cover
Contact Name
Rachma Wikandari
Contact Email
rachma_wikandari@mail.ugm.ac.id
Phone
+6285712601130
Journal Mail Official
agritech@ugm.ac.id
Editorial Address
Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
agriTECH
ISSN : 02160455     EISSN : 25273825     DOI : 10.22146/agritech
Core Subject : Agriculture,
Agritech with registered number ISSN 0216-0455 (print) and ISSN 2527-3825 (online) is a scientific journal that publishes the results of research in the field of food and agricultural product technology, agricultural and bio-system engineering, and agroindustrial technology. This journal is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies (PATPI).
Articles 1,286 Documents
Pengaruh Pemberian Kopi yang Diformulasikan dengan Antioksidan dan Gula Kelapa terhadap Tekanan Darah, MDA, dan SOD Serum Tikus Obesitas Hidayah Dwiyanti; Retno Setyawati; Siswantoro Siswantoro; Diah Krisnansari
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.086 KB) | DOI: 10.22146/agritech.50944

Abstract

Pengembangan kopi mix tinggi antioksidan dengan pemanis gula kelapa adalah salah satu alternatif untuk mensuplai antioksidan pada individu obese guna menekan stress oksidatif. Minyak sawit merah (MSM) yang kaya antioksidan ditambahkan dalam proses pembuatannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian minuman kopi mix gula kelapa terhadap tekanan darah, kadar SOD, dan MDA tikus obesitas. Penelitian eksperimental menggunakan 18 ekor tikus yang diinduksi menjadi obese dengan diet tinggi lemak (indeks Lee>0,3). Dibagi 3 kelompok (n=6), masing-masing mendapatkan perlakuan: (1) kopi mix gula tebu tanpa MSM = 0,45 g/200 g BB/ hari (P1); (2) kopi mix gula kelapa dengan MSM= 0,45 g/200 g BB/hari (P2); dan (3) kopi mix gula kelapa dengan MSM= 0,90 g/200 g BB/hari (P3). Intervensi dilakukan selama 2 minggu. Pengamatan terhadap perubahan berat badan, tekanan darah, kadar SOD, dan MDA serum (pre-post). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kopi mix gula kelapa dengan MSM pada tikus obese (P2 dan P3) secara nyata menurunkan tekanan darah (26,9% dan 40,6%), dan kadar MDA serum (35,3% dan 61,8%), serta menaikkan SOD serum (28,79% dan 53,66%), sebaliknya pada kelompok kopi mix gula tebu tanpa MSM terjadi peningkatan tekanan darah (2,9%) dan kadar MDA (1,9%), serta menurunkan kadar SOD (16,6%). Peningkatan berat badan pada kelompok kopi mix gula tebu non MSM secara nyata lebih tinggi (P1=7,8%), dibandingkan kelompok kopi gula kelapa dengan MSM (P2=6,7%; P3=4,4%). Kopi mix tinggi antioksidan dengan pemanis gula kelapa berpotensi sebagai pangan alternatif untuk menekan stress oksidatif pada tikus obesitas.
Kajian Keju Mozzarella Analog yang Disubstitusi dengan Pati Termodifikasi Gusnilawati Gusnilawati; Nur Wulandari; Eko Hari Purnomo
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.518 KB) | DOI: 10.22146/agritech.52777

Abstract

Keju mozzarella analog (KMA) merupakan keju mozzarella imitasi yang telah menjadi perhatian beberapa tahun terakhir. Namun, keju mozzarella analog memiliki umur simpan yang pendek karena tekstur dan regangannya tidak stabil pada suhu tinggi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan umur simpan keju mozzarella analog dengan mensubstitusi lemak menggunakan pati termodifikasi. Pada penelitian ini digunakan tiga tipe pati termodifikasi yaitu pati beras, pati jagung, dan pati kentang. Pada penelitian ini, kestabilan KMA terpilih dipelajari pada beberapa suhu penyimpanan berbeda yaitu 5 °C, 15 °C, 25 °C, dan 35 °C. Kekerasan dan daya regang merupakan parameter yang diamati selama penelitian. Keju mozzarella analog terpilih pada penelitian ini adalah KMA yang disubstitusi dengan 5% pati beras termodifikasi. Kualitas KMA menurun seiring dengan meningkatnya suhu penyimpanan. Paramater regangan menurun lebih cepat dari pada parameter kekerasan. Laju penurunan kualitas kekerasan dan regangan pada suhu 5 °C, 15 °C, 25 °C, dan 35 °C berturut-turut 0,017; 0,022; 0,105; dan 0,151% per hari dan 0,025; 0,028; 0,172; dan 0,222% per hari. Karakteristik penurunan kestabilan kekerasan dan regangan yang dipengaruhi oleh suhu disebut dengan energi aktivasi (Ea) adalah 14378,64 kal/mol dan 14507,73 kal/mol. Stabilitas KMA meningkat berturut-turut 31 hari (46%), 10 hari (34%), 3 hari (22%), dan 1 hari (15%) pada masing-masing suhu penyimpanan 5 °C, 15 °C, 25 °C, dan 35 °C. Kestabilan KMA terpilih pada suhu ruang (30 °C) meningkat 10%. Substitusi pati beras termodifikasi juga dapat mengurangi aw dari 0,95 menjadi 0,92.
Evaluasi Kualitas Mi Kering dengan Tepung Labu Kuning dan Tepung Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) sebagai Substitusi Sebagian Tepung Terigu Meda Canti; Michella Siswanto; Diana Lestari
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.685 KB) | DOI: 10.22146/agritech.53807

