cover
Contact Name
Desi Erawati
Contact Email
desi.erawati@iain-palangkaraya.ac.id
Phone
+6281352900327
Journal Mail Official
jsam.iainpky@gmail.com
Editorial Address
Jl. George Obos Komplek Islamic Centre, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73111
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
ISSN : 18298257     EISSN : 25408232     DOI : https://doi.org/10.23971/jsam
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat (JSAM) is an academic journal, publishing two issues per year (June and December). JSAM is published by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat of Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Indonesia. This journal seeks to provide a venue for sharing new empirical research and theoretical analysis of intersections between religion and societies. JSAM publishes original works that contribute to scientific discussion of the relationship between Islam and societies. The journal’s primary focus is on contemporary issues of Islam and culture, politics, economics, law, communication, and history within Indonesian contexts such as local wisdom, multiculturalism and pluralism. However, works on the issues of world religions and global societies are welcome.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 284 Documents
YOUTH AGAINST RELIGIOUS RADICALISM: AN INTRARELIGIOUS APPROACH IN KOMUNITAS SANTRI BATANG IN KABUPATEN BATANG, JAWA TENGAH Ahmad Faqih; Achmad Jauhari Umar
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.4031

Abstract

Youth is a part of the structure of society that is vulnerable to being exposed to radicalism. According to a report from the Setara Institute 2011-2012, cases of intolerance that occur in Indonesia are often committed by youth, especially high school age teenagers. In 2017, there has been a spread of religious radicalism doctrine in Batang carried out by several religious leaders towards high school youth age. In response to that, a group of youths in Batang formed a youth community aimed to counteract the spread of radicalism in Batang, Komunitas Santri Batang (KSB). This study wants to see the extent to which the role of youth represented by the KSB against religious radicalism by campaigning for the idea of 'religious moderation'. This study formulates two problems related to the role of youth in campaigning for religious moderation, (1) What is the strategy of the KSB in promoting religious moderation idea? (2) how effective are the programs organized by the KSB related to the prevention of radicalism among youth groups? To answer these questions, the researcher will interview several members of the KSB and participants of the KSB programs. The results of this study indicate that there is synergy between the KSB youth and several agencies in cultivating moderation and diversity dialogue among the community. This can be seen through the KSB community strategy in countering religious radicalism using an inclusive approach and social engagement dialogue. Also, KSB pays attention to strengthening intra-religious relations by involving various youths from different religious mass organization backgrounds in several activities. This strategy is considered effective to counter religious radicalism which often attacks young people. 
DEMOKRASI DI PESANTREN (KAJIAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK MUSLIMAT NU JAWA TENGAH) Khuriyyatul Hilalin Nisa'; Septi Dewi Cahyawati; Tafsir Tafsir; Ahmad Fauzan Hidayatullah; Thyas Tono Taufiq
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.3601

Abstract

Demokrasi dapat dilihat dari dua persoalan, yakni persoalan negara dengan masyarakat atau pemerintah dengan rakyat. Yang mana sebetulnya demokrasi dibuat dan dirumusakn sebagai suatu pemerintahan rakyat. Demokrasi dalam hal baik atau buruk adalah masalah kekuasaan, namun yang didambakan oleh demokrasi yang baik yaitu dapat berperilaku jujur, adil dalam pemerintahan. Pondok pesantren adalah suatu lembaga non formal yang memberikan kontribusi adanya perdamaia, namun untuk mewujudkan perdamaian tersebut perlu proses mulai dari perencanaan, implementasi sampai kepasa evalusi yang panjang.   Di pesantren juga diajarkan kepemimpinan dengan membuat struktur kepengurusan untuk melatih santri dalam kepemimpinan dan orgaanisasi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil objek di pondok Pesantren Muslimat NU Jawa Tengah dengan judul Demokrasi Pesantren: Dalam Kepemimpinan Bina Damai Di Pondok Muslimat NU Jawa Tengah. Dengan metode penelitian kualitatif dengan metode penelitian observasi, wawancara, serta partisipasi langsung di lapangan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwasannya kepemimpinan damai dalam struktur kepengurusan di pondok pesantren Muslimat NU Jawa Tengah sejauh ini terealisasikan dengan baik. Bukan hanya dalam sistem kepengurusannya namun dikalangan para santri nya juga memegang kuat sistem demokrasi dalam kehidupan sosialnya.
AKSIOLOGI PERATURAN NIKAH KE LOS PASAR SEBAGAI SANKSI HAMIL DILUAR NIKAH (KAJIAN NILAI ETIKA) elda selja putri
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.3677

