cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
ISSN : 14108607     EISSN : 25799096     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 72 Documents
PRODUKSI LECITHIN DARI MINYAK JAGUNG SEBAGAI EMULSIFIER MAKANAN Hamad, Alwani; Septhea, Andi Ghina
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lecithin adalah fosfolipid yang mempunyai sifat amphifilik yang mempunyai daerah polar dan non-polar sehingga sangat efektif sebagai emulsifier makanan. Akan tetapi komersial lecithin berasal dari isolasi organ hewan seperti babi yang jelas haram. Lecithin yang berasal dari minyak nabati yang komersial hanya berasal dari minyak kedelai. Oleh karena itu, produksi lecithin dari minyak nabati lain dapat menjadi solusi akan ketersediaan lecithin nabati yang halal seperti minyak jagung.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi vegetable lecithin dari minyak jagung melalui proses water degumming. Sebanyak 250 ml minyak jagung dicampurkan dengan 15 ml aquades diaduk dan dipanaskan dengan suhu 70 - 85°C selama 2 - 2.5 jam. Gum mentah yang dihasilkan kemudian dikeringkan didalam oven dengan suhu 90.5°C selama 5 - 7 hari. Gum kering yang didapat kemudian dimurnikan untuk meningkatkan kandungan phosphatidyl choline (PC)  menggunakan 2 metode modifikasi yaitu: fraksinasi aseton dan fraksinasi alcohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetable lecithin dapat diproduksi dari minyak jagung menggunakan proses water degumming pada kondisi proses 6% v/v water, suhu 90 oC, dan mixing time selama 2 jam menghasilkan rendemen  maksimal 5% dengan kadar PC sebanyak 13%.  Hasil pemurnian setelahnya ternyata tidak meningkatkan kadar PC (8 - 10%) akan tetapi masih lebih tinggi lecithin komersial (4%).Kata kunci:  Lecithin, Minyak Jagung, Proses Degumming, Posphotidyl Choline
ANALISIS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA PURWOKERTO BERDASARKAN METODA IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX Juanita, Juanita; Pinandita, Tito
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angkutan umum dalam suatu kota sangat penting untuk transportasi berbagai aktifitas warga masyarakat. Analisis pelayanan angkutan umum penting dilakukan untuk meninjau sejauhmana pelayanan yang sudah diberikan sehingga operator mengetahui kebutuhan masyarakat dan upaya yang harus dilakukan untuk perbaikan pelayanan. Data dari penelitian ini diperoleh melalui survey yang dilakukan terhadap penumpang angkot melalui penyebaran kuisioner dengan sistem random sampling. Dalam menganalisis pelayanan angkutan umum digunakan metode servqual dengan meninjau pelayanan kedalam 5 dimensi, tangible, emphaty, reliability, responsiveness dan assurance. Skala dalam kuisioner digunakan skala likert. Kemudian dilanjutkan analisis kinerja pelayanan angkutan umum dengan metode CSI (customer satisfaction index) dan IPA (Importance Performance Analyisis). Hasil analisis diperoleh nilai CSI 57 % artinya kinerja pelayanan yang dirasakan penumpang masih kurang baik. Berdasarkan grafik IPA diperoleh 6 variabel di kuadran III (prioritas rendah), 2 variabel di kuadran I (prioritas utama), 5 variabel di kuadran II (pertahankan prestasi) dan 4 variabel di kuadran IV (berlebihan).Kata kunci : Kinerja,pelayanan ,angkutan umum , Servqual, CSI, IPA
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA Purwito, Eka; Fitrizwati, Fitrizawati
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformator tenaga merupakan peralatan utama di Gardu Induk yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dengan mengubah nilai tegangannya. Beban yang melebihi rating trafo terutama saat beban puncak dapat menyebabkan panas pada trafo bahkan bisa terjadi gangguan hubung singkat. Salah satu kejadian gangguan hubung singkat pada  trafo adalah di Gardu Induk 150 kV Brebes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis gangguan dan besarnya arus gangguan yang terjadi, dengan bantuan software ETAP versi 7.00. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa gangguan yang terjadi adalah gangguan hubung singkat 2 fasa ke tanah dengan arus gangguan sebesar 17,08 kA pada fasa S, 17,26 kA pada fasa T. Kata kunci : Transformator, hubung singkat, Disturbance Fault Recorder (DFR)
