cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
EDUTECH: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
ISSN : -     EISSN : 24427063     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Arjuna Subject : -
Articles 229 Documents
STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DI PERGURUAN TINGGI Muhammad Arifin
EDUTECH Vol 3, No 1 (2017): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.078 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v3i1.990

Abstract

Manajemen perubahan sangat tepat dilakukan dalam meningkatkan disiplin utamanya pada perguruan tinggi. Sebab akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan dalam organisasi selalu berakibat dua hal yaitu perubahan menuju kebaikan dan perubahan menuju kehancuran. Kedua hal itu dapat terjadi karena beberapa sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar lembaga yang bersangkutan. Sebab, manajemen perubahan itu sendiri adalah merupakan proses, alat, dan teknik untuk mengelola orang-orang melalui proses perubahan untuk meningkatkan disiplin, sehingga tujiuan lembaga dapat tercapai.Kata Kunci: Strategi, Manajemen Perubahan, Disiplin
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Semester IV Pada Mata Kuliah ITL Di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fkip Umsu Rini Ekayati
EDUTECH Vol 1, No 02 (2015): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/edutech.v1i02.590

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar ITL mahasiswa FKIP UMSU Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau class-room action research yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklusnya akan melewati empat tahapan penelitian yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV-D Pagi FKIP UMSU Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Berdasarkan tahapan siklus yang dilaksanakan, diperoleh data bahwa pada tahap awal pra siklus, rata-rata hitung dari nilai hasil belajar Drama mahasiswa pada kelas IV-D Pagi masih berada pada level 60,00 (rendah) dengan persentase indikator ketuntasan sebesar 4,88%. Setelah dilakukan refleksin dan evaluasi, dimulailah siklus I (satu) dan diperoleh hasil adanya peningkatan nilai rat-rata hitung yang menjadi 61,22 dengan indikator ketuntasan mencapai 20 poin kemajuan. Pelaksanaan siklus I ini belum mampu mengatasi permasalaha yang ada. Maka, dilakukanlah siklus II berdasarkan hasil temuan di siklus I. Pada siklus II, diperolah hasil nilai rata-rata hitung ketuntasan yang telah meningkat secara signifikan yaitu 84,25 (tuntas). Ditambah lagi dengan nilai indikator ketuntasan yang sudah mencapai nilai kemajuan sebesar 35 poin kemajuan. Hal ini berarti bahwa metode STAD berpengaruh efektif untuk meningkatakan hasil belajar Drama mahasiswa semester IV-D Pagi dengan pesentase peningkatan 97,56%. Kata Kunci: Metode Kooperatif, STAD, Intoroduction to Literature
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA SUAP DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI Hidayat ,
EDUTECH Vol 3, No 2 (2017): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.034 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v3i2.1249

Abstract

The eradication of corruption could not be easy as assumed generally to do because of the system of government so far never priores the transparency and reliability vertically on primordialism which use the recruitment system, mutation and promotion on the base of nepotism to family, same of ethnic, and motion of political repayment. Kata Kunci : Korupsi, Suap, Pertanggungjawaban Pidana
Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Menggunakan Model AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri RantauPrapat T.P 2014/2015 Sri Hariani Manurung; Asrar Aspia
EDUTECH Vol 2, No 1 (2016): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.406 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v2i1.580

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar kubus dan balok di kelas VIII MTs Negeri RantauPrapat T.P 2014/2015.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri RantauPrapat, yaitu kelas VIII yang terdiri dari 45 siswa. Objek penelitian ini adalah menggunakan model AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri RantauPrapat T.P 2014/2015.Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah berupa menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa sebanyak 15 buah soal yang terbagi dalam tiga tes, yaitu tes awal, tes kemampuan siklus I dan tes kemampuan siklus II.Penelitian terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri 3 pertemuan. Rata-rata keseluruhan kreativitas belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 1,68 dalam kategori kurang dan meningkat pada siklus II yaitu sebesar 2,81 dalam kategori baik. Hasil kemampuan belajar pada siklus I adalah sebesar 44,00% atau sebanyak 11 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dengan nilai rata-rata 66,61. Pada siklus II ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 83,40% atau sebanyak 21 siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 dengan nilai rata-rata 78,92. Dalam siklus II ini pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal sudah terpenuhi Kata kunci:  Kreativitas, Hasil Belajar, Model AIR
Pentingnya Ketrampilan Mendengar Dalam Menciptakan Komunikasi Yang Efektif Ambar Wulan Sari
EDUTECH Vol 2, No 1 (2016): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.334 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v2i1.572

