cover
Contact Name
Arif Wijayanto
Contact Email
jpsl-ipb@apps.ipb.ac.id
Phone
+622518621262
Journal Mail Official
jpsl-ipb@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Gedung PPLH Lantai 4 Jl. Lingkar Akademik Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Jawa Barat, Indonesia Tel. +62-251-8621262, 8621085 Fax. +62-251-8622134
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)
ISSN : 20864639     EISSN : 24605824     DOI : https://doi.org/10.29244/jpsl
JPSL publishes articles in fields: Environmental Policy and Management, Disaster Mitigation, Regional Planning, Land Resources Evaluation, Hidrology, Systems Modelling and Sciences, Water Pollution, Air Pollution, Environmental Technology, Ecotourism, Biodiversity, Environmental Economics, Public Communications, Social Sciences, Anthropology, Environmental Health
Articles 515 Documents
ANALISIS KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI TERHADAP UPAYA RESTORASI KAWASAN HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO Wawan Gunawan; Sambas Basuni; Andry Indrawan; Lilik Budi Prasetyo; Herwasono Soedjito
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 1 No. 2 (2011): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.1.2.93

Abstract

Gunung Gede Pangrango National Park (GGPNP) Forest Area has many ecosystem/forest vegetation type. The research aim was to analysis vegetation structure and composition at GGPNP forest area in many forest vegetation type. Research conducted by through vegetation analysis activity by used squared strip method. The results show that form of horizontal stand structure of Natural Forest stand tend to come near form of J-inversed (negative eksponensial) letter spread and form of horizontal stand structure graph of Mixed Rasamala Forest, Mixed Puspa Forest, Damar Forest, and Pine Forest stand be under horizontal stand structure graph of Natural Forest stand. Natural Forest has species number and species diversity index of higher level type at all levels growth of vegetation if compared to others forest vegetation types. Natural Forest has species evenness index of higher level type only at tree growth level, but rather lower at seedling growth level, sapling growth level, and pole growth level if compared to others forest vegetation types. There were 15 vegetation species found at all of forest vegetation types which have potency as pioneer vegetation in restoration activity of GGPNP forest area. Keywords: Vegetation structure and composition, forest restoration, national park
STATUS MUTU AIR DAN BEBAN PENCEMAR SUNGAI KRUKUT, DKI JAKARTA intan pramudita rachmawati; etty riani; agung riyadi
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.2.220-233

Abstract

Sungai di Indonesia telah mengalami pergeseran fungsi, khususnya di Jakarta. Sebagai ibukota negara, pertumbuhan populasi dan juga laju migrasi merupakan hal yang idak bisa dihindari. populasi di ibukota turut berkontribusi pada penurunan kualitas lingkungan, termasuk kualitas air sungai. sungai krukut merupakan salah satu sungai besar yang mengalir di Jakarta yang memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas penduduk sekitar. sungai ini diperuntukkan sebagai bahan baku air minum (KepGub DKI Jakarat No. 582/1995). Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui status mutu air dan potensi beban pencemar Sungai Krukut. metode yang digunakan untuk analisis status mutu air ialah Indeks Pencemar (PP No. 82/2001). baku mutu yang digunakan ialah baku mutu air Kelas I dan Kelas II. Status mutu air sungai krukut dengan baku mutu kelas I ialah cemar berat di seluruh stasiun pemantauan, sedangkan dengan baku mutu kelas II ialah cemar sedang-cemar berat. potensi beban pencemar sungai krukut berasal dari limbah domestik rumah tangga. potensi beban pencemar total sungai krukut sebesar 669.940 kg/hari dengan beban pencemar BOD sebesar 203.562,89 kg/hari, beban COD sebesar 275.814,4 kg/hari, dan beban pencemar TSS sebesar 190.562,7 kg/hari.
POTENSI LAHAN TERSEDIA UNTUK PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROVINSI D. I. YOGYAKARTA Eko Wahyudi Budhi Utomo; Widiatmaka Widiatmaka; Omo Rusdiana
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Gunungkidul Regency, the existing state forest area is relatively fixed and do not allow be extended because the existing land has been used for other cultural activities. Therefore, the existence of private forests in Gunungkidul Regency has a major role because the state forest area that is still far from ideal, ie 9.87% of the total administrative area. The private forest has contributed to the economic and ecological, not only to the owner, but also to the surrounding community. The private forest has great potential, both in terms of the potential of wood produced and the amount of household or labor that could be involved, especially in the rural. The utilization of private forest is a series of business activities which include production, harvesting, marketing / distribution and processing industry. The number of business activities also have implications for the many labor that can be accommodated in a private forest management activities. Land in Gunungkidul still has great potential as a private forest development area. This potential should be identified based on the actual land cover as the basis for private forest development plan. This study aimed to analyze the actual land cover and identify the availability of land as private forest development area. The results showed, land cover in Gunungkidul Regency consists of dry land forest 42,836 hectares, plantations 6,100 hectares, plantations mixture of 3,838 hectares, field 33,096 hectares, shrubs 25,125 hectares, settlements 20,571 hectares, paddy 15,535 hectares, the lake 129 hectares, the river 412 hectares and 26 hectares of coastal shoals. The area available to do the development of private forests covering an area of 55,546 hectares.
Evaluasi Potensi Lahan Pengembangan Komoditas Strategis Perkebunan Kabupaten Sumba Tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur Uska Peku Jawang; Bistok Hasiholan Simanjuntak; Tinjung Mary Prihtanti
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 8 No. 3 (2018): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.8.3.396-405