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kandungan nilai dari peraturan Nikah Ke Los Pasar Sebagai sanksi Hamil Diluar Nikah di Nagari Koto Lamo. Nilai etika berkaitan dengan proses dan muatan pembentukan karakter, moral, atau kepribadian orang menjadi lebih baik dan positif. Para pelaku harus mengikuti kedisiplinan dan karakteritik dari sanksi yang dikenakan. Proses dalam peraturan itu sendiri menuntut tumbuhnya nilai-nilai positif etika, misalnya jujur,  dan tanggung jawab. Perolehan data dilakukan melalui wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Data  yang digunakan diperoleh dari proses penerapan peraturan nikah ke Los Pasar sebagai Sanksi Hamil diluar Nikah sampai dengan pendapat masyarakat dan tokoh adat terkait proses tersebut. Hasil dari penelitian ialah; pertama, peraturan ini dapat membentuk sikap mental dan karakter, diantaranya: jujur bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan. Kedua menimbulkan efek jera bagi pelaku, serta menimbulkan rasa malu untuk tidak melakukan hal yang sama bagi yang menyaksikan.
SUFISME AND BUSINESS: STUDY OF SOCIAL AND BUSINESS ACTIVITIES OF THE TAREKAT AL-IDRISIYYAH IN INDONESIA Ariani Barroroh Baried
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.3808

Abstract

Lay people understand that Sufi or Sufism is a path to God that is achieved by approaching the life of the world (zuhud). Tarekat as a Sufi organization is always expressed in spiritual activities, which are considered the beginning of worldly life. Sufism has been known as an esoteric dimension in Islam. This identification often causes Sufism to be considered close to things that are mystical and ascetic. A true Sufi, according to progressive Sufism, is a Sufi who works, earns a living. Maybe he has wealth and a lot, but his wealth is used proportionally, not for himself and his family, but empowering fellow humans who are only empowered, the weak and those in need. As did the Tarekat al-Idrisiyyah. This research aims to ward off the notion of Sufism which has been considered anti-social and has to live in poverty. To answer that, the writer gives the formulation of the problem, namely: First, how is the business development in the Tarekat Al-Idrisiyah? Second, how is the Tarekat Al-Idrisyiah Social Movement? In conducting the research, the author uses qualitative research methods with a phenomenological approach. The selection of the tarekat Al-Idrisiyah organization in Indonesia as the object of research based on phenomena and information on groups that have their characteristics or characteristics that are relevant to the problem to be studied, namely the business and social movement of the Al-Idrisiyyah Tarekat. The results of this study were the Tarekat Al-Idrisiyyah which was based in Cisayong, Tasikmalaya Regency, until now there have been 18 business units in various sectors, from finance to www. Minimarkets have six spread over several points, up to BMT. In addition, the Tarekat Al-Idrisiyyah is engaged in the field of Philanthropy in helping the community establish COVID-19.      ABSTRAK (Kalangan awam memahami bahwa sufi atau tasawuf adalah jalan menuju Tuhan yang ditempuh dengan mengabaikan kehidupan dunia (zuhud). Tarekat sebagai organisasi sufi selalu diekspresikan dalam kegiatan spiritual, yang dianggap menjauhi kehidupan duniawi. Tasawuf selama ini dikenal sebagai dimensi esoterik dalam Islam. Identifikasi tersebut sering menyebabkan tasawuf dianggap dekat dengan hal-hal yang bersifat kebatinan dan askese.  Seorang sufi yang benar, menurut tasawuf progresif adalah seorang sufi yang berkerja, mencari nafkah. Mungkin mempunyai harta dan banyak, tapi hartanya itu digunakan secara proporsional, bukan hanya untuk diri dan keluarganya, melainkan memberdayakan manusia-manusia sesamanya yang tidak berdaya, yang lemah dan orang yang membutuhkan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Tarekat al-Idrisiyyah. Dengan adanya penilitian ini bertujuan menepis anggapan tasawuf yang selama ini di anggap anti-sosial dan harus hidup miskin. Untuk menjawab itu penulis memberi rumusan masalah yakni: Pertama, bagaimana perkembangan bisnis dalam tarekat Al-Idrisiyah? Kedua, Bagaimana Gerakan Sosial Tarekat Al-Idrisyiah? Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dipilihnya organisasi tarekat Al-Idrisiyah di Indonesia sebagai obyek penelitian karena berdasarkan fenomena dan informasi pada kelompok yang memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri yang relevan dengan permasalahan yang hendak dikaji yakni bisnis dan gerakan sosial Tarekat al-Idrisiyyah. Hasil dari penelitian ini Tarekat Al-Idrisiyyah yang berpusat di Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, itu sampai sekarang sudah ada 18 unit usaha di berbagai sektor, mulai keuangan sampai peternakan. Minimarket punya enam yang tersebar di beberapa titik, hingga BMT. Selain itu Tarekat Al-Idrisiyyah bergerak dalam bidang Filantropi dalam membantu masyarakat yang terdampak covid-19).
KONSEP ZUHUD DALAM PERILAKU BISNIS DI PONDOK PESANTREN TAREKAT IDRISIYYAH TASIKMALAYA Rijal Pahlevi
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.3474