Abstract

 Mi kering merupakan salah satu jenis pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas. Hal tersebut menyebabkan peningkatan konsumsi tepung terigu sebagai bahan dasar mi. Selain itu dapat menyebabkan tingginya impor gandum di Indonesia. Tepung labu kuning merupakan salah satu bahan yang dapat menggantikan tepung terigu pada pembuatan mi kering. Kandungan karbohidrat tepung labu kuning tinggi. Namun karena proteinnya rendah, maka perlu penambahan protein dari luar, misalnya tepung ikan cakalang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat sensoris, fisik, dan kimia mi kering berbahan dasar tepung labu kuning dan tepung ikan cakalang sebagai substitusi sebagian tepung terigu. Formulasi pada pembuatan mi kering yaitu menggunakan rasio tepung terigu:tepung labu kuning sebesar 100:0; 90:10; 80:20; 70:30; 60:40 dan ditambahkan tepung ikan cakalang sebesar 0, 10, 20, 30, 40%. Mi kering yang dihasilkan kemudian dianalisis sifat sensoris, fisik, dan kimianya. Berdasarkan sifat sensorisnya, formulasi mi kering dengan tepung terigu:tepung labu kuning sebesar 80:20 masih dapat diterima oleh panelis. Rasio tepung ikan cakalang terbaik berdasarkan sifat fisik dan sensoris hingga 20%. Penambahan tepung ikan cakalang sebesar 20% menghasilkan mi kering dengan warna kuning, aroma, rasa, tekstur dan aftertaste yang masih dapat diterima panelis. Penambahan tepung ikan cakalang sebesar 10-40% akan meningkatkan nilai cooking loss, kekerasan, tetapi menurunkan nilai daya serap air, swelling index, tensile strength mi kering yang dihasilkan. Kandungan protein mi kering yang diformulasikan tepung ikan cakalang sebesar 20% meningkat sebesar 2,09 kali lipat, yaitu dari 12,03% db menjadi 25,10% db. Mi kering yang dihasilkan memiliki kadar air, abu, dan protein yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi Agroindustri: Studi Industri Tahu di Daerah Istimewa Yogyakarta Suhendra Suhendra; Endy Suwondo; Dyah Ismoyowati; Masayuki Matsuoka
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1076.174 KB) | DOI: 10.22146/agritech.54043

Abstract

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pada studi kelayakan pemilihan lokasi agroindustri dengan analisis finansial dan lingkungan belum banyak dilakukan, khususnya untuk kelayakan industri sekala kecil menengah di area permukiman. Penelitian ini bertujuan membuat rancang bangun sistem pendukung keputusan (SPK) pemilihan lokasi agroindustri dengan kombinasi analisis finansial dan spasial lingkungan. Studi dilakukan untuk penetapan lokasi industri tahu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian dilakukan melalui tahapan perancangan context diagram, hierarchical input process output (HIPO), dan data flow diagram. Sistem dirancang dengan 2 desain antarmuka: untuk user (interface front end) dan antarmuka oleh admin (interface back end). Hasil penelitian adalah prototype aplikasi pendukung keputusan berbasis website bernama IFSS (Industrial Feasibility Support System) dengan alamat domain http://ifssugmku.com/. Pemilihan lokasi industri dengan kriteria finansial dan lingkungan dilakukan untuk menentukan lokasi yang paling sesuai bagi pendirian industri. Uji coba sistem menunjukkan Kabupaten Gunungkidul merupakan lokasi dengan hasil kelayakan finansial tertinggi dengan nilai NPV (Rp) 879.520.243, sementara Kabupaten Bantul dan Kulon Progo merupakan daerah dengan sebaran lokasi terpilih tertinggi dari analisis lingkungan menggunakan teknik overlay.  Verifikasi dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan aplikasi, serta membandingkan sebaran lokasi keberadaan 14 sampel industri tahu di DIY dengan hasil pemilihan lokasi secara spasial pada ArcGIS Pro. IFSS adalah aplikasi untuk membantu memberikan petimbangan pemilihan lokasi industri secara finansial dan lingkungan.
A Multidimensional Approach in Assessing Geographical Indication Product Sustainability: Salak Pondoh Sleman Rizky Brisha Nuary; Mochammad Maksum; Anggoro Cahyo Sukartiko
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.053 KB) | DOI: 10.22146/agritech.57506

