Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal
LOCAL WISDOM is a scientific journal in the field of Architecture and the City as a "bridge" between the disciplines of architecture and urban planning and design studies.This scientific journal focusing on research relating to the study of local wisdom. Local knowledge is a potential local characteristic based on a local culture that has been a tradition in public life. A form of local wisdom studies varied widely, ranging from a cultural value system, social system to the physical manifestation of culture in the form of local knowledge, local technologies, as well as the physical form of the built environment. Studies of local wisdom is an effort in order to realize the harmony of the city environment, and sustainable through the use and development of local knowledge, contextual and a participatory approach.
Articles
128 Documents
Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Suatu Tempat
Jenny Ernawati
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 3, No 2 (2011): July 2011
Publisher : University of Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v3i2.1391
Dalam dua puluh lima tahun belakangan ini identitas suatu tempat (place identity) telah menjadi issue yang penting dalam perencanaan dan perancangan kota (Wikipedia, 2009). Sejalan dengan gerakan global untuk melindungi tempat-tempat yang memiliki warisan budaya yang signifikan, maka keprihatinan terhadap hilangnya individualitas dan distinctiveness antara satu tempat dengan tempat yang lain sebagai dampak dari globalisasi budayapun meningkat. Tulisan ini dimaksudkan untuk menyajikan hasil penelitian yang dimaksudkan untuk menggali dimensi yang mendasarievaluasimasyarakat terhadap identitas suatu tempat (place identity). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan metode survei, dan Kota Malang sebagai lokus penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah self administered questionnaire denganmenggunakan skala Likert. Responden sejumlah 240 orang dipilih secara random dari daftar nama pada buku telepon terbaru. Konsep place identity dievaluasi berdasarkan 5 aspek: continuity, familiarity, attachment, commitment, dan external evaluation. Selanjutnya faktor-faktor pembentuk identitas suatu tempat (place identity) berdasarkan evaluasi masyarakat terhadap identitas kota tempat tinggalnya diungkap melalui analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga dimensi yang mendasarievaluasimasyarakat terhadap place identity, yaitu Faktor Hubungan Personal, Faktor Lingkungan Fisik dan Faktor Komitmen.
Kearifan Lokal Masyarakat Kampung Wisata Kerajinan Tangan di Dusun Rejoso Kota Batu
Azis, Baskoro
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Merdeka Malang University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1862
Kearifan lokal yang baru pada masyarakat Jawa di Dusun Rejoso terbentuk daripenyesuaian kearifan lokal yang lama tehadap globalisasi yang salah satunya berdampakke ekonomi. Dampak globalisasi menyebabkan segala aspek kehidupan terpengaruhi,sistem ekonomi, budaya dan lingkungan hidup manusia. Hal tersebut menyebabkankearifan lokal yang berlaku dalam masyarakat mulai terkikis. Masyarakat memiliki tradisiyang dikenal sebagai ada kedaerahan (kearifan lokal) yang merupakan symbolkebangsaan, akan tetapi hampir tidak lagi makna yang berarti di era globalisasi. Tujuan utama dari kajian ini adalah mendeskripsikan kearifan kampung kerajinan tangan diDusun Rejoso. Penelitian kearifan lokal menggunakan metode kualitatif denganwawancara dan dan survey melui pendekatan studi naratif yaitu penceritaan kembalicerita tentang pengalaman individu, atau progresif-regresif, di mana peneliti memulaidengan suatu peristiwa penting dalam kehidupan sang partisipan. Pengumpulandatanya dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi kemudian dianalisisuntuk mendapatkan gambaran dan kesimpulan yang dapat menjawab permasalahandan mencapai tujuan penelitian. Dusun Rejoso secara langsung dan tak langsungmemunculkan identitas dan tradisi baru dan berjalan dengan tradisi yang lama secaraberiringan. Terbentuknya kearifan lokal yang baru dari dampak globalisasi yaitu HomeIndustry karena untuk menaikkan taraf hidup warga. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1862
Bobeto Sebuah Nilai Kearifan Lokal Pembentuk Ruang Ritual antara Manusia dengan Alam di Kalaodi - Tidore
