cover
Contact Name
Hero Patrianto
Contact Email
jurnal.atavisme@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.atavisme@gmail.com
Editorial Address
Balai Bahasa Jawa Timur, Jalan Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo 61252, Indonesia
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
ATAVISME JURNAL ILMIAH KAJIAN SASTRA
ISSN : 1410900X     EISSN : 25035215     DOI : 10.24257
Core Subject : Education,
Atavisme adalah jurnal yang bertujuan mempublikasikan hasil- hasil penelitian sastra, baik sastra Indonesia, sastra daerah maupun sastra asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. Atavisme diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Terbit dua kali dalam satu tahun, pada bulan Juni dan Desember.
Articles 269 Documents
PEREMPUAN DALAM DRAMA SERI TELEVISI "GREATEST MARRIAGE": PERSPEKTIF FEMINIS LIBERAL Mulyani Supriatin, Yeni
ATAVISME Vol 20, No 1 (2017): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.956 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v20i1.279.38-52

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap upaya tokoh perempuan dalam drama seri televisi ?Greatest Marriage? menghadapi budaya patriarkat. Masalah yang dibahas adalah upaya tokoh perempuan dalam menghadapi budaya patriarkat; yakni upaya  mereka dalam berkompromi atau bernegosiasi dengan patriarkat. Teori yang digunakan dalam penganalisisan data adalah teori feminis liberal. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik penyimakan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa perempuan dalam drama yang diteliti telah mendobrak budaya patriarkat di lingkungan keluarga, tempat bekerjanya (kantor), dan di ranah hukum seperti mengkritik undang-undang perkawinan dan hak asuh anak. Simpulan penelitian ini adalah patriarkat diafirmasi oleh kelas atas yang secara ekonomi sudah mapan. Namun, kekuatan itu dapat dilawan dengan liberalisme, pendidikan, dan modernitas.  [Title: Woman on Television Drama Series ?Greatest Marriage?: Liberal Feminist Perspective]. This research aims to reveal the attempts of female characters in the television drama series "Greatest Marriage" in confronting the partriarchal culture. The problem discussed here is how the efforts of women leaders in the face of patriarchal culture, whether women can compromise or negotiate with the patriarchy. The theory used in analyzing the data is the liberal feminist theory. The method used is qualitative listening technique. The results illustrate that women in the studied drama have to break the patriarchal culture in the family environment, the place of work (office), and in the realm of law such as criticizing the laws of marriage and child custody. The conclusion of the research is that patriarchy is affirmed by the upper class who is economically established. However, that power can be challenged through liberalism, education, and modernity.
MEMETAKAN KOMUNITAS SASTRA INDONESIA DI JAWA TIMUR Sungkowati, Yulitin
ATAVISME Vol 13, No 1 (2010): ATAVISME, Edisi Juni 2010
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2004.375 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v13i1.147.100-116

Abstract

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan peta komunitas sastra Indonesia di Jawa Timur dan melihat jaringan antarkomunitasnya dengan perspektif makro sastra. Berdasarkan latar belakang kelahirannya, komunitas sastra di Jawa Timur dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu komunitas yang lahir sebagai perlawanan terhadap hegemoni pusat, sebagai pernyataan ekspresi dan eksistensi diri, sebagai wadah kreativitas dan komunikasi, dan sebagai gerakan lite- rasi. Berdasarkan basisnya, komunitas sastra Indonesia di Jawa Timur dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu komunitas berbasis kampus, nonkampus, dan pondok pesantren. Mereka membangun jaringan dengan komunitas di Jawa Timur dan di luar Jawa Timur Abstract: This paper is aimed to describe Indonesia literary community map in East Java and to see intercommunity networking with macroliterary perspective. Based on background of birth, literary community in East Java can be devided in to four grups: community that was born as resistance to hegemony of center, as statement they are expression and self existence; as creativity and communication media; and as literacy movement. Based on its basis, Indonesian literary community in East Java can be devided in to three groups, they are literary community based on campus, literary community based on noncampus, and literary community based on pondok pesantren. They construc intercommunity networking in and out of East Java. Key Words: community, background, base, networking
PENULISAN SEJARAH PERANG PADRI DALAM KARYA SASTRA MELAYU SEBUAH STUDI BANDINGAN Yetti, Erli
ATAVISME Vol 11, No 2 (2008): ATAVISME, EDISI DESEMBER 2008
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4655.144 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v11i2.332.25-34

