cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 18298966     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Gradasi Teknik Sipil diterbitkan pertama kali dengan nama Jurnal Teknik Sipil pada bulan Agustus 2004 dengan ISSN 1829 – 8966, yang diterbitkan oleh Unit Pengembangan dan Kerjasama Jurusan Politeknik Negeri Banjarmasin. Ruang lingkup makalah meliputi bidang Teknik dan Manajemen dengan konsentrasi Bidang Transportasi, Geoteknik, Struktur, Keairan dan Manajemen Konstruksi.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020" : 12 Documents clear
PENGARUH BENTUK RANCANGAN DENAH TERHADAP VOLUME DAN HARGA RUMAH TIPE 36 DI BANJARMASIN SELATAN Cahyani, Rinova Firman; Hadi, Sahlan; Rafik, Aunur
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.801

Abstract

Kepemilikan rumah untuk tempat tinggal merupakan kebutuhan tak terelakkan yang harus dipenuhi oleh setiap keluarga. Pertumbuhan penduduk di Banjarmasin yang semakin meningkat dan keterbatasan daya beli, hal ini menjadikan permintaan rumah tipe 36 sangat tinggi. Pengembang(developer) sebagai penyedia jasa perumahan berusaha memenuhi harapan konsumen untuk membangun rumah tipe 36 dengan harga terjangkau namun tetap memperhatikan kualitas, keindahan dan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah tipe 36 ditawarkan dengan berbagai varian bentuk rancangan denah dan tampilannya sehingga konsumen binggung dalam menentukan pilihan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh bentuk rancangan denah terhadap volume pekerjaan dan biaya pembangunan rumah tipe 36. Denah rumah tipe 36 diambil dari Perumahan di wilayah Banjarmasin Selatan. Berdasarkan gambar kerja masing-masing bentuk rancangan denah dihitung volume kerjanya kemudian dianalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan SNI tahun 2016. Dengan menggunakan metode deskriptif dan komparatif harga rumah masing-masing bentuk rancangan denah dibandingkan. Hai ini dapat menjadi acuan bagi pengembang untuk menentukan pilihan rancangan denah rumah tipe 36 dengan harga terjangkau oleh konsumen. Berdasarkan analisis Rencana Anggaran Biaya untuk rancangan dengah rumah tipe 36 Perumahan Mahatama memiliki harga yang paling ekonomis yaitu Rp. 225.790.322 dengan selisih harga 7,83 %.
Pengaruh Bentuk Rancangan Denah Terhadap Volume Dan Harga Rumah Tipe 36 Di Banjarmasin Selatan Rinova Firman Cahyani; Sahlan Hadi; Aunur Rafik
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.801

Abstract

Kepemilikan rumah untuk tempat tinggal merupakan kebutuhan tak terelakkan yang harus dipenuhi oleh setiap keluarga. Pertumbuhan penduduk di Banjarmasin yang semakin meningkat dan keterbatasan daya beli, hal ini menjadikan permintaan rumah tipe 36 sangat tinggi. Pengembang(developer) sebagai penyedia jasa perumahan berusaha memenuhi harapan konsumen untuk membangun rumah tipe 36 dengan harga terjangkau namun tetap memperhatikan kualitas, keindahan dan kenyamanan bagi penghuninya. Rumah tipe 36 ditawarkan dengan berbagai varian bentuk rancangan denah dan tampilannya sehingga konsumen binggung dalam menentukan pilihan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh bentuk rancangan denah terhadap volume pekerjaan dan biaya pembangunan rumah tipe 36. Denah rumah tipe 36 diambil dari Perumahan di wilayah Banjarmasin Selatan. Berdasarkan gambar kerja masing-masing bentuk rancangan denah dihitung volume kerjanya kemudian dianalisis Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan SNI tahun 2016. Dengan menggunakan metode deskriptif dan komparatif harga rumah masing-masing bentuk rancangan denah dibandingkan. Hai ini dapat menjadi acuan bagi pengembang untuk menentukan pilihan rancangan denah rumah tipe 36 dengan harga terjangkau oleh konsumen. Berdasarkan analisis Rencana Anggaran Biaya untuk rancangan dengah rumah tipe 36 Perumahan Mahatama memiliki harga yang paling ekonomis yaitu Rp. 225.790.322 dengan selisih harga 7,83 %.
PERMODELAN MODIFIKASI ALAT PEMADATAN DI LABORATORIUM SESUAI DENGAN SNI SNI 1743:2008 Norhadi, Ahmad; Surat, Surat; Fauzi, Muhammad; Ramadhani, Ahmad Akbar; Rachman, Dede
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.813

