cover
Contact Name
Hero Patrianto
Contact Email
jurnal.atavisme@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.atavisme@gmail.com
Editorial Address
Balai Bahasa Jawa Timur, Jalan Siwalanpanji, Buduran, Sidoarjo 61252, Indonesia
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
ATAVISME JURNAL ILMIAH KAJIAN SASTRA
ISSN : 1410900X     EISSN : 25035215     DOI : 10.24257
Core Subject : Education,
Atavisme adalah jurnal yang bertujuan mempublikasikan hasil- hasil penelitian sastra, baik sastra Indonesia, sastra daerah maupun sastra asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. Atavisme diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Terbit dua kali dalam satu tahun, pada bulan Juni dan Desember.
Articles 269 Documents
EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL MADURA DI ERA MODERN DALAM KUMCER CELURIT HUJAN PANAS KARYA ZAINUL MUTTAQIN Farida, Nur; Andalas, Eggy Fajar
ATAVISME Vol 22, No 2 (2019): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.388 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v22i2.581.217-232

Abstract

Kearifan lokal menjadi sumber pengetahuan dan pandangan dunia masyarakat pemiliknya. Akan tetapi, modernitas dan berbagai perkembangannya yang sering dipersepsi sebagai sebuah tata nilai baru yang lebih unggul dibanding nilai lokal memberikan ancaman terhadap eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal Madura dan eksistensinya di era modern. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Celurit Hujan Panas karya Zainul Muttaqin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak-catat. Teknik analisis data dilakukan dengan penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal Madura lebih didominasi oleh sejumlah tata nilai yang bersifat sakral dengan mengedepankan pada aspek-aspek spiritualitas orang Madura. Berbagai kearifan lokal tersebut harus bergulat dengan dirinya sendiri dan pengaruh dari luar untuk tetap dapat bertahan. Di era modern ini, kearifan lokal Madura berada dalam ambang pergeseran, yaitu pemertahanan terhadap sejumlah tata nilai luhur yang telah diwariskan selama bergenerasi atau ikut dalam arus modernisasi yang mengedepankan pembangunan dan rasionalitas.    
TAKMILAH: MENUJU TEORI SASTRA ISLAMI Supriadi, Asep
ATAVISME Vol 14, No 2 (2011): ATAVISME, Edisi Desember 2011
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.211 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v14i2.72.242-253

Abstract

Banyaknya karya sastra Indonesia yang bernuansa islami sejak tahun 2000-an telah dijadikan objek kajian sastra. Pengkajian karya sastra islami tersebut sangat relevan jika menggunakan pendekatan teori sastra Islam. Pendekatan teori sastra Islam yang dianggap sesuai dengan karakter sastra Indonesia bernuansa islami adalah teori sastra Islam Melayu Malaysia. Para pakar sastra Melayu telah berhasil menciptakan teori sastra islami, di antaranya Shafie Abu Bakar yang telah memperkenalkan teori sastra Islam yang disebut dengan teori takmilah. Abstract: The outburst of Indonesian Islamic literatures has been the object of literary study since the 2000s. The study of Islamic literature is very relevant when using the approach of Islamic literary theory. The approach of Islamic literary theory is considered in accordance with Indonesian Islamic literary character. It is descending from the literature of Malay. The Malay literary experts have succeeded in creating an Islamic literary theory. Shafie Abu Bakar has introduced Islamic literary theory called the theory Takmilah. Key Words: Islamic literature, theory of Takmilah
TEMA PUISI INDONESIA MODERN PERIODE AWAL Mahmud, Amir
ATAVISME Vol 14, No 1 (2011): ATAVISME, Edisi Juni 2011
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.718 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v14i1.101.41-50

