cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Widyabastra
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII MTS NEGERI SARADAN KABUPATEN MADIUN Saleh, Dwi Rohman; Ayuningrum, Iis Dyah
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi; (2) kendala-kendala penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi; dan; (3) sejauh mana kefektifan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi yang ada di MTs Negeri Saradan Tahun Pelajaran 2010/2011.Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah prosedur deskriptif. Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu informan, dokumen, dan peristiwa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumen, observasi, dan wawancara. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber, triangulasi metode, dan rifiew informan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) Reduksi data yaitu membuat isi catatan data yang diperoleh dari lapangan; (2) Penyajian data yaitu membuat tabel; dan (3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas VIII yang dilaksanakan di MTs Negeri Saradan, tahun ajaran 2010/2011 dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan dan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media audio visual di MTs Negeri Saradan ini berlangsung dengan baik karena sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi selain belajar siswa juga mendapat hiburan, melalui rekaman VCD kebudayaan Bali; (2) Kendala-kendala penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah guru sulit mengontrol siswa yang ramai, siswa masih ramai, siswa tidak memperhatikan gambar (objek), dan rekaman VCD yang signalnya kurang conect atau kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna; (3) Media audio visual lebih efektif dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, karena dengan menggunakan media audio visual siswa biasa menemukan ide serta gagasannya sehingga siswa bisa menuangkan pikirannya kedalam tulisan, dan pembelajaran lebih terstandar.Kata Kunci : media audio visual, menulis karangan deskripsi
OPRESI POLITIK PADA PEREMPUAN DALAM KEMBANG-KEMBANG GENJER KARYA FRANSISCA RIA SUSANTI Furinawati, Yunita
Widyabastra Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Kembang-Kembang Genjer”--Istilah yang akrab dengan „wanitanya PKI‟. Mereka di cap sebagai tangan kanan dan pendukung setia Partai Komusi Indonesia. dalam novei Kembang-Kembang Genjer Karya Fransisca Ria Susanti dipaparkan tak sedikita atau bahkan hampir semua mantan tapol yang teridentifikasi sebagai anggota Partai Komunis nasional adalah fitnah. Perempuan dalam novel Kembang-Kembang Genjer mengalami opresi politik yang luar biasa sehingga menimbulkan luka batin yang tidak bisa dihapus seumur hidup.Kata kunci: perempuan tahanan politik, opresi politik, feminisme sastra
KEEFEKTIVAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN SASTRA PADA SEKOLAH MENGENGAH PERTAMA DI JAWA TIMUR Suharto, V. Teguh
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kreativitas dan keaktifan siswa merupakan hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan kreativitas merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu, sikap dan perilaku kreatif harus dibina untuk menunjang keberhasilan siswa dalam aktivitas belajar.Untuk menggerakkan kreativitas dan keaktifan anak, model pembelajaran sinektik adalah pilihan guru yang baik. Sinektik adalah model pembelajaran yang mempertemukan berbagai macam unsur menggunakan kiasan untuk memperoleh satu pandangan baru, ialah aktifitas metaforis yang terdiri dari analogi langsung (direct analogy), analogi personal (personal analogy), dan konflik kempaan atau compressed conflict. Dengan analogi dapat dijembatani konsep yang diketahui dengan konsep yang belum dikenal.Pada kegiatan penelitian, strategi-strategi konstruktivistik sering kali dipertentangkan dengan strategi-strategi behavioristik. Model pembelajaran sinektik dalam kelas eksperimen dapat dipertentangkan dengan model pengajaran langsung (direct instructional) dalam kelas kontrol. Berdasarkan hal itu, tujuan penelitian ini ialah untuk menemukan perbedaan kemampuan apresiasi sastra antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran sinektik dengan siswa yang diajar dengan model pengajaran langsung.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur kemampuan apresiasi prosa fiksi. Analisis data menggunakan Anava dengan program komputer SPSS. Dari analisis inferensial diperoleh simpulan ada perbedaan kemampuan apresiasi sastra secara signifikan antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran sinektik dan siswa yang  diajar dengan model pengajaran langsung. Model pembelajaran sinektik lebih efektif dibanding dengan model pengajaran langsung.   Kata Kunci: Komparasi Sinektik, Pengajaran Langsung, Kemampuan Apresiasi Sastra
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 BAGOR-NGANJUK Adriani M., Ermi
