cover
Contact Name
Mohammad Subhan Zamzami
Contact Email
mszamzami@iainmadura.ac.id
Phone
+6281232684323
Journal Mail Official
islamuna@iainmadura.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Madura Jalan Raya Panglegur KM. 4 Pamekasan 69371 - Jawa Timur
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Studi Islam
ISSN : 2407411X     EISSN : 24433535     DOI : http://doi.org/10.19105/islamuna
Islamuna specializes in Islamic Studies which are the results of fieldwork research, conceptual analysis research, and book reviews from various perspectives i.e. education, law, philosophy, theology, sufism, history, culture, economics, social and politics. This journal encourages articles that employ an interdisciplinary approach to those topics and aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies.
Articles 232 Documents
THE INTERPRETATION OF DOUBLE BURDEN OF WOMEN: A Comparison between al-Misbah and al-Lu’lu’ wa al-Marjân fî Tafsîr al-Qur’ân Sulfa, Nafilah
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v7i2.3848

Abstract

One of the factors that causes women to experience gender inequality so that they are not equal to men is the gender-biased interpretation of religious texts. Applying interpretive approach and comparative method as well as the theory of liberal feminism and double movement, this article discusses three issues, namely: (a) double burden for women in the Qur’an; (b) the interpretation of M. Quraish Shihab in al-Misbah and Karîmân Hamza in al-Lu'lu 'wa al-Marjân fî Tafsîr al-Qur’ân regarding verses of the Qur’an containing double burden for women; and (c) the assumption that the gender of the interpreter could result in a gender-biased interpretation. This research shows that Islam comes on a mission to bring about equality between mankind. Shihab’s interpretation is more accommodating to women’s interests than that of Hamza’s, while Hamza’s interpretation is more patriarchal. Preference to certain sexes is not always related to gender equality in the interpretation of the Qur’an, so the assumption that one of the factors causing women to experience gender inequality is the gender-biased interpretation of religious texts simply because the majority of interpreters are male can not be justified.[Salah satu faktor penyebab kaum perempuan mengalami ketimpangan gender, sehingga mereka belum setara adalah interpretasi teks-teks agama yang bias gender. Dengan pendekatan tafsir, metode komparatif dan teori feminisme liberal serta double movement, artikel ini mendiskusikan tiga persoalan, yaitu: (a) double burden perempuan dalam Al-Qur’an; (b) penafsiran M. Quraish Shihab dalam al-Misbah dan Karîmân Hamzah dalam al-Lu’lu’ wa al-Marjân tentang ayat double burden bagi perempuan; dan (c) asumsi bahwa jenis kelamin mufasir menimbulkan penafsiran bias gender. Penelitian ini menunjukan Islam membawa misi kesetaraan manusia. Penafsiran Shihab lebih akomodatif terhadap kepentingan perempuan, sedangkan penafsiran Hamzah lebih bias patriarkal. Keberpihakan pada jenis kelamin tertentu tidak selalu berhubungan dengan kesamaan jenis kelamin dalam penafsiran Al-Qur’an, sehingga asumsi salah satu faktor penyebab kaum perempuan mengalami bias gender adalah interpretasi teks agama yang bias gender karena mayoritas mufasir adalah laki-laki tidak dapat dibenarkan]
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Zamroni Latief, Imam
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i2.564

Abstract

Pengetahuan dalam al-Qur‟an adalah holistik dan utuh (berbeda dengan konsep sekuler tentang pengetahuan). Pembedaan ini sebagai bukti worldview tauhid dan monoteistik yang tak kenal kompromi. Dalam konteks ini berarti persoalan-persoalan episte-mologis harus selalu dikaitkan dengan etika dan spiritualitas. Epistemologis ini menempati posisi yang sangat strategis, karena ia membicarakan tentang cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Mengetahui cara yang benar dalam mendapatkan ilmu pe-ngetahuan berkaitan erat dengan hasil yang ingin dicapai yaitu berupa ilmu pengetahuan. Pada kelanjutannya kepiawaian dalam menentukan epistimologi, akan sangat berpengaruh pada warna atau jenis ilmu pengetahuan yang dihasilkan. Setidaknya ada lima model sistem berpikir dalam Islam, yakni bayani, „„irfani, burhani, dan iluminasi (isyraqi), serta metode transenden (hikmah al-muta’aliyah) yang masing-masing mempunyai pandangan yang berbeda tentang pengetahuan.
REVITALISASI NILAI-NILAI QUR’ANI DALAM PENDIDIKAN ISLAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Siswanto, Siswanto; Anisyah, Yuli
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v5i2.2076

