cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Matoa
ISSN : 23379200     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Matoa terbit 2 kali setahun oleh Program studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Makassar. Jurnal ini merupakan sarana komunikasi (open access) dengan ISSN 2337-9200 dan penyebarluasan hasil penelitian mengenai agroforestry, mangrove, kebijakan kehutanan, kewirausahaan kehutanan, sosial ekonomi kehutanan dan teknologi hasil hutan.
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN SPESIES AVIFAUNA PADA SUAKA MARGASATWA MAMPIE, KABUPATEN POLEWALI MANDAR, SULAWESI BARAT (DIVERSITY AND ABUNDANCE OF AVIFAUNA SPECIES IN MAMPIE WILDLIFE RESERVE, POLEWALI MANDAR REGENCY, WEST SULAWESI) Karim, Hadijah Azis; Nirsyawita, Nirsyawita; Hamzah, Siady
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 5 (2015): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.258 KB)

Abstract

Perubahan alih fungsi kawasan konservasi akibat adanya konversi lahan dari hutan mangrove menjadi tambak dan pemukiman memberikan dampak terhadap keanekaragaman spesies.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan spesies avifauna pada lokasi Mampie dan Garassi yang memiliki variasi tutupan lahan dan berada daam Kawasan Suaka Margasatwa Mampie.  Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni sampai Nopember 2013 dengan menggunakan metode titik hitung (count point).  Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh total 50 spesies avifauna dari 30 famili yang ditemukan pada kedua lokasi penelitian.  Keanekaragaman spesies pada lokasi Mampie lebih tinggi (2.73) di bandingkan pada lokasi Garassi (2.16).  Demikian pula halnya dengan kelimpahan dan kekayaan spesiesnya.  Adanya perbedaan keanekaragaman pada kedua lokasi tersebut disebabkan oleh variasi komunitas, tutupan lahan, stratifikasi hutan dan faktor ketersediaan makanan. Kata kunci:Keanekaragaman, Kelimpahan,Avifauna, Tutupan Lahan, Suaka Marga                     Satwa Mampie ABSTRAKShifting the conservation area function, caused by land conversion such as of mangrove forest into embankment and settlement area, has an impact on diversity of avifauna.  This study intended to determine the diversity and abundance of avifauna at Mampi and Garassi, which has a variety of land cover in Mampie Wildlife Reserve.  Data colletion was conducted in April to November 2013 by using the Count Point Method.  The result, obtained by a total of 50 species of avifauna from 30 families, was found at both sites. Diversity of species at Mampie is higher (2.73) than Garassi (2.16).  Moreover, the abundance and richness species showed the significant calculation result. The big difference in diversity at both locations was due to variations communities, land cover, forest stratification and the availability of food. Keyword:Diversity, Abundance,Avifauna, Land Cover, Mampie Wildlife Reserve
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN Morus Alba DAN Morus Indica PADA PERSILANGAN RAS JEPANG DAN RAS CINA TERHADAP DAYA TETAS DAN KUALITAS KOKON DI DESA BILI-BILI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA Basalamah, Hikmah; Latifah, Husnah; Leni, Leni
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui pengaruh pemberian pakan Morus Alba dan Morus Indica terhadap kualitas kokon di Desa Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, dan mengetahui daya tetas bibit ulat sutera hasil dari persilangan Ras Jepang dan Ras Cina di Desa Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Objek penelitian ini adalah Objek penelitian ini adalah Balai Persuteraan Alam, di Desa Bili-bili, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel rancangan acak lengkap (RAL). Batasan-batasan  operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup daya tetas /fertilisasi ulat sutera dan kualitas kokon, Teknik pengumpulan data dilakukan lewat survei primer. Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif  secara  analitik  yaitu  mengungkapkan  suatu  masalah  dan  keadaan sebagaimana  adanya,  sehingga  hanya  merupakan  penyingkapan  fakta.Hasil penelitian Daya tetas bibit ulat sutera hasil dari persilangan Ras Jepang dan Ras Cina adalah diatas 90% yaitu 98.25%-98.97 %. Daya tahan larva instar I-III dan daya tahan ulat besar  instar IV-V bibit ulat sutera hasil dari persilangan Ras Jepang dan Ras Cina dari pemberian pakan Morus Alba, Morus Indica dan campuran menunjukkan diatas 90% berarti sudah memenuhi standar bibit komersil. ulat sutera persilangan Ras Jepang dan Ras Cina yang diberikan pakan campuran (Morus Alba+ Morus Indica) menghasilkan Berat kokon segar dan kulit kokon yang terbaik dan masuk dalam mutu A. Persentase kulit kokon bibit ulat sutera hasil dari persilangan ras Jepang dan Ras Cina pada semua perlakuan diatas 21 % yaitu 21.65 %– 21.75 % dengan kelas kokon B. Persentase kokon cacat bibit ulat sutera hasil dari persilangan Ras Jepang dan Ras Cina pada semua perlakuan yaitu masuk ke dalam kelas D yaitu 10.59% – 13.09 %. Karakteristik kokon ulat sutera hasil dari persilangan Ras Jepang dan Ras Cina pada ketiga jenis pakan yang digunakan yaitu warna kokon putih dengan bentuk kokon lonjong dan tekstur kokon halus.
