cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Integrasi Nilai Budaya Siri’dan Pesse/Pacce Masyarakat Bugis-Makassar Dalam Pembelajaran IPA Rahmawati, Rahmawati
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The value of siri’ and pesse/pacce that is the philosophy and principles of life in South Sulawesi Bugis-Makassar community contains so sacred meaning if it is pursued and functioned in a positive direction. One of these efforts can be investigated in how teachers’ involvement that has dynamic magnitude to integrate cultural values of siri’ and pesse into learning science as an effort to create an atmosphere and environment that is conducive to learning science and based on local wisdom. There are relationship between concepts of hands-on and minds-on in learning science and cultural value of siri’ and pesse so that cultural values can be integrated into teaching science.Keywords— Value of Siri’ Culture, Principle of Buginese & Macassare, Local Wisdom, Learning Science.
Persepsi Pelajar terhadap Persekitaran Pembelajaran Kelas Amali Kimia Ismail, Zurida; Abd Talib, Corrienna
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Domain kajian persekitaran pembelajaran telah memberi dapatan yang bernilai kepada penambahbaikan proses pengajaran dan pembelajaran di kebanyakan negara. Walau bagaimanapun bilangan kajian persekitaran pembelajaran kelas amali masih terhad di Malaysia. Oleh sebab itu, kajian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi pelajar sekolah menengah terhadap persekitaran pembelajaran kelas amali kimia sebenar dan diingini. Data dikumpul daripada 340 pelajar tingkatan IV aliran sains. Data dikutip melalui ubahsuai dan terjemahan instrumen Chemistry Laboratory Environment Inventory (CLEI). Analisa menunjukkan terdapat perbezaan yang signifikan antara persepsi pelajar terhadap persekitaran pembelajaran yang sebenar dengan yang diingini, di mana mereka lebih cenderung kepada persekitran pembelajaran yang lebih positif daripada keadaan yang mereka alami.Kata Kunci— Persekitaran pembelajaran, Kelas Amali, Kimia
Kepimpinan Menyebar Dalam Kalangan Pengurus Sekolah Ahnandan, Lavinia a/p; Boon, Yusof
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to identify the level of understanding, level of distributed leadership practices spread and the relationship between the level of understanding of the level of distributed leadership practices spread among schools management in the district Kota Tinggi. This is because the weakness of the leadership of a teacher cannot effectively lead the organization of the school and the school cannot achieve. Therefore, to improve the quality of school management and reduce the problems encountered in the management of school leaders must use its leadership to spread. A total of 250 school administrators such as professors, teachers, senior administrative assistant, senior assistant co-curriculum and senior assistant student affairs from 83 pilot schools have been involved in Kota Tinggi. The data collection questionnaire was divided into three parts, Part A, namely with regard to the background of the respondents, Part B, which deals with the understanding, Part C concerning practice in the management of primary schools. Data were analyzed using Statistical Package for the Social Sciences version 16.0 (SPSS) was used to obtain the frequency, percentage and min, which will then be presented in tabular form. The results showed that the level of distributed leadership knowledge spread among primary school management at a moderately high level, while the level of distributed leadership practices spread among the primary schools in the management of high level. Correlation analysis also confirms that there is a strong positive relationship between the level of knowledge and distributed leadership practices spread among the management of primary schools in Kota Tinggi district. Finally, some suggestions have been submitted to the relevant authorities as well as actions in future studies.Keywords— Distributed Leadership, Schools Management, Quality of School
