cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Aplikasi Fisika
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Aplikasi Fisika (JAF) terbit pertama kali pada bulan Agustus 2005, diterbitkan dengan frekuensi 2 kali setahun namun karna banyaknya paper yang akan dipublish terutama dari mahasiswa Fisika baik S1 maupun S2 yang telah menyelesaikan tugas akhir mulai Tahun 2017 jurnal ini terbit 3 kali dalam setahun (Edisi Pebruari, Juni, dan Oktober) .
Arjuna Subject : -
Articles 75 Documents
Ponderomotive Force Generated by Microwaves During Sintering Muhammad Zamrun F; I Nyoman Sudiana
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 11, No 2 (2015): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.822 KB)

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak peneliti telah melaporkan pengamatan dari "efek microwave" di berbagai proses material seperti pada sintering, annealing, sintesis,  Istilah efek microwave tidak didefinisikan secara ketat. Sering digunakan untuk menandai perbedaan hasil ketika pemanasan microwave digunakan dibandingkan dengan pemanasan biasa dengan pemanas listrik atau gas. Efek microwave dapat dijelaskan dalam dua kategori yakni efek termal dan efek non termal.  Banyak hasil eksperimen menunjukkan adanya efek nonthermal dari microwave yang meningkatkan laju difusi atom di zat padat. Dalam teori sintering, atom berpindah karna adanya gaya pemicu (driving force) sebagai penyebabnya misalnya karna perbedaan tekanan permukaan, suhu, gravitasi, dll. Para ahli meyakini bahwa selama pemanasan dengan microwave ada gaya tambahan yang menyebabkan atom berdifusi lebih cepat akibat kehadiran medan listrik yang dinamai ponderomotive force. Dalam tulisan ini dibahas gaya ini terkait data ekperimen yang telah diperoleh beberapa tahun terakhir.
Model Kurva Sintering: Tinjauan Kurva Densifikasi I Nyoman Sudiana; Muhammad Zamrun Firihu
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 12, No 1 (2016): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.945 KB)

Abstract

The study about sintering stages on alumina ceramics based on densification lines was conducted. The densification curve was taken from previous experimental data. By using a Origin Graphic tools and Coble sintering model,  the  graph  of densification towards sintering temperature was  used  to  analyze  the stages  of sintering. The microwave and conventional methods are compared. The results show that the alumina ceramics has three stages (initial, intermediate, and final stages) of sintering on both method. The initial stage occurs over a range of temperatures of 800°C and 1000°C, intermediate stage occurs at a temperature range of 1100°C and 1500°C, while a temperature range of 1600°C and 1700°C is the final stages.
Transisi Freedericksz Pada Kristal Cair Nematik dengan Arah Medan Listrik Eksternal (E) Membentuk Sudut ( ) Terhadap Arah Sumbu-x Penjajaran Direktor ( ) Vivi Hastuti; Al Jalali Muhammad
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 11, No 1 (2015): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transisi Freedericksz secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu keadaan pada saat molekul kristal cair mulai melakukan distorsi. Transisi Freedericksz terjadi ketika medan listrik (E) yang diberikan lebih besar dari medan listrik kritis (Ec) dan potensial pada saat akan terjadi transisi Freederickszdisebut potensial kritis (Vc). Pada penelitian ini, dirumuskan persamaan medan kritis (Ec) dan potensial kritis (Vc) dengan menganggap medan listrik (E) yang diberikan membentuk kemiringan sebesar  terhadap sumbu-x (kondisi planar). Molekul kristal cair diangap berbentuk batang dan setelah medanlistrik diberikan, molekul kristal cair dianggap cenderung melakukan pensejajaran dengan arah medan listrik yang diberikan ().  AsasvariasiEuler-Lagrange digunakan untuk penyelesaian awal kasus dalam penelitian ini. Kondisi molekul terjangkar kuat digunakan sebagai syarat batas awal dan syarat batas akhir dalam penyelesaian Persamaan Diferiansial Biasa (PDB). Pada penelitian ini, diperoleh bahwa potensial kritis (Vc­) terkecil terjadi pada saat medan listrik yang diberikan membentuk kemiringan sebesar 90oterhadap sumbu penjajaran. Ketika medan listrik (E) yang diberikan berada pada interval maka transisi Freedericksz tidak ditemukan.  Hal ini sesuai dengan asumsi awal  bahwa ketika molekul kristal cair diberikan medan listrik (E) maka molekul kristal cair cenderung melakukan pensejajaran dengan arah medan listrik (E) dan ini hanya ditemukan ketika kemiringan medan listrik yang diberikan berada pada interval.
MICROWAVE PROCESSING OF SILICA FROM RICE HUSK I Nyoman Sudiana
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 11, No 1 (2015): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.41 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk membuat silica keramik dengan menggunakan energi mikrowave. Silika diproduksi dari sekam padi yang diperoleh di persawahan di Sulawesi Tenggara. Silika yang diperoleh memiliki kemurnian rata-rata 93.8 %. Silika ini di buat pellet lalu disinterring sampai suhu 1100 oC untuk mendapatkan keramik dengan kualitas tinggi. Mikrowave yang digunakan dari hasil modifikasi oven microwave komersial. Hasilnya dibandingkan dengan pemanasan biasa (dengan tanur listrik). Hasil ekperimen menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan keramik hasil pemanasan biasaterhadap sifat-sifat keramik. Ini menunjukkan bahwa ada ‘microwave effect’ terhadap silika selama sintering.
PENGARUH JENIS DAN KOMPOSISI PEREKAT TERHADAP KUALITAS BRIKET BATUBARA MUDA Jahiding M.; Mashuni .; E.S. Hasan; Gangganora A.S.
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 10, No 2 (2014): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.55 KB)