NILAI MANFAAT LANGSUNG HUTAN MANGROVE DI PULAU BAULUANG DESA MATTIROBAJI KECAMATAN MAPPAKASUNGGU TANAH KEKE KABUPATEN TAKALAR Sribianti, Irma; Molo, Hasanuddin; Yunus, Muhammad
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh sepanjang garis pantai tropis sampai sub-tropis yang memilki fungsi istimewa disuatu lingkungan yang mengandung garam dan bentuk lahan berupa pantai dengan reaksi tanah an-aerob, di Desa Matiro Baji Pulau Bauluang Tanah Keke Takalar masyarakat banyak yang memanfaatkan hutan mangrove seperti kayunya dapat dipakai sebagai kayu bakar, hasil perikanan ikan, kepiting dan potensi kayu. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai manfaat langsung hutan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat.Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan mulai bulan April Sampai bulan Juli 2016. Tahap persiapan yang dilakukan adalah penentuan lokasi penelitian yaitu di Desa Matiro Baji Pulau Bauluang Tanah Keke Takalar. Dengan pertimbangan bahwa di  Desa tersebut terdapat hutan mangrove, tahap selanjutnya dilakukan identifikasi untuk melihat seberapa banyak masyarakat yang mengelola hutan mangrove untuk menghasilkan manfaat dari segi jasa lingkungan maupun dari segi ekonomi. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 30 responden, perhitungan nilai ekonomi hutan mangrove dilakukan dengan menghitung pendapatan berdasarkan harga pasar (Market Price).Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove dari segi ekonomi yang telah dimanfaatkan oleh masyrakat untuk menghasilkan Kayu Bakar, Ikan, Kepiting dan Potensi Kayu Total nilai manfaat ekonomi hutan mangrove dari potensi kayu pada hutan mangrove di pulau Bauluang . Nilai manfaat ekonomi hutan mangrove dari potensi kayu sebesar Rp. 333.164.000. kayu bakar sebesar Rp. 19.770.000. ikan sebesar Rp. 362.553.000 dan kepiting bakau sebesar Rp. 152.498.000. Sehingga total nilai manfaat langsung huta mangrove sebesar Rp. 867.985.000Kata kunci: Hutan, Mangrove, Ekonomi
KAJIAN USAHA TANI HUTAN RAKYAT JATI DI DESA LAMBIKU KECAMATAN NAPABALANO (Farming Study Teak’s Community Forest at Lambiku’s Teak Community Forest Farming Study At Lambiku Village Napabalano District) Salim Mando, La Ode Agus; Midi, La Ode; Hasani, Umar Ode; Setiawan, Agus
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lambiku Silvan society was relative so long develops farming teak community forest with agroforestry system. But, until currently havent available research that to study about community forest patterns teak and acquired financial gain farmer at silvan that.This research is executed by use of analisis descriptive survey method. Witting prescribed sample to farmer that have plant genus community forest teak. Herein gets to be divided 2 (two) observing category, which is : 1) teak community forest to know people forest patterns and potency dimension in shaped total diamater measure, and tall treed; 2) farmer to know any kind which gets bearing hand in glove with farming activity. Farmer sample take as respondent as bases farm ownership extent. Strata I, its extent is smaller of 1,00 ha; Strata II, 1,00 - 2,00 ha; and Starata III, are even greater of 2,00 ha. Each strata consisting of 10 respondents, so total respondent becomes 30 person. Result observationaling to point out that 1) Found 4 (four) pattern plants out teak commnuity forest farming which is : a) Pattern I to cover type: wood, plantation, and perennial; b) Pattern II covers: wood, plantation, perennial and fruit; c) Pattern III to cover type: wood, plantation, and grass; Pattern IV to cover type: wood, plantation, and fruit. 2) nominal gain of teak community forest farming which is: a) Pattern I as big as Rp.  666. 066. 182,50, b) patterns II as big as Rp. 642. 246. 423,80; c ) Patterns III as big as Rp. 739. 033. 043,40 and d.) Pattern IV. as big as Rp. 711. 528. 320,65. Each farming pattern teak community forest so reasonable financial ala for contrived because have point as follows: a ) Pattern I: NPV = Rp 57. 920. 525,87, BCR = 2,90, IRR = 14%; b) Pattern II : NPV = Rp. 54.074.191,37, BCR = 2,67, IRR = 14%; c) Pattern III : NPV = Rp. 70.416.104,65, BCR = 3,99, IRR = 14%; d) Pattern  IV : NPV = Rp. 66.490.033,66, BCR = 3,67, IRR = 14%.  Key words:  Pattern Farming, Teaks community forest, NPV, BCR, IRR
