cover
Contact Name
Nur Rahmawati Syamsiyah
Contact Email
nur_rahmawati@ums.ac.id
Phone
+628562830285
Journal Mail Official
jurnalsinektika@ums.ac.id
Editorial Address
Architecture Department, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57162
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14118912     EISSN : 27146251     DOI : 10.23917/sinektika
Core Subject : Art, Engineering,
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur is a scientific journal of the Architecture Department, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta which focuses on delivering information on the results of scientific research conducted by researchers, especially in the field of architecture. The scientific articles in the scope of pure and applied sciences about architectural science including art & design, history & human behavior, technology, urban planning and the environment. Research results are scientific, critical and comprehensive on important and current issues covered in the field of architecture.
Articles 330 Documents
EVALUASI PURNA HUNI MASJID ULIL ALBAB KAMPUS 2 UMS Rochim H, Abdul; Priyatmono, Alpha Febela
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.819 KB)

Abstract

Masjid merupakan tempat sujud atau tempat menyembah Allah SWT. Kenyamananberibadah di dalam masjid memerlukan pengaplikasian aspek teknik, fungsi, danperilaku yang tepat agar tercipta sebuah perencanaan desain yang nyaman bagipenggunanya. Tujuan penelitian ini adalah membahas bagaimana aspek teknik, fungsi,maupun perilaku yang ditemukan pada Masjid Ulil Albab Kampus 2 UniversitasMuhammadiyah Surakarta dengan melakukan pendekatan observasi, analisa dan penarikan kesimpulan. Metode evaluasi purna huni digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sebuah desain bangunan baik dalam aspek kenyamanan maupunketerkaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Dalam proses evaluasi ini terdapatbeberapa metode-metode yang bisa di pakai untuk memecahkan masalah-masalahyang timbul (problem seeking) serta menemukan pemecahan masalahnya (problem solving). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penyimpangan aspek teknik, fungsi, maupun perilaku yang perlu ditinjau ulang agar tercipta sebuah desain masjid yang memenuhi aspek kenyamanan maupun keterkaitan dengan lingkungan.
KENYAMANAN TERMAL GEDUNG SETDA KUDUS Syah, Farid Firman; Nugroho, Muhammad Siam Priyono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2: Juli 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.558 KB)

Abstract

Indonesia memiliki iklim tropis yang lembab sehingga suhu dan kelembaban udaranya sangat tinggi. Kondisi udara tersebut dapat berpengaruh terhadap produktifitas kerja. Jalan pintas yang sering ditempuh adalah penggunaan pendingin udara. Pengkondisian udara secara alami semestinya diupayakan untuk ditempuh agar biaya operasional bangunan dapat ditekan. Penelitian mengenai kenyamanan termal ini dilakukan di suatu komplek gedung pemerintahan dengan studi kasus di Gedung Setda Kudus untuk mengetahui kondisi termal di ruang kerja. Metode yang dilakukan adalah pengukuran lapangan dan analisis berdasarkan teori kenyamanan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi termal di dalam bangunan tidak memenuhi syarat dan harus dilakukan upaya-upaya perbaikan.
Identifikas Material Scaffolding sebagai Alternatif Tempat Tinggal untuk Kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Studi kasus di Akanoma Studio Suharyani, Suharyani; Fathonah, Mutya Nor
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1253.605 KB)

