cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Equilibrium
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 02165287     EISSN : 26145839     DOI : -
Core Subject : Economy,
Jurnal EQUILIBRIUM merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Eonomi FKIP Universitas Kuningan yang memuat karya tulis dan penelitian ilmiah dosen dan mahasiswa dibidang ilmu kependidikan dan Ekonomi. Jurnal EQUILIBRIUM terbit setiap 6 bulan sekali yaitu edisi Januari dan Juli Jurnal EQUILIBRIUM ini sudah memiliki ISSN No. 0216-5287(cetak) dan ISSN 2614-5839 (online).
Arjuna Subject : -
Articles 152 Documents
Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan Suryani, Yeyen
Equilibrium Vol 10, No 19 (2014): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Subang Kabupaten Kuningan belum optimal,hal ini terlihat dari nilai rata-rata ujian akhir sekolah semester ganjil dalam mata pelajaran IPS Ekonomi masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM (70), keadaan tersebut menunjukkan hasil belajarnya rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan gain (pretes dan postes) pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan gain (pretes dan postes) pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan gain pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan yang berjumlah 72 siswa, terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa pada kelas kontrol. Instrumen penelitian menggunakan tes tertulis bentuk soal pilihan ganda sejumlah 20 butir soal. Selanjutnya dilakukan analisis instrumen dengan perhitungan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas soal. Setelah itu, dilakukan analisis data terhadap hasil pretes dan postes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu uji normalitas, homogenitas, uji-t, dan n-gain. Hasil data pretes menunjukkan bahwa tidak adanya penbedaan kemampuan awal antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum pembelajaran. Sedangkan data postes menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun peningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dari nilai gain kelas kontrol sebesar 0,43 dan kelas eksperimen sebesar 0,57. Dapat dilihat bahwa peningkatan gain jauh lebih tinggi pada kelas eksperimen, yaitu sebesar 0,14. Hal ini berarti terdapat perbedaan gain pembelajaran antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1) Dalam penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe time token, guru hendaknya memilih materi ajar yang bisa menimbulkan banyak permasalahan sehingga memicu siswa untuk berpendapat karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token merupakan metode yang mengharuskan siswanya mengemukakan pendapat, sehingga jika diberikan materi yang dapat merangsang semangat siswa berpendapat pada akhirnya akan menambah pengetahuan siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa.2) Guru dapat memilih berbagai media dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe time token. Kupon bicara dapat diganti dengan sesuatu yang lebih menarik lagi. Pemberian reward juga dapat disesuaikan. Dengan demikian siswa akan lebih semangat lagi dalam mengikuti pembelajaran tersebut. 3) Dalam menerapkan suatu metode pembelajaran seharusnya disesuaikan dengan kemampuan siswa, karena metode pembelajaran kooperatif tipe time token lebih mengutamakan peran aktif siswa dalam mengemukakan pendapat. Sehingga sebelum menggunakan metode ini sebaiknya siswa sudah memiliki pengetahuan terkait dengan materi yang akan disampaikan
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN DI FKIP UNIVERSITAS KUNINGAN Suryani, Yeyen; Setiawan, Iyan
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kinerja dosen melalui budaya organisasi dan kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja dosen, untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja dosen di FKIP Universitas Kuningan serta untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kuningan.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode penelitian survey. Populasi  dalam penelitian ini Dosen Tetap FKIP Universitas Kuningan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling. Teknik dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS for windows.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Besarnya pengaruh langsung dari budaya organisasi terhadap kinerja dosen , yaitu sebesar 1,016. Besarnya pengaruh langsung dari kepuasan kerja terhadap Kinerja Dosen, yaitu sebesar 0,044 . Secara simultan variabel budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja dosen berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen  sebesar 0,995 atau 99,5%.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja dosen mempunyai pengaruh yang signifikan. Maka disampaikan saran sebagai berikut : perlunya perbaikan dan peningkatan budaya organisasi sehingga meningkatkan kepuasan kerja dosen, agar perilaku dosen dapat menampilkan kinerja yang prima, maka perlu ditelaah dan dilakukan pembenahan terhadap faktor dalam dan luar individu yang akan berpengaruh terhadap kinerja. Dosen harus lebih menyadari akan peran dan fungsinya sebagai seorang pengajar dan pendidik sehingga sikap, semangat dan kepribadiannya sekiranya dapat menjadi contoh  bagi mahasiswanya.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KOMITMEN PROFESI GURU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA GURU (Survey pada Guru Ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Kuningan) Suhartini, Cucu
Equilibrium Vol 10, No 19 (2014): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap komitmen profesi guru ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Kuningan, (2) pengaruh budaya sekolah terhadap komitmen profesi guru ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Kuningan, (3) Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Kuningan, (4) pengaruh budaya sekolah terhadap kinerja guru ekonomi SMA Negeri di Kabupaten Kuningan, dan (5) pengaruh komitmen profesi guru terhadap kinerja guru ekonomi SMA Negeri di Kabupaten  Kuningan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Adapun untuk populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Ekonomi sebanyak 63 orang dari 19 SMA Negeri di Kabupaten Kuningan. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan seluruh populasi dari subjek penelitian sebagai sampel.  Dalam penelitian ini untuk jenis instrumen yang digunakan adalah jenis angket yang mengukur skala sikap dari Likert dengan 5 (lima) alternatif jawaban. Adapun Teknik analisis data yang digunakan  adalah dengan menggunakan path analysis (analisis jalur). Semua analisis dan perhitungan penulis menggunakan Program SPSS For Windows Versi 15.0.
