cover
Contact Name
Desi Erawati
Contact Email
desi.erawati@iain-palangkaraya.ac.id
Phone
+6281352900327
Journal Mail Official
jsam.iainpky@gmail.com
Editorial Address
Jl. George Obos Komplek Islamic Centre, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73111
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
ISSN : 18298257     EISSN : 25408232     DOI : https://doi.org/10.23971/jsam
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat (JSAM) is an academic journal, publishing two issues per year (June and December). JSAM is published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Indonesia. This journal seeks to provide a venue for sharing new empirical research and theoretical analysis of intersections between religion and societies. JSAM publishes original works that contribute to scientific discussion of the relationship between Islam and societies. The journal’s primary focus is on contemporary issues of Islam and culture, politics, economics, law, communication, and history within Indonesian contexts such as local wisdom, multiculturalism and pluralism. However, works on the issues of world religions and global societies are welcome.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 284 Documents
KAJIAN HADIS RIWAYAT IMAM MUSLIM TENTANG NAFKAH ISTRI YANG DITALAK BAIN DALAM PERSPEKTIF ULAMA MAŻHAB Mubarak, Zaky
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Imam Muslim, tentulah sering didengar dalam dunia ulūmul hadis, karena dia adalah salah seorang pakar dalam hal tersebut. Keharuman namanya sangat dikenal dari dulu sampai sekarang. Ia lahir di Naisabur pada tahun 204 H. Motivasinya untuk menuntut ilmu sangatlah besar. Imam Muslim telah mengumpulkan hadis sebanyak 300.000 buah, yang kemudian dikumpulkannya ke dalam sebuah kitab yang bernama Şahîh Muslim. Bukti kongkrit mengenai keagungan kitab itu ialah suatu kenyataan, di mana Muslim menyaring isi kitabnya dari ribuan riwayat yang pernah didengarnya. Kitab hadis ini dipandang para ulama hadis menempati posisi kedua setelah Şahîh Bukhōri, karena metode yang dimiliki Imam Bukhōri lebih selektif dalam memasukkan hadis şahih. Meski demikian, tidak sedikit para ulama yang lebih mengutamakan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim ketika menetapkan hukum. Penelitian ini memfokuskan tentang nafkah istri yang ditalak bain, karena adanya perbedaan status hukum antara hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dengan perspektif imam mażhab. Tujuan penulisan ini adalah: Mendeskripsikan teks hadis yang diriwayatkan Imam Muslim tentang hukum pemberian nafkah kepada istri yang ditalak bain; dan memaparkan pendapat para ulama mażhab terhadap Hadis riwayat Imam Muslim tersebut.Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research). Selain itu, peneliti juga menggunakan metode hermeneutik, meskipun dalam teknis yang sangat sederhana. Kemudian digunakan pula metode takhrīj hadis, karena metode ini berkenaan dengan apa yang menjadi sumber primer dalam skripsi ini yaitu kitab Şahîh Muslim. Peneliti akan memaparkan secara deskriptif tentang hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengenai nafkah istri yang ditalak bain, kemudian mentakhrīj hadis tersebut untuk mengetahui keşahihannya. Kemudian peneliti memaparkan hasil keputusan hukum para Imam mażhab dan kemudian dianalisis pula secara deskriptif dan komparatif.Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim secara keseluruhan mengenai nafkah istri yang ditalak bain hanya menuliskan hadis yang diriwayatkan dari satu cerita, yaitu perceraian antara Abū ‘Umar bin Hafs dengan Fatimah binti Qais. Secara khusus Fatimah tidak diberikan nafkah maupun tempat tinggal; 2) Imam Hanafi memutuskan bahwa istri yang ditalak bain sama halnya dengan istri yang ditalak raj’i dalam hal pemberian nafkah, artinya tetap mendapatkan tempat tinggal dan nafkah; 3) Imam Mālik dan Imam Syāfi’i menginterpretasikan surat aţ-Ţalak ayat 1 dan 2, sehingga lahirlah keputusan mereka bahwa status istri tersebut hanyalah mendapatkan tempat tinggal, tidak dengan nafkah; 4) Imam Hanbal, satu-satunya mażhab yang sejalur dengan hadis-hadis riwayat Imam Muslim, karena memandang bahwa penunjukan dalil tentang istri yang ditalak bain hanyalah dalam hadis şahih, tidak pada interpretasi Alquran.
Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer Jasmani, Jasmani
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Munculnya buku ini di timur tengah tidaklah serta merta tanpa krtik. Banyak yang memuji dan banyak pula yang memaki karena ide-ide revivalisme yang dibawanya begitu konfrontatif terhadap dogma kalsik. Munculnya buku Tahafut Qira’ah Mu’ashirah (Kerancuan Bacaan Kontemporer) oleh Munir Muhammad Thahir seorang sarjana hukum dari Lebanon kemudian Al-Furqan wa al-Qur’an oleh Khalid Abdurrahman merupakan respon terhadap ide-ide kreatif Syahrur. Memang ia tak jauh berbeda dengan pemikir-pemikir pembaharu Islam sebelumnya seperti Fazlurrahman, Nashr Hamid Abu Zaid dan Muhammad Arqun yang mencoba mendongkrak kebekuan teks-teks qur’ani yang mereka anggap sebagai sebab kejumudan Islam.Buku ini harus diakui merupakan sebuah karya monumental yang patut dihargai dalam kajian hukum Islam Kontemporer. Syahrur berusaha menempatkan hukum Islam sebagai sesuatu yang elastis dalam dialektika zaman. Hingga ia menarik kesimpulan bahwa setiap penetapan hukum syari’at, baik berupa satu batasan hukum atau lebih yang berasal dari Nabi saw memiliki prinsip pemberlakuan yang bersifat lokal-temporal dan tidak ada keharusan untuk memberlakukannya sampai hari kiamat. Ia berusaha mencoba menawarkan alternatif teori inovatif dan revolusioner dalam hukum Islam. Walaupun ia dengan rendah hati menyatakan bahwa bukunya hanyalah sebuah “pembacaan kontemporer” terhadap al-qur’an, sama sekali bukan sebuah karya dalam bidang penafsiran atau hukum. Nampaknya membaca buku ini secara detail tentu akan dapat meresponnya lebih obyektif dan komprehensif.  Terlebih bagi yang haus akan wacana Islam kontemporer, ia akan mendapatkan hal-hal yang baru untuk menambah khazanah ke-ilmuan ke-islaman yang beda dari biasanya dan selamat membaca. 
KEMANDEGAN HAK INISIATIF DPRD KOTA PALANGKA RAYA (ANALISIS TAHUN 2004 – 2006) Khair, Abdul
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kemandegan Hak Inisiatif DPRD Kota Palangka Raya” (Analisis tahun 2004 – 2006). Adapun yang menjadi latar belakang dari penelitian ini adalah semenjak DPRD pertama terbentuk sampai sekarang DPRD Kota Palangka Raya tidak pernah mengajukan hak inisiatif kepada eksekutif, padahal hak inisiatif ini sangat penting karena melalui hak inisiatif ini DPRD dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. Pada kenyataannya DPRD Kota Palangka Raya hanya menunggu Rancangan Peraturan Daerah dari eksekutif, sehingga tidak berlebihan jika DPRD Kota Palangka Raya masih disebut sebagai “Tukang Stempel” atau “Lembaga Stempel” dari keinginan eksekutif.Penelitian ini dilakukan terhadap DPRD hasil pemilu tahun 2004 dengan alasan bahwa  DPRD hasil pemilu tahun 2004  dipilih oleh masyarakat secara langsung sehingga orang-orang yang duduk pada lembaga DPRD ini sudah sesuai dengan keinginan masyarakat, disamping itu juga anggota DPRD Kota Palangka Raya tahun 2004 adalah mayoritas sarjana.Beranjak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian  ini adalah sebagai berikut : 1) Mengapa DPRDKotaPalangka Raya belum dapat mengimplementasikan hak inisiatifnya ; dan 2) Apa solusi yang harus ditempuh oleh DPRDKotaPalangka Raya agar dapat mengimplementasikan hak inisiatif.Jenis penelitian yang