cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
pharmacon@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Pharmacon
ISSN : 14114283     EISSN : 26855062     DOI : -
Core Subject : Health,
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia is a collection of publication journals, covering all aspects of Pharmaceutical sciences, including Technology of Formulations, Excipients Optimization, Extract and Herbal Standardizations, Pharmacological activity determination on natural sources, Drug Synthesize and Development, Molecular Biology, Antibiotic Screening, Metabolite Profiling and Quantification, Clinical Pharmacy, Health and Environmental issues, published by Faculty of Pharmacy, Muhammadiyah University of Surakarta. We look forward to working with pharmaceutical community of researchers as we are intended to serve as a major resource for pharmaceutical information.
Arjuna Subject : -
Articles 311 Documents
POTENSI KEMOPREVENTIF EKSTRAK ETANOLIK KULIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata) PADA KARSINOGENESIS SEL HEPAR TIKUS GALUR SPRAGUE DAWLEY TERINDUKSI DMBA Meiyanto, Edy
Pharmacon Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.275 KB)

Abstract

Salah satu titik tangkap strategi penemuan agen kemopreventif kanker khususnya kanker hepar adalah melalui penghambatan proliferasi dan penekanan ekspresi onkogen c-Myc. Tangeretin, nobiletin, dan hesperidin adalah beberapa senyawa aktif dari kulit jeruk keprok (Citrus reticulate) dilaporkan memiliki efek antiproliferatif pada berbagai sel kanker secara in vitro. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui efek ekstrak etanolik kulit C. reticulata terhadap proliferasi dan penekanan ekspresi c-Myc pada sel hepar tikus betina galur Sprague Dawley berumur 40 hari terinduksi 7,12 Dimetilbenz[a]antrasen (DMBA). Tikus dikelompokan menjadi lima kelompok: (a) DMBA, tikus diinduksi DMBA secara peroral (p.o.), dengan dosis 20 mg/kgBB dalam minyak jagung, sebanyak 10 kali selama lima minggu(b) kontrol pelarut CMC-Na, (c) kontrol ekstrak dosis 1500 mg/KgBB, (d) DMBA+ekstrak 750 mg/kgBB,dan (e) DMBA+ekstrak              1500 mg/kgBB. Ekstrak dilarutkan dengan CMC-Na 0,5% dan diberikan setiap hari, dimulai minggu kelima setelah pemberian DMBA. Tikus dikorbankan saat awal minggu kesepuluh setelah pemberian DMBA. Organ hepar diisolasi dan diawetkan dengan buffer formalin untuk analisis proliferasi dan imunohistokimia c-Myc. Analisis antiproliferasi dilakukan dengan metode AgNOR dan hasil menunjukan bahwa ekstrak etanolik kulit C. reticulata dosis 750 mg/KgBB memiliki potensi tinggi dalam menghambat proliferasi dan menekan ekspresi onkogen c-Myc. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak etnolik kulit Citrus reticulata dapat menghambat proliferasi pada sel hepar tikus akibat pemberian DMBA melalui efek antiproliferasi dan penekanan ekspresi c-Myc..Kata kunci: Citrus reticulata, antiproliferatif, DMBA, AgNOR, c-Myc.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH Psidium guajava L, Melaleuca leucadendron L, Capsicum frutescens L, dan Anethum graveolens L DENGAN METODE DPPH BESERTA PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTALNYA
Pharmacon Vol 12, No 2 (2011)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.405 KB)

Abstract

Antioksidan alami dari luar tubuh diperlukan untuk mencegah munculnya penyakit karena terpapar oleh radikal bebas yang berlebih.  Buah Psidium guajava L, Melaleuca leucadendron L, Capsicum frutescens L dan Anethum graveolens L diketahui memiliki kandungan fenolik dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara kandungan fenolik total dengan aktivitas antioksidannya. Aktivitas antiradikal ditentukan dengan menggunakan metode DPPH kemudian dihitung nilai Inhibitory Concentration (IC50) yaitu konsentrasi sampel yang mampu menghambat 50% radikal DPPH.  Kandungan fenol ditetapkan dengan menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu dan dihitung sebagai GAE (Gallic Acid Equivalent). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol buah Psidium guajava L, Melaleuca leucadendron L, Capsicum frutescens L dan Anethum graveolens L memiliki nilai IC50 berturut-turut 167,347; 6,074; 139,801; dan 237,984 µg/mL.  Sedangkan nilai GAE berturut-turut 23,73; 257,34; 21,44; 11,78 mg/g sampel. Nilai koefisien korelasi antara kandungan fenolik dengan aktivitas antioksidan adalah R2 = 0,847, yang menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol buah yang diuji 84,7% merupakan kontribusi dari senyawa fenolik. Kata kunci: Antioksidan DPPH, Psidium guajava L, Melaleuca leucadendron L, Capsicum frutescens L,  Anethum graveolens L, Fenolik Total
EFEK INFUSA DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Sceff.) Boerl.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN POTASSIUM OXONATE Sutrisna, EM
Pharmacon Vol 11, No 1 (2010)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.023 KB)