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep zuhud dalam pandangan Tarekat Idrisiyyah. Kedua untuk mengetahui sejarah perkembangan bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Ketiga, untuk mengetahui bagaimana pemaknaan zuhud dalam perilaku bisnis di Pondok Pesantren Tarekat Idrisiyyah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang mana sumber data berasal dari hasil observasi dan wawancara serta literatur lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zuhud adalah menempatkan dunia dalam genggaman bukan dalam hati. Pendapat lain mengungkapkan bahwa zuhud bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia tetapi meninggalkan efek negatif dunia. Bisnis di Tarekat Idrisiyyah dimulai sejak tahun 1932 yang dipelopori oleh seorang entrepreneur, yakni Syekh Abdul Fattah. Kemudian dikembangkan oleh mursyid-mursyid berikutnya di tahun 80-an dibentuk kopontren (koperasi pesantren) dan pada tahun 2000-an terjadi perpindahan dari fase personal ke fase struktural dan dimodernisasikan setelah istihlaf kepemimpinan kepada Syekh Akbar Muhammad Fathurrahman.  Pada tahun 2010 bidang bisnis di Idrisiyyah mengalami kemajuan serta ter-manage dengan baik dan tetap mengedepankan sisi ukhrawi. Terdapat tiga aspek manajemen profesional yang perlu disiapkan yaitu manajemen SDM, manajemen usaha dengan belajar professional, dan manajemen keuangan. Adapun makna zuhud dalam perilaku bisnis yang terdapat di Tarekat Idrisiyyah Tasikmalaya dimaknai sebagai pondasi dalam menjalankan aktivitas berbisnis dan sebagai rem untuk mengontrol diri dari kenikmatan duniawi berbasis toriqoh dengan mujahadah dan riyadhah, sehingga zuhud dapat memisahkan kepentingan duniawi dan ukhrawi dan menghindarkan hati dari kecintaan kepada dunia lalu tumbuh harapan yang tinggi atau Raja’. 
KEADILAN GENDER: PENDIDIKAN, KEPEMIMPINAN DAN HAK KEWARISAN ISLAM (Studi Analisis Pemikiran Hamka Haq) Surya Sukti; Tulus Warsito; Zuly Qodir; Hasse Jubba
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.4166