Abstract

The existence of the 4.0 industrial revolution is seen as having a negative impact on the nation's morality. Given the latest western strategy in universalizing western civilization and its values. Through the Revolution 4.0 narrative wrapped in technological sophistication, it was intentionally designed for the acceleration of the industrialization of public demand so that the world depends on the west and there is hegemony in every aspect of life. Revitalizing the values of the Koran in the Islamic education system is a solution to maintain the swift flow of globalization and shifting values. If the Koran education continues to be developed, then the values of the Qur'an will become a spiritual capital to fortify itself from the impact of the 4.0 Industrial Revolution.[Keberadaan revolusi industri 4.0 dipandang akan memberikan dampak buruk bagi moralitas bangsa. Mengingat strategi terkini Barat dalam menguniversalkan peradaban Barat dan nilai-nilainya. Melalui narasi Revolusi 4.0 yang berbalut kecanggihan teknologi, sengaja dirancang bagi percepatan industrialisasi hajat publik agar dunia tergantung pada Barat dan terjadilah hegemoni dalam setiap aspek kehidupan.Revitalisasi nilai-nilai Alquran dalam sistem pendidikan Islam merupakan langkah solutif untuk mempertahankan derasnya arus globalisasi danpergeseran  nilai. Jika pendidikan Alquran terus dikembangkan, maka nilai-nilai Alquran akan menjadi modal spiritual untuk membentengi diri dari dampak Revolusi Industri 4.0 tersebut]
MATERI AJAR FIQH MUNAKAHAT DI MADRASAH ALIYAG Ika Rahmawati, Sarini
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.562

Abstract

Pelaksanaan perkawinan di Indonesia diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974, PP No. 9 Tahun 1975, serta Kompilasi Hukum Islam (KHI). Ketentuan-ketentuan dalam peraturan tersebut sepa-tutnya menjadi pedoman dan petunjuk pelaksanaan perkawinan ba-gi setiap muslim di Indonesia. Maka dari itu, sepatutnya aturan-atu-ran tersebut diketahui sejak dini oleh generasi muda muslim yang kelak akan melaksanakan perkawinan. Pemahaman tentang ketentu-an perkawinan tersebut di antaranya dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah. Materi tentang perkawinan is-lami di sekolah/madrasah lebih dikenal dengan fiqh munakahat, yang diajarkan di Madrasah Aliyah kelas XI semester 2.
ASWAJA DAN NKRI: Upaya Mempertahankan NKRI melalui Aswaja Anam, Hairul
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i2.568

Abstract

Sedikitnya, hingga kini NKRI masih diliputi 5 tantangan: kemiskinan, lemahnya penegakan hukum, karakter kekerasan bebe-rapa ormas Islam, kesenjangan pemanfaatan dalil naqli dan dalil ‘aqli, dan gerakan Wahabi. Kelima tantangan tersebut dapat dimini-malisasi melalui aktualisasi nilai-nilai Aswaja berupa tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (tegak lurus, keadilan), dan tasamuh (toleran). Upaya aktualisasi tersebut tentu harus ditopang dengan spirit utama dalam dakwah Islam, yaitu menyemai perda-maian dan penegakan akhlak yang mulia. Ditambah lagi pemanfaatan media massa dan teknologi informatika secara berkesinambungan.
MENELAAH KEMBALI IJTIHAD DI ERA MODERN Rahem, Abdur
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i2.661

Abstract

Ijtihad merupakan salah satu sumber hukum Islam se -telah al-Qur‟an, al-Hadits, Ijma‟, dan Qiyas. Ijtihad di era modern merupakan kebutuhan untuk menjawab permasalahan yang terus bermunculan yang hukumnya tidak terurai jelas dalam sumber hu-kum utama, al-Qur‟an dan al-Hadits. Kendati merupakan kebu-tuhan, ijtihad tidak bisa dilakukan semua orang. Hanya ulama yang memenuhi syarat yang bisa melakukan ijtihad. Ketatnya syarat berijtihad sampai memunculkan kesan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Padahal sejak masa Sahabat hingga saat ini, fenomena ijtihad masih cukup dinamis. Namun, tingkatan mujtahid pun be-ragam tergantung kemampuan mereka dalam menggali hukum dari sumber utamanya.
PROGRAM PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI MADRASAH Yaqin, Nurul
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i2.666

