cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC
Published by Universitas Bakrie
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 58 Documents
POTENSI MEDIA DARING MENCIPTAKAN KOMUNITAS INFORMASI TRANSNASIONAL ASEAN Rahmawati, Devie; Anindhita, Wiratri
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.686 KB)

Abstract

Keberadaan media online telah memungkinkan keterbatasan-keterbatasan media konvensional diatasi. Jangkauan distribusi yang tak terbatas tiras dan ruang merupakan bentuk keunggulan tersebut. Dari keunggulan ini, komunitas informasi yang lebih meluas dan melampaui batas-batas nasional sebenarnya dimungkinkan. Paper ini adalah upaya untuk mengkaji kemungkinan dan peluang dari dinamika media online yang sudah ada sejauh ini serta strategi apa yang perlu dilakukan untuk mengarahkannya merealisasikan apa yang menjadi tujuan menciptakan persekutuan strategis transnasional yang lebih global. Kata kunci: media online, strategi transnasional, komunitas informasi
PEMANFAATAN TIK BERBASIS INTERNET & MEDIA INTERAKTIF DI INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Kresna N., Mochammad
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.138 KB)

Abstract

Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi yang sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat belum diimbangi dengan edukasi pemanfaatannya. Menurut hasil penelitian Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia berkolaborasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pemanfaatan jaringan internet terbesar belum ada pergeseran pada survey yang dilakukan pada tahun 2012 yaitu mayoritas penggunaan Internet untuk mengobrol dan mengakses media sosial, selain itu dalam menjalankan salah satu tugas atau fungsi media dalam masyarakat (Mc Quail, 2010: 99) yang juga salah satu dari empat fungsi utama dari komunikasi adalah hiburan/ entertainment, internet juga memiliki andil yang penggunaannya masih dalam 5 besar yaitu untuk video streaming (termasuk upload & download). Hal yang menjadi permasalahan adalah Indonesia mengorbankan sumber daya yang tidak sedikit agar Teknologi Komunikasi dan Informasi bisa berkembang pesat dan bermanfaat bagi rakyatnya, diantaranya adalah saham perusahaan Telekomunikasi yang sebagian besar dijual ke pihak asing dan pemanfaatan sumber daya alam berupa spektrum yang terbatas. Pengorbanan yang besar tadi belum dimanfaatkan secara optimal oleh sebagian rakyat Indonesia untuk kegiatan yang lebih bermanfaat sehingga menghadirkan economic advantages dan peningkatan kompetensi SDM. Dalam pembahasan ini dipaparkan tidak hanya potensi kerugian namun kesempatan Bangsa Indonesia untuk memiliki peran dalam globalisasi dengan teknologi berbasis internet. Kata Kunci: pemanfaatan internet, teknologi komunikasi, entertainment
PENGARUH ENJOYMENT EXPERIENCES PASCA MENGKONSUMSI MEDIA HIBURAN INTERAKTIF Kresna N., Mochammad
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.275 KB)

Abstract

Permainan video games dalam platform apapun merupakan salah satu jenis media interaktif yang mempunyai fungsi entertainment. Apabila berbicara mengenai entertainment atau hiburan dalam konteks ilmu komunikasi khususnya studi tentang teori media dan masyarakat maka entertainment merupakan salah satu tugas atau fungsi media dalam masyarakat (Mc Quail, 2010: 99), selain itu juga perlu diingat kembali sejarahnya bahwa salah satu dari empat fungsi utama dari komunikasi yang disempurnakan oleh Wright (1960) adalah hiburan/ entertainment. Menurut teori media entertainment oleh Peter Vorderer dengan mengkonsumsi materi hiburan maka akan tercipta relaksasi, kebahagiaan, ketenangan dan hal lain yang mengarah kepada afek positif. Namun, terdapat asumsi yang dikemukakan oleh Poels, K., de Kort, Y.A.W., dan IJsselsteijn, W.A. bahwa terdapat kemungkinan, pengalaman kenikmatan yang terjadi ketika bermain video games berbanding terbalik setelah selesai memainkan video games. Asumsi tersebut didasarkan pada rasa penyesalan yang muncul karena telah membuang waktu dengan bermain video games, bukan melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti bekerja atau belajar. Poels, Kort & Ijsselsteijn hanya menyedikan asumsi dan indikatornya saja. Penelitian ini akan menjawab asumsi Post Game Experiences atau pengalaman sesaat setelah selesai bermain sebuah Video Games dalam konteks remaja di Jakarta. Kata Kunci: interactive media, media entertainment, post game experiences
KEPEMILIKAN MEDIA DAN DEMOKRASI DI ERA DIGITAL INFORMATION AGE Widiastuti, Tuti
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.155 KB)

