cover
Contact Name
Padjrin
Contact Email
intelektualita@radenfatah.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
dhapadjrin@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains
ISSN : 23032952     EISSN : 26228491     DOI : -
Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains (Intelektualita Journal: Islamic, Social, and Science Studies) (ISSN: 2303 - 2952 ; e-ISSN: 2622-8491) is a journal published by Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Published articles come from young researchers (S1, S2 and S3 students) at regional, national, and even international levels who have broad insights in their respective fields of study.
Arjuna Subject : -
Articles 256 Documents
Pola Asuh Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam Padjrin Padjrin
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intelektualita.v5i1.720

Abstract

Orang tua dalam keluarga memiliki peran dan tanggung jawab terhadap anaknya. Setiap orang tua ingin mempunyai anak yang berkepribadian akhlak mulai atau yang saleh. Untuk mencapai keinginan tersebut, orang tua diharapkan untuk mengoptimalkan peran dan tanggung jawab sebagai orang tua terhadap anaknya. Mengasuh dan mendidik anak yang dilakukan orang tua dengan berbagai macam pola asuh seperti demokratis; otoriter; permisif; dan penelantar (acuh tak acuh). Pola asuh yang menjadi sorotan saat ini adalah pola asuh otoriter yang identik dengan tanpa kasih sayang, kekerasan, mengengkang anak, dan memaksa. Pola ini akan menjadikan batin anak tersiksa, krisis kepercayaan, potensinya tidak berkembang secara optimal, hingga mengalami trauma dan sebagainya. Pola asuh seperti ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang mengawali konsep kasih sayang dalam mendidik anak. Islam sebagai agama solutif terhadap permasalahan yang terjadi dalam keluarga tentang bagaimana mendidik anak sesuai dengan usia dan masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh ini telah dipraktikkan oleh Rasulullah Saw. Adapun pola asuh tersebut, yaitu: membimbing cara belajar sambil bermain pada jenjang usia 0-7 tahun; menanamkan sopan santun dan disiplin pada jenjang usia 7-14 tahun; dan ajaklah bertukar pikiran pada jenjang usia 14-21 tahun, dan sesudah itu lepaskan mereka untuk mandiri.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah dan Ketersediaan Koleksi untuk Kebutuhan Pengguna (User) Deni Pratama
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang peranan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Banyuasin meningkatkan ketersediaan koleksi dalam kebutuhan pengguna adalah 1) meningkatkan mutu dan kualitas perpustakaan itu tersendiri melalui ketersediaan koleksi; 2) meningkatkan koleksi sehingga menambah wawasan luas bagi penguna atau pemustaka itu sendiri; dan 3) menambahkan koleksi tersebut, lebih bermanfaat sehingga menarik minat membaca para pengunjung untuk berkunjung keperpustakaan. Adapun Program untuk meningkatkan kualitas ketersediaan koleksi perpustakaan umum di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah kabupaten Banyuasin sebagai berikut: 1) meningkatkan ketersediaan koleksi baik tercetak dan non tercetak; dan 2) melakukan kerjasama pihak perpustakaan umum dengan pihak lainnya. Faktor-faktor  Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Banyuasin dalam meningkatkan ketersediaan koleksi: 1) menanggapi tuntutan dari para pemustaka itu sendiri; 2) untuk memperbaruhi buku-buku yang  sudah lama; 3) untuk menambahkan jumlah koleksi yang kurang, Untuk memberikan kepuasan terhadap pemustaka; dan 4) untuk menjaga nilai informasi yang terdapat didalam koleksi. Kendala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Banyuasin  dalam meningkatkan ketersediaan koleksi adalah 1) terbatasnya dana yang ada atau anggaran perpustakaan umum; 2) kurangnya koleksi yang memadai; 3) terbatasnya ruang perpustakaan; dan 4) kurangnya rak koleksi.
Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai Fatimatus Zuhriah
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang bagaimana hasil belajar Qur’an Hadits siswa yang mengikuti TPA, bagaimana hasil belajar Qur’an Hadits siswa yang tidak mengikuti TPA, adakah perbedaan hasil belajar Qur’an Hadits antara siswa yang mengikuti TPA dengan siswa yang tidak mengikuti TPA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa yang megikuti TPA dan siswa yang tidak mengikuti TPA pada mata pelajaran Al-Qur’an hadits kelas II di MI Al-Mashri Pangkalan Balai. Setelah melakukan analisis maka didapatlah pencapaian hasil belajar Qur’an Hadits siswa yang mengikuti TPA di MI Al-Mashri Pangkalan Balai tergolong tinggi sebanyak 8 orang (26,67%), yang tergolong sedang sebanyak 16 orang (53,33%),  dan yang tergolong rendah sebanyak 6 orang (20%). Sedangkan pencapaian hasil belajar Qur’an Hadits siswa yang tidak mengikuti TPA di MI AL-Mashri Pangkalan Balai tergolong tinggi sebanyak 8 orang (33 %), yang tergolong sedang sebanyak 11 orang (44%), sedangkan yang tergolong rendah sebanyak 6 orang (24%). Dengan demikian ada perbedaan antara pencapaian hasil belajar Al-Qu’an Hadits siswa yang mengikuti TPA dengan siswa yang tidak mengikuti TPA. Berdasarkan analisa statistik, bahwa t analisa lebih besar dari pada t tabel, yang mana pada taraf signifikansi 5%  di dapat nilai sebesar 2,01 sedangkan pada taraf signifikansi 1%  didapat nilai sebesar 2,68. Dengan demikian dapat dilambangkan 2,01 < 0,64 < 2,68. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang mengikuti TPA dengan siswa yang tidak mengikuti TPA pada mata pelajaranAl-Qur’an Hadits kelas II di MPI Al-Mashri Pangkalan Balai. 
