cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Suhuf
ISSN : 25272934     EISSN : 25272934     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
MENIMBANG TEORI PERKEMBANGAN MORAL UNTUK MEMBANGUN PENDIDIKAN AGAMA YANG HUMANIS-REALISTIS Mohamad Ali
Suhuf Vol 32, No 1 (2020): MEI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meski mayoritas penduduk beragama Islam (87%), Indonesia bukan negara Islam. Negara malah memfasilitas setiap agama untuk membina keimanan umat (konfensional). Wujud kebijakan konfensional berupa pengalokasian waktu mata pelajaran pendidikan agama di sekolah. Harapan besar pada pendidikan agama belum mampu dijawab secara tuntas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya lulusan lembaga pendidikan menengah maupun tinggi yang bertindak immoral. Kajian ini mencoba mendiskusikan kecenderungan praktik pendidikan agama saat ini, elaborasi atas konsep-konsep perkembangan moral, dan kemungkinan sumbangan teori perkembangan moral untuk mengembangkan pendidikan agama. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa (1) arus utama pendidikan agama di sekolah bercorak normatif, (2) teori perkembangan moral Kohlberg menandaskan bahwa pertumbuhan moral melalui proses bertahap mulai prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional, (3) implikasi teori dan sifat khas perkembangan moral dapat disuntikkan untuk perumusan tujuan, metode mengajar, dan pengembangan guru sedemikian rupa agar terarah pada terbangunnya pendidikan agama yang humanis-realistis.
TEORI TEORI AGAMA PRIMITIF MENURUT PARA ANTROPOLOG DAN MONOTHEIS DALAM ALQUR’AN Arief Wibowo
Suhuf Vol 27, No 1 (2015): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini berupaya mengungkap bagaimana munculnya agama primitive, serta konsep monotheis dalam al-Qur’an, menurut penulis teori munculnya agama primitif dikarenkan keinginan manusia untuk menguak rahasia kehidupan. Manusia pada waktu itu menyadari bahwa kekuatan akal dan pengetahuan tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Kesadaran akan adanya jiwa, hidup dan mati, menyadarkan kepada adanya Tuhan. Sedang menurut al-Qur’an kesadaran manusia terhadap Bergama, karena manusia memiliki kesadaran ketuhanan (fitrah).
METODE PERTAHANAN DIRI BAGI PEREMPUAN DAN HIKMAH EDUKASI DALAM KISAH MARYAM BINTI IMRAN Maria Ulfa
Suhuf Vol 29, No 2 (2017): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menghadapi ujian kehidupan, kita khususnya perempuan, bagaimana seharusnya kita menyikapi ujian keimanan dari Allah  Swt  serta bagaimana metode pertahanan diri yang dapat kita lakukan sehingga dapat melewati ujian dari Allah Swt. Kita dapat mencontoh Maryam bin Imran dalam Qs. Maryam tentang sikap dan metode metode pertahanan yang dilakukan Maryam. Adapun metode pertahanan diri yang dilakukan oleh Maryam adalah pertama, sikap hati-hati terhadap laki-laki asing yang tidak dikenal. Kedua, mengingatkan laki-laki asing agar menjauhi darinya. Ketiga,  adu argumentasi. Keempat, Menyisihkan diri ke tempat yang jauh. Kelima, boleh mengeluh dalam situasi tertekan. Keenam, mencari makanan dan minum sebagai konsumsi. Ketujuh, berdiam diri dan tidak bicara. Kedelapan, menunjukkan kebenaran diri secara terbuka. Kesembilan, tabah menghadapi segala cobaan. Kesepuluh, meyakini dengan kuat di dalam jiwa bahwa ini adalah bagian dari qadla dan qadar Allah. Kesebelas, bersabar. Kedua belas, tidak putus asa. Adapun hikmah edukasi dalam Qs. Maryam adalah pertolongan Allah selalu ada, memperkuat iman, pendidik membekali peserta didik, khususnya perempuan dengan kecerdasan, kepintaran strategi, dan kesabaran.