Abstract

Media dikatakan gagal melaksanakan tanggung jawab sosial apabila mereka lebih memperhatikan suara-suara publik tertentu atau guardian/penjaga kepentingan publik lainnya termasuk kepentingan pemilik media. Mekanisme dan prosedur pendekatan ini termasuk aktivitas grup penekan meliputi organisasi media konsumen dan di mana opini publik umum diekspresikan. Beberapa media diorganisr sebagai kepercayaan publik pada basis nir-laba untuk melayani beberapa informasional publik atau tujuan sosial. Secara luas melaksanakan debat publik, mengulas dan mengkritisi, dan beberapa lainnya melakukan pengawasan informal yang penting. Kelebihan pendekatan ini ialah bahwa kepentingan publik dapat diekspresikan secara langsung dengan klaim dibuat di media untuk menyediakan ruang bagi kebutuhan publik. Selain itu juga memungkinkan adanya interaksi antara media dan masyarakat sehingga dapat menciptakan keterbukaan dan demokrasi melalui voluntary dan proteksi kebebasan. Kata Kunci:  kepemilikan media, demokrasi, akuntabilitas media, dan digital information age.
VISI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PERUSAHAAN DI CIREBON Ri’aeni, Ida
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.399 KB)

Abstract

Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibilty) menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan operasional perusahaan. Karenanya, perlu dilakukan penilaian bagaimana efektivitas pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tersebut. Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan akan memiliki berbagai dampak terhadap lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan. Saat ini perusahaan dituntut untuk mengelola program CSR yang memiliki dampak kegiatan dalam memungkinkan terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Pembangunan berkelanjutan tersebut tentunya hanya akan dapat diraih apabila perusahaan–perusahaan melakukan pengelolaan dampak operasi pada tiga tataran dampak: ekonomi, sosial dan lingkungan. Kegiatan CSR juga umumnya tak lepas dari peran divisi hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) untuk melibatkan diri mengatasi    persoalan-persoalan sosial di lingkungan perusahaan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penggalian data melalui kajian pustaka dan wawancara. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui dan melakukan perbandingan program-program CSR (Corporate Social Responsibilty) yang memiliki visi pembangunan berkelanjutan (sustainability development) yang dilaksanakan oleh beberapa perusahaan di Cirebon. (2) mengetahui peran divisi hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) dalam melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibilty) yang memiliki visi pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Objek penelitian ini adalah Bank Indonesia Cirebon dan PT Indocement Tunggal Perkasa, Palimanan Cirebon. Kata kunci: pembangunan berkelanjutan (sustainability development), CSR (Corporate Social Responsibilty, Hubungan Masyarakat (public relation)  
PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBENTUKAN SDM (SUMBER DAYA MANUSIA) YANG BERKUALITAS MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Putri, Dianingtyas Murtanti
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.69 KB)