Abstract

This paper is aimed to describe the history rightness that is implied in manuscript Raja Periangan Kawin ka Nagari Acas (RPKNA). RPKNA is a literary work that is written based on true story of Padri war in West Sumatra. Names of characters and places in RPKNA are written in lndonesian's history page.
INISIASI DALAM KISAH PERJALANAN MODEL JAWA Prabowo, Dhanu Priyo
ATAVISME Vol 14, No 1 (2011): ATAVISME, Edisi Juni 2011
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.065 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v14i1.109.125-134

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengungkap inisiasi dalam kisah perjalanan model Ja- wa. Sebagai karya fiksi, kisah perjalanan model Jawa memendam dan menyiratkan tan- da-tanda yang berupa simbol-simbol yang harus diungkapkan kerumitan-kerumitan ni- lainya. Penelitian ini menggunakan teori semiotika. Teori semiotika menempatkan kar- ya sastra sebagai sistem tanda. Adapun metode yang dipergunakan adalah metode kuali- tatif. Data penelitian dikumpulkan melalui teknik studi pustaka. Dari hasil analisis dapat diungkapkan bahwa inisiasi dalam kisah perjalanan model Jawa dilakukan oleh tokoh cerita demi tujuan-tujuan tertentu yang berkaitan dengan pendewasaan dan pe- nyempurnaan diri selama hidup di dunia. Karya sastra Jawa genre kisah perjalanan mo- del Jawa ini mampu mentransformasikan budaya sastra Jawa yang lebih tua. Abstract: This paper aims to reveal initiation in Javanese model of travel writing. As fictional work, the travel writing in Javanese model contains and reflects signs in symbols that have to be revealed their detail values. The research was conducted using semiotics theory. The theory posits literary work as a sign symbol. The method conducted in this research was qualitative. The result shows that initiation in Javanese travel writing is conducted by those characters to perfect themself in living in the world. Javanese literary works in travel writing genre in Javanese model are able to transform older Javanese literary culture. Key Words: literature; transformation; initiations; educative; religious
GAYA BAHASA PADA PUISI ANAK Seha, Nur
ATAVISME Vol 10, No 2 (2007): ATAVISME, EDISI DESEMBER 2007
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2866.586 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v10i2.239.39-46

Abstract

Literature is a form of language performance and even in poetry genre. The element of that performance was quite conspicuous, such as the shape of rhyme and rhythm performance. Prerequirement for reading, hearing, and understanding of literature is mastery of the relevant language. It's effective for adults and child. Language is a purpose to understands the world that offered and purpose of increasing capability of children speech on listening, reading, speaking, and writing.
RESISTENSI PEREMPUAN TERHADAP WACANA RATU RUMAH TANGGA DALAM CERPEN INTAN PARAMADITHA Kurnianto, Ery Agus
ATAVISME Vol 19, No 1 (2016): ATAVISME, EDISI JUNI 2016
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.945 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v19i1.188.88-101

Abstract

Tulisan ini membahas masalah resistensi perempuan terhadap konstruksi budaya yang telah dibumikan oleh kaum patriarkat dalam cerpen karya Intan Paramaditha yang berjudul ?Mak Ipah dan Bunga-Bunga? dan ?Sejak Porselin Berpipi Merah Itu Pecah?. Tujuan tulisan ini adalah menunjukkan dan mendeskripsikan resistensi yang dilakukan oleh kaum perempuan terhadap kemapanan konstruksi budaya patriarkat, khususnya tentang wacana ratu rumah tangga. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teori kritik sastra feminis. Hasil analisis terhadap cerpen ini adalah tokoh perempuan yang dimunculkan dalam cerpen ini merupakan bentuk perempuan yang selama ini terbungkam oleh sistem budaya yang dikonstruksi oleh kaum patriarkat. Teks digunakan oleh pengarang untuk meresistensi mitos ratu rumah tangga yang ?dibumikan? oleh kaum patriakat. Kata-Kata Kunci: resistensi, wacana, ratu rumah tangga. Abstract: This study is discussing women's resistance against cultural construction that has been proposed by the patriarchal community in Intan Paramaditha?s short stories: ?Mak Ipah dan Bunga-Bunga? and ?Sejak Porselin Berpipi Merah itu Pecah?. This paper is aimed at showing and describing women?s resistance against the established patriarchal culture construction, particularly on a discourse of women as the queen of the house. Descriptive method was applied in this study. The theory applied in this study was feminist literary criticism. The conclusion of the analysis on the two short stories was that a female character presented in these short stories was representing the women voice that had been silenced by a cultural system of patriarchal construction. Texts were employed by the author to resist against a myth of women as the queen of the house 'proposed' by the patriarchal community. Key Words: resistance, discourse, queen of the household
WOMEN SPEAK: A WRITING-SUBJECT'S PERSPECTIVE ON TOETI HERA TY'S CALON ARANG AND COK SAWITRL'S JANDA DARI JIRAH Kurnia, Fabiola D
ATAVISME Vol 11, No 1 (2008): ATAVISME, EDISI JUNI 2008
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3856.433 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v11i1.323.39-48

