cover
Contact Name
Prof. Jimmy Pusaka
Contact Email
j_pusaka@kim.lipi.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalinstrumentasi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Instrumentasi
ISSN : 01259202     EISSN : 24601462     DOI : -
Instrumentasi is a scientific journal with high standard of papers that issued biannually by the Research Center for Metrology (Puslit KIM) – LIPI in cooperation with the Association of Instrumentation Society of Indonesia (HiMII). In its first years, Instrumentasi was categorized as a semi-popular magazine in the field of measuring techniques and measuring instruments which has been rapidly improved towards modern technology, and consequently, upgraded to a unique scientific journal in its class. Further, it is also accredited by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI). The scientific areas covered by Instrumentasi are those backboned by scientific measurements and thus range from instrument engineering, metrology, testing, and control. All papers submitted are refereed by bona fide reviewers from leading research institutions as well as universities prior to publication to keep their quality meet the standard of the journal. The review is carried out mainly on the basis of originality, novelty, and contribution to scientific measurement. Authors need to complete the ethical clearance form for publication.
Arjuna Subject : -
Articles 61 Documents
PENGUJIAN KINERJA SERAPAN BUNYI PADA BAHAN KOMPOSIT DAUN JATI DENGAN METODE TABUNG IMPEDANSI Hidayah, Qonitatul
Instrumentasi Vol 41, No 2 (2017)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.456 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v41i2.85

Abstract

Telah dilakukan pengujian kinerja serapan bunyi dari komposit daun jati berdasarkan komposisi massa bahan. Pengujian kinerja secara eksperimen dilakukan dengan menggunakan tabung impedansi dua mikrofon sesuai standar pengukuran ASTM E-1050-98. Dalam penelitian ini dilakukan 4 variasi komposisi massa bahan komposit daun jati. Variasi komposisi massa bahan tersebut dipress dengan tekanan 1 ton dan menghasilkan ketebalan yang berbeda. Masing-masing sampel komposit diuji dengan menambahkan air cavity 1 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja serapan akustik terbaik terdapat pada model sampel D (t = 1,5 cm) dengan penambahan quarter wavelength resonator enam lubang dan air cavity 1 cm. Komposisi massa bahan mempengaruhi nilai koefisien serapan bunyi pada frekuensi medium dan tinggi. Penggunaan resonator dan air cavity efektif dalam meningkatkan kinerja serapan melalui mekanisme redaman viskous.
APPLICATION OF CIPM 2007 FORMULA AND ITS INFLUENCE IN DETERMINING UNCERTAINTY DUE TO VARIATION OF AIR DENSITY Mushoddiqoh, Diina Qiyaman; Eka, Nur Tjahyo; Sugiharto, Toto
Instrumentasi Vol 41, No 2 (2017)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.266 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v41i2.89

Abstract

Air density measurement is an important parameter in standard mass calibration. The value is calculated from four measured components : temperature, relative humidity, mole fraction of carbon dioxide, and air pressure of environment where the calibration takes place. Empirical formula to calculate air density is recommended by Comité International des Poids et mesures (CIPM) in 1981/91, then updated in 2007. In this paper, there will be explanation about the differences between CIPM 1981/91 formula and CIPM 2007, their applications to air density calculation and the effects to uncertainty budget, and uncertainty contribution from air density variation to the standard mass calibration. The data is taken from the environment condition in Mass Laboratory of RCM LIPI. From the calculation, the average air density obtained from CIPM 1981/91 formula is 0.0001 kg/m3 smaller than that obtained from CIPM 2007. Air density variation in the mass laboratory is calculated as 0.00572 kg/m3 for CIPM 1981/91 formula and 0.00566 kg/m3 for CIPM 2007. Very small difference makes it insignificant to the uncertainty budget. Uncertainty contribution to standard mass calibration for both formulas are relatively the same, about 0.031 kg/m3, with the sensitivity coefficient 3.0 x 10-06 m3, making it the third largest contributor to the uncertainty budget of mass calibration.
DEVELOPMENT OF DIGITAL FLUOROSCOPIC PROTOTYPE FOR MANUFACTURING INDUSTRIES Handoyo, Demon; Cahyono, Agus; Kurnianto, Kristedjo; TS, Andeka
Instrumentasi Vol 41, No 2 (2017)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1276.805 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v41i2.99