ANALISIS LOW FLOW MENGGUNAKAN MODEL HEC-HMS UNTUK KASUS SUB DAS KRANGGAN Marhendi, Teguh
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 11, No 2 (2010): Jurnal Techno Oktober 2010
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rainfall-runoff transformation, is a very complex process. Rain input contains space and time which is very high variability and can not be predicted for the future. Thus would require a very complex hydrological analysis and huge calculating. The analysis can be done by assuming a transformation process occurs following certain conditions. This conditions or rules is known as the hydrologic model.This paper attempts to analyze the low flow in Subdas Kranggan at Borobudur using HEC-HMS 3.1 Software. HMS3.1 HEC (Hydrologic Modeling System) is designed to calculate the rainfall-flow processes of a DAS system. This software was developed by the Hydrologic Engineering Center (HEC) of the U.S. Army Corps of Engineering (2005), which was developed from HEC-1. HEC-HMS 3.1 have calibration facilities, the ability to simulate the distribution model, continuous model and the ability to read GIS data.Based on sensitivity analysis, surface capacity parameters and max infiltration rate is large enough to influence the calibration results changing when both parameters changed its magnitude. Changing calibration result due to the parameters sensitivity of surface capacity, and max infiltration rate indicates that this parameter is very sensitive to changes that occur in these sub DAS or magnitude of these parameters greatly affect to the annual water flow system in that sub DAS. Keywords: Low flow, HEC-HMS 3.1, Subdas Kranggan
UJI LAPANG PAKAN BERVAKSIN Aeromonas hydrophila PADA LELE DUMBO DI DAERAH CILACAP Mulia, Dini Siswani; Wahyuningsih, Sri; Maryanto, Hery; Purbomartono, Cahyono
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah utama dalam budidaya lele dumbo adalah penyakit, terutama yang disebabkan oleh bakteri  Aeromonas hydrophila. Penyakit tersebut dikenal dengan penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Salah satu penanggulangan penyakit MAS adalah dengan vaksinasi. Masalah lain yang sering muncul adalah tingginya biaya pakan sedangkan harga jual ikan cenderung stabil, sehingga pembudidaya ikan cenderung merugi. Perlu strategi untuk membuat pakan sendiri dari bahan-bahan yang masih memiliki kualitas gizi yang baik tetapi harganya murah bahkan memanfaatkan limbah, bahan tersebut mudah diperoleh dan tersedia setiap saat.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara lapang penggunaan pakan bervaksin pada lele dumbo di daerah Cilacap. Uji lapang dilakukan di Desa Purwodadi, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 : pemberian pakan bervaksin selama 10 hari; P2 : pemberian pakan bervaksin selama 15 hari; dan P3 : kontrol (non vaksin).  Pakan diberikan sebanyak 5% /bb/ekor/hari. Penelitian menggunakan kolam terpal plastik dengan ukuran panjang x lebar x tinggi : 60 x 60 x 80 cm. Lele dumbo yang digunakan berumur 2 bulan, berukuran panjang 12-15 cm dengan berat 16-25 g. Ikan dipelihara selama 8 minggu. Parameter yang diamati adalah respons imun berupa titer antibodi, pertambahan berat dan panjang, serta sintasan ikan. Parameter pendukung yang diamati adalah parameter kualitas air meliputi suhu air, pH, dan oksigen terlarut. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (Anova) dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan bervaksin dapat meningkatkan produksi titer antibodi (P<0.05) dibandingkan kontrol. Perlakuan P1 (pemberian pakan bervaksin 10 hari) lebih efektif dan efisien dibandingkan P2 (pemberian pakan bervaksin 15 hari). Penggunaan pakan bervaksin dapat diaplikasikan secara lapang. Kata Kunci : Aeromonas hydrophila, Cilacap, lele dumbo, pakan bervaksin, uji lapang.
