cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 486 Documents
UJI EFEKTIVITAS KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN BIOAKTIF PADA PEs MBUATAN KERTAS DAUR ULANG Nadzifun, Muhammad Khoirun; Musholaeni, Wahyu; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.872 KB)

Abstract

Roti merupakan produk olahan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang tinggi. sehingga dapat digunakan sebagi sumber energy bagi kehidupan mikroorganisme yaitu jamur pembusuk Rhizopus sp sehingga roti tidak dapat bertahaan lebih lama sehingga dalam penelitian ini untuk memperpanjang umur simpan roti digunakanlah pengemas bioaktif dari limbah kertas bekas dan asap cair tempurung kelapa. Pengemas aktif merupakan pengemas yang mempunyai senyawa indikator eksternal dan internal pada bahan yang dikemas dan bahan pengemasnya (Darmadji, 2002). Asap cair merupakan suatu campuran larutan dan disperse koloid dari uap asap kayu yang di peroleh dari hasil pirolisa denagn suhu 4000 C ( Febriani RA, (2006). Kandungan asap cair tempurung kelapa yaitu: Phenol, 2-ethylphenol, 3-Methylphenol, 2,6-Dimethylphenol, 2,4-Dimethylphenol, dan 3-hylphenol dan asam asam organik lemah 2,3-dihydroxy-benzoic acid, 3-methoxybenzoic acid methyl ester, dan 4-Hydroxy-benzoic acid methyl ester (Davidson et al. 2005). Hasi penelitian menunjukkan bahwa roti tawar yang dikemasan tidak menggunkan senyawa aktif asap cair tempurung kelapa ditumbuhi jamur rata-rata pada hari ke 12 dengan jumlah koloni 2,13x105 CFU /ml. sedangkan pada konsentrasi penambahan asap cair 0,2% ditumbuhi jamur rata-rata pada hari ke 16 dengan jumlah koloni yang tumbuh pada uji TPC sebanyak 1.9x105CFU/ml. pada perlakuan 0,4%-1,0% tidak menunjukkan beda nyata namun pada perlakuan 1,0% sudah dapat memperpanjang umr simpan roti tawar selama 18 hari,dengan jumlah koloni jamur sebanyak 1,70x105CFU/ml.
KAJIAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KAWASAN CANDI SUMBERAWAN, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG Lopes, Natalia; Hamzah, Amir; Budiyono, Debora
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan hidup secara arif, bentuk kearifan lokal masyarakat Sumberawan diwujudkan dalam bentuk religius atau kepercayaan yang berhubungan dengan kekuatan gaib. Tujuan peneletian ini adalah menganalisis karakter sosial masyarakat dan karakter lanskap pada kawasan Candi Sumberawan serta menganalisis konsep kearifan lokal masyarakat Candi Sumberawan dalam melestarikan lanskap kawasan Candi Sumberawan. Penelitian dilakukan di Desa Toyomarto, Dusun Sumberawan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan teknik pengambilan data melalui pembagian kuisioner dengan jumlah 5 orang responden yang terdiri dari toko masyarakat, pengelola, toko adat dan perangkat desa. Analisis terdiri dari karakteristik sosial dan karakter fisikl anskap kawasan. Hasil peneletian menunjukan karakter sosial masyarakat Sumberawan dalam kegiatan kebersamaan maupun dalam kegiatan lainnya akan selalu adanya gotong royong dalam menjaga lanskap dan elemen-elemen lainnya sehingga memiliki suatu konsep kearifan lokal. Konsep kearifan lokal pelestarian sumber air dalam prespektif budaya, yaitu konsep Patirtan dan konsep Panguripan
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN LIMBAH RUMAH MAKAN MASAKAN PADANG PADA FORMULASI RANSUM AYAM BROILER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN LEMAK KASAR Lapu, Ferdinand Umbu; Achmanu, Achmanu; Fitasari, Eka
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2014 sampai dengan bulan juli 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian limbah rumah makan masakan padang terhadap kecernaan protein kasar lemak kasar broiler. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu broiler sebanyak 20 ekor umur 5 minggu ditempatkan dalam kandang metabolis, bahan pakan yang digunakan terdiri dari jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, minyak kelapa sawit, konsentrat broiler dan limbah rumah makan masakan padang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Pakan perlakuan yang digunakan terdiri dari : P0 : dengan pakan protein 22% tanpa penambahan limbah masakan padang, P1 : dengan pakan protein 18% dan penambahan limbah masakan padang 5%, P2 : dengan pakan protein 19% dan pemberian limbah masakan padang 10%, P3 : dengan pakan protein 20% dan penambahan limbah masakan padang 15%, P4 : dengan pakan protein 21% dan penambahan limbah masakan padang 20%. Variabel yang diamati dalam penelitian adalah kecernaan protein kasar dan lemak kasar broiler. Hasil uji analisis statistik kecernaan PK pakan menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan PK. Persentase kecernaan tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu sebesar 65.56% dengan pakan protein 19% dan penambahan limbah masakan padang 10% dan terendah terdapat pada perlakuan P0 dengan pakan protein 22% tanpa penambahan limbah masakan padang. Analisis statistik menunjukkan perbedaan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan Lemak Kasar. Kecernaan Lemak Kasar tertinggi terletak pada perlakuan P2 yakni sebesar 90,66% dengan pakan protein 19% dan penambahan limbah masakan padang 10%. Sedangkan kecernaan Lemak Kasar terendah terdapat pada perlakuan P0 yakni sebesar 84,38% dengan pakan protein 22% tanpa penambahan limbah makan masakan padang. Berdasarkan hasil penilitian, maka dapat disimpulkan bahwa pakan perlakuan yang digunakan tidak meningkatkan kecernaan protein kasar dan lemak kasar (P>0,05)
RESPON TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS L) TERHADAP APLIKASI BIOCHAR DAN PUPUK SUSULAN N DAN K PADA TANAH TERDEGRADASI Sumei, Theresia; Widowati, Widowati; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Jagung merupakan komoditas penting setelah padi/beras.Tanah yang sedang mengalami penurunan produktifitasnya merupakan tanah yang sedang mengalami degradasi.Biochar merupakan bahan pembenah tanah.Untuk mengkaji pengaruh pupuk susulan N dan K pada pertumbuhan dan hasil tanaman, untuk mengkaji kombinasi jenis biochar dan pupuk susulan N dan K pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian dilaksanakan dari Januari hingga Mei 2015, di Desa Bawang Kecamatan Tunggulwulung Kota Malang, Penelitian diatur dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor 1: Jenis Biochar terdiri dari 3 macam biochar yaitu:1. Sekam (S) 2. Tempurung kelapa muda (Tm) 3. Kayu (K) Faktor 2: Pupuk Susulan N dan K, terdiri dari 2 perlakuan yaitu:1. Dengan susulan (D)2. Tanpa susulan (T), Aplikasi biochar tempurung kelapa muda menghasilkan tinggi tanaman yang tertinggi baik pada perlakuan tanpa pupuk maupun dengan pupuk susulan.Hasil terendah diperoleh pada perlakuan biochar kayu baik pada perlakuan tanpa pupuk maupun dengan pupuk susulan
ANALISIS KUALITAS VISUAL PADA LANSKAP ALUN – ALUN TUGU BALAI KOTA MALANG Sare, Maksimus; Djoko, Riyanto; Ameliawati, Presti
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Alun-alun Tugu Balai Kota Malang merupakan tempat yang mempunyai nilai serta fungsi bagi perkembangan Kota Malang sejak tahun 1946 hinggga saat ini. Sebagai kawasan sejarah dan pusat pariwisata, Alun-alun Tugu harus di kelola untuk mempertahankan keberlangsunganya baik sosial budaya, manusia maupun alam. Banyaknya pengunjung di Alun-Alun Malang, membuat kualitas lingkungan semakin menurun. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat kualitas visual pada Lanskap Alun-Alun Tugu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga Oktober 2015. Menurut hasil analisis, diketahui bahwa nilai SBE paling tinggi terdapat pada Foto 1, Foto 4, Foto 12, Foto 17, Foto 18, dan Foto 30. Yang masing-masing memiliki nilai 8,03; 8,10; 8,10; 8,07; 8,17; dan 8,77. Keenam foto tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda. Tidak hanya dari sudut pandang pengambilan foto, tetapi pengaruh pergerakan matahari (siang dan malam). Selain itu, adanya pengaruh cahaya dan ligthing (sinar lampu). Dari hasil penelitian, disimpulkan beberapa rekomendasi untuk mengelola Alun-Alun Tugu agar menjadi kawasan yang lebih baik. Rekomendasi tersebut : 1) Tugu atau monumen yang berada ditengah atau pusat Alun-Alun menjadi point dan perhatian utama kawasan. Oleh karena itu, keberadaan softscape (vegetasi) maupun hardscape tidak boleh menghalangi pandangan viewer yang berada dilokasi tapak; 2) Keenam titik gambar yang diambil dari arah pandang menuju tapak, sebaiknya menjadi prioritas penting untuk dijaga dan dilestarikan, baik dari keberadaan softscape maupun hardscapenya.
