cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertambangan
ISSN : -     EISSN : 29863910     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2016)" : 16 Documents clear
RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUBARA UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI PIT 3000 BLOCK 1A NORTH BLOCK QUARTER II TAHUN 2015 DI PT. TRUBAINDO COAL MINING PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nur Sasongko; Eddy Winarno; Sugeng Koesnaryo; Wawong Dwi Ratminah
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Trubaindo Coal Mining memiliki wilayah IUP Operasi Produksi seluas 23.650 Ha. Permasalahan pada penelitian ini ialah PT. Trubaindo Coal Mining perlu melakukan perancangan penambangan yang meliputi perencanaan jadwal pembongkaran lapisan tanah penutup dan Batubara khususnya di Pit 3000 Block 1A North Block untuk Quarter II Tahun 2015.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan teknis penambangan jangka pendek pada Pit 3000 Block 1A North Block Quarter II Tahun 2015. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Mine Engineering PT. Trubaindo Coal Mining cadangan Batubara yang ada di Pit 3000 Block 1 A North Block sebesar 857.000 Ton dengan volume tanah penutup sebanyak 6.035.000 Bcm. Target produksi Batubara yang ditentukan oleh perusahaan adalah sebesar 304.500 Ton untuk Quarter II Tahun 2015 dengan nisbah pengupasan (SR) 8,03:1.Geometri lereng penambangan berdasarkan rekomendasi geoteknik untuk tinggi jenjang adalah 10 m, lebar jenjang 5 m, kemiringan jenjang tunggal High Wall 70o, kemiringan jenjang tunggal Low Wall 30°, tinggi jenjang keseluruhan adalah 70 m. Lebar jalan angkut adalah 20 m untuk jalan lurus dan 25 m untuk jalan tikungan dengan nilai superelevasi 4% dari lebar jalan.Hasil yang diperoleh untuk penjadwalan produksi batubara dan tanah penutup pada daerah penelitian yang dilakukan per bulan selama Quarter II Tahun 2015 adalah :Bulan April 2015 produksi batubara sebesar 95.563 Ton, pengupasan tanah penutup sebesar 736.274 Bcm dengan stripping ratio (SR) 7,70:1.Bulan Mei 2015 produksi batubara sebesar 107.522 Ton, pengupasan tanah penutup sebesar 876.727 Bcm dengan stripping ratio (SR) 8,15:1.Bulan Juni 2015 produksi batubara sebesar 107.192 Ton, pengupasan tanah penutup sebesar 850.789 Bcm dengan stripping ratio (SR) 7,94:1.Kata Kunci :rancangan teknis penambangan
KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN TANAH PENUTUP BATUBARA DI BANKO BARAT PIT 1 PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE Wahyu Aryando; Wawong Dwi Ratminah; Sudarsono Sudarsono
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Bukit Asam merupakan perusahaan tambang batubara milik negara yang memiliki daerah operasi di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Dengan izin usaha Pertambangan 15.421 Ha. Pada saat ini PT. Bukit Asam untuk Unit Penambangan Tanjung Enim (UPTE) beroperasi di empat lokasi (site), yaitu Tambang Air Laya (TAL), Muara Tiga Besar Utama (MTBU), Muara Tiga Besar Selatan (MTBS) dan Banko. Tambang Banko terdiri dari Tambang Banko Barat dan Tambang Banko Tengah. Tambang Banko Barat juga dibagi lagi menjadi menjadi dua bagian daerah penambangan yaitu Banko Barat Pit 1 (meliputi pit 1 barat dan pit 1 Timur)  dan Banko Barat Pit 3 (meliputi pit 3 Barat dan pit 3 timur).Kegiatan penambangan batubara di PT. Bukit Asam, Tbk Unit Penambangan Tanjung Enim (UPTE) dilakukan dengan menggunakan metode strip mining. Target produksi lapisan tanah penutup batubara di Banko Barat Pit 1 sebesar 350.000 BCM/bulan ,sedangkan produksi lapisan tanah penutup batubara yang terealisasi saat ini adalah sebesar 259.616, 7 BCM/bulan.Kegiatan penambangan PT. Bukit Asam di Banko Barat Pt 1 dilakukan dengan