Teng, Ichsan
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Merdeka Malang University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1863
Setiap jengkal di seluruh permukaan bumi mengalami perubahan seiring waktu danperubahan paradigma manusia yang salah satunya dipengaruhi oleh meningkatnya dayakesadaran melihat, memaknai dan memanfaatkan ruang yang dimiliki manusia. Kesadaranini membentuk pemikiran tentang cara pandang ke waktu mendatang terhadaplingkungannya. Manusia yang hidup dan sadar oleh kemampuan membuat pilihan untukmenentukan keberlangsungannya_dengan pengalaman masa sebelumnya (merugikan/kekurangan) dan sebagai bentuk antisipasi agar tidak mengulangi kejadian yang sama,sehingga secara individu ataupun berkelompok dalam skala kecil maupun besar, telahmemberikan perubahan pada tata ruang di berbagai tempat sebagai perwujudankekuasaannya masing-masing. Warga Kalaodi di Pulau Tidore memiliki kesadaran yangdiwariskan secara turun temurun oleh leluhurnya dalam bentuk BOBETO (sumpah leluhur).Sebuah perjanjian sekelompok manusia dengan lingkungan yang didasarkan oleh kesadaranmanusia tentang pentingnya alam lingkungan untuk keberlangsungan kehidupannya.BOBETO ditetapkan sebagai sikap toleran manusia terhadap lingkungan yang harusdilakukan dan tidak dapat dilanggar. Hal ini karena hubungan sebab akibat antara manusiadan lingkungan. Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengungkapterbentuknya ruang ritual pada peristiwa Upacara Syukuran Paca Goya di Kampung Kalaodi– Tidore yaitu sebuah implementasi dari pernyataan sumpah leluhur dari setiap generasinya.Metode penulisan yang digunakan adalah ungkap balik yang dideskripsikan. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1863
Study of Spatial Systems in the Form of Bajo Tribe House in Wuring Village of Maumere City
Ambrosius A.K.S. Gobang;
Antariksa Antariksa;
Agung Murti Nugroho
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1864
Spasial hunian Suku Bajo di kampung Wuring Kota Maumere dilihat pada karakteristikhunian masyarakat sebagai kampung awal peradaban muslim dan menjadi pusatpenyebaran agama Islam di Kabupaten Sikka. Latar belakang sejarah sebagai tinjauandalam menggali terbentuknya hunian masyarakat serta aspek geografis, sosial, budayadan ekonomi masyarakat setempat. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakanmetode fenomenologi dengan analisa deskriptif kualitatif dan bersifat naturalistik yaitumenggambarkan dan menginterpretasi catatan budaya Suku Bajo berupa keterangansejarah, dokumen peta, maupun artefak yang berwujud fisik hunian masyarakat SukuBajo. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji spasial yang terbentuk berupa sistem spasialhunian dan aspek-aspek yang melandasi pembentukan spasial hunian Suku Bajo padakawasan kampung Wuring sebagai upaya untuk memahami kondisi awal hinggaterbentuknya hunian kampung saat ini. Hasil penelitian memberikan gambaran tentangsistem spasial hunian mencakup organisasi ruang, orientasi ruang dan hirarki ruangdalam lingkup mikro hunian berupa konsep ma’bunda-ma’buli yang berdampak terhadapmesso lingkungan karena adanya aspek non fisik yang melandasi pembentukan spasialhunian di kawasan kampung Wuring. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1864
Tipomorfologi Permukiman Tepian Sungai Martapura Kota Banjarmasin
Amar Rizqi Afdholy
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1865
Suatu kota pastinya memiliki ciri khas masing-masing pada model permukimannya, salah satunyapada kota Banjarmasin yang memiliki julukan “Kota Seribu Sungai”. Keadaan geografis kotaBanjarmasin yang banyak terdapat sungai mempengaruhi bentuk permukiman yang berada ditepian sungai, tidak terkecuali pada permukiman tepian sungai Martapura. Untuk mengetahuikarakteristik dan identitas permukiman tepian sungia di kota Banjarmasin maka dapat dilakukantinjauan tipomorfologi. Tipomorfologi kawasan permukiman tepian sungai Martapura dapatdilihat dalam konteks makro, messo maupun mikro. Tujuan dari kajian ini dimaksudkan untukmengetahui tipologi dan morfologi yang ada pada permukiman tepian sungai Martapura, lingkuppembahasan mengenai karakter fisik kawasan permukiman tepian sungai martapura yang dapatdilihat dari skala makro, messo dan mikro. Hasil yang didapat dari kajian ini berupa identitaspermukiman tepian sungai Martapura, yaitu letak bangunan pada kawasan tepian sungai initerbagi menjadi 3, yaitu pada area sungai, area bantaran sungai dan area tepian sungai, peletakanbangunan ini sangat berpengaru pada tipe rumah dan jenis pondasi yang dipakai. Pada lingkupmesso terdapat jamban, batang dan titian. Sedangkan pada skala mikro, terdapat 2 jenis tipehunian yaitu dengan jenis panggung dan jenis terapung. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1865
