cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kimia dan Kemasan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 568 Documents
Pengaruh Diameter Partikel Terhadap Konsentrasi L-Dopa, Kc Dan De Pada Ekstraksi L-Dopa Dari Biji Kara Benguk (Mucuna Pruriens Dc.) Budiyati, Eni; Mulyono, Panut; Purwono, Suryo
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 35 No. 2 Oktober 2013
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.533 KB)

Abstract

Mucuna pruriens (biji kara benguk) merupakan tanaman penghasil bahan obat-obatan karena mengandung senyawa L-Dopa. Senyawa tersebut dapat digunakan untuk pengobatan penyakit gangguan syaraf, anti bisa ular, meningkatkan bobot dan kekuatan otot, vitalitas seksual pria, zat anti-aging dan obat cacing pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi L- Dopa dari biji kara benguk dengan menggunakan pelarut air. Di samping itu, penelitian ini juga mengevaluasi pengaruh dari diameter partikel terhadap konsentrasi L- dopa hasil ekstraksi, koefisien transfer massa (kC), dan difusivitas efektif (De). Tahapan yang digunakan pada penelitian ini adalah, persiapan bahan baku, proses ekstraksi, dan analisis L-Dopa. Proses ekstraksi dilakukan dalam tangki yang dilengkapi dengan thermometer. Analisis L-Dopa dilakukan dengan dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil diameter partikel maka konsentrasi L-Dopa terekstrak semakin besar. Konsentrasi tertinggi diperoleh pada diameter partikel 0,5 mm yaitu 1739,56 ppm. Nilai difusivitas efektif (De) untuk variabel diameter partikel (0,5; 0,675; 2,18; dan 2,5 mm) hampir sama yaitu 2,99.10–5 sampai 3,07.10–5 cm2/menit. Sedangkan nilai koefisien transfer massa (kC) berbanding terbalik dengan diameter partikel. Nilai kC berkisar antara 2,83.10-2 sampai 3,98.10-2 g/cm2.menit. 
Fotodegradasi (Degradasi Abiotik) Kantong Plastik Polietilena Yang Mengandung Aditif Oxo-Degradable Listyarini, Arie; Pudjiastuti, Wiwik
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.085 KB)

Abstract

Penelitian fotodegradasi kantong polietilena (PE) yang mengandung aditif oxo-degradable dilakukan karena begitu maraknya kantong plastik polietilena yang diklaim dapat terdegradasi dengan cahaya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fotodegradasi plastik oxo yang ditemukan di supermarket atau pasar lokal di Indonesia dan dibandingkan dengan plastik PE tanpa aditif oxo. Plastik oxo didegradasi dalam UV chamber ATLAS pada suhu 50 oC dengan kontrol iradiasi 0,78 ± 0,02 W/m2.nm pada panjang gelombang lampu UV 340 nm sesuai ASTM D 5208. Perubahan sifat fisik yaitu nilai kuat tarik dan elongasi saat putus diperiksa pada rentang waktu 0 jam sampai dengan 250 jam. Perubahan struktur kimia diperiksa dengan Fourier Transform Infra Red (FT-IR) dan dibandingkan struktur sebelum dan sesudah diberikan paparan iradiasi sinar UV. Rata-rata plastik yang mengandung aditif oxo-degradable mencapai nilai elongasi saat putus kurang dari 5% setelah dipapar sinar UV selama 120 jam sampai dengan 140 jam. Hasil penelitian menunjukkan nilai elongasi saat putus merupakan parameter yang paling sensitif dalam fotodegradasi ini. Nilai kuat tarik turun sebanding dengan lama paparan sinar UV. Spektrum keton karbonil dan ester karbonil ditemukan pada spektrum FT-IR plastik oxo setelah diberi paparan UV 250 jam. 
Pengaruh Penambahan SiO2 Terhadap Karakteristik dan Kinerja Fotokatalitik Fe3o4/Tio2 pada Degradasi Methylene Blue Wardiyati, Siti; Adi, Wisnu Ari; Winatapura, Didin S.
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 38 No. 1 April 2016
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1591.215 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v38i1.1976