menggunakan kombinasi excavator dan truck. Setiap lapisan di Banko Barat Pit 1 memiliki kekerasan material yang masih bisa digaru menggunakan ripper (bulldozer Caterpillar D9R dan D8R), alat muat material yang digunakan yaitu excavator dengan tipe Caterpillar 385C, dan alat angkut material yang digunakan yaitu Dump Truck tipe 773E dan Scania P420. Keberadaan alat mekanis ini sangat penting dalam upaya mengejar target produksi yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri. Pentingnya memperkirakan produksi dari alat muat dan alat angkut ini karena ada keterkaitan dengan target produksi yang harus dicapai oleh perusahaan, serta hubungan antara sasaran produksi dengan produksi alat juga akan menentukan jumlah alat muat dan alat angkut yang harus dipakai guna memenuhi target tersebut.Kata Kunci: Bukit Asam, Produktivitas, Alat Angkut, Alat Muat
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI TAMBANG BATUBARA PT. RIAN PRATAMA MANDIRI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ardyan Febrianto; Edy Nursanto; Dwi Poetranto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Rian Pratama Mandiri (RPM) adalah salah satu perusahaan kontraktor pertambangan yang bergerak dalam penambangan batubara. PT. Rian Pratama Mandiri melaksanakan kegiatan penambangan di lokasi izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) site Asam-Asam Timur milik PT. Arutmin Indonesia dengan luas area 2.498 Ha di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Sistem penambangan yang dipakai adalah open pit mining.Pit RPM adalah salah satu pit yang ada di PT. Rian Pratama Mandiri. Kegiatan penambangan dimulai dengan melakukan pengupasan overburden sebelum melakukan coal getting. Dalam melakukan pengupasan overburden di pit RPM, peralatan yang digunakan adalah backhoe Doosan S500LC-V dengan kapasitas bucket 3,2 m3 yang menggunakan metode pemuatan single back-up dan top loading. Alat angkut yang digunakan adalah truk jungkit Hino 700ZS 4141 dengan kapasitas bak 18 m3. Pit RPM akan meningkatkan nilai stripping ratio sehingga target produksi pengupasan overburden yang harus dicapai adalah 515 BCM/jam.Perhitungan produksi pengupasan menggunakan simulasi teori antrian yang memasukkan parameter waktu tunggu alat angkut pada waktu edar alat angkut. Setelah dilakukan perhitungan dengan simulasi teori antrian diketahui produksi pengupasan saat ini yaitu 385,00 BCM/jam dengan angka keserasian kerja alat pada fleet 1 0,64; fleet 2 0,81 dan fleet 3 0,68. Faktor teknis yang mempengaruhi produksi adalah kondisi kerja, volume penggalian serta pemuatan, efisiensi operasi dan keserasian kerja alat. Rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan produksi yaitu perbaikan geometri jalan dan area pemuatan yang tidak sesuai standar, penambahan jumlah curah bucket pada material claystone dari 4 curah menjadi 5 curah, mengurangi hambatan kerja mekanis dan operasi, dan penambahan jumlah alat angkut masing-masing satu unit pada fleet 1 dan fleet 3. Produksi pengupasan berdasarkan simulasi dengan teori antrian akan meningkat menjadi 520,38 BCM/jam dengan angka keserasian kerja alat pada fleet 1 1,01; fleet 2 0,97 dan fleet 3 0,91.Kata kunci: Produksi Overburden, Alat Gali-Muat, Alat Angkut, Simulasi Antrian
ANALISIS KETIDAKSTABILAN LERENG PADA KUARI TANAH LIAT DI MLIWANG PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TUBAN JAWA TIMUR Galih Nurjanu; Priyo Widodo; Ketut Gunawan