STRATEGI PENGELOLAAN LANSKAP CANDI SUMBERAWAN KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG Piduwatu, Bili; Widowati, Widowati; Ameliawati, Presti
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Kompleks Candi Sumberawan adalah candi peninggalan agama Budha yang didirikan pada masa pemerintahan kerajaan Singosari. Kawasan Candi Sumberawan memiliki potensi sumber daya air yang sangat melimpah dengan kualitas air yang bersih dan jernih. Tanpa adanya rencana penataan yang baik serta pemanfaatan sumberdaya pada kawasan, maka kualitas dan nilai dari lanskap budaya dan sejarah tersebut akan menurun. Tujuan penelitian untuk menentukan strategi pengeloaan lanskap Candi Sumberawan sebagai kawasan wisata budaya. Penelitian di lakukan pada bulan Maret hingga Oktober 2015, dengan menggunakan metode inventarisasi/survei lapangan dan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats). Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan di lapangan, pengukuran, perhitungan, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa skor SWOT faktor internal sebesar 2.89, sedangkan faktor eksternal sebesar 2.46, Artinya pada kuadran II di mana faktor internal dalam kondisi yang kuat, sementara faktor eksternal masih lemah. Rekomendasi strategi pengelolaan eksisting berada dalam kondisi mantap namun pengelolaan yang ada saat ini akan mengalami tantangan yang berat dari lingkungan sekitar Candi Sumberawan. Didapat 7 alternatif strategi pengelolaan candi sumberawan, yaitu : 1) mengoptimalkan promosi dengan sasaranya masyarakat dan pemerintahan; 2) pengelolaan candi Sumberawan berdasarkan aspek visual, dan nilai sejarah, budaya terus di pertahankan; 3) mendesain perkerasan yang sesuai dari fungsi penutup permukaan lahan maupun fungsi visual lingkungan ; 4) memperbaiki infrastruktur jalan dan fasilitas di dalam dan di luar candi penambahan tempat sampah dan name sign; 5) meningkatkan promosi wisata; 6) meningkatkan peran masyarakat lokal dalam pengembangan candi sumberawan; 7) menambahkan drainase pada area candi
PENGGUNAAN TANAMAN KELADI (Caladium sp) SEBAGAI FITOEKSTRAKSI MERKURI (Hg) DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM SIANIDA (NaCN) PADA TAILING TAMBANG EMAS Kamdiono, Matheus; Hamzah, Amir; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Pertambangan emas skala kecil (PESK) sebenarnya memberi dampak positif terhadap kehidupan masyarakat, namun pengelolaannya jika tidak sesuai akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu dampak yang paling besar adalah adanya akumulasi logam berat larutan Hg pada tailing. Sektor pertambangan emas di Indonesia terdiri atas penambangan emas skala besar, penambangan emas skala sedang, serta penambangan emas skala kecil (PESK). Cara untuk penanggulangan bekas tambang ini adalah dengan penggunaan tanaman fitoremediator. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi fitoesktraksi tanaman Keladi (Caladium sp) dalam fitoremediasi serta pengaruh penambahan NaCN (Natrium Sianida) terhadap pelarutan Hg dalam tanah yang tercemar. Penelitian dilaksanakan pada bulan April - Juni 2014 di rumah kaca universitas tribhuwana tunggadewi malang. Di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang. Rancangan percobaan dalam penelitian ini diatur menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktorial. Faktor I adalah jenis Tailing yang terdiri dari T1 : Tailing Amalgamasi; T2 : Tailing Sianidasi, sedangkan Faktor II adalah Dosis ligan yang terdiri dari L0 : 0 gram (control) ; L1: 4 gram ; L2 : 8 gram, dengan 6 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Variabel pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, bobot basah dan bobot kering tanaman, kandungan Hg tanah, tajuk dan akar. Hasil penelitian menunjukan ada interaksi antara jenis tailing dan level ligan terhadap kandungan Hg tanah sebesar 42,39 ppm, tajuk 150,07 ppm dan akar 140,44 ppm
