cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
majalahkkp@yahoo.co.id
Editorial Address
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik Jl. Sokonandi No. 9 Yogyakarta 55166
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
ISSN : 18296971     EISSN : 24604461     DOI : 10.20543
Core Subject : Engineering,
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik (Journal of Leather, Rubber, and Plastics) publishes original research focused on materials, processes, and waste management in the field of leather, rubber, and plastics.
Articles 781 Documents
Pembuatan vulkanisat ban dalam dengan bahan pengisi arang aktif kayu bangkirai Herminiwati, Herminiwati; Darmadji, Purnama; Supranto, Supranto
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2440.272 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v19i1.249

Abstract

The objective of this research was to study the preparation of vulcanized rubber  inner tube for motorcycles. Activated carbon of bangkirai wood and carbon black N330 were utilized as filler either separately formulated or combination. The ratio of activated carbon and carbon black were 25/ 0; 18/75/6,25; 12,5/12,5; 6,25/18,75 and 0,25 respectively. In wood processing, only about 60% of wood is converted to end product, with some of 30% of the rest is converted to organic solid waste. This organic solid waste needs to be handled or converted to some more usefull product such as carbon rubber filler. The filler was prepared by carbonization process at temperature 4500C for one hour and activation process with NaCl 4 % for twenty four hours, followed by pyrolysis at temperature 5000C for one hour. Filler were milled and sieved by 400 mesh siefter. The vulcanized rubber inner tube was tested for its physical properties according to SNI 06-1542-1984. The research showed that a filler combination of activated carbon of bangkirai wood and carbon black in comparison of 6,25/18,75 could meet the requirements of SNI 06-1542-1984 in tensile strength, elongation at break, 300% modulus, hardness, density, and 200% permanent set.    Keywords : filler, activated carbon, bangkirai wood, inner tube.  
Pengaruh variasi rasio HAF/SRF terhadap sifat vulkanisat NBR Indrajati, Ihda Novia; Dewi, Indiah Ratna; Irwanto, Dodi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1947.794 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v28i2.106

Abstract

ABSTRACTThe objectives of the research were to study the effect of HAF/SRF black ratio and the loading of sulfur on vulcanization characteristic, swelling behaviour and compression set of NBR vulcanizates. The ratio of HAF/SRF were 0/70; 10/60; 20/50; 30/40; 35/35; 40/30; 50/20 and 70/0 phr, respectively. The observation of this research consist of curing characteristic, morphology property and swelling equilibrium. Curing characteristic was determined from cure rate index (CRI), vulcanizates morphology was studied by SEM and swelling equilibrium was conducted by immersion test using benzene. The data were analyzed qualitatively to see the respond of the variable on physical properties. The curing characteristic of double filler vulcanizates was higher than those with single filler. Solvent uptake for double filler present in between to those with HAF or SRF. All of vulcanizates indicate the anomalous mass tranfer, with n>0,5 and constant k showed the same trend. The intrinsic diffusivity (D*), sorption and permeation coefficient showed similar trend and the maximum was obtained by the ratio HAF/SRF 0/70.ABSTRAKTujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh rasio HAF/SRF terhadap karakteristik vulkanisat, kesetimbangan swelling dan perpindahan massa pada vulkanisat NBR. Rasio HAF/SRF yang digunakan berturut – turut 0/70; 10/60; 20/50; 30/40; 35/35; 40/30; 50/20 dan 70/0 phr. Pengamatan dilakukan pada karakteristik vulkanisasi, sifat morfologi dan kesetimbangan swelling. Data dianalisa secara kualitatif untuk melihat respon variabel penelitian terhadap sifat fisis vulkanisat. Karakteristik vulkanisasi ditentukan dari nilai indeks kecepatanvulkanisasi (cure rate index/CRI), morfologi vulkanisat dipelajari menggunakan alat SEM, dan kesetimbangan swelling dilakukan dengan cara perendaman dalam benzen dengan menghitung kecepatan penetrasi dan koefisien difusinya. Karakteristik vulkanisasi vulkanisat bahan pengisiganda memberikan nilai lebih tinggi daripada dengan bahan pengisi tunggal. Konsumsi pelarut (uptake) vulkanisat dengan bahan pengisi HAF dan SRF mempunyai nilai berada diantara vulkanisat dengan bahan pengisi tunggal. Mekanisme perpindahan massa untuk keseluruhan rasio HAF/SRF mengindikasikan anomali dengan nilai n>0,5 dan konstanta k yang relatif sama. Koefisien difusi intrinsik (D*), koefisien serapan (S) dan koefisien permeasi (P) secara umum menunjukkan kecenderungan dan nilai maksimum diberikan oleh rasio 0/70.
Pemanfaatan ter sebagai softener dalam pembuatan karet riklim Yuniari, Arum
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.297 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v22i1.332