Abstract

Terdapat empat komoditi strategis perkebunan yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Sumba Tengah yaitu kopi, kakao, jambu mete dan kemiri. Informasi potensi lahan pengembangan komoditi strategis masih terbatas. Tujuan penelitian: 1) Menentukan keunggulan komoditi terpilih, 2) Kesesuaian lahan, dan 3) Arahan wilayah pengembangan. Metode penelitian: Studi literature, Komoditas unggulan dengan metode LQ, Kelas kesesuaian lahan secara spasial dengan metode matching krakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanaman, dan arahan wilayah potensi pengembangan. Komoditas terpilih dengan wilayah basis. Kakao di Kecamatan: Katiku Tana, Katiku Tana Selatan, dan Mamboro. Kopi di Kecamatan: Katiku Tana dan Katiku Tana Selatan. Jambu Mete di Kecamatan Mamboro dan Umbu Ratu Nggay. Kemiri di Kecamatan : Mamboro dan Umbu Ratu Nggay Barat. Tingkat luas wilayah kelas kesesuaian lahan komoditas, Kakao dengan luas kelas S1: 103.327,5 ha, S2: 83.365,4 ha dan N: 225 ha. Kopi dengan luas kelas S1 123.664 ha, S2: 63.027,7 ha dan N: 226. Jambu mete dengan luas kelas S1: 5.716 ha, S2: 126.661,3 ha, S3: 54.313,1 ha dan N: 228 ha. Kemiri dengan luas kesesuian kelas S1: 165.567 ha, S2: 21.128,3 ha dan N: 223 ha. Arah wilayah pengembangan komoditas berdasarkan potensi lahan. Kakao di Kecamatan Katiku Tana, Katiku Tana Selatan dan Mamboro. Kopi di kecamatan Katiku Tana dan Katiku Tana Selatan. Jambu Mete wilayah pengembangan cukup potensi di kecamatan Mamboro, Umbu Ratu Nggay dan Umbu Ratu Nggay Barat. Kemiri wilayah pengembangan di kecamatan Katiku Tana Selatan, Mamboro dan Umbu Ratu Nggay Barat. Kata Kunci: Evaluasi Potensi Lahan, Komoditas Unggulan Perkebunan, Kelas Kesesuaian, Arahan Pengembangan Wilayah.
Identifikasi perubahan suhu udara dan curah hujan di Bogor Rahmat Hidayat; Alfi Wardah Farihah
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 4 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.4.616-626

Abstract

Climate datasets were analyzed to identify the changing climatic parameters and extreme events in Bogor, West Java. This study aims to analyze the characteristic of observational datasets in Baranangsiang and Dramaga, namely, air temperature and rainfall, and to indentify the changing structure of those climate parameters. The analysis has been conducted using RClimdex to understand the long-term changing air temperature and rainfall based on 10 indices for air temperature and 8 indices for rainfall. Results show that the rainfall in Baranangsiang has the daily mean of 10 mm/day and in Dramaga of 8 mm/day. The daily mean of air temperature in Baranangsiang and Dramaga is 27˚C and 25.5˚C, respectively. Generally, the declined slopes of the temperature indices in Barangsiang, namely, TN90p, TNx, TX10p, TNn, TXn, TR20, and SU25, indicate cooler temperature. In Dramaga, the increased temperature indices, namely, TN90p, TX90p, TXx, SU25, and TXn, indicate the warmer temperature. The rainfall indices generally decline, except for CDD, which indicate the increased consecutive dry days in Baranangsiang.
STUDI KERAPATAN MANGROVE DAN PERUBAHAN GARIS PANTAI TAHUN 1989-2018 DI PESISIR PROVINSI JAMBI Eva Achmad; Nursanti Nursanti; Marwoto; Fazriyas Fazriyas; Dwi Putri Jayanti
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.2.138-152

