cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Lentera Pustaka
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23024666     EISSN : 25409638     DOI : -
Core Subject : Science,
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan is the official scholarly research journal of the Library Science Study Program of Diponegoro University which focused on Library and Information Science. Lentera Pustaka is published online twice a year (semi annual) in the middle of the year (June) and in the end of the year (December).
Arjuna Subject : -
Articles 92 Documents
Kebutuhan Informasi di Bidang Politik Dewan Perwakilan Cabang Persatuan Tunanetra Indonesia Malang pada Pemilu Serentak 2019 Amalia Nurma Dewi; Dwi Novita Ernaningsih
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 5, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v5i2.26669

Abstract

Pada pemilihan umum 2014 komunitas tunanetra menandatangani petisi untuk abstain karena mereka tidak mendapatkan hak informasi. Tahun 2019 Indonesia mengadakan Pemilu Serentak untuk pertama kalinya. Pemerintah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan aksesbilitas informasi tunanetra dalam pemilu tersebut, tetapi informasi yang diberikan hanya informasi yang menurut pemerintah diperlukan oleh tunanetra. Melihat hal tersebut fokus penelitian ini ada pada analisis kebutuhan informasi  dengan tujuan untuk meningkatkan literasi informasi komunitas Pertuni pada pemilu selanjutnya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kebutuhan informasi dilihat dari empat dimensi yaitu function, form, agents dan mechanisms. Pada dimensi function diketahui kebutuhan informasi tentang Pemilu Serentak 2019 muncul karena mereka menyadari peran mereka sebagai warga negara dan sebagai anggota komunitas Pertuni. Pada dimensi function ditemukan ada empat kebutuhan informasi utama yaitu tata cara pemilu, template suara braille, advokasi, dan latar belakang calon legislatif. Dimensi agents berkaitan dengan pihak mana yang berperan sebagai produsen informasi, pencari, dan prosesor. Produsen informasi adalah KPU, pencari informasi adalah Komunitas Pertuni Malang, dan prosesor adalah MCW dan pengurus Pertuni. Dimensi mechanisms berkaitan dengan bagaimana kebutuhan informasi tersebut dipenuhi, yaitu melalui televisi dan melalui komunikasi dengan pengurus pertuni.
Dokter Pustaka: Layanan Informasi Online Bidang Kesehatan Alumni Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Maniso Mustar; Wahid Nashihuddin
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 5, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v5i2.25944

Abstract

Dokter Pustaka merupakan brand dan media literasi digital untuk para alumni FKKMK (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan) UGM yang telah bekerja sebagai dokter, perawat, dan residen. Melalui layanan Dokter Pustaka, alumni dapat berdiskusi, berkonsultasi, dan meminta referensi bidang kesehatan secara online kepada pustakawan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil pengguna layanan; pemahaman alumni terhadap literasi kesehatan; dan pemanfaatan layanan Dokter Pustaka Perpustakaan FKKMK UGM. Data kajian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus Sumber data kajian yaitu studi literatur, diskusi WhatsApp-Group, dan kuesioner. Responden kajian sejumlah 84 orang alumni FKKMK UGM yang telah bekerja sebagai dokter, perawat, dan residen di berbagai wilayah di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagai besar responden bekerja sebagai dokter spesialis (76 orang) di rumah sakit di seluruh Indonesia. Mereka berpendapat bahwa literasi kesehatan merupakan pengetahuan dan kompetensi seseorang terhadap bidang kesehatan yang berguna untuk pengambilan bahan keputusan medis dan klinis sesuai dengan prosedur, standar pelayanan medis dan evidance based medicine (EBM) melalui penyediaan literatur/referensi mutakhir di perpustakan atau database online. Melalui layanan Dokter Pustaka, alumni memperoleh literatur ilmiah dan informasi mutakhir bidang kesehatan dengan mudah, cepat, gratis tanpa harus datang ke perpustakaan.
Pemetaan Pengetahuan Lokal Sunda dalam Koleksi di Museum Sri Baduga Rizki Nurislaminingsih; Wina Erwina; Asep Saeful Rohman
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 5, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v5i2.26426