Abstract

Telah dilakukan penambahan SiO2 pada bahan nanokatalis bermagnet Fe3O4/TiO2 menggunakan larutan Tetraethyl Orthosilicate (TEOS) membentuk Fe3O4/SiO2/ TiO2 dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas katalitik bahan nano komposit Fe3O4/TiO2. Pembuatan Fe3O4/SiO2/TiO2 dilakukan dengan metode kombinasi yaitu presipitasi dan sol-gel. Metode presipitasi digunakan pada pembuatan superparamagnetik Fe3O4, sedangkan “sol-gel” digunakan pada pelapisan Fe3O4 dengan SiO2 menggunakan larutan TEOS untuk membentuk Fe3O4/SiO2, dan pelapisan Fe3O4/SiO2 oleh TiO2 dengan Tetrabutyl Orthotitanate (TBOT) membentuk komposit Fe3O4/SiO2/TiO2. Karakterisasi hasil sintesis menggunakan alat X-ray Diffraction (XRD), Transmission Electron Microscopy (TEM), Vibration Scanning Microscope (VSM), Surface Area Analyzer (SAA), dan UV-Visible Diffuse Reflectance Spectroscopic (UV-Vis DRS). Uji kinerja fotokatalitik dilakukan terhadap senyawa methylene blue. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan SiO2 pada bahan katalis bermagnet Fe3O4/TiO2 tidak mempengaruhi fase maupun ukuran partikel, akan tetapi menurunkan nilai energi band gap. Dengan berkurang nilai energi band gap, efektivitas fotokatalitik menjadi meningkat. Dari hasil uji kinerja fotokatalitik terhadap methylene blue menunjukkan bahwa dengan penambahan SiO2 pada katalis Fe3O4/TiO2 terjadi kenaikkan efisiensi degradasi dari 85% hingga mendekati 100%. 
Sifat Fisis Dan Mekanis Komposit High Density Polyethylene (HDPE) – Hydroxyapatite (HAp) Dengan Teknik Iradiasi Gamma Giat, Sulistioso Giat S; Sudirman, Sudirman; Anwar, Devi Indah; Lukitowati, F.; Abbas, Basril
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 1 April 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1267.214 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i1.1812

Abstract

High Density Polyethylene (HDPE) sebagai polimer sintetis dengan kerapatan komposit yang tinggi dan hydroxyapatite (HAp) merupakan komponen tulang yang penting. Komposit HDPE yang berfungsi sebagai matriks dengan HAp selayaknya dapat membentuk tulang sintetik. Komposit HDPE-HAp dengan rasio              2/1 : 3/1 : 4/1 (b/b,%) dikompaksi dan dipanaskan pada suhu 180 °C, selanjutnya diuji efektivitas radiasi gamma pada dosis 25 kGy dan 50 kGy. Komposit hasil iradiasi diukur kekerasan, perubahan struktur kimia, morfologi, sifat termal, dan kristalinitas menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), Scanning Electron Microscope (SEM), Differential Scanning Calorimetry (DSC), dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kekerasan komposit meningkat dari nilai 65 shore A hingga 69,5 shore A dengan waktu pemanasan 1 jam, 2 jam, dan 86 shore A dengan dosis radiasi 50 kGy untuk sampel komposit HDPE-HAp (2:1). Berdasarkan pengamatan dengan SEM menunjukkan permukaan komposit yang kompak dan HAp terikat secara fisik berdasarkan pengukuran dengan XRD dan DSC. Pengukuran FTIR menunjukkan tidak terjadinya perubahan spektrum komposit hasil iradiasi. Iradiasi gamma dapat meningkatkan sifat mekanis komposit    HDPE-HAp. 
Analisis Penambahan Fe Terhadap Sifat Listrik Dan Magnet Komposit Mwcnt-Fe Purwanto, P.; Mustofa, Salim
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.923 KB)