Abstract

Dunia puisi Indonesia modern terus mengalami perkembangan yang cukup baik sejak tahun 1800-an melalui terbitan majalah-majalah, seperti Bianglala (1870), Tjahaja Siang (1896), atau Pandji Poestaka (1923). Media seperti itu memunculkan nama-nama besar penyair Indonesia, seperti Or. Mandank, Sanusi Pane, dan Amir Hamzah. Perkembangan itu telah me- munculkan berbagai pemikiran generasi muda untuk meneliti dan menginventarisasikannya. Sampai saat ini banyak yang melakukan penelitian terhadap puisi Indonesia modern dari segi struktur, estetika, atau makna. Secara tidak langsung penelitian itu akan bersentuhan dengan masalah budaya dan penyairnya. Tidaklah lengkap kalau berbicara masalah perpuisian di Indonesia tanpa melibatkan penyair, sosial, dan budayanya. Namun, tulisan ini tidak melibatkan penyair, sosial, dan budayanya secara khusus, kajian ini hanya terfokus pada aspek tema, seperti tema cita-cita merdeka, keagamaan, kesatuan, nasihat, alam lingkungan, atau kritik sosial. Abstract: The world of modern Indonesian poetry has continued to have a fairly good development since the year of the 1800s via magazine publications such as Bianglala (1870), Tjahja Siang (1986), or Pandji Poestaka (1923). Such medias had brought out great Indonesian poets like Or. Mandank, Sanusi Pane, and Amir Hamzah. The development has raised various ideas of the young generation to study and inventory them. Until now, there have been many studies on modern Indonesian poetry from the aspect of structure, aesthetic, and meaning. Indirectly, the studies would be involved with cultural issues and the poets. It is incomplete to discuss the Indonesian poetry issues without involving the poets and their social and culture in particular. Nevertheless, this study does not involve the poets and their social and culture in particular. Instead, this study focuses on the aspect of the theme, such as the theme of desire for independence, religion, unity, advice, environment, or social critic. Key Words: poetry; theme; poet; mass media; native; and Netherlands East Indies
PERBANDINGAN MONSTROSITAS KRIMINAL DALAM RED DRAGON (1981) KARYA THOMAS HARRIS DAN HANNIBAL (2015) SERIAL TELEVISI NBC Putri, Fitria Zahrina
ATAVISME Vol 21, No 2 (2018): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.084 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v21i2.457.164-179

Abstract

Dr. Hannibal ?the Cannibal? Lecter merupakan salah satu karakter antagonis yang paling popular di Amerika. Kisah Hannibal diceritakan dalam bentuk tetralogi novel dan telah diadaptasi dalam berbagai medium. Salah satu dari empat novelnya yang berjudul Red Dragon diadaptasi sebagai serial televisi di NBC dengan judul Hannibal. Terdapat perbedaan antara serial TV ini dengan novelnya, terutama dalam menampilkan monstrositas kriminal yang terkait erat dengan praktik kanibalisme. Ada banyak adegan memasak daging manusia yang dikemas dalam gaya Eropa dalam versi adaptasi, namun tidak pada novel. Perbedaan ini menimbulkan satu pertanyaan, yakni bagaimana berbedanya monstrositas criminal antara novel Red Dragon dengan adaptasinya, Hannibal. Penelitian ini bersifat komparatif, menggunakan metode kualitatif, dan menggunakan teori monstrositas kriminal oleh Alexa Wright. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kanibalisme dilihat sebagai tidak etis, barbarik dan gila didalam Red Dragon, sementara Hannibal membawakan sebuah narasi baru: seorang kanibal yang berkelas dan berpendidikan.
PERBANDINGAN MOTIF NOVEL MEMOIRS OF A GEISHA KARYA ARTHUR GOLDEN DENGAN PRIMADONA KARYA N. RIANTIARNO Wulandari, Anastasia Dewi; Priyatna, Aquarini; Rahayu, Lina Meilinawati
ATAVISME Vol 18, No 1 (2015): ATAVISME, Edisi Juni 2015
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.026 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v18i1.36.119-128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intertekstual antara Primadona dan Memoirs of a Geisha. Kedua karya sastra tersebut dipilih karena kemiripan yang menimbulkan asumsi bahwa terdapat kaitan intertekstual antara kedua karya itu. Sumber data penelitian ini adalah novel Memoirs of a Geisha (2002) karya Arthur Golden dan Primadona (2006) karya R. Riantiarno. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa novel Memoirs of A Geisha dan Primadona mempunyai kemiripan pada beberapa aspek penting pembangun cerita, yakni motif dan penokohan. Primadona sebagai teks yang muncul terlebih dahulu diduga sebagai teks yang melatarbelakangi lahirnya Memoirs of a Geisha. Berdasarkan perbandingan motif-­motif dan penokohan ditemukan adanya relasi intertekstual antara Memoirs of A Geisha dan Primadona. Abstract: This research aims to analyze the intertextuality between Primadona and Memoirs of a Geisha. Memoirs of a Geisha and Primadona were selected by an assumption that some texts were present inside another text. The source data of this study are Arthur Golden?s Memoirs of a Geisha (2002) and N. Riantiarno?s Primadona (2006). The result of this research is the spell out of motif and character. Primadona as a novel that publish previously was expected as the text that underlying the birth of Memoirs of a Geisha. Beside, with the comparison of the similar aspects, relation the both of Memoirs of a Geisha and Primadona. Key Words: Memoirs of a Geisha; Primadona; intertext
UNIVERSALITAS DALAM KARYA SASTRA: ASPEK REPRESENTASIONAL, DISKURSIF, DAN NILAI FILSAFAT NOVEL THE ALCHEMIST KARYA PAULO COELHO Basir, Udjang Pr. M.
ATAVISME Vol 11, No 2 (2008): ATAVISME, EDISI DESEMBER 2008
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6163.749 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v11i2.338.97-110