Abstract

Mahalnya material yang digunakan untuk membangun tempat tinggal berimbas pada harga perumahan yang juga melambung tinggi. Hal ini yang dirasakan kalangan masyarakat berpengahasilan rendah (MBR) sehingga mereka terpaksa membangun hunian kurang layak seperti membangun di lingkungan kumuh menggunakan kardus, di bawah kolong jembatan, bantaran sungai, bahkan membangun di lahan yang ilegal. Belum lagi harus berurusan dengan cicilan kredit yang melibatkan bunga bank. Solusi alternatif hunian yang hemat biaya dan efisien bagi warga yang kurang mampu sangat diperlukan. Rumah Scaffolding yang memanfaatkan material alternatif sebagai struktur utama, dikembangkan oleh arsitek dari Akanoma Studio. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode kualitatif, merujuk pada riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa dari sumber-sumber terpercaya. Selain itu untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan juga interview jarak jauh dengan arsitek penemu gagasan rumah scaffolding di Akanoma Studio. Hasil dari penelitian ini berupa pengetahuan keunggulan material scaffolding sebagai bahan utama pembuatan rumah hemat biaya dan gambaran perencanaan pembangunan rumah scaffolding, yang akan ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Keberadaan rumah scaffolding diharapkan dapat membantu meyediakan fasilitas berupa hunian untuk sementara sebelum bisa membangun rumah yang lebih baik dan juga membantu menghindari terjadinya riba karena kredit rumah yang mahal.
KARAKTERISTIK BENTENG VASTENBERG SEBAGAI BANGUNAN HERITAGE DI SURAKARTA Aditya, Risang; Mutiari, Dhani Mutiari
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1689.44 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pentingnya konservasi Kota Surakarta sebagai salah satu kota kolonial di Indonesia. Kota merupakan cerminan dari sejarah masa lalu, melalui keragaman bangunan dari masa lalu , sekarang dan mendatang akan terlihat jejak jejak kehidupan peristiwa yang terjadi di Kota Surakarta. Penelitihan ini bertujuan untuk menginventarisasi karakteristik benteng Vastenberg sebagai bangunan heritage di Surakarta. Metode analisis yang digunakan deskriptif yaitu sample purposive dari hasil pengamatan, baik pengamatan secara langsung yaitu pengamatan di lapangan dan pengamatan tak langsung yaitu melalui literatur dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah Benteng Vastenberg memiliki bentuk site plan berbentuk atau menyerupai kura-kura yang mana merupakan benteng pertahanan, .parit pertahanan , gerbang utama yang kokoh berornamen lengkung dan terdapat tulisan nama benteng diatasnya., Tembok selubung / tepung gelang yang berfungsi melindungi bangunan utama dan orang didalamnya dari serangan musuh dan memiliki kesamaan ornament dengan bangunan utama Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
PEMBANGUNAN: PASAR VS KOMUNITAS Safitri, Ristya Arinta
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.449 KB)

Abstract

Pembangunan sering kali dikaitkan dengan hal yang bersifat fisik maupun material. Sedangkan pada hakikatnya, pembangunan meliputi dua unsur, yaitu materi yang dihasilkan dan manusia yang menggerakan pembangunan. Pembangunan di Indonesiapada umumnya menitik beratkan pada materi, terutama ekonomi dan infrastruktur yangingin dicapai dan mengesampingkan  pembangunan masyarakat di dalamnya.Pembangunan ekonomi dilakukan untuk merespon datangnya pasar bebas, sehinggapembangunan ekonomi yang ada berbasis pasar. Hal ini kurang sesuai dengan sifatdasar masyarakat Indonesia yang bersifat komunal, berbasis komunitas. Dalam pasar,modal dan keuntungan adalah hal yang utama, sedangkan dalam komunitas kesejahteraan masyarakat, kebersamaan merupakan hal yang utama. Di Indonesia, komunitas atau Usaha Kecil Menengah dengan komoditas belum dapat berkembang dengan baik karena keterbatasan modal dan kurangnya pemasaran. Sebagai contoh, UKM penghasil gula semut di Kabupaten Kulonprogo. UKM berhasil memproduksi gula semut yang memenuhi kualitas standar internasional. Akan tetapi, karena keterbatasan modal dan kurangnya pemasaran pengeksporan gula semut belum dapat dilakukan secara maksimal. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo kemudian mulai aktif mengembangkan komoditas ini dengan mendatangkan investor dan memberikan bantuan alat modern untuk meningkatkan produktivitas UKM. Hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut, karena bisa saja dengan investor dan alat modern, pengrajin justru kehilangan pekerjaan dan hanya mengejar keuntungan. Komunitas dalam UKM harus terus melakukan inovasi agar mampu bersaing dalam pasar. UKM yang mampu masuk dalam pasar akan mendatangkan investor untuk membantu pengembangan komoditas sehingga masyarakat dan investor akan mendapatkan keuntungan seperti yangdiharapkan.
OPTIMASI SHADING DEVICES RUMAH TINGGAL (STUDI KASUS : PERUMAHAN LOH AGUNG VI JATEN KARANGANYAR) Puspitasari, Maya; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.714 KB)