Abstract

It has been tested qualitybrown coal powderusingproximate analysisandcalorific value analysis. Powder and briquettes of brown coalmade with jatropha seed starch, cassavastarch, andstarchas anbinder.Powder and briquettes of brown coalwith varied jatropha seedstarch, cassavastarchandstarchcompositionof5%, 10% and15% of thetotalmass sample. Size of brown coalparticle used by 60 mesh. Samplesprinted in cylindrical mold with diameter 1.52cm and acompactionpressureof100kg/cm2. Testing the quality of brown coalpowderinclude determiningparameters: moisture content, volatile matter, ash content, fixed carbon and calorific value. Testing the quality of brown coal briquettes includedensity,suluttime, andtime of flame. The results showed caloric testing of mix brown coal powder with jatropha seed starch, cassava starch and starch binder with composition 5%, 10% and 15% obtained calorific value between 5573.233 kcal/kg until 5971.028 kcal/kg. Highest calorific value is at cassava starch with composition 10%.
Optimasi Ukuran Partikel, Komposisi Bahan dan Tekanan Dalam Pembuatan Briket Arang Batang Sagu Lestari L.; Erzam S. Hasan; Agusu L.; Variani V.I.
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 10, No 1 (2014): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.194 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari ukuran partikel, komposisi bahan dan tekanan yang optimum dalam pembuatan briket arang limbah batang sagu. Perekat yang digunakan adalah sagu. Sagu cukup potensial dijadikan bahan perekat briket arang [1]. Kualitas briket arang dapat ditentukan dari kerapatan, kadar air dan uji nyala untuk melihat  waktu sulut dan laju nyala. Pencampuran dengan perekat sagu menunjukkan bahwa yang memungkinkan bahan dapat dibentuk menjadi briket adalah arang dengan ukuran partikel 60 mesh dan 70 mesh. Perbandingan massa arang:perekat sagu yang memungkinkan adalah 9:1. Suhu tertinggi pembakaran briket adalah 428,2°C, dicapai oleh briket yang dibuat dengan  komposisi massa arang:perekat sagu 9:1, ukuran partikel 70 mesh, dan tekanan 94,22kg/cm2. Suhu tertinggi pembakaran briket yang dibuat dengan campuran lempung adalah 396,0°C, dibuat dengan komposisi massa arang:lempung 9:1, ukuran partikel arang 60 mesh, dan tekanan 46,61kg/cm.
PENGGUNAAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS Luh Sukariasih
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.574 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa sebelum pembelajaran dengan strategi konflik kognitif serta untuk mengetahui  perubahan pemahaman konsep siswa kelas X SMAN 1 Watopute pada materi pokok gerak lurus setelah pembelajaran dengan strategi konflik kognitif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Watopute yang terdaftar pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMAN 1 Watopute sebanyak 23 siswa yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Data diperoleh dari dokumentasi dan tes diagnostik pemahaman konsep berupa tes pilihan ganda dengan alasan terbuka. Dalam penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: 1) persentase jumlah siswa tehadap pemahaman konsep gerak lurus sebelum pembelajaran yaitu: untuk kategori paham konsep sebesar 4,6%, kategori miskonsepsi sebesar 38,8% dan kategori tidak paham konsep sebesar 56,5%; 2) persentase jumlah siswa terhadap pemahaman konsep gerak lurus setelah pembelajaran yaitu: untuk kategori paham konsep sebesar 48,9%, kategori miskonsepsi sebesar 19,7% dan kategori tidak paham konsep sebesar 31,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan miskonsepsi setelah pembelajaran dengan strategi konflik kognitif pada materi gerak lurus. 
Karakterisasi Struktur Lapisan Tipis Tin Sulfida (SnS) yang Dideposisi dengan Metode Chemical Bath Depotition (CBD) Al Jalali; M. Anas; Hj. Erniwati
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 13, No 1 (2017): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.813 KB)