Abstract

Artefak di Museum Sri Baduga menyimpan keragaman pengetahuan lokal tentang budaya Sunda. Hal ini menjadi penting untuk dikaji sebab masyarakat di tanah Pasundan memiliki kearifan yang agung sebagai identitas kesukuan selama ratusan hingga ribuan tahun lamanya. Meski masyarakat terus mengalami pergantian generasi, keluhuran tersebut masih dapat digali melalui benda-benda peninggalan mereka, salah satunya melalui museum bentukkan pemerintah Jawa-Barat, yakni Museum Sri Baduga. Dengan demikian aneka jenis koleksi menjadi bukti fisik akan pengetahuan yang dikuasai masyarakat di penjuru Jawa-Barat. Tujuan penelitian ini adalah memetakan pengetahuan lokal Sunda yang terdapat dalam koleksi di Museum Sri Baduga, oleh sebab itu digunakan penelitian kualitatif dengan strategi naratif serta metode pengumpulan data melalui interpretasi dokumen kebudayaan di museum tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terbagi dalam kemampuan membuat kain tradisional, mata pencaharian, tata kota, alat penerangan, kerajinan tangan, industri kecil pande besi, penanggalan, kesenian, permainan anak-anak, serta bahasa dan aksara. Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi bagi siapa saja yang memiliki minat utuk meneliti tentang pengetahuan lokal, khususnya di tatar Sunda. Pengelompokkan pengetahuan ini memudahkan pembaca dalam memilah pengetahuan apa saja yang dikuasai masyarakat Sunda sehingga bisa menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya atau penelitian sejenis yang lebih mendalam.
Model Knowledge Management di Perpustakaan Universitas Padjadjaran Eko Retno Wulandari; Risa Nurisani
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i1.27152

Abstract

Knowledge Management mempunyai peran yang semakin penting dalam organisasi di berbagai industri. Melalui Knowledge Management, organisasi berusaha untuk memperoleh atau menciptakan pengetahuan yang berpotensi, bermanfaat dan membuatnya tersedia bagi anggota organisasi sehingga dapat digunakan pada waktu dan tempat yang tepat untuk secara positif mempengaruhi kinerja organisasi. Perpustakaan Universitas Padjadjaran belum mengelola pengetahuan yang ada secara maksimal. Pengelolaan pengetahuan di perpustakaan Universitas Padjadjaran masih terbatas pada pengetahuan eksplisit contohnya teksbook, jurnal, ebook, e-journal, skripsi, tesis, dan disertasi, padahal masih banyak pengetahuan eksplisit dan tacit yang dapat dikelola sehingga membawa manfaat bagi civitas akademika dan institusi. Tujuan penelitian ini adalah adanya model usulan Knowledge Management di perpustakaan Universitas Padjadjaran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT untuk kemudian diperoleh model KM di Perpustakaan Universitas Padjadjaran. Hasil penelitian diperoleh model usulan proses Knowledge Management di Perpustakaan Universitas Padjadjaran yaitu knowledge creation (penciptaan pengetahuan), knowledge acquisition (akuisisi pengetahuan), knowledge storage (penyimpanan pengetahuan) knowledge sharing (berbagi pengetahuan), dan knowledge application (aplikasi pengetahuan).
Indeksasi Jurnal di Lingkungan Universitas Lancang Kuning Nining Sudiar; Hadira Latiar
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i1.27284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan indeksasi jurnal yang ada di Universitas Lancang Kuning dengan cara menghitung jenis lembaga pengindeks dan  menghitung jumlah indeksasi yang pada setiap jurnal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kepustakaan melalui penelusuran pada URL jurnal Unilak. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 38 jenis pengindeks dengan jumlah 143 lembaga pengindeks yang terdapat pada 16 jurnal.  Lima peringkat lembaga pengindeks terbanyak, pertama, Crossref dan Google Scholar yaitu 16 jurnal atau 18,83%, kedua Garuda sebanyak 11 jurnal atau 7,69%, ketiga OCLC WorldCat sebanyak 10 jurnal atau 6,99 %, keempat ada pada Bielefels Academic Search Engine (BASE) yaitu 9 jurnal atau 6,29 % dan yang kelima ada pada Science and Technology Index (Sinta) dengan jumlah 8 jurnal atau 5, 59%. Dapat disimpulkan bahwa lembaga pengindeks yang paling banyak dimiliki jurnal Unilak adalah lembaga pengindeks bereputasi rendah yaitu 95,11 %, lembaga pengindeks bereputasi sedang 4,89% dan belum memiliki lembaga pengindeks bereputasi tinggi seperti Scopus dan Thomson.
Pemetaan Bibliometrik Perkembangan Publikasi Ilmiah Sains Terbuka Periode Tahun 2000-2019 Tupan Tupan
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i1.27960