Abstract

Salak Pondoh Sleman (SPS) is an exotic fruit which has geographical indication certification, a sign indicating the unique characteristics inherent in a product due to the influence of its geographical origin. Its unique characteristics can only be found in certain areas. Thus, it is necessary to consider the concept of sustainable agricultural development of the product, involving several dimensions such as environmental, organizational, and technological. The study aimed to assess the sustainability of SPS as a product with geographical indication certification and identify the most influential sustainability attributes in the selected dimensions. A rapid appraisal method of the multidimensional scaling technique was performed to achieve the objective of this study, further mentioned as RAPSalacca. The result showed that the sustainability level of SPS plantation system was classified as ‘quite sustainable,’ with a sustainability index of 59.83. Furthermore, the sustainability analysis of the selected dimensions denoted the important attributes to the sustainability in each dimension, which is further explained in this paper.
Yeast Species and Bioactive-Compounds of Traditional Rice Wine Originated from Lombok Island, Indonesia I Nyoman Sumerta; Yeni Yuliani; Maya Komalasari; Ismu Purnaningsih; Atit Kanti
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.775 KB) | DOI: 10.22146/agritech.60287

Abstract

In fermented beverages, yeasts have been exploited for many years and are well-known as alcohol producers. In Indonesian traditional beverages, however, information about microbiology and potential bioactive-compounds of rice wine produced by the local people, especially in Lombok, are limited. The present study described the compounds of traditional rice wine including yeast species and its produced compounds that have biological activity. The yeast in rice wine was isolated using three growth agar media by serial dilution, selected the yeast colonies for molecular identification, and performed gas chromatography tandem with mass spectrometry for profiling the chemical compounds of the rice wine. The result indicated that the rice wine sold without distillation still contained Saccharomyces cerevisiae as the main alcohol producer. Meanwhile, at least six bioactive-compounds such as l-(+)-Ascorbic acid 2,6-dihexadecanoate, performic acid, octadecanoic acid, sulfurous acid, tetratriacontane, and eicosane were detected and reportedly related to antimicrobial, antiviral, anticancer, and other pharmacological activities. These findings could be the first step of studies on exploring Indonesian’s local rice wine as alcohol and bioactive-compound sources for health benefits.
Cover Vol. 42 No. 1 Cover Vol. 42 No. 1
agriTECH Vol 42, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.756 KB) | DOI: 10.22146/agritech.73681

Abstract

.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi Petani Beras Hitam Lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta Yanis Rahmasari Putri; Dyah Ismoyowati; Jumeri Jumeri
agriTECH Vol 42, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.634 KB) | DOI: 10.22146/agritech.42346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani DIY terhadap beras hitam lokal, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta mengetahui willingness to accept (WTA) petani. Persepsi petani terhadap beras hitam lokal beserta faktor-faktor yang memengaruhi serta WTA dapat menjadi rujukan untuk penyusunan strategi pemasaran. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik purposive dan snowball sampling melalui pemberian kuesioner dan wawancara kepada petani beras hitam di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. Dari hasil analisis data, diketahui bahwa dari aspek biaya produksi, risiko kegagalan, kebutuhan air dan nutrisi, keberlanjutan produksi, kemudahan pemeliharaan, dan umur tanaman beras hitam sama saja dengan varietas beras lain. Sedangkan dari aspek produktivitas beras hitam lebih rendah dibanding dengan varietas beras lainnya. Faktor yang paling memengaruhi persepsi petani adalah faktor harga dengan nilai eigenvalue 3,616, kemudian faktor distribusi (1,669), faktor sosialisasi (1,422), faktor biaya produksi (1,212) serta faktor keunggulan produk (1,060). Dari perhitungan WTA, harga minimum yang petani bersedia terima adalah Rp19.800,00.
Analisis Saluran Pemasaran dan Marjin Pemasaran Beras Hitam di Kabupaten Bantul 'Afiifah Aris Putri; Dyah Ismoyowati; Agung Putra Pamungkas
agriTECH Vol 42, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.546 KB) | DOI: 10.22146/agritech.42500