KEPEMIMPINAN NON-MUSLIM DALAM TAFSIR AL AZHAR KARYA BUYA HAMKA Imron Al Faruq; Suharjianto Suharjianto
Suhuf Vol 31, No 1 (2019): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tafsir diharapkan menjadi solusi atas problem kehidupan manusia sebagaimana al-Quran diturunkan sebagai rahmat semesta alam. Di antara plobem itu adalah tentang kepemimpinan. Di antara tokoh mufasir yang ada di Indonesia dan pernah duduk dalam pemerintahan adalah Buya Hamka, tidak hanya menafsirkan ayat, namun juga mempraktikkan dengan turun dalam pemerintahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penafsiran Buya Hamka terhadap ayat-ayat kepemimpinan, dan pandangan Buya Hamka terhadap pemimpin non-Muslim, serta hubungan politik Muslim dengan non-Muslim. Jenis penelitian ini merupakan penelitian literer yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai literatur kepustakaan, seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan, foto, naskah dan kisah-kisah sejarah, ensiklopedi, biografi, dan lain-lain, baik dari sumber data primer maupun sekunder. Sumber primer adalah kitab tafsir al-Azhar karya Buya Hamka cetakan tahun 2015 yang diterbitkan oleh Gema Insani. Sumber sekunder yang digunakan adalah hasil-hasil penelitian tentang kitab tafsir al-Azhar karya Buya Hamka, atau yang berkaitan dengan kepemimpinan. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis induktif dan deduktif. Kesimpulan dari penelitian adalah Pertama, kepemimpinan dalam al-Quran mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, baik secara individu maupun dalam kesatuan negara berdaulat, agama, dan keluarga yang terkandung dalam beberapa term. Kedua, larangan terhadap memilih pemimpin non-Muslim, dan pembagian pemimpin non-Muslim dalam dua kelompok yang berbeda. Ketiga, menjalin hubungan muamalah berupa politik tidak dilarang, selama tidak menyangkut soal agama (akidah dan ibadah), serta bertujuan untuk kepentingan umat manusia.
MODEL PROGRAM UNGGULAN DI MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA MAYAK TONATAN PONOROGO Nurul Fatqur Rohmah; Zaenal Abidin
Suhuf Vol 33, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program unggulan merupakan salah satu upaya sekolah dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan. Sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas yang berlandaskan pada inovasi dan kekreatifan pengelolaan sekolah yang dinamis, energik serta penuh gagasan. Sekolah memiliki peran penting dalam melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan berdaya saing Mampu berdaya saing dalam proses pendidikan akademik maupun Non Akademik sehingga mewujudkan siswa yang berprestasi.Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo menyelenggarakan pendidikan dengan tujuan menghasilkan lulusan yang unggul. Dalam rangka menghasilkan lulusan yang unggul itu maka dituntut proses belajar-mengajar yang unggul juga menyelenggarakan program madrasah yang biasa disebut program unggulan. Dengan demikian program kelas khusus menjadi perwujudan dari tujuan tersebut. Karena Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo merupakan salah satu sekolah yang berhasil mengembangkan program kelas khusus baik dalam bidang dakwah, tilawah, maupun kesenian kaligrafi dan hadroh.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimana model program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019, dan Bagaimana implementasi program unggulan di Madrasah Aliyah Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019.            Tujuannya untuk mengetahui dan mendeksripsikan: 1) Model program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019. 2) Implementasi program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo Tahun Pelajaran 2018/2019.            Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deksriptif analisis, dengan penarikan kesimpulan menggunakan metode deduktif yang berangkat dari kejadian-kejadian umum kemudian direduksi menjadi bagian-bagian khusus.            Hasil penelitian ini adalah: Pertama, dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo menyediakan program kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik baik untuk menggali minat ataupun untuk mengoptimalkan minat dan bakat. Adapun model program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo adalah diwujudkannya program kelas khusus. Upaya sekolah dalam mengembangkan dan memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi melalui program madrasah. Beberapa program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo diantaranya,Pertama program kartu hijau, kedua program lughoh, ketiga program muhadhoroh dan terakhir program kelas bina bakat (binkat kaligrafidan binkat hadroh). Kedua, Pelaksanaan program unggulan di Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo berimplikasi baik, didukung dan diterima warga madrasah dengan baik khususnya bagi peserta didik Madrasah Aliyah Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo sebagai sasaran program. Terbukti dengan adanya pencapain target dalam masing-masing program.  Untuk program Kartu Hijau yang pelaksanannya setiap satu semester madrasah telah menetapkan KKM pada standar penilaian kartu hijau. Kedua Program Lughoh, kegiatan utama dari program ini adalah penambahan materi dasar bahasa arab dan bahasa inggris yang pelaksanaannya setiah hari sebelum KBM dimulai. Ketiga Program Muhadhoroh merupakan kegiatan untuk mengembangkan intelektual berdakwah peserta didik dan mengembangkan kemampuan berpidato 4 bahasa yang dilakukan 2 kali dalam satu bulan. Keempat Kelas bina bakat kaligrafi dan hadroh. Kedua program ini menjadi icon bagi madrasah sehingga banyak dikenal oleh masyarakat luas wilayah Ponorogo melalui prestasi yang dicapainya. Baik prestasi yang diraih dalam tingkat provinsi maupun nasional.