digunakan adalah normatif empiris,  dalam hal ini penulis  meneliti perundang-undangan dan penerapannya di lapangan dengan mengambil sumber data dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, angket dan dokumentasi. Metode pendekatan yang dipakai adalah penelitian hukum normatif dengan metode pendekatan teorites, yuridis dan politis.Setelah dilakukan analisis akhirnya penulis menemukan beberapa sebab sehingga hak inisiatif DPRD Kota Palangka Raya mengalami kemandegan, yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal, Yaitu : 1) Pemahaman anggota DPRD Kota Palangka Raya tentang Legal Drafting masih rendah, hal ini disebabkan oleh lemahnya seleksi caleg oleh parpol dan tidak ada kesiapan caleg untuk menjadi anggota DPRD.  2) Tingkat dan latar belakang pendidikan.  3) Adanya anggota DPRD Kota Palangka Raya yang rangkap jabatan. Kendala eksternal, yaitu : 1) Banyaknya Rancangan Peraturan  Daerah yang diajukan oleh eksekutif sehingga anggota DPRD Kota Palangka Raya tidak termotivasi lagi untuk membuat Raperda. 2) Eksekutif mempunyai aparat yang lengkap sedangkan DPRD tidak mempunyai aparat yang lengkap. 
KRITIK FEYERABEND ATAS DETERMINISME ILMU PENGETAHUAN Fadli, Syairil
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Ilmu pengetahuan modern yang berangkat dari kekaguman terhadap sesuatu dan berkembang pesat sejak periode renaissance hingga sekarang telah menjadi jenis pengetahuan yang tidak hanya dominan dan meresapi berbagai sendi kehidupan umat manusia tetapi juga memperkuat manusia dalam mendominasi alam. Oleh karena itu diperlukan satu pandangan ilmu pengetahuan yang holistik, Feyerabend salah seorang filsuf ilmu pengetahuan yang mendobrak sudut pandang ilmu pengetahuan melalui penelaahan sejarah dan peranannya, mengkritik pandangan yang menganggap metode, aliran, atau sudut pandang tertentu saja yang benar.Penelitian ini bertujuan menerangkan dan mendiskripsikan kritik Feyerabend atas determinisme ilmu pengetahuan. Peneliti menggali pemikiran feyerabend. Penelitian ini adalah kajian pustaka. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan dan memisahkan data. Semua data tersebut kemudian dievaluasi menggunakan metode hermeneutika-eklektis dengan anasir pokok deskripsi, kesinambungan sejarah, komparasi, refleksi, dan sintesis.Feyerabend menyesalkan klaim ilmu positif yang dikembangkan oleh Barat sebagai satu-satunya kebenaran  dan satu-satunya jenis pengetahuan yang valid dalam menentukan kehidupan umat manusia, Menurut pandangan Feyerabend, klaim tersebut tidak dapat diterima mengingat aturan main ilmu pengetahuan ditentukan oleh konsensus para ilmuwan dalam lingkungan ilmu pengetahuan  itu sendiri. Akibatnya, konsensus tersebut dapat mengancam demokrasi, tradisi, dan kebenaran relatif. Feyerabend  lewat “anarkisme epistemologi” dan “metodologis”nya ingin membebaskan ilmu pengetahuan  dan ilmu pengetahuan yang didasari atas tradisi-tradisi  dari tekanan berat yang menghimpit keduanya dan mengembalikan ilmu pengetahuan  kearah yang lebih manusiawi. ilmu pengetahuan  hanyalah satu di antara bermacam jenis pengetahuan dalam meraih kebenaran. Tidak ada determinisme universal. Dengan demikian, sistem pemikiran yang berlaku adalah apa saja boleh dan membiarkan segala sesuatu berkembangbiak sealami mungkin.
Pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Tentang Wali Mujbir dalam Pernikahan (Perspektif Hak Asasi Anak) Rasyid, Ahmad
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.248 KB) | DOI: 10.23971/jsam.v12i2.465

Abstract

One of the major contributions of Ibn Qayyim is about wali mujbir guardian in marriage. He expressed a parent or guardian should not be married off forcibly if it is not accompanied with the consent and approval of the child. This perspective is different from the scholarly (the majority of scholars) that states a parent or guardian may be married off forcibly although without the consent and approval of the child. This study is a literature study (library research) using a contextual approach presented in descriptive and deductive. Data were analyzed through content analysis and hermeneutic methods and study uṣul fiqh. Results from this study: (1) Especially girls (as well as boys) should not be forced to marry and must not be married except with his/her agreement. (2) The Method used legal istinbāt. (3) Relevance thought Ibn Qayyim Al-Jawziyya about mujbir guardian in marriage (a child’s right perspective) in accordance with the spirit of child rights and relevant to contemporary conditions. Thought Ibn Qayyim are considered able to accommodate the growing problems of law in society in order to avoid forcing the parents to their children to marry without first requested permission and consent of the child.
DAKWAH SUFISTIK (Pendekatan Tasawuf dalam Dakwah) Zainab, Siti
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Dakwah ilallah sudah merupakan kewajiban bagi umat Islam, baik secara individu maupun kelompok, sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Melihat sejarah masuknya Islam di Indonesia, dikatakan bahwa salah satu pendekatan dalam penyebaran dakwah adalah melalui  pendekatan sufistik. Melihat realitas bahwa berkembangnya Islam di wilayah Asia Tenggara terutama di Indonesia banyak dilakukan oleh para tokoh sufi, dapat diasumsikan bahwa pendekatan dakwah mereka berhasil. Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pendekatan tasawuf dalam dakwah.Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan dakwah sufistik serta bagaimana pola pengembangan dari dakwah sufistik tersebut.                Mengingat penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kepustakaan, maka teknik yang digunakan adalah dengan source selection (seleksi sumber) dan  analisis initi (content analysis), ditambah dengan metode deduktif. Data diperoleh dari sumber primer (buku yang berkaitan dengan tasawuf) dan sumber sekunder (berkaitan dengan ilmu kedakwahan dan lainnya).Pada penelitian ini dakwah sufistik yang dimaksud adalah  "proses pembentukan manusia seutuhnya (insan kamil) oleh seorang mursyid kepada muridnya  secara terus menerus, terukur, dan terkontrol, yang menekankan pada  pendekatan kerohanian dalam rangka membentuk akhlak mulia dengan tujuan mendekatkan diri dan mendapat ridha-Nya". Dan yang menjadi penekanan dalam unsur dakwah adalah dai. Dai yang diharapkan adalah dai yang bukan hanya memiliki pengetahuan keagamaan yang mumpuni, namun yang lebih menjadi titik penekanan adalah dari dimensi akhlaknya. Jika meruntut apa yang menjadi acuan dalam tasawuf, dapat dipahami bahwa untuk menjadi dai tidaklah gampang. Dari pemaparan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh dai, seorang dai yang dinginkan memang dai yang ideal, misi utama seorang dai adalah menyempurnakan akhlak madunya (baik akhlak terhadap Khaliq maupun terhadap makhluq). Dan Untuk dapat melaksanakan misi tersebut tentunya yang pertama dilakukan dai adalah membekali dirinya dengan berbagai sifat mahmudah, baru kemudian dia memperbaiki akhlak madunya.Sedangkan pola yang  dibangun pada dakwah sufistik adalah lebih menekankan pada tarbiyah dan talim (pendidikan dan pengajaran) dengan materi dan pelatihan yang berjenjang dan berkesinambungan. Tujuan dakwah sufistik bukan sekedar menyampaikan risalah, namun sampai pada implementasi dalam segala lini kehidupan. Metode dakwah sufistik adalah holistik dan eksklusif.