Abstract

Saat ini, Indonesia sedang dalam persiapan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang salah satu tujuannya adalah untuk menciptakan aliran bebas untuk barang, investasi, dan jasa, serta tenaga kerja terlatih. Tenaga kerja terlatih adalah produk SDM (Sumber Daya Manusia) yang dibentuk oleh sistem pendidikan tidak hanya pendidikan formal di sekolah namun juga pendidikan informal berkelanjutan selama berada di lingkungan rumah. Dalam konteks ini, perempuan dalam perannya sebagai Ibu memiliki kontribusi penting terhadap tumbuh-kembang anak untuk menciptakan dasar yang kuat sebagai penunjang lahirnya SDM yang berkualitas agar mampu bersaing dalam MEA. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan peran Ibu dalam proses  pembentukan konsep diri posisitif pada anak yang dapat mengarah pada pengembangan intelektualitas dan karakter. Metode penellitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan in-depth interview kepada beberapa informan yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembentukan konsep diri positif memerlukan waktu yang tidak sebentar dimana di dalamnya terlihat peran Ibu sebagai pembimbing sehingga anak memiliki motivasi diri yang positif, dan mental kompetitif, cerdas, serta berkarakter. Kata Kunci : MEA, konsep diri, peran perempuan Currently Indonesia is preparing to enter AEC (ASEAN Economic Community) which one of its purpose is to allow a free flow of goods, investment, services, and skilled workers. Skilled workers are the product of human resources which is formed by not only formal education at school, but also continuous informal education at home. In this context, women as their role as a mother, plays a very important contribution to a child’s growth to create a firm basis to support the birth of highly qualified human resources that can compete in AEC. This article intends to explain a mother’s role on the process of forming positive self-concept which eventually leads to the development of intellectuality and character. Qualitative method is used in this research with in-depth interview to several informants which is selected purposively. The research result shows that forming positive self-concept requires time in which can be seen the role of a mother as a guide so that the child can obtain a positive self motivation, and competitive mentality, intellect, with character. Keywords : AEC, self-concept, women’s role
PENERAPAN KOMUNITAS MEREK ORGANISASI NON PROFIT DARI PERSPEKTIF SOSIAL MARKETING PUBLIC RELATIONS (STUDI KOMUNITAS MEREK “SAHABAT OMBUDSMAN”) Novayana, Wilda; Hanathasia, Mirana
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.558 KB)

Abstract

Komunitas merek tidak hanya dimiliki oleh organisasi komersil namun juga oleh organisasi non profit.  Salah satu organisasi non profit di Indonesia yang memiliki komunitas merek adalah Ombudsman RI. Untuk menjangkau masyarakat, Ombudsman D.I. Yogyakarta sebagai perwakilan Ombudsman Indonesia di D.I Yogyakarta membentuk sebuah komunitas merek bernama Sahabat Ombudsman dalam menjangkau masyarakat. Selain di D.I Yogyakarta, Sahabat Ombudsman baru ada di Bali. Tujuan dibentuk Sahabat Ombudsman adalah agar produk sosial Ombudsman diterima oleh masyarakat dan masyarakat dapat menjalankan perilaku yang diinginkan sesuai dengan objektif Ombudsman. Penelitian ini melihat strategi penerapan komunitas merek Ombudsman dari perspektif Sosial Marketing Public Relations (SMPRS). SMPRS yang efektif memegang peranan penting dalam menghasilan publisitas media dan word-of-mouth (WOM). Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menggambarkan ada tiga tipe connector non media yang dimanfaatkan oleh Ombudsman dalam Sahabat Ombudsman. Kata kunci: komunitas merek, Ombudsman, Sahabat Ombudsman, pemasaran sosial, social marketing public relations.
SAMBUTAN REKTOR DALAM PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL INDOCOMPAC 2 Mei 2016 Alisjahbana, M.Sc., Ph.D., Prof. Ir. Sofia W.
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Sambutan Rektor
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.042 KB)