Abstract

Tulisan ini merupakan analisis terhadap pemikiran Hamka Haq yang terkait dengan keadilan gender. Keadilan gender dapat diartikan kesetaraan hak dan martabat antara laki-laki dan perempuan. Senyatanya dalam sejarah Islam kedudukan laki-laki dianggap lebih utama dibanding perempuan seperti dalam hal kewarisan dan kepemimpinan. Padahal menurut Hamka Haq Islam dalam nash Al-Qur’an tidak pernah sedikitpun menyinggung bahwa martabat laki-laki berada di atas martabat perempuan. Islam memberikan peluang yang sama secara proporsional kepada kaum laki-laki dan perempuan untuk memenuhi hak dan kewajiban yang seimbang dalam kehidupannya. Tak ada jenis yang harus menempati posisi pertama dan kedua, semuanya sama di hadapan Allah. Laki-laki dan perempuan berpeluang setara untuk memperoleh derajat muttaqin, berprestasi dalam pendidikan, kepemimpinan, bisnis, harta warisan, dan lain-lain sepanjang tidak mengorbankan kodratnya sebagai laki-laki dan perempuan. Menurut Hamka Haq doktrin tentang perbedaan tersebut sebenarnya dapat dikompromikan karena sifat dari hukum Islam sendiri yang fleksibel dan dapat dikondisikan sesuai dengan kebutuhan kapan dan di mana hukum itu diberlakukan sehingga tercapailah apa yang dimaksudkan syariat (maqashid syariah)
MAKNA TRADISI WEH-WEHAN DALAM PERSPEKTIF PERDAMAIAN BAGI MASYARAKAT KALIWUNGU, KENDAL Muhammad Islahudin; Syamila Dina Anshoriyah; Ahmad Fauzan Hidayatullah; Thiyas Tono Taufiq; Luthfi Rahman; Tafsir Tafsir; Sri Rejeki; Sukendar Sukendar; Miftakhul Azizah
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v18i2.3605

Abstract

Tradisi weh-wehan merupakan tradisi dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Weh-wehan memiliki arti memberi atau menengok orang yang lebih tua. Tradisi ini merupakan tradisi turun termuru yang dilestarikan oleh masyarakat Kaliwungu, Kabupaten Kendal sebagai tradisi untuk saling bertukar makan dan memberi antar sesama. Tradisi Weh-wehan bagi masyarakat Kaliwungu telah dilakukan sejak zaman Walisongo hingga sekarang ini. Tradisi ini konon dipelopori oleh salah satu Kyai Guru, yakni ulama utusan yang berasal dari Kerajaan Mataram. Adapun proses terjadinya tradisi ini memiliki dua rangkaian acara yakni persiapan dan pelaksanaan. Tradisi ini juga memiliki makanan khas weh-wehan yaitu sumpil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan perdamaian dan budaya.  Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna tradisi weh-wehan bagi masyarakat adalah memiliki nilai sosial, saling menghormati, dan kedermawanan. Selain itu, tradisi weh-wehan juga terdapat unsur shadaqah dan saling tolong menolong antar sesama. Kemudian pengaruh tradisi weh-wehan sangatlah penting, salah satunya adalah unsur perdamaian. Dengan adanya tradisi weh-wehan tersebut adalah memiliki pengaruh positif bagi masyarakat, yakni rasa saling menghargai dan bersosial tinggi untuk mewujudkan perdamaian bagi masyarakat melalui kebudayaan lokal.
KONSEP ZUHUD DALAM AL-QUR’AN (STUDI ANALISIS TAFSIR MAFATIH AL-GHAIB) Nahdiah Puteri; Taufik Warman Mahfuzh; Cecep Zakarias El Bilad
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2023): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v19i1.5586