Abstract

The density of mangrove cover is one of the factors that influence changes in shoreline both accretion and abrasion. This study aims to determine the effect of changes in density of mangrove cover on shoreline changes in 1989-2018 in the Coastal Province of Jambi. The method used is the interpretation of Landsat satellite images in 1989, 2000 and 2018 using NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) and overlaying images to see shoreline changes and DSAS (Digital Shoreline Analysis System) to calculate the area of change. The results showed that there had been a change in shoreline both accretion and abrasion in several locations that had different mangrove densities in the period 1989-2018. The results showed that accretion occured in 6 locations with an average change of Kota Sebrang 771 m, Tungkal Ilir 240.65 m, Kuala Betara 153.73 m, Mendahara 167.78 m, Kuala Jambi 169.35 m and Nipah 57.3 m, while abrasion occurs at 2 locations with an average change in Sabak Timur -41.8 m and Sadu -36.55 m. Where in the 6 locations that had accretion, mangrove density dominantly was in a close-densed and moderate state and only a few are in a low-densed condition. Meanwhile, the 2 locations that had abrasion were in a moderate state and have a low density mangrove forest.
DAMPAK PENCEMARAN FISHING GROUND TERHADAP PRODUKSI DAN MUTU IKAN YANG TERTANGKAP DI TELUK JAKARTA Mustaruddin Mustaruddin; Ernani Lubis; Ateng Supriatna; Sri Susanti Kartini
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.2.284-293

Abstract

Produksi ikan yang tinggi dan mutu yang baik adalah sangat diharapkan oleh pelaku perikanan, termasuk di Teluk Jakarta. Namun hal ini bisa terkendala bila wilayah perairan yang menjadi tempat menangkap ikan (fishing ground) berada dalam status tercemar. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi status pencemaran fishing ground dan kondisi operasi penangkapan ikan, serta menganalisis dampak pencemaran tersebut terhadap jumlah produksi dan mutu ikan yang tertangkap. Metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis fisiko-kimia, diagram pareto, dan analisis model.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan di sekitar fishing ground Teluk Jakarta tercemar kuat oleh bau, kekeruhan, sampah, dan logam Hg. Operasi penangkapan ikan di Teluk Jakarta umumnya menggunakan kapal < 5 GT, berlangsung 1-2 hari/trip, dengan hasiltangkapan dominan berupa ikan tongkol, layang, dan layur. Pencemaran fishing ground telah secara signifikan menurunkan jumlah produksi ikan di Teluk Jakarta (KP = -0,42, P = 0,00). Penurunan nyata terjadi pada produksi ikan layur (kelompok ikan demersal) dan ikan layang (kelompok ikan pelagis kecil). Mutu ikan yang tertangkap juga turun secara signifikan akibat pencemaran fishing ground (KP = -0,81, P = 0,00). Cacat mutu yang secara nyata meresahkan pelaku perikanan adalah insang kotor dan sisik berlendir. Kata kunci : mutu, fishing ground, Hg, pencemaran, ikan ABSTRACT THE IMPACT OF CONTAMINATION OF FISHING GROUND TO PRODUCTION AND QUALITY OF FISH CAUGHT IN JAKARTA BAY. High production and quality of fish are very expected by fishery stakeholders, inclusive in Bay Jakarta. But this matter can be burdened if territorial water with becoming fishing ground have contaminated status. The research aims to identify the contaminated status of fishing ground and operating conditions of fishing, and also to analyse the impact of its contamination to production and quality of fish caught. This research methods are physics and chemical analysis, diagram pareto, and model analysis. Research result shows that fishing ground in Bay Jakarta have been contaminated by aroma, turbidity, garbage, and Hg metal. Fishing operations in the Jakarta bay generally boat <5 GT, lasts 1-2 days / trip, with dominant catches form of tuna fish, float fish, and sword fish. The contamination of fishing ground have degraded significantlythe production amount of fish in Jakarta Bay (KP = -0,42, P = 0,00). The real degradationsare in production of sword fish (group of demersal fish) and float fish (group of small pelagic fish). The quality of fish caught also have droped significantly as impact by the contamination of fishing ground (KP = -9,81, P = 0,00). Quality defect freting clearly to fishery stakeholders are dirty gills and muccous of fish scales.
Studi Etnobotoni di Kawasan Kars Bukit Bulan untuk Mendukung Studi Arkeologi dhanang puspita; Soenarto Notosoedarmo; Muhamad Rully Fauzi
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.2.270-283