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Penelitian dilakukan pada penambangan lereng aktual lempung Mliwang Blok G3 dengan menggunakan metode kuari. Penelitian ini bertujuan untuk member rekomendasi  dalam mengantisipasi terjadinya kelongsoran lereng.Analisis kestabilan lereng dilakukan dengan menggunakan metode Bishop simplified. Data masukan berupa kohesi, sudut geser dalam dan bobot isidiperoleh dari pengujian sampel tanah di Laboratorium Mekanika Tanah. Penentuan faktor keamanan minimum menggunakan pedoman dari Departemen Pekerjaan Umum yaitu >1,35 untuk lereng tunggal serta >1,5 untuk lereng keseluruhan.Berdasarkan nilai FKnya ditemukan ketidakstabilan lereng pada lereng keseluruhan dengan tinggi 24,03 m dan sudut kemiringan lereng 16° memiliki nilai FK 1,256 pada kondisi jenuh. Pada lereng tunggal untuk lapisan sub soli, lempung pasiran dan lempung memiliki nilai FK diatas 1,35 yang berarti aman begitu juga untuk lereng keseluruhan dalam kondisi kering memiliki FK diatas 1,5.Perbaikan goemetri lereng perlu dilakukan karena pada kondisi jenuh, lereng akan mengalami longsor. Rekomendasi lereng dibuat berdasarkan parameter batuan penyusun lereng pada saat runtuh. Rekomendasi yang disarankan untuk geometri lereng adalah dengan tinggi jenjang tunggal 1 m, lebar jenjang tunggal   3 m, dan besar sudut kemiringan jejang tunggal 18°, sedangakan untuk geometri keseluruhannya adalah dengan tinggi 24 m dan sudut overallnya 10°, sehingga FK yang semula 1,256 menjadi 1,512Hasil analisis menyimpulkan bahwa penyebab ketidakstabilan lereng adalah faktor geometri lereng dan kondisi air permukaan, sedangkan kegiatan untuk menjaga kestabilan lereng pada daerah penelitian adalah penanganan air permukaan dan penanaman rumput yang merambat. Dalam merancang suatu lereng penting untuk melakukan analisis kestabilanya, sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan buruk yang dapat terjadi.Kata Kunci : Lereng keseluruhan, nilai FK, bishop simplified
PENERAPAN GEOLISTRIK – RESISTIVTY 2D DAN BANTUAN PROGRAM GEOSOFT UNTUK ESTIMASI SUMBERDAYA ANDESIT DI PT. MDG KULONPROGO – DIY Winda Winda
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari lokasi penambangan batu andesit seluas 40 Ha yang kelihatannya prospek seluas 16 Ha. sehingga penyelidikan dikonsentrasik di lokasi ini yang terletak  di dusun Sonyo, desa Jatimulyo  kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akan tetapi PT. MDG mengalami kendala karena dijumpai batuan breksi yang ada di area percobaan penggalian batu andesit. Selain itu masalah penyebaran dan kedalaman endapan batu andesit tersebut belum diketahui secara pasti.Untuk itu perlu dilakukan penyelidikan dengan metode geolistrik khususnya Resistivity-2D. Hal ini dikarenakan dengan metode Resistivity-2D dapat digunakan untuk pendugaan jenis batuan berdasarkan nilai tahanan jenis (resistivity). Lantas diterapkan model 2D mengingat penyebaran endapan batuan andesitnya  tidak merata dan setempat-setempat. Kemudian Perusahaan menginginkan diketahui potensinya maka perhitungan estimasi sumberdaya akan dilakukan dengan bantuan program geosoft. Pemakaian program ini bisa dlakukan bilamana kontras nilai tahanan jenis batuan sangat mencolok, misalnya tanah lempung dengan batu andesit kelihatan sekali bedanya, yaitu tanah lempung nilai tahanan jenisnya rendah sedangkan batu andesit nilai tahanan jenisnya tinggi. Namun bilamana dijumpai  andesit dan breksi bersamaan, maka sulit interpretasinya karena sama-sama  batu dan nilainya hampir sama.Oleh karena itu perlu kejelian dalam intepretasinya dan setelah jenis batuannya sudah dapat dibedakan dari 7 line penampang Resistivity-2D, maka langkah selanjutnya menghitung sumberdaya dari masing-masing batu tersebut.  Dalam penelitian ini hasil perhitungan sumberdaya diklsafikasikan menjadi 3 jenis batuan, yaitu volume untuk breksi adalah 1.893.000 m3, batuan andesit lapuk diduga 527.000 m3, dan pendugaan batuan andesit fresh atau massive adalah 581.000 m3.Kata kunci : breksi, andesit, geolistrik, resitivity-2D, geosoft, dan sumberdaya.