Abstract

Perkembangan perumahan saat ini sangat pesat. Banyak perumahan dibangun denganberagam tipe dan desain. Setiap desain yang dibuat tentunya sudah memperhatikanaspek pencahayaan alami untuk penerangan ruang-ruang di dalamnya. Penelitian inidilatarbelakangi maraknya penggunaan shading devices di perumahan, sebagaipenahan panas matahari yang umumnya memiliki desain tergolong sederhana, yaituberupa cor beton yang ditempatkan pada bagian atas jendela. Namun apakah desainitu sudah efektif sesuai fungsinya atau belum, maka penelitian ini bertujuan untukmelihat efektifitas desain shading devices yang selama ini banyak digunakan.Perumahan Loh Agung VI terpilih sebagai lokasi penelitian, dengan pertimbanganperumahan ini hanya memiliki satu tipe rumah, dengan berbagai posisi rumah terhadaparah datang matahari, sehingga sangat memungkinkan untuk dibandingkan. Metodepenelitian yang digunakan adalah kuantitatif sejak pengumpulan data hingga prosesanalisis. Analisis menggunakan rumus solar geometry, yang mempertimbangkan sudutjatuh matahari terhadap lokasi penelitian dan waktu pengukuran. Waktu yang dipilihadalah saat panas matahari maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shadingdevices yang ada di rumah-rumah Perumahan Loh Agung VI tidak efektif memberikanperlindungan terhadap radiasi matahari. Optimasi desain shading devices agar sesuaifungsi adalah berbentuk kisi-kisi, sehingga mampu mereduksi cahaya dan panasmatahari.
DARI WISATA KREATIF MENUJU SOLO KOTA KREATIF Priyatmono, Alpha Febela
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 2: Juli 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.022 KB)