Abstract

Komunikasi merupakan kunci terpenting dalam membangun hubungan baik antar setiap individu. Komunikasi yang efektif sangat bergantung pada ketrampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Kita menyaksikan begitu banyak proyek atau program perusahaan macet ditengah jalan hanya gara-gara dis-komunikasi para anggotanya. Masalah yang paling sederhana dan sering muncul itu di karenakan kurangnya keterampilan mendengarkan dalam berkomunikasi. Keterampilan mendengarkan seharusnya mengiringi keterampilan bertanya dalam komunikasi yang efektif. Karena sebaik apa pun komunikasi terhadap seseorang tanpa diiringi dengan kemampuan mendengar maka komunikasi tidak efektif. Kemampuan mendengarkan secara aktif diartikan sebagai proses pemahaman secara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari pembicara yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara objektif. Komunikasi efektif adalah suatu kegiatan pengiriman makna (pesan) dari seorang individu ke individu yang lain di mana kegiatan tersebut dapat menghasilkan manfaat bagi kedua belah pihak. Komunikasi Efektif, inilah yang menjadi permasalah orang Indonesia sekarang mereka masih awam terhadap budaya komunikasi Efektif dan kurangnya ketrampilan mendengar dalam berkomunikasi yang mengakibatkan mereka lebih banyak “berpendapat untuk mengemukakan masalah” daripada “berpendapat untuk memecahkan masalah”. Tujuanpenelitian mengetahui pentingnya ketrampilan mendengar dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang di dasarkan pada data sekunder. Membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita harus: (1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication), (2) Memenuhi komitmen atau janji, (3) Menjelaskan harapan atau rencana yang akan di lakukan, (4) Meminta maaf denga tulus ketika membuat kesalahan, (5) Memperlihatkan integritas pribadi. Kata Kunci: Keterampilan mendengar, Komunikasi efektif
PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMK SWASTA PAB 8 SAMPALI TAHUN AJARAN 2016/2017 Khairul Alam; Faisal R. Dongoran
EDUTECH Vol 3, No 2 (2017): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.077 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v3i2.1246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengertahui apakah Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray(TSTS) dengan menggunakan Media Visual dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa Kelas XI SMK PAB 8 Sampali Tahun Pelajaran 2016/2017.            Teknik Analisis Data dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes dan lembar observasi. Untuk mengumpulkan data penelitian ini menggunakan tes dalam bentuk uraian. Dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Swasta PAB 8Sampali yang berjumlah 42 orang siswapada Tahun Pelajaran 2016/2017.            Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 siklus, yang setiap siklus nya mempunyai tahapan-tahapan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, danRefleksi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray ternyata dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada kompetensi dasar pencatatan transaksi kedalam neraca lajur. Setelah mengamati hasil belajar dari tes awal (sebelum menerapakan model pembelajaran Two Stay Two Stray) dari 42 siswa hanya 7 dengan persentase 16,67% orang mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Setelah menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray terjadi peningkatan hasil belajar yaitu pada siklus I terdapat 12 orang siswa yang tuntas dengan persentase 28,58% dan setelah siklus II menjadi 35 orang siswa yang tuntas dengan persentase 83,33% dengan katagori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI SMK Swasta PAB 8 Sampali tahun Ajaran 2016/2017.Kata Kunci : Model Pembelajaran Two Stay Two Stray  dan Meningkatkan  Hasil Belajar
Analisis Diskriminan Penggunaan Facebook di Kalangan Anak Remaja Dian Novianti Sitompul
EDUTECH Vol 4, No 1 (2018): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.589 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v4i1.1883

Abstract

Analisis Diskriminan Linear digunakan untuk mengklasifikasikan individu kedalam salah satu dari dua kelompok atau lebih Penelitian ini berisi tentang kajian pengguna aktif dan pengguna tidak aktif facebook. Yang menjadi responden adalah siswa-siswa SMP negeri 27 Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan antara siswa aktif menggunakan facebook dengan siswa yang tidak aktif menggunakan facebook yang terdiri dari variable keaktifan, frekuensi akses dalam menggunakan facebook, durasi dalam mengakses facebook, frekuensi upload foto/ video, frekuensi update status, dan frekuensi membagikan tautan. Variabel durasi dalam mengakses facebook, frekuensi upload foto/ video, frekuensi update status, dan frekuensi membagikan tautan merupakan variable pembeda antara pengguna aktif dan pengguna tidak aktif facebook. Hal ini terkait dengan fungsi facebook yang digunakan oleh berbagai kalangan dimana kemudahan mengakses penggunaannya akan berpengaruh terhadap jumlah keaktifan pengguna facebook. Terbukti dengan jumlah pengguna aktif facebook lebih besar dari pada yang tidak aktif. Model diskriminan yang terbentuk ternyata valid untuk digunakan karena tingkat ketepatannya cukup tinggi yaitu 75%.Kata Kunci: Facebook, Analisis Diskriminan,
Analisis Jumlah Pengangguran dan Ketenagakerjaan Terhadap Keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kota Medan Faisal R Dongoran
EDUTECH Vol 2, No 2 (2016): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.894 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v2i2.599

