cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Masyarakat (JKM) CENDEKIA UTAMA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 147 Documents
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGESREP BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014 David Laksamana Caesar
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2015
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.313 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v3i3.114

Abstract

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut, dimana terjadi peradangan pada jaringan paru – paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, menghirup partikel asing atau iradiasi. Semarang merupakan kota dengan insidensi pneumonia yang tinggi, yaitu Kecamatan Banyumanik insidensi pneumonia di kecamatan ini adalah 103,25 per 1000 populasi pada tahun 2012. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian penyakit ini antaralain suhu, kelembaban, dan pencahayaan dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan rumah dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep Semarang tahun 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan total populasi 162 responden dan sampel 70 responden. Dan analisis data dalam penelitian ini menggunanakn uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara kelembaban rumah dengan kejadian pneumonia pada balita dengan nilai p value 0,012, tidak ada hubungan antara suhu rumah dengan kejadian pneumonia pada balita dengan nilai p value 0,101, dan tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan kejadian pneumonia pada balita dengan nilai p value 0,614.Kata Kunci   : Suhu, Kelembaban, Pencahayaan, Pneumonia Balita
HUBUNGAN RIWAYAT KONTAK PENDERITA DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU ANAK USIA 1-14 TAHUN DI BALAI KESEHATAN MASYARAKAT PATI Risna Endah Budiati; Noor Khoirina
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.56 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i2.204

Abstract

Tuberkulosis (TB) yang dulunya sering disebut TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang paling sering mempengaruhi paru-paru. Data yang diperoleh dari Balai Kesehatan Masyarakat Pati menyebutkan bahwa pada tahun 2016 jumlah kasus TB paru anak usia 1-14 tahun sebanyak 26 anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan riwayat kontak penderita dengan kejadian Tuberkulosis Paru anak usia 1-14 tahun di Balkesmas Pati.Penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Besar sampel yang diambil sejumlah 52 yang terdiri dari 26 kasus dan 26 kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Korelasi chi-square digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antar kedua variabel. Berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat kontak penderita dengan kejadian tuberkulosis paru anak usia 1-14 tahun (p value = 0,007 dan r hitung = 12,243). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara riwayat kontak penderita dengan kejadian tuberkulosis paru anak usia 1-14 tahun. Kata Kunci : riwayat kontak, TB paru, anak
KUALITAS FISIK JAMBAN KELUARGA DAN KEJADIAN DIARE DI DESA BERAN, NGAWI Riana Maharendrani
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 1 (2017): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1951.768 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i1.184

Abstract

ABSTRAK Diare masih menjadi 10 besar penyakit tahun 2015 di Kabupaten Ngawi dan Desa Beran memiliki insiden tertinggi periode Maret-Mei 2015. Pemerintah Kabupaten Ngawi sudah mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF), namun kasus diare masih tinggi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan kualitas fisik jamban keluarga dengan kejadian diare di Desa Beran Kabupaten Ngawi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah kepala rumah tangga yang mempunyai jamban di Desa Beran. Sampel penelitian ini 98 responden dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan checklist, dan dianalisis dengan chi square. Hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara kualitas fisik jamban dengan kejadian diare (p=0,328). Sebagian penduduk Desa Beran memiliki kualitas jamban dengan kriteria sehat, sebagian kecil pernah mengalami diare selama 3 bulan terakhir dan kejadian diare di Desa Beran. Sebaiknya masyarakat meningkatkan kualitas jamban yang dimiliki agar penularan penyakit diare dapat dicegah.Kata Kunci: Kualitas fisik jamban, diare
HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG Raras Putri Ari; David Laksamana Caesar
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2016
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.153 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v0i0.120

Abstract

Terminal Penumpang merupakan salah satu bagian dari pelabuhan yang terdiri dari banyak fasilitas diantaranya rumah makan. Rumah makan adalah usaha komersial yang ruang lingkup kegiatanya menyediakan makanan dan minuman untuk umum ditempat usahanya. Untuk meningkatkan kualitas makanan, perlu adanya pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan persyaratan higiene dan sanitasi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui higiene dan sanitasi makanan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dilakukan pada 27 April sampai 03 Mei 2016. Populasi penelitian ini yaitu seluruh rumah makan yang ada di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang berjumlah 18 rumah makan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan No 1098/ MENKES/ SK/ VII/ 2003. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil analisis higiene sanitasi makanan menunjukan kondisi rumah makan masih dibawah batas nilai minumum 700, antara lain kelayakan lokasi, bangunan dan fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi syarat sebanyak (100%), proses pengolahan dan penyimpanan makanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak (83,3%), kondisi peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan makanan yang tidak memenuhi sebanyak (38,9%), dan sanitasi penjamah makanan yang tidak memenuhi syarat sebanyak (72,2%). Jadi kelayakan higiene sanitasi makanan di terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (100%) tidak memenuhi syarat. Kata Kunci: Higiene, Sanitasi Makanan, Rumah Makan
HUBUNGAN AKTIVITAS BERULANG DAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA PENGANGKUT SAWIT DI KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO TAHUN 2015 Martiyas P.W.P.; Putri Sahara Harahap; H. Idet Harianto
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2015
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.175 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v3i3.115