Tipo-morfologi Kawasan dan Permukiman Desa Oro-oro Ombo Kota Batu
Wijaya, Budi Tri
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Merdeka Malang University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1866
The Batu City of tourism city, will develop and growing with the advent of time and on the change.The development tourist object continous increased, causing the quality of global environment.Oro-oro ombo village located in Batu city tourism. We have caused the changes tourism in the areaof the village. The purpose of examining the case is to know how to build a place that is a factor thatinfluences the change. The study case used the tipology- morfology approach. Data collectionmethod of literature data direct observation. To know physical characters the region and nonphysical. Data analysis methods using method descriptive analysis to describe the condition ofbeing perceived respondent about variables that set a model research. The change of Oro-oro ombovillage because of the influence of tourist activities start since 2008 raises the occurrence of changein good physical condition or non-physical. The physical aspect residential compound Oro-oroombo village can be seen the context of the scale of macro and micro. On aspect of non-physical,social culture and socil economy community affecting the settlement pattern. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1866
Tipologi Fasad Hunian Pengrajin Tempe Koridor Jalan Sanan Malang
Rahadian Nugroho
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : University of Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1867
Hunian masyarakat pengrajin tempe di Kampung Sanan Malang merupakan hunianyang terbentuk dari penyesuaian budaya masyarakat tehadap globalisasi yang salahsatunya berdampak terhadap ekonomi. Pada awalnya, hunian di kampung ini hanyadigunakan untuk tempat tinggal, namun kemudian penduduk mulai menggunakanhunian mereka untuk memproduksi serta menjual tempe dan keripik tempe, dan saat iniKampung Sanan telah menjadi sentra industri tempe. Kegiatan memproduksi tempe bagimasyarakat Kampung Sanan merupakan Budaya Lokal turun-temurun yangmemungkinkan terjadinya perbedaan tipologi karakteristik fasad hunian masing-masingpengrajin tempe. Tujuan utama dari kajian ini adalah mendeskripsikan tipologikarakteristik fasad hunian masyarakat kampung Sanan Malang sesusai jenis usahanyadalam industri tempe. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatifdeskriptif dengan pendekatan tipologi berdasar pada bukti empiris, tipomorfo, relasifungsi, dan bentuk. Pengumpulan datanya dilakukan dengan pengambilan foto, video,wawancara mendalam dan observasi kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambarandan kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dan mencapai tujuan studi.Kesimpulan dari studi ini menyebutkan bahwa tipologi karakteristik fasad hunianmasyarakat Kampung Sanan secara langsung dan tak langsung memunculkan identitasdan tradisi baru yang berjalan beriringan dengan tradisi yang lama. Perbedaankarakteristik fasad antar pengrajin tempe juga dipengaruhi oleh besar kecilnya omsetmasing-masing pengrajin. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i2.1978
Tipomorfologi Permukiman Kasepuhan Sinar Resmi, Kabupaten Sukabumi
Mawaddahni, Sari
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Merdeka Malang University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i1.1868