Abstract

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Sceff.) Boerl.)  merupakan tanaman yang secara empiris telah dimanfaatkan untuk mengobati penyakit salah asam urat. Perasan daging buah mahkota dewa  dosis 13,16 g/kgBB tealah terbukti dapat menurunkan kadar asam urat darah pada ayam jantan jenis Lohman Brown. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek infusa daging buah mahkota dewa dalam menurunkan kadar asam urat mencit putih jantan yang diinduksi potassium oxonate. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Mencit jantan sebanyak 25 ekor diberi jus hati ayam konsentrasi 10% sebanyak 3 kali sehari selama 2 hari. Kemudian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) diberi aqua p.o 0,5 ml/20 gBB. Kelompok II (kontrol positif) diberi allopurinol p.o 10 mg/kgBB. Kelompok III, IV dan V diberi infusa daging buah mahkota dewa dengan dosis berturut-turut 1,25; 2,5 dan 5 g/kgBB. Hewan uji diinduksi dengan potassium oxonate 250 mg/kgBB secara intraperitoneal 1 jam setelah pemberian sediaan uji untuk menaikkan kadar asam urat. Serum darah diambil dari vena opthalmicus pada jam ke 2 setelah induksi. Kadar asam urat ditetapkan dengan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 546 nm. Hasil menunjukkan infusa daging buah mahkota dewa dosis 1,25; 2,5 dan 5 g/kgBB mampu menurunkan kadar asam urat darah dalam serum mencit putih jantan yang diinduksi potassium oxonate dosis 250 mg/kgBB dan setara dengan kontrol positif (allopurinol 10 mg/kgBB).  Kata kunci : Phaleria macrocarpa (Sceff.) Boerl., asam uratmunohistokimia, ekspresi p53
POTENSI DAUN SALAM (Syzigium polyanthum Walp.) DAN BIJI JINTEN HITAM (Nigella Sativa Linn) SEBAGAI KANDIDAT OBAT HERBAL TERSTANDAR ASAM URAT Muhtadi, Muhtadi
Pharmacon Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.743 KB)

Abstract

Pengujian aktivitas antihiperurisemia secara in vivo dari ekstrak tunggal dan kombinasi ekstrak serta standarisasi ekstrak dari daun Salam (Syzigium polyanthum Walp) dan biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn) telah dilakukan. Ekstraksi daun Salam dan Jinten Hitam dilakukan metode infundasi. Ekstrak dari masing-masing bahan,  diuji antihiperurisemia secara in vivo terhadap mencit putih jantan galur Balb-C yang diinduksi dengan potasium oksonat dosis 250 mg/kgBB. Kadar asam urat setelah pemberian ekstrak tunggal daun Salam dan Jinten Hitam dosis 200 mg/kgBB masing-masing adalah sebesar 0,640 dan 1,20 mg/dL. Sedangkan kombinasi ekstrak daun Salam-Jinten Hitam adalah sebesar 0,840 mg/dL. Ekstrak Secara keseluruhan berdasarkan hasil pemeriksaan standar umum ekstrak tumbuhan obat, kedua bahan yang diteliti telah memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan oleh Badan POM RI Kata kunci : Syzigium polyanthum Walp, Nigella sativa Linn, antihiperurisemia, standarisasi ekstrak 
ANALISIS MUTU MINYAK ATSIRI BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Meer. & Perry) DARI MALUKU, SUMATERA, SULAWESI DAN JAWA DENGAN METODE METABOLOMIC BERBASIS GC-MS Munawaroh, Rima
Pharmacon Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.396 KB)

Abstract

Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Meer. & Perry) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Mutu minyak cengkeh ditentukan oleh sifat fisik dan kandungan metabolit. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui metabolit yang ada di dalam minyak kuncup bunga cengkeh dari Maluku, Sumatera, Sulawesi, dan Jawa. Kuncup bunga cengkeh kering didestilasi uap dan air. Destilasi direplikasi 3 kali untuk setiap daerah. Minyak atsiri diuji indeks bias, organoleptis, bobot jenis dan dianalisis menggunakan GC-MS dengan kolom RxiTM-1MS, flow rate helium 5,3 mL/menit, dengan temperature programming 50–245oC (kenaikan 10oC/menit). Penentuan metabolit dilakukan dengan cara membandingkan spektra massa sampel dengan internal Willey Library. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis Cluster. Pengelompokan didasarkan pada keberadaan senyawa dan %area masing-masing senyawa. Hasil penelitian menunjukkan minyak atsiri bunga cengkeh dari Maluku dan Jawa mempunyai metabolit yang lebih banyak dan mempunyai kadar senyawa mayor yang lebih tinggi dibanding minyak atsiri bunga cengkeh dari Sumatera dan  Sulawesi. Kata kunci: Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Meer. & Perry), metabolit, kuncup bunga, GC-MS.
UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DAN PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL EKSTRAK ETANOL TIGA RIMPANG GENUS CURCUMA DAN RIMPANG TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata)
Pharmacon Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.122 KB)