Abstract

Many X-ray applications in non-destructive testing have provided lots of benefits for manufacturing industries. A number of shortcomings of the use of film to capture images and the high-cost of digital radiography equipments make a low-cost equipment that can generate clean and clear images really expected. This paper describes the construction of such equipment. Based on the engineering principles, a prototype of digital fluoroscopy consisting of radioscopy box, belt conveyor, and controlling instrument, has been completed. The design employs fluorescent screen, mirror, and digital camera to record and transmit the images of test specimen to a computer for image processing. A LabView-based program has been built for conveyor control, camera control, and image recording, storing, and processing. Calibration and image enhancement processes have been applied to the images obtained. The success of the development of this equipment is represented by the highly clean and clear quality of the generated images.
PERANCANGAN SISTEM PENGHASIL GETARAN ARTIFISIAL PADA RENTANG UKUR FREKUENSI SANGAT RENDAH UNTUK LAYANAN KALIBRASI SEISMOMETER Habibie, Muhammad Haekal; Hermawanto, Denny; Prasasti, Ninuk Ragil; Sirenden, Bernadus Herdi; Boynawan, Ahmad Mohammad; Zaid, Ghufron; Prawito, Prawito
Instrumentasi Vol 40, No 2 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2618.505 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i2.34

Abstract

Vibration exciter merupakan sistem pengukuran penghasil getaran artificial yang dapat bekerja dalam rentang ukur frekuensi tertentu. Vibration exciter dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan permintaan kalibrasi alat ukur dengan lingkup very low frequency vibration, seperti sensor seismometer untuk mitigasi bencana gempa bumi. Perancangan penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yakni melakukan perancangan bagian elektronika dan perancangan bagian mekanika. Secara umum, sistem vibration exciter yang dibuat bekerja dengan cara memasukkan nilai PWM ke Arduino Uno yang menentukan nilai duty cycle dan memberikan tegangan kepada motor DC sebagai aktuator sehingga menimbulkan percepatan angular. Meja getar dari plat aluminium terhubung dengan motor DC dengan menggunakan connecting rod akan bergerak maju dan mundur secara translasi. Nilai pergerakan maju dan mundur akan dideteksi oleh sensor accelerometer dengan menggunakan conditioning amplifier akan mereduksi noise dari pengukuran yang dilakukan. Nilai frekuensi dan percepatan dari meja getar dapat dianalisis dengan metode transformasi Fourier dengan menggunakan pulse analyzer.
EVALUASI MESIN STANDAR TORSI NASIONAL PUSLIT METROLOGI - LIPI PADA RENTANG UKUR 5 N∙M – 50 N∙M Nurcahyono, Dinar; Hafid, Hafid; Ogushi, Koji; Nishino, Atsuhiro
Instrumentasi Vol 40, No 2 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1466.782 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i2.139

Abstract

Evaluasi terhadap mesin standar torsi Puslit Metrologi–LIPI pada rentang 5–50 N∙m telah dilakukan dengan melakukan uji banding secara bilateral dengan National Metrology Institute of Japan (NMIJ). Uji banding ini dilakukan pada sepuluh titik ukur dari 5–50 N∙m untuk torsi searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam dengan menggunakan torque transducer sebagai artefak. Tujuan dari uji banding ini adalah untuk mengevaluasi ketidakpastian mesin standar torsi deadweight Puslit Metrologi pada rentang 5–50 N∙m yang ditetapkan sebesar 0,04 %. Hasil uji banding menunjukkan kesesuaian hasil pengukuran Puslit Metrologi dengan hasil pengukuran NMIJ dengan |En| terbesar untuk torsi searah jarum jam adalah 0,17 dan untuk torsi berlawanan arah jarum jam adalah 0,26.
PENGENDALIAN POTENSIOMETER POMPA OTOMATIS PADA SISTEM PENGUJIAN ALAT UKUR CURAH HUJAN TIPE CAWAN BERJUNGKIT Prakosa, Jalu Ahmada; Rustandi, Dadang; Sirenden, Bernadus H.; Maftukhah, Tatik
Instrumentasi Vol 40, No 2 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2401.189 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i2.138