Kampung sebagai salah satu jenis permukiman, merupakan manifestasi dari aspek sosialbudaya dari masing-masing kelompok masyarakat tersebut. Pada umumnya, suatubudaya diwariskan oleh leluhur secara turun temurun dari satu generasi ke generasiselanjutnya. Mengacu pada tiga unsur kebudayaan menurut Koentjoroningrat,permukiman Kasepuhan Sinar Resmi merupakan bentuk dari kebudayaan fisik.Mangunwijaya mengungkapkan, manusia memandang sebuah rumah tidak hanyasebagai tempat tinggal dan tempat bernaung, namun terdapat dimensi citra yangmenyebabkan adanya pemaknaan pada bangunan serta ruang tempat tinggalnya.Kasepuhan Sinar Resmi merupakan salah satu kasepuhan yang termasuk dalamKasepuhan Adat Banten Kidul. Bertitik tolak pada Genius Loci kawasan permukimanKasepuhan Sinar Resmi yang penuh makna, maka dilakukan kajian mengenaitipomorfologi kawasan permukiman tersebut dengan identifikasi elemen ekistics. Dalamkajian ini, perumusan permasalahan mengenai kajian tipomorfologi pada pemukimanKasepuhan Sinar Resmi adalah bagaimana tipologi dan morfologi kawasan permukimanKasepuhan Sinar Resmi, ditinjau dari tatanan massa dan bentuk bangunannya secaramakro, meso maupun mikro. Dari hasil kajian didapatkan empat buah jenis bangunanyang terdiri dari bangunan rumah tinggal dan fasilitas umum. Morfologi yang terjadisecara mikro, turut mempengaruhi identitas kawasan permukiman. Hasil kajiandiharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah untuk upaya pelestariansebagai kawasan cagar budaya. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i1.1868
Filosofi Hidup sebagai Wujud Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi
Sari Mawaddahni
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : University of Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i2.1976
Kasepuhan Sinar Resmi merupakan masyarakat adat yang tinggal di kawasan TamanNasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), di wilayah kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.Aturan adat leluhur menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan keseharianmasyarakat kasepuhan. Sebagai masyarakat peladang, masyarakat kasepuhan taatterhadap aturan leluhur dengan menjalankan berbagai ritual tradisi yang menyangkutkegiatan pertanian. Filosofi hidup yang sederhana, menghargai serta menyatu denganalam merupakan wujud kearifan lokal yang dipegang teguh oleh masyarakat kasepuhan.Derasnya arus perkembangan teknologi dan informasi dikhawatirkan akan memberikandampak negatif pada keberlanjutan nilai-nilai tradisi pada kehidupan masyarakatkasepuhan. Kajian terhadap objek studi dilakukan untuk mengidentifikasi potensi-potensinilai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat kasepuhan Sinar Resmi. Untuk mengkajinilai-nilai kearifan lokal pada kasepuhan Sinar Resmi, digunakan metode deskriptifkualitatifdengan menganalisa dan mengumpulkan literasi data sekunder. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i2.1976
“RUMAH LANTING†Arsitektur Vernakular Suku Banjar Yang Mulai Punah
Afdholy, Amar Rizqi
Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal Vol 9, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Merdeka Malang University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/lw.v9i2.1977
Rumah lanting adalah rumah venakular dari masyarakat suku Banjar yang berada di kotaBanjarmasin, Kalimantan Selatan. Menurut Mentayani (2010) bentuk rumah lanting yangselaras dengan kondisi lingkungan berupa sungai dan penggunaan material, konstruksi,hingga perilaku penghuni dalam menjalani kehidupan sehari-hari menunjukkan bahwarumah lanting adalah arsitektur vernakular daerah Kalimantan Selatan. Dilihat dari awalterbentuknya rumah lanting, menurut Alfisyah (2014) rumah lanting muncul dikarenakanadanya kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang perahu yang hidupnomaden diatas sungai martapura. Kebutuhan akan hunian yang dapat menunjangaktifitas mereka sebagai pedagang inilah yang kemudian memunculkan rumah lantingyang terletak di tepian-tepian sungai kota Banjarmasin. Permasalahan yang diangkat dalamkajian ini tentang kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap tipe rumah vernakularsuku Banjar yaitu rumah lanting dan semakin berkurangnya jumlah rumah lanting yangada di kota Banjarmasin. Tujuan dari kajian ini menjelaskan tentang karakteristik rumahvernakular suku Banjar yaitu rumah lanting dan faktor penyebab berkurangnya rumahlanting di kota Banjarmasin. Metode yang dipakai pada kajian ini menggunakan metodedeskriptif kualitatif, data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung kelapangan. Dari hasil penelitian, faktor utama penyebab semakin berkurangnya rumahlanting di kota Banjarmasin adalah perubahan aktifitas masyarakat yang dulunyabergantung pada sungai sekarang sudah beralih ke daratan. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v9i2.1977