PENGARUH PENAMBAHAN LEACHATE PADA PROSES PENGOMPOSAN DOMESTIC BIOWASTE SECARA ANAEROB Budianto, Gregorius Prima Indra; Primadevi, Susan; Nugroho, Rahmat Budi
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengomposan domestic biowaste dan leachate dijalankan dalam kondisi anaerob dengan sistem batch. Proses dijalankan dalam 3 set komposter dengan volume yang sama namun perbandingan komposisi bahan baku yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji proses pengolahan domestic biowaste dan leachate dalam proses pengomposan. Hasil yang diperoleh, penambahan leachate dapat mempercepat proses pengomposan karena leachate mengandung sejumlah mikroorganisme yang dibutuhkan dalam proses pengomposan. Selain itu, leachate juga mengandung senyawa xenobiotik. Oleh karena itu penggunaan leachate dengan kadar 50% memberikan hasil lebih efektif jika dibandingkan dengan penggunannya dengan kadar 100%.Kata kunci: leachate, domestic biowaste, pengomposan, anaerob
MANFAAT PENAMBAHAN KARBON DARI MATERIAL LIMBAH PADA BATU BATA TRADISIONAL Rahmawati, Anis; Sunarsih, Ernawati Sri
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penambahan karbon dari material limbah berupa arang tempurung kelapa dan arang limbah kayu terhadap waktu pembakaran yang diperlukan batu bata untuk mencapai kuat tekan sesuai standar minimal. Disamping juga pengaruhnya terhadap karakteristik fisik dan mekanis batu bata. Karakteristik fisis yang ditinjau berupa porositas, berat jenis, dan susut bakar, sedangkan karakteristik mekanisnya berupa kuat tekan.  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian terhadap sampel yang berupa batu bata merah pejal dengan dimensi 23 cm x 11 cm x 5 cm. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 360 buah. Untuk masing-masing jenis arang yang digunakan, 6 buah benda uji digunakan untuk pengujian tekan dan 6 buah benda uji untuk pengujian fisis, untuk tiap lama pembakaran dan persentase penggunaan arang. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Semua pengujian kuat tekan batu bata memenuhi standar mutu bata SK SNI-S-04-1989-F yakni memenuhi standar batu bata kelas 25 dan kelas 50, 2) Semua pengujian berat jenis memenuhi standar berat jenis batu bata normal, dengan berat jenis dihasilkan kurang dari 1,8 gr/cm3, 3) Semua pengujian susut bakar bahan uji memenuhi standar susut bakar maksimal, yaitu masih dibawah 15%, dan 4) Pengujian porositas arang tempurung kelapa semua memenuhi syarat porositas maksimal, sedangkan pengujian porositas arang limbah kayu tidak memenuhi standar yaitu di atas 20%. Kata kunci:  Batu bata, arang tempurung kelapa, arang limbah kayu, kuat tekan, berat jenis, susut bakar
KAJIAN PENGENDALIAN LONGSOR SECARA VEGETATIF DI DESA BINANGUN KECAMATAN BANYUMAS Azizi, Amriz; Salim, Muhammad Agus
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam tanah longsor dapat terjadi karena faktor alam itu sendiri dan faktor pemicu. Faktor alam erat kaitannya dengan kondisi topografi dan kondisi geologi seperti tekstur tanah, sedangkan faktor pemicunya antara lain curah hujan yang tinggi, gempa bumi, dan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan pada lereng. Bencana alam tanah longsor dapat terjadi ketika pemanfaatan lahan pada lereng tidak memperhatikan karakter kawasan dan jenis vegetasi, kekeliruan pengelolaan lingkungan, dan kebijakan pemerintah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tekstur tanah dan jenis vegetasi, serta menganalisis hubungan antara ke duanya di kawasan bencana tanah longsor Desa Binangun Kecamatan Banyumas.Analisis tekstur tanah dilakukan dengan sistem klasifikasi berdasarkan persentase susunan butir. Analisis vegetasi dilakukan dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP). Analisis dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui hubungan antara tekstur tanah dan jenis vegetasi kawasan bencana tanah longsor di Desa Binangun Kecamatan Banyumas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur tanah di masing-masing stasiun 1 dan 2 adalah silt loam bertekstur halus, tidak mudah longsor, dan mempunyai kesuburan yang cukup, sehingga jenis vegetasi cukup beragam. Jenis vegetasi yang dominan yaitu Manihot esculenta (INP = 55,74) di Stasiun 1, dan Gnetum gnemon (INP = 52,70) di Stasiun 2. Pemilihan jenis vegetasi pada lereng dengan tekstur tanah di kawasan bencana tanah longsor Desa Binangun Kecamatan Banyumas, di Stasiun 1 tidak mempunyai kesesuaian dengan jenis vegetasi yang dianjurkan, sedangkan Stasiun 2 mempunyai kesesuaian. Stasiun 2 dengan tektur tanah silt loam ditanam dengan vegetasi spesies Gnetum gnemon (melinjo), Pinus mercusii (pinus), Cocos nucifera (kelapa), Durio zibethinus (durian). Kata kunci: longsor, tekstur tanah, vegetasi.