Studi Terhadap Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang Ditinjau dari Hukum Islam Siti Munawwaroh
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang pernikahan dini yang terjadi di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang. Faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini di Kecamatan Seberang Ulu I, yakni: faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor kemauan sendiri serta faktor pergaulan bebas. Sedangkan dampak-dampak pernikahan usia dini, yakni: pertama, pernikahan usia dini banyak berdampak bagi pelaku, orangtua, maupun bagi anak yang dilahirkannya. Kedua, berdampak bagi membina rumah tangga, dengan usia yang masih dini dan belum cukup dewasa maka memprihatinkan dalam menerima beban rumah tangga, apalagi dalam soal pekerjaan untuk menghidupi keluarga. Ketiga, berdampak juga bagi perempuan yang melahirkan, dengan usia yang cukup dini hal ini menyebabkan kehamilan mengalami resiko tinggi. Keempat, berdampak dengan persoalan hukum, secara langsung atau tidak mereka  yang masih   menikah   di   usia   dini   tidak   memungkinkannya memperoleh akta nikah karena belum memenuhi syarat administratif dari negara. Menurut Hukum Islam pernikahan usia dini tidak ada larangan. Islam hanya mengatur dan menetapkan baliqh sebagai syarat sahnya sebuah pernikahan. Sedangkan dalam undang-undang pernikahan menetapkan boleh melangsungkan pernikahan bila sudah mencapai 19 tahun bagi pria dan 16 tahun bagi wanita. Dan bila ingin menikah maka ada dispensasi dari pengadilan. Kemudian bagi yang melanggar peraturan pernikahan dini maka akan mendapat sanksi pidana dan denda uang sebanyak 6 juta rupiah.
Konsep Harga Lelang Barang Jaminan Gadai dalam Ekonomi Islam di Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang Susanti Susanti
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep harga lelang barang jaminan gadai dalam ekonomi Islam dan penerapan di Pegadaian Syariah Cabang Simpang Patal Palembang pihak pegadaian melakukan surve ke pasar setempat dan pasar pusat  untuk mengatur harga dasar lelang yang telah ditentukan dari pegadaian pusat. Harga dasar lelang adalah harga patokan untuk menentukan harga total minimal dari barang jaminan yang telah masuk tanggal lelang. Agar tidak menemukan kesalahan taksiran, barang ditaksir kembali untuk memperoleh harga penjualan lelang yang sebenarnya, harga lelang merupakan harga minimal pembelian suatu barang sehingga pembelian tidak boleh kurang dari harga tersebut. Biasanya barang yang telah masuk tanggal lelang pihak pegadaian memberitahukan kepada pihak nasabah bahwa barang jaminannya sudah jatuh tempo, jika nasabah dari barang jaminan tersebut tidak melakukan perpanjangan atau kompirmasi maka pihak pegadaian melakukan pelelangan terhadap barang jaminan tersebut. Dalam hal ini yang menjadi pelaksanaan lelang adalah pihak pegadaian dan yang menjadi pembeli adalah peserta lelang. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penetapan harga dalam ekonomi Islam dengan mempertimbangkan harga yang pantas yaitu harga yang adil yang memberikan perlindungan kepada nasabah. Dan konsep harga dalam sistem lelang adalah harga ditentukan oleh juru lelang melakukan surve ke pasar setempat dan pasar pusat. Tujuannya agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan pihak nasabah.