Abstract

Kajian ini melakukan pemetaan bibliometrik tentang perkembangan penelitian sains terbuka berbasis data scopus periode tahun 2000-2019 yang bertujuan untuk mengetahui  produktivitas publikasi Ilmiah tentang sains terbuka berdasarkan tahun; jurnal Inti yang mempublikasikan tentang penelitian  sains terbuka; jumlah penulis terproduktif; jumlah publikasi ilmiah tentang sains terbuka  berdasarkan afiliasi/ lembaga, negara, tipe dokumen; dan sponsor penandanaan; serta untuk  memetakan perkembangan penelitian sains terbuka  melalui clustering kata kunci menggunakan software VOSviewer. Kajian ini dilakukan melalui penelusuran informasi pada database Scopus menggunakan kata kunci “open science”. Selanjutnya, data dari database scopus dieksplorasi sesuai tujuan penelitian. Lebih lanjut,  software VOSviewer digunakan untuk memvisualisasikan perkembangan penelitian tentang sains terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan publikasi ilmiah  tentang sains terbuka yang terindeks di scopus  puncaknya  terjadi pada tahun 2018 yaitu sebanyak 230 publikasi.  Jurnal inti yang mempublikasikan publikasi ilmiah sains terbuka terbanyak adalah Royal Society Open Science  sebanyak 26 publikasi, kemuadian dsusul Journal of Physics Conference Series 23 publikasi, Nature 18 publikasi. Penulis yang paling produktif  menulis tentang  open science adalah Quick R  dari Indiana University. Publikasi ilmiah sains terbuka yang terbanyak mendapatkan sponsor penandanaan dari National Science Foundation sebesar 54 publikasi. Hasil pemetaan menggunakan sofware VOSviewer menunjukkan bahwa perkembangan publikasi sains terbuka terbagi menjadi 6 kluster.
Hubungan Literasi Media Sosial Pustakawan Perguruan Tinggi dengan Kualitas Pemanfaatan e-Resources Perpustakaan Fidan Safira; Indira Irawati
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i1.25325

Abstract

Fenomena banjir informasi dalam media sosial tidak selalu menyediakan informasi yang akurat. Kemampuan dalam mencari, memilih, memilah dan menggunakan informasi dalam dunia digital disebut sebagai literasi media. Kemampuan literasi media yang baik sangat berpotensi menghasilkan informasi yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel literasi media sosial dengan variabel kualitas pemanfaatan e-resources. Acuan teori yang digunakan dalam penelitian, yaitu literasi media sosial terdiri dari tiga aspek kemampuan, yaitu kemampuan teknis, kemampuan kognitif dan kemampuan afektif. Serta konsep kualitas pemanfaatan e-resources yang mencakup lima aspek yaitu: pemahaman kemutakhiran informasi (currency), pemahaman kesesuaian informasi (relevancy), pemahaman kepemilikan informasi (authority), pemahaman ketepatan informasi (accuracy) dan yang terakhir adalah pemahaman alasan publikasi informasi (purpose). Adapun responden penelitian ini adalah 65 pustakawan perguruan tinggi dari total populasi sebesar 645 pustakawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwasannya keseluruhan variabel memiliki hubungan yang cukup kuat antara variabel literasi media sosial dengan variabel kualitas pemanfaatan e-resources dengan nilai korelasi sebesar 0,684. Meskipun nilai korelasi antara kemampuan teknis dengan variabel kualitas pemanfaatan e-resources hanya 0,170 yang artinya memiliki yang sangat lemah.
Penerapan Berbagi Pengetahuan Staf Perpustakaan Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Wilayah DKI Jakarta Anisa Dwi Yunianti; Laksmi Laksmi
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i1.23666