Abstract

Zuhud memiliki banyak pengertian, ada beberapa ulama yang mendeskripsikan zuhud dengan meninggalkan yang haram adalah kewajiban dan meningggalkan yang halal adalah keutamaan. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa zuhud adalah ajaran meninggalkan dunia, tidak perlu bekerja dan hanya beribadah saja. Pemahaman ini seakan-akan memberikan kesan bahwa orang yang hidup dengan zuhud memiliki sikap anti dunia. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengungkap makna zuhud dari sisi al-Qur’an dalam penafsiran ar-Razi pada kitab tafsir beliau M?fat?h al-Ghaib. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kajian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode maudh?’i. Hasil penelitian dalam tulisan ini, menurut ar-Razi zuhud merupakan  perilaku yang dianjurkan untuk tidak serakah terhadap harta walaupun mampu mendapatkannya, tidak berlebihan dalam suka cita sehingga lupa untuk bersyukur dan sombong, memiliki perilaku qana’ah dan bersyukur terhadap rezeki yang didapatkan, jangan berbuat dosa demi anak dan mengabaikan pahala dari Allah, bersabar dalam menghadapi ejekan orang, mengutamakan akhirat karena memilih dunia saja membuat rugi di akhirat kelak dan kehidupan dunia hanya sementara sedangkan akhirat kekal.
STRATEGI DAN MOTIVASI MAHASISWA PENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN TAHFIZUL AL-QUR’AN NURUL FURQON MALANG Muhammad Ayyinna Yusron Farouq
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2023): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v19i1.4564

Abstract

Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci Allah yang dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Menjadi santri yang menghafalkan Qur’an sekaligus mahasiswi akan melewati banyak dinamika kehidupan. Menghafal Al-Qur'an merupakan perbuatan terpuji dan mulia. PPTQ Nurul Fruqon sebagai wadah para penghafal Qur’an berusaha menerapkan strategi dan, motivasi yang tepat untuk menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Sumber data penelitian adalah mahasiswa fakultas sosial humaniora dan fakultas sains dan teknologi di PPTQ Nurul Furqon.  Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan penyajian data, reduksi data penarikan kesimpulan dan verifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui strategi menghafal Al-Qur’an pada santri mahasiswa PPTQ Nurul Furqon Malang, dan (2) mengetahui motivasi menghafal Al-Qur’an pada santri mahasiswa pondok PPTQ Nurul Furqon Malang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diambil kesimpulan tentang (1) motivasi mahasiswa dalam menghafal Al-Qur'an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Nurul Furqon Malang diantaranya (a) menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an, (b) membahagiakan keluarga. Strategi menghafal Al-Qur’an pada santri mahasiswa Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Nurul Furqon Malang adalah adalah (a) Manajemen Waktu, (b) Murajaah Al-Qur’an, (c) Teratur Menambah Hafalan (Takrir), (d).Istiqomah Setoran dan Nderes.
THE IMPLEMENTATION OF THE COMPILATION OF ISLAMIC LAW ON INHERITANCE LAW: A STUDY IN SLEMAN REGENCY Juanda Juanda
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2023): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jsam.v19i1.5436

Abstract

This paper is the research results on the implementation of Compilation of Islamic Law (CIL) on inheritance law in the Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, in 2019. This study aims to determine the extent of the implementation efforts and uncover some factors hindering the implementation efforts. The type of research used was qualitative, with a qualitative descriptive analysis approach describing the reality under study. Meanwhile, this research’s findings revealed that in the inheritance implementation based on CIL in Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta, several differences were still found in interpretations of inheritance law, there were internal family conflicts related to inheritance due to differences in education levels, and the court administration system has not been fully organized with both good and time inefficient.

Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 19, No 1 (2023): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 18, No 2 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 18, No 1 (2022): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 17, No 2 (2021): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 17, No 1 (2021): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 16, No 2 (2020): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 16, No 1 (2020): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 15, No 2 (2019): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 15, No 1 (2019): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 2 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 2 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 1 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 14, No 1 (2018): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 2 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 2 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 1 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 13, No 1 (2017): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 12, No 2 (2016): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 12, No 1 (2016): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 10, No 2 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 9, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 11, No 2 (2015): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015): JURNAL STUDI AGAMA DAN MASYARAKAT Vol 8, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 8, No 1 (2014): Juni 2014 Vol 7, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 7, No 1 (2013): Juni 2013 Vol 6, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 6, No 1 (2012): Juni 2012 Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 3, No 2 (2009): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 2 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat More Issue