cover
Contact Name
Wilda Syam Tonra
Contact Email
wildaunkhair@gmail.com
Phone
+6285146375650
Journal Mail Official
wildaunkhair@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bandara Sultan Baabullah, Kelurahan Akehuda Kampus 1 Universitas Khairun, Kota Ternate Utara, Maluku Utara-Indonesia
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Delta-Pi : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Published by Universitas Khairun
ISSN : 2089855X     EISSN : 25412906     DOI : 10.33387/dpi
Core Subject : Science, Education,
Delta pi jurnal adalah jurnal yang memuat hasil penelitian pendidikan matematika dan matematika yang dipublikasi sebanyak 2 kali dalam setahun di bulan April dan Oktober di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun.
Articles 174 Documents
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PERANGKAT LUNAK GEOMETRI DINAMIS Joko Suratno; Hedi Budiman
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2013): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.5 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i2.110

Abstract

Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL) telah menunujukkan peranan positifnya dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, agar PBL dapat berkontribusi lebih dalam pembelajaran matematika, maka perlulah kiranya mengkombinasikan PBL dengan komponen pendukung pembelajaran matematika lain yang salah satunya adalah mengkombinasikan PBL dengan Perangkat Lunak Geometri Dinamis atau Dynamic Geometry Software (DGS). Mengkombinasikan PBL dan DGS pada pembahasan tentang Garis-Garis Istimewa Segitiga pada artikel ini merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran dalam pembelajaran matematika. Kombinasi tersebut merupakan salah satu langkah dalam memperluas dan memperkaya khazanah pembelajaran matematika dan diharapkan dapat diterapkan dalam meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika.
PERBANDINGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN REPRESENTASI MULTIPEL MATEMATIS Ahmad Afandi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.01 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  keefektifan  pendekatan  open-ended dan inkuiri  terbimbing ditinjau dari  kemampuan pemecahan masalah dan representasi multipel matematis. Penelitian ini juga mendeskripsikan perbedaan keefektifan  pendekatan  open-ended dan inkuiri  terbimbing ditinjau dari  kemampuan pemecahan masalah dan  representasi multipel matematis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu, yang terdiri atas dua kelompok  eksperimen. Populasi dalam penelitian ini  adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota Ternate. Untuk mengetahui keefektifan pendekatan  open-ended dan inkuiri terbimbing pada  variabel kemampuan pemecahan masalah dan  representasi multipel matematis digunakan uji one samples t-test. Selanjutnya dilakukan uji Mancova untuk mengetahui perbedaan keefektifan antara kedua kelompok, dan dilanjutkan dengan uji lanjut yaitu uji Fisher Hayter  untuk mengetahui pendekatan  mana yang lebih efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan  open-ended dan  inkuiri terbimbing efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah   dan  representasi multipel matematis siswa. Selain itu, hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan  open-ended tidak lebih  efektif dari pendekatan  inkuiri terbimbing ditinjau dari  kemampuan pemecahan masalah matematis dan pendekatan  open-ended lebih efektif dari pendekatan  inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan representasi multipel matematis.
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN DATAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN Suratno, Joko
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2012): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.131 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v1i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep bangun datar mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Kahirun baik mahasiswa laki-laki maupun mahasiswa perempuan, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat pemahaman konsep bangun datar jika ditinjau berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif dan dilakukan di Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun pada bulan Februari s.d. Maret 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah sampel sebanyak 149 mahasiswa. Data diperoleh melalui tes pemahaman konsep bangun datar yang terdiri dari 28 butir soal yang terbagi ke dalam 4 level pemahaman konsep dan dianalisis dengan statistik deskriptif, sedangkan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dilakukan dengan menggunakan Uji Man-Whitney Dua Sampel Independen dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa pemahaman konsep bangun datar baik mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun secara keseluruhan, pemahaman konsep mahasiswa laki-laki, dan pemahaman konsep mahasiswa perempuan, ketiganya masuk dalam kriteria rendah, serta tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep bangun datar antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan (p-value > 0,05).
PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MASA KINI Idrus Alhaddad
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2015): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.358 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v4i1.141