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di kelas VIII-C SMPN 1 Bagor Nganjuk. Sumber data primer didapat dari siswa dan guru. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan tes. Analisis data menggunakan analisis model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran peta pikiran cukup berhasil meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1 Bagor, Nganjuk. Jumlah nilai siswa menulis puisi bebas tanpa peta pikiran sebesar 2517 dengan mean 62,93 dan persentase ketuntasannya 12,5 % yang berarti hanya 5 siswa yang tuntas. Sejumlah 40 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 siklus 1 dengan mean 70 dari jumlah nilai 2800 dan persentase ketuntasannya 62,5 % yang berarti ada 25 siswa yang tuntas. Peningkatan tampak pada siklus 2 dengan mean 78,3 dari jumlah nilai 3132 dan persentase ketuntasannya 87,5 % yang berarti ada 35 siswa yang tuntas.Aktivitas siswa menulis puisi bebas meningkat dari siklus 1 dengan skor 24 menjadi 32 pada siklus 2. Peningkatan juga terlihat dari skala sikap/ respon siswa. Siswa merespon positif terhadap pembelajaran menulis puisi bebas menggunakan peta pikiran dengan persentase dari siklus 1 sebesar 62 % atau sekitar 25 siswa merespon positif dan pada siklus 2 menjadi 70 % atau sekitar 28 siswa merespon positif. Kata kunci: puisi bebas, peta pikiran, aktivitas, respon
PENGEMBANGAN BUKU AJAR DRAMA BERBASIS KESENIAN LOKAL Soleh, Dwi Rohman; Huda, Muhamad Binur
Widyabastra Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purposes of this research are: (1) to describe the recent learning of drama in LPTK, which includes describing the application of existing drama textbooks; ( b ) describing the lecturers’ and students’ necessity associated with the improvement of drama textbooks in LPTK. (2) to describe the development of drama textbooks which based on local arts -, which includes : (a ) describing the development of a prototype ( draft ) into the drama textbook -based on local arts by expert judgment , (b )to describe the development and improvement of the drama textbooks based on local arts –regarded to limited testing in the research field. (3) to describe the effective level of drama textbooks based on the local arts than conventional textbooks in LPTK. (4) to describe the dissemination of drama textbook –based the local arts. The research and development stages which are stated by Borg and Gall (1983:775) include product development, product testing in the field, and correction of products based on the data obtained after the products are tested in the research field. The outcomes of this research are: ( 1 ) learning devices including: syllabus , SAP , ( 2 ) drama textbooks based on local arts.Keywords : drama textbook, local arts
PEMANFAATAN MEDIA DONGENG DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH Santoso, Agus Budi
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini membahas pemanfaatan media dongeng dalam membentuk karakter siswa di sekolah. Penggunaan dongeng dalam pembelajaran sastra di kelas dapat menarik siswa, mengingat manfaat dongeng sebagai penghibur dan isinya mampu memberikan teladan bagi pembacanya. Berbagai karakter yang digambarkan dalam dongeng mampu membentuk karakter siswa yang membacanya. Karakter dan kepribadian yang kuat ditunjukkan melalui sikap tertib aturan, mandiri, dan mendahulukan kepentingan khalayak. Pemahaman terhadap arti kebenaran yang hakiki harus melibatkan orang-orang yang berkarakter kuat agar apa yang diputuskan benar-benar masuk akal dan memenuhi rasa keadilan bagi semuanya. Salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menanamkan dan membentuk karakter siswa adalah melalui pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra diharapkan mampu dijadikan wahana untuk menanamkan nilai-nilai moral dan budi pekerti. Nilai-nilai moral, seperti kejujuran, pengorbanan, kepedulian sosial, religiusitas, cinta tanah air, psikologis, demokrasi, santun, dan sebagainya, banyak ditemukan dalam karya-karya sastra, baik puisi, cerita pendek, novel, maupun drama.Kata Kunci : pembentukan karakter, dongeng, dan pembelajaran sastra
UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOHESI DAN KOHERENSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS PRODUK PADA MATA KULIAH ANALISIS WACANA Winarsih, Eni
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this research are: (1) Describing and explaining the learning of folklore by using STAD method; (2) improving students‘ ability in appreciation of folklore by using STAD method;  (3)  describing  the  difficulties  that  faced  in  improving  students  appreciation  of folklore by using STAD method of students VII F SMP Negeri 11 Madiun.This subject of the research is students of class VII F SMP Negeri 11 Madiun. The object of the research is the using of STAD method in ―Bahasa dan Sastra Indonesia‖ learning process as  the  effort  to  improve  students‘  ability  appreciation  of  folklore.  Data  resource  are:  (1) informant;   (2)   place   and   event;   (3)   documents.      Data   collecting   technique   are:   (1) observation; (2) deep interview; (3) questionnaire; (4) test. Data validity used is triangulation technique  consist  of:  (1)  data  triangulation;  (2)  method  triangulation;  (3)  informant  review. Data analysis is by using comparative descriptive technique and critics analysis technique.The result of the research shows that using Student Team Achievement Division (STAD) can improve  the  ability  in  appreciation  of  folklore  of  students  class  VII  F  SMP  Negeri  11 Madiun.  It  can  be  seen  from  the  result  of  pretest  and  posttest  that  conducted  during  three cycles.    At  the  test  before  action  the  number  of  students  getting  score  more  than  KKM  (70, 00)  are  16  students  (40,  00%)  with  average  score  is  65,  55.  At  first  cycle  the  number  of students getting more than KKM improves be 21 students (52, 50%). The improvement equal 12,  50%.  While  class  average  score  65,  57  has  not  reached  KKM.  At  second  cycle,  the improvement is 27 students equal 67, 50% has reached KKM or improvement 15% from first cycle,  with  the  average  class  score  68,925.  This  improvement  has  not  reached  KKM  70,  00 and class minimum score has not reached 75%. So the process is continued in to third cycle. After  test  in  third  cycle  the  number  students  can  reached  KKM  are  35  students  (87,  50%) with  the  class  average  score  is  73,525.  At  third  cycle  class  minimum  score  has  been  more than 75%  and minimum ability score is 70.00.  It  can be conclude that the learning by  using STAD method can improve quality and result learning. It also can be improve students ability in appreciation of folklore. Key Words: appreciation folklore, Student Team Achievement Division (STAD)