Abstract

The aims  of this research was to study the effect of Coal Tar as softener for reclaim rubber production from waste of rubber of tyre rethreading as input materials was scrap rubber. Coal Tar as softener was used with variation; 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 and 15% respectively from total scrap rubber. Reclaimed rubber was made at temperature 1200C for 1 hour in autoclave and than it was subsequently ground with two rolls mills. The characteristics of the reclaimed rubber was tested for the vulcanization and physical properties. The results showed that Coal Tar could be utilized as softener for reclaimed rubber. Reclaimed rubber production containing Coal Tar 15% would give good vulcanization and physical properties. The vulcanization 1062 seconds, maximum torque 39,08 kgf-cm, minimum torque 4,71 kgf-cm. Good physical properties : tensile strength 80,74 kg/cm2 elongation at break 444,62%, hardness 49 shore A, tear strength 40,39 kg/cm, density 1,15 g/cm3, abrasion resistance 1,87 mm3/kgm, and no crack detected on the flex cracking test of 150 kcs.   Keywords : reclaimed rubber, scrap rubber, coal tar, softener.    ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh softener jenis ter pada pembuatan karet riklim dari limbah vulkanisir ban. Limbah vulkanisir ban sebagai bahan baku berupa karet skrap, sedangkan ter yang digunakan dengan variasi berturut-turut 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15% dari jumlah total karet skrap. Proses pembuatan karet riklim dilakukan pada suhu 1200C selama 1 jam didalam autoclave kemudian diikuti proses penggilingan menggunakan two roll mills. Karet riklim yang diperoleh ditentukan sifat vulkanisasi dan kualitas vukanisatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ter ternyata dapat dimanfaatkan sebagai softener dalam pembuatan vulkanisat karet riklim. Vulkanisat dengan penambahan ter 15% memberikan sifat vulkanisasi dan kualitas vulkanisat terbaik. Sifat vulkanisasi yang diperoleh meliputi : waktu pra vulkanisasi 243 detik, waktu vulkanisasi optimum 1062 detik, laju vulkanisasi 819 detik, modulus torsi maksimum 39,08 kgf-cm, modulus torsi minimum 4,71 kgf-cm. sedangkan nilai kualitas vulkanisat terbaik adalah sebagai berikut : tegangan putus 80,74 kg/cm2, perpanjangan putus 444,62%, kekerasan 49 shore A, ketahanan sobek 40,39 kg/cm2, bobot jenis 1,15 g/cm3, ketahanan kikis 1,87 mm3/ kgm, ketahanan retak lentur 150 kcs tidak retak. Kata Kunci : Karet riklim, karet skrap, ter, softener. 
Pemanfaatan lemak fleshing tersulfonasi untuk peminyakan pada proses penyamakan kulit Sutyasmi, Sri
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2031.188 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v25i1.231