Abstract

Makalah ini mengkaji tcntang perspektif subjek kepenulisan dari dua penulis perempuan: Turi Heraty dan Cok Sawitri tentang bagaimana posisi subjek yang berkuasa memberdayakan dirinya sendiri dari konstruksi subordinat, 'the other' (liyan) pada kasus pembelaan diri seorang pcrempuan pendeta. yang dikenal sebagai Calon Arang atau janda dari Jirah, untuk mcnciptakan kebudayaaan. Heraty berbicara atas nama seorang janda tua Jirah, Calon Arang, sebagai perempuan korban masyarakat patriarkal. Sebagai korban, janda tua ini diperkenalkan sebagai simbol kejahatan dalam dikotomi kejahatan dan kebaikan. Akan tetapi, Herati memanfaatkan malapetaka dan target dari kejahatan Calon Arang untuk menghadirkan perspektif subjek kepenulisannya: kemarahan perempuan. Heraty, juga dalam kemarahannya. bcrbicara atas nama perempuan yang menjadi objek yang tcrsubjektifikasi, sebagai subordinasi kekuasaaan laki. Sawitri berbicara atas nama janda yang perkasa. janda dari Jirah. sebagai perempuan pendeta yang tak tertandingi otoritas kekuasaan laki-laki. Sebagai pendeta, janda terscbut diperkenalkan sebagai simbol lbu yang Agung. ternpat bcrlindung dan bernaung. Disini, Sawitri memanfaatkan ajaran-ajaran dari kredo si Janda untuk menunjukkan pcrspektif subjck kcpcnulisannya: superioritas pcrcmpuan. Sawitri, dalam kckagumannya, berbicara atas nama pcrcrnpuan yang menjadi subjek yang terobjektifikasi, sebagai 'the other'- sebagaimana juga laki-laki, untuk menciptakan harmoni. Baik Heraty maupun Sawitri berbicara atas nama pembungkaman Calon Arang dan Janda dari Jirah, Heraty dengan cara membebaskan pcrempuan dari esensi biologis dan mengasihani diri mereka sendiri, sedangkan Sawitri dari kemungkinan-kemungkinan filosofis dan keyakinan keagamaan mereka. Dua penulis perempuan ini telah menciptakan usaha yang luar biasa untuk berbicara dengan menggunakan perspektif-perspektif mereka terhadap pembungkaman Calon Arang dan Janda dari Jirah dalam posisi objek yang "tersubjcktifikasi" dan subjek yang "terobjektifikasi".
MANTRA ORANG JAWA: TINJAUAN SINGKAT Sulistiati, Sulistiati
ATAVISME Vol 10, No 1 (2007): ATAVISME, EDISI JUNI 2007
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3981.197 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v10i1.230.47-58

Abstract

Indonesian is known to be very religious society. It can be seen through the good growth of literature works both oral and written, such as "poem" and "incantation". Incantation exists among society after poets use their high ability and power of creation. Society believes that incantation has a magic power. Through incantation, we can observe how far does the function of it among society as written in Mantra OrangJawa by Sapardi Djoko Damono.
DEKONSTRUKSI STRUKTUR PENCERITAAN DALAM NOVEL AROK-DEDES: KAJIAN INTERTEKSTUAL Purwantini, Purwantini
ATAVISME Vol 20, No 2 (2017): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4664.615 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v20i2.306.197-210

