Jurnal Candrasangkala Pendidikan Sejarah
Journal of History Education Department in Faculty of Teacher Training and Education named Candrasangkala. In Indonesia Candrasangkala is the year of Saka as one of the influence of Hinduism. As a journal name, Candrasangkala is unique and closely related to history in terms of temporal aspects. Thus, Candrasangkala is a scientific journal of education and history as a place for critical thinking.
Articles
128 Documents
PERUBAHAN GAYA PAKAIAN PEREMPUAN BANGSAWAN PRIBUMI DI JAWA TAHUN 1900 - 1942
Ayu Septiani
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (645.877 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.751
The title of this article is Change of Nob Indigenous Women’s Fashion Mode in Java, 1900-1942. This article discusse the lifestyle change consisting of thoughts, behaviors, and performance of nob indigenous women in Java, 1900-1942. There are the three aspects of change of nob indigenous women lifestyle.. Education and interaction with European women are the main factors causing the change. Meanwhile, Javanese customs that govern all aspects of the nob indigenous women's lives become the background of this study. Research method applied is historical method having four stages of work, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography.
PENGARUH PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
Arif Permana Putra
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (390.322 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.759
The method uses in this research is experimental method. The sample data acquired using multi stage sampling technique. Analysis data technique uses two way anava. The results of the research are: (1) there are significant effects in the using of blended learning method and interactive approach on the historical major students’ achievement (Fcomputing > Ftable or 17,320 > 3,11); (2) there is no significant effect on the historical major students’ achievement between IPS and IPA (Fcomputing < Ftable or 0,060 < 3,11); and (3) learning approach and the historical major students’ achievements, it can be seen by the result (Fcomputing < Ftable atau 0,405 < 3,11).
ALBERT DIETZ MESSIANISTIC MOVEMENT IN SEMARANG, 1918
Ana Nurhasanah
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.096 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.745
Albert Dietz's Messianistic Movement in Semarang is one of the social movements that occurred in the early twentieth century. Inside, it is very thick with religious elements and is led by a person with a higher education background who graduated from Europeesch Lagere School (ELS). The Messianistic movement led by Albert Dietz took place in Dukuh Kenang, the village of Bergaskidul Onderdistrik Lemahbang, Ungaran Afdeeling Salatiga District, Semarang. The background of the social, economic and cultural conditions of the majority of the people is an agrarian society. Difficult economic conditions and backwardness in education make people easily influenced to get involved in social movements. This also relates to the traditional mindset of society.Judging from the typology of his movement, Albert Dietz can be categorized as a movement leader who has considerable charisma in front of his followers. In this movement, he tends to choose to become a shaman by using methods related to supernatural powers and mystical science. As an ELS graduate, it is a contradiction that this cannot be separated from his spiritual life background. The informal education given by his mother pays close attention to traditional Javanese cultural life, which resulted in Albert Dietz being colored by the values contained in the Javanese tradition.
SEKOLAH VAN DEVENTER SEKOLAH GURU PEREMPUAN DI JAWA 1918-1942
Oceani Enjang Mahistra
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (329.587 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.752
Penelitian ini berjudul Sekolah Van Deventer; Sekolah Guru Perempuan di Jawa 1918-1942. Masalah utama yang dibahas adalah bagaimana sebenarnya keberadaan Sekolah van Deventer membantu memengaruhi perkembangan pendidikan perempuan di Jawa. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa perkembangan pendidikan perempuan di Jawa berjalan seiring dengan mulai sadarnya masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi perempuan. Pendidikan dapat membuat perempuan lebih maju dan tidak terbelakang.Didirikannya Sekolah van Deventer turut membantu dalam perkembangan pendidikan perempuan. Sekolah ini menjadi tempat bagi perempuan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi untuk mendapatkan ijazah guru. Sekolah van Deventer mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi penyelenggaraan pendidikan perempuan khususnya pendidikan perempuan di Jawa. Kualitas dan fasilitas yang dimiliki sangat mendukung dalam perkembangan sekolah ini. Adanya pelajaran tambahan keterampilan perempuan membuat
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA
Nashar Nashar
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (209.345 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.746
This study aimed to determine the effect of learning methods and critical thinking skills toward the students’ outcomes in the learning of history. This research is quantitative research using treatment design by level 2x2.The research data was taken from the observation, tests and questionnaires. The results showed that (1) learning of the history’s outcomes of students using investigative group learning are better than learning of the history’s outcomes using conventional teaching methods, (2) there is interaction between learning method and critical thinking ability toward learning of the history’s outcomes of students; (3) learning of the history’s outcomes of students using learning methods investigation group with high critical thinking skills are better than learners who learn using conventional learning methods, (4) learning of the history’s outcomes of students using conventional teaching methods with low critical thinking skills are better than students using the investigative group learning method with the ability to think critically low.Theoretically, the results of this study can be used as a reference for developing teaching methods in teaching history in the high school. Furthermore, there is research that is expected to use different teaching methods with other independent variables that influence student learning of history’s outcomes.
PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN PAN ISLAMISME DI INDONESIA PADA AWAL ABAD KE-20
Abdul Somad
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (575.935 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.754
Tulisan ini mengambil topik tentang wacana pemikiran dan gerakan Pan Islamisme di Indonesia pada perempat pertama abad ke-20. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana konsepsi Pan Islamisme menurut kaum muslim Indonesia dan bagaimana bentuk aksi-aksi Pan Islamisme yang pernah mereka lakukan, baik dalam negeri maupun di luar negeri.Metode yang dipakai dalam penulisan tulisan ini adalah metode sejarah. Metode ini meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.Pemikiran dan gerakan Pan Islamisme di Indonesia dilandasi oleh kesadaran kaum muslim untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam. Di dalam negeri, keinginan itu diupayakan dalam Kongres Al-Islam Hindia Timur. Dalam kongres ini berkumpul sejumlah organisasi massa Islam. Mereka melakukan dialog keagamaan guna mencari akar-akar persamaan di antara mereka, dan memahami perbedaan masing-masing dalam soal-soal agama yang bersifat cabang. Sementara itu, di luar negeri, kaum muslim Indonesia merasa perlu melibatkan diri dalam pergerakan khilafah dan persoalan tanah suci Makkah-Madinah yang dibicarakan pada tahun 1926 lewat Kongres Islam Sedunia yang di selenggarakan di Timur Tengah. Keterlibatan mereka dalam persoalan-persoalan Dunia Islam ini sebagai bagian dari usaha kaum muslim Indonesia untuk turut aktif dalam mempersatukan umat Islam sedunia.
MEMBANGUN NILAI MULTIKULTURAL SISWA MELALUI KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN WANITA DI TINGKAT LOKAL
Rikza Fauzan
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (437.056 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.747
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran sejarah melalui kajian sejarah wanita di tingkat lokal dalam membangun nilai-nilai multikultural siswa pada pembelajaran sejarah di sekolah. Penulisan ini dilatarbelakangi permasalahan yang terjadi di lapangan mengenai masalah toleransi dalam keragaman etnik-budaya. Kemudian peran wanita di tingkat nasional bahkan lokal yang masih minim dalam penulisan sejarah. Melalui Penggunaan model pembelajaran sejarah perjuangan wanita yang dekat dengan lingkungan siswa dapat dijadikan sebagai teladan dan contoh sebagai usaha untuk menumbuhkan nilai-nilai multikultural siswa untuk menjawab tantangan yang dihadapi. Aspek yang diambil dalam konsep multikultural adalah mengubah mind set siswa bahwa belajar sejarah bisa dengan memanfaatkan lingkungan termasuk peristiwa sejarah tokoh lokal.
PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT ADAT CIKONDANG DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI MADRASAH ALIYAH AL-HIJRAH
Iing Yulianti
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (382.795 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.755
Nilai-nilai budaya lokal yang mulai terabaikan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini adalah sebuah isu penting untuk diangkat dalam pembelajaran sejarah. Fokus penelitian ini adalah tentang proses pewarisan nilai-nilai budaya masyarakat adat Cikondang khususnya pada kalangan generasi muda Cikondang yang sedang menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Hijrah melalui pendidikan sejarah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan, nilai-nilai budaya dari masyarakat Cikondang yang dapat diaktualisasikan dan diinternalisasikan dalam pembelajaran sejarah yaitu meliputi: kearifan ekologi, penghargaan terhadap sejarah, budaya gotong royong, kearifan pendidikan, dan kearifan ekonomi. Guru telah menjadikan masyarakat dan lingkungan sekitarnya sebagai sumber pembelajaran, sehingga peserta didik dapat mencocokan apa yang diterima di dalam kelas dengan kenyataan yang ada di lingkungannya. Internalisasinya nampak dari perilaku dan kesadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya Cikondang yang dihayati dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pewarisan nilai kearifan lokal sangat penting untuk menjadikan pembelajaran sejarah semakin bermakna sehingga peserta didik akan mengenal dan memahami nilai-nilai luhur yang terdapat dalam kebudayaannya. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa sekolah memiliki potensi yang besar sebagai wahana bagi pewarisan nilai-nilai budaya yang teruji oleh zaman.
NILAI-NILAI BUDAYA BAHARI SULTAN AGENG TIRTAYASA (1651-1682) PADA PENDIDIKAN NILAI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
Oka Agus Kurniawan Shavab
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (237.418 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.749
Tulisan ini mendeskripsikan mengenai pendidikan nilai dalam pembelajaran sejarah lokal dengan mengangkat materi nilai-nilai budaya bahari Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Latar belakang dari penulisan ini adalah seringnya dijumpai dalam pembelajaran sejarah tentang penyampaian materi yang masih didominasi sejarah nasional dengan buku teks kurikulum sejarah nasional sebagai sumber pembelajarannya. Selain itu nilai-nilai budaya bahari pada masyarakat Banten sudah terkikis oleh karena itu diperlukan role model bagi siswa untuk kembali mengingat dan menumbuhkan nilai-nilai budaya baharinya sehingga kesadaran sejarah lokalnya pun akan menempel pada setiap jati diri siswa. Dengan permasalahan tersebut, maka salah satu alternatif pemecahannya yaitu menerapkan model pembelajaran sejarah lokal dengan pendekatan biografis yang dekat dengan lingkungan siswa sehingga dapat dijadikan sebagai teladan dan sumber inspiratif bagi siswa.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
Eko Ribawati
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (247.759 KB)
|
DOI: 10.30870/candrasangkala.v1i1.756
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tempeh Lumajang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen tipe Posttest-only control design. Data yang diambil berupa motivasi dan hasil belajar siswa dari sebanyak 80 siswa sample yang terdapat di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk itu diperlukan alat pengumpul data (instrumen) berupa angket motivasi belajar dan tes hasil belajar siswa.Hasil belajar pada kelas eksperimen juga menunjukkan banyaknya siswa yang memperoleh hasil belajar tinggi. Dari hasil hipotesis alternatif (Ha1) diterima dan hipotesis statistik (Ho1) ditolak. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen melebihi kelas kontrol. Uji t terhadap perbedaan ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar, sehingga hipotesis alternatif (Ha2) diterima dan hipotesis statistik (Ho2) ditolak. Dari analisis ini maka dapat disimpulkan bahwa ”ada pengaruh penggunaan media video terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Tempeh Lumajang”. Dengan demikian teori-teori yang mengemukakan bahwa media video dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa sudah terbukti. Dengan adanya kesimpulan dan pembuktian ini maka media video memang salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS khususnya di SMP Negeri 2 Tempeh pada khususnya dan sekolah lain pada umumnya. Untuk itu sudah saatnya guru, sekolah, dan yang terkait untuk menggunakan, mengadakan bahkan memproduksi media video guna perbaikan kualitas pembelajaran.