Abstract

Pesatnya perkembangan prasarana di kota Banjarmasin terutama dalam sarana transportasi, akibat jumlah kendaraan yang semakin meningkat kian harinya. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan masyarakat yang juga bertambah, seperti kebutuhan jalan yang baru dan sesuai Spesifiikasi Umum Bina Marga. Oleh sebab itu, pembangunan jalan baru atau perbaikan jalan yang lama harus segera terealisasikan oleh pemerintah. Dalam rangka membangun suatu konstruksi seperti salah satunya pembangunan jalan baru perlu perencanaan dan penelitian yang matang sebab pembangunan jalan sangat berkaitan dengan kondisi fisik dan mekanis lapis pondasi, dimana jalan mempunyai beberapa lapis pondasi ditinjau berdasarkan gradasi agregatnya. Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi di lapangan diperlukan pemadatan yang maksimum agar mengantisipasi terjadinya penurunan akibat adanya pembebanan lalu lintas. Dalam praktek pemadatan di lapangan pada umumnya menggunakan mesin penggilas tanpa ada persyaratan material harus lolos saringan 19,00 mm (3/4″) sedangkan pada pekerjaan pemadatan Lapis Pondasi Agregat Kelas B di laboratorium menggunakan metode pemadatan berat dan untuk bahan campuran material harus yang lolos saringan 19,00 mm (3/4″). Dari hasil penelitian ini dapat diketahui nilai kepadatan maksimum dan kadar air optimum serta nilai CBR desain sesuai dengan SNI 1743:2008 yaitu Nilai Kepadatan Kering Maksimum (maks) 2,243 gr/cm3, Kadar Air Optimum 4,7%, dan Nilai CBR desain 78%. Nilai kepadatan maksimum dan kadar air optimum serta nilai CBR desain sesuai dengan permodelan alat pemadatan 2 lapisan dan 3 lapisan, hasil pengujian permodelan modifikasi alat pemadatan 2 lapisan didapatkan Nilai Kepadatan Kering Maksimum (maks) 2,183 gr/cm3, Kadar Air Optimum 4,9 %, dan Nilai CBR desain 16%, hasil pengujian permodelan modifikasi alat pemadatan 3 lapisan mendapatkan rata-rata Nilai Kepadatan Kering Maksimum (maks) 2,194 gr/cm3, Kadar Air Optimum 4,6 %, dan Nilai CBR desain 22%. Kesesuaian parameter hasil sifat mekanis antara standar SNI 1743:2008 dengan permodelan modifikasi alat pemadatan di laboratorium menunjukkan bahwa permodelan modifikasi alat pemadatan dan CBR Laboratorium tidak sesuai dengan SNI 1743:2008 karena tidak mencapai minimum desain CBR Laboratorium dalam Spesifikasi Umum 2010 Rev 3 Bina Marga Divisi 5 pada Lapis Pondasi Agregat Kelas B.
PERMODELAN MODIFIKASI ALAT PEMADATAN DI LABORATORIUM SESUAI DENGAN SNI SNI 1743:2008 Ahmad Norhadi; Surat Surat; Muhammad Fauzi; Ahmad Akbar Ramadhani; Dede Rachman
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.813

