cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Arena Tekstil
ISSN : 05184010     EISSN : 25487264     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini memuat artikel dalam bidang tekstil yang meliputi teknik, kimia, material, desain serta konservasi energi dan lingkungan. Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian orisinal yang menyampaikan informasi baru pada bidang tekstil, hasil penelitian teknis yang menggambarkan suatu pengembangan, kemajuan teknis, dan inovasi dalam manufaktur dan processing, teknik laboran dengan data eksperimental yang cukup yang mengilustrasikan kegunaan suatu metoda atau peralatan tertentu, atau artikel tinjauan ilmiah (review) yang mengupas secara kritis suatu topik pada bidang tekstil yang cukup penting. Topik bahasan tidak bersifat umum, tetapi berupa suatu aspek yang dibahas secara mendalam.
Arjuna Subject : -
Articles 254 Documents
BENANG GELATIN/ALGINAT SEBAGAI BAHAN BAKU KAIN KASA Eriningsih, Rifaida; Mutia, Theresia; Sjaifudin, Achmad
Arena Tekstil Vol 27, No 2 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.484 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan benang campuran gelatin/alginat melalui proses wet spinning.Alginat yang digunakan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut coklat yang dibuat tanpa proses pemutihan yangmemberikan kekuatan tarik yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan alginat komersial (Manutex RS). Hasilpercobaan menunjukkan bahwa kondisi optimum diperoleh pada perbandingan gelatin/alginat 75/25, denganpenambahan zat pengikat Transglutaminase (TGA) dapat meningkatkan kekuatan tarik menjadi 1024 g, kekuatansimpul 688,5 g dan mulur sekitar 12 %, yang memenuhi syarat dapat ditenun menjadi kain kasa. Selain itu benangtersebut bersifat antibakteri, berdaya serap tinggi sehingga diharapkan hasil pertenunan akan memenuhi syaratsebagai kasa pembalut luka.
PEMBUATAN KAIN TENUN 3 (TIGA) DIMENSI Moeliono, Moekarto
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.573 KB)

Abstract

Pembuatan mesin tenun 3–D (tiga dimensi) dan kain tenunnya telah dilakukan secara terpadu. Mesin yangdibuat mengacu pada sistem ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dan bahan baku untuk penelitian ini menggunakanserat nilon multifilamen. Adapun tujuan dari penelitian Balai Besar Tekstil ini, yaitu untuk membuat mesin tenunyang mampu menghasilkan kain tenun 3 – D dan hasil kain tersebut selanjutnya langsung dijadikan bahankomposit. Kontruksi mesin tenun dibuat dengan merancang alat mesin baru, dan menggunakan 3 (tiga) modelbenang untuk 3 arah, yaitu X, Y, dan Z. Benang Z sebagai pengikat lapisan benang X dan benang Y, pengikatan iniselain mengikatkan juga menyatukan kekuatan ke arah tebal kain dan memperbaiki kelemahan yang ada pada kaintenun biasa (2-D). Pengaturan jumlah serat per satuan luas penampang (volume fraction) dapat dilakukan denganmengubah jumlah benang pada arah tertentu dengan mengubah jenis anyaman benang Z, sedangkan untukmengubah jenis desain anyaman dapat dilakukan dengan sistem dobby atau jacquard. Hasil penelitianmenunjukkan, bahwa prototip baru ATBM 3–D yang telah dibuat dengan sistem ini mampu membuat kain tenun 3-D yang hasil kainnya dapat dijadikan bahan komposit sesudah mengalami proses peresinan. Namun demikiankekuatan bending forces yang diperoleh hanya mencapai 45 %.
PENGEMBANGAN PRODUK KAIN RAJUT MENGGUNAKAN MESIN RAJUT BUNDAR SEAMLESS Moeliono, Moekarto; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.613 KB)