POTENSI SERTA NERACA SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATU ANDESIT DI KABUPATENKULON PROGO D.I. YOGYAKARTA Muhammad Lazuardi Prasadewo; Abdul Rauf; Indun Titisariwati
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pertambangan di Yogyakarta kini semakin maju salah satunya adalah kegiatan pertambangan batu andesit di Kabupaten Kulon Progo. Potensi batu andesit di Kabupaten Kulon Progo ini cukup besar. Kondisi seperti ini sangat memungkinkan terbukanya kesempatan bagi investor untuk menanamkan modalnya guna mengelola batu andesit. Batu Andesit di Kabupaten Kulon Progo terdapat di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Kokap, Nanggulan, Girimulyo, Samigaluh dan Pengasih.Potensi sumberdaya teridentifikasi batu andesit di Kabupaten Kulon Progo memiliki jumlah yang besar yaitu 5.015.653.013 ton. Potensi sumberdaya batu andesit berada di 5 Kecamatan. Potensi sumberdaya batu andesit tidak lepas dari pemanfaatan batu andesit itu sendiri, pemanfaatan akan menyesuaikan dari nilai kualitas batu andesit yang ada. Kegiatan pertambangan batu andesit sudah dilakukan sekitar selama 4 tahun  terakhir ( 2011, 2012, 2013, 2014 ) tercatat sejumlah 1.096.060 ton.Penyusunan neraca sumberdaya batu andesit di Kabupaten Kulon Progo mengikuti Petunjuk Teknis Neraca Sumberdaya Alam Spasial Nasional Buku 4 Penyusunan Sumberdaya Mineral dan Batubara Spasial tahun 2011. Tahapan penyusunan inventarisasi potensi sumberdaya batu andesit di Kabupaten Kulon Progo, inventarisasi ini menjadi data sumberdaya awal yaitu aktiva setelah dikalikan dengan harga jual batu andesit pada saat ini. Pemanfaatan atau produksi batu andesit akan mengisi kolom pasiva setelah dikalikan dengan harga batu andesit saat ini. Nilai aktiva yang sudah ada kemudian dikurangi dengan nilai pasiva untuk mendapatkan nilai saldo akhir neraca sumberdaya batu andesit. Dari hasil penelitian neraca serta potensi sumberdaya batu andesit di Kabupaten Kulon Progo didapat nilai aktiva sebesar Rp. 55.172.183.143.000,- dan pasiva sebesar Rp. 30.141.650.000,-   didapat  saldo  akhir   sumberdaya   batu   andesit   sebesarRp. 55.142.041.493.000,- pada tahun 2014. Dari hasil ini dapat dilihat peningkatan potensi di sektor usaha pertambangan batu andesit dalam peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Kulon Progo bila dikelola dengan baik dan benar.Kata Kunci : Sumberdaya, Neraca Sumberdaya
FEASIBILITY STUDY PROJECT MANAGEMENT Aldin Ardian
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In today’s world, earth resources, for examples mineral and coal, is exploited to fulfill human needs. Unfortunately, there are also negative consequences in order to excavate the raw material. For instances, environment, socio-economic, and safety are the concepts need to be contemplated for people, investor, and government prosperity. Therefore, the government of Indonesia issued the regulation; hence every investor who will exploit the mineral and coal deposit in Indonesia has to submit environment, feasibility study (FS), and reclamation and mine closure documents in advance.Mining projects are able to accelerate regional development economically even socially, whether it is held in the downtown or countryside. Its infrastructure can be constructed occasionally and local people living standard can be empowered by company’s CSR (Corporate Social Responsibility), also in government perspective, it may increase government income by its tax and non-tax state revenue. Unfortunately, some cases and some companies have the documents as their obstacle to begin excavate the mineral or coal reserve in Indonesia. One of those documents, Feasibility Study document, is finished mostly in more than 6 months.In this research will discuss about optimization in making FS document. It will be tried to optimize by using Network Planning and Critical Path Method to analyze the possibility in efficiency.Keywords: Feasibility Study, Network Planning, Critical Path Method, Optimization.AbstrakDewasa ini, sumber daya bumi, seperti mineral dan batubara, dieksploitasi demi memenuhi kebutuhan manusia. Sayangnya, terdapat dampak negative sebagai konsekuensi dari penambangan sumber daya tersebut. Sebagai contoh, lingkungan, sosial-ekonomi, dan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan konsep yang perlu kita perhitungkan untuk kemakmuran masyarakat, investor atau pengusaha, dan bagi pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan peeraturan dimana setiap investor yang akan menanamkan modalnya dalam dunia pertambangan diwajibkan membuat dokumen lingkungan, studi kelayakan, dan rencana reklamasi dan rencana penutupan tambang.Kegiatan usaha pertambangan dapat mempercepat pengembangan wilayah secara ekonomi maupun sosial, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pembangunan infrastruktur dan taraf hidup masyarakat dapat dikembangkan dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang digagas oleh perusahaan, lebih jauh lagi, dilihat dari sudut pandang pemerintah, hal ini mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dengan adanya pajak maupun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sayangnya, pada beberapa kasus dan perusahaan dengan adanya regulasi pembuatan dokumen-dokumen tersebut merupakan pengahalang bagi perusahaan untuk memulai usaha kegiatan pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. Sebagian besar, dokumen Studi Kelayakan (FS) baru dapat diselesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulan.Pada penelitian ini akan dibahas tentang optimasi dalam pembuatan dokumen Studi Kelayakan. Pada penelitian ini pula akan dioptimalisasikan pembuatan dokumen Studi Kelayakan menggunakan Network Planning dan Critical Path Method untuk menganalisis kemungkinan-kemungkinan efisiensinya.Kata Kunci: Studi Kelayakan, Network Planning, Critical Path Method, Optimalisasi. 
