cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)
Published by Universitas Riau
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 53 Documents
SISTEM ACUAN PERANCAH BALOK LANTAI YANG MUDAH PASANG BONGKAR TANPA TIANG ', Sudarmono; Setiono, Karnawan Joko; Suwarno, Anung
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan acuan perancah merupakan bagian vital dalam membentuk struktur bangunan betonbertulang. Kajian sistem acuan perancah agar diperoleh sistem yang kuat, kaku, kokoh danaman dalam pelaksanaan harus dilakukan terus menerus. Sistem acuan perancah balok lantaiyang mudah pasang bongkar tanpa tiang merupakan hasil penelitian untuk menghematkebutuhan bahan acuan perancah. Sistem menggunakan gelagar rangka kayu balok 5/7 yangdipadu dengan box baja tebal 5 mm untuk menopang cetakan balok-lantai, elemen diagonaldan mendatar bawah menggunakan track stank diameter 13 mm pada rangka pembagi dan 16mm pada rangka utama. Tinggi rangka utama dan rangka pembagi masing-masing 35 cm dan25 cm. Kayu 5/7 masing-masing mempunyai panjang 70 dan 50 cm untuk gelagar utama dangelagar pembagi, dengan potongan elemen kebutuhan panjang diatur dengan menambah ataumengurangi panjang kelipatan tersebut. Sistem mampu melayani panjang bentang ruang 4x4 mtanpa membutuhkan tiang, penopang sistem gelagar memanfaatkan dinding atau kolom.Lendutan yang terjadi selama proses pengecoran balok lantai dapat diberi camber sebelumpengecoran. Besarnya camber yang diperlukan 1,5 kali lendutan terjadi yaiitu antara 1 s/d 3cm. Besaran camber ini akan membuat datar lantai beton setelah mengeras. Sistem acuan danperancah ini menghasilkan bentangan 4 m tanpa tiang, sehingga ruang dibawah pengecorandapat digunakan untuk jalan pekerja, pengangkutan material dan peralatan tanpa gangguanbenturan pada kepala untuk menjamin terlaksananya program K3 dengan baik.Kata kunci: camber, gelagar, rangka lendutan, perancah, track stank.
ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAH DAN UMUR SISA PERKERASAN AKIBAT BEBAN BERLEBIH KENDARAAN (STUDI KASUS RUAS JALAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT) ', Suriyatno; ', Purnawan; Putri, Elsa Eka
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Due to limited availability of vehicle load data, estimator often use standard load in order tocalculate the pavement thickness and overlay course thickness. This certainly makes thecalculation of pavement thickness and overlay course thickness become not accurate. Inaccuratecalculation results less capability of the pavement to endure the traffic load, as of the pavementbecome damaged before it reach it life service as planned. The aim of this study is to calculateoverlay course thickness of flexible pavement based on actual load, standard load and remaininglife service. The standard load that has been used based on form letter (Surat Edaran) DirectorateGeneral of Perhubungan Darat, Department of Public Works No. 2, 2008. The actual load wasobtained by vehicle load survey using Portable Weighter instrument. Overlay course thicknesswas calculated using Manual Design of Pavement No. 02/M/BM/2013. The study case wasconducted on four road segments, those are Tanah Badantung – Kiliran Jao road, Batas KotaPadang – Kota Painan road, Batas Provinsi Riau – Payakumbuh road and Sicincin – LubukAlung road. The traffic load estimation shows that the actual traffic load is greater than standardload. This results the overlay course thickness based on actual load is greater than the overlaycourse thickness based on the standard load. The greater distinction is on Tanah Badantung –Kiliran Jao load, wherein the thickness of overlay course that results by actual load is 56.4%greater than the thickness of overlay course that results by standard load. The greater traffic loadalso results reduction on pavement life service. Due to overloading, life service of TanahBadantung - Kiliran Jao road is reduces 56.8 % of 5 years life service (2 years and 10 months).Kata kunci: Overlay, Overload Vehicle, Remaining Life.
