cover
Contact Name
Eko Siswoyo, Ph.D.
Contact Email
eko_siswoyo@uii.ac.id
Phone
+62274-896440
Journal Mail Official
jstl@uii.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta Jl. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584 Indonesia Telp. +62-274-896440 (ext. 3210) Fax. +62-274-895330
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan
ISSN : 20851227     EISSN : 25026119     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan (JSTL) published twice a year in January and June is a scientific journal that publishes scientific research papers and ideas in the field of science and technology related to environmental issues. The journal covers typical subjects of environmental sciences and technologies such as.: Drinking water treatment, wastewater treatment, solid waste treatment, solid waste management, cleaner production, air pollution management, resource recovery, water pollution, soil contamination, and other relevant fields. JSTL published by the Islamic University of Indonesia (UII) only accepts original scientific works that have not been published by other medias. All incoming articles will be reviewed in advance by competent reviewers before being eligible for publication. JSTL (e-ISSN 2502-6119) has been accredited by Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 182 Documents
Pengaruh Selip Terhadap Kerusakan Tanah Pada Kegiatan Pengangkutan Kayu Pinus Merkusi Yunia Wati; Sona Suhartana
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 7 No. 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol7.iss2.art4

Abstract

Kegiatan pengangkutan kayu sering terkendala oleh selip yang terjadi, terutama pada kondisi jalan tanah angkutan kayu yang licin. Perlu adanya upaya untuk mengurangi selip tersebut, dengan menggunakan alat bantu rangkaian besi kotak. Tujuan tulisan adalah untuk mengetahui pengaruh selip terhadap kerusakan tanah yang terjadi, dengan menggunakan alat bantu maupun tidak menggunakan alat bantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara selip dengan kerusakan tanah pada jalan angkutan kayu. Semakin besar selip maka kerusakan tanah yang terjadi juga akan semakin besar. Kerusakan tanah tersebut dapat menghambat kelancaran distribusi kayu ke industri pengolahan kayu. Upaya untuk mengurangi selip dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, sehingga pengurangan terjadinya selip dapat dicapai sebesar 89,19%.
Emisi Pencemaran Udara Dari Biomass Open Burning Pada Lahan Gambut Di Indonesia Menggunakan Data Gis Dan Citra Modis Ayu Utami; Chih-Hua Chang
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 8 No. 1 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol8.iss1.art1

Abstract

Biomass open burning melepaskan sejumlah besar polutan yang menyebabkan terganggunya komponen kimia di atmosfer. Fenomena ini juga merupakan salah satu penyebab utama dalam perubahan iklim. Asia tenggara merupakan region yang memiliki wilayah agrikultur yang luas sehingga memiliki potensi untuk terbakar secara terbuka dan berkontribusi menyumbang emisi pencemaran udara yang sangat besar. Pencitraan satelit dan remote sensing digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung area terbakar dan besarnya emisi yang dihasilkan dalam konteks spasial di wilayah Asia Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh emisi yang dihasilkan oleh kebakaran lahan gambut di Indonesia terhadap besarnya emisi yang dihasilkan dari terbakarnya biomass secara tebuka di Asia Tenggara. Kebakaran agrikultur pada lahan gambut di Indonesia menghasilkan emisi pencemaran udara dalam jumlah yang besar sehingga kasus ini diambil menjadi topik spesifik pada penelitian ini. Data produk dari MODIS burned area dan land cover digunakan untuk mendeteksi area terbakar dan memperkirakan faktor emisi di Asia Tenggara yang digunakan dalam perhitungan emisi. Pada hasil penelitian ini, tahun 2001-2007, bulan Mei sampai Oktober, Indonesia berkontribusi sekitar 80% dari total keseluruhan total area terbakar di Asia tenggara. Data dan hasil dari penelitian ini bisa digunakan untuk pertimbangan pembuatan kebijakan di wilayah Asia Tenggara.
Studi Kualitas Bakteriologis Air Sumur Gali pada Kawasan Permukiman Menggunakan Biosensor TECTA TM B16 (Studi Kasus: Dusun Blimbingsari dan Dusun Wonorejo, Kabupaten Sleman Yogyakarta) Fadilah Ramadita; Noveriza Agrista Risky; Luqman Hakim; Ilya Fadjar Mahardika
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss1.art4