Abstract

Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN BANTUAN TUTOR SEBAYAPADA MATERI MENENTUKAN KELILING DAN LUAS JAJAR GENJANG Siti Zaenab Nursyam
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2013): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.186 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i1.99

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menentukan Keliling dan Luas Jajar Genjang dan untuk mengetahui bahwa bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menentukan Keliling dan Luas Jajar Genjang. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Advent Akediri Jailolo Kabupaten Halmahera Barat tahun pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 18 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik tes, instrumen tes mengacu pada materi Menentukan Keliling dan Luas Jajar Genjang, dengan kriteria penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima.Pada Siklus I hasil belajar siswa adalah, 2 atau 11,1% siswa yang memiliki tingkat penguasaan dengan kualifikasi gagal; 9 atau 50% siswa memiliki tingkat penguasaan dengan kualifikasi kurang; dan 7 atau 38,9% siswa memiliki tingkat penguasaan cukup. Pada siklus II hasil belajar siswa adalah 1 atau 0,56% siswa yang memiliki tingkat penguasaan kurang; 7 atau 38,8% siswa yang memiliki tingkat penguasaan dengan kualifikasi cukup; 9 atau 50% siswa yang memiliki tingkat penguasaan baik dan 1 atau 0,56% siswa yang memiliki tingkat penguasaan baik sekali.Peningkatan hasil belajar siswa dengan bantuan tutor sebaya diperoleh hasil pada siklus I diperoleh N-gain = 0,21 yang diinterpretasikan rendah, sedangkan pada siklus II diperoleh N-gain = 0,65 yang diinterpretasikan sedang.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL Bahrun Taher; Nurma Angkotasan; Marwia Tamrin
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2014): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.922 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i1.128

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi Aritmetika Sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Ibu, menggunakan desain penelitian Control Group Pretest-Posttest Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Negeri 1 Ibu. Sampel penelitian ini adalah adalah sebanyak 54 siswa, yang terdiri dari 27 siswa kelas VII-C (Eksperimen) dan 27 siswa kelas VII-D (Kontrol). Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan rumus TP (Taraf Penguasaan), N.Gain (g), uji Normalitas, uji Homogenitas, dan uji parametrik t-test. Hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh  <  maka kedua data homogen, serta pada uji normalitas data diperoleh hitung =  dan 2tabel = 11,07 maka  untuk kelas eksperimen, dan hitung = 7,14  dan 2tabel = 11,07 untuk kelas kontrol,  maka kesimpulannya data berdistribusi normal. Pengujian hipotesis digunakan uji parametrik dengan t-test. Dari hasil perhitungan diperoleh  = 4,149 >  = 1,675 berarti Ho ditolak dan  diterima. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ibu pada materi Aritmetika Sosial.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN SOFT SKILL MATEMATIS SISWA SMA Nur, Isman M; Abdullah, In Hi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2014): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.705 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v3i2.136

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pretest-postest design. Tujuan penelitian ini adalah: a) untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw b) untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematis terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa c) untuk mengetahui soft skills matematis siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Kota Ternate, dengan sampel penelitian yang digunakan adalah sampel populasi karena populasi jumlahnya kurang dari 100 maka populasi secara keseluruhan dijadikan sampel dimana kelas VIII A sebagai kelas eksperimen sebanyak 22 siswa dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol sebanyak 22 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif dan angket soft skills siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang memeperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik daripa siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; 2) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematis siswa terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; 3) soft skills siswa: a) aspek kreatifitas kategori baik; b) aspek bekerja sama dalam kelompok kategori sedang; c) aspek kejujuran/disiplin kategori sedang; d) aspek kemandirian belajar kategori sedang; e) aspek bertanggung jawab kategori baik.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIKSERTA KEMANDIRIAN BELAJAR Hidayat Wahyu; Utari Sumarmo
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2013): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.701 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i1.94