Abstract

Kabupaten Bantul merupakan penghasil beras hitam terbanyak di D.I. Yogyakarta. Saat ini sudah mulai masuk pesaing bisnis beras hitam dari luar D.I. Yogyakarta, sehingga pelaku bisnis beras hitam di Bantul perlu untuk meningkatkan daya saing supaya tetap dapat bertahan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi lembaga pemasaran, 2) mengetahui pola saluran pemasaran, 3) mengetahui besarnya marjin pemasaran dan bagian petani dari pemasaran beras hitam di Kabupaten Bantul. Penelitian menggunakan metode analisis deskriptif serta perhitungan nilai marjin pemasaran dan bagian petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran beras hitam di Kabupaten Bantul ada 4, yakni petani, pengepul, distributor dan pengecer. Pola saluran pemasaran beras hitam yang ada di Kabupaten Bantul terdapat 4 pola saluran pemasaran. Besarnya marjin pemasaran dan bagian petani saluran pemasaran 1 yakni Rp0 dan 100%, saluran pemasaran 2 Rp7.371 dan 65,72%, saluran pemasaran 3 Rp9.970 dan 60,12%, dan saluran pemasaran 4 Rp17.200 dan 40,10%.
Mutu Fisik Buah Salak Pondoh (Salacca edulis Reinw): Pengaruh Pelilinan dan Pengemasan Menggunakan Kantong Plastik Low Density Polyethylene Titiek Farianti Djaafar; Tri Marwati; Siti Dewi Indrasari; Retno Utami Hatmi; Nugroho Siswanto; Purwaningsih Purwaningsih; Indrie Ambarsari; Supriyadi Supriyadi
agriTECH Vol 42, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.46 KB) | DOI: 10.22146/agritech.55376

Abstract

Salak Pondoh (Salacca edulis Reinw) merupakan komoditi unggulan Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman. Buah salak Pondoh telah diekspor ke beberapa Negara. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pelilinan dan kemasan individu salak Pondoh menggunakan plastik Low Density Polyethylene (LDPE). Lima perlakuan pelilinan dan pengemasan, yaitu pengemasan individu buah (kantong LDPE) dengan pengemasan sekunder (kotak karton berlubang) (A), pengemasan individu buah (kantong LDPE) dengan pengemasan sekunder (keranjang plastik) (B), pelilinan dengan penambahan ekstrak lengkuas 5% dengan pengemasan sekunder (keranjang plastik) (C), pengemasan sekunder (keranjang plastik) (D), dan pengemasan dengan kotak karton berlubang (E). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kantong LDPE dengan kemasan sekunder keranjang plastik maupun karton berpengaruh positif dalam menurunkan susut bobot, mempertahankan tekstur dan warna daging buah. Pelilinan dengan penambahan ekstrak lengkuas 5% berpengaruh negatif pada penurunan susut bobot, mempertahankan kekerasan (tekstur) dan warna daging buah. Penggunaan kantong LDPE untuk pengemasan buah salak dapat mempertahankan umur simpan sampai hari ke-30 dengan susut bobot di bawah <10%.