Abstract

"The Alchemist" composition of Paulo Coelho is a novel of world class (winner nobel) that is translated from Spain (0 Alquimista) to various languages, including English and Indonesian. The translation of Indonesian, carried out by Tanti Lesmana (publisher Gramedia), has been considered good enough and used as items of lecturing of art in various college. Its content is wide enough. Besides depicting real fact live with creative touch of his author, it is loaded with various social messages which are so meaningful. At least, there are three important aspects drawn uppermostly in the novel: aspect of representational, diskursif, and philosophy. The author presents various facts of life and historical-geographical reality (aspect representational). For movement of especial figure and develop; build story so that draw used by various strategy, for example occult signal, third person help, and the symbolism (aspect diskursif). And most important is presenting of various human drama which can be taken by its benefit of both for positive and or the negativity (philosophy aspect).
PANTUN ANAK AYAM OLEH AJIP ROSIDI Junus, Umar
ATAVISME Vol 10, No 2 (2007): ATAVISME, EDISI DESEMBER 2007
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2688.583 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v10i2.245.107-113

Abstract

Pantun Anak Ayam oleh Ajip Rosidi. Jakarta: Pustaka Jaya, 2006. Halman 40 diresensi oleh Umar Junus, Malaysia
KARAKTER MASYSRAKAT MADURA DALAM SYAIR-SYAIR LAGU DAERAH MADURA Azhar, Iqbal Nurul
ATAVISME Vol 12, No 2 (2009): ATAVISME, Edisi Desember 2009
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4438.675 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v12i2.171.217-228

Abstract

Lagu dan syair Madura merupakan salah satu wujud kebudayaan masyarakat Madura. Sayangnya, faktor keterbatasan pemahaman tcntang syair lagu Madura menjadikan syair-syair itu kurang bermakna. Akibatnya, masyarakat. Madura kurang bisa menghargai syair-syair tersebut dan hanya menempatkannya sebagai karya budaya yang tidak memiliki peran signifikan dalam membangun masyarakat Madura. Padahal apabila dikaji lebih jauh, syair- syair dalam lagu-lagu Madura memiliki makna yang dalam karena mampu memberikan gambaran tentang jati diri masyarakat dan simbol-simbol sosial mcrcka yang dapat dipakai sebagai acuan dan pegangan hidup. Artikel ini berusaha memberikan gambaran tcntang jari diri masyarakat Madura yang tergambar dalam syair-syair lagu Madura. Abstract Madurese traditional songs and the traditional songs' lyrics are two of Madurese cultures. But, because Madurese people lack understanding of the Madurese Lyrics values, this makes the lyrics meaningless. Because of that, Madurese pay little attentions to the lyrics and consider them as ordinary cultural works which play no role towards their society. In fact, when they study further the values behind the lyrics, they will realize that, actually, the lyrics contain a lot of wisdoms and are able to give them a picture that shows them who they really are. This picture can become a form of guidance in their society. This article informs the reader the truth portrait about the real Madurese characters that are reflected from Madurese traditional songs' lyrics. Keywords: traditional songs' lyrics, Madurese, life characters
KAJIAN STRUKTUR TEKS, BENTUK KATA DAN JENIS QĀFIYAH ATAS QASHĪDAH HUWA AN-NŪR KARYA HABIB ALI AL-HABSYI Umam, Muhammad Asroful; Farhah, Eva
ATAVISME Vol 21, No 1 (2018): ATAVISME
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.709 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v21i1.436.93-107