Abstract

The objective of this research was to produce sulfonated oil of fleshing grease and to use for fat liquoring process in leather tanning industries. Fleshing wastes were collected from Yogyakarta. The extract was obtained from fleshing waste by boiling at 100o C for 15 minute 400 – 450 g of extract contained 99.96% of fat were obtained from 5 kg of fleshing. The extract then was sulfonated to increase solubility in water and more reactive with the fiber of processed skin. The sulfonated extract was then analyzed to determine content, iodine value, acid value and saponification value. The result of analysis showed that fat/grease content 158.48. While fat content of goat skin fleshing was 30.27%, iodine value 92.30, acid value 23.74and saponification value 157.03. The quantity parameters are able to meet requirement for leather tanning. Sulfonated extract was then used for fat liquoring process of goat skin with the variation of concentration 4,5 and 6% respectively. Control was made by using 5% synthetic oil. The result of crust testing in this research showed that all of quality parameters meet the document of SNI 06-3536-1994 about goat/sheep crust leather. Key words : leather, tanning, fleshing, sulfonation greasing.  ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mendapatkan minyak limbah flesing tersulfonasi, digunakan untuk peminyakan industri penyamakan kulit. Limbah fleshing untuk peneltiian diambil dari industri penyamakan kulit Yogyakarta. Pengambilan lemak limbah fleshing dengan cara perebusan pada suhu (100o C selama 15 menit). Perebusan 5 kg limbah fleshing diperoleh ekstrak 400 – 450 g dengan kadar lemak 99,96%. Selanjutnya lemak disulfonasi agar mudah larut dalam air, dan mudah bereaksi dengan kulit. Lemak yang telah disulfonasi diuji kadar lemak/minyak, bilangan yod, bilangan asam dan bilangan penyabunan. Hasil uji lemak sulfonasi menunjukkan bahwa lemak fleshing kulit sapi mempunyai kadar lemak/minyak 40,13%, bilangan yod 88, bilangan asam 31,52 dan bilangan penyabunan 158,48. Sementara lemak/minyak 30,27%, bilangan yod 92,3, bilangan asam 33,74 dan bilangan penyabunan 157,03. Parameter mutu lemak fleshing kulit sapi maupun kulit kambing memenuhi persyaratan sebagai peminyakan dalam proses penyamakan kulit. Lemak sulfonasi yang dihasilkan untuk peminyakan penyamakan kulit krus kambing dengan variasi berturut-turut : 4,5 dan 6%. Sebagai kontrol digunakan minyak sintetis 5%. Hasil uji kulit krus kambing sesuai dengan ketentuan yang dimuat SNI: 06 – 3536 – 1994, tentang kulit krus domba/kambing. Kata kunci: kulit, penyamakan, fleshing, lemak tersulfonasi.
Pengaruh carbon black pada pembuatan plastik untuk irigasi sistem tetes Yuniari, Arum; Nurhajati, Dwi Wahini; Karsiati, Niken
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1743.11 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v17i1-2.254

Abstract

The objective of this experiment was to know the influence carbon black was added to the plastics for drip irrigation systems. Plastics of 0,2 mm thickness for drip irrigation system was made from mixing of lwo density polyethylene (LDPE), high density polyethylene (HDPE) and carbon black by a blown film machine on the fixed processing condition. The investigated carbon black content were 0; 2,5; 5; 7,5; and 10 phr respectively and LDPE/HDPE ratio were 0/100, 50/50, 100/0 respectively. The physical properties tes showe and increasing of carbon black decreasing tensile strength, elongation at break, tear strength and brittleness. The best formulation was consist of HDPE 100 phr and carbon black 10 phr, with the physical properties as follows : tensile strength 158 kg/cm2, elongation at break 140%, and tear strength 91,46 kg/cm2.INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh carbon black pada pembuatan plastic untuk irigasi system tetes. Plastic tebal 2 mm dibuat dari low density polyethylene (LDPE), high density polyethyln (HDPE) dan carbon black menggunakan mesin blown film pada kondisi proses yang tetap. Carbon black yang digunakan adalah 0; 2,5; 5; 7,5; 10 phr dan ratio LDPE/HDPE adalah 0/100, 50/50, 100/0 phr. Sifat fisis menunjukkan bahwa kenaikan carbon black menurunkan kuat tarik, kemuluran, kuat sobek dan kerapuhan. Formulasi terbaik terdiri dari HDPE 100 phr dan carbon black 10 phr, dengan sifat fisis sebagai berikut : kuat tarik 158 kg/cm2, kemuluran 140% dan kuat sobek 91,46 kg/cm2.
Pengaruh jumlah minyak terhadap sifat fisis kulit ikan nila (Oreochromis niloticus) untuk bagian atas sepatu Pahlawan, Iwan Fajar; Kasmudjiastuti, Emiliana
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.423 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v28i2.113