ARUS PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF DI INDONESIA: SEBUAH PENJAJAGAN AWAL Mohamad Ali Ali
Suhuf Vol 29, No 1 (2017): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diteropong dari sudut pandang sosial politik, kedudukan pendidikan Islam di Indonesia sungguh kokoh. Meski bukan Negara Islam, tetapi mayoritas penduduk memeluk agama Islam. Pancasila merupakan hasil konsensus nasional yang disepakati menjadi dasar Negara. Indonesia adalah bangsa religius yang meletakkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa (YME) sebagai fondasi dan ruh empat sila lain dalam Pancasila. Sehaluan dengan itu, pemerintah mengambil kebijakan konvensional dimana pendidikan agama wajib diajarkan sesuai dengan agama dan keyakinan peserta didik. Kebijakan ini sudah berjalan 72 tahun, tetapi hasilnya masih jauh panggang dari api. Jurang yang curam antara “cita-cita” dengan “realita” out put pendidikan Islam masih terjadi; karena kesalehan individual tidak dengan sendirinya melahirkan kesalehan sosial. Pendidikan Islam transformatif (PIT) mencurahkan perhatian pada problem kesenjangan “pemahaman” dan “pengamalan” agama melalui pendekatan dari bawah (pengalaman manusiawi). Diskursus pendidikan Islam transformatif muncul pada dekade 1980-an, dan bisa dikatakan sebagai arus baru dalam gerakan pendidikan Islam Indonesi
ANALISIS RELEVANSI DESIGN KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA LULUSAN Mohamad Ali; Dartim Dartim; Mohammad Zakki Azani; Nurul Latifatul Inayati; Istanto Istanto
SUHUF Vol 34, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/suhuf.v34i2.20948

Abstract

Adanya kesesuaian proses pada Program Studi dalam menghasilkan lulusan yang dibutuhkan oleh pengguna dan kerangka kurikulum yang tepat dalam implementasinya adalah syarat mutlak keberhasilan sebuah pengajaran di perguruan tinggi. Termasuk Prodi Pendidikan Agama Islam UMS sebagai bagian penting di dalamnya. Oleh karena itu penelitian ini hadir untuk memberikan kerangka atau gambaran peta jalan bagaimana design kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna atau user. Selain itu, tulisan ini menjadi penting, karena mencoba melihat tingkat kepuasan stakeholder dalam hal ini sekolah (negeri dan swasta) terhadap kompetensi lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta baik pada aspek kompetensi peadagogik, kepribadian, sosial maupun profesional. Dengan kata lain tulisan ini bermaksud memotret dan membahas tingkat kepuasan sekolah atau lembaga pendidikan yang menjadi stakeholder atau user alumni Prodi PAI hingga mampu memunculkan rekomendasi untuk diimplementasikan pada kurikulum yang tepat bagi pengembangan Prodi PAI.