PENGARUH POSITIONING DAN DIFERENSIASI TERHADAP BRAND SWITCHING PERBANKAN SYARIAH (studi kasus pada nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu kuningan) Masruroh, Rina
Equilibrium Vol 10, No 19 (2014): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya tingkat persaingan perbankan dan masyarakat yang telah terbiasa dengan sistem bunga membuat bank syariah di Indonesia tidak serta merta memenangkan hati nasabah. Banyaknya fenomena perilaku perpindahan merek perbankan merupakan bukti bahwa nasabah semakin sulit untuk loyal. Salah satu cara yang paling strategis adalah dengan memperkuat positioning dan Diferensiasi perbankan syariah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui positioning dan diferensiasi bank syariah serta brand switching nasabah bank syariah dan mencari tahu pengaruh positioning dan diferensiasi terhadap brand switching bank syariah baik secara parsial maupun secara simultan denganobjek penelitian berupa studi kasus pada nasabah Bank Muamalat Cabang Pembantu Kuningan.            Apabila positioning dipersepsi positif oleh nasabah dan didukung oleh diferensiasi yang kokoh sehingga memenuhi ekspektasi nasabah, maka bukan tidak mungkin bank syariah akan meningkatkan brandswitching bank konvensional ke bank syariah serta dapat menekan tingkat brandswitching bank syariah kepada bank konvensional.         Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pengolahan data dengan perhitungan frekuensi pada setiap alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert serta uji hipotesis menggunakan pearson product moment.Berdasarkan hasil penelitian, positioning dan Diferensiasi perbankan syariah dipersepsi baik oleh nasabah, hal ini ditunjukan oleh hasil perhitungan skor kriterium positioning 81,53 %, dan Diferensiasi 79,57% yang berada pada daerah kriterium tinggi dengan tingkat perpindahan merek 44,62% atau berada pada daerah kriterium sedang. Hasil perolehan nilai koefisien korelasi parsial antara positioning dan brand switching terbukti negative namun dengan derajat korelasi yang rendah yaitu -0,380 dengan derajat determinasi 0,04%,dan hasil perolehan nilai koefisien korelasi parsial antara Diferensiasi dan brand switching terbukti negative juga dengan derajat korelasi yang sedang yaitu -0,452 dengan derajat determinasi 44,9%. Selanjutnya berdasarkan perhitungan spss diperoleh pula koefisien determinasi variabel X1 (positioning) dan X2 (diferensiasi) secara simultan sebesar 19,9%. Dilihat dari tingkat perubahan menunjukan bahwa variabel dependen (positioning dan Diferensiasi) dapat dipengaruhi oleh variabel independent (brandswitching bank syariah) sebesar Y=89,684-0,005X1-056X2 dengan uji signifikansi berdasarkan 0,5 (kepercayaan 95%). Hasil pengujian tersebut menunjukan bahwa semakin kokoh positioning dan diferensiasi bank syariah maka akan semakin menurunkan tingkat brand switching bank syariah.
PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Suryani, Yeyen
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Kuningan. Hal ini dikarenakan guru jarang sekali melakukan pembelajaran yang inovatif yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa, sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa kurang optimal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pretest pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Kuningan. Untuk mengetahui perbedaan posttest pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Kuningan. Untuk mengetahui gain (pretest dan posttest) pembelajaran pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 4 Kuningan.Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) H1: Terdapat perbedaan pretest pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2) H1: Terdapat perbedaan posttest pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3) H1: Terdapat gain (pretest dan posttest) pembelajaran pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.       Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada pretest antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebelum pembelajaran. Sedangkan setelah pembelajaran terdapat perbedaan hasil posttest pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Adapun peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat dilihat dari nilai gain kelas eksperimen sebesar 0,50 dan kelas kontrol sebesar 0,21. Hal tersebut berarti terdapat gain (pretest dan posttest) pembelajaran pada kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari bukti diatas, dapat disimpulkan bahwa metode Problem Based Learning(PBL) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran penulis adalah sebagai berikut : 1) Guru diharapkan menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) sebagai variasi dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya pada konsep Ketenagakerjaan. 2) Dalam melaksanakan metode Problem Based Learning (PBL), guru diharapkan dapat mengorganisasi pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan kepada siswa sesuai dengan karakteristik materi dan siswanya. 3) Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan terbiasa menghubungkan konsep pada materi yang diajarkan dengan data dan fakta yang ada dilingkungan sekitar untuk lebih melatih kemampuan berpikir kreatifnya. 4) Metode Problem Based Learning (PBL) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam proses belajar mengajar di sekolah karena dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri 4 Kuningan.
