cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Suhuf
ISSN : 25272934     EISSN : 25272934     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
KONSEP EVALUASI PENDIDIKAN PERSPEKTIF AL- QUR’AN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN (PENDEKATAN TAFSIR TEMATIK) Ulfa, Maria
Suhuf Volume 28., No.2., Nopember 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al Qur’an mengispirasikan bahwa pekerjaan evaluasi terhadap manusia adalah suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang dilaksanakan oleh pendidik. Ada tiga tujuan pedagogis dari system evaluasi Allah terhadap manusia. Pertama, Untuk menguji kemampuan manusia beriman terhadap  berbagai macam problema kehidupan yang dialaminya. Kedua, Untuk mengetahui sampai dimana atau sejauhmana hasil pendidikan wahyu yang telah diterapkan Rasulullah kepada manusia. Ketiga, Untuk menentukan klasifikasi tingkat-tingkat hidup keIslaman / keimanan manusia, sehingga manusia diketahui yang paling mulia disisi Allah yaitu yang paling bertaqwa kepadaNya. Manusia yang sedang dalam iman dan ketaqwaanya atau manusia yang ingkar kepada ajaran Islam. Evaluasi pendidikan Islam dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, Pertama, evaluasi diri sendiri (self evaluation intropeksi). Kedua evaluasi terhadap orang lain (peserta didik)
PENGGUNAAN KATA “لا” BERMAKNA “JANGAN” DALAM AL-QUR’AN (PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM) Abdulkarim Zulfa Ahmadi, Abdulkarim; Shobahiya, Mahasri
Suhuf Vol 29, No 2 (2017): nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Beberapa pakar psikologi dan parenting mengingatkan pada guru dan orang tua untuk menghindari penggunaan kata “jangan” dalam mendidik anak, karena hal tersebut akan menjadikan anak tertekan serta menganggap bahwa dunia ini penuh dengan aturan yang menekan. Sementara itu, dalam Al-Qur’an tidak sedikit ayat yang menggunakan kata “لا” bermakna “jangan”, bahkan lebih dari 300 ayat menggunakan kata tersebut.Penelitian ini menemukan bahwa ayat-ayat yang mengandung kata “لا” bermakna “jangan” dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya, yang diterbitkan Kementerian Agama RI tahun 2012 terdapat dalam 358 ayat yang tersebar dalam 64 Surat. Ayat yang mengandung kata “لا” bermakna “jangan” dapat dikelompokkan dalam tiga bidang, yaitu Akidah, Akhlak, dan Syariat. Selain tiga bidang tersebut, beberapa ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata “لا” bermakna “jangan” merupakan sebuah do’a dan kisah-kisah masa lampau yang tertulis dalam Al-Qur’an, sehingga bukan termasuk ayat-ayat larangan yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam.Ayat-ayat yang mengandung larangan pada bidang Akhlak memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan dengan bidang lainnya, karena bidang tersebut mencakup beberapa aspek kehidupan, baik berhubungan dengan Sang Pencipta, manusia, alam, dan diri sendiri. Sedangkan, untuk terbanyak kedua adalah dalam bidang Akidah, di dalamnya terdapat ayat larangan dengan redaksi yang sama diulang berkali-kali pada ayat ataupun surat yang berbeda. Tampaknya Allah bermaksud untuk memberikan penekanan lebih terhadap pendidikan Islam, terutama keimanan kepada Allah Swt. Ayat larangan pada bidang Syariat lebih sedikit dibandingkan dengan dua bidang lainnya. Hal itu bisa disebabkan, karena ketentuan-ketentuan syariat telah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak menggunakan kata “لا” bermakna “jangan”.
ZIKR DAN FIKR: MENUJU TRANSFORMASI DIRI Mahmud, Abdullah
Suhuf Volume 28., No.2., Nopember 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan hati terhadap zikir adalah identik dengan kebutuhan ikan terhadap air, demikian kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Sedang Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah berkata:”Sesungguhya zikr adalah makanan pokok bagi hati dan roh, apabila hamba Allah gersang dari siraman zikr, maka jadialah ia bagikan tubuh yang terhalang untuk memperoleh makan pokok”. Zikir merupakan hakekat ibadah dan menjadi sarana untuk mencapai ketinggian dan kemulian rohani.  Zikr adalah perbuatan atau keadaan yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim, karena para Nabi terdahulu juga  diperintahkan Allah untuk berzikir.Sedangkan Dalam khazanah Islam, Tafakkur mempunyai padanan kata yang banyak dan agak mirip maknanya, seperti I’tibar (mengambil pelajaran), ta’amul (memikirkan), tadabbur (merenungkan), dan tazakkur (mengingat-ingat). Dalam kata tafakkur terkandung objek yang mesti menjadi sasaran perenungan.