Abstract

Radikal bebas bersifat sangat reaktif sehingga sangat mudah menyerang sel- sel sehat di dalam tubuh yang berujung pada timbulnya suatu penyakit. Tubuh memerlukan antioksidan dari luar untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Beberapa jenis curcuma dan rimpang temu kunci mengandung senyawa fenolik yang mempunyai aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara aktivitas penangkap radikal bebas dan kadar fenolik yang terdapat dalam rimpang kunyit (Curcuma domestica), rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza), rimpang temu putih (Curcuma zedoaria) dan rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata). Penentuan potensi aktivitas penangkap radikal bebas menggunakan metode DPPH dengan pembanding vitamin E. Kadar fenolik total diukur sebagai GAE menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu. Besarnya korelasi dihitung menggunakan persamaan regresi linear dan dilihat nilai R2. Aktivitas penangkap radikal bebas (IC50) ekstrak etanol rimpang kunyit (29,64 µg/mL) memiliki aktivitas paling tinggi, tetapi lebih rendah dari vitamin E (12,55 µg/mL). Kadar fenolik total (GAE) tertinggi adalah ekstrak etanol rimpang rimpang kunyit (179,71 mg/g). Terdapat korelasi positif antara aktivitas penangkap radikal bebas dan kadar fenolik total dalam empat ekstrak tersebut dengan koefisien korelasi R2 = 79,56 %. Kata kunci: antioksidan, fenolik total, DPPH, korelasi.
PENGARUH KONSENTRASI GELLING AGENT CARBOMER 934 DAN HPMC PADA FORMULASI GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA PUNGGUNG KELINCI Sudjono, Tanti Azizah
Pharmacon Vol 13, No 1 (2012)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.036 KB)

Abstract

Lendir bekicot mengandung glycosaminoglycan yang dapat menyembuhkan luka bakar. Sediaan ini dapat dibuat dalam bentuk gel. Perbedaan viskositas gel dapat dipengaruhi oleh gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi carbomer 934 dan HPMC pada formulasi gel lendir bekicot terhadap viskositas dan kecepatan penyembuhan luka bakar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian sama subyek menggunakan 12 ekor kelinci jantan New Zealand yang dicukur bulu punggungnya dan dibagi menjadi 6 area perlakuan, yaitu menggunakan kontrol positif (Bioplasenton), kontrol negatif (lendir bekicot), kontrol basis dan 3 formula gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3, 5 dan 7% dan untuk basis HPMC dengan variasi konsentrasi 6, 8 dan 10%. Tiap area perlakuan diinduksi luka bakar dengan penginduksi panas berdaya 40 W, 220 V dan suhu 800C, jarak antar luka 5 cm dan diameter luka 2 cm. Waktu penyembuhan luka bakar dihitung setelah semua luka tertutup oleh jaringan baru. Data diuji statistik Anava satu jalan, dilanjutkan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%. Semakin tinggi konsentrasi basis, maka viskositas semakin tinggi serta waktu penyembuhannya semakin lama. Sediaan gel lendir bekicot dengan basis carbomer 934 konsentrasi 3% lebih efektif menyembuhkan luka bakar dibanding konsentrasi 5% dan 7%, yang ditunjukkan dengan waktu penyembuhan luka bakar yaitu 12,50 + 0,54 hari. Sedangkan gel lendir bekicot dengan basis HPMC 6% lebih efektif dalam menyembuhan luka bakar yaitu 12,67 +0,33 hari. Kata kunci : Achatina fulica, Carbomer 934, HPMC, luka bakar
PENETAPAN KADAR LOGAM Pb DAN Cd DALAM SEDIMEN DAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) DI SEKITAR SUNGAI BENGAWAN SOLO DI KAWASAN INDUSTRI-KARANGANYAR Suhendi, Andi
Pharmacon Vol 11, No 2 (2010)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.439 KB)