Konsep Bimbingan Konseling Islam dalam Mengatasi Remaja Terjerumus Dalam Perilaku Homoseksual Acen Dores
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan informasi teknologi, zaman globalisasi ini remaja sering mendengar media atau mendapatkan informasi yang salah satunya tentang bagaimana cara remaja bergaul, sehingga rasa ingin tahu remaja tersebut mendorong jiwanya untuk melakukan hal-hal baru yang mereka anggap menyenangkan. Lebih terkejutnya lagi remaja yang suka sesama jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja konsep bimbingan konseling Islam dalam mengatasi remaja terjerumus dalam prilaku homoseksual. Faktor-faktor yang menyebabkan remaja terjerumus dalam perilaku homoseksual adalah faktor lingkungan, faktor keluarga, media informasi, faktor pola asuh, faktor biologis dan faktor ekonomi. Dari penelitian tersebut untuk mengatasi remaja yang terjerumus dalam perilaku homoseksual yaitu menggunakan penanganan individual yaitu yang ditangani sendiri melalui konselor atau psikolog beserta menggunakan konsep pemberian petunjuk atau nasehat dari konselor dan juga bimbingan konseling Islam yang mana menangani individual yang menggunakan metode dakwah Fardiyah yang membentuk pribadi muslim yang sempurna.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Ditinjau dalam Pandangan Syari’ah di Restoran Abdullah HAR Cabang Palembang Zamzami Zamzami
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenaga kerja merupakan sumber daya yang terpenting tanpa mengesampingkan sumber daya yang lain sehingga manajemen perusahaan perlu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sumber daya ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam perusahaan tenaga kerja haruslah dilindungi dan diberi perhatian yang khusus, serta memberikan gaji yang layak sesuai dengan propesi yang dijalani karyawan tersebut dan tidak memebedakan karyawan yang satu dengan yang lain agar tidak terjadi kecemburuan sosial yang mengakibatkan perselisian antara karyawan dan pemilik usaha. Hal ini sesuai dengan konsep ekonomi Islam yang menjunjung tinggi keadilan konsep maslahah.
Uji Kandungan Formalin Pada Buah Pepaya (Carica papaya L.) dan Buah Nanas (Ananas comosus L.) yang Dijual di Lingkungan UIN Raden Fatah Palembang Vini Khasianturi
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buah merupakan produk yang berdaya guna antara lain sebagai penunjang gizi masyarakat, sumber pendapatan, serta menyerap tenaga kerja bila diusahakan secara intensif. Penelitian ini bertujuan menguji ada atau tidaknya kandungan formalin pada buah pepaya dan buah nanas yang dijual dilingkungan UIN Raden Fatah Palembang. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif berupa uji organoleptik dan uji warna dan metode eksperimen berupa uji kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil dari uji organoleptik dengan parameter warna, aroma, dan tekstur terdapat perbedaan pada sampel buah dari pedagang buah yang berbeda. Uji warna dilakukan dengan menggunakan pereaksi Schiff. Hasil uji warna menunjukkan semua sampel tidak mengandung formalin, ditandai dengan larutan berwarna kuning. Uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer. Hasil dari uji kuantitatif menunjukkan semua sampel yang di uji teridentifikasi formalin. Kadar formalin tiap sampel berbeda. Kadar formalin paling kecil yaitu 0,0007 ppm pada buah pepaya di pedagang A dan kadar formalin paling tinggi sebesar 0,0025 ppm pada buah nanas di pedagang.
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Agama Buddha Firmansyah Firmansyah
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buddha merupakan agama ardhi atau agama bumi, Agama telah menjadi ada sebagai hasil dari perjuangan manusia untuk memecahkan masalah dasar kehidupan, yaitu penderitaan."Jika tidak ada kelahiran, pembusukan dan kematian," kata Buddha, "Yang Tercerahkan mungkin tidak terjadi di dunia dan ajaran-ajarannya tidak akan menyebar di luar negeri.". Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada manusia sejak lahir yang di anugerahkan Tuhan untuk manusia. Dalam agama Buddha terdapat sekelompok kode-kode moral yang melarang membunuh, mencuri, berbohong, memakan makanan yang haram, merusak dan melakukan hubungan seks, demi mencapai enam kesempurnaan: kemurahan hati, moralitas, kesabaran, keberanian, konsentrasi dan kebijaksanaan. Adapun kesimpulan dalam pembahasan ini bahwa dalam perspektif Buddhis, Hak Asai Manusia tidak hanya menyangkut interaksi antar-umat manusia, tetapi juga berhubungan dengan alam sekitarnya.
Pengaruh Pembentukan Karakter dengan Kecerdasan Spiritual di SMA Negeri 22 Palembang Ridho Nurul Fitri
Intelektualita Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas tentang Fakta yang ada di lapangan menunjukkan adanya karakter yang rendah sehingga menyebabkan rendahnya juga tingkat kecerdasan spiritual siswa anggota osis terlihat pada fenomena banyaknya siswa yang kurang disiplin, kurang santun, kurang bertanggungjawab, kurang perduli sehingga menyebabkan siswa kurang baik kecerdasan spiritualnya. Hasil analisis yang diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0,710 dan signifikansi p = 0,000 (p < 0,01) bahwa hipotesis terbukti, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pembentukan karakter dengan kecerdasan spiritual dalam kegiatan osis pada seluruh anggota osis yang aktif di SMA Negeri 22 Palembang. Adapun hasil sumbangan yang diberikan pembentukan karakter terhadap kecerdasan spiritual sebesar 50,4%, sedangkan 49,6% lainnya ditentukan oleh hal lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

Page 1 of 26 | Total Record : 256