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai penerapan berbagi pengetahuan di Perpustakaan di lingkup Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah DKI Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi makna pada proses berbagi pengetahuan yang dilakukan oleh staf perpustakaan dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen, selama Februari hingga April 2019. Penentuan informan menggunakan snowball sampling, dan diperoleh 10 informan dari enam perpustakaan di lingkup KKP wilayah DKI Jakarta. Data dianalisis dengan membuat pengelompokan berdasarkan kategori berdasarkan konsep berbagi pengetahuan, yang kemudian diinterpretasi. Temuan menunjukkan bahwa kegiatan berbagi pengetahuan telah diterapkan oleh masing-masing staf perpustakaan sejak lama namun tidak terstruktur. Penerapannya dilakukan melalui sarana formal seperti Sinau SLiMS, Bimbingan Literasi, Rapat, dan Forum, dan sarana informal melalui diskusi, media sosial seperti whatsapp dan email. WAG dimanfaatkan secara lebih maksimal. Faktor yang mendorong staf dalam berbagi dipicu oleh right sizing organisasi yang mengubah struktur organisasi. Hilangnya fungsi pepustakaan mempengaruhi anggaran, jabatan, dan berkurangnya jumlah sumberdaya manusia di dua perpustakaan; berkurangnya kegiatan berbagi pengetahuan antar staf perpustakaan; minimnya imbalan yang berdampak pada turunnya motivasi staf dalam berbagi pengetahuan. Simpulan menunjukkan bahwa penerapan berbagi pengetahuan oleh staf Perpustakaan berjalan kurang efektif. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya kebijakan danprogram khusus, sehingga berdampak pada hilangnya rasa keterikatan atau tanggung jawab untuk melakukan kegiatan berbagi pengetahuan. Sarannya adalah organisasi perlu menciptakan kebijakan atau program khusus yang memungkinkan staf membangun keterikatan/rasa tanggung jawab dalam berbagi pengetahuan; menciptakan database atau sistem informasi yang berorientasi pada pemustaka yang mampu menangkap pengetahuan tacit dalam kognisi staf dan mampu mengakomodasi diskusi online; serta menambah jumlah staf perpustakaan.
Penerapan Blended Librarian di Era Digital (Studi Kasus di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Aidilla Qurotianti
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i1.27876

Abstract

Era digital merupakan tantangan bagi pustakawan, terutama pustakawan akademik di perpustakaan universitas. Demi menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi di universitas, perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan layanan yang mengikuti pola kebutuhan informasi dari kalangan akademik. Selain meningkatkan layanan dan fasilitas, perpustakaan juga harus meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia di sana, yaitu pustakawan. Tidak hanya mampu mengolah bahan pustaka, tetapi pustakawan akademik juga harus memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi dan memiliki peran dalam proses peningkatan pembelajaran mahasiswa. Kemampuan dalam menggabungkan ketiga kombinasi ini disebut blended librarian. Salah satu perpustakaan perguruan tinggi yang telah memiliki pustakawan dengan kemampuan blended librarian yaitu Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti tertarik pada penelitian tentang implementasi blended librarian di era digital di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus.  Hasil dari penelitian ini adalah implementasi blended librarian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah 1) Menyediakan dan mengelola sumber referensi; 2) Menyediakan fasilitas yang mendukung learning commons; 3) Mengoptimalkan TIK untuk akses informasi; 4) Sebagai penghubung ke sumber lain di luar universitas; 5) User Education; 6) Literasi Informasi; 7) Pencegahan Plagiarisme; 8) Pelatihan Manajer Referensi; dan 9) Pendamping Dosen.
Literasi Media Sosial pada Pustakawan Perguruan Tinggi Negeri Desiana Ekasari Putri; Fitri Mutia
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan Vol 6, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/lenpust.v6i2.32351

Abstract

Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi informasi yang menjadi primadona di masyarakat. Pustakawan diharapkan memiliki literasi media sosial agar dapat menggunakan dan mengelola informasi secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi media sosial yang dimiliki oleh pustakawan, dengan menggunakan kerangka konseptual yang digagas oleh Vanwynsberghe dan Verdegem. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan total sampling atau sampling jenuh. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 orang, yang tersebar di enam perpustakaan perguruan tinggi negeri di Surabaya. Hasil analisis data  menunjukkan literasi media sosial yang dimiliki oleh mayoritas pustakawan perguruan tinggi negeri di Surabaya berada pada kategori tinggi (3,57), kemampuan ini meliputi kompetensi praktis dan kompetensi kognitif memperoleh skor masing-masing sebesar 3,66 sedangkan kompetensi afektif berada pada kategori sedang, dengan skor sebesar 3,39. Mayoritas pustakawan perguruan tinggi negeri di Surabaya menguasai cara pengoperasian media sosial melalui perangkat digital, mengidentifikasi, menganalisis dan mengevaluasi informasi di media sosial serta memandang media sosial sebagai media yang mampu memberikan dampak positif.

Page 5 of 10 | Total Record : 92