Abstract

Abstrak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) adalah bisnis yang masih dalam skala kecil dengan modal awal yang kecil dan jumlah pekerja masih terbatas. Namun, UKM bisa bertahan badai krisis dan UKM umumnya dapat menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang cukup besar, terutama di kota Medan. Dengan jumlah perusahaan (UKM) saat ini 99,8 dari jumlah usaha ekonomi di kota Medan mampu menyediakan lapangan kerja bagi 60.400.000 atau 87,5% dari total angkatan kerja secara keseluruhan. Tentu kehadiran dan peran UKM akan memberikan kesempatan untuk kemajuan ekonomi dan perbaikan situasi ekonomi baik di daerah dan di pusat. Dengan UKM memberikan kesempatan dalam pekerjaan, sehingga mengurangi tingkat pengangguran terbuka di kota Medan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis keadaan pengangguran dan lapangan kerja di bidang kota dan untuk menentukan peran UKM dalam menekan tingginya jumlah pengangguran di kota Medan, serta untuk menentukan seberapa jauh pengaruh dari jumlah UKM dalam pekerjaan dan mengurangi pengangguran di Bidang kota. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data skunder dari BPS dan Dinas Koperasi kota Medan. Metode pengujian menggunakan uji signifikansi. Dari hasil pengolahan data dalam penelitian menggunakan model multiple koefisien korelasi, hasil yang diperoleh diperkirakan sebagai berikut: R2 = 1.000, F Hitung = 5.05, Tabel F = 5,54, dengan kriteria ≤ F, F Hitung Tabel = Ho diterima, Hitung ≥ F Ho ditolak, Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa jumlah efek pengangguran dan signifikan terhadap kerja UKM di Kota Medan.Kata Kunci: UKMK, Penganggurn, Tenaga Kerja
KONSEP MULTIPLE INTELLIGENCES SYSTEM PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL WASHLIYAH 8 MEDAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Hairul Arifin
EDUTECH Vol 3, No 1 (2017): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.447 KB) | DOI: 10.30596/edutech.v3i1.986

Abstract

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif, metode penelitian yang digunakan untuk pencarian fakta pada obyek yang alamiah dengan interpretasi yang tepat. SMP Al Washliyah di kota Medan adalah  lembaga pendidikan/ sekolah binaan Yayasan Aljam’iyatul Washliyah  yang menerapkan konsep Multiple Intelligences. Implementasi Multiple Intelligences di sekolah ini secara global meliputi tiga tahap penting, yaitu input, proses, dan outputDesain  konsep  Multiple  Intelligences  yang diterapkan  di SMP Al Washliyah di kota Medan terletak pada tiga hal penting yaitu input, proses dan outputnya. Sekolah mampu mengubah kualitas akademis dan moral siswanya.
Tugas Dan Kewajiban Pemerintah Daerah Berdasarkan Sistem Pemerintahan Desentralisasi Julpikar SH
EDUTECH Vol 1, No 02 (2015): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/edutech.v1i02.586

Abstract

Paradigma yang terkandung dalam kebijakan desentralisasi sangat baik, tetapi masih memerlukan prasyarat komprehensif untuk berjalan secara optimal. Beberapa prasyarat ini, desentralisasi harus didukung oleh perencanaan yang matang dan kemampuan atau kapasitas berkelanjutan untuk menjalankannya, baik pada tingkat individu, organisasi, atau sistem pemerintah.Dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang lebih merata di seluruh tanah air, di usahakan keserasian laju pertumbuhan antar daerah dan di dalam masing-masing daerah. Untuk itu perlu di tingkatkan kelancaran perhubungan baik di satu daerah atau pulau maupun antar daerah dan antar pulau. Khususnya perlu diberikan perhatian yang lebih besar kepada pembangunan daerah-daerah yang relatif terbelakang. Sistem pemerintahan desentralisasi diharapkan mampu memiminimalisir kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya. Kata kunci: tugas dan kewajiban, pemerintah daerah, desentralisasi

Page 4 of 23 | Total Record : 229