Abstract

Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi masyarakat di pedesaan dan perkotaa. Sumur gali harus ditunjang dengan konstruksi sumur yang baik dan jarak lokasi sumur dengan sumber pencemar yang sesuai dengan yang dipersyaratkan, serta tindakan masyarakat dalam menggunakan sumur gali yang tepat, agar air sumur gali terbebas dari pencemaran, dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas bakteriologis air sumur gali pada kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan tinggi, yaitu Dusun Blimbingsari; dan kawasan permukiman dengan tingkat kepadatan rendah, yaitu Desa Hargobinangun; serta mengetahui gambaran kondisi fisik sumur gali dan pengguna sumur gali terhadap kandungan Escherichia coli.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu pada 8 (titik) sumur gali. Pengamatan kondisi fisik sumur gali menggunakan checklist sebagai instrumen penelitian, sedangkan perilaku pengguna sumur gali menggunakan kuesioner. Pengujian kualitas bakteriologis air sumur gali dilakukan dengan menggunakan Biosensor TECTA TM B16. Biosensor TECTA TM B16 merupakan alat pengukuran kualitas air untuk mendeteksi dan mengetahui konsentrasi Escherichia coli dengan metode Colony Forming Units (CFU). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah Escherichia coli bervariasi antara 0 CFU/100 ml sampai 1.049 CFU/100 ml. Berdasarkan hasil analisa, pada Dusun Blimbingsari terdapat hubungan yang positif antara konstruksi sumur gali dan tindakan penggunanya terhadap kualitas bakteriologis air sumur gali. Sementara itu pada Dusun Wonorejo terjadi hal yang sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, anatara lain tingkat kepadatan penduduk yang berbeda. Untuk itu perlu adanya perhatian dari masyarakat dalam membuat sumur gali yang aman dan baik, serta memerhatikan tindakannya dalam menggunakan sumur gali agar diperoleh kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan. Kata Kunci : Sumur Gali, Biosensor TECTA TM B16, Escherichia coli, Total Coliform
Produksi Panel Dinding Bangunan Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan dari Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Industri Minyak dan Gas Luqman Hakim; Yulianto P. Prihatmaji; Andik Yulianto; Davis Willyam; Aji Wilaksono; Billy Ardi
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol2.iss2.art5

Abstract

Berdasarkan hasil uji karakteristik fisik terhadap panel dinding dari komposit limbah industry migas berupa activated alumina, sandblasting dan glasswall yang telah dilakukan pada tahun pertama diketahui bahwa kuat lentur tertinggi diperoleh dari sampel B4 yaitu sebesar 67,8 Kg/Cm2 dengan standar DIN 1101 17 Kg/cm2, kuat desak sampel B 2 68,31 N/mm2 dengan standar bata merah 25 N/mm2 dan batako 20 N/mm2 dan tingkat keausan terendah diperoleh dari sampel 37 streap. Dari hasil tersebut diketahui bahwa uji telah memiliki kemampuan lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar yang berlaku. Maka pada penelitian lanjutan yang akan dilakukan bertujuan untuk mempelajari apakah produk panel dinding ini ramah lingkungan sehingga aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode uji toxicity characteristic leaching procedure (TCLP) dan LC50 terhadap produk panel dinding terbaik. Uji TCLP yang akan dilakukan yaitu dengan cara mendestruksi dan ekstraksi produk panel dinding dengan menggunakan rotating agitator selama 24 jam kemudian diuji dengan menggunakan AAS untuk mengetahui konsentrasi logam berat yang terdapat dalam produl panel dinding. Adapun untuk uji LC50 dilakukan dengan menggunakan hewan uji larva udang atau tikus.Berdasarkan hasil uji TCLP dan LC50 diketahui bahwa: a) Kadar kandungan logam berat yang terdapat di dalam wall panel setelah dilakukan uji TCLP ternyata berada dibawah baku mutu seperti yang telah ditetapkan dalam PP No.85 Tahun 1999. Jadi ini artinya produk wall panel dalam penelitian ini ramah lingkungan, b) pengujian terhadap bahan baku wall panel, Limbah Activated Alumina, Sandblasting dan Glasswoll sebelum di solidifikasi dapat mematikan sebesar 50% hewan uji pada konsentrasi 116.667 ppm dalam waktu 96 jam, dan c) hasil uji LC50 terhadap produk wall panel selama 96 jam tidak menunjukkan adanya kematian hewan uji. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produk wall panel dari limbah PT Pertamina aman bagi lingkungan dan hewan sehingga dapat dipergunakan secara publik.
Model Persamaan Faktor Koreksi pada Proses Sedimentasi dalam Keadaan Free Settling Roessiana D L; Setiyadi Setiyadi; Sandy BH
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol6.iss2.art3

Abstract

Sedimentasi adalah proses pengendapan padatan yang terkandung dalam cairan oleh gaya gravitasi. Pada umumnya proses sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi, tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan agar menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Ukuran dan bentuk partikel mempengaruhi rasio permukaan terhadap volume partikel sedangkan konsentrasi partikel mempengaruhi pemilihan tipe bak sedimentasi. Semua factor ini mempengaruhi kecepatan mengendap partikel pada sedimentasi, karena itu membutuhkan kecepatan turunnya partikel untuk mendesain bak sedimentasi yang efektif dan efisien.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan bentuk bentuk persamaan empiric yang merupakan faktor koreksi sebagai fungsi konsentrasi slurry mula-mula serta diameter partikel. Persamaan faktor koreksi dibuat berdasarkan data hasil perhitungan dari persamaan Stokes-Newton, Farag, Fergusson-Church serta persamaan Gibbs-Mathew-Link ternadap data percobaan. Percobaan yang dilakukan adalah mula-mula gaplek dihancurkan kemudian dicampur air lalu dimasukkan ke dalam tabung kaca setinggi 100 cm. Tinggi lapisan padatan yang turun ke bawah dicatat tingginya tiap 3 menit, pencatatan dihