cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
UNITY
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
KAJIAN KOORDINASI SISTEM PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN PADA RUANG BACA PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS HALUOLEO) KURNIATI ORNAM
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.428 KB)

Abstract

Telah dilakukan kajian koordinasi sistem pencahayaan alami dan buatan pada ruang baca perpustakaan pusat Universitas Haluoleo. Metode yang digunakan adalah dengan pengukuran menggunakan Lux meter (Merk Hioli, Lux Hi – Tester type 3421). Tujuan dari kajian ini untuk melihat intensitas cahaya yang memenuhi standar pencahayaan yang direkomendasikan Badan Standarisasi Nasional untuk ruang baca serta mencari koordinasi sistem pencahayaan yang paling efisien dalam pemakaian energi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa koordinasi yang paling tepat adalah untuk pagi hari menggunakan tirai untuk menutup seluruh bukaan jendela sedangkan yang jauh dari bukaan jendela dikoordinasikan dengan menyalakan beberapa titik lampu. Untuk siang hari yaitu menggunakan tirai untuk menutup seluruh bukaan jendela tanpa dikoordinasikan dengan sistem pencahayaan buatan. Sedangkan pada sore hari yaitu dengan membuka seluruh bukaan jendela/tanpa tirai dan yang terletak jauh dari bukaan jendela dikoordinasikan dengan penyalaan lampu. Kata kunci: pencahayaan alami, pencahayaan buatan, koordinasi sistem pencahayaan
EFEKTIVITAS SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) PADA PERUMAHAN GRAHA ASRI KENDARI ILHAM ILHAM
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.913 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas sistem Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kompleks Perumahan Graha Asri Kelurahan Watulondo. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan pemberian kuesioner kepada masyarakat Perumahan Graha Asri. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan Statistik Deskriptif (deduktif) dan Statistik lnferensial (induktif). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). volume sampah yang dihasilkan masyarakat di Perumahan Graha Asri Kelurahan Watulondo setiap harinya 3,395996 m3/hari atau setara dengan 3.395,996 liter/hari dan rata-rata volume sampah yang dihasilkan per orang yakni sebesar 0,0035785 m3/orang/hari atau setara dengan 3,5785 liter/orang/hari, 2). karakteristik sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Perumahan Graha Asri dikategorikan dalam kategori sampah basah/organik berupa sisa makanan, sisa buah¬-buahan, sisa sayuran dan rumput serta dedaunan serta kategori sampah kering/anorganik berupa: plastik, karton, kertas, koran, dos makanan/kemasan, kocok telur, botol plastik, botol kaleng, bekas popok bayi dan pembalut wanita, 3). model pengolahan sampah yang dilakukan oleh masyarakat di kompleks Perumahan Graha Asri dalam rangka penanganan sampah yakni dibuang ke TPS, dibakar, dibuang ke lahan kosong/saluran, ditimbun, dijadikan makanan ternak serta sebagian sampah dijual ke kolektor barang bekas, dan 4). kondisi sistem pengelolaan persampahan di kompleks Perumahan Graha Asri belum maksimal terutama pada teknik operasional dan manajemen kelembagaan yang menyangkut sistem pengangkutan dan pengolahan sampah. Kata Kunci : Sampah, efektivitas, perumahan
MORPHOLOGY OF SHOPHOUSE FACADE IN MANDONGA KENDARI ASRI ANDRIAS
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.379 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan (1) perkembangan morfologi fasade ruko, (2) faktor penyebab perubahan morfologi fasade ruko, dan (3) peran peraturan bangunan gedung yang berlaku dalam penentuan model fasade ruko di Mandonga. Penelitian ini dilaksanakan di Mandonga kota Kendari ibukota provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey lapangan dengan mewawancarai enambelas pemilik ruko sebagai responden dan melakukan perekaman visual. Pengambilan sampel dilakukan pada inti/pusat Mandonga yang paling berkembang melalui teknik sampling. Bertujuan menganalisis data dalam bentuk tabulasi yang kemudian di klasifikasikan untuk menjelaskan perubahan dan faktor yang mempengaruhi morfologi fasade ruko, dan melakukan penilaian terhadap fasade ruko sampel mengenai kesesuaian dengan peraturan/regulasi bangunan gedung dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa morfologi fasade ruko di Mandonga cenderung berubah seiring perubahan waktu (trend gaya bangunan) dengan faktor sosial, ekonomi, budaya, ekologi, teknologi, politik dan hukum serta periode pembangunan ruko yang mempengaruhinya. Kata Kunci: Morfologi, fasade, rumah toko, regulasi
KONTRIBUSI ARSITEKTUR KOTA DALAM MENGURANGI EMISI PEMANASAN GLOBAL: PERANCANGAN RUANG PUBLIK BAGI PEDESTRIAN DWI RINNARSURI NORADUOLA; SITI ROSYIDAH
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.814 KB)

Abstract

Seperlima gas emisi rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global berasal dari sektor transportasi. Perancangan ruang publik yang nyaman bagi pedestrian merupakan salah satu strategi untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaran bermotor yang dapat menyuplai gas rumah kaca dalam proses pembakaran bahan bakar minyak. Sayangnya, sampai saat ini perancangan dan pemanfaatan ruang publik yang nyaman bagi pedestrian masih belum sesuai dengan harapan yakni terwujudnya pedestrian yang nyaman, produktif dan berkelanjutan, seperti halnya di Kota Kendari. Ketersediaan dan kualitas elemen-elemen ruang publik bagi pedestrian di Kota Kendari, berada dibawah standar, sehingga persepsi pengguna ruang terhadap menunjukkan respon negatif bagi semua elemen, yaitu: dimensi dan desain jalur pedestrian, bahan dan material, parkir, sitting area, vegetasi, retail, lampu dan sanitasi. Oleh karena itu, untuk dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi pemanasan global, perlu adanya peningkatan ketersediaan dan kualitas elemen-elemen ruang luar bagi pedestrian, karena hal tersebut dapat mendorong minat pengguna ruang untuk berjalan kaki sehingga mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan bermotor. Kata kunci: Pemanasan global, Emisi, Ruang Publik, Pedestrian
ARSITEKTUR DAN PERMUKIMAN KELOMPOK SOSIAL TERPINGGIRKAN DI KOTA KENDARI (PERSPEKTIF KEBUDAYAAN KEMISKINAN) MUHAMMAD ARSYAD
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.8 KB)

Abstract

Arsitektur suatu wilayah permukiman dapat menunjukkan baik buruknya keadaan sosial, ekonomi dan budaya dari masyarakat yang bermukim di situ. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami penyebab kesemrawutan permukiman terpinggirkan; dampak negatif dari kesemrawutan tersebut; dan solusi untuk penataan arsitektur permukiman tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab kesemrawutan penataan ruang dan kondisi lingkungan kelompok sosial yang terpinggirkan di Kota Kendari adalah kelompok yang luput dalam perencanaan perkotaan dan fasilitas konstruksi. Selain itu, sosial ekonomi, yang ditandai dengan pekerjaan di sektor informal, rumah semi-permanen untuk hidup maupun untuk bekerja (industri rumah) yang terletak dekat dengan pusat kota, dan limbah yang tidak sehat, memberikan konstribusi akan kondisi tersebut. dampak negatifnya adalah mengubah nilai estetika kota, kesehatan masyarakat menurun dan menyebabkan tekanan sosial dan remaja. Perhatian dan partisipasi dari para stakeholder, seperti lembaga publik, LSM dan masyarakat itu sendiri yang harus menangani situasi ini. Kata Kunci : Marginal, permukiman kumuh, masyarakat sosial
PERUBAHAN LETAK PINTU UTAMA PADA RUMAH TRADISIONAL MUNA DI DESA MADAMPI KECAMATAN LAWA HALIM HALIM
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.39 KB)

Abstract

Rumah adalah kebudayaan fisik, yang dalam konteks tradisional merupakan bentuk ungkapan yang berkaitan erat dengan kepribadian masyarakatnya. Ungkapan fisiknya, semangat, dan jiwa yang terkandung di dalamnya sangat dipengaruhi oleh faktor sosio-kultural dan lingkungan di mana ia tumbuh dan berkembang. Perbedaan wilayah dan latar budaya akan menyebabkan perbedaan pula dalam ungkapan arsitekturalnya. Semua unsur yang ada pada rumah tinggal tradisional, termasuk posisi perletakan pintu utama (khususnya pada rumah tinggal tradisional Muna), mengandung makna simbolik sebagai ungkapan nilai-nilai kultural yang maknawi dan diyakini masyarakatnya. Kata Kunci: pergeseran nilai budaya, rumah tradisional
DAMPAK PERMUKIMAN NELAYAN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA SUKU BAJO ( Kasus Permukiman Nelayan Toronipa Khususnya Masyarakat Suku Bajo di sulawesi Tenggara ) MACHMUDDIN MUHAMMAD
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.743 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan dampak dari program pemukiman kembali pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat dengan tujuan untuk mengetahui: 1) dampak dari program pemukiman kembali pada intensitas hubungan sosial, 2) dampak dari program pemukiman kembali pada sosial ekonomi masyarakat, dan 3) Perilaku sosial dalam pemanfaatan mandi, cuci, dan fasilitas buang air besar. Metode yang digunakan adalah survei yang dilakukan kepada para nelayan Suku Bajo dipindahkan di Sampel penelitian ini adalah 50 keluarga dan dilakukan secara simple random sampling. Data dari variabel penelitian diperoleh dari kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitik t-test, Korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemukiman kembali memiliki dampak positif terhadap interaksi sosial dan sosial ekonomi, masyarakat yang dapat menempati rumahnya segera, pembangunan sarana dan fasilitas pendidikan; prestasi belajar dan kemudahan dalam memperoleh pendidikan; serta peluang dan kesempatan memperoleh pekerjaan sebahagian masyarakat menyatakan baik. Kata Kunci: Pemukiman Nelayan, Suku Bajo
ADAPTASI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI PADA RUMAH MASYARAKAT SUKU BALI DI LUAR PULAU BALI (Studi Kasus : Pemukiman Suku Bali Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara) SANTI SANTI; LAODE ABDUL SYUKUR
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.54 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan mendasar antara arsitektur tradisional Bali di pulau bali dan di luar pulau Bali dan juga mengetahui bagaimana penerapan arsitektur tradisional Bali pada rumah masyarakat diluar pulau bali khususnya pada Pemukiman Suku Bali di Jati Bali. Penelitian ini dilaksanakan di Pemukiman Suku Bali di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada area permukiman Suku Bali yaitu rumah masyarakat melalui teknik purposive sampling. Bertujuan untuk mendeskripsikan adaptasi arsitektur tradisional Bali pada rumah masyarakat di luar pulau Bali.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan Jati Bali, pola pengaturannya tidak mengikuti sepenuhnya dari konsepsi arah orientasi ruang, perletakan bangunan rumah tinggal, letak-letak bagian bangunan tidak mengalami perubahan yang berarti, hal ini disebabkan karena tingkat perekonomian, misalnya mengenai sanggah/pura keluarga, pada sebagian rumah yang tingkat status derajat kesejahteraannya cukup tinggi, dapat dijumpai kemegahan dalam kepemilikian bangunan-bangunan penunjang, antara laun pura keluarga yang cukup luas, lumbung padi dan kandang hewan. Akan tetapi bagi warga yang secara ekonomi kurang, hanya membangun sebagian yang dianggap paling penting misalnya linggih sebagai tempat persembahan kepada sang Pencipta. Kata Kunci: Arsitektur Tradisional, Rumah Suku Bali
PERKEMBANGAN RUMAH TRADISIONAL MUNA HALIM HALIM
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.676 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi unsur-unsur tata ruang rumah (unsur spasial), dan bentuk bangunan (unsur formal) yang mengalami perubahan dalam perkembangan rumah tradisional Muna, (2) menjelaskan faktor-faktor penyebab perkembangan rumah tradisional Muna. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Tongkuno, kecamatan Lawa, kecamatan Kabawo, dan kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dengan mewawancarai lima narasumber/informan terdiri dari antropolog, tokoh adat dan budaya Muna, ahli rumah tradisional Muna, serta tiga puluh enam responden yang rumahnya ditetapkan sebagai kasus penelitian. Penentuan kasus dilakukan secara sengaja terdiri dari rumah golongan kaomu (bangsawan), golongan walaka (dewan sara), dan golongan maradika (rakyat biasa) berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur tata ruang rumah yang paling berubah adalah jenis dan jumlah ruang serta orientasi ruang, dan yang paling sedikit berubah adalah pola sirkulasi. Sementara unsur-unsur bentuk yang paling berubah terjadi pada dimensi dan wujud, paling sedikit berubah adalah pada ornamen. Faktor pengaruh perubahan yang paling kuat adalah kemampuan ekonomi, teknologi bahan bangunan, serta budaya akar lemah. Kata Kunci: perubahan tata ruang dan bentuk, rumah tradisional
BAMBU SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI RANGKA DINDING RUMAH TEMBOK SUKU BAJO DI DESA KABALUTAN DALAM UPAYA PERBAIKAN HUNIAN ANDI JIBA RIFAI; IWAN SETIAWAN BASRI
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.372 KB)

Abstract

Suku Bajo adalah salah suku laut yang banyak bermukim di sepanjang perairan pulau Sulawesi, salah satunya yang menetap di desa Kabalutan kepulauan Togian. Desa Kabalutan adalah suatu pemukiman yang bangun di atas pulau-pulau karang sehingga sebahagian besar hunian masyarakat berada di atas permuaan air laut dan beberapa rumah didirikan di atas daratan dari bukit karang yang diratakan. Kawasan ini sangat jauh dari ibu kota Kabupaten Tojo Una-una yaitu Ampana, daerah ini dapat dicapai dengan perjalanan laut sekitar 4 -5 jam, sehingga pengadaan bahan-bahan konstruksi menjadi barang sangat mahal dan langka. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan ipteks bagi masyarakat Bajo dalam penggunaan bahan lokal utamanya bambu sebagai bahan konstruksi rumah Tinggal. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktek langsung yang dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai tahap penentuan disain, mengolah bambu sebagai rangka dinding, selanjunya plasteran dinding dan finising. Hasil akhir adalah rumah yang estetik, sehat, ekonomis/murah, ramah lingkungan, struktur kuat dan awet. Kata Kunci: Konstruksi Rangka Dinding Bambu, Rumah Tembok, Suku Bajo

Page 1 of 2 | Total Record : 19