Abstract

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan sampai yang sangat fatal. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders atau cidera pada sistem muskuloskeletal. Data dari Puskesmas Alai Ilir tahun 2014 bagian Bina Kesehatan Kerja diketahui jumlah pekerja sakit yang dilayani setiap bulannya mengalami fluktuasi, begitu juga dengan keluhan muskuloskeletal yang dilayani. Pada tahun 2014 jumlah pekerja sakit sebanyak 1.360 dengan jumlah pekerja yang mengalami keluhan musculoskeletal sebanyak 96 kasus. Penelitian iniyang bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas berulang dan sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pengangkut sawit di Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pengangkut sawit di Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo tahun 2014 yaitu sebanyak 45 orang dengan jumlah sampel sebanyak 45 orang (total sampling). Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo pada bulan Januari tahun 2015 serta hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diketahui dari 45 responden, sebagian besar 29 (64,4%) responden mengalami keluhan muskuloskeletal terutama pada bagian bahu, punggung, pinggang dan lengan dan 28 (62,2%) responden melakukan aktivitas berulang serta 26 (57,8%) sikap kerja responden tidak alamiah. Serta terdapat hubungan aktivitas berulang (p-value = 0,004) dan sikap kerja (p-value = 0,018) dengan keluhan muskuloskeletal pada pekerja pengangkut sawit di Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo tahun 2015. Kata Kunci     : Keluhan muskuloskeletal, Aktivitas berulang, Sikap kerja
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI DESA JAMBEAN KIDUL KECAMATAN MARGOREJO Nanik Royaningsih; Sri Wahyuningsih
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.64 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i2.205

Abstract

ASI eksklusif adalah perilaku yang hanya memberikan ASI saja kepada bayi sampai berumur enam bulan tanpa memberikan makanan dan minuman lain kecuali obat. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan karena mengandung semua bahan yang diperlukan oleh bayi. Banyak faktor yang berhubungan dengan keberhasilan praktek ASI eksklusif, diantaranya adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, sosial budaya, dan dukungan keluarga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 responden dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tingkat dukungan keluarga palingan banyak pada kategori kurang yaitu 41,9%, dan pola pemberian ASI pada kategori kurang yaitu 50,0%. Hasil uji Chi Square diperoleh p-value 0,01. Kesimpulan ini adalah Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Desa Jambean Kidul. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Pemberian ASI
EFEKTIFITAS MEDIA FILM DENGAN LEAFLET DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG DBD DI DESA PEKALONGAN KABUPATEN PATI Dobby Raka Sandi Susetya; Ervi Rachma Dewi
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.873 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i2.199

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Wilayah kerja Puskesmas Winong I merupakan daerah dengan kasus demam berdarah terbanyak pertama di Kabupaten Pati tahun  2015 dengan jumlah penderita 53 kasus, dan kasus DBD  tertinggi terdapat di Desa Pekalongan dengan jumla hkasus 14 Penderita. Salah satu langkah yang bias dilakukan dalam upaya menekan angka DBD dii Desa Pekalongan adalah dengan melakukan sosialisasi DBD dan pencegahanya dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sosialisasi dilakukan hanya sebatas ceramah saja, sehingga perlu inovasi dengan menggunakan metode lain seperti leaflet dan film. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan Efektivitas media film dengan leaflet dalam peningkatan pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang DBD di Desa Pekalongan Kabupaten Pati. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan pretest dan posttest with control group. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 sampai 29 April 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 orang. Teknik sampling “JENUH” yakni mengambil seluruh populasi. Uji analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji wilcoxon menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara pengetahuan Ibu Rumah Tangga sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan media film maupun leaflet, karena nilai p value 0.000 < 0.05, sehingga penyuluhan dengan media film dan leaflet adalah efektif. Uji wilcoxon juga menunjukan bahwa tidak ada perbedaan efektivitas media film dengan leaflet dalam rangka Pencegahan  Demam  Berdarah Dengue (DBD) di desa Pekalongan, karena nilai p value 0.154 > 0.05. Tidak ada perbedaan efektivitas media film dengan leaflet dalam rangka pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di desa Pekalongan. Kata Kunci     : DBD, pengetahuan, efektivitas media leaflet, efektivitas media film.
RISIKO INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA ANAK BUAH KAPAL DI PELABUHAN JUWANA PATI Risna Endah Budiati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 1 (2017): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1473.44 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i1.180

