cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Cerdas Sifa Pendidikan
Published by Universitas Jambi
ISSN : 22528245     EISSN : 28098986     DOI : https://doi.org/10.22437/csp
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 118 Documents
Penerapan Budaya Ilmiah dalam Dunia Pendidikan: Application of Scientific Culture in the World of Education Ilham
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.701

Abstract

Budaya ilmiah dapat diartikan sebagai segala cara berpikir, cara bersikap dan berperilaku serta cara bertindak manusia yang berkecimpung dalam dunia ilmu, sesuai dengan kaidah-kaida! ilmuan dan etika ilmu. Karena budaya ilmiah adalah budaya yang sesuai dengan kaidah-kaidah, maka budaya ilmiah sangat erat kaitannya dengan filsafat ilmu dan etika ilmiah. Dapat dikatakan bahwa budaya ilmiah, filsafat ilmu, dan etika ilmiah adalah tiga hal yang tidak dapat dipisa tetapi dapat dibedakan. Filsafat ilmu adalah kegiatan berpikir yang berupaya untuk memahami secara mendasar mendalam tentang ilmu, termasuk di dalamnya kaidah-kaidah dan etika ilmu. Sedangkan etika ilmiah membicarakan kepribadian seorang individu manusia apakah sesuai atau tidak hati nurani, ucapan, atau perbuatannya dengan budaya ilmiah, etika ilmu, dan kaidah keilmuan. Budaya ilmiah bukan hanya sekedar bagaimana kita memandang sebuah kebenaran, tapi lebih pada bagaimana kita menempatkan sebuah pemikiran yang orisinil yang membudayakan kebenaran. Sehingga budaya itu mempunyai nilai yang luhur yang merupakan hasil karya manusia. Budaya biasanya erat hubungannya dengan dunia pendidikan, Sekarang pertanyaannya adalah apakah sekarang dunia pendidikan indonesia sudah berbudaya ilmiah. Menurut data Indonesia saat ini memiliki setidaknya 5,3 juta mahasiswa. Dari jumlah mahasiswa sebanyak itu, disebutkan ternyata hasil karya ilmiahnya sedikit, Belum lagi berbicara tentang kualitas karya yang dihasilkan, apakah ini yang merupakan budaya ilmiah di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana penerapan budaya ilmiah dalam dunia pendidikan di Indonesia.
PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN DITINJAU DARI SEGI SARANA DAN PRASARANA (SARANA DAN PRASARANA PPLP) Alex Aldha Yudi
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.702