Abstract

Assalamualaikum Wr Wb. Yang terhormat Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie – Ibu Ike Nirwan Bakrie Yang terhormat para pembicara : Prof.Dr.Meutia Farida Hatta Swasono (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan periode 2004-2009)Bapak Salman Alfarisi  (Kepala BPPK Kementerian Luar Negeri)His Excellency Paul Grigson (Duta Besar Australia untuk Indonesia)Bapak Jastiro Abi (Direktur Utama PT Bakrie Telecom) Serta para peserta seminar nasional INDOCOMPAC Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas ijin-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk bersama-sama mengikuti acara Seminar Nasional INDOCOMPAC dengan tema: “Urgensi Bisnis dan Komunikasi Dalam Memperkuat Peran Indonesia Menghadapi Dinamika Ekonomi Ekonomi dan Politik Global.” Para hadirin yang saya hormati, Tahun 2016, negara-negara anggota ASEAN tengah menghadapi satu agenda besar bersama dalam mewujudkan apa yang kita kenal dengan istilah  ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai sebuah komitmen bersama, rumusan mengenai Masyarakat Ekonomi A sudah dicanangkan oleh para pemimpin ASEAN pertama kalinya sejak tahun 2007, serta disepakati untuk efektif diterapkan mulai akhir tahun 2015. Sehingga, tahun 2016 ini merupakan momentum penting bagi setiap negara anggota ASEAN, karena saat ini ASEAN sudah menjadi satu entitas masyarakat ekonomi bersama. ASEAN yang memiliki luas wilayah 4.47 juta km persegi dengan pasar bagi lebih dari 600 juta jiwa, merupakan potensi ekonomi yang sangat besar yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekonomi ASEAN.  Lebih dari pada itu, dengan sudah terikat dalam satu identitas ekonomi, ASEAN dapat menjadi aktor ekonomi strategis dalam perekonomian global. Bahkan beberapa ekonom memproyeksikan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi global keempat pada 2030 mendatang, setelah Amerika, China, dan Jepang. Para hadirin yang saya hormati, Guna mencapai tujuan tersebut, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN mensyaratkan kerangka kebijakan yang lebih luas dan mudah bagi alur barang, jasa, investasi, modal, dan pekerja yang terjalin antar sesama negara anggota ASEAN. Sebagai turunannya, ada empat hal yang menjadi karakteritik dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pertama yaitu terbentuknya basis pasar dan produksi tunggal (single market and production base). Kedua,  adanya peningkatan daya saing (competitiveness). Ketiga adanya pemerataan pembangunan ekonomi di dalam ASEN (promoting equitable economic development). Keempat, mengintegrasikan ASEAN ke dalam perekonomian global. Dengan empat karakteristik tersebut, hadirnya MEA dapat mengembangkan mata rantai alur barang dan jasa, serta menjadikan ASEAN sebagai blok perdagangan tunggal untuk bernegosiasi dengan aktor dagang non-ASEAN. Para hadirin yang saya hormati, Jika kita simak  blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN yang baru diadopsi dalam KTT ASEAN ke-27  di Kuala Lumpur, selain untuk meningkatkan identitas regional, salah satu tujuan esensi  dari terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah untuk memperkecil kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN juga mengandung resiko bagi satu negara terutama ketika tidak diiringi dengan persiapan yang matang. Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara memiliki potensi keuntungan sekaligus resiko yang tinggi. Kompetisi yang semakin ketat sebagai konsekuensi dari MEA harus dihadapi secara profesional dan terarah. Tanpa adanya upaya yang sistematis baik di level perencanaan, persiapan, dan eksekusi, maka sebesar dan sekaya apapun negara kita, tak akan mampu menarik keuntungan banyak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Oleh karena itu, bagi Indonesia kesiapan dalam MEA merupakan sebuah keharusan untuk dapat menciptakan daya saing yang tinggi. Baik itu di sisi produk, jasa, infrastruktur, kesiapan regulasi, serta yang tidak kalah penting adalah daya dukung sumber daya manusia yang berkualitas. Dan untuk mempersiapkan hal tersebut, membutuhkan peran aktif dari seluruh pihak untuk mempersiapkannya, baik itu pemerintah, sektor bisnis, masyarakat, dan tentunya perguruan tinggi. Para hadirin yang saya hormati, Dengan adanya kegiatan INDOCOMPAC ini, kami harapkan dapat menjadi upaya aktif perguruan tinggi untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selain dapat meningkatkan awareness tentang MEA di lingkungan perguruan tinggi, kegiatan INDOCOMPAC ini semoga dapat memberikan masukan yang konstruktif bagi para pemangku kebijakan di Indonesia. Akhir kata, selamat mengikuti seminar nasional INDOCOMPAC dan rangkaian kegiatan pendukungnya. Semoga apa yang kita lakukan hari ini bermanfaat bagi kemajuan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selamat berdiskusi, Wassalamualaikum Wr.Wb.