Abstract

Pengujian untuk jaminan mutu pengukuran pada alat ukur curah hujan tipe cawan berjungkit sangat diperlukan karena tipe alat ukur ini banyak digunakan di Indonesia. Pengendalian potensiometer pompa secara manual memiliki kelemahan, yaitu kurang presisi dalam menentukan pengulangan titik ukur dan kesulitan dalam memutar sudut potensiometer pompa dengan resolusi yang sangat kecil. Tujuan penelitian ini adalah membuat pengendalian otomatis potensiometer pompa pada sistem pengujian alat ukur curah hujan tipe cawan berjungkit. Fasilitas interrupt dan Pulse Width Modulation (PWM) pada mikrokontroler dimanfaatkan untuk menghitung sinyal elektrik dari transduser cawan berjungkit dan memutar sudut motor servo yang melekat pada potensiometer pompa. Dari hasil pengujian, didapatkan hubungan antara pembukaan sudut potensiometer pompa dan jumlah volume uji dengan nilai R2 sebesar 0,9911 dan nilai residual standar deviasi yang cukup besar, yaitu 258,9 mL atau relatif 58%. Hasil pengujian alat ukur curah hujan tipe cawan berjungkit, yaitu sebesar (18,2 ± 0,6) mL/ pulsa dengan nilai deviasi relatif sekitar 3%. Waktu uji yang tidak stabil dan efek histerisis tekanan pompa kemungkinan besar menyebabkan keberagaman karakteristik dalam pengendalian otomatis sudut putar potensiometer pompa tersebut.
SISTEM PENGUKURAN UNTUK MENENTUKAN PENYIMPANGAN SUDUT LEVEL ELEKTRONIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKLINASI Novyanto, Okasatria; Nugraha, Asep Ridwan; Alfiyati, Nurul
Instrumentasi Vol 40, No 2 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1211.979 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i2.136

Abstract

Telah dibuat suatu sistem pengukuran untuk menentukan penyimpangan sudut pada level elektronik dengan menggunakan metode inklinasi. Metode ini menggunakan prinsip trigonometri dengan nilai sumbu x dan y yang diperoleh dari panjang meja inklinasi dan pergerakan length gauge. Level elektronik diletakkan di atas meja inklinasi yang searah sumbu x, kemudian diberikan kemiringan tertentu sehingga terjadi perubahan jarak pada sumbu y. Besarnya perubahan jarak tersebut diukur oleh length gauge. Perpaduan nilai kedua sumbu ini digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai sudut terukur. Hasil tersebut diperbandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan standar sudut swakalibrasi (SelfA47) yang sudah tervalidasi sebagai nilai acuan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa seluruh titik sampel pengukuran memenuhi kriteria dengan nilai En terbesar berada pada titik -1.400 μm/m, yakni 0,62, sedangkan nilai En terkecil berada pada titik 700 μm/m, yakni 0,02. Dengan demikian, secara eksperimental, metode ini dapat diaplikasikan untuk menentukan penyimpangan sudut level elektronik yang memiliki rentang pengukuran hingga ±2.000 μm/m. Meskipun demikian, hanya 70% saja dari rentang ukur keseluruhan yang disarankan sebagai rentang ukur efektif.
PROTOTIPE SISTEM PENGUKURAN DEBIT AIR PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS V-NOTCH WEIR DAN DIFFERENTIAL PRESSURE TRANSMITTER Rustandi, Dadang
Instrumentasi Vol 40, No 2 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2515.024 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i2.135

Abstract

Sebuah prototipe sistem pengukuran debit air pada saluran terbuka berbasis V-Notch Weir dan Differential Pressure Transmitter telah dibuat dengan tujuan agar hasil pengukuran dapat dibaca secara langsung dan ditransmisikan ke instrumen lainnya. Sebelumnya, hasil pengukuran tidak dapat dibaca secara langsung, tetapi harus dihitung terlebih dahulu berdasarkan indikasi tinggi muka air yang terbendung oleh weir. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menerapkan instrumen Differential Pressure Transmitter yang diintegrasikan dengan Programmable Panel Meter. Pada prototipe ini, V-Notch Weir 22,5° dipasang pada bak saluran terbuka berukuran 1,2 m x 0,6 m x 0,4 m yang diuji untuk mengukur debit pada rentang 0–0,67 l/s (0–40 liter/menit) dan diperoleh hasil ukur yang linier pada rentang debit 0,25–0,67 l/s (15–40 liter/menit) dengan rentang tinggi muka air 0,057–0,084 m (57–84 mm) serta menghasilkan luaran (output) Differential Pressure Transmitter pada rentang 4–12,96 mA. Penyimpangan terbesar hasil pengukuran sebesar 2,33%.
PEMELIHARAAN SEBUAH GRUP RESISTOR STANDAR UNTUK MENENTUKAN LAJU PERGESERAN NILAI RESISTOR STANDAR ACUAN MENGGUNAKAN DCCB Faisal, Agah; Azzumar, Muhammad; Khairiyati, Lukluk
Instrumentasi Vol 40, No 1 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.807 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i1.133