Abstract

This paper reports the findings from a postest experimental control group design  conducted in 2011 to investigate students’ mathematical communication and logical thinking abilities and self regulated learning. The study involves 76 students of grade-11 from a senior high school in Cimahi. The study employs three kinds of instrument namely mathematical communication and mathematical logical thinking test and self regulated learning scale. The study found that there was no difference grades of  mathematical communication and mathematical logical thinking abilities and self regulated learningbetween students taught by problem based learning and think-talk-write strategy (PBL-TTW) and students taught by conventional teaching. Students’ mathematical communication and mathematical logical thinking abilies were classified as medium, and self regulated learning of student were classified as fairly good. The other findings were there were not association among mathematical abilities and self regulated learning.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MATEMATIKA TINGKAT SD DI INDONESIA, MALAYSIA, DAN JEPANG Ifada Novikasari
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2013): Periode Bulan Oktober
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.131 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i2.115

Abstract

Improving the quality of teaching and learning of primary mathematics has always been a major concern of mathematics educators. TIMSS is a collaborative research project sponsored by the International Association for the Evaluatioan of Educational Achievement (IEA). It is the largest and most ambitious study of comparative educational achievement tests in mathematics and science ever undertaken. Every effort was made to help ensure that the tests represented the curricula of the participating countries and that the items did not exhibit any bias towards or against particular countries, including modifying specifications of the items by subject matter specialists within the participating countries, and conducting thorough statistical item analysis of data collected in the pilot testing. This article briefly summarizes develompment of Indonesian, Malaysian and Japanese mathematics education. It concludes with description of a method for teaching mathematics in those countries.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN GEOMETRI SISWA SMP KOTA TERNATE BERDASARKAN TAHAPAN VAN HIELE Nursyam, Siti Zaenab
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2012): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.568 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v1i1.79

Abstract

Penelitian ini bersifat deskriptif, memberikan gambaran tentang pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate terhadap konsep geometri yang diajarkan dan untuk mengetahui kemampuan pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate sesuai dengan tingkatan pemahaman geometri berdasarkan tahapan dari van Hiele. Bertujuan untuk mengetahui pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate terhadap konsep geometri yang diajarkan dan untuk megetahui kemampuan pemahaman geometri siswa SMP di kota Ternate sesuai dengan tingkatan pemahaman geometri berdasarkan tahapan dari van Hiele. Subyek penelitian adalah siswa SMPN 1, SMPN 2, SMPN 6 dan SMPN 7 Ternate yang berjumlah 97 responden. Data dikumpulkan dari hasil observasi mengenai kemampuan pemahaman geometri berupa soal tes dan hasil wawancara terhadap siswa, analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diberikan, bila jawaban yang diberikan setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai diperoleh data yang dianggap kredibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 97 siswa yang menjadi subyek penelitian terdapat 48 siswa atau 49,48%  yang memperoleh kualifikasi gagal, yaitu siswa yang memiliki skor dibawah atau sama dengan 60 (? 60), . 42 siswa atau 43,29% yang memperoleh kualifikasi kurang, yaitu siswa yang memiliki skor antara 61 sampai 70. Hanya 7 siswa atau 7,44% yang memperoleh kualifikasi cukup, yaitu siswa yang memperoleh skor antara 71 sampai 80. Kemampuan pemahaman berdasarkan tahapan van Hiele adalah pada tahapan visualisasi yaitu tahapan dimana siswa hanya mampu membedakan bentuk-bentuk geometri, mendefenisikan dan dapat menentukan unsur-unsurnya saja, pada tahapan ini seluruh siswa termasuk kedalamnya, yaitu sebanyak 97 atau 100% siswa. Tahapan analisis yaitu tahapan dimana siswa mampu menganalisis komponen bangun-bangun, serta menemukan sifat/aturannya, pada tahapan terdapat 60 atau 61,86% siswa yang termasuk kedalamnya. Tahapan pengurutan terdapat 11 atau 11,34% siswa yang termasuk kedalamnya. Tahapan deduksi, tidak terdapat siswa yang termasuk kedalamnya. Tahapan rigor terdapat 3 atau 3,09% siswa termasuk kedalamnya.

Page 4 of 18 | Total Record : 174