan pada umur 3, 7, dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan keadaan selfcompactibilitySCC tercapai pada semua kadar Superplasticizer yang diberikan. Tingkatkelecakan aliran (workabilitas) SCC meningkat sesuai penambahan kadar Superplasticizer, dansebaliknya, kekuatan tekan SCC menurun sesuai penambahan kadar Superplasticizer. Kondisioptimal SCC tercapai pada kadar 1,5% Superplasticizer
Pemanfaatan Beton Styrofoam Ringan Sebagai Pengganti Tanah Urug Pada Raft Footing Untuk Meningkatkan Jumlah Beban Di Atas Tanah Lunak Irdhiani, Irdhiani
SMARTek Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.872 KB)

Abstract

Tanah lunak memiliki sifat compresibel sehingga memungkinkan terjadinya penurunan yang besar akibat beban yang bekerja. Salah satu alternatif untuk mereduksi penurunan yang terjadi yaitu mereduksi berat bangunan berarti menggunakan material yang lebih ringan baik pada struktur bagian atas maupun pada timbunan. Dalam masalah ini, material ringan yang digunakan adalah styrofoam yang digunakan sebagai campuran beton untuk bahan pengisi timbunan. Penelitian ini menggunakan beton Styrofoam dengan persentase styrofoam 40%, 60%, 80% dan 100%. Beban yang bekerja terdiri dari berat bangunan dan berat timbunan. Berat bangunan ditentukan dengan menggunakan Structural Analysis Program (SAP), kemudian Faktor aman dan jumlah beban atau lantai bangunan yang dapat ditambahkan pada tiga kondisi muka air tanah yaitu muka air terletak sangat dalam, di dasar fondasi dan di permukaan tanah dapat ditentukan melalui suatu analisis hitungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor aman terbesar terjadi pada beton styrofoam dengan persentase styrofoam 100% yaitu diperoleh sangat aman untuk kapasitas dukung tanah dengan letak muka air di permukaan tanah dan jumlah beban atau lantai bangunan terbesar yang dapat ditambahkan terjadi pada beton styrofoam dengan persentase styrofoam 100% yaitu sebanyak 3,36 lantai untuk kapasitas dukung tanah dengan letak muka air sangat dalam
Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang dengan Styrofoam Sebagai Pengganti Agregat Kasar Suarnita, I Wayan
SMARTek Vol 3, No 1 (2005)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.036 KB)

Abstract

Requirement of concrete for structure in civil works increase in recent years, that is need more concrete technology. Mixing aggregate with Styrofoam, will produce lightweight concrete    which is mixed with aggregate, concrete light in weight. With low density of concrete, the weight of structure can be reduced which will reduce the basic seismic force of the structure; the such sophisticate will minimized the effect of earthquake’s damage. Result from tests of concrete give average value of compression strength of concrete cylinder (fc’) = 1.6 MPa, modulus of elasticity (Ec) = 443 MPa, and specific gravity = 727. The average yield stress (fy) of the16 mm deformed steel bar and the 8 mm non deformed steel bars were 512 MPa and 370 MPa, respectively. The analizys shows that nominal moment capacity (Mn) of the beams is not increased along with the addition of tension reinforcement since the failure of the beam was caused by bond failure between shear reinforcement bars and the surrounding concrete. The existing crack contour is the shear crack is focusing at the areas that have an initial crack. This crack becomes wide along increasing loading up to failure of the beam.
ANALISIS PERUBAHAN KADAR AIR DAN KUAT GESER TANAH GAMBUT LALOMBI AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU PEMANASAN Nurdin, Sukiman
SMARTek Vol 9, No 2 (2011)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.572 KB)