Abstract

Pesatnya perkembangan prasarana di kota Banjarmasin terutama dalam sarana transportasi, akibat jumlah kendaraan yang semakin meningkat kian harinya. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan masyarakat yang juga bertambah, seperti kebutuhan jalan yang baru dan sesuai Spesifiikasi Umum Bina Marga. Oleh sebab itu, pembangunan jalan baru atau perbaikan jalan yang lama harus segera terealisasikan oleh pemerintah. Dalam rangka membangun suatu konstruksi seperti salah satunya pembangunan jalan baru perlu perencanaan dan penelitian yang matang sebab pembangunan jalan sangat berkaitan dengan kondisi fisik dan mekanis lapis pondasi, dimana jalan mempunyai beberapa lapis pondasi ditinjau berdasarkan gradasi agregatnya. Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi di lapangan diperlukan pemadatan yang maksimum agar mengantisipasi terjadinya penurunan akibat adanya pembebanan lalu lintas. Dalam praktek pemadatan di lapangan pada umumnya menggunakan mesin penggilas tanpa ada persyaratan material harus lolos saringan 19,00 mm (3/4″) sedangkan pada pekerjaan pemadatan Lapis Pondasi Agregat Kelas B di laboratorium menggunakan metode pemadatan berat dan untuk bahan campuran material harus yang lolos saringan 19,00 mm (3/4″). Dari hasil penelitian ini dapat diketahui nilai kepadatan maksimum dan kadar air optimum serta nilai CBR desain sesuai dengan SNI 1743:2008 yaitu Nilai Kepadatan Kering Maksimum (maks) 2,243 gr/cm3, Kadar Air Optimum 4,7%, dan Nilai CBR desain 78%. Nilai kepadatan maksimum dan kadar air optimum serta nilai CBR desain sesuai dengan permodelan alat pemadatan 2 lapisan dan 3 lapisan, hasil pengujian permodelan modifikasi alat pemadatan 2 lapisan didapatkan Nilai Kepadatan Kering Maksimum (maks) 2,183 gr/cm3, Kadar Air Optimum 4,9 %, dan Nilai CBR desain 16%, hasil pengujian permodelan modifikasi alat pemadatan 3 lapisan mendapatkan rata-rata Nilai Kepadatan Kering Maksimum (maks) 2,194 gr/cm3, Kadar Air Optimum 4,6 %, dan Nilai CBR desain 22%. Kesesuaian parameter hasil sifat mekanis antara standar SNI 1743:2008 dengan permodelan modifikasi alat pemadatan di laboratorium menunjukkan bahwa permodelan modifikasi alat pemadatan dan CBR Laboratorium tidak sesuai dengan SNI 1743:2008 karena tidak mencapai minimum desain CBR Laboratorium dalam Spesifikasi Umum 2010 Rev 3 Bina Marga Divisi 5 pada Lapis Pondasi Agregat Kelas B.
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL KARET PADA LATASTON LAPIS AUS (HRS-WC) Hawinuti, Riska; Gazalie, Rifanie; suwaji, Suwaji
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.845

Abstract

Pemanfaatan karet alam sebagai additif pada campuran aspal dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik aspal dengan cara menambahkan kadar karet alam kedalam aspal keras untuk membentuk campuran aspal karet. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui pengaruh penambahan karet terhadap karakteristik campuran beraspal HRS-WC; mengetahui perbandingan nilai karakteristik Marshall antara campuran beraspal HRS-WC tanpa dan dengan adanya campuran karet dan menentukan persen kadar aspal optimum dan kadar campuran karet optimum yang digunakan dalam campuran aspal. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian Marshall. Benda uji berupa benda uji tanpa tambahan karet dan dengan tambahan karet sebanyak masing-masing 15 buah dengan variasi kadar karet 3%; 4%; 5%; 6%; 7% yang dihitung berdasarkan kadar aspal optimum (KAO). Hasil pengujian dengan penambahan kadar karet sebesar 3,0% pada nilai kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6,25%, diperoleh nilai Stabilitas dari 1.200 kg menjadi 1.150 kg (-4,17%); nilai VMA dari 17,7% menjadi 15,8% (-10,73%); nilai VIM dari 5,6% menjadi 3,2% (-42,86%); nilai VFB dari 69,25% menjadi 79,5% (+14,80%); flow dari 4,35 mm menjadi 4,5 mm (+3,45%); dan nilai Marshall Quotient dari 280kg/ mm menjadi 258 kg/ mm (-7,86%). Dari data tersebut penambahan karet memenuhi syarat spesifikasi Marshall. Kata Kunci : Karet, HRS-WC, Marshall Quotient
Karakteristik Campuran Aspal Karet pada Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Riska Hawinuti; Rifanie Gazalie; Suwaji suwaji
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.845