Abstract

Bahan komposit MWCNT-Fe dibuat dengan mencampurkan serbuk MWCNT dan Fe dengan variasi kandungan Fe mulai dari 1% sampai 5%. Selanjutnya bahan komposit diproses milling selama 3 jam memakai teknik High Energy Milling (HEM). Hasil pola difraksi sinar- x komposit MWCNT-Fe menunjukkan adanya puncak MWCNT dan Fe dengan pola yang sama. Spektroskopi Raman menunjukkan puncak D band muncul pada 1310- 1320 cm-1, puncak harmonik kedua G band (G’ band) muncul pada Raman shift 1605 cm-1 sampai dengan 1615 cm-1, dan puncak tangensial G band muncul pada 1580 cm-1 sampai dengan 1595 cm-1. Hasil pengukuran konduktivitas MWCNT-Fe dengan alat ukur LCR, menunjukkan bahwa nilai konduktivitas mengalami kenaikan sebanding dengan kenaikan berat Fe. Hasil parameter magnetik dengan metode VSM (Vibrating Sample Magnetometer) menunjukkan Magnetik Rimanen (Mr), Magnetik Jenuh (Ms) mengalami kenaikan, sedangkan Medan Koersif (Hc) mengalami penurunan sebanding dengan kenaikan berat Fe. 
Karakterisasi Sifat Listrik dan Morfologi Permukaan Bahan Komposit MWCNT-Fe Purnama, S.; Mashadi, Mashadi; Purwanto, P.; Yunasfi, Yunasfi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 2 Oktober 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.25 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i2.1817

Abstract

Telah dilakukan pembuatan  komposit MWCNT (Multi Walled Carbon Nanotube)-Fe dengan metode reaksi padatan.  Bahan MWCNT-Fe ditekan dengan beban 5 ton pada diameter sampel 1 cm  untuk membentuk pellet menggunakan alat Enervac, selanjutnya komposit dipanaskan pada suhu 30 °C sampai 250 °C. Hasil analisis morfologi permukaan dengan SEM menunjukkan bahwa butiran  komposit  MWCNT-Fe belum  terbentuk. Berdasarkan analisis terhadap komposit MWCNT-Fe ditemukan adanya unsur karbon (CNT) dan besi pada permukaan dan pengotor yang lain, komposit  MWCNT-Fe memiliki morfologi permukaan yang tidak jelas terlihat pada komposit  CNT-1 sampai CNT-5. Pengukuran sifat listrik pada komposit MWCNT-Fe yang dilakukan meliputi perubahan konduktivitas terhadap perubahan frekuensi dan sebagai fungsi suhu. Hasil pengukuran menunjukkan konduktivitas komposit  CNT-1 dan CNT-3  naik  seiring dengan naiknya suhu pemanasan, sedangkan konduktivitas  CNT-5 turun.
Pengaruh Ekstrak Bawang Putih Terenkapsulasi Terhadap Karakteristik Kemasan Antimikroba Iriani, E.S.; Widayanti, S.M.; Miskiyah, Miskiyah; Juniawati, Juniawati
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1339.374 KB)