Abstract

Characterization of structural thin tin sulfide (SnS) deposited with a Chemical Bath Depotition (CBD) method has been conducted. The characterization results using X-Ray Difraction (XRD) showed the best results contained in the sample C with a deposition time of 36 hours. SnS diffraction peaks are at 4, 7, 8, 9, 10, and 12 at an angle of 26.9633; 29.8132; 32.9073; 39.3853; 49.5892; and 55.9665 respectively. The value of d (in A) in a row of numbers low peak high peak number is 3.30411; 2.99443; 2.71961; 2.28593; 1.83682; and 1.64168 corresponding to the areas of crystal orthorombik SnS. It denoted as (0 2 1), (0 4 0), (1 3 0), (1 3 1), (1 1 2), and (1 3 2) respectively. Moreover, the values of the lattice parameters:  a, b, and c are 4.326 Å; 11.977 Å; and 3.961 Å suggested that that the SnS thin layer has a crystalline structure of orthorombik.
PENGARUH TEKANAN DAN UKURAN PARTIKEL TERHADAP KUALITAS BRIKET ARANG CANGKANG COKLAT Lina Lestari; Erzam S. Hasan; Risna Risna
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 13, No 2 (2017): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.571 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the pressurized and particle size influence on Cacao’s shell charcoal briquette making. It is made from cacao as an adhesive with the ratio of 9:1. The used particle sizes are 60 mesh, 70 mesh, 80 mesh, and 100 mesh. Sample is formed in molded cylinder with the diameter of 4 cm with the centered hole of 0,8 cm and the compacted pressure is 34,66 kg/cm2, 69,32 kg/cm2, 103,98 kg/cm2. It’s test is density, water level, activation time, flame velocity, the highest temperature, the time needed for the highest temperature, and the shifting of burning temperature. The result shows that the best briquette quality is the one with particle size 80 mesh and it’s highest temperature is 464,4oC on compacted 103,98 kg/cm2. The difference of each briquette particle size shows the tendency of increasing on it’s activation time and it’s flame velocity.Keywords : Briquette, cacao shell, pressure, particle size.
PENGOLAHAN AIR SUMUR GALI DENGAN METODE AERASI-FILTRASI MENGGUNAKAN AERATOR GELEMBUNG DAN SARINGAN PASIR CEPAT UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) La Aba; Bahrin Bahrin; Armid A
Jurnal Aplikasi Fisika Vol 13, No 2 (2017): JURNAL APLIKASI FISIKA
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.76 KB)

Abstract

A research on well water treatment has been done by aeration-filtration method using bubble aerator and quick sand filter to decrease iron (Fe) and manganese (Mn) concentration. The aim of this research is to know the decrease of Fe and Mn content in dug well water after processing using bubble aerator and fast sand filter with 15, 30 and 45 minute contact variations. Measurements of Fe and Mn concentrations were performed with the Ultraviolet-Visible (UV-Vis) spectrophotometric instrument. The initial concentration of Fe in well water before treatment was 3.8 mg / L and manganese (Mn) was 5.07 mg / L. After aeration of 15, 30 and 45 minutes, the Fe concentration decreased to 3.20; 1.38 and 1.23 mg / L with the effectiveness of each treatment of 15.78; 63.68 and 67.63%, while Mn concentration was found to be 3.3; 2,1 and 1,7 mg / L with effectiveness of processing 34,91; 58.57 and 66.46% respectively. Further aeration-filtration well treatment at contact time 15, 30 and 45 minutes yields a final Fe concentration of 0.89; 0.62 and 0.28 mg / L with the processing effectiveness of 76.57 each; 83.68 and 92.63%, and final concentration of Mn of 4.4; 3,1 and 1,5 mg / L with processing effectiveness 13,21; 38.85 and 70.41%. Thus, the results obtained through aeration-filtration treatment on Fe and Mn levels only resulted in an effective decrease in Fe (92.63%) after 45 minutes. Keywords: Dug well, Aerasi-filtration, Aerator bubble, Iron content (Fe), Manganese content (Mn)