Abstract

Tanah gambut adalah tanah dengan karakteristik yang khusus, salah satunya adalah memilikikadar air yang cukup tinggi sampai 400%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristiktanah gambut dan kuat geser pada tanah gambut desa Lalombi akibat pengaruh temperaturdan waktu pemanasan.Pemeriksaan fisik tanah gambut meliputi pemeriksaan uji kadar air asli dengan tingkatpemanasan dan waktu pemanasan yang berbeda, uji kadar abu dan organik, uji berat isi, ujibatas-batas Atterberg, uji berat jenis, uji penyerapan tanah dan uji kuat geser tanah dengan alatVane Shear Test.Proses pemanasan tanah gambut dengan temperatur dan waktu pemanasan yang berbedadapat mempengaruhi kadar air yang hilang dan kadar air yang tersisa di dalam rongga tanahgambut. Semakin tinggi temperatur dan lama waktu pemanasan, maka kadar air yang hilangsemakin besar. Kadar air maksimum yang hilang mencapai 125,682% dan kadar air yang tersisa didalam tanah gambut mencapai 0.231%. Nilai kuat geser tanah gambut desa Lalombi km. 65meningkat seiring bertambahnya suhu pemanasan dan lama waktu pemanasan, nilai kuat gesermaksimum tanah gambut adalah mencapai 38 kPa pada temperatur 100oC dan lama waktupemanasan 72 jam.
Sikap Masyarakat Terhadap Perletakan Tempat Jemur Kaitannya dengan Estetika (Studi kasus: RT. 43 RW.09 Kel. Cokrodiningratan Kec. Jetis Yogyakarta) Masiming, Zulfitria
SMARTek Vol 6, No 1 (2008)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.49 KB)

Abstract

Tujuan peneltian ini adalah secara khusus mengetahui sikap masyarakat terhadap perletakan  tempat jemur kaitannya dengan estetika (keindahan) dan secara umum untuk mengetahui pola perilaku masyarakat pada lingkungan permukiman dengan kepadatan tinggi dalam memanfaatkan lahan terbatas untuk kegiatan menjemur pakaiannya. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data angket tertutup dan pengukuran sikap dengan skala Likert diperoleh hasil bahwa sikap masyarakat ditinjau dari aspek kognitif dan afektif sangat baik, sedangkan pada aspek konatif (psikomotorik) kurang baik. Ini menunjjukkan bahwa pada dasarnya mereka mengetahui dan memahami persyaratan dan perletakan tempat jemur yang baik dan menyadari perletakan tempat jemur di depan rumah akan mengganggu view, kenyamanan dan sirkulasi. Namun karena faktor kebiasaan dan lahan yang terbatas sehingga mereka terpaksa menjemur di depan rumah
Analisis Perekat Terlabur Pada Pembuatan Balok Laminasi Bambu Petung Oka, Gusti Made
SMARTek Vol 3, No 2 (2005)
Publisher : SMARTek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.31 KB)

Abstract

Penggunaan kayu dalam bangunan sipil terus mengalami peningkatan baik untuk pemakaian structural maupun non structural. Permintaan akan kayu tersebut tidak dapat terpenuhi akibat kurangnya kayu dalam diameter yang besar. Disisi lain pemanfaatan bambu selama ini belum optimal walaupun hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa bambu memiliki kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan material bangunan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah perekat terlabur terhadap  sifat fisika dan mekanika balok laminasi bambu Petung.Dalam penelitian ini dibuat benda uji sifat fisika dan mekanika bambu Petung mengikuti standar ISO (International Standard Organization). Pengambilan sampel dilakukan pada bagian pangkal, tengah dan ujung. Hasil penelitian kuat geser rekat tertinggi sebesar 98,86 kg/cm2 pada kombinasi perekat terlabur 60 pound/MDGL dengan tekanan kempa 1 MPa, sedangkan kuat geser rekat terendah 50,47 kg/cm2 pada kombinasi perekat terlabur 50 pound/MDGL dengan tekanan kempa 2 MPa. Semakin banyak jumlah perekat terlabur yang digunakan maka kadar air, modulus elastisitas (MOE), modulus lentur (MOR), kuat tekan sejajar serat dan kuat geser rekat semakin meningkat. Faktor tekanan kempa memberikan pengaruh yang bervariasi terhadap nilai kadar air, modulus elastisitas, modulus lentur, kuat tekan sejajar serat dan kuat geser rekat. Kata kunci: bamboo petung, modulus lentur, modulus elastisitas

Page 3 of 19 | Total Record : 182