PERMAINAN TRADISIONAL “ENGKLING” UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, INTERAKSI SOSIAL, DAN SARANA PENDIDIKAN ANTI KORUPSI PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MADIUN Winarsih, Eni; Sulistyowati, Rahayu
Widyabastra Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Classical and conventional teaching and learning indonesian language tends to make the students’ interest decrease and they seem do not care it. It happens because indonesian language has became the second mother tongue after their dialect. Technology in any kinds of games that they are play everyday make them to be individualized children and can not make social interaction with other people well. In fact, there are few children who rarely play traditional games. It happens because they think that traditional game is old-fashioned and not interesting. The aims of this research are to implement and know the effect of “Engkling” games to increase the language skill, social interaction, and media for anti-corruption education for elementary students in Madiun Regency. This research is action research which examine the idea in the form of media and learning strategy using traditional game “Engkling”. The subject of this research are students of MIN Manisrejo Madiun. The collecting data is done by doing some test, observation, and interview. Technique of data validity which is used in this research is data triangulation (source), method triangulation, and informant review. Data analysis using descriptif comparative and critical analysis technique.Traditional game “engkling” is efective to increase the students’ language skill, social interaction, and media for anti-corruption education for elementary students in Madiun Regency. It can be seen from the increasing of teaching and learning qualities. It involves the increasing of their: (1) discipline; (2) interest; (3) activity; (4) the students’ are more active in joining the learning process; (5) responsibility. The values of the anti-curruption education which is taught are thrutful, discipline, and brave. Moreover, the increasing of language skill can be seen from the students’ writing mark that is 81,65 and speaking mark that is 82,65. The KKM is 80, so it can be said that both mark are more than KKM. The mark for students’ social interaction is from the observation through group activities and the result of their mark is 83,25.Keywords: Engkling game, language skill, social interaction, anti-corruption education
PENDIDIKAN NILAI-NILAI MORAL MELALUI PENGAJARAN SASTRA BERBENTUK KOMIK MULTIMEDIA BERBASIS FLASH DENGAN MENGADAPTASIKAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL Wicaksana, Muhlis Fajar
Widyabastra Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan moral kepada anak diawali saat berada pada lingkungan keluarga, terutama orang tua melalui proses sosialisasi norma dan aturan moral dalam keluarga sendiri serta lingkungan dekat pergaulan sosial anak, melalui pengajaran sastra mampu dijadikan sebagai pintu masuk dalam penanganan nilai-nilai moral. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengintegrasikan pendidikan nilai moral dalam pengajaran sastra melalui komik multimedia berbasis flash terhadap siswa di SMP, dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbentuk komik flash dalam pengajaran sastra untuk siswa SMP. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu; analisis yang mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang dikaji secara empiris (Djosuroto,2004: 10). Metode kualitatif ini melalui memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Sumber data yang akan dianalisis berupa jawaban dari angket (pernyataan siswa berkaitan dengan pendidikan nilai moral) dan wawancara (berisi tentang tanggapan mengenai media pengajaran sastra yang berbentuk multimedia berbasis flash). Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya keseringan siswa dalam menelaah karya sastra melalui media pengajaran yang menarik, siswa dapat dengan mudah menemukan nilai-nilai moral dalam sebuah karya sastra, dan mengimplementasikan di kehidupannya sehari-hari. Kata kunci: Pendidikan moral, komik, dan multimedia berbasis flash
ANALISIS GAYA BAHASA PUISI KARYA AMIR HAMZAH Wicaksana, Muhlis Fajar
Widyabastra Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Widyabastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Amir Hamzah--penyair Indonesia yang Istimewa. Karyanya tak aus oleh zaman dan menjadi sejarah dalam kesusastraan Indonesia. salah satu keistimewaan amir Hamzah adalah kemahiran mengolah kata dan merangkainya sehingga membentuk sebuah karya yang indah.Kata kunci: Amir Hamzah, analisis gaya bahasa.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2012 2013