Nilai-Nilai Moral Dalam Khazanah Budaya Ende-Lio Paulina Soko, Imelda
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebudayaan sebagai hasil cipta karya manusia selalu mencerminkan nilai moral, norma, dan pandangan hidup yang dianuti kelompok manusia tertentu. Kelompok budaya Ende-Lio sebagai salah satu etnik besar di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, memiliki keragaman nilai budaya yang kaya nilai pendidikan. Kepercayaan terhadap kekuatan Sang Pencipta, pandangan tentang kosmos, tradisi adat, termasuk wuamesu yang dipegang teguh oleh masyarakat kelompok budaya Ende-Lio sebagai nilai moral dan pandangan hidup sangat potensial sebagai sistem atau perangkat pengetahuan lokal yang dapat digunakan dalam upaya pedagogis pendidikan nilai dan moral.Kata Kunci— Melayu Budaya, Moral, Pendidikan Moral, Ende, Lio, Wuamesu
Perkembangan dan Reformasi Sistem Pendidikan di Malaysia Abd Aziz, Nur Azza binti; Som, Mohd Zaki bin Mohamed; Hassan, Zainudin bin
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap negara pasti memiliki sistem atau dasar pendidikan yang tersendiri. Boleh dikatakan hampir semua sistem pendidikan mengalami perubahan dan reformasi untuk terus relevan di masa-masa akan datang. Di Malaysia, sistem pendidikan negara telah mengalami beberapa peringkat perubahan yang boleh dibahagikan kepada tiga peringkat utama. Kesemua peringkat mengalami fasa-fasa yang penting dalam perkembangan dan reformasi sistem pendidikan di negara ini.  Peringkat pertama ialah sistem pendidikan sebelum kedatangan British ke Tanah Melayu dan sebelum merdeka, peringkat kedua ialah selepas negara mencapai kemerdekaan dan peringkat ketiga ialah peringkat perkembangan  pendidikan semasa dan terkini. Seterusnya Malaysia telah mengalami satu reformasi pendidikan yang baharu bagi menggantikan laporan-laporan pendidikan yang terdahulu. Terdapat beberapa cabaran perkembangan reformasi Sistem Pendidikan di Malaysia. Cabaran 1: Pendidikan Malaysia Bertaraf Dunia, Cabaran 2 : Ke Arah Pembestarian Sekolah Malaysia, Cabaran 3 : Pendidikan Malaysia Ke Arah K-Ekonomi dan Cabaran 4 : Ledakan Globalisasi Menimbulkan Masalah Sosial Pelajar. Reformasi baharu yang di jalankan bertujuan meningkatkan kualiti pendidikan yang sedia ada agar sejajar dengan dengan negara membangun yang lain.Kata Kunci— Sistem pendidikan negara, Falsafah Pendidikan Kebangsaan, Dasar Pendidikan, sejarah perkembangan pendidikan
Kesediaan Guru Sejarah Dalam Menggunakan Kaedah Inkuiri Penemuan Dalam Mata Pelajaran Sejarah Naim, Hamimah Abu; Vazhathodi, Shafeq Hussain; Mohd. Yusof, Sanitah bte; Tumpang, Julia bte
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk meninjau dan mengenal pasti tahap kesediaan guru menggunakan kaedah inkuiri penemuan dalam proses pengajaran dan pembelajaran mata pelajaran Sejarah Sekolah Rendah berdasarkan aspek pengetahuan, amalan dan kemahiran.  Seramai 119 orang guru Sejarah dari 69 buah sekolah rendah di sekitar Daerah Johor Bahru telah dipilih untuk terlibat dalam kajian ini. Soal selidik berskala Likert telah digunakan untuk mengukur tahap pengetahuan, amalan dan kemahiran guru terhadap penggunaan kaedah inkuiri penenuan dalam pengajaran Sejarah. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan perisian Statistical Package for the Social Science (SPSS 16.0) yang melibatkan penggunaan statistik deskriptif dalam bentuk skor min, kekerapan dan peratusan, manakala statistik inferensi menggunakan ujian ANOVA untuk menganalisis hipotesis kajian antara pengetahuan guru dan kelayakan ikhtisas guru. Dapatan kajian menunjukkan aras kesediaan guru-guru terhadap penggunaan kaedah inkuiri penemuan dalam pengajaran mata pelajaran Sejarah dari aspek pengetahuan dan amalan adalah tinggi. Namun dari segi kemahiran, kajian ini mendapati penggunaanya berada pada tahap sederhana. Hasil analisis ANOVA pula menunjukkan bahawa tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara pengetahuan guru dengan kelayakan ikhtisas guru.Kata Kunci— Guru, inkuiri, pengetahuan, kemahiran, pengajaran, sejarah