Abstract

Akhir-akhir ini kita menyaksikan beberapa anak Indonesia mendapatkan penghargaan medali emas pada Olimpiade Fisika dunia. Ini menunjukkan bahwa mutu pengetahuan siswa Indonesia tidak kalah dengan anak-anak lain di dunia ini. Namun di banyak majalah dan jurnal pendidikan, tetap diungkap bahwa mutu pendidikan di Indonesia adalah rendah, termasuk rangking bawah dibandingkan pendidikan di beberapa Negara di Asia Tenggara, seperti dilaporkan Human Development Index (HDI), pada tahun 2009 angka Indeks pembangunan Manusia (IPM) Indonesia adalah 0,734. Laporan ini dikeluarkan oleh UNDP pada 5 Oktober 2009, Indonesia berada pada peringkat 111 di bawah Fhilipina yang berada dipeiringkat 105. Batasan untuk klasifikasi Negara maju adalah nilai IPM di atas 0.800. Meski laporan HDI bukan hanya mengukur status pendidikan (tetapi juga ekonomi dan kesehatan), namun ia merupakan dokumen rujukan yang valid guna melihat tingkat kemajuan pembangunan pendidikan di suatu negara. Beberapa anak yang mendapatkan medali emas dalam Olimpiade Fisika itu adalah memang beberapa siswa yang genius, yang sangat pandai. Maka dengan dibantu secara khusus lagi, mereka menjadi sangat brilyan. Mereka dapat mewakili bangsa ini dalam kancah lomba pengetahuan taraf anak. Namun kalau kita lihat secara menyeluruh pendidikan di Indonesia, kita akan melihat bahwa kebanyakan anak tidak seperti mereka termasuk siswa-siswa yang belajar dan berlatih di Pusat-Pusat Pembinaan dan Pelatihan Pelajar di seluruh pelosok tanah air. Mereka yang belajar di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) ini jauh dari apa yang diharapkan terutama di sektor sarana dan prasarana. Inilah yang menyebabkan secara menyeluruh mutu pendikan kita belum sesuai dengan harapan. Pemerintah sendiri sebenarnya sudah banyak mengusahakan agar mutu pendidikan sungguh meningkat dan berkembang. Pencantuman anggaran pendidikan 20 persen dari APBN dan APBD dalam UU Sisidiknas, penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan segala usaha evaluasi akhir (UN) yang menjadi problematik, dimaksudkan untuk menaikkan mutu pendidikan di Indonesia. Usaha tersebut kiranya ada sedikit kemajuan, hal ini dapat dilihat dari kecenderungan dari angka IPM Indonesia yang terus menerus naik (0.577 pada tahun 1999, 0.697 pada tahun 2005, 0.711 pada tahun 2006, 0.728 pada tahun 2006, 0.726) dan semakin mempersempit ketinggalanya dibanding negara-negara lain, tetapi di tahun 2009, menjadi 0,734 dan Vietnam bergeser ke peringkat 115. Suatu pendidikan dipandang bermutu meunut Soedijarto diukur dari perannya dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional, adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral, dan berkeperibadian. Untuk itu perlu dirancang suatu system pendidikan yang mampu menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang, dan menantang peserta didik untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya inilah pendidikan yang dmokratis menurut Soedijarto. Makanya dinegara maju seperti AS dan Jerman tidak mengenal UN untuk memilih dan memilah. Kebijakan yang diutamakan adalah membantu peserta didik dapat berkembang secara optimal, yaitu diantaranya: (1) menyediakan fasilitas sekolah yang memungkinkan peserta didik belajar dengan penuh kegembiraan dengan fasilitas olahraga dan ruang ruang bermain yang memadai dan ruang kerja guru; (2) Menyediakan media pembelajaran yang kaya, yang memungkinkan peserta didik terus-menerus belajar dengan membaca buku wajib, buku rujukan, dan buku bacaan (termasuk novel), serta kelengkapan laboratorium dan perpustakaan, yang memungkinkan peserta didik belajar sampai tingkatan menikmati belajar. Kita masih ingat dalam kurun waktu tahun 1984 sampai dengan 1999 prestasi sepakbola pelajar kita sangat disegani di tingkat Asia. Hal ini menunjukan bahwa tim pelajar kita sering menjuarai tournament tingkat internasional. Sebut saja pemain-pemain yang lahir menjadi pemain nasional diantaranya; Frans Sinatra, Feri Sandria, Kurniawan, Kurnia Sandi Gendut Doni dan Bambang Pamungkas. Namun perhatian terhadap prestasi yang diraih mereka di bidang sepakbola belum seimbang terhadap perhatian prestasi akademik mereka. Siswa PPLP di seluruh Indonesia selain siswa SMP dan SMA Ragunan pada umumnya mereka belajar di sekolah umum. Sementara di Ragunan siswa disekolahkan pada sekolah khusus di Ragunan itu sendiri. Siswa diluar Ragunan harus bekerja eksta keras di samping berlatih pagi sore mereka diwajibkan mengikuti pelajaran di sekolah mereka belajar. Dari pengalaman penulis selaku pelatih selama 11 tahun di PPLP keluhan guru-guru terhadap siswa adalah disiplin mengikuti pelajan yang sangat rendah. Rendahnya disiplin ini disebabkan frekuensi latihan yang diberikan terhadap mereka terlalu sering sampai 11 kali dalam satu minggu. Hal ini menyebabkan mereka menjadi letih sehingga konsentrasi mengikuti pelajaran akan menjadi hilang. Persoalan pendidikan dasar dan menengah termasuk pendidikan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Indonesia dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan yang besar antara lain menyangkut soal pemerataan pendidikan, manajemen pendidikan, pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan dan latihan serta mutu pendidikan. Persoalan pemerataan pendidikan adalah masih banyaknya anak umur sekolah yang tidak dapat menikmati pendidikan formal di sekolah, sedangkan persoalan manajemen menyangkut segala macam pengaturan pendidikan seperti otonomi pendidikan, birokrasi, dan transparansi agar kualitas dan pemerataan pendidikan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, berbicara tentang mutu pendidikan di Indonesia kiranya perlu dilihat beberapa unsur yang mempengaruhinya, seperti: (1) kurikulum, (2) isi pendidikan, (3) proses pembelajaran dan evaluasi, (4) kualitas guru, (5) sarana dan prasarana sekolah, dan (6) buku ajar. Keenam elemen ini saling berkait dalam upaya meningkatkan kualitas belajar-mengajar, yang berpuncak pada peningkatan mutu pendidikan. Berhubung banyaknya faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan seperti yang diuraikan di atas, maka dalam penulisan makalah ini hanya membahas tentang pengembangan mutu pendidikan ditinjau dari sarana dan prasarana pendidikan termasuk sarana dan prasarana Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP).
Strength Training (Latihan Kekuatan) Faizal Chan
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.703