Abstract

Pemanfaatan karet alam sebagai additif pada campuran aspal dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik aspal dengan cara menambahkan kadar karet alam kedalam aspal keras untuk membentuk campuran aspal karet. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui pengaruh penambahan karet terhadap karakteristik campuran beraspal HRS-WC; mengetahui perbandingan nilai karakteristik Marshall antara campuran beraspal HRS-WC tanpa dan dengan adanya campuran karet dan menentukan persen kadar aspal optimum dan kadar campuran karet optimum yang digunakan dalam campuran aspal. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian Marshall. Benda uji berupa benda uji tanpa tambahan karet dan dengan tambahan karet sebanyak masing-masing 15 buah dengan variasi kadar karet 3%; 4%; 5%; 6%; 7% yang dihitung berdasarkan kadar aspal optimum (KAO). Hasil pengujian dengan penambahan kadar karet sebesar 3,0% pada nilai kadar aspal optimum (KAO) sebesar 6,25%, diperoleh nilai Stabilitas dari 1.200 kg menjadi 1.150 kg (-4,17%); nilai VMA dari 17,7% menjadi 15,8% (-10,73%); nilai VIM dari 5,6% menjadi 3,2% (-42,86%); nilai VFB dari 69,25% menjadi 79,5% (+14,80%); flow dari 4,35 mm menjadi 4,5 mm (+3,45%); dan nilai Marshall Quotient dari 280kg/ mm menjadi 258 kg/ mm (-7,86%). Dari data tersebut penambahan karet memenuhi syarat spesifikasi Marshall. Kata Kunci : Karet, HRS-WC, Marshall Quotient
PERUBAHAN PENAMPANG SALURAN PADA BELOKAN AKIBAT PERUBAHAN PARAMETER ALIRAN Djunur, Lutfi Hair; Gaffar, Farida; Kasmawati, Kasmawati
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.861

Abstract

Perubahan morfologi saluran dapat terjadi secara alami karena kondisi alam yang tidak dapat dihindarkan seperti adanya tikungan pada saluran. Aliran yang melengkung dan menelusuri dinding saluran bagian luar akan mempengaruhi material dinding saluran yang disebut erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter aliran terhadap gerusan dibelokan pada sisi dalam dan sisi luar belokan saluran dan menganalisa kedalaman serta volume gerusan yang terjadi di sekitar belokan sungai.Penelitian dilakukan dengan uji model eksperimental di laboratorium dengan menggunakan 4 variasi debit (Q) dan 1 variasi belokan saluran yaitu 300 dan 4 variasi waktu pengaliran yaitu 15, 30, 45 dan 60 menit dengan tinggi aliran air h = 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume gerusan yang terjadi di belokan saluran akibat peningkatan debit aliran diakibatkan oleh meningkatnya kecepatan aliran yang berbanding lurus terhadap debit aliran. Volume terjadinya gerusan pada jarak melintang dari pusat (x1 = 20 cm) paling besar terjadi gerusan dan (x3 = 70 cm) paling besar terjadi endapan, hal ini diakibatkan oleh kecepatan aliran ditikungan akan bergerak kearah luar belokan, setelah melewati pertengahan belokan kecepatan transversal menelusuri lengkung luar belokan.
PERUBAHAN PENAMPANG SALURAN PADA BELOKAN AKIBAT PERUBAHAN PARAMETER ALIRAN Lutfi Hair Djunur; Farida Gaffar; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.861