Abstract

Korupsi merupakan perbuatan tercela yang dapat dikategorikan fasâd (merusak tatanan kehidupan) dan jinâyah kubrâ (kriminal besar). Perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, hukum, dan masyarakat ini sudah masuk ke berbagai lini kehidupan masyarakat dengan tanpa batas, bahkan saat ini keberadaannya sudah sangat memprihatinkan. Oleh karenanya, pada saat ini diperlukan kemauan dari semua pihak untuk ikut serta berupaya memberantas, menghapus, atau minimal menekan agar perilaku korupsi tidak semakin meluas dan mengakarnya. Madrasah sebagai bagian dari lembaga pen-didikan juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencegahan dini tindak korupsi ini melalui kegiatan pendidikannya. Strategi pendidikan anti korupsi di madrasah dapat dijalankan melalui; pengintegrasian materi anti korupsi dalam mata pelajaran; pengembangan kegiatan kesiswaan; dan pembiasaan perilaku.
GAGASAN IVAN ILLICH TENTANG PENDIDIKAN (Telaah dari Sudut Pandang Islam) Mu'ammar, Muhammad Arfan
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v3i1.947

Abstract

Pendidikan yang selama ini dianggap sebagai pahlawan da­lam menegakkan kebenaran dan  membangun bangsa, ternyata hanya­lah sebuah topeng untuk mengelabui para konsumennya. Sekolah  dianggap sebagai jalan hidup bagi manusia modern. Mereka yang tidak sekolah berarti terbelakang. Padahal memperoleh ilmu pengetahuan tidak mesti melalui sekolah. Sehingga tidak heran jika model persekolahan menuai kritikan dari berbagai kalangan, diantaranya adalah Ivan Illich. Gagasannya untuk meniadakan sekolah dan menyadarkan masyarakat akan kebohongan ini, perlu didukung oleh berbagai pihak. Walaupun beberapa gagasannya perlu juga ditelaah secara kritis dari sudut pandang Islam. Karena ternyata Ivan Illich seakan mengesampingkan etika dalam tujuan pendidikan, yang berakibat pada kebebasan tak terbelenggu dan liar. Di samping itu, penilaian Ivan Illich terhadap masyarakat hanya sampai pada sisi materialnya saja. Padahal di dalam Islam, materi bukanlah ukuran kebaikan seorang.
مفهوم الفقر في القرآن Kususma, Yuanda
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v3i2.1156

Abstract

Kitab suci al-Qur’an adalah sumber utama bagi orang islam untk menghadapi hambatan dan kesulitan hidup. Oleh karena itu, penting adanya untuk mengetahui metode yang tepat yang bisa membuat kita mampu mencari, meneliti dan memeriksa inti dan isi dari Al-Qur’an secara intensif.Penulis menginginkan, melalui jurnal ini, menggali lebih dalam makna dari kemiskinan.Dengan menggunakan metode tematik (Tafsit Mauwdlhu’i). Ada beberapa langkah untuk menerapkan metode Tafsir Mauwdlhu’i: (1) pilihlah tema; (2) susunlah ayat- ayat al-Qur’an kemudian kelompokkan; (3) lakukan tabulasi berdasarkan Makkiyah atau Madaniyah; (4) kemudian pahamilah tentang Asbab al Nuzul; (5) pahamilah ayat dengan mengetahui Naskh, Mansukh, “Am, Khas, Muthlaq, Muqayyad dan Munasabat; (6) analisis ayat dengan Tafsir atau Sunnah. Penulis juga memberikan penyebab dan jenis- jenis kemiskinan dan solusinya.Hasil dari penelitian ini adalah pemahaman baru tentang kemiskinan; penyebaanya, jenisnya, serta solusinya berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan Islam
menejemen mutu madrasah ibtidaiyah berbasis kearifan lokal Hadi, Saiful
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v3i2.1151

Abstract

abstract: Problem utama kelembagan pendidikan Islam khususnya Madrasah Ibtidaiyah swasta di Kecamatan Proppo Pamekasan adalah standar pengelolaan masih belum memiliki renstra/RPS/RPM, dan budaya sekolah. Program pengabdian pendampingan manajemen mutu madrasah diarahkan pada penyelesaian problem kepemilikan dokumen rencana kegiatan madrasah sampai pada rencana strategis.Mengelola madrasah dengan pendekatan manajemen mutu adalah mengembangkan sekolah kearah keunggulan dengan memperhatikan perubahan seperti sarana dan prasarana, manajemen persekolahan, visi misi sekolah, dan profesionalisme guru. Model pendampingan ini difokuskan pada delapan standar pendidikan nasional...

Page 4 of 24 | Total Record : 232