EVALUASI KEKUATAN LATERAL DINDING BATA DALAM STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN STUDI EKSPERIMEN DAN MODEL NUMERIK Erva, Januarahmad; ', Maidiawati; Tanjung, Jafril
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini memuat hasil pengujian struktur dan analisis numerik untuk struktur rangka betonbertulang yang diisi dengan dinding bata terhadap beban lateral. Dalam penelitian ini diujistruktur rangka beton bertualang tanpa dinding bata dan dengan dinding bata yang merupakanmodel struktur dengan skala kecil dari struktur rangka yang umum pada gedung betonbertulang. Pengujian dilakukan secara push over dengan memberikan beban lateral secaramonotonic. Hasil pengujian mendapatkan bahwa dinding bata memberikan konstribusi yangcukup siknifikan terhadap kekuatan lateral struktur rangka secara keseluruhan. Hasil pengujianstruktur dibandingkan dengan hasil analisis numerik dengan pemodelan dinding. Dalampemodelan, dinding bata dianalisis dengan model strut diagonal ekivalen dimana kekuatanlateral dinding bata dievaluasi berdasarkan lebar strut diagonal yang dinyatakan dalam fungsitinggi kontak antara kolom dan dinding. Tinggi kontak antara kolom dan dinding dianalisisberdasarkan tegangan tekan yang terjadi pada daerah kontak antara dinding dan kolom.Sebagai hasilnya didapatkan kekuatan lateral dan daktilitas dinding bata hasil model yangcukup mendekati hasil eksperimen.Kata kunci: dinding bata, kekuatan lateral, model strut diagonal ekivalen, struktur rangkabeton bertulang.
ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA INDONESIA INTENSITAS TINGGI DENGAN KONDISI TANAH LUNAK Reza, Sri Fatma; Suryanita, Reni; ', smeddiyanto
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu konsep perencanaan struktur di wilayah Indonesia adalah dengan menganalisiskinerja struktur setelah terjadinya gempa, mengingat Indonesia merupakan bagian dari wilayahyang rentan terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi. Tujuan artikel ini adalah untukmemperlihatkan kinerja dan distribusi sendi plastis gedung beton bertulang beraturan denganmenggunakan metode analisis statik nonlinier. Model bangunan diberikan beban gempa beruparespons spektrum wilayah gempa dengan nilai percepatan tanah (g) tinggi dan berada dikondisi tanah lunak. Kinerja bangunan ditentukan dengan menggunakan code ATC-40 yangdipengaruhi oleh target perpindahan. Metode yang digunakan untuk memperoleh nilai targetperpindahan adalah metode spektrum kapasitas ATC-40 dan koefisien perpindahan FEMA356. Hasil analisis memberikan nilai target perpindahan metode spektrum kapasitas ATC-40adalah 0,295 m sedangkan metode koefisien perpindahan FEMA 356 memberikan hasil 0,536m. Kinerja struktur untuk kedua nilai target perpindahan menunjukkan level Damage Control(DC) yang berarti kondisi gedung belum mengalami kerusakan berat dan dapat difungsikankembali.Kata kunci: analisis statik nonlinier, beton bertulang, gempa intensitas tinggi, kinerjastruktur, tanah lunak
PERBANDINGAN LIFE CYCLE COST ANTARA JEMBATAN RANGKA BAJA DENGAN GIRDER BETON ', Masrilayanti, Ph.D; Suraji, Ph.D, Akhmad; Ilham, ST, Ade
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan merupakan alat penghubung yang penting dalam jaringan transportasi jalan, yangberfungsi untuk menghindari gangguan/hambatan alam atau buatan manusia. Jembatan jugamerupakan aset modal dalam perekonomian suatu wilayah, maka keberadaannya perlumendapat perhatian agar kinerja serta umur layanannya sesuai dengan rencana awal konstruksi.Kota Padang memiliki 108 jembatan yang tersebar di seluruh kota Padang, 13 diantaranyajembatan gantung, 25 jembatan rangka baja, 12 jembatan leger INP, dan 58 jembatan beton.Dalam perencanaan dan pemeliharaan jembatan ini tentunya membutuhkan biaya yangtentunya tidak sedikit. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa biayaekonomis sebuah bangunan/jembatan dengan mempertimbangkan biaya pengoperasiansepanjang umur hidup jembatan adalah metode life cycle cost (siklus daur hidup). Analisabiaya life cycle cost dilakukan pada Jembatan Kembar Andalas Simpang Haru karena mewakilijembatan rangka baja dan jembatan girder beton yang mendominasi jembatan di kota Padang,serta memiliki bentang yang sama. Berdasarkan serangkaian analisa life cycle cost diperolehperbandingan biaya untuk jembatan rangka baja, biaya pengadaan jembatan 64.31%, biayaoperasional dan perawatan 22.78%, biaya bongkaran 2.49%, dan nilai sisa mencapai 10.42%terhadap total biaya life cycle cost Rp 34,292,221,312.48, sedangkan untuk jembatan girderbeton, biaya pengadaan jembatan mencapai 62.53%, biaya operasional dan perawatan27.20%,biaya bongkaran 5.45%, dan nilai sisa 4.82% dari total biaya life cycle cost Rp27,621,106,884.03. Jika dibandingkan dengan analisa NPV, jembatan girder beton memilikibiaya yang lebih ekonomis.Kata kunci: Life cycle cost, Jembatan Rangka Baja, Jembatan Girder Beton.