Abstract

Air sungai Bengawan Solo digunakan untuk berbagai keperluan, khususnya pertanian dan perikanan. Keberadaan industri-industri di sekitar aliran sungai diduga telah mencemari kandungan airnya. Penggunaan air tercemar ini untuk kebutuhan pertanian dan perikanan dapat menimbulkan masalah kesehatan karena bisa terjadi bioakumulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan cemaran logam Pb dan Cd pada tanaman kangkung dan tanah yang diairi sungai Bengawan Solo. Sampel tanah dan tanaman kangkung diambil secara acak dari satu lahan yang menggunakan pengairan sungai Bengawan Solo. Destruksi sampel dilakukan prosedur Standar Nasional Indonesia. Analisis logam Pb dan Cd larutan sampel dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Kadar logam terukur dibandingkan dengan batas aman kandungan logam dalam pangan menurut Standar Nasional Indonesia dan dihitung nilai bioaccumulation factor (BAF). Hasil analisis menunjukkan konsentrasi Pb dan Cd dalam sedimen dan tanaman kangkung berturut-turut adalah 6,94±0,60 ppm; 0,23±0,04 ppm; dan 1,19±0,18 ppm; 0,32±0,01 ppm. Berdasarkan nilai ambang batas keamanan untuk Pb 0,5 ppm dan Cd maka disimpulkan tanaman kangkung tidak aman untuk dikonsumsi. Nilai bioaccumulation factor Cd>Pb, maka disimpulkan bahwa kemampuan tanaman kangkung menyerap logam Cd lebih besar dari pada Pb.  Kata kunci : Tanah, Tanaman kangkung (Ipomoea aquatica), kadar Pb, kadar Cd, Bioaccumulation Factor (BAF).
AKTIVITAS PERLINDUNGAN SINAR UV KULIT BUAH Garcinia mangostana Linn SECARA IN VITRO Susanti, Meri
Pharmacon Vol 13, No 2 (2012)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.664 KB)

Abstract

Telah dilakukan uji perlindungan terhadap sinar UV oleh senyawa hasil fraksinasi ekstrak metanol semipolar kulit buah G. mangostana Linn secara in vitro dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Visibel. Uji perlindungan terhadap sinar UV dilakukan berdasarkan metode Mansur dengan mengukur serapan larutan uji dalam pelarut etanol pada konsentrasi 20 mg/100 ml pada panjang gelombang 290 sampai 320 nm. Hasil pengujian secara in vitro menunjukkan bahwa fraksi n-heksan memiliki kemampuan perlindungan UV sedang ; SPF (Sun Protection Factor) 15,02 ± 0,01, fraksi diklorometan dan  butanol memiliki kemampuan perlindungan UV ultra.dengan SPF masing-masingnya adalah 67,62 ± 1,68 dan 61,12 ± 0,24. Hasil penelitian menunjukkan fraksi diklormetan memiliki potensi proteksi terhadap sinar UV paling baik dibanding kedua fraksi yang lain.tify>  Key word : Garcinia mangostana, tyle=mso-bidi-font-style:normal>urkumin dan analognya, SPRMs, docking, reseptor  progesteron IA28 -language:IN>Antiradikal, DPPH, IC50, fenolik total, Elephantopus schaber L., Ocimum basilicum L.forma citratum Back., Graptophylum pictum Griff, Gynura procumbens Merr. 
DOCKING ANALOG KURKUMIN TURUNAN PIPERAZINDION DENGAN TUBULIN (1TUB) RANTAI  MENGGUNAKAN VINA DAN AUTODOCK1 Santoso, Broto
Pharmacon Vol 12, No 1 (2011)
Publisher : Pharmacon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.194 KB)

Abstract

Program Autodock mampu memprediksi energi bebas dan konformasi ikatan antara fleksibel ligan dan makromolekul target yang telah diketahui. Senyawa turunan dan analog kurkumin adalah ligan yang telah banyak dihasilkan dan diuji aktivitasnya. Beberapa diantaranya memiliki khasiat yang lebih baik dari kurkumin. Enam senyawa turunan piperazindion, kurkumin, PGV-0, dan PGV-1 dihitung energi optimasi geometrinya menggunakan density functional theory (DFT) – Gaussian. Ligan hasil optimasi dicari energi ikatan ligan dengan reseptor 1TUB rantai b melalui docking menggunakan Vina dan Autodock dengan metode Lamarckian Genetic Algorithm (LGA), traditional Genetic Algorithm (tGA), dan Simulated Annealing (SA) Monte Carlo. Data energi ikatan (affinitas) terbaik yang diperoleh dianalisis dengan Anova: Two-Factor Without Replication (P=0,01). Hasil docking dengan semua metode menunjukkan bahwa senyawa analog kurkumin turunan piperazindion mempunyai potensi ikatan lebih baik dibanding senyawa induknya Kata Kunci: 1TUB, Autodock, docking, kurkumin, piperazindionage:IN>Kata kunci: Citrus reticulata, antiproliferatif, DMBA, AgNOR, c-Myc. 

Page 2 of 32 | Total Record : 311