Abstract

Perubahan morfologi saluran dapat terjadi secara alami karena kondisi alam yang tidak dapat dihindarkan seperti adanya tikungan pada saluran. Aliran yang melengkung dan menelusuri dinding saluran bagian luar akan mempengaruhi material dinding saluran yang disebut erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter aliran terhadap gerusan dibelokan pada sisi dalam dan sisi luar belokan saluran dan menganalisa kedalaman serta volume gerusan yang terjadi di sekitar belokan sungai.Penelitian dilakukan dengan uji model eksperimental di laboratorium dengan menggunakan 4 variasi debit (Q) dan 1 variasi belokan saluran yaitu 300 dan 4 variasi waktu pengaliran yaitu 15, 30, 45 dan 60 menit dengan tinggi aliran air h = 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume gerusan yang terjadi di belokan saluran akibat peningkatan debit aliran diakibatkan oleh meningkatnya kecepatan aliran yang berbanding lurus terhadap debit aliran. Volume terjadinya gerusan pada jarak melintang dari pusat (x1 = 20 cm) paling besar terjadi gerusan dan (x3 = 70 cm) paling besar terjadi endapan, hal ini diakibatkan oleh kecepatan aliran ditikungan akan bergerak kearah luar belokan, setelah melewati pertengahan belokan kecepatan transversal menelusuri lengkung luar belokan.
The EFFECT OF RISE HUSK ASH ON CONCRETE MIXING QUALITY FORMULA 'Ain, Hurul; Putranto, Alan; Polonia, Betti Ses Eka; Ravi, Ahmad
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.878

Abstract

The effect of the addition of rice husk ash (rice husk ash) to the K-175 formula quality concrete mixture, as an aggregate mixture to the concrete compressive strength test using a Compression Testing Machine to get the compressive strength value of concrete and can be used as an alternative material as an additional material in making concrete in improving the quality of building construction. The study uses K-175 concrete quality characteristics as a test material. Test object in the shape of a cube with a size of 15cm x 15cm. With 4 variations in levels of addition of rice husk ash by 0%, 1.5%, 3.5%, and 5% by weight of cement. The husk ash used is the husk ash that escaped the 2.36 mm filter size. From each type of mixture made 9 test specimens, every 3 specimens for the age of concrete 7 days, 14 days and 28 days. Concrete mortar design using ASTM method. With material sources using fine aggregate from the Pawan Ketapang River and coarse aggregate from Merak, Banten. Stages of implementation include examining the nature of aggregate materials, sample making, and testing of concrete compressive strength.
The Effect of Rise Husk Ash on Concrete Mixing Quality Formula Hurul 'Ain; Alan Putranto; Betti Ses Eka Polonia; Ahmad Ravi
Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Juni 2020
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v4i1.878

Abstract

The effect of the addition of rice husk ash (rice husk ash) to the K-175 formula quality concrete mixture, as an aggregate mixture to the concrete compressive strength test using a Compression Testing Machine to get the compressive strength value of concrete and can be used as an alternative material as an additional material in making concrete in improving the quality of building construction. The study uses K-175 concrete quality characteristics as a test material. Test object in the shape of a cube with a size of 15cm x 15cm. With 4 variations in levels of addition of rice husk ash by 0%, 1.5%, 3.5%, and 5% by weight of cement. The husk ash used is the husk ash that escaped the 2.36 mm filter size. From each type of mixture made 9 test specimens, every 3 specimens for the age of concrete 7 days, 14 days and 28 days. Concrete mortar design using ASTM method. With material sources using fine aggregate from the Pawan Ketapang River and coarse aggregate from Merak, Banten. Stages of implementation include examining the nature of aggregate materials, sample making, and testing of concrete compressive strength.

Page 1 of 2 | Total Record : 12