Novel Khān Al-Khalīlī Karya Najīb Machfūzh: Analisis Psikologi Humanistik Abraham Maslow Irawati, Retno Purnama
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

 The main problems of this study as follows: how the character and the psychological problem were dealt by the main leading figure in this novel and how the leading figure managed and solved the problems. Moreover, how the life of the writer especially when the writer wrote this novel and whether the psychological problems that was dealt by the lead figure of this novel is the represent of the writer’s or other people. The objectives of this research are (a) to reveal the character and psychological problem of the leading figure using the approach of Abraham Maslow’s Humanistic Psychology, (b) analyzed the life of the writer especially when the writer wrote this novel, and (c) to make the readers aware that the personal maturity of someone did not come only from the psychological development of the relevant person, but really regarding to the outside condition of himself.To answer the above problem, the data was gathering from the material object of the research that is the novel by Najīb Machfūzh entitled Khān Al-Khalīlī. The lead figure in this novel is as the main subject. This research used two methods that is analyzing the life of the writer to understand his work and analyzing the character of the available leading figure in the literary work. Furthermore, to analyze the data, using the Abraham Maslow’s humanistic psychology theory, that is needs hierarchy theory and self-actualization theory that include inside is the definition and characteristic of mental illnesses, in this case neurosis.The result of the research shows that the character of Ahmad ‘Ākif Afandī has series of psychological problems that guided him to become neurotic personality. This personality formed him into the character of inability to seize the reality efficiently, being paralyzed by the embarrassed feeling, could not have a spontaneous attitude, failed to develop his interest and talent, emerged anger on the love that was lost, lost the safe feeling, focused on himself only, and could not function autonomously. Moreover, the traumatic problem which continuously appear, the often failure in gaining the goal and the love, as well as the failure in the fulfillment of basic need and metaneeds has also became the initiator of the growth of neurotic personality in Ahmad ‘Ākif. 
STUDI METODOLOGI KITAB AL-TAFSIR AL-WASITH KARYA WAHBAH MUSTAFA AL-ZUHAILI Mahfuzh, Taufik Warman
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Formulasi yang menjadi objek kajian tesis ini adalah pemetaan sebuah metodologi yang erat kaitannya dengan kajian penafsiran. Untuk itu pokok permasalahan yang dibahas adalah gambaran metodologi yang digunakan dalam menafsirkan al-Qur’an, dari gambaran tersebut akan tersingkap makna kandungannya serta arah kecenderungan mufassir dalam menelaah ayat-ayat al-Qur’an.Memahami kitab tafsir tidak lepas dari metodologi, dalam pengakajian penulis, menemukan kecenderungan fikh adalah objek utama yang ingin disampaikan, adapun kajian penafsiran dan pendekatan yang dibangun adalah pendekatan istinbath hukum, sosiohistoris, lingusitik dan sosial kemasyarakatan, sementara data primernya adalah kitab al-Tafsir al-Wasit khususnya metodologi yang ditawarkannya, begitu juga kitab-kitab tafsir dan metodologi yang berkaitan dengannya, kemudian dianalisis dan dikomparasi dengan penafsiran yang ada dalam al-Tafsir al-Wasit.Adapun langkah-langkah metodologi yang digunakan dalam penafsirannya adalah penyajian penafsiran secara global dengan memberikan penjelasan awal sebelum menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, kemudian penjelasan asbab al-Nuzul dengan hadis yang valid kesahihannya dan jika menemukan kata-kata yang sulit dalam ayat-ayat al-Qur’an maka dijelaskan dalam  catatan kaki.Darisinilah terungkap metodologi yang digunakan dalam mengurai tafsirnya baik itu karakteristik, sistematika dan model penyajiannya serta kecendrungan dibalik uraian ayat-ayat tersebut yang berimplikasi pada kemudahan pemahaman atas kitab Allah swt., dengan bahasa yang sederhana mudah dicerna bagi pembacanya khususnya dalam mengkaji metolodogi al-Tafsir al-Wasit.