INFILTRASI PEMIKIRAN DAN GERAKAN HTI DI INDONESIA Dwi Devi Lubis, Erni Sari; Jamuin, Ma’arif
Suhuf Vol 27, No 2 (2015): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) masuk dan berkembang di Indonesia pada tahun 1980an di Bogor. Organisasi ini didirikan sebagai organisasi politik Islamyang memiliki visi utama mendirikan Negara Islam. Untuk mewujudkan visi tersebut HT melakukan infiltrasi kebeberapa Negara yang dominan Islam. Salah satu infiltrasi HT adalah Indonesia. Paper ini membahas mengenai perjalanan HTI, pemikiran-pemikiran HTI dan Infiltrasi-infiltrasi yang dilakukannya  di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka dengan  menggunakan metode analisis deduktif. Hasil dari penelitian ini adalah HTI melakukan Infiltrasi pemikiran dan gerakan ke Indonesia dengan masuk ke organisasi-organisasi besar seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Majelis Ulama Indonesia
REVIEW ARTIKEL: KEDUDUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NEGARA DALAM INSTITUSI HUKUM ISLAM KARYA DRS. H. ABD. SALAM, S.H.M.H Muhtarom, Muhammad
Suhuf Vol 27, No 1 (2015): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini merupakan review Drs. H. Abd. Salam, S.H.M.H., Wakil Ketua Pengadilan Agama Sidoarjo, telah menulis artikel yang berjudul; “Kedudukan Peraturan Perundang-Undangan Negara Dalam Institusi Hukum Islam (Kajian Methodologis Hukum Islam). Artikel tersebut dimuat di website Dirjen Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung RI (http://www.badilag.net/artikel/20071). Setelah dianalisis disimpulkan bahwa Pertama; Abd. Salam telah mempresentasi beberapa wacana baru dalam khasanah Hukum Islam antara lain berupa: a) Konseptualisasi hukum Islam yang apresiatif terhadap hukum perundang-undangan negara dan mendudukkannya secara proporsional, b) Konsep “Negara Pancasila” diapresiasi secara sangat baik sebagai alternatif  konsep ketiga (“poros tengah”) di antara konsep “Negara Theokratis” dan “Negara-Sekuler”.  c) Secara metodologis, pendekatan yang disajikan Abd. Salam akan berimplikasi pada perluasan wilayah kajian hukum Islam, sehingga hukum Islam bukan hanya yang berbasis pada karya-karya dan tema-tema fiqh, tetapi juga yang berbasis pada produk-produk peraturan negara yang kompleks. Kedua, Pandangan-pandang pemikiran Abd. Salam tersebut di atas bertolak dari sikap eksklusif/ terbuka, optimis, prasangka baik, dan  toleran dalam menghadapi ikhtilaf. Sikap ini merupakan modal utama untuk hidup bernegara yang demokratis. Namun betapapun akan diperlukan kewaspadaan dan sikap kritis yang tinggi dalam menghadapi mainstreem globalisasi hukum Barat. Sehingga sikap terbuka dan toleran itu mengandung konsekuensi untuk mengimbanginya dengan kekuatan jihad dan ijtihad yang lebih kuat dalam membangun dan mempertahankan hukum Islam (dalam arti luas) tersebut. 
TEORI TEORI AGAMA PRIMITIF MENURUT PARA ANTROPOLOG DAN MONOTHEIS DALAM ALQUR’AN Wibowo, Arief
Suhuf Vol 27, No 1 (2015): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini berupaya mengungkap bagaimana munculnya agama primitive, serta konsep monotheis dalam al-Qur’an, menurut penulis teori munculnya agama primitif dikarenkan keinginan manusia untuk menguak rahasia kehidupan. Manusia pada waktu itu menyadari bahwa kekuatan akal dan pengetahuan tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Kesadaran akan adanya jiwa, hidup dan mati, menyadarkan kepada adanya Tuhan. Sedang menurut al-Qur’an kesadaran manusia terhadap Bergama, karena manusia memiliki kesadaran ketuhanan (fitrah).
ANGKATAN MUDA MUHAMMADIYAH DAN DAKWAH PENCERAHAN BERBASIS HERMENEUTIKA? Anshori, Ari
Suhuf Vol 27, No 2 (2015): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang beriman diperintah Allah dan Rasul-Nya untuk berdakwah, menyeru kepada jalan Tuhan dengan hikmah, maksudnya menunjukkan perbedaan antara yang hak dan yang batil, dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan cara yang baik. Angkatan Muda Muhammadiyah dituntut untuk berdakwah dalam multi aspek dengan berbekal sabar, amanah, adil dan istiqamah, sehingga dapat berpartisipasi membangun Indonesia yang berkemajuan. Indonesia sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya Islam, termasuk di dalamnya warga Muhammadiyah, adalah merupakan ujian bagi umat Islam untuk membuktikan perannya sebagai rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, ajaran Islam tidak seharusnya hanya dipraktikkan dalam ritual keagamaan yang artifisial saja. Melainkan harus sampai pada hakikat dan makrifat sebagai religious spirituality of Muhammadiyah Youth Association.Hermeneutika sebagaimana diutarakan oleh M. Quraish Shihab, “tidak semua ide yang diketengahkan oleh berbagai aliran dan pakar hermeneutika merupakan ide yang keliru atau negatif. Pasti ada di antaranya yang baik dan baru serta dapat dimanfaatkan untuk memperluas wawasan, bahkan memperkaya penafsiran, termasuk penafsiran al-Qur’an”. Meski demikian kehati-hatian harus digaris bawahi bahwa bisa jadi ada kesalahan dan praktik penggunaannya ketika digunakan menafsirkan al-Qur’an.