KAJIAN TEKNIS DIMENSI KOLAM PENGENDAPAN DI SETTLING POND 71 C PT. PERKASA INAKAKERTA KECAMATAN BENGALON KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Isnaeni Isnaeni; Untung Sukamto; Gunawan Nusanto; Sudaryanto Sudaryanto
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Perkasa Inakakerta adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara, berlokasi di Bengalon, Provinsi Kalimantan Timur. Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem penambangan terbuka. Lokasi penelitian berada di Settling Pond 71 C. Pengukuran parameter kualitas air dilakukan terlebih dahulu sebelum dialirkan keperairan bebas. Adapun parameter yang diukur adalah pH 6-9, TSS < 300 Mg/l, Besi (Fe) < 4 Mg/l dan Mangan (Mn) < 7 Mg/l dengan menggunakan kertas lakmus, TSS meter dan Colorimeter DR 890.Kolam pengendapan terdiri dari 7 kompartemen, 3 komapartemen sebagai proses pengendapan dan 4 kompartemen sebagai perawatan (treatment) , luas kolam 7.644 m2 dan volume 31.734 m3 dengan debit hasil pemompaan yang mengalir pada zona inlet sebesar 729,27 m3/jam atau 14.585 m3 dengan waktu pemompaan selama 20 jam. Koagulan yang digunakan untuk menetralkan pH adalah kapur padam (CaO) sebanyak 71 kg/jam. Alat mekanis yang digunakan untuk perawatan kolam adalah Backhoe PC 200 dengan jangkauan gali mendatar 9,19 meter dan kedalaman 5,78 meter.Saat ini untuk parameter kualitas air yang belum memenuhi standar baku mutu adalah pH dan TSS, koagulan yang digunakan terlalu banyak, faktor yang mempengaruhi adalah dimensi kolam pengendapan yang terlalu luas sehingga kurang efektif.Upaya agar parameter kualitas air memenuhi baku mutu dan koagulan yang digunakan tidak terlalu banyak adalah melakukan perbaikan pada dimensi kolam menjadi 2 kompartemen sebagai proses pengendapan material padatan dan 3 kompartemen untuk perawatan (treatment) dengan luas 5.505 m2 dan volume 24.663 m3 sehingga koagulan yang digunakan sebanyak 48 kg/jam.Kata kunci : kualitas, dimensi kolam pengendapan, kapur padam (CaO), Back Hoe PC 200
KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT GALI-MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI PENGUPASAN OVERBURDEN PENAMBANGAN BATUBARA PT. CITRA TOBINDO SUKSES PERKASA KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Genta Dwi Pramana; Anton Sudiyanto; Indah Setyowati; Indun Titisariwati
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang terletak di Jalan Muara Tembesi KM 41, desa Bukit Paranginan, Kecamatan Mandiangan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Sistem penambangan yang digunakan oleh PT. Citra Tobindo Sukses Perkasa adalah sistem tambang terbuka. Kegiatan pengupasan overburden pada saat ini dilakukan dengan menggunakan backhoe Volvo EC460BLC dan diangkut menggunkan articulated dump truck  Volvo A40F menuju lokasi penimbunan. Jarak angkut terjauh dari lokasi penambangan menuju ke lokasi penimbunan adalah 900 meter.Permasalahan yang terjadi pada saat ini adalah belum tercapainya target produksi pengupasan overburden sebesar 150.000 BCM/bulan. Produksi nyata dari kombinasi antara alat gali-muat dan alat angkut saat ini sebesar 109.952,00 BCM/bulan, sehingga masih terdapat kekurangan sebesar 40.048,00 BCM/bulan. Hal ini disebabkan rendahnya waktu kerja efektif sebagai akibat dari hambatan-hambatan yang ada sehingga menyebabkan efisiensi kerja alat yang rendah serta kondisi kerja dan jalan angkut yang kurang baik yang ada di lokasi penambangan.Upaya yang dapat dilakukan agar target produksi pengupasan overburden dapat tercapai ada beberapa alternatif. Alternatif pertama yaitu perbaikan waktu edar yang dapat dilakukan dengan memperbaiki kondisi yang ada di