PENERAPAN DEMOKRASI EKONOMI PADA BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PALANGKA RAYA Rahman, Arif
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 6, No 1 (2012): Juni 2012
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Penelitian  ini  berfokus  pada  penerapan  demokrasi  ekonomi  pada  BMI Cabang  Palangka  Raya,  dimana  fungsi  BMI  Cabang  Palangka  Raya  sebagai lembaga  penghimpun  dan pengelola  dana dari umat, oleh umat dan disalurkan kembali untuk kemaslahatan  bersama  umat berdasarkan  prinsip-prinsip  syariah. Penelitian ini mengkaji masalah-masalah,  yaitu: pertama, bagaimana  penerapan demokrasi ekonomi pada BMI Cabang Palangka Raya. Kedua, Apa saja kendala- kendala  yang dihadapi dalam penerapan demokrasi ekonomi pada BMI Cabang Palangka   Raya.   Ketiga,   bagaimana   solusi   yang   diambil   dalam   penerapan demokrasi ekonomi pada BMI Cabang Palangka Raya. Dengan tujuan penelitian adalah: pertama, untuk mendeskripsikan  dan menganalisis penerapan demokrasi ekonomi pada BMI Cabang Palangka Raya. Kedua, untuk mendeskripsikan  dan menganalisis   kendala-kendala    yang   dihadapi   pada   pelaksanaan   penerapan demokrasi ekonomi pada BMI Cabang Palangka Raya. Ketiga, Untuk mendeskripsikan dan menganalisis solusi-solusi yang tepat dan bijak dalam penerapan demokrasi ekonomi pada BMI Cabang Palangka Raya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari  informasi  Branch  Manager  dan  Head  Marketing  BMI  Cabang  Palangka Raya, serta agen BMM selaku BMT Kube Sejahtera dan BMT At-Thayyibah dan anggota   KUM3.   Prosedur   pengumpulan    data   dengan   metode   observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan (verifikasi).Hasil  penelitian  menunjukkan.  Pertama,  penerapan  demokrasi  ekonomi pada BMI Cabang Palangka Raya dalam penguatan ekonomi umat melalui, penyaluran pendanaan masyarakat kecil dengan program KUM3, pengembangan usaha dengan pendampingan  dan pembinaan dan sumber dana dari hasil zakat, infak dan sedekah (ZIS) sebagai temuan pertama. Kedua, kendala-kendala dalam penerapan  demokrasi  ekonomi  pada BMI Cabang Palangka  Raya,  yaitu  dalam bentuk penyaluran pendanaan yang sulit diakses oleh masyarakat lapisan bawah dan  pengusaha   skala  kecil,  program   KUM3   ini  tidak  bisa  dirasakan   oleh klasifikasi masyarakat miskin yang tidak punya usaha, dan yang terakhir masalah kredit macet disebabkan oleh karakter, modal, jaminan, dan kemapuan pengusaha dan masyarakat kecil tersebut. Ketiga, adapun solusi yang ditempuh dalam hal ini adalah  dengan  cara  memperluas  jaringan  pengakses  pendanaan  baik  melalui lembaga   pemerintah   dengan  Bazda,   Lembaga   Jasa  Keuangan   Syariah   dan Lembaga  Keuangan  Skala  Mikro  Syariah  yang  bisa  dipenuhi  oleh masyarakat miskin dan pengusaha kecil, seperti pola KUM3. Dan perlunya koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan penilaian peserta KUM3.
PEMANFAATAN MUSEUM NEGERI “BALANGA” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI KALIMANTAN TENGAH Azis, Abdul
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 7, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Everything that mediates learning is it in the form of objects, people, environments, or experiences that contain the value of learning and to stimulate the studets for learning, include, learning media. State Museum "Balanga" in Kota Palangka Raya, the capital of the Province of Central Kalimantan is one of the media that can be used for the importance of learning by the students. The museum seems to have been used, but if viewed in terms of intensity and volumes as well as visitors are not yet up as expected. It can be seen from the intensity and the number of visitors who are still relatively few and visitors who come to the museum, many of them just simply for recreation and streets not only in order to study activity.

Page 2 of 29 | Total Record : 284


Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 1 (2023): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 18, No 1 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 17, No 2 (2021): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 17, No 1 (2021): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 16, No 2 (2020): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 16, No 1 (2020): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 15, No 2 (2019): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 15, No 1 (2019): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 2 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 2 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 1 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 1 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 2 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 2 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 1 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 1 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 12, No 2 (2016): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 12, No 1 (2016): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 10, No 2 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 9, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 11, No 2 (2015): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 8, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 8, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 7, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 7, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 6, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 6, No 1 (2012): Juni 2012 Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat More Issue