PENGGUNAAN MEDIA TUMBUH dan Benzyl Adenine (BA) PADA MULTIPLIKASI ANGGREK Dendrobium INDONESIA RAYA SECARA IN VITRO APPLICATION OF MEDIA ,and Benzyl Adenine (BA) FOR MULTIPLICATION Dendrobium INDONESIA RAYA IN VITRO br Butar butar, Ester Windhayanti; Astutik, Astutik; Adisarwanto, Titis
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Anggrek jenis Dendrobium telah dibudidayakan secara luas dan menguasai lebih dari 50% bisnis anggrek .Disisi lain biji anggrek tidak memiliki endosperm sebagai cadangan makanan, sehingga untuk perkecambahannya dibutuhkan nutrisi yang berfungsi untuk pertumbuhan biji. Tujuan penelitian untuk mendapatkan media dasar dan konsentrasi Benzyl Adenine (BA) yang optimal untuk kecepatan tumbuh dan pertumbuhan tunas. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor yaitu F1: ½ VW, VW, ½ MS dan MS dan F2: BA 0,5 ppm, BA 1,0 ppm, dan BA 1,5 ppm.dan diulang 3 kali, masing-masing perlakuan ada 5 botol kultur. Eksplan yang digunakan adalah protocorm like bodies (PLB) Dendrobium Indonesia Raya. Parameter yang diamati : saat mucul tunas, jumlah tunas, presentase eksplan hidup dan presentase kontaminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi. Media ½ MS+BA 0,5 ppm menunjukkan pertumbuhan tunas yang cepat walaupun tidak beda dengan media VW + BA 0,5 ppm, media VW+BA 1,0 ppm, media ½ VW+BA 0,5 ppm dan media MS+BA 0,5 ppm Selain itu media ½ MS+BA 0,5 pmm menghasilkan jumlah tunas terbanyak. Kesimpulannya bahwa media + hormon terbaik untuk pertumbuhan eksplan anggrek adalah ½ MS dengan penambahan BA 0,5 ppm
PEMANFAATAN LIMBAH AIR KELAPA DAN ASAM SITRAT UNTUK MEMPERPANJANG KESEGARAN BUNGA POTONG SEDAP MALAM (Polianthes tuberose) Hairurraziqin, Hairurraziqin; Santosa, Budi; Ahmadi, Kgs
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik aor kelapa dan asam sitrat dalam upaya untuk memperpanjang kesegaran bunga potong sedap malam. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Langkap (RAL) dua faktor dengan dua ulangan. Faktor yang pertama adalah konsentrasi air kelapa (0%, 1%, 2%, 3% dan 4%) dan faktor yang kedua konsentrasi asam sitrat (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm dan 400 ppm). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada konsentrasi air kelapa 3% dan asam sitrat 300ppm dengan lama kesegaran bunga 9 hari, presentase bunga mekar 6.05%
PEMANFAATAN LIMBAH ARANG HASIL SAMPING PEMBUATAN ASAP CAIR DARI CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BRIKET ARANG UTILIZATION OF WASTE CHARCOAL SIDE OF MAKING LIQUID SMOKE FROM SHELL OIL PALM AS BRIQUETTE CHARCOAL Tama, Yulius Koni; Ahmadi, KGS; Sasongko, Pramono
Fakultas Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.051 KB)

Abstract

Penelitian sumber energi terbarukan menjadi penting saat ini karena bahan bakar minyak bumi, gas alam, dan batu bara yang selama ini merupakan sumber utama energi jumlahnya semakin menipis. Cangkang kelapa sawit memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi sumber energi terbarukan sebagai bahan baku pembuatan briket arang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi perekat dan ukuran butiran arang yang paling baik untuk pembuatan briket arang, sifat dari briket arang yang dibuat dari cangkang kelapa sawit dan mengetahui kelayakan usaha dari pembuatan briket arang dari cangkang kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara 2 faktorial, yaitu Faktor I : Perbandingan perlakuan arang, Faktor II : Konsentrasi Perekat (K). Karakteristik briket arang dari cangkang kelapa sawit yang terbaik adalah dengan nilai kalor sebesar 7,41kalor/gram, kadar air sebesar 2,63%, dan waktu nyala selama 7,41 menit

Page 3 of 49 | Total Record : 486