Abstract

Pemeliharaan sebuah grup resistor standar telah dikembangkan menjadi pengukuran yang diotomasi secara keseluruhan dengan maksud digunakan untuk memverifikasi resistor standar acuan di Puslit Metrologi LIPI. Dua metode, yaitu interkomparasi dan scaling-up, diterapkan untuk mendapatkan pembacaan rasio oleh direct current comparator bridge (DCCB). Sistem pengukuran yang digunakan beroperasi secara otomatis untuk melakukan sebanyak 47 sesi pengukuran. Dengan mengetahui nilai aktual awal dari rata-rata resistor 1 Ω dalam grup dan mengasumsikan nilainya tidak berubah selama periode observasi dalam satu tahun maka laju pergeseran nilai dari resistor standar acuan 1 kΩ dapat ditentukan. Hasil laju tersebut adalah (220 ± 15) nΩ/Ω per tahun dan dapat memverifikasi klaim yang ditetapkan oleh pabrikan.
PERBAIKAN AKUSTIK RUANGAN UNTUK ACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN DIKLAT MELALUI RENOVASI DI PUSBINDIKLAT LIPI Akil M.Sc., Prof. Dr. Ir. Husein Avicenna; Basuki, Budhy
Instrumentasi Vol 40, No 1 (2016)
Publisher : LIPI Press, Anggota IKAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3116.692 KB) | DOI: 10.14203/instrumentasi.v40i1.140

Abstract

Pengukuran karakteristik akustik di dalam ruangan telah dilakukan untuk acara pembukaan dan penutupan pada kondisi sebelum dan setelah renovasi. Pengukuran sebelum renovasi memberi petunjuk bahwa kondisi akustik ruangan sangat buruk untuk menghasilkan kualitas akustik yang sesuai dengan peruntukannya. Oleh karena itu, ruangan tersebut direnovasi secara menyeluruh dan komprehensif. Hasil pengukuran parameter karakteristik akustik ruangan menunjukan bahwa pada kondisi ruangan sebelum renovasi menghasilkan nilai waktu dengung (reverberation time) rata-rata sangat besar, yaitu RT = 3,1 detik. Sementara itu, nilai waktu dengung rata-rata turun secara drastis setelah proses renovasi menjadi RT = 0,9 detik, terutama untuk frekuensi tengah pada rentang audibel pendengaran, yaitu 500 Hz–1 kHz. Distribusi suara sebelum renovasi menghasilkan nilai standar deviasi maksimum (SD) sebesar 3,2 dB, sedangkan nilai SD tidak lebih tinggi dari 3 dB setelah proses renovasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa tingkat tekanan suara (sound pressure level, SPL) yang diterima oleh setiap titik ukur dalam ruangan setelah renovasi pada setiap frekuensi nilainya lebih rendah dibandingkan dengan nilai SPL untuk setiap titik ukur di dalam ruangan sebelum renovasi. Pengukuran background noise di ruangan pada kondisi sebelum renovasi menghasilkan nilai noise criterion (NC) 40–45 dalam kondisi air conditioner (AC) atau pendingin ruangan hidup dan pada kondisi ruangan setelah renovasi ternyata nilai NC menjadi lebih baik, yaitu turun pada angka 30–35. Hasil pengukuran tiga parameter karakteristik akustik di dalam ruangan setelah renovasi menunjukan bahwa ruangan tersebut memiliki kondisi akustik yang jauh lebih baik dibandingkan kondisi akustik ruangan tersebut sebelum renovasi serta memenuhi standar untuk digunakan dalam penyelenggaraan seminar dan acara seremonial pembukaan dan penutupan diklat.