Abstract

Strength atau kekuatan, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang diperlukan dalam peningkatan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam berolahraga karena dapat membantu meningkatkan komponen-komponen seperti kecepatan, kelincahan dan ketepatan. Pate (1989: 181) menyatakan bahwa kekuatan diartikan sebagai tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk suatu benda. Harsono (1988: 47) mengartikan kekuatan sebagai energy untuk melawan suatu tahanan atau kemampuan untuk membangkitkan tegangan atau tension. Dengan demikian kekuatan adalah kemampuan yang sangat erat hubungannya dengan adanya proses kontraksi otot. Kekuatan berarti kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara maksimal dalam satu usaha, kemampuan kekuatan berarti terjadinya kontraksi otot pada manusia, menurut Thomas (2000: 5) menyatakan bahwa kontraksi otot manusia terdapat tiga jenis kontraksinya yaitu; statis, konsentris dan eksentris. Latihan-latihan kekuatan cepat yang khusus dapat juga diberikan paralel atau bersamaan dengan latihan-latihan untuk meningkatkan kekuatan maksimal. Semua pengendalian latihan kekuatan selain menuntut latihan kekuatan yang khusus juga membutuhkan latihan pelengkap di bagian. 1)      Daya tahan dasar (dari Faal yang dimaksud adalah penyediaan energi aerobe dan anaerob 2)      Latihan kelentukan/peregangan otot   Untuk cabang olahraga yang dominan kecepatan sangat membutuhkan latihan kekuatan.  Akan tetapi tidak serta merta kekuatan itu dilatihkan begitu saja tanpa menempuh parameter dan alur periodisasi yang sesuai. Adapun dalam periodesasi latihan strength terdiri: Fase Adaptasi AnatomiFase maximum strengthfase conversionFase maintenanceFase transition
Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan Daya Ledak Lengan dengan Kemampuan Tolak Peluru Pada Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar M. Syahrul saleh
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.704

Abstract

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan Daya Ledak Lengan dengan Kemampuan Tolak Peluru Pada Murid  SD Inpres Tamamaung III Makassar. Permasalahan penelitian ini hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan tolak peluru, hubungan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan tolak peluru,  hubungan antara daya ledak lengan dengan kemampuan tolak peluru, dan hubungan antara kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut dan daya ledak lengan dengan kemampuan tolak peluru pada Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar. Populasi penelitian ini adalah Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar. jumlah sampel putra sebanyak 40 orang. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi hitung (r) = 0.811 dan (p<0.05), dengan demikian berarti ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan tolak peluru. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi hitung (r) = 0.756 dan (p<0.05), berarti ada hubungan yang signifikan kekuatan otot perut dengan kemampuan tolak peluru. Hasil analisis data diperoleh nilai korelasi hitung (r) = 0.738 dan (p<0.05), maka berarti ada hubungan yang signifikan daya ledak lengan dengan kemampuan tolak peluru. Hasil analisis data korelasi ganda diperoleh nilai R hitung (R0) = 0.930 setelah dilakukan uji signifikan atau uji keberartian korelasi ganda dengan menggunakan uji F regresi diperoleh nilai F hitung = 76.995 dengan tingkat signifikan 0.000. oleh karena nilai probabilitas (0.000) jauh lebih kecil dari 0.05 (p<0.05), maka dengan demikian berarti ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut dan daya ledak lengan dengan kemampuan tolak peluru. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh = 0.865, ini berarti 86.05 % kemampuan tolak peluru dijelaskan oleh kekuatan otot tungkai, kekuatan otot perut dan daya ledak lengan, sedangkan 13.95% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.   Kata kunci     : Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan Daya Ledak Lengan dan Kemampuan Tolak Peluru
Telaah Kurikulum Pendidikan Jasmani di Indonesia Sukendro
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.705