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Solusi dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Purwanti, Eva; Martono, Martono
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada nilai tambah yang didapat seseorang dalam melakukan kegiatan membaca. Satu diantaranya, orang menjadi luas cakrawala kehidupannya, terbebas dari penjara dunia yang sempit dan terbatas, baik dari segi waktu maupun segi ruang. Melalui membaca dapat diperoleh bermacam-macam ilmu pengetahuan dan informasi lainnya yang cenderung dapat membuka wawasan, pola hidup, dan mengembangkan daya pikir dan daya nalar. Semakin jelaslah bahwa kegiatan membaca merupakan sesuatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Termasuk para siswa, dengan membaca akan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, serta dapat mengambil manfaat dari berbagai ilmu yang mereka baca tersebut untuk bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penting diperhatikan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membantu siswa memahami wacana. Dengan menggunakan model yang tepat, siswa dapat memahami apa yang dibaca, walaupun siswa mengalami kesulitan dalam membaca. Ketepatan dalam menggunakan model pembelajaran berpengaruh kepada proses membaca. Model Cooperative Integrated Reading and Composition selanjutnya disingkat CIRC, merupakan satu alternatif model yang dapat digunakan untuk membantu siswa memahami wacana. Apa dan bagaimana, seta langkah-langkanya akan di paparkan dalam artikel ini.Kata Kunci— Pembelajaran, Membaca Pemahaman, CIRC
Kemampuan Spasial: Apa dan Bagaimana Cara Meningkatkannya? Jaelani, Anton; Ahmad, Ahmad
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan penting dalam kehidupan manusia khususnya yang berhubungan dengan STEM. Setiap orang harus dilatih kemampuan spasialnya agar menjadi modal dalam memecahkan masalah dalam kehidupannya. Aspek-aspek kemampuan spasial belum memiliki definisi yang jelas karena setiap peneliti mengkategorikannya dengan berbeda-beda dengan istilah yang berbeda-beda pula. Walaupun demikian, penulis menyimpulkan bahwa ada 4 kelompok kemampuan spasial yang dirangkum dari berbagai macam pendapat tentang pengkategorian kemampuan spasial yaitu Spatial Visualization, Spatial Orientation, Dynamic Spatial Ability, dan Formal Spatial Ability. Dari berbagai cara yang dilakukan oleh para peneliti dalam melakukan dukungan kepada sesorang untuk memperbaiki kemampuan spasialnya, dapat dirangkum bahwa kemampuan spasial dapat ditingkatkan melalui pelatihan penyelesaian masalah kemampuan spasial, meakukan aktivitas yang melibatkan obyek-obyek geometri, dan melakukan pembelajaran geometri yang di dalamnya melibatkan aktivitas nyata, aktivitas menggambar dan aktivitas berbantuan komputer yaitu software geometri yang dinamis. Untuk dapat mendukung peningkatan kemampuan spasial siswa maka pembelajaran yang diberikan haruslah mendukung siswa untuk melakukan aktivitas nyata yang melibatkan obyek-obyek geometri yang bervariasi dan menggambarnya. Selain itu, dukungan juga dapat diberikan melalui pembelajaran yang menggunakan bantuan software geometri yang dinamis. Keterlibatan ketiga unsur ini harus dicari dalam pembelajaran yang akan dipilih atau didesain. Hal ini sebagai salah satu cara melakukan pendekatan bertahap mulai dari kongkrit, representasional, sampai dengan abstrak.Kata Kunci— STEM, Kemampuan Spasial, Peningkatan, Software, Geometry.