RIBA MENURUT PEMIKIRAN M. QURAISH SHIHAB (Tela’ah Illat Hukum Larangan Riba Dalam Al-Qur’an) Harun, Harun
Suhuf Vol 27, No 1 (2015): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontroversi seputar hukum bunga dan pembahasan riba telah menjadi perdebatan yang cukup lama. Masalah hukum bunga Bank sampai sekarang masih menjadi perselisihan para Ulama, meskipun sudah ada fatwa dari Majlis Ulama dan Majlis tarjih Muhammadiyah tentang haramnya bunga Bank.Perbedaan ulama  dalam merumuskan  hukum bunga Bank, lebih mengarah pada perbedaan memahami illat hukum larangan riba. Berdasarkan perspektif diatas, tujuan penelitian ini untuk mengetahui   latar belakang sosiologis yang menjadi sebab turunya ayat riba, dan apa yang menjadi illat hukum larangan riba dalam al-Qur’an menurut pemikiran Muhammad Quraish Shihab.Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan pendekatan sosiologis historis . Sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan analisa datanya secara kualitatif.Hasil penelitian ditemukan bahwa (1)  Latar belakang sosiologis yang menjadi sebab turun ayat larangan riba dalam al-Qur’an adalah kebiasaan prilaku orang-orang jahiliyyah yang melipatgandakan pengembalian dari pokok hutang yang dipinjamkan kepada debitor yang sangat membutuhkan.(2) Illat hukum larangan riba dalam al-Qur’an adalah bukan sekedar kelebihan atau penambahan jumlah hutang tetapi kelebihan yang dipungut bersama jumlah hutang yang mengandung unsur penganiayaan dan penindasan (zhulm). (3) Ciri perbedaan pemikiran ahli Fiqh dengan M.Quraish Shihab dalam merumuskan illat hukum larangan riba terletak pada perbedaan di dalam memahami teks (nash) al-Qur’an dan al Hadits tentang riba. Pendekatan Ahli fiqh lebih condong pada makna tekstual ayat ataupun hadits, sehingga setiap bentuk kelebihan dari jumlah hutang adalah riba yang diharamkan. Sementara pendekatan M.Quraish Shihab lebih menekankan pada pemahaman makna subtansi (kontekstual) dari ayat ataupun hadits, sehingga tidak setiap kelebihan dari jumlah hutang dinamakan riba, tetapi kelebihan yang terdapat unsur penganiayaan dan penindasan. 
TAFSIR AYAT-AYAT KAUNIYAH DALAM BINGKAI EPISTEMOLOGI ISLAM Suwinarno, Suwinarno
Suhuf Vol 27, No 1 (2015): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

buku ini membahas tentang bagaimana al-quran membicarakan tentang ilmu pengetahuan
KETERAMPILAN MAHASISWA SEMESTER VI DALAM MENDESAIN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN DAN MICRO TECHING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAI UMS TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Abdidin, Zaenal; Rahardjo, Bambang
Suhuf Vol 27, No 2 (2015): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rencana pelaksanaan pembelajaran dipandang sebagai suatu alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan untuk menjadi daya guna dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Masalah yang mendasar dalam penelitian ini adalah tentang “Bagaimana keterampilan mahasiswa dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan implementasinya pada praktek micro teching program studi Pendidikan Agama Islam di laboratorium FAI UMS tahun akademik 2014/2015?”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan mahasiswa semester VI sebagai calon guru agama dalam menyusun perencanaan pembelajaran (RPP) dikatakan sudah baik karena: 1) Dalam menentukan rumusan tujuan pembelajaran dengan cara melihat materi yang akan diajarkan sehingga dapat menentukan isi dan target yang ingin dicapai. 2) Dalam menentukan materi yang akan disusun dalam RPP perlu memilih sumber belajar terlebih dahulu yang berkait dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari dengan menunjang terhadap pencapaian tujuan. 3) Dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dengan menentukan metode pembelajaran yang sesuai agar tercipta pembelajaran yang diinginkan. 4) Dalam menentukan media, terlebih dahulu dengan melihat situasi dan kondisi yang ada di lapangan. 5) Dalam menentukan penilaian telah mengikuti prosedur RPP melalui empat teknik penilaian, akan tetapi karena ruang lingkupnya baru praktek mengajar maka baru dilakukan dengan teknik post test atau pre test dengan melihat tingkat kesulitan materi terlebih dahulu. Adapun dalam implementasinya, mahasiswa praktek micro teaching sudah baik dilihat dari cara membuka pelajaran sampai menutup pelajaran, akan tetapi perlu adanya perbaikan dengan banyak latihan di depan audien dibeberapa kesempatan agar lebih terbiasa dan terlatih sesuai dengan feedback dari teman-teman sebagai observer ataupun dosen pengampu di laboratorium micro teaching program studi Pendidikan Agama Islam FAI UMS

Page 5 of 23 | Total Record : 223