Abstract

ABSTRAK Infeksi Menular Seksual adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dari data profil Kesehatan Jawa Tengah tahun 2012 jumlah kasus IMS sebanyak 8.671 kasus dan diprediksi akan terjadi peningkatan terutama pada kelompok beresiko seperti anak buah kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang faktor risiko IMS pada ABK di Pelabuhan Juwana. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan metode wawancara terstruktur. Waktu penelitian adalah  tanggal 6-13 April 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah anak buah kapal di pelabuhan Juwana sebanyak 89 orang yang terindikasi IMS dari pemeriksaan KKP Juwana dan informan terdiri dari 5 orang yang diambil secara acak. Hasil penelitian ABK belum mengetahui apa sajakah faktor risiko Infeksi Menular Seksual. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ABK perlu mengetahui faktor risiko Infeksi Menular Seksual sehingga dapat melakukan pencegahan penyakit tersebut. Kata kunci : Faktor Risiko, Infeksi Menular Seksual, ABK
ANALISIS PROGRAM INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) SEBAGAI BENTUK UPAYA PROMOSI BUDAYA K3 DI LINGKUNGAN KERJA Eko Prasetyo; Risna Endah Budiati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Edisi Agustus 2016
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.707 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v0i0.116

Abstract

Lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat tidak mungkin terwujud jika keselamatan dan kesehatan kerja belum menjadi budaya di lingkungan kerja. Inspeksi K3 berisi tentang kesesuaian  dan ketidak sesuaian antara kondisi yang ada dengan standart K3 dengan melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber bahaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan Program Inspeksi K3, Budaya K3 dan menganalisis program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bentuk upaya promosi budaya K3 di lingkungan kerja. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan rancangan pendekatan etnografi dengan jumlah 7 informan untuk menganalisis program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bentuk upaya promosi budaya K3 di lingkungan. Hasil penelitian diketahui bahwa gambaran pelaksanaan Program Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan sudah baik, didukung oleh komitmen pimpinan, dilaksanakan secara periodik 6 bulan sekali dan penilaiannya secara objektif sesuai dengan instrument yang telah ditentukan. Gambaran budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari pelaksanaan program Inspeksi K3 di perusahaan sudah ada di lingkungan kerja dan terbentuk slogan budaya K3 “Mangkat Waras, Kerjo Bergas, Muleh Gowo Beras (Berangkat Kerja Sehat ; Bekerja dengan Optimal; Pulang Kerja Membawa Hasil -Produktif)”. Gambaran program Inspeksi K3 sebagai bentuk upaya promosi Budaya K3 di lingkungan kerja sudah terlihat dari peningkatan kesadaran akan pentingnya K3 di lingkungan kerja dan evaluasi data trend kecelakaan terus menurun.Kata Kunci : Inspeksi K3 ; Budaya K3
JUMLAH KEHAMILAN DAN KEMATIAN IBU BERDASARKAN LETAK WILAYAH KETINGGIAN DI KABUPATEN PEKALONGAN Rokhani Rokhani; Indri Astuti Purwanti
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.115 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i2.206

Abstract

Angka kematian ibu menjadi salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Di Indosesia angka kematian ibu jumlahnya bervariasi setiap tahun, dan salah satu wilayah dengan jumlah kematian ibu yang relatif tinggi adalah Jawa Tengah dengan beberapa daerah kabupaten/kota yang ada dibawahnya. Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan proses kejadian kematian ibu (determinan dekat) dan bersama-sama dengan determinan antara dan determinan jauh. Salah satu determinan yang sering diperhatian adalah keadaan geografis yang berhubungan dengan keadaan ketinggian suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat jumlah ibu hamil, kematian yang terjadi pada ibu hamil dan sebab kematian yang ada pada ibu hamil berdasarkan ketinggian suatu wilayah. Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan pendekatan cross-sectional dan analisa deskriptif pada wilayah kecamatan di Kabupaten Pekalongan.. Hasil dari penelitian ini adalah 85,79% ibu hamil ada diwilayah dataran rendah, 88,88% kematian ibu hamil ada diwilayah dataran rendah dan 77,77% kematian ibu hamil disebabkan oleh pre-eklamsia/eklamsia. Kata kunci: Jumlah Ibu hamil, Jumlah Kematian Ibu, Ketinggian Area.

Page 2 of 15 | Total Record : 147