lapangan, seperti memperbaiki pola pemuatan, memperlebar kondisi jalan angkut dan memperbaiki tempat kerja alat. Alternatif kedua yaitu dengan melakukan peningkatan terhadap waktu kerja efektif.Setelah dilakukan perbaikan alternatif I yaitu perbaikan waktu edar maka didapat kemampuan produksi sebesar 135.850,699 BCM/bulan, namun hasil tersebut belum mencapai target produksi pengupasan overburden yang telah ditetapkan. Alternatif kedua yang dapat dilakukan yaitu peningkatan waktu kerja efektif, sehingga kemampuan produksi menjadi 132.694,296 BCM/bulan dan masih belum dapat memenuhi target produksi pengupasan overburden yang telah ditetapkan. Alternatif III yang dilakukan yaitu melakukan perbaikan terhadap waktu edar  dan peningkatan waktu kerja efektif dari alat. Setelah dilakukan perbaikan tersebut didapat kemampuan produksi sebesar 150.015,943 BCM/bulan dan telah dapat memenuhi target produksi pengupasan overburden yang ditetapkan.Kata Kunci : Target produksi, waktu edar, gali-muat
RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BIJIH NIKEL DI BUKIT CHEEROKE PT. ANTAM. (Persero) Tbk UBPN SULAWESI TENGGARA KECAMATAN POMALAA KABUPATEN KOLAKA I Made Dermawan Mega Putra; Waterman Sulistyana Bargawa; Indah Setyowati
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : UPN Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Antam (Persero).Tbk UBPN Sultra adalah badan usaha milik Negara yang bergerak di sektor pertambangan dan pengolahan bijih nikel yang  memiliki wilayah IUP yang berlokasi di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. PT Antam Tbk mempunyai beberapa front penambangan, salah satunya Bukit Cheeroke. Sistem penambangan yang digunakan adalah tambang terbuka dengan metode open cast. Bijih nikel yang ditambang mempunyai kadar Ni >1,8%. Endapan bijih nikel pada Bukit Cheeroke mempunyai kadar Ni >1,8% berada di daerah yang relatif datar sehingga diperlukan metode penambangan yang tepat sesuai dengan keadaan endapan bijih nikel dengan kemajuan penambangan per bulan sampai dengan mine out.Desain yang dibuat untuk mencapai target produksi 1600 ton/hari di Bukit Cheeroke harus memperhatikan kondisi endapan bijih nikel tersebut. Dimensi penambangan direncanakan sesuai dengan rekomendasi PT Antam Tbk yaitu: tinggi jenjang 6 m, lebar jenjang 3 m dengan single slope 60o.Berdasarkan data cadangan yang diperoleh dari blok model didapat cadangan 153.755 ton dengan kadar Ni 1,8% dengan umur tambang selama 5 bulan dengan metode penambangan yang digunakan adalah open pit secara selektif. Hasil rancangan pada bulan pertama sebesar 26.734 ton dengan waste 40.443 ton. Selanjutnya pada bulan kedua bijih nikel yang tertambang sebesar 32.747 ton dengan waste yang terbongkar 39.970. Pada bulan ketiga bijih nikel yang tertambang sebesar 33.175 ton dengan waste yang terbongkar 38.413 ton. Pada bulan keempat bijih nikel yang tertambang sebesar 32.677 dengan waste yang terbongkar 36.843 ton dan pada bulan kelima bijih nikel yang terbongkar sebesar 28.422 ton dengan waste yang terbongkar 38.223 ton.Berdasarkan perhitungan dimensi jalan diperoleh lebar jalan angkut adalah 5m untuk jalan lurus dengan nilai cross slope 1,72° dan 9m untuk jalan tikungan dengan nilai superelevasi 0,0395m/m dengan kebutuhan alat perbulan 2 alat gali dengan 9 alat angkut .Setelah dilakukan rancangan desain penambangan pada bukit cheeroke didapat bahwa mampu memenuhi target produksi yang telah ditetapkan, disarankan untuk terus melakukan evaluasi kadar blok model dengan realisasi lapangan agar kadar bijih nikel yang ditambang sesuai dengan kadar blok modelKata Kunci : Nikel, Rancangan Teknis, PT. ANTAM

Page 1 of 2 | Total Record : 16