KONSEP ADIL KELUARGA POLIGAMI DALAM TINJAUAN PENDIDIKAN ISLAM Rico Setyo Nugroho; Musa Asy’arie; Chusniatun Chusniatun
SUHUF Vol 34, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/suhuf.v34i2.20954

Abstract

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama. Indahnya sebuah pernikahan poligami dan lebih indah lagi kalau dipraktikkan dengan adil dan penuh tanggung jawab. kajian penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang keadilan dalam rumah tangga poligami. Jenis penelitian ini penelitian pustaka (library research) karena itu pengumpulan data dimulai dengan studi terhadap teks keagamaan dan literatur dan karya dari para praktisi poligami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Islam tema tentang keadilan dalam rumah tangga poligami sudah selesai dalam arti bahwa keadilan bisa diterapkan dalam kehidupan poligami. Keadilan yang dimaksud adalah pangan, papan, sandang dan giliran mabit. Keadilan akan lahir dari pribadi muslim yang beradab. Temuan ini diharapkan bisa meminimalisir problem yang terjadi dalam rumah tangga poligami terkait masalah poligami
MUHKAM-MUTASYABIH DALAM KITAB TAFSIR AL-KABIR KARYA MUQATIL BIN SULAIMAN Aulanni’am Aulanni’am
Suhuf Vol 34, No 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembahasan Muhkam-Mutasyabih merupakan kajian yang tidak kalah pentingnya dengan kajian lainnya, dalam ranah pembahasan Ulum al-Qur’an dan Ulum al-Tafsir. Kajian tersebut memegang peranan penting dalam proses pemaknaan Al-Qur’an, atau lebih sering disebut dengan proses penafisran Al-Qur’an. Kajian tersebut erat kaitannya dengan penentuan hukum-hukum syari’at dalam agama Islam, maka dari itu, proses penentuan hukum syari’at akan terhambat apabila tidak dibekali dengan pengetahuan tentang Nasikh-Mansukh tersebut. Terkait dengan Muhkam-Mutasyabih, juga memegang peranan penting dalam pemaknaan Al-Qur’an, karena dalam kajian ini membagi mana ayat-ayat yang dapat dipahami ataupun dimaknai dengan cara yang singkat, dalam artian tidak memerlukan penafsiran-penafsiran yang dalam dan cenderung sulit. Dan juga pembagian ayat-ayat yang mana manusia tidak bisa memahaminya dengan sempurna, maka dari itu, agar dapat mengambil pemaknaan secara maksimal dibutuhkan adanya sebuah pengkajian terhadap ayat-ayat mutsyabih. Dari penjelasan diatas, terkait dengan Muhkam-Mutasyabih, salah satu mufassir ada yang memiliki keunikan yang cenderung berbeda dengan mufassir lainya, terkait pemikirannya tentang muhkam dan mutasyabih. Muqatil bin Sulaiman, penulis kitab tafsir Al-Kabir, mempunyai satu pandangan tersendiri, yang cenderung berbeda dengan pemikir lainnya. Dalam penelitian ini, pemikiran Muqatil bin Sulaiman terkait dengan Muhkam dan Mutasyabih akan dibahas, supaya menghadirkan satu pemahaman terkait dengan konsep tersebut dalam pandangan Muqatil bin Sulaiman.
IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS BEHAVIORISTIK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SD MUHAMMADIYAH KUTOARJO Widi Hastomo
Suhuf Vol 34, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kita tahu Alloh memberikan penglihatan dan pendengaran, yang berfungsi sebagai sarana pendidikan yang berkaitan erat dengan meniru. Akal yang belum sempurna untuk anak-anak menjadi hal yang tidak begitu penting untuk memahami sesuatu tetapi contoh atau keteladanan yang ditiru menjadi penting untuk anak dalam beraktifitas. Pembiasaan yang baik, yang dilihat dan didengar oleh anak menjadi teladan untuk anak meskipun akalnya belum memahami. Kebiasaan (habits) yang diulang terus menerus akan bersemayam di otak bawah sadar anak, sehingga akan dapat menuntun anak terbiasa melakukan hal-hal yang baik.  Tidak dapat dipungkiri bahwa di setiap zaman pendidikan berbasis religiusitas sangat dibutuhkan oleh institusi pendidikan. Program ini selalu mengikuti pergerakan zaman, apalagi di zaman sekarang (generasi 4.0). Anak-anak, khususnya jenjang Sekolah Dasar harus beradaptasi secara kondisional dengan zamannya. Kurikulum yang diprogramkan di jenjang Sekolah Dasar relatif sama, namun perbedaanya pada kurikulum muatan lokal. Pihak sekolah diberikan kebebasan untuk memberikan pendidikan muatan lokal sesuai keadaan serta kebutuhan. Pendidikan muatan lokal berbasis religius dipilih sebagai upaya agar siswa tidak lepas dari aturan agamanya di setiap aktivitas kehidupannya sehari-hari.