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna konsep karya transformasi dalam era globalisasi, yaitu novel Arok-Dedes yang mengambil latar penciptaan cerita rakyat Pararaton. Novel Arok Dedes melakukan perlawanan terhadap karakterisasi tokoh-tokoh dan peristiwa-peristiwa dalam cerita rakyat Pararaton. Teori yang digunakan adalah teori intertekstual. Tokoh Arok dikenal sebagai anak yang berperilaku buruk dan penuh dosa, tetapi Arok mempunyai keinginan untuk menjadi raja. Arok bekerja sama dengan Dedes untuk membunuh Tunggul Ametung. Agar terhindar dari tuduhan melakukan pembunuhan, Arok memfitnah Kebo Ijo. Kudeta Arok terhadap Tunggul Ametung berhasil dan Arok dinobatkan menjadi raja menggantikan Tunggul Ametung. Di pihak lain, Dedes juga menginginkan menjadi raja menggantikan suaminya, tetapi tidak ada pendukungnya sehingga Dedes harus menerima hanya sebagai istri kedua Arok karena istri pertama Arok adalah Umang. Hasil penelitian, novel Arok-Dedes merupakan sebuah kritik sosial yang ditujukan kepada para penguasa. Saat ini, negara memerlukan sosok pemimpin yang bijaksana, mementingkan kesejahteraan rakyat, bukan kepentingan diri sendiri atau mementingkan kepentingan kelompoknya saja. Dalam era globalisasi, jika memilih pemimpin negara, harus selektif, artinya harus melihat latar belakang kehidupannya, perilakunya, bukan dengan jalan kudeta, perebutan kekuasaan, makar atau melempar batu sembunyi tangan. Kata Kunci: Dekonstruksi, Intertekstual, Kritik Sastra,Transformasi, dan Hipogram
STRATEGI NARATIF DALAM PENGGAMBARAN KONFLIK IDEOLOGIS PADA NOVEL KAMBING DAN HUJAN KARYA MAHFUD IKHWAN Septriani, Hilda; Priyatna, Aquarini; Saleha, Amaliatun
ATAVISME Vol 20, No 1 (2017): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.354 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v20i1.301.68-83

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap strategi naratif  dalam penggambaran konflik ideologis antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah serta negosiasi antartokoh yang ditampilkan di dalam novel Kambing dan Hujan karya Mahfud Ikhwan. Masalah yang dibahas adalah bagaimanakah strategi naratif untuk menggambarkan konflik ideologis antara NU dan Muhammadiyah serta bagaimanakah negosiasi ideologis antartokoh ditampilkan di dalam novel. Teori yang digunakan adalah teori strategi naratif yang dikemukakan oleh Mieke Bal (1997) dan Fludernik (2009). Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menggambarkan konflik ideologis antara NU dan Muhammadiyah dalam novel digunakan strategi naratif melalui narator, fokalisasi, alur, dan latar. Konflik ideologis muncul karena adanya ketidaksamaan praktik-praktik keagamaan yang dilakukan oleh para tokoh sebagai representasi anggota kelompok NU dan Muhammadiyah di dalam novel. Pada akhirnya, berbagai negosiasi ditampilkan dalam teks melalui representasi tokoh yang berafiliasi dengan NU dan Muhammadiyah untuk meredam konflik ideologis di antara keduanya.[Title: The Narrative Strategy in Representation of Ideological Conflict in Mahfud Ikhwan?s Novel Kambing dan Hujan]. This research aims at conveying narrative strategy in depicting ideological conflict between Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah, and negotiations among the characters in Kambing dan Hujan novel written by Mahfud Ikhwan. The problem-discussed in this study is how the narrative strategy depicts ideological conflicts between NU and Muhammadiyah and how ideological negotiations of those characters are depicted in the novel. The theory is the theory of narrative strategy proposed by Mieke Bal (1997) and Fludernik (2009). This study uses a qualitative descriptive method. The result shows that to describe the ideological conflicts between NU and Muhammadiyah, the novel uses narrative strategies through narrator, vocalization, plots and setting. Ideological conflicts arise because there is inequality of religious practices performed by the characters appearing in the novel as a representation of both adherents of NU and Muhammadiyah. At the end, any kind of negotiation is displayed through the representation of the characters affiliated with NU and Muhammadiyah to diminish the ideological conflict between them.

Page 10 of 27 | Total Record : 269