Abstract

Pengembangan  Evaluasi dan telaah kurikulum adalah suatu aktivitas ilmiah yang memiliki keterkaitan erat dengan proses pengembangan kurikulum. Keduanya tidak terpisahkan dan hubungan antar keduanya adalah seperti gigi roda yang tergambar nantinya dalm tulisan ini. Pada tahun 70 an dunia evaluasi kurikulum di Amerika serikat didominasi oleh persaingan dua kelompok metodologi yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pada waktu itu tradisi kuantitatif sudah berakar dalam evaluasi kurikulum, mendapat tantangan yang cukup keras dari tradisi kualitaif. Pandangan mengenai kebenaran ilmiah yang bersifat universal yang dianut tradisi kulitatif mendapat tantangan dari pandangan filosofi fenomenologi yang mengakui adanya “ myriad of truth”. Kekuatan metodologi kualitatif yang memiliki vaiditas tinggi dalam menghasilkan data tentang proses walaupun berlaku untuk suatu tempat. Secara legal Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional telah menberikan dasar bagi pelaksanaan evaluasi kurikulum. Pasal 55 UU nomor 20 tahun 2003 menyebutkan  “ evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian  mutu pendidikan  secara Nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Sedangkan pasal 59 ayat (2) menyebutkan: “ masyarakat dan/atau organisasi profesi dapat membentuk lembga yang mandiri untuk melakukan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 58. Amerika serikat adalah Negara paling maju dalam organisasi profesi evaluasi. Secara Khusus Amerika serikat memiliki organisasi yang dinamkan American Evoluatin Associ ation (AEA). Anggota tersebut memiliki berbagai latar belakang bidang spesialisasi dari evaluasi kurikulum, evaluasi pendidikan, evaluasi program sosial, evaluasi kebijakan, evaluasi program bisnis, program kesehatan, dll. Keseluruhan proses pengembangan kurikulum di atas memperlihatkan ruang lingkup yang harus menjadi fokus evaluasi kurikulum pada tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan. Uraian berikut membahas mengenai ruang lingkup yang dimaksudkan pada Gambar di atas
Analisis Tujuan Materi Pelajaran dan Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani Sabaruddin Yunis Bangun
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.706

Abstract

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health-related fitness) terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan aerobik, kelentukan dan komposisi tubuh. Sedangkan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (Performance-related fitness) terdiri dari : kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan dan daya ledak.   Kata Kunci: Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan
Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar M. Sahib saleh
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2012): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v1i1.707

Abstract

Penelitian ini berjudul Hubungan Antara Kekuatan Otot  Tungkai  dan Keseimbangan Dengan Kemampuan  Menendang Bola Pada Permainan  Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar. Masalah penelitian meliputi Apakah ada hubungan antara kekuatan otot  tungkai  dengan  kemampuan  menendang bola pada permainan sepakbola murid SD Inpres Tamamaung III Makassar, Apakah ada hubungan antara keseimbangan  dengan  kemampuan  menendang bola pada permainan sepakbola murid SD Inpres Tamamaung III Makassar, Apakah ada hubungan antara kekuatan otot  tungkai  dan keseimbangan dengan  kemampuan  menendang bola pada permainan  sepakbola murid SD Inpres Tamamaung III Makassar. hasil perhitungan korelasi pearson diperoleh nilai korelasi hitung (r)= 0.819 dan (P<0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan menendang bola, hasil perhitungan korelasi pearson diperoleh nilai korelasi hitung (r)= 0.797 dan (P<0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan yang signifikan keseimbangan dengan kemampuan menendang bola pada permainan sepak bola. hasil perhitungan korelasi pearson, diperolah nilai korelasi hitung (R0) = 0.878 dan (P<0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama kekuatan otot tungkai dan keseimbangan dengan kemampuan menendang bola.   Kata Kunci : Kekuatan Otot tungkai, Keseimbangan dan Kemampuan menendang bola
Pengaruh Latihan dengan Pendekatan Bermain terhadap Accuracy Shooting Futsal Siswa SMP Tri Sukses Boarding School Kota Jambi: The Effect of Training with a Playing Approach on the Accuracy of Futsal Shooting at Tri Sukses Boarding School Junior High School Students in Jambi City Anggel Hardi Yanto; Endarman Saputra
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2020): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v9i2.10689