Abstract

Kontaminasi mikroba merupakan salah satu faktor yang menentukan penurunan kualitas pangan dan umur simpan produk. Pertumbuhan mikroba pada produk daging segar dapat menimbulkan terjadinya pembusukan yang akan mendorong terjadinya penurunan keamanan pangan, perubahan warna, tekstur dan flavour. Penggunaan kemasan aktif antimikroba dapat menjadi alternatif untuk memperpanjang umur simpan produk daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kemasan aktif antimikroba dengan bahan aktif ekstrak bawang putih dalam mempertahankan kesegaran produk daging segar. Pembuatan kemasan aktif antimikroba dilakukan dengan penambahan ekstrak bawang putih yang diperoleh dari tiga metode ekstraksi yaitu ekstrak segar, pelarut air dan pelarut etanol. Ekstrak kemudian dienkapsulasi menggunakan spray dryer dengan menggunakan bahan pengisi maltodextrin. Ekstrak bawang putih terenkapsulasi selanjutnya dicampurkan ke dalam matriks polimer Low Density Poly Ethylene (LDPE) dengan menggunakan ekstruder yang dilengkapi dengan blown film pada kondisi proses 120°C, 150°C dan 170°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan aktif terenkapsulasi akan berpengaruh terhadap karakteristik fisik dengan meningkatkan densitas dan menurunkan tingkat kecerahan warna plastik yang dihasilkan. Adanya ekstrak bawang putih juga cenderung meningkatkan suhu degradasi dan menurunkan sifat mekanis dari kemasan aktif. Kandungan bahan aktif alicin yang ada pada ekstrak bawang putih mampu menurunkan nilai TPC dari 2,6x107 menjadi 2,2-7,5 x 104. 
Kombinasi Teknologi Elektrokoagulasi dan Fotokatalisis dalam Mereduksi Limbah Berbahaya dan Beracun Cr (VI) Jati, Bumiarto Nugroho; Aviandharie, Silvie Ardhanie
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 37 No. 2 Oktober 2015
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.666 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v37i2.1822

Abstract

Teknologi elektrokoagulasi dan fotokatalisis telah diterapkan dalam mereduksi limbah Cr(VI) yang sangat berbahaya dan beracun yang berasal dari limbah Cr(VI) sintetik. Proses penelitian elektrokoagulasi diawali dengan mencari tegangan proses yang optimal untuk elektroda alumunium, besi, dan kombinasi keduanya dengan variasi tegangan 1,5 V; 3 V; 4,5 V; 6 V; 9 V dan 12 V. Elektroda alumunium dengan tegangan 6 V dipilih untuk diuji selama 6 jam dan disampling setiap jam. Hasil penelitian reduksi yang optimal yaitu sebesar 65,2% diperoleh dengan waktu proses selama 3 jam. Selanjutnya penelitian dilanjutkan dengan proses fotokatalisis untuk limbah yang telah diolah dengan elektrokoagulasi dengan menggunakan variasi komposit TiO2-karbon aktif dan TiO2-zeolit selama 6 jam dan analisis disampling setiap jam. Proses fotokatalisis paling optimal dapat mereduksi Cr (VI) sebesar 98,8% dengan menggunakan komposit TiO2-karbon aktif selama 5 jam menjadi 0,1 mg/L. Konsentrasi akhir limbah Cr(VI)  tersebut sudah aman jika dibuang ke lingkungan karena sudah memenuhi baku mutu limbah cair yang dipersyaratakan sesuai dengan Kep-51/MENLH/10/1995.  Pada proses akhir juga tidak dihasilkan sludge yang berbahaya bagi lingkungan.
Kopolimerisasi Cangkok Dan Karakterisasi Lembaran Kitosan Teriradiasi Rekso, Gatot Trimulyadi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.67 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi hasil kopolimerisasi cangkok lembaran kitosan dengan asam akrilat yang teriradiasi sinar gamma 60Co. Lembaran kitosan diiradiasi pada kondisi atmosfer udara dan suhu kamar. Selanjutnya lembaran kitosan dimasukkan dalam larutan monomer asam akrilat pada variasi konsentrasi 10% (v/v), 20% (v/v), 30% (v/v), dan 40% (v/v) dengan waktu reaksi 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam serta suhu 50 °C, 60 °C, 70 °C, dan 80 °C. Reaksi kopolimerisasi cangkok dilakukan dalam aliran nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kopolimerisasi meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi monomer asam akrilat dan suhu reaksi. Kondisi optimal kopolimerisasi adalah pada dosis total radiasi 12 kGy dengan konsentrasi asam akrilat 30% dan suhu reaksi 70 °C serta waktu reaksi selama 3 jam. Hasil kopolimerisasi cangkok yang diperoleh sebesar 45,8%. Telah terjadinya kopolimerisasi cangkok pada lembaran kitosan ditunjukkan dengan adanya perubahan pada spektrum infra merah dengan munculnya gugus karbonil yang diukur dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Sifat termalnya yang ditentukan dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) menunjukkan bahwa terjadi perubahan titik leleh sebesar 2,3 °C dan muncul puncak baru pada 343,5 °C. 
Efek Waktu Milling Terhadap Karakterisasi Partikel Kapur Alam Dengan Menggunakan X-Ray Diffraction Gunawan, Indra; Yusuf, Saeful; Sudirman, Sudirman; Pudjiastuti, Wiwik
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 33 No. 1 April 2011
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.461 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v33i1.1835