Abstract

ABSTRACTFatliquor could change physical properties of leather, which make it softer, more elastic, flexible and give smooth grain surface. This research was conducted to observe the influence of fatliquor addition on physical characteristics of nila skin for shoe upper. The physical characteristics in this research, consisted of tensile strength, tear strength and elongation at break. The fatliquor was put into the leather with the amount of 4%, 6% and 8%. Respectively, the results showed that the addition of fatliquor could improve the physical properties of nila skin. More fatliquor, could rise the physical properties value of nila skin. The optimal amount of fatliquor was 4%, which resulted in tensile strength value of 233,96 kg/cm2, 70% for elongation at break and 36,08 kg/cm for tear strength value, and fulfill the standard requirement of Acceptable Quality Levels in Leathers.ABSTRAKMinyak/lemak merupakan komponen penting dalam kulit yang berfungsi untuk melunakkan kulit atau sebagai pelumas jaringan kulit pada proses penyamakan kulit. Minyak atau lemak dapat mengubah sifat-sifat penting kulit antara lain kulit menjadi lebih lunak, liat, mulur, lembut, dan permukaan rajahnya lebih halus. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh penambahan jumlah minyak sulfonasi terhadap kualitas fisik kulit ikan nila untuk bagian atas sepatu. Sifat fisik yang diamati meliputi kekuatan tarik, kekuatan sobek dan kemuluran. Dalam penelitian ini variasi jumlah minyak yang digunakan adalah 4, 6 dan 8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan minyak, dapat meningkatkan sifat fisis dari kulit ikan nila. Penambahan minyak yang optimal adalah sebesar 4%, yang menunjukkan sifat fisis dengan nilai kekuatan tarik 233,96 kg/cm2, kemuluran 70% dan kekuatan sobek 36,08 kg/cm, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Acceptable Quality Levels in Leathers.
Pembuatan kompon cincin karet perapat air minum Lestari, Sri Brataningsih Puji
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.553 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v23i1.337