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan dengan pendekatan bermain terhadap accuracy shooting futsal siswa SMP Tri Sukses Boarding School Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat kelompok eksperimen yang sengaja diberikan perlakuan. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan one group pretest-postest design yaitu kelompok yang diberikan perlakuan (treatment), tetapi sebelum perlakuan diberikan terlebih dahulu tes awal (pre test), dan kemudian diakhir perlakuan dilakukan lagi test akhir (post test). Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai sig (2tailed) adalah 0,000 yang mana < dari 0,05, maka jika Jika nilai sig (2 tailed) < 0,05 HO di tolak dan HA diterima, sehingga didapatkan kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan dengan pendekatan bermain terhadap accuracy shooting futsal siswa SMP Tri Sukses Boarding School Kota Jambi.
Workshop Administrasi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada Kelompok Kerja Guru Olahraga (KKGOR) Kota Jambi: Workshop on Administration of Physical Education, Sports, and Health at the Sports Teacher Working Group Jambi City Anggel Hardi Yanto; Endarman Saputra
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2020): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v9i2.10690

Abstract

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan disekolah haruslah dikelola secara tepat agar tujuan PJOK dapat tercapai secara efisien dan efektif. Karena itu, untuk pengelolaan pendidikan diperlukan administrator yang dapat berkinerja secara maksimal guna meningkatkan kualitas lulusan yang diharapkan oleh masyarakat. Administrasi adalah sebuah usaha perencanaan, pengorganisasian dan aktivitas pergerakan yang berhubungan secara langsung dengan pengaturan pada kebijakan supaya mencapai tujuan, serta evaluasi. Dalam pembelajaran PJOK guru harus memahami dan menerapkan fungsi-fungsi administrasi agar tujuan pendidikan secara efektif dan efisien dapat tercapai.. Namun yang terjadi masih banyaknya guru PJOK yang belum memahami pentingnya administrasi dalam pembelajaran PJOK, serta pengetahuan tentang fungsi administrasi dalam pembelajaran PJOK masih rendah sehingga pengelolaan proses belajar mengajar tidak efektif dan efisien. Dengan demikian perlu diadakan workshop tentang administrasi Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan pada kelompok kerja guru olahraga (KKGOR) di Kota Jambi. Hasil workshop yang diadakan sangat memuaskan dengan sambutan yang antusias oleh para guru-guru olahraga yang tergabung dalam komunitas kelompok kerja guru olahraga (KKGOR).
Workshop Psikologi Olahraga dan Pelatih Mental pada Mahasiswa PORKES Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Jambi: Sports Psychology Workshop and Mental Trainer for PORKES Students, Faculty of Sport Science, Jambi University Atri Widowati; Wawan Junresti Daya
Cerdas Sifa Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2020): Cerdas Sifa Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/csp.v9i2.10692

Abstract

Workshop psikologi olahraga dan pelatihan mental pada mahasiswa porkes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Jambi ini adalah wujud pengabdian masyarakat dari dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam kegiatan workshop psikologi olahraga dan pelatihan mental olahraga nantinya mahasiswa akan dibekali dengan pengehatuan bagaimana cara mengembalikan movitasi atlet yang menurun, mengeluarkan atlet dalam situasi tertekan pada saat pertandingan, dan bagaimana agar setiap atlet itu bisa menampilkan penampilan terbaiknya pada saat pertandingan berlangsung. Setelah kegiatan workshop nanti diharapkan seluruh mahasiswa PORKES FIK UNJA mampu berperan sebagai pelatih mental bagi atlet atlet yang berada di kampus FIK maupun atlet yang ada di Provinsi Jambi, bahkan lebih luar lagi diharapkan mahasiswa mampu berkiprah di kancah nasional sebagai pelatih mental olahraga. Kata Kunci: Psikologi Olahraga, Pelatihan Mental

Page 5 of 12 | Total Record : 118