cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 471 Documents
PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SISIK NAGA (Drymoglosum pilloselloides) TERHADAP KECERNAAN IN VITRO KONSENTRAT BERBAHAN PAKAN FERMENTASI Yulianto, Erwin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian  bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun sisik naga (Drymoglosum pilloseloides) terhadap kecernaan in vitro konsentrat berbahan pakan fermentasi. Perlakuan terdiri atas konsentrat yang diberi penambahan tepung daun sisik naga 0% (R0), 0,05% (R1), 0,1% (R2) dan 0,15% (R3).  Rancangan percobaan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.  Penelitian ini dilaksanakan selama empat minggu di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo.  Rataan kadar air setiap perlakuan 15,50% ± 2,56% (R0), 16,17% ± 0,32% (R1), 17,80% ± 1,57% (R2) dan 16,83% ± 1,58% (R3), kadar abu 25,90% ± 0,72% (R0), 21,40% ± 0,52% (R1), 20,07% ± 0,25% (R2) dan 18,50% ± 0,53% (R3), kecernaan bahan kering 81,33% ± 1,00% (R0), 81,73% ± 0,49%  (R1), 82,27% ± 0,91% (R2) dan 81,40% ± 0,10% (R3), kecernaan bahan organik 81,70% ± 1,31% (R0), 83,90% ± 1,59% (R1), 83,17% ± 0,90% (R2) dan 82,50% ± 0,46% (R3). Hasil analisis ragam menunjukkan konsentrat dengan penambahan tepung daun sisik naga 0%, 0,05%, 0,10% dan 0,15% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar air, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Sedangkan konsentrat dengan penambahan tepung daun sisik naga 0%, 0,05%, 0,10%  dan 0,15% berpengaruh sangat nyata (P<0,05) terhadap kadar abu.  Kecernaan bahan kering dan bahan organik lebih tinggi dari kisaran normal yang layak diberikan kepada ternak.  Oleh karena itu konsentrat dengan penambahan tepung daun sisik naga tidak menurunkan kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro.   Kata Kunci : daun sisik naga, pakan fermentasi, kecernaan bahan kering, bahan organik.
EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM SAPI BALI JANTAN YANG DISUBTITUSI DENGAN AMPAS TAHU DAN DEDAK PADI FERMENTASI mualimin, khoiril
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penggunaan ransum sapi Bali jantan yang disuntitusi dengan ampas tahu dan dedak padi fermentasi.  Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan minggu di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo Kendari dan di desa Alebo kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan.  Perlakuan yang dicobakan adalah R0= konsentrat berbasis pakan tanpa fermentasi (kontrol), R1=  konsentrat berbasis dedak padi fermentasi 50%, R2= konsentrat berbasis dedak padi fermentasi 55% dan R3= konsentrat berbasis dedak padi fermentasi 60%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (blok/kelompok).  Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa dengan subtitusi ampas tahu dan dedak padi fermentasi sampai 60% dalam ransum tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap pertambahan bobot badan sapi Bali jantan, akan tetapi secara kuantitaif ransum R3 memberikan respon yang lebih baik dibanding R0, R1 dan R2 (0,542 kg/ekor/hari dibanding 0,402 kg/ekor/hari, 0,411 kg/ekor/hari dan 0,435 kg/ekor/hari).  Konsumsi bahan kering ransum tidak berbeda nyata (p>0,05), dimana rataan konsumsi bahan kering dari yang tertinggi sampai terendah adalah R1 (5,143 kg/ekor/hari), R0 (5,063 kg/ekor/hari), R3 (4,907 kg/ekor/hari) dan R2 (4,864 kg/ekor/hari). Sedangkan efisiensi penggunaan ransum R3 (10,888%) lebih tinggi dibandingkan R2 (9,027%), R1 (8,080%) dan R0 (8,075%). Kesimpulan bahwa subtitusi dedak padi fermentasi sampai 60% dalam ransum dapat memberikan efisiensi penggunaan ransum sapi Bali jantan yang lebih baik.   Kata Kunci: Sapi Bali, PBB,  Konsumsi bahan kering, Efisiensi ransum, Dedak padi fermentasi
KERCERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA PROTEIN RANSUM BERBASIS PAKAN FERMENTASI Misan, Aang Baitul
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 3 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kelayakan penggunaan ransum berbasis pakan fermentasi untuk ternak ruminansia berdasarkan kecernaan bahan kering dan bahan orgaik serta protein secara In Vitro. Penelitian ini dilaksanakan selama empat minggu di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo, Kendari. Perlakuan yang dicobakan adalah R0= ransum berbasis pakan non fermentasi (kontrol), R1= ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, R2= ransum berbasis dedak padi fermentasi 45%, R3= ransum berbasis dedak padi fermentasi 50%, R4= ransum berbasis dedak padi fermentasi 55%, R5= ransum berbasis dedak padi fermentasi 60%. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Hasil analisis ragam menunjukkan kecernaan bahan kering ransum berbasi dedak padi fermentasi 40%, 45%, dan 60% lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis pakan non fermentasi (94,17%; 90,98% dan 91,04% dibanding dengan 88,60%). Sebaliknya, ransum berbasis dedak padi fermentasi 50% dan 55% lebih rendah dibanding dengan ransum berbasis pakan non fermentasi (80,90% dan 80,89% dibanding dengan 88,60%). Kecernaan bahan organik ransum berbasis pakan non fermentasi lebih rendah dibanding dengan ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, 45%, 50%, 55% dan 60% (62,58 % dibanding dengan 90,32 %, 90,55 %, 90,78 %, 91,15 % dan 90,41 % ). Sebaliknya kecernaan bahan organik ransum berbasis dedak padi fermentasi 55% lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, 45%, 50%, 60% dan kontrol (91,41% dibanding dengan  90,32%, 90,55%, 90,78%, 90,41% dan 62,58%). Konsentrasi amonia ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, 45%, 50%, 55% dan 60% lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis pakan non fermentasi (8,20 mM, 5,40 mM, 8,67 mM, 7,22 mM dan 7,42 mM dibanding dengan 3,20 mM). Kesimpulan bahwa ransum berbasis dedak padi fermentasi 40% hingga 60% layak digunakan untuk pakan ternak ruminansia.   Kata kunci: Pakan Fermentasi, Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik, Amonia
BOBOT AKHIR PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DALAM AIR MINUM Pahlepi, Reza
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek dari penambahan ekstrak daun sirih (Piper betle L)  dalam air minum terhadap bobot akhir persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 80 ekor ayam broiler strain SR-707 yang dipelihara selama 5 minggu. Ayam penelitian dibagi dalam 20 petak kandang dengan lima perlakuan dan empat pengulangan yang masing-masing petak diisi dengan 4 ekor ayam percobaan. Air minum perlakuan yang diberikan terdiri atas: P1= kontrol, P2 (Air minum + ekstrak daun sirih 0,5%), P3(Air minum  + ekstrak daun sirih 1%), P4 (Air minum + ekstrak daun sirih 1,5%), P5 (Air minum + ekstrak daun sirih 2%). Parameter yang diamati adalah bobot akhir, persentase karkas, lemak abdominal ayam broiler umur 5 minggu. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis berdasarkan prosedur sidik ragam dan di uji dengan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun sirih dalam air minum berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap bobot akhir,  persentase karkas dan lemak abdominal ayam brolier. Kesimpulan yang di peroleh dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan ekstrak daun sirih sampai pada level 2% dalam air minum tidak berpengaruh terhadap bobot akhir, persentase karkas dan lemak abdominal ayam broiler yang dipotong pada umur lima minggu. Kata kunci: Bobot akhir, Persentase karkas, lemak abdominal, daun sirih, broiler.
PERFORMANS AYAM BROILER YANG DIBERI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum) Muhlisin, Muhammad
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi pengaruh pemberian ekstrak daun kemangi terhadap performans ayam broiler. Ayam yang digunakan sebanyak 48 ekor dipelihara selama 28 hari. Ayam dipelihara dalam petak kandang sistem panggung berukuran 0,75 x 0,75 x 0,5 meter sebanyak  12 petak dengan masing-masing petak diisi dengan 4 ekor ayam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012- Januari 2013 di Kandang Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo Kendari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas P0 (Air minum tanpa penambahan ekstrak daun kemangi), P1 (Air minum dengan 5 ml ekstrak daun kemangi/liter air minum), P2 (Air minum dengan 10 ml ekstrak daun kemangi/liter air minum), P3 (Air minum dengan 15 ml ekstrak daun kemangi/liter air minum). Hasil penelitian menunjukkan konsumsi air minum berada pada kisaran 157,56±3,89-   165,73±6,79 ml/hari; konsumsi ransum berada pada kisaran 88,70±0,99- 90,23±0,34 gram/hari; pertambahan bobot badan berada pada kisaran 53,46±2,10-58,42±1,56 gram/hari; konversi ransum berada pada kisaran 1,54±0,07- 1,66±0,04 dengan rataan yang dicapai adalah 1,59. Hasil analisis sidik ragam pemberian ekstrak daun kemangi dalam air minum sampai 15 ml/liter terhadap konsumsi air minum, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum tidak berpengaruh nyata (p>0,05). Kata kunci: Kemangi, Broiler, Performans.
KECERNAAN IN VITRO SILASE SAMPAH SAYUR DAN DAUN GAMAL MENGGUNAKAN MIKROORGANISME RUMEN KAMBING Indrayani, Indrayani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenaan bahan kering dan bahan organik tingkat campuran silase sampah sayur dan daun gamal yang diuji secara in vitro. Penelitian ini menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing perlakuan tersebut ialah R0 (daun gamal 100%), R1 (daun gamal 70%  + silase sampah sayur 30%), dan R2 (daun gamal 40% + silase sampah sayur 60%). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa campuran silase sampah sayur berpengaruh sangat nyata (p<0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kecernaan bahan organik. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan campuran silase sampah sayur dan daun gamal dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik, perlakuan 40% daun gamal dan 60% silase sampah sayur menghasilkan persentase kecernaan bahan kering dan bahan organik yang terbaik yaitu (72,24% dan 68,19%).   Kata kunci : Silase sampah sayur, daun gamal, kecernaan bahan kering, dan bahan organik.
SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN KUANTITATIF AYAM KETAWA DI KOTA KENDARI Andrianto, Lusri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh data sifat-sifat kualitatif dan kuantitatif ayam ketawa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013 bertempat di Kota Kendari. Penentuan lokasi penelitian secara purposive sampling yaitu pada kecamatan dan kelurahan yang memiliki ayam ketawa dengan populasi terbanyak. Ayam ketawa yang diamati adalah ayam dewasa berumur 12-18 bulan, yang terdiri atas 50 ekor jantan dan 25 ekor betina.Sifat  kualitatif yang diamati adalah warna bulu, pola bulu, kerlip bulu, corak bulu, warna cakar dan bentuk jengger, sedangkan sifat kuantitatif meliputi bobot badan dan ukuran tubuh. Data sifat kualitatif dianalisis menjadi nilai frekuensi relatif dan diulas secara deskriptif, sedangkan data sifat kuantitatif dianalisis menjadi nilai rata-rata, simpangan baku dan koefisien keragaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenotipe sifat kualitatif pada ayam ketawa jantan maupun betina di Kota Kendari didominasi warna bulu berwarna (ii), pola bulu hitam (E_), kerlip bulu perak (S_), dan corak bulu polos (bb).  Fenotipe warna cakar ayam ketawa jantan didominasi cakar hitam/abu-abu (idid), dan betina didominasi cakar putih/kuning (Id_), sedangkan bentuk jengger pada jantan didominasi jengger tunggal (rrpp), dan pada betina didominasi jengger kapri (rrP_). Bobot badan ayam ketawa jantan berkisar antara 1,52-1,94 kg, dengan  nilai rata-rata sebesar 1,81±0,08 kg, sedangkan bobot badan ayam ketawa betina berkisar antara 1,26-1,54 kg, dengan nilai rata-rata sebesar 1,38±0,09 kg. Ukuran-ukuran tubuh ayam ketawa jantan yang memiliki nilai koefisien keragaman (KK) tertinggi adalah panjang leher (11,47%), kemudian panjang jari ketiga (11,10%), panjang dada (10,68%), dan lingkar cakar (10,16%), sedangkan yang terendah nilai koefisien keragamannya adalah lingkar dada (4,01%) dan panjang punggung (4,01%). Ukuran-ukuran tubuh ayam ketawa betina yang memiliki nilai koefisien keragaman tertinggi adalah lebar dada (10,35) dan yang terendah adalah panjang leher (2,67%). Kata Kunci : Sifat kualitatif, kuantitatif, ayam ketawa, Kota Kendari
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA AYAM KETAWA DI KOTA KENDARI Robin, Robin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji prospek usaha budidaya ayam ketawa di Kota Kendari.. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2012 bertempat di Kecamatan Baruga, Kecamatan Kadia dan Kecamatan Poasia Kota Kendari. Penentuan kecamatan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling berdasarkan jumlah populasi ayam Ketawa terbanyak. Jumlah responden di masing-masing Kecamatan lokasi penelitian sebanyak 10 orang peternak, sehingga seluruhnya berjumlah 30 orang responden. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data berdasarkan nilai presentase dan menggunakan analisis SWOT kemudian diulas secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa prospek pengembangan usaha ayam ketawa di Kota Kendari didukung oleh tingginya harga ayam ketawa, mayoritas peternak tergolong usia produktif dan tingginya SDM peternak. Permasalahan yang dihadapi yakni usaha ayam ketawa bersifat sambilan, modal usaha peternak terbatas, belum adanya pasar yang stabil dan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam pengendalian penyakit. Berdasarkan analisis SWOT maka strategi pengembangannya yakni perlu pembinaan manajemen usaha dalam bentuk pelatihan dan mengarahkan usahanya menjadi usaha pokok yang berorientasi pasar, meningkatkan skala usaha ternak, memaksimalkan peran dan fungsi ASPAK untuk menyelenggarakan kontes ayam ketawa serta pameran-pameran peternakan, perlu adanya pembinaan pengendalian penyakit Kata Kunci : Prospek, strategi, pengembangan, ayam ketawa, Kota Kendari
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS USAHA TERNAK SAPI BALI PADA PETERNAK TRANSMIGRAN DAN NON TRANSMIGRAN DI PULAU KABAENA KABUPATEN BOMBANA Ananta, Andri
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Pengembangan usaha ternak Sapi Bali di Kecamatan Kabaena Utara perlu ditingkatkan  dengan pola manajemen pemeliharaan yang baik dan terarah. Data faktor-faktor yang mempengaruhinya belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu perlu penelitian dengan tujuan mengetahui produktivitas usaha ternak Sapi Bali baik peternak transmigran maupun non transmigran di Pulau Kabaena serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Materi penelitian adalah peternak sapi Bali baik transmigran maupun non transmigran yang memiliki ternak sapi bali minimal 1 ekor induk yang sudah pernah melahirkan atau 1 ekor jantan umur > 2 tahun dan minimal telah memelihara ternak selama 1 tahun. Penentuan lokasi dengan cara purposive sampling dan responden penelitian ditentukan secara simple random sampling sebanyak 60 responden, 30 peternak transmigran dan 30 peternak non transmigran. Analisis yang dugunakan adalah regresi linear berganda yang dijabarkan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas usaha peternak non transmigran (36%) lebih tinggi dibandingkan peternak transmigran (24%). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa produktivitas usaha ternak Sapi Bali sebagai variabel dependen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel independen (pengalaman, umur, tenaga kerja keluarga, pendidikan, luas lahan, jenis pekerjaan, dan asal peternak) dengan ketepatan model regresi sebesar 29,4%. Kata kunci : Produktivitas usaha, sapi bali, transmigran, non transmigran, Kabaena.
KONTRIBUSI USAHA TERNAK SAPI BALI TERHADAP TOTAL PENDAPATAN KELUARGA PETERNAK DI KECAMATAN POLEANG SELATAN KABUPATEN BOMBANA Gazali, Gazali
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 4 (2015): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO)
Publisher : Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.169 KB)

Abstract

Usaha ternak sapi bali memberikan peranan penting bagi keluarga peternak di Kabupaten Bombana, karena selain dipelihara sebagai sumber pendapatan juga sebagai tabungan. Usaha ternak sapi dikelola secara terpadu bersama usaha pertanian dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.  Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, penentuan lokasi penelitian secara purposive sampling dan responden dipilih secara simple random sampling dengan melibatkan 60 responden. Variabel yang diamati yaitu karakteristik responden, manajemen pemeliharaan, penerimaan, biaya dan pendapatan rumah tangga peternak dari usaha ternak sapi maupun non usaha ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan total pendapatan setiap keluarga perternak di lokasi penelitian mencapai Rp. 14.776.384 tahun-1 dengan rata-rata pendapatan keluarga dari setiap usaha sebesar Rp. 7.388.192 tahun-1. Rata-rata pendapatan keluarga peternak dari usaha ternak sapi bali di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana lebih tinggi (Rp. 8.878.200 tahun-1) daripada pendapatan keluarga peternak dari usaha non ternak sapi bali (Rp. 5.898.183 tahun-1).  Rata-rata pendapatan keluarga peternak yang mewakili daerah non pesisir sebesar Rp. 7.540.100 tahun-1 dan pendapatan keluarga peternak yang mewakili daerah pesisir hanya mencapai Rp. 7.236.633 tahun-1.  Kontribusi usaha ternak sapi bali di Kecamatan Poleang Selatan Kabupaten Bombana terhadap total pendapatan keluarga peternak sebesar 60,08% (dikategorikan sebagai cabang usaha) dan lebih tinggi dibandingkan kontribusi dari usaha non ternak sapi bali yang hanya mencapai 39,92%.   Kata kunci: Kontribusi, Pendapatan, Sapi Bali

Page 4 of 48 | Total Record : 471