Abstract

The objective of this research was to investigate the effect of ration of natural rubber, synthetic rubber RSS/SBR and carbon black in preparation of compound for Rubber Seal Joint Rings for Water Supply. The ratio of RSS/SBR was 35/63; 25/75; 15/85 phr and Carbon black 20 phr; 30 phr and 40 phr. The vulcanized product of Rubber Seal Joint Rings for Water Supply were then tested their physical properties. Generally the test result were better than those of for Rubber Seal joint rings for Water Supply found in market and they fulfill the requirements of SNI 06-4828-1998 “Spesifikasi cincin karet sambungan air minum, air limbah dan air hujan”. The hardness of product using carbon black in constant quantity and varied quantity of RSS/SBR did not perform significant effect either for pre-ageing. The best hardness of 61 shore A and 65 shore A with 0% change was achieved at the quantity of carbon black 30 phr  and 40 phr with ratio RSS/SBR 25/75. The optimum tensile strength of 11.38 MPa and 12.63 MPa with change after ageing of -6.3% and -11.3% was achieved at the quantity of carbon black 20 phr and 30 phr with ratio of RSS/SBR 25/75. The best of elongation at break of 440%with change after ageing 1.35% was achieved at the use of carbon black 20 phr with ratio of RSS/SBR 25/75, where as with ratio RSS/SBR 35/65 and carbon black 30 phr, the elongation at break was 453% and chane after ageing was -1.45%. The best compression set of 5.39% and 5.68% was achieved at the quantity of carbon black 30 phr and 40 phr with ratio RSS/SBR 15/85. The optimum swelling of 2.35% was achieved at the quatity of carbon black and ratio RSS/SBR 25/75 was selected representing the exact composition of vulcanized compound of for Rubber Seal joint rings for Water Supply and perfoming best physical properties fulfilling the quality requirement of SNI 06-4828-1998 “Spesifikasi cincin karet sambungan air minum, air limbah dan air hujan”. Key word : Rubber Seal, joint rings, water supply  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari jumlah penggunaan campuran karet RSS/SBR dan Carbon Black pada pembuatan kompon cincin karet perapat air minum. Rasio RSS/SBR adalah (35/65, 25/75, 15/85) phr dengan carbon black 20 phr, 30 phr dan 40 phr. Vulkanisat karet perapat air bersih yang dihasilkan kemudian diuji sifat fisisnya. Secara keseluruhan hasil uji vulkanisat karet perapat air minum hasil penelitian memenuhi SNI 06-4828-1998 dan mempunyai sifat fisik lebih baik dibandingkan sifat fisik sampel dari pasaran. Sifat kekerasan pada penggunaan carbon black yang tetap RSS/SBR yang bervariasi tidak memberikan pengaruh yang berarti, baik sebelum aging dan perubahan setelah aging. Kekerasan yang terbaik dicapai pada jumlah carbon black 30 dan 40 phr dengan rasion RSS/SBR 25/75 yaitu 61 shore A dan 65 shore A serta perubahan 0%. Nilai kuat tarik optimal dicapai pada penggunaan carbon black  20 phr dengan rasio RSS/SBR 22/75 yaitu sebesar 11,38 Mpa dan 12,63 Mpa dengan perubahan sesudah aging -6,31% dan -11,3%. Hasil perpanjangan putus terbaik dicapai pada penggunaan carbon black 20 ogr dengan rasio RSS/SBR 25/75 yaitu 440% dengan perubahan sesudah aging -1,35% serta rasio RSS/SBR 35/65 dengan jumlah carbon black 30 phr sebesar 453% dengan perubahan sudah aging           -1,45% . Nilai pampat tetap terbaik dicapai pada penggunaan carbon black 30 phr dan 40 phr serta rasio RSS/SBR 15/85 yaitu 5,39% dan 5,68%. Pembengkahan optimal dicapai pada penggunaan carbo black 40 phr dan rasio RSS/SBR 15/85 yaitu 2,35%. Dari beberapa hasil uji fisik vulkanisat yang menunjukkan nilai terbaik tersebut dipilih karet perapat air minum dengan kompoisisi carbon black 30 phr dari rasio RSS/SBR 25/75 sebagai komposisi yang tepat yang dapat memberikan sifat fisik terbaik dan memenuhi syarat mutu SNI 06/4828-1998 “Spesifikasi cincin karet sambungan air minum, air limbah dan air hujan”. Kata kunci: Seal karet, cincin perapat, air  minum. 
Penggunaan agensia penghilang kapur yang juga berfungsi sebagai agensia pemutih dalam pembuatan kulit pikel Widowati, Titik Purwati; Suprapto, Suprapto; Tukirin, Thomas; Basuki, Basuki; Prayitno, Prayitno; Wahono, Wahono
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.687 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v20i1.236