Abstract

Penelitian pengembangan desain dengan menggunakan mesin rajut bundar (MRB) jacquard (seamless)telah dilakukan, dan bahan baku yang digunakan meliputi benang poliester (150 D dan 75 D), nilon (50 D), sutera(70 D), kapas (Ne1 30’S dan Ne1 40’S), rayon (Ne130 dan Ne1 40’S) dan benang lycra (20 D dan 30 D). Adapuntujuan penggunaan bahan baku yang beragam dengan nomor benang yang berbeda ini adalah untuk menambahvariasi warna dan tampilan struktur desain serta sebagai salah satu alternatif dalam membuat ukuran (size) bajujadinya. Selain itu untuk mempermudah dalam pembuatan program desain, maka digunakan program perangkatlunak desain diagraph-6. Penelitian ini dilakukan di PDDC BBT yang menghasilkan produk berupa kain dalam(underwear) yang terdiri dari bra, tank top, baju renang, celana dalam, legging biasa, legging terusan dan rok.Selain itu hasil penelitian ini adalah berupa teknologi pembuatan desain dan baju pada mesin rajut bundar seamlessdengan program desain secara on-line dengan mesin proses, yang diharapkan dapat dijadikan referensi, sertaprototype bagi kepentingan industri perajutan kain tanpa jahitan yang ada di Indonesia.
KAIN RAJUT JADI (WHOLE GARMENT KNITTING) HASIL MESIN RAJUT DATAR (MRD) Moeliono, Moekarto; Santoso, Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.337 KB)

Abstract

Informasi dan publikasi tentang teknik pembuatan baju rajut jadi tanpa jahitan (complete garment knitting)pada mesin rajut datar (V-bed machine) dimulai pada tahun 1995 di pameran ITMA. Teknologi ini telah menjadisuatu proses pembuatan baju yang inovatif saat ini, juga telah berkembang pada industri perajutan di Indonesia.Proses pembuatan kain rajut ini menyebabkan penghilangan proses pemotongan dan penjahitan yang lengkap, jugamemberikan beberapa keuntungan seperti penghematan biaya , waktu, dan peningkatan produktivitas, dankecepatan merespons perubahan baik produk maupun desain.Adapun maksud dan tujuan dari pengkajian ini khususnya adalah agar para produsen kain rajut dapatmemilih alternatif mesin mana yang akan digunakan dalam proses produksinya, dan umumnya adalah sebagaiinformasi bagi khalayak umum tentang teknologi perajutan dan desain yang menggunakan komputer penuh danterpadu. Pengkajian ini meliputi tiga perusahaan pembuat mesin tempat penulis berkesempatan mengikuti pelatihan,yaitu Shima Seiki (Jepang) , Universal (Jerman) dan Stoll (Jerman). Tulisan ini memaparkan aplikasi dankarakteristik baju rajut jadi (complete garment knitting) dalam berbagai variasi produk. Pengkajian ini jugadidasarkan atas studi literatur, dan uji coba pembuatan di pembuat mesinnya.Dari hasil pengkajian ini didapatkan gambaran tentang teknologi rajut baru yang ada pada mesin rajut datarwhole garment, pembuatan desainnya, dan beberapa karakteristik dari masing-masing mesin.
FIKSASI KITOSAN PADA KAIN KATUN SEBAGAI ANTIBAKTERI Winiati, Wiwin; Kasipah, Cica; Yulina, Rizka; Wahyudi, Tatang; Mulyawan, Agus Surya; Septiani, Wulan
Arena Tekstil Vol 29, No 1 (2014)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (969.547 KB)

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan metode fiksasi/pembubuhan kitosan pada kain katun untuk memperoleh kain katun yang bersifat antibakteri,  penelitian dilakukan dilaboratorium dan   selanjutnya metoda yang ditemukan di uji-coba dengan skala pilot di industri tekstil. Pada penelitian ini fiksasi  kitosan pada kain katun dilakukan dengan metoda kimia, yaitu modifikasi kovalen pada serat kapas yang merupakan serat selulosa dengan pembentukan gugus aldehida yang akan berikatan dengan gugus amina pada kitosan yang dilakukan dengan cara perendaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses oksidasi selulosa pada kain katun hingga memiliki gugus aldehida yang kemudian berikatan dengan gugus amina pada kitosan telah menghasilkan fiksasi kitosan pada kain  katun,  sehingga memberikan sifat antibakteri pada kain katun.  Penggunaan kitosan dengan BM 171.790 Da sebagai zat antibakteri pada kain katun telah menghasilkan kain katun antibakteri yang memiliki ketahanan terhadap proses pencucian, dan pemanasan (setrika), tidak menurunkan parameter kualitas tekstilnya seperti kekuatan  dan kenampakannya,  serta cocok (compatible) dengan zat-zat kimia tekstil yang digunakan pada proses tekstil  yaitu proses pencelupan. Hasil percobaan pembuatan kain katun antibakteri di laboratorium, telah diaplikasikan di industri dan memberikan hasil yang baik.
IMMOBILISASI MIKROPARTIKEL TiO2 DAN PENGARUH ANION GARAM PADA DEKOLORISASI FOTOKATALITIK ZAT WARNA AZO REACTIVE BLACK 5 Sugiyana, Doni; Harja, Yulianti
Arena Tekstil Vol 28, No 1 (2013)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.553 KB)