Abstract

ABSTRACTThis researchgoals to describe the text structure of Qash?dah Huwa an-N?r based on Badr's structural theory and explain the form of the word and type of q?fiyah used. The method used is qualitative descriptive with technique of analysis in the form of library technique. The results of this research include text structure as Jawwun-Nash, Al-?Ardhu Al-??m Li an-Nashshi, al-Fikrah, ?Awatif, and language styles. The feature of using figure of speech metaphor and hyperbola is expressed in simple words. Based on the research of the form of words and types of q?fiyah, Qash?dah Huwa an-N?r has two types of words, that is some words and one word.While the type q?fiyah include; The variety of q?fiyah is muthlaqah. The alphabetsof q?fiyah are rawiyy muthlaq washl, khur?j, ta's?s, and dakh?l. The Vowels of  q?fiyah are rass, majr?, isyb?' and Naf?dz. The name of q?fiyah is a mutad?rik and disablement of q?fiyah is not found in this qash?dah. 
SULA’S EXISTENTIAL FREEDOM IN TONI MORRISON’S NOVEL ENTITLED SULA Asmarani, Ratna
ATAVISME Vol 17, No 1 (2014): ATAVISME, Edisi Juni 2014
Publisher : Balai Bahasa Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.169 KB) | DOI: 10.24257/atavisme.v17i1.24.121-133

Abstract

This paper aims to analyze the problems concerning the existential freedom of the young, black, female, main character. Several concepts are used in the analysis; namely, black women existentialism, existential backlash, power feminism, and black feminism. The analysis is also done in the frame of feminist criticism. The result of the analysis shows that it is not easy for a young, black, female character to construct, keep, and/or perform her critical opinion concerning her own existential freedom. There are various kinds of existential backlashes that have to be faced by the female character. Finally, the female character who insists on keeping her own critical opinion concerning her own existential freedom, after she fails to put it into practice in daily life, still has to face a tragic ending.  This paper aims to analyze the problems concerning the existential freedom of the young, black, female, main character. Several concepts are used in the analysis; namely, black women existentialism, existential backlash, power feminism, and black feminism. The analysis is also done in the frame of feminist criticism. The result of the analysis shows that it is not easy for a young, black, female character to construct, keep, and/or perform her critical opinion concerning her own existential freedom. There are various kinds of existential backlashes that have to be faced by the female character. Finally, the female character who insists on keeping her own critical opinion concerning her own existential freedom, after she fails to put it into practice in daily life, still has to face a tragic ending Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji permasalahan seputar kebebasan eksistensial tokoh utama perempuan muda kulit hitam. Beberapa konsep digunakan dalam kajian; yaitu, eksistensialisme perempuan kulit hitam, lecut balik eksistensial, feminisme yang mengandalkan kekuatan, dan feminisme kulit hitam. Kajian juga dilakukan dalam kerangka kritik feminis. Hasil kajian menunjukkan bahwa tidak mudah bagi perempuan muda kulit hitam untuk mengkonstruksi, menyimpan, dan/atau menerapkan pemikirannya yang kritis berkenaan dengan kebebasan eksistensialnya sendiri. Ada berbagai lecut balik eksistensial yang harus dihadapinya. Akhirnya, tokoh perempuan yang bersikeras menyimpan pemikirannya yang kritis berkenaan dengan kebebasan keberadaannya tersebut, setelah ia gagal menerapkannya dalam kehidupan sehari­?hari, masih harus menghadapi akhir yang tragis. Kata-Kata Kunci: eksistensialisme perempuan kulit hitam; lecut balik eksistensial; feminisme yang berbasis kekuatan; feminisme kulit hitam.

Page 7 of 27 | Total Record : 269