Abstract

The objective of this experiment was to get deliming agents having function s bleaching agent in pickle process, but it also keeps the quality of the pickles and waste water remaining good. Deliming process is conducted on the preparation of pickles. Five deliming agents were used on the experiment, they were ZA 2% (I), NH4Cl2% (II), NaHSO32% (III), a combination of ZA 1 % and NH4Cl 0,5% (IV), and a combination of ZA 1 % and NH4Cl 1% (V). The quality of the pickles were then evaluated on the shade and the acceptance of panelists. In order to ascertain wheter or not the process be related as environmentally friendly one, the waste water quality were also evaluated. The results showed that NH4Cl 2% was the best deliming agent as well as a bleaching agent.  Keywords : deliming agent, bleaching agent, pickle.  Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh agensia penghilang kapur yang juga berfungsi sebagai agensia pemutih dalam pembuatan kulit pikel, namun mutu kulit pikel dan mutu limbahnya tetap baik. Proses penghilangan kapur merupakan salah satu proses persiapan dalam pembuatan kulit pikel. Pada percobaan ini digunakan lima macam agensia penghilang kapur yang sekaligus berfungsi sebagai agensia pemutih masing-masing yaitu ZA 2% (I), NH4Cl 2 (II), NaHSO3 2 % (III), campuran ZA 1 % dan NH4Cl 0,5 % (IV), serta campuran ZA I % dan NH4Cl 1 % (V). Kulit pikel yang dihasilkan kemudian dievaluasi berdasar mutu, warna dan tingkat penerimaan penelisnya. Selain itu untuk mengetahui apakah proses digunakan dapat bersifat ramah lingkungan atau tidak, maka kualitas limbah cairnya pun dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan NH4Cl  2% merupakan agensia penghilang kapur sekaigus berfungsi sebagai agensia pemutih yang paling baik. Kata Kunci : Agensia penghilang kapur, agensia pemutih, kulit pikel. 
Pengaruh kadar krom limbah lumpur industri penyamakan kulit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi Darmawan, A. R. Budi
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2383.191 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v26i1.241

Abstract

The aim of the experiment was to study the effect of chrom content of leather tanning industry waste ti the growth and yield of mustards. The experiment used factorial design 2x3 factors, and 2 control were used and the treatments were arranged in a complete randomized design with 15 experimental pots for replication. The first factor was variety of mustard; consisting of 2 kinds, i,e, green mustard (caisim) dan bitter mustard (leaf mustard). The second factor was the amount of leather tanning industrial waste, consisting of 3 levels, i.e.500, 1000 and 1500 mg/kg Cr/polybag (125,250, 375 g waste mud/polybag). Waste mud was added in the polybag after 1 week plantation. Controls were madewith code S1L1C0, S2L1C0 whereas L1C0 = without waste mud added. The observed parameters were plant height, leaf number, fresh weight (shoots-roots), dry weight (shoots-roots), leaf area, neg assimilation rate, relative growth rate and leaf area ratio. The results showed that there were interactions between varieties of mustard and the amount of leather tanning industrial waste for all parameters. The addition of leather tanning waste until 1000 mg/kg soil gave fine growth and yields for all mustard varieties.  Keywords : chromium, leather tanning industrial waste, mustards.   Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh kadar krom limbah lumpur industry penyamakan kulit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Percobaan menggunakan rancangan factorial 2 x 3 lengkap dan 2 perlakuan tambahan sebagai control yang diatur dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 15 unit polybag sebagai ulangan. Factor pertama terdiri dari 2 varietas sawi, yaitu sawi hijau (caisim) dan sawi pahit (leaf mustard). Factor kedua terdiri atas 3 aras takaran limbah lumpur industry penyamakan kulit, yaitu dengan kadar krom 500 mg/kg tanah (setara dengan 25 g limba lumpur/kg media tanah)m 1000 mg krom/kg tanah (setara dengan 50 g limbah lumpur/kg media tanah), 1500 mg krom/kg tanah (setara dengan 75 g limbah lumpur / kg media tanah). Limbah lumpur ditambahkan ke media tanah dalam polybag setelah 1 minggu bibit sawi dipindah ke polybag tanam.  Dibuat control dengan kode S1L1C0, S2L1C0 dimana L1C0 = tanpa ditambah limbah lumpur.  Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman meliputi tinggi tanaman,  jumlah daun, berat segar tanman (tajuk dan akar), berat kering tanaman (tajuk dan akar), luas daun, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan nisbi dan nisbah luas daun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara jenis sawi, dan jumlah takaran limbah lumpur untuk semua parameter pertumbuhan dan hasil tanaman. Perlakuan pemberian limbah lumpur sebesar 1000 mg krom/kg tanah masih memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik terhadap semua jenis sawi. Kata Kunci : kromium, limbah industri penyamakan kulit, sawi. 
Sifat filler kayu keruing terhadap vulkanisat karet Herminiwati, Herminiwati; Sarengat, Nursamsi; Darmadji, Purnama; Meidrianto, Widya
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2882.536 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v15i2.259