POTENSI CADANGAN DAN SERAPAN KARBON DIOKSIDA DI HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR DESA BISSOLORO KABUPATEN GOWA Daud, Muhammad; Latifah, Husnah; Basalamah, Hikmah; Imran, Jufri
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 5 (2015): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.308 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi biomassa, cadangan karbon dan serapan karbondioksida (CO2) pada hutan Pendidikan Universitas muhammadiyah Makassar Desa Bissoloro Kabupaten Gowa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, yang didasarkan pada tutupan lahan hutan Pendidikan Unismuh Makassar di Desa Bissoloro. Jumlah plot yang dibuat adalah masing-masing 3 plot pada setiap penutupan lahan. Ukuran plot yang dibuat adalah 20m x 20m untuk pengukuran tingkat pohon, di dalam plot tersebut dibuat sub plot untuk pengukuran tingkat tiang dengan ukuran 10 m x 10 m, tingkat pancang 5 m x 5 m, dan tingkat semai (tumbuhan bawah dan serasah) dengan ukuuran 2 m x 2 m  Biomassa pohon tiang dan pancang dihitung dengan menggunakan persamaan allometrik sedangkan seasah dan tumbuhan bawah didasarkan pada konversi biomassa dari kadar airnya. Biomassa akar yaitu dengan menggunakan nilai terpasang (default value) nisbah biomassa atas : biomassa bawah (akar), sesuai iklim lokasi penelitian yaitu 4:1 (SNI 7724, 2011). Pengukuran cadangan karbon dilakukan dengan mengalikan biomassa dengan angka konversi 0.47 (47%). Serapan CO2 dihitung dengan mengalikan rata-rata pertumbuhan tahunan biomassa  dengan angka konversi 1,4667 yang diperoleh dari persamaan fotosisntesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa rata-rata pada Kebun Raya Massenrempulu Enrekang pada kelas penutupan lahan hutan campuran, semak belukar dan padang rumput berturut-turut 192,23 Ton/ha; 16,68 Ton/ha;  13,62 Ton/ha. Cadangan karbon rata-rata pada Kebun Raya Massenrempulu Enrekang pada kelas penutupan lahan hutan campuran, semak belukar, dan padang rumput berturut-turut 90,31 Ton/ha; 7,82 Ton/ha; 6,37 Ton/ha. Serapan karbon dioksida rata-rata pada Kebun Raya Massenrempulu Enrekang pada kelas penutupan lahan hutan campuran, semak belukar, dan padang rumput berturut-turut 24,03 Ton/ha per tahun; 5,7 Ton/ha per tahun; 5,07 Ton/ha per tahun. Kata kunci:biomassa, cadangan karbon, serapan CO2, perubahan iklim, kebun raya Massenrempulu Enrekang
TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG DAN MASYARAKAT PADA KEBUN RAYA MASSENREMPULU DESA BATU MlLLA KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG Basalamah, Hikmah; Tahnur, Muhammad; Supriadi, Supriadi
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini untuk mengetahui  tingkat kepuasan pengunjung dan masyarakat berdasarkan Tingkat Kepentingan Dan Tingkat Kinerja Desa Batu Mila Kec. Maiwa Kab. Enrekang.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Mei sampai bulan Juli 2016 yang dilakukan di Desa Batu Mila Kec. Maiwa. Kab. Enrekang.Responden penelitian ini sebanyak 100 orang yang terdiri dari 60 orang pengunjung dan 40 orang masyarakat di Desa Batu Mila Kec. Maiwa Kab. Enrekang.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kepuasan pengunjung dan masyarakat di desa Batu Mila, Kec. Maiwa, Kab. Enrekang. Keseluruhan peningkatan kepuasan pengunjung berdasarkan tingkat kepentingan dan Kinerja berada pada kriteria sangat puas dengan nilai 94 % dan untuk tingkat kepuasan masyarakat berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja berada pada kriteria puas dengan nilai 68,13%. Kata Kunci: Peningkatan, Kepuasan