Paradigma Baru Sistem Pendidikan Di Indonesia Pasca Amandemen Undang Undang Dasar Tahun 1945 Umar, Nasaruddin
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini ditujukan untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana paradigma baru sistem pendidikan nasional pasca amandemen ke-4 UUD NRI Tahun 1945 dalam mewujudkan tujuan negara yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa karena memasuki era globalisasi dan pasar bebas dewasa ini kualitas pendidikan menjadi tumpuan harapan dalam memfilter dampak negatif yang ditimbulkan. Dari hasil kajian diperoleh bahwa Pasca amandemen UUD NRI Tahun 1945 ke-4 pada tahun 2002, sistem pendidikan nasional mengalami paradigma baru dimana penyelenggaraan sistem pendidikan telah berorientasi pada peningkatan aspek spiritual yakni peningkatan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia serta pengembangan ilmu pengetahuan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.Kata Kunci— Paradigma, Pendidikan, dan UUD NRI Tahun 1945
Kajian Kearifan Lokal Kelompok Budaya Dani Lembah Baliem Wamena Papua Albaiti, Albaiti
JURNAL PENDIDIKAN NUSANTARA INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Nusantara Indonesia
Publisher : Office of International Affairs (OIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Etnopedagogi merupakan praktik pendidikan berbasis kearifan lokal dan bersumber dari nilai-nilai kultural suatu etnis dan menjadi standar perilaku. Sebagaimana kelompok-kelompok budaya pedalaman Papua lainnya, umumnya tingkat pendidikan (formal) dan kesadaran untuk menimba ilmu kelompok budaya Dani masih rendah. Oleh karena itu, pengkajian mendalam mengenai kelompok budaya Dani perlu dilakukan untuk mengungkap kearifan lokal atau nilai pendidikan yang ada dalam kelompok budaya ini (indigenous science) yang diharapkan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat setempat betapa pentingnya pendidikan untuk kemajuan peradaban dan tingkat kesejahteraan hidup manusia. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa nilai-nilai yang terdapat dalam kearifan lokal kelompok budaya Dani antara lain masyarakat Dani hidup dalam kebersamaan yang dipimpin oleh seorang pemimpin adat. Orang Dani memandang dunia mereka sebagai suatu “alam semesta yang hidup” yang harus diperlakukan dengan rasa hormat yang besar. Orang Dani selain menjunjung tinggi kebersamaan, juga menjunjung tinggi gotong-royong, saling membantu dan rasa kekerabatan yang tinggi yang terlihat pada kegiatan bakar batu dan peristiwa potong jari. Kelompok budaya Dani memanfaatkan lingkungan alamnya untuk keberlangsungan hidupnya dengan mengelompokkan tanam-tanaman sesuai dengan kegunaannya. Banyak istilah (pelebelan) yang digunakan masyarakat Dani untuk merujuk pada tumbuhan maka semakin menunjukkan nilai penting tumbuhan tersebut bagi masyarakat setempat sekaligus memperlihatkan adanya penekanan budaya pada area tersebut. Masyarakat Dani memiliki kesadaran untuk menjaga keseimbangan alam yaitu usaha untuk konservasi tanah kebun di lereng bukit yang memang sensitif terhadap erosi dan longsor. Terdapat pula pengetahuan masyarakat setempat (indigenous science) yang memanfaatkan tumbuhan sebagi bahan obat misalnya buah merah dan sayur lilin. Akhirnya, melalui kajian ini, diharapkan dapat memberi masukan bagi pendidik maupun pemerintah daerah di kabupaten Wamena dan sekitarnya untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Dani dengan mengangkat nilai-nilai positif yang sudah dibangun dan diwariskan secara turun-temurun di dalam kelompok budaya ini.Kata Kunci— Kearifan Lokal, Kelompok Budaya Dani, Lembah Baliem, Papua

Page 1 of 1 | Total Record : 10