Abstract

The purpose of this research was to investigate the properties of keruing wood filler in their application on vulacanized  rubber of shoes soles. To know its suitability for rubber goods filler, the properties of keruing wood filler was investigated by comparing with carbon black N330. Keruing wood filler were made by carbonization process at temperature 450oC for one hour and activation process with NaCl 4% for twenty four hours, followed by pyrolisis at temperature 500oC for one hour. Filler were milled and sieved by 400 mesh siefter. The standard compound formula was prepared base on ASTM D 3192 with various filler level of keruing wood filler, carbon black N330 either separately formulated of combination. The research showed that using keruing wood filler in the amount of 30-70 phr could meet 75% the requirements of SNI. 12-0172-1987 : Canvas shoes for general purpose, where as carbon black N330 in the amount of 30-70 phr could meet 87,5% the requirements of SNI. 12-0172-1987. Combination of keruing  wood filler and carbon black showed that keruing wood filler could substitute 25-57 phr of carbon black.  INTISARI  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat filler kayu keruing dalam aplikasinya pada vulkanisat karet sol sepatu. Untuk mengetahui kesesuaiannya sebagai filler barang karet, maka filler kayu keruing diteliti sifat-sifatnya dengan pembanding carbon black N330. Filler kayu keruing dibuat melalui proses karbonisasi pada suhu 450oC selama 1 jam dan proses aktivasi dengan NaCl 4% selama 24 jam diikuti dengan pirolisis pada suhu 500oC selama 1 jam. Filler digiling dan diayak dengan ayakan 400 mesh. Formula standar kompon dibuat berdasar ASTM D 3192 dalam berbagai variasi kadar filler kayu keruing dan carbon black N330 secara sendiri maupun kombinasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan filler kayu keruing sebesar 30 sampai dengan 70 phr dapat memenuhi 75% persyaratan SNI.12-0172-1987 : Sepatu Kanvas untuk Umum, sedangkan penggunaan carbon black N330 sebesar 30 sampai dengan 70 phr dapat memenuhi 87,5% persyaratan SNI 12-0172-1987. Kombinasinya dengan carbon black menunjukkan bahwa filler kayu keruing dapat mensubstitusi carbon black antara 25 sampai dengan 57 phr. 

Page 1 of 79 | Total Record : 781


Filter by Year

1984 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 37, No 2 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 37, No 1 (2021): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 2 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 36, No 1 (2020): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 2 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 35, No 1 (2019): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 2 (2018): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 34, No 1 (2018): Majalah Kulit, Karet dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 2 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 33, No 1 (2017): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 2 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 32, No 1 (2016): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 2 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 2 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 2 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 29, No 1 (2013): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 2 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 28, No 1 (2012): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 27, No 1 (2011): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 26, No 1 (2010): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 25, No 1 (2009): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 24, No 1 (2008): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 23, No 1 (2007): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 22, No 1 (2006): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 21, No 1 (2005): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 20, No 1 (2004): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 19, No 1 (2003): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 18, No 1 (2002): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 17, No 1-2 (2001): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 14, No 26 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 15, No 2 (1999): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 25 (1998): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 24 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 23 (1997): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 12, No 22 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 11, No 21 (1996): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 20 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 10, No 19 (1995): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 18 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 17 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 9, No 16 (1994): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 7, No 12-13 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 15 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 8, No 14 (1992): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 6, No 10-11 (1991): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 5, No 9 (1990): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 4, No 8 (1989): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 7 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 3, No 6 (1988): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 5 (1987): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 2, No 3-4 (1986): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 2 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik Vol 1, No 1 (1984): Majalah Barang Kulit, Karet, dan Plastik More Issue