PENGETAHUAN LOKAL PEMILIHAN JENIS POHON PADA SISTEM AGROFORESTRI ILENGI BERDASARKAN FAKTOR BIOFISIK, BENTANG ALAM DAN SOSIAL EKONOMI (Studi Kasus Pada Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Hutan Pendidikan di Desa Dulamayo Barat, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo) Hiola, Abdul Samad
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Land use system which combining  trees crop with food crop or livestock knowed as agroforesty system.  Agroforestry system on landscape rainfeed at Village of Dulamayo Barat local community called "ilengi". Agroforestry ilengi over time formed like natural forest.  Agroforestri ilengi as main sources livelihood local community. Therefore conducted researches about local knowledge of selection the tree species based on biophysical factors, landscape factors and social economic factors. The purpose of this study to know Agroforestri ilengi characteristics, farmers knowledge about the selection of tree species, The method used in this research by analyzing the the local user value index (LUVI). The result showed biophysical factors, socio-economic landscape and farmers as the main consideration in the selection of tree species in Agroforestri land ilengi.Key word : Ilengi sgroforestry system, selection of tree species
KAJIAN PEMILIHAN JENIS POHON PADA AGROFORESTRI ILENGI BERDASARKAN FAKTOR BIOFISIK, BENTANG ALAM DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN PENDEKATAN LOCAL USER VALUE INDEX (LUVI) Hiola, Abdul Samad
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 5 (2015): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.091 KB)

Abstract

Sistem agroforestri yang berbentuk hamparan kebun campuran di desa DulamayoBarat yang oleh masyarakat disebut sebagai ilengi. Ilengi turun temurun membentuk struktur vegetasi yang menyerupai hutan alam. Agroforestri Ilengi ini merupakan sumber pendapatan utama masyarakat desa Dulamayo Barat bukan hanya itu, keanekaragaman hayati yang ada di ilengi berfungsi sebagai sumber makan, obat-obatan, bahan bagunan.Tujuan dalam diharapkan dalam penelitian ini adalah megidentifikasi jenis pohon yang di pilih petani pada sistem agroforestri ilengi, mengetahui pengetahuan petani menggunakan pendekatan Local User Value Index (LUVI) terhadap pemilihan jenis pohonpada sistem agroforestri ilengiberdasarkan faktor pertimbangan biofisik, bentang alam dan sosial ekonomipada agroforestriilengi dan mengidentifikasi kearifan lokal dalam proses pengembangan sistem agroforestri ilengi.Dari hasil penelitian melalui kajian terhadap pemilihan jenis pohon di agroforestri ilengi diperoleh kesimpulan sebagai berikut Berdasarkan hasil wawancara mendalam 10 jenis pohon yang paling banyak dipilih berdasarkan pertimbangan biofisik pohon, bentang lahan dan iklim, dan keadaan sosial ekonomiyaituAleurites molucana,            Arenga pinnata, Durio zibethinus, Swietenia macrophylla, Musa sp, Gmelina sp, Lansium domesticum, Syzigium aromaticum, Theobroma cacaodanCinnamomum burmanii. Penilaian secara umum pemilihan jenis pohon berdasarkan faktor biofisik 36%, faktor bentang alam 29% dan faktor sosial ekonomi 35%. Nilai Local User Value Index (LUVI) faktor biofisik,  menempatkan jenis pohon  Aleurites molucana sebagai pilihan utama petani dalam mengembangkan agroforestri ilengi. Respon petani dalam memilih jenis pohon,  ditunjukkan nilai rata-rata LUVI 0,53. Nilai LUVI dari sub faktor bentang alam,  menempatkan jenis pohon  Syzigium aromaticum sebagai pilihan utama petani dengan nilai rata-rata 0,41. Nilai LUVI dari sub faktor sosial ekonomi,  menempatkan jenis pohon  Aleurites molucana 0,31 sebagai pilihan utama petani. Karena memberikan dampak langsung serta konsisten terhadap pendapatan keluarga. Hasil diskusi mendalam ditemukan kearifan lokal yang banyak diterapkan dalam proses pengembangan agroforestri ilengi yaitu mengenai klasifikasi kesuburan tanah yang dibagi tiga huta donggo o tangi, huta delito dan pantala lo huta.Kata Kunci : Jenis Pohon,  Ilengi, Local User Value Index (LUVI)