Abstract

Solo merupakan kota tradisional Jawa telah lama membentuk tata ruang kotanya secara unik dan spesifik. Solo dengan Kraton sebagai salah satu titik awal tumbuhnya kebudayaan dan ruang kota, berkembang melalui suatu disain kawasan yang tidak muncul secara intuitif tetapi melalui suatu konsep yang direncanakan secara matang. Kraton dengan konsep makro kosmos dan mikro kosmos serta seting kawasan hunian masya-rakatnya dalam hal ini khususnya kampung, mewarnai  perkembangan wajah kota Solo dari kota tradisional menjadi kota kreatif. Dalam perkembangannya kraton dan aset heritage lainnya menjadi potensi wisata kreatif kota Solo. Kreatifitas suatu kota sangat ditentukan oleh aktifitas penduduknya, wadah kegiatan kreatif penduduk suatu kotadimungkinkan terjadi di semua elemen pembentuk kawasan kota. Kreatifitas kota dapat diaktualisasikan di area umum antara lain : jalan raya, pedestrian, gang, jembatan, jalur pejalan kaki, jalan kereta api, sungai, taman kota, plaza, kampung halaman, serta area privat antara lain pagar dan bangunan. Dalam perkembangannya, wisata berbasis kreatif mempunyai andil yang cukup besar dalam mengembangkan suatu elemen pembentuk kota menjadi kawasan kreatif. Sejauh mana wisata kreatif yang terjadi di elemen pembentuk kota khususnya kampung dapat mendorong terwujudnya kota kreatif. Berdasarkan studi literatur dan observasi lapangan, aktifitas wisata kreatif yang terkoor- dinir dengan mengangkat potensi kawasan khususnya di bidang ekonomi, fisik lingkungan , tradisi sosial budaya yang berbasis pada potensi lokal, akan menjadi salah satu generator terwujudnya kota kreatif.
EKSPLORASI POTENSI FISIK KAWASAN PANTAI JOGAN, PANTAI NGLAMBOR DAN PANTAI SIUNG SEBAGAI KAWASAN WISATA PANTAI Saputro, Tendi Eko; Qomarun, Qomarun
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.346 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mencari wahana baru wisata pantai di wilayah Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai wilayah KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional). Tujuan utama riset ini adalah untuk menggali potensi dan kelayakan investasi objek wisata pantai yang baru, yaitu pada Pantai Jogan, Pantai Nglambor dan Pantai Siung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model pendekatan SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat). Pengumpulan data dilakukan dengan survei lapangan, wawancara dan kajian pustaka. Analisis ETOP (Element Threat Opportunity Profile) dan SAP (Strategic Advantage Profile) dilakukan untuk memecahkan permasalahannya. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa ketiga pantai itu mempunyai potensi yang berbeda-beda dan layak untuk dikembangkan menjadi wahana wisata pantai baru di Yogyakarta. Penelitian ini akhirnya merekomendasikan untuk dilakukan tahap penyusunan konsep dan desain arsitektur kawasan pantai. Pantai Jogan mempunyai karakter yang unik, yaitu adanya aliran air yang mengalir dari tebing karang yang langsung jatuh ke bibir pantai, sehingga sering disebut sebagai pantai air terjun. Pantai Nglambor mempunyai pemandangan yang sangat indah, yaitu adanya hamparan pasir putih, pulau karang dan keragaman ikan hias. Sementara itu, Pantai Siung memnpunyai batuan karang yang unik, tebing yang tinggi dan hamparan pasir putih yang luas, sehingga sering disebut sebagai pantai petualang.
EVALUASI FUNGSI TAMAN KAMPUS EDU PARK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SEBAGAI OPEN SPACE KAMPUS Ismail, Noor Kholid; Raidi, Samsudin
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 2: Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.318 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah adanya fenomena disfungsi taman kampus Edu ParkUMS sebagai open space kampus yang fungsional. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hasil evaluasi fungsi taman kampus Edu Park Universitas MuhammadiyahSurakarta. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan aktivitas pengguna tamandan metode jajak pendapat dengan melalui penyebaran kuesioner untuk 40 responden.Data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel, pemetaan,dokumentasi, dan diskripsi. Berdasarkan data pengamatan dan kuesioner terhadap aktivitas pengunjung yang ada, fungsi taman Edu Park sebagai open space sudah dimanfaatkan secara maksimal. Hasil perhitungan kuesioner terhadap 40 responden adalah layak dengan prosentase 35% aktivitas olahraga, 12,5 % aktivitas jalan-jalan dan bermain, 32,5% kegiatan foto-foto, 2,5% kegiatan piknik dan 5% aktivitas bersepeda. Berdasarkan data kuesioner terhadap elemen pendukung  aktivitas yang terdapat pada open space tersebut, menunjukan bahwa taman Edu Park Universitas Muhammadiyah Surakarta sudah digunakan secara maksimal, dibuktikan  dengan hasil perhitungan kuesioner terhadap 40 responden bahwa prosentasi yang  diperoleh adalah 40% untuk kategori sangat layak, 55% untuk kategori layak dan 5% untuk kategori tidak layak.
LESSON LEARNT FROM KREDIT TRIGUNA: THE HOUSING FINANCE FOR LOW-INCOME COMMUNITY Astuti, Dyah Widi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.216 KB)

Abstract

Financial aid or loan designed specifically for housing the low income community,especially they are working in informal sector, is necessary. To answer the need, abouttwo decades ago, Bank Tabungan Negara (BTN) or The State Savings Bank hadintroduced a loan package, named Kredit Triguna. Designed as a mixed microcreditpolicy, this loan implemented a fully concept of integrated approach. But it was onlyavailable for two years, and then discontinued. As one of the best practice microfinanceprograms at the time, this condition was considered as a unique case. This paper aimsto evaluate the previous microcredit policy, that was Kredit Triguna, in its implementation and to identify reasons for its success or failure in performance. As a sample of case study, a project of housing redevelopment in Kalianyar riverbank, Mojosongo, Surakarta using the loan is observed. The result of the study will help in developing new alternative scheme in housing finance for the low-income community.

Page 5 of 33 | Total Record : 330