EKSTRAKSI MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI WILAYAH KOTA PEKANBARUUNTUK ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTETIK Nadia, Fatiha; Fauzi, Manyuk; Sandhyavitri, Ari
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Provinsi Riau belum banyakditeliti. Kebutuhan akan informasi karakteristik DAS sangat penting guna analisispengalihragaman hidrograf menjadi debit. Khusus untuk Sungai Siak yang mengalir di wilayahKota Pekanbaru, memiliki beberapa sub DAS diantaranya sub DAS Sibam, sub DAS AirHitam, sub DAS Senapelan, sub DAS Sail, sub DAS Tenayan, sub DAS Pendanau. Salah satucara untuk menganalisis karakteristik sungai menggunakan data Digital Elevaltion Model(DEM). Data DEM dapat diolah menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).Ketersediaan data DEM dan Sistem Informasi Geografis digunakan untuk ekstraksi morfometriDAS yang cepat, otomatis dan terintegrasi dengan data DAS lainnya. Data karakteristik DASdapat digunakan untuk menghitung debit banjir dengan metode hidrograf satuan sintetik.Metode hidrograf satuan sintetik yang sering digunakan di Indonesia yaitu Hidrograf SatuanSintetik (HSS) Gama I dan Nakayasu. Konsep unit hidrograf satuan dengan nilai kontrolvolume/limpasan langsung (HDRO)1 mm digunakan untuk mengetahui metode HSS mana yangsesuai diterapkan pada suatu sub DAS. Pada studi kasus dapat dilihat metode HSS yang bisaditerapkan pada sub DAS Sibam 1,041, sub DAS Air Hitam 1,034, sub DAS Senapelan 1,045,sub DAS Sail 1,011, sub DAS Tenayan 1,019, sub DAS pendanau 1,032 dengan menggunakanmetode Nakayasu dengan nilai volume error dibawah 5 % dan nilai HDRO 1 mmKeywords: Morfometri DAS ,Gama I, Nakayasu
FAKTOR DAKTILITAS KURVATUR BALOK BETON BERTULANG MUTU NORMAL (PEMANFAATAN OPEN SOURCE RESPONSE2000) Satiadi, Heru; Djauhari, Zulfikar; Suryanita, Reni
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku daktail suatu balok beton bertulang salah satunya dapat dilihat dari nilai daktilitaskurvatur. Parameter yang digunakan untuk menentukan nilai daktilitas kurvatur adalah momendan kurvatur. Salah satu alat bantu yang memudahkan untuk menganalisis parameter tersebutadalah Response2000. Program Response2000 merupakan salah satu program yang dapatdigunakan untuk menganalisis berbagai perilaku balok beton bertulang, salah satu output yangdapat dihasilkannya adalah kurva hubungan momen dan kurvatur. Penelitian ini dilakukanuntuk mengkaji output dari Response2000 tersebut. Oleh karena itu untuk mencapai tujuantersebut, dilakukan pemodelan balok beton bertulangan tunggal tanpa sengkang, denganpemberian variasi pada mutu beton, mutu baja tulangan longitudinal, dan diameter tulanganlongitudinal. Model yang dianalisis berjumlah 12 model. Hasil kajian menunjukkan bahwapeningkatan mutu beton diikuti dengan meningkatnya daktilitas kurvatur. Sementarapeningkatan mutu baja tulangan dan diameter tulangan longitudinal menyebabkan penurunandaktilitas kurvatur.Kata kunci: balok, daktilitas, kurvatur, momen-kurvatur, Response2000
PERBANDINGAN PENGGUNAAN DATA HUJAN LAPANGAN DAN DATA HUJAN SATELIT UNTUK ANALISIS HUJAN-ALIRAN MENGGUNAKAN MODEL IHACRES Fadhli, Reza Ahmad; Sujatmoko, Bambang; Sutikno, Sigit
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis pemanfaatan data hujan satelit sebagai alternatif untuk pemodelanhidrologi. Keandalan data hujan satelit untuk pemodelan hidrologi dibandingkan denganpenggunaan data hujan lapangan. Pemodelan hujan-aliran yang digunakan adalah IHACRESdengan mengambil studi kasus di DAS Rokan, Provinsi Riau. Output model IHACRESdibandingkan dan dianalisis dengan output IFAS. Panjang data yang digunakan adalah empattahun (2003 – 2006) dengan variasi panjang data skema 1 (tiga tahun kalibrasi), skema 2 (duatahun kalibrasi) dan skema 3 (satu tahun kalibrasi). Hasil penelitian menunjukkan penggunaandata curah hujan satelit untuk pemodelan hujan-aliran IHACRES lebih baik, dibandingkanmenggunakan data curah hujan lapangan berdasarkan evaluasi ketelitian model koefisienefisiensi (CE). Hal ini ditinjau dengan menilai parameter CE yang memiliki nilai lebih baik,sedangkan parameter R dan VE memiliki hasil yang relatif sama. Nilai CE data hujan lapanganskema 1, skema 2 dan skema 3 adalah 0,659; 0,715 dan 1,003. Nilai CE data hujan satelit 0,924dan 0,875. Secara umum berdasarkan nilai CE dari parameter evaluasi ketelitian tahapsimulasi, pemodelan hujan-aliran IFAS yang menggunakan data hujan satelit lebih andaldibandingkan pemodelan hujan-aliran IHACRES yang menggunakan data hujan lapangan dansatelit, dengan nilai CE pemodelan hujan-aliran IFAS 1,652.Kata kunci: data hujan lap, data hujan satelit, IFAS, IHACRES, pemodelan hujan-aliran
EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN METODE DINAMIK Maizir, Harnedi; Jingga, Hendra; Toni, Nopember
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengujian tiang dinamik merupakan salah satu metode pengujian untuk mengevaluasi dayadukung tiang. Pengujian tiang metode dinamik (Pile Driving Analyzer/PDA) dilaksanakandengan memasang sensor sepanjang tiang untuk merekam parameter kecepatan dan gaya saattiang dipukul menggunakan palu dengan besaran energi tertentu. Pada penelitian ini, data ujiPDA untuk tiang pancang beton pracetak pada proyek pembangunan gedung Rumah SakitUniversitas Riau digunakan untuk dianalisis daya dukungnya. Metode yang digunakan untukmenganalisis daya dukung tiang adalah perhitungan manual Metode CASE, hasil keluaran ujiPDA, dan hasil keluaran software CAPWAP. Nilai daya dukung yang dihasilkan ketiga metodetersebut kemudian dibandingkan dan dievaluasi. Berdasarkan hasil analisis, nilai daya dukungyang diperoleh dari perhitungan manual Metode CASE adalah 98,8 ton, hasil keluaran uji PDAsebesar 98 ton, dan hasil keluaran software CAPWAP sebesar 98,3 ton. Hal ini menunjukkanbahwa ketiga metode tersebut menghasilkan daya dukung tiang yang relatif sama denganselisih kurang dari 1%. Oleh karena itu, ketiga metode tersebut dapat digunakan untukmenganalisis daya dukung tiang dengan tingkat keandalan yang baik.Kata kunci: CAPWAP, Metode CASE, Pengujian Dinamik, Pile Driving Analyzer (PDA).
MODEL NUMERIK UNTUK SIMULASI ALTERNATIF PERLINDUNGAN PANTAI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sutikno, Sigit; Handoyo, Dwi Puspo; Fauzi, Manyuk; Murakami, Keisuke
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini melakukan simulasi numerik alternatif perlindungan pantai dalam rangka untukmitigasi fenomena abrasi di Pantai Tanjung Motong Kabupaten Kepulauan Meranti ProvinsiRiau. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GENESIS (GENEralizedmodel for SImulating Shorline change). Data-data yang dipakai untuk pemodelan adalah datatopografi, bathimetri, angin dan jenis tanah. Peramalan gelombang dilakukan denganmenggunakan data angin setiap jam selama 12 tahun (2001 – 2012) untuk mendapatkan tinggidan periode gelombang rencana. Model dikalibrasi dengan menggunakan dua data historisgaris pantai yang diekstrak dari citra satelit, yaitu data Landsat-5 TM dan Landsat-8 OLI/TIRSmasing-masing untuk Tahun 1990 dan Tahun 2014. Kedua data garis pantai tersebut kemudiandianalisis berbasis sistem informasi geografis dengan menggunakan DSAS (Digital ShorelineAnalysis System) untuk mendapatkan laju perubahan garis pantai pada kurun waktu tersebut.Tujuan utama proses kalibrasi adalah untuk mendapatkan nilai koefisien K1 dan K2 dari modelnumerik sedemikian sehingga tingkat perubahan garis pantai memiliki korelasi yang baikdengan hasil analisis data satelit. Setelah terkalibrasi, maka model bisa digunakan untuksimulasi berbagai alternatif penanganan abrasi di daerah studi. Simulasi dilakukan denganmemprediksi perubahan garis pantai 10 tahun kedepan (2014-2024) dengan tiga skenario, yaitutanpa penanganan, menggunakan sea wall, dan menggunakan detach breakwater. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa fenomena abrasi akan terus berlanjut jika tidak ada penanganansecara struktural. Skenario perlindungan pantai baik berupa seawall maupun detachbreakwater bisa mencegah terjadinya fenomena abrasi di Pantai Tanjung Motong.Kata kunci: GENESIS, perlindungan pantai, DSAS