Filter by Year

1980 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 43, No 3 (2023) Vol 43, No 2 (2023) Vol 43, No 1 (2023) Vol 42, No 4 (2022) Vol 42, No 3 (2022) Vol 42, No 2 (2022) Vol 42, No 1 (2022) Vol 41, No 4 (2021) Vol 41, No 3 (2021) Vol 41, No 2 (2021) Vol 41, No 1 (2021) Vol 40, No 4 (2020) Vol 40, No 3 (2020) Vol 40, No 2 (2020) Vol 40, No 1 (2020) Vol 39, No 4 (2019) Vol 39, No 3 (2019) Vol 39, No 2 (2019) Vol 39, No 1 (2019) Vol 38, No 4 (2018) Vol 38, No 3 (2018) Vol 38, No 2 (2018) Vol 38, No 1 (2018) Vol 37, No 4 (2017) Vol 37, No 3 (2017) Vol 37, No 2 (2017) Vol 37, No 1 (2017) Vol 36, No 4 (2016) Vol 36, No 3 (2016) Vol 36, No 2 (2016) Vol 36, No 1 (2016) Vol 35, No 4 (2015) Vol 35, No 3 (2015) Vol 35, No 2 (2015) Vol 35, No 1 (2015) Vol 34, No 4 (2014) Vol 34, No 3 (2014) Vol 34, No 2 (2014) Vol 34, No 1 (2014) Vol 33, No 4 (2013) Vol 33, No 3 (2013) Vol 33, No 2 (2013) Vol 33, No 1 (2013) Vol 32, No 4 (2012) Vol 32, No 3 (2012) Vol 32, No 2 (2012) Vol 32, No 1 (2012) Vol 31, No 4 (2011) Vol 31, No 3 (2011) Vol 31, No 2 (2011) Vol 31, No 1 (2011) Vol 30, No 4 (2010) Vol 30, No 3 (2010) Vol 30, No 2 (2010) Vol 30, No 1 (2010) Vol 29, No 4 (2009) Vol 29, No 3 (2009) Vol 29, No 2 (2009) Vol 29, No 1 (2009) Vol 28, No 4 (2008) Vol 28, No 3 (2008) Vol 28, No 2 (2008) Vol 28, No 1 (2008) Vol 27, No 4 (2007) Vol 27, No 3 (2007) Vol 27, No 2 (2007) Vol 27, No 1 (2007) Vol 26, No 4 (2006) Vol 26, No 3 (2006) Vol 26, No 2 (2006) Vol 26, No 1 (2006) Vol 25, No 4 (2005) Vol 25, No 3 (2005) Vol 25, No 2 (2005) Vol 25, No 1 (2005) Vol 24, No 4 (2004) Vol 24, No 3 (2004) Vol 24, No 2 (2004) Vol 24, No 1 (2004) Vol 23, No 4 (2003) Vol 23, No 3 (2003) Vol 23, No 2 (2003) Vol 23, No 1 (2003) Vol 22, No 4 (2002) Vol 22, No 3 (2002) Vol 22, No 2 (2002) Vol 22, No 1 (2002) Vol 21, No 4 (2001) Vol 21, No 3 (2001) Vol 21, No 2 (2001) Vol 21, No 1 (2001) Vol 20, No 4 (2000) Vol 20, No 3 (2000) Vol 20, No 2 (2000) Vol 20, No 1 (2000) Vol 19, No 4 (1999) Vol 19, No 3 (1999) Vol 19, No 2 (1999) Vol 19, No 1 (1999) Vol 18, No 4 (1998) Vol 18, No 3 (1998) Vol 18, No 2 (1998) Vol 18, No 1 (1998) Vol 17, No 4 (1997) Vol 17, No 3 (1997) Vol 17, No 2 (1997) Vol 17, No 1 (1997) Vol 16, No 4 (1996) Vol 16, No 3 (1996) Vol 16, No 2 (1996) Vol 16, No 1 (1996) Vol 15, No 4 (1995) Vol 14, No 3 (1994) Vol 14, No 2 (1994) Vol 14, No 1 (1994) Vol 13, No 4 (1993) Vol 13, No 3 (1993) Vol 13, No 2 (1993) Vol 13, No 1 (1993) Vol 12, No 4 (1992) Vol 12, No 3 (1992) Vol 12, No 2 (1992) Vol 12, No 1 (1992) Vol 11, No 4 (1991) Vol 11, No 3 (1991) Vol 11, No 2 (1991) Vol 11, No 1 (1991) Vol 10, No 4 (1990) Vol 10, No 3 (1990) Vol 10, No 2 (1990) Vol 10, No 1 (1990) Vol 9, No 4 (1989) Vol 9, No 3 (1989) Vol 9, No 2 (1989) Vol 9, No 1 (1989) Vol 8, No 4 (1988) Vol 8, No 3 (1988) Vol 8, No 2 (1988) Vol 8, No 1 (1988) Vol 7, No 2 (1987) Vol 7, No 1 (1987) Vol 6, No 1 & 2 (1986) Vol 5, No 1 & 2 (1985) Vol 4, No 2,3, & 4 (1984) Vol 4, No 1 (1984) Vol 3, No 3 (1982) Vol 3, No 1 (1982) Vol 2, No 4 (1981) Vol 2, No 3 (1981) Vol 2, No 2 (1981) Vol 2, No 1 (1981) Vol 1, No 3 (1980) Vol 1, No 2 (1980) Vol 1, No 1 (1980) More Issue