IMPLEMENTATION OF ENGINEERING PRODUCT DESIGN FOR SMALL-SCALED MECHANICAL WORKSHOP : A STUDY IN PURBALINGGA, CENTRAL JAVA, INDONESIA Waluyo, Sugeng; Krisnawati, Maria; Uletika, Niko Siameva
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 16, No 2 (2015): Jurnal Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Engineering product design can be understood simply as a collection of engineering activities that must be followed to produce good industrial products. In the simplest form it can be constructed from three major stages, i.e. specification of design requirements, drawing and prototyping.In order to give an overview of its implementation related to small-scaled mechanical workshop a prototype of plate bending machine is built completely from its design requirements. The machine is considered important because it supports standard manufacturing processes, i.e. plate forming, of muffler industries in Purbalingga, Central Java, Indonesia. During prototyping, communication among designer, drafter and manufacturer has been identified as the major responsible factor for producing design errors on the machine for each the stages. Thus, the proposed strategies, e.g. implementation of engineering software design and development of engineering design center in university, to minimize them based on quantitative approach are briefly discussed as well.Keywords : engineering design, prototype, bending machine, Purbalingga
IMPLEMENTASI SEMANTIC TRIP PLANNING DALAM PERANCANGAN APLIKASI MOBILE PERENCANAAN PERJALANAN WISATA DI WILAYAH EKS-KARESIDENAN SURAKARTA Zendrato, Rosleini Ria Putri; Wahyudi, Adhie Tri; Wicaksana, Bagus Ismail Adhi
Techno Jurnal Ilmu Teknik Vol 17, No 1 (2016): JURNAL TECHNO VOLUME 17 No 1, APRIL 2016
Publisher : UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan perjalanan wisata yang tidak tepat akan menyebabkan pemborosan biaya dan juga waktu perjalanan, bahkan gagal.  Namun demikian, hingga saat ini, belum terdapat sebuah tools cerdas (misal: website) yang dapat membantu calon wisatawan membuat rencana perjalanan. Untuk membangun websitecerdas yang dimaksud, sebuah teknologi semantic web diterapkan untuk membentuk pengetahuan terkait  relasi antar objek pariwisata di wilayah eks-karesidenan Surakarta. Metode prototyping digunakan pada perancangan aplikasi perencanaan wisata ini. Tahap pertama dimulai dengan analisis kinerja terhadap system yang sudah ada dan dilanjutkan dengan analisis kebutuhan calon wisatawan ketika membuat sebuah rencana perjalanan wisata. Langkah selanjutnya adalah perancangan model semantic sebagai representasi data lokasi wisata di wilayah eks-karesidenan Surakarta. Model semantic tersebut dipadukan dengan data sekunder seperti restoran, hotel, jarak, dan koordinat Global Positioning System (GPS) lokasi wisata. Algoritma Djikstra juga diterapkan untuk memperoleh rencana perjalanan wisata dengan rute terdekat. Hasil ujicoba memperlihatkan bahwa prototipe telah mampu menampilkan rencana perjalanan wisata di wilayah eks-karesidenan Surakarta, meliputi lokasi wisata utama dan keberadaan lokasi wisata sekitar yang masih memungkinkan untuk ditempuh oleh user (calon wisatawan).Kata Kunci : semantic web, prototype, sistem perencanaan perjalanan wisata