Abstract

Kars Bukit Bulan adalah salah bentang alam yang didominasi batuan gamping yang menyimpan kekayaan alam dan terdapat situs-situs prasejarah. Perlu adanya studi etnobotani dikawasan tersebut guna mendukung riset-riset arkeologi. Tujuan dari penelitian ini adalah menginvetarisasi flora dan studi etnobotani di kawasan Kars Bukit Bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan ekplorasi dan observasi di lapangan. Hasil penelitian diperoleh data 172 tumbuhan hutan, 16 tumbuhan bernilai ekonomi tinggi, 31 tumbuhan untuk seni kriya, 33 tumbuhan untuk konsumsi, 9 tanaman obat, 14 tanaman perkebunan, 8 tanaman pembatas/pagar, dan 15 jenis paku-pakuan. Diharapkan dari hasil penelitian tersebut dapat mendukung data temuan arkeologi.
Vegetation structure and floristic composition (Case study: Mala Galeh Protected area, Fars Province, Iran) Leila Leiili Moradipour; Hasan Pourbabaei; Ahmad Hatami
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 3 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.3.533-544

Abstract

Identifying flora of each region is fundamental for accomplishing other pure and applied researches in biology. Especially, in the ecological conditions of protected area of Male Gale. Data were collected in 96 sampling plots using systematic­_ random method. The size of sampling plot was 20 m × 50 m for the tree and shrub species, and 8 m × 8 m for herbaceous species. In this study area, 162 species, 122 genera and 43 families were identified. The largest families were Asteraceae (26 species) and Fabaceae (25 species). The frequency of Asteraceae may be due to grazing in some areas of the region. The life form spectrum includes: Hemichryptophytes (14/01 %), Therophytes (65/4 %), Cryptophytes (76/9 %), Chamaephytes (7.1 %) and Phanerophytes (5.8 %). The abundance of Therophytes and Asteraceae family is refered to destruction of forests in the study area. The highest value of the SIV tree and shrub species layer belong to Quercus brantii species and ZIziphus Mummularia. The highest value of the FIV herbaceous layer belong to Asteraceae family. The Species Important Value (SIV) of vegetation cover indicated that tree, shrubs species and herbaceous species had geometric distribution, broken stick model and lognormal distribution in this area.
Environmental Behavior Mahasiswa Pendidikan Akuntansi di Kampus Konservasi Ratieh Widhiastuti; Nurdian Susilowati; Susmy Lianingsih
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.2.257-269

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi perilaku ramah lingkungan mahasiswa yang telah selesai menempuh mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Objek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi UNNES angkatan 2016. Sampel penelitian ditetapkan menggunakan rumus slovin dengan teknik pengambilan sampel random sampling sejumlah 121 mahasiswa. Alat analisis menggunakan analisis deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental behavior yang dimiliki mahasiswa dalam kategori cukup, mahasiswa memiliki perilaku yang tinggi dalam hal penghematan dan penggunaan sumber energi, penggunaan alat transportasi yang ramah lingkungan, dan pemakaian barang yang menyebabkan limbah. Namun demikian memiliki kelemahan atas perilaku dalam pengolahan limbah, konsumsi bahan-bahan makanan ramah lingkungan, enggan untuk aktif dalam organisasi lingkungan serta belum dapat memanfaatkan media sosial yang dimiliki untuk kegiatan lingkungan. Saran dari hasil penelitian ini adalah perlunya praktik calon wirausaha industri kreatif dalam pembelajaran mata kuliah kewirausahaan, dan optimalisasi kinerja kader konservasi untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya terlibat dalam organisasi lingkungan.

Page 1 of 52 | Total Record : 515


Filter by Year

2011 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 12 No. 1 (2022): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 11 No. 4 (2021): Journal of Natural Resources and Environmental Management Vol. 11 No. 3 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 11 No. 2 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 10 No. 4 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 10 No. 3 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 10 No 3 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 10 No. 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 10 No. 1 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 4 (2019): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 3 (2019): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 8 No. 3 (2018): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 8 No. 2 (2018): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 8 No. 1 (2018): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 7 No. 3 (2017): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 7 No. 2 (2017): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 7 No. 1 (2017): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 6 No. 2 (2016): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 6 No. 1 (2016): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 5 No. 2 (2015): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 5 No. 1 (2015): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 4 No. 2 (2014): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 3 No. 1 (2013): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 2 No. 2 (2012): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 2 No. 1 (2012): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 1 No. 2 (2011): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) Vol. 1 No. 1 (2011): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) More Issue