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GARAWANGI (Pada Materi Ayat Jurnal Penyesuaian) Sunarti, Iin
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan belajar mengajar disekolah merupakan salah satu wujud dari pendidikan. Belajar merupakan suatu usaha yang menghasilkan perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik  sebagai hasil belajar atau prestasi belajar.  Dimana hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diajarkan oleh guru, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang akan digunakannya. Pemilihan metode pembelajaran harus mengacu pada keadaan dan kemampuan siswa agar metode pembelajaran yang digunakan dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.Metode pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah) merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan suatu permasalahan dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Metode ini cocok diterapkan pada mata pelajaran akuntansi,karena mata pelajaran ini menuntut siswa untuk dapat memiliki keterampilan dalam melakukan pencatatan seperti pencatatan kedalam jurnal, membuat kertas kerja dan sebagainya, yang mana keterampilan tersebut dapat dilatih setahap demi setahap.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Mikro Ekonomi Kompetensi Dasar Teori dan Biaya Produksi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Semester II Universitas Kuningan Ta Nuryatin, Atin
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemampuan kritis mahasiswa pada pengukuran awal (pretest) dengan pengukuran akhir (post test) pada kelas eksperimen, perbedaan kemampuan kritis mahasiswa pada pengukuran awal (pre test) dengan pengukuran akhir (posttest) pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional dan peningkatan kemampuan kritis mahasiswa setelah pengukuran akhir (post test).Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dan uji dua rerata karena penelitian ini adalah berupaya mengungkapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terhadap kemampuan berfikir kritis.Lokasi penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Semester II tahun akademik 2013/2014 yang berjumlah 62 siswa. Metode pengolahan data menggunakan uji t.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada pengukuran awal dengan akhir di kelas eksperimen dan kelas control, tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada pengukuran akhir antara kelas eksperimen dengan kelas control, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dengan model pembelajaran konvensional. Artinya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Pembelajaran yang aktif dapat memberikan pengalaman langsung untuk membangun pengetahuan sendiri yang melibatkan pembentukan konsep, aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul dalam memecahkan masalah sehingga pengembangan keterampilan berpikir kritis juga akan sangat mudah dikembangkan dari tahap yang rendah ketahap yang paling tinggi.
Pengaruh Konsep Diri Dan Efikasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi (Survei Pada Mahasiswa Pe Fkip Universitas Kuningan) Hartono, Asep Budi
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi merupakan hal yang penting dalam memelihara dan mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan”(Moh. Surya , 2004:63). Untuk menumbuhkan motivasi tidaklah mudah karena motivasi itu tumbuh dari individu itu sendiri. Apalagi motivasi untuk beprestasi, yang tentunya ini merupakan hal yang penting bagi para mahasiswa. Akan tetapi pada kenyataannya motivasi berprestasi mahasiswa Pendidikan Ekonomi masih rendah, hal ini dilihat dari masih banyak mahasiswa yang terlambat datang ke kampus, mahasiswa yang bolos tidak mengikuti kuliah, mahasiswa yang mencontek ketika ujian, mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas, mahasiswa yang tidur dikelas, dan mahasiswa yang ramai saat mengikuti perkuliahan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi, salah satunya adalah konsep diri dan efikasi diri.Beranjak dari paparan latar belakang penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Adakah pengaruh konsep diri terhadap motivasi berprestasi mahasiswa PE FKIP UNIKU? 2) Adakah pengaruh efikasi diri terhadap motivasi berprestasi mahasiswa PE FKIP UNIKU?Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanasi. Populasi penelitian sebesar 334 orang. Penentuan sampel mengikuti pada perhitungan rumus Slovin, maka diperoleh sampel sebanyak 182 orang. Validitas instrumen untuk variabel X1, X2 dan variabel Y diuji dengan menggunakan korelasi product moment angka kasar, sedangkan reliabilitas dengan menggunakan Spearman Brown dan Program SPSS 16 For Windows.Hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 24,3%, artinya motivasi berprestasi dipengaruhi oleh konsep diri dan sisanya 75,7% di jelaskan oleh faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. Sedangkan efikasi diri mempengaruhi motivasi berprestasi sebesar 26,8% , sedangkan sisanya 73,2 % ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.Pihak lembaga (kampus) khususnya para dosen harus lebih inten memberikan dorongan-dorongan kepada mahasiswa agar mereka giat dalam belajar bila perlu adanya program pemberian reward kepada mahasiswa berprestasi tentu bisa meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Selain itu salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa pihak lembaga bisa menyelenggarakan diklat-diklat atau workshop untuk para mahasiwa sesuai dengan program studi yang mereka pilih. Hal lainnya yaitu dengan mengarahkan mereka untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti ikutserta dalam organisasi mahasiswa (HIMA,BEM,BLM) dan Unit kerja mahasiswa (KOPMA, MENWA, PRAMUKA, dan lain-lain). Ini dimaksudkan agar waktu luang yang mereka miliki terisi dengan kegiatan-kegiatan positif dan tentu tidak lepas dari proses pembelajaran.
PENGEMBANGAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (STUDI KASUS PADA HMI CABANG KUNINGAN) Tania Pratiwi, Rani
Equilibrium Vol 10, No 19 (2014): Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi kemahasiswaan extra universiter tertua di Indonesia yang memiliki pengaruh cukup besar dalam sejarah NKRI. Dengan membawa nama besar dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia setiap anggota HMI Cabang Kuningan harus mampu berubah dan berkembang dari waktu ke waktu dalam menghadapi berbagai tantangan agar dapat terus berkibar dan eksis menjalankan perannya.Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengembangan Organisasi yang dapat diterapkan di HMI Cabang Kuningan untuk menghadapi tuntutan perubahan zaman melalui analisis Pengembangan Organisasi?Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket dan studi dokumentasi serta menggunakan analisis SWOT. Perkembangan yang terjadi di HMI Cabang Kuningan adalah status, tugas dan wewenang, kekuasaan dan perkembangan lainnya sesuai dengan AD/ART organisasi. Dari analisis SWOT diperoleh nilai kekuatan 3.38, kelemahan 3.01, peluang 3.58 dan ancaman 3.73. Maka, diperoleh nilai faktor internal 0.37 dan faktor eksternal -0.15. Sehingga, HMI Cabang Kuningan posisinya ada di Kuadran II dan cocok menerapkan strategi Threat and Strength (TS) dengan memanfaatkan/mengoptimalkan kekuatan (strength) untuk mengurangi berbagai ancaman (threats) yang mungkin melingkupi organisasi.Saran-saran dari penulis diantaranya mengantisipasinya beberapa pengurus yang tidak aktif harus mempertegas aturan yang berlaku dalam organisasi itu sendiri, untuk mengatasi kesulitan pendanaan, dengan kerja keras dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada melalui kerja sama dengan beberapa pihak terkait dapat mendukung kegiatan berjalan lancar, untuk mengatasi melemahnya wawasan ke-Islaman, dapat dilakukan dengan meningkatkan frekuensi kegiatan kajian ke-Islaman agar wawasan ke-Islaman anggota HMI semakin luas, Untuk meningkatkan  kedisiplinan organisasi diperlukan adanya peraturan yang tegas dan pelaksanaan sanksi yang jelas. Diharapkan ke depannya HMI Cabang Kuningan dapat memiliki sekretariat tetap untuk mendukung kelancaran perkembangan organisasi.
PROFIL LEARNING ORGANIZATION PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS KUNINGAN Tania Pratiwi, Rani
Equilibrium Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Equilibrium
Publisher : Equilibrium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah pada penelitian ini adalah bahwa mahasiswa kurang memahami konsep berorganisasi itu sendiri. Konsep organisasi yang harus mereka pahami adalah konsep organisasi pembelajaran. Sehingga, dalam menjalankan roda organisasi mereka seperti ”bingung”. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Kuningan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner,Hasil penelitian, maka dapat diketahui mengenai gambaran learning organization pada mahasiswa di Universitas Kuningan. Skor rata-rata diperoleh sebesar 4.1624, hal ini menunjukkan gambaran learning organization pada mahasiswa di Universitas Kuningan sudah baik. Berdasarkan hasil pengolahan angket dapat diketahui bahwa nilai rata-rata terendah terdapat pada indicator system thinking dengan nilai sebesar 4.0423 dan nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indicator mental models dengan nilai sebesar 4.4036.Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner, dapat kita ketahui bersama bahwa rata-rata nilai angket terendah diperoleh pada indicator personal mastery pada item No. 09. Maka, dalam hal ini perlu sekali meningkatkan kesadaran anggota organisasi dalam mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Selain itu, untuk pengembangan penelitian selanjutnya dapat ditekankan pada upaya peningkatan kemampuan system thinking. Selain itu, dapat juga dilihat pengaruhnya terhadap kompetensi, komitmen, kinerja, maupun variabel lainnya yang terkait.

Page 1 of 16 | Total Record : 152