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi partikel kapur alam akibat variasi waktu milling dengan X-Ray Diffraction (XRD). Kapur alam yang awalnya digerus dengan mortar dan diayak sehingga didapatkan serbuk berukuran 400 mesh. Kapur alam hasil ayakan kemudian digiling dengan High Energy Milling (HEM) pada variasi waktu penggilingan 3 jam, 6 jam, 9 jam, 12 jam, 15 jam, dan 18 jam. Pada setiap selang waktu tersebut dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRD. Hasil pola difraksi dipelajari dengan menggunakan pencocokan dengan kartu Hanawalt dan diambil kesimpulan bahwa kapur alam terdiri dari Ca(OH)2 dan CaCO3. Sedangkan ukuran partikel dipelajari dengan mengamati pelebaran pola difraksi menggunakan metode Scherrer. Hasil perhitungan dengan metode Scherrer menghasilkan ukuran partikel Ca(OH)2 menjadi mengecil dari 1125 nm pada waktu milling 3 jam menjadi 473,7 nm pada waktu milling 18 jam atau terjadi penurunan ukuran partikel sebesar 57,9%. Sedangkan untuk partikel CaCO3 pengecilan ukuran partikel terjadi dari 9000 nm pada waktu milling 3 jam menjadi 600 nm pada waktu milling 18 jam atau terjadi penurunan ukuran partikel sebesar 93,3%. 

Page 3 of 57 | Total Record : 568


Filter by Year

1976 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 43 No. 2 Oktober 2021 Vol. 43 No. 1 April 2021 Vol. 42 No. 2 Oktober 2020 Vol. 42 No. 1 April 2020 Vol. 41 No. 2 Oktober 2019 Vol. 41 No. 1 April 2019 Vol. 40 No. 2 Oktober 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 2 DESEMBER 2004 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 1 APRIL 2004 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 2 AGUSTUS 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 1 APRIL 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 2 DESEMBER 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 1 JUNI 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 2 DESEMBER 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 1 JUNI 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 2 DESEMBER 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 1 JUNI 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 3 DESEMBER 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 2 AGUSTUS 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 1 APRIL 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 3 DESEMBER 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 2 AGUSTUS 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 1 APRIL 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 3 DESEMBER 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 2 AGUSTUS 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 1 APRIL 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 3 DESEMBER 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 2 AGUSTUS 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 1 APRIL 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 4 DESEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 3 SEPTEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XV NO. 46 Maret 1991 BULLETIN PENELITIAN NO.45 TRIWULAN III 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.44 TRIWULAN II 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.43 TRIWULAN I 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.38 TRIWULAN IV 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.36 TRIWULAN II 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.35 TRIWULAN I 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.34 TRIWULAN IV 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.33 TRIWULAN III 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.26 TRIWULAN IV 1983/1984 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.15 & 16 JULI & OKTOBER 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.13 & 14 JANUARI & APRIL 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.11 & 12 JULI & OKTOBER 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.10 APRIL 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.9 JANUARI 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.8 OKTOBER 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.7 JULI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.5 JANUARI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.4 OKTOBER 1976 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.3 JULI 1976 More Issue