ANALISIS NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana Willd) DI DESA PATTUKU KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BONE Sribianti, Irma; Molo, Hasanuddin; Mashari, Kiki Reski
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPotensi Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana) yang ada di Desa Pattuku, Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone sebanyak 10-50 pohon per Ha. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi produk-produk yang dihasilkan dari Tanaman Kemiri di Desa Pattuku Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Selatan dan Mengetahui nilai manfaat ekonomi dari setiap produksi pemanfaatan Tanaman Kemiri di Desa Pattuku Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Selatan. Objek penelitian ini adalah masyarakat di Desa Pattuku Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Selatan. Batasan-batasan  operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup Tanaman Kemiri, nilai manfaat hutan, nilai manfaat langsung, nilai ekonomi, biaya, hasil hutan bukan kayu dan kayu. Teknik pengumpulan data dilakukan lewat survei primer (penyebaran kuesioner kepada responden) dan survei sekunder (kunjungan instansional). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif  secara  analitik  yaitu  mengungkapkan  suatu  masalah  dan  keadaan sebagaimana  adanya,  sehingga  hanya  merupakan  penyingkapan  fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanaman Kemiri yang didapatkan masyarakat seperti buah kemiri, tempurung kemiri, kayu bakar, dan kayu kemiri.Pendapatan bersih pohon  kemiri yaitu hasil buah kemiri Rp 3.404.083/tahun atau90.61%., tempurung kemiri sebesar Rp 16.192/tahun atau 0,43%  kayu bakar sebesar  Rp 267.071 atau 7,11% dan kayu kemiri sebesar Rp 693.750 atau 1,85%.dengan jumlah persentase 100%.Kata Kunci: Kemiri, Analisis, Manfaat
SISTEM DAN POLA PENGATURAN HASIL PANEN JATI RAKYAT DI KECAMATAN AMALI KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Dalya, Nurdin; Muthmainnah, Muthmainnah
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaturan hasil hutan adalah penentuan porsi hutan (dalam luas areal ataupun volume kayu) yang dipungut setiap tahun atau periode tertentu yang menjamin kelestarian produksi atau pengusahaan dan kelestarian hutan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pemungutan hasil panen jati rakyat yang sedang berlangsung, mengetahui potensi hutan jati rakyat serta merumuskan pengaturan hasil panen hutan jati rakyat yang lestari. Pengambilan sampel untuk penelitian dilakukan secara purposive sampling. Kriteria lokasi yang dipilih mempertimbangkan : (1) memiliki hutan jati rakyat yang dikelola oleh rakyat (2) menggambarkan berbagai kondisi pemanenan hutan jati rakyat berupa luas lahan kepemilikan, pola tanam yang digunakan, potensi, penyebaran, teknik pemanenan, serta aksesibilitas. Hasil penelitian menunjukkan Sistem pemungutan hasil yang diterapkan oleh masyarakat berdasarkan cara penebangan menerapkan sistem tebang pilih dengan bentuk hasil shortwood system. Tanaman jati rakyat di Kecamatan Amali memiliki luas kurang lebih 65 ha dengan potensi 640,857 m3 dengan jumlah pohon sebesar 1.895 batang.  Potensi volume per ha pohon jati rakyat yang diperoleh sebesar 13,05 m3 per ha dan potensi pohon siap panen dengan batas limit diameter sebesar 603,022 m3 sedangkan jumlah pohon siap tebang berdasarkan limit diameter sebanyak 1.225 batang. Sistem silvikultur yang digunakan adalah tebang pilih dengan limit diameter untuk pola tanam campuran dan batas kebun. Sedangkan pola tanam silvikultur monokultur menggunakan sistem tebang habis dengan trubusan. Penebangan dapat dilakukan pada limit diameter (≥ 15 cm) serta tetap mengacu pada aspek kelestarian berupa penaman kembali areal bekas tebangan dan permudaan alami maupun buatan.Kata Kunci : Pengaturan Hasil, Jati Rakyat, Pemanenan 

Page 1 of 3 | Total Record : 26