Abstract

Dalam studi ini dilakukan penelitian mengenai pengaruh immobilisasi katalis mikropartikel TiO2 dan anion garam terhadap dekolorisasi fotokatalitik air limbah tekstil mengandung zat warna azo Reactive Black 5 (RB5).Immobilisasi katalis mikropartikel TiO2dibuat di atas media pelat akrilat dan pengamatan terhadap aktivitas dekolorisasi fotokatalitiknya dilakukan pada fotoreaktor skala laboratorium. Pengaruh anion garam dievaluasi dengan mengamati efek inhibisi anion garam terhadap proses dekolorisasi fotokatalitik. Dekolorisasi fotokatalitik RB5 dengan katalis tersuspensi ditemukan optimal pada kondisi basa (pH 11),  konsentrasi warna rendah (10 mg/L) dan konsentrasi katalis TiO2 1,0 g/L. Katalis mikropartikel TiO2 terimmobilisasi menunjukkan performa dekolorisasi fotokatalitik lebih rendah dibandingkan katalis tersuspensi pada konsentrasi TiO2 tersuspensi optimum, namun pada konsentrasi katalis lebih tinggi menunjukkan performa yang lebih baik. Anion garam ditemukan dapat memberikan efek inhibisi terhadap performa dekolorisasi fotokatalitik dengan indikasi penurunan konstanta laju dekolorisasi (k’) seiring peningkatan konsentrasi garam baik pada katalis tersuspensi maupun terimmobilisasi.
ADSORPSI ZAT WARNA TEKSTIL REACTIVE RED 141 PADA TANAH LIAT LOKAL ALAMI Zahra, Nurulbaiti Listyendah; Sugiyana, Doni; Notodarmojo, Suprihanto
Arena Tekstil Vol 29, No 2 (2014)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.478 KB)

Abstract

Dalam studi ini dipelajari kemampuan adsorpsi tanah liat lokal alami untuk menyisihkan warna pada larutan mengandung zat warna tekstil Reactive Red 141 (RR 141). Tanah liat lokal alami yang diteliti sebagai alternatif adsorben yang murah dalam studi ini berasal dari daerah Arcamanik, Citatah dan Dago (Bandung, Indonesia). Aspek yang dipelajari meliputi pengaruh dosis adsorben, waktu kontak dan konsentrasi awal larutan zat warna. Mekanisme proses adsorpsi dievaluasi menggunakan model isoterm, kinetika dan parameter termodinamika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan efisiensi penyisihan warna dan penurunan kapasitas adsorpsi tanah liat terjadi pada dosis adsorben lebih tinggi dan konsentrasi awal zat warna lebih rendah. Dosis adsorben optimum untuk tanah liat Arcamanik, Dago dan Citatah dicapai pada dosis masing-masing sebesar 10 g/L; 10 g/L; dan 8 g/L, dengan penyisihan zat warna berturut-turut sebesar 65,9%; 65,9%; dan 76,6%. Waktu kesetimbangan adsorpsi RR 141 pada tanah liat Arcamanik dan Citatah dicapai pada 60 menit sedangkan pada tanah liat Dago tercapai pada 120 menit. Kinetika adsorpsi RR 141 pada seluruh tanah liat lokal yang diteliti sesuai dengan model pseudo second order. Data kesetimbangan adsorpsi RR 141 pada tanah liat Arcamanik paling baik digambarkan oleh model isoterm Freundlich sedangkan untuk tanah liat Citatah dan Dago paling baik digambarkan oleh model isoterm Langmuir. Nilai perubahan energi bebas pada tanah liat Arcamanik, Citatah dan Dago masing-masing sebesar -4,794; -7,048 dan -4,234 kJ/mol.
DEKOLORISASI FOTOKATALITIK ZAT WARNA REMAZOL BLACK 5 DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL TiO2 DAN Ag YANG TERIMMOBILISASI PADA NANOFIBER SELULOSA BAKTERIAL (SB) Gustiani, Srie; Notodarmodjo, Suprihanto; Syafila, Mindryani; Radiman, Cintya L.
Arena Tekstil Vol 29, No 2 (2014)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1521.132 KB)

Abstract

Pada penelitian ini, dilakukan studi terhadap penyisihan zat warna reaktif  Remazol Black 5 (RB 5) pada aplikasi proses fotokatalitik menggunakan katalis Ag dan TiO2 terimmobilisasi pada permukaan nanofiber selulosa bakterial (SB). Metode penelitian meliputi percobaan untuk memperoleh nilai optimum dari pH, jumlah Ag dan TiO2 serta untuk mengevaluasi efisiensi penyisihan warna yang optimum.  Pada proses pengolahan RB5, digunakan reaktor fotokatalitik selulosa bakterial (SB)/Ag/TiO2 didesain dalam skala laboratorium pada sistem batch, konsentrasi warna limbah buatan 10, 30 dan 50 mg/L, intensitas lampu UV 4,5 W/cm2 selama 120 menit. Dari hasil pengolahan RB 5,  diperoleh pH optimum 11, konsentrasi warna 10 mg/l dan jumlah katalis Ag dan TiO2 optimum 3,85 mg/cm2. Efisiensi penyisihan warna optimum diperoleh sebesar  98,4%.
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK SERAT KITOSAN MELALUI PROSES PLASTISISASI DENGAN GLISEROL SETELAH PROSES DEHIDRASI DENGAN METANOL Winiati, Wiwin; Wahyudi, Tatang; Kurniawan, Indra; Yulina, Rizka
Arena Tekstil Vol 27, No 2 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.672 KB)

Abstract

Serat kitosan mempunyai sifat getas, kekuatan yang rendah terutama dalam keadaan basah dan elongasisaat putus yang rendah disebabkan kristalin yang tinggi. Untuk dapat digunakan sebagai benang operasimonofilamen, diperlukan serat kitosan dengan diameter yang relatif kecil tetapi mempunyai kekuatan tarik yangtinggi disertai fleksibilitas dan elongasi yang baik sehingga mudah dibuat simpul. Proses dehidrasi dengan metanoltelah berhasil meningkatkan kekuatan dan menurunkan diameter tetapi elongasi menurun. Penelitian ini ditujukanuntuk meningkatkan sifat mekanik terutama elongasi serat kitosan dengan cara melakukan proses plastisisasidengan gliserol setelah proses dehidrasi dengan metanol . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada serat kitosanyang dibuat dari larutan kitosan dengan viskositas 5.684 mPa.s dengan alat wet-spinning menggunakan spinneretdengan diameter 1500 μm, proses dehidrasi dengan metanol dilanjutkan dengan proses plastisisasi dengan gliserolmemberikan penurunan diameter 7 %, peningkatan densitas 46%, peningkatan kekuatan tarik 90%, danpeningkatan elongasi 167 %. Dengan proses plastisisasi serat kitosan menjadi lebih hidrofil, densitas dan %kristalinitas naik sehingga serat lebih padat merata dan memberikan peningkatan elongasi yang signifikan.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK NON WOVEN MELALUI PENGEMBANGAN MESIN NEEDLE PUNCH Eriningsih, Rifaida; Sudiyanto, Sudiyanto
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2639.379 KB)

Abstract

Prototip Mesin Non Woven Needle Punch yang ada di Balai Besar Tekstil selama ini masih belummemenuhi persyaratan, baik komponen mesinnya sendiri maupun hasil produknya. Untuk itu maka tujuan daripenelitian ini adalah melakukan pengembangan mesin tersebut dengan melengkapi beberapa komponen, yaitu satuset jarum dan komponennya, rol penyuap, dudukan lapisan dasar dan rol out put, serta meningkatkan kecepatangerakan dan penetrasi jarum dengan menyempurnakan gerakan eksentrik dan pulley eksentrik, sehingga diperolehpeningkatan kualitas hasil produknya. Dalam pengembangan mesin tersebut dilakukan dengan melengkapi 1 setjarum nomor 36 beserta dudukannya (needle board) yang dapat digunakan untuk proses serat rayon, meningkatkanputaran pulley dan eksentrik dari 150 rpm menjadi 500 rpm, menambah komponen-komponen tersebut di atas sertamembuat dinding penyekat untuk ukuran lebar kain. Dari hasil pengembangan mesin tersebut, maka prosespersiapan pemasukan serat /web dapat terukur dan kontinyu, sehingga meningkatkan homogenitas tebal kain,ikatan antar serat yang terjadi lebih kuat, karena gerakan jarum-jarum (needle punch) meningkat dan hasil produkkain nonwoven dapat digulung pada rol penggulung. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji tebal kain, berat kain,kekuatan tarik, daya tembus udara, kekuatan jebol dan daya serap air, yang memberikan koefisien variasi relatifkecil dibandingkan hasil uji kain non woven pada mesin sebelum dimodifikasi. Demikian juga unjuk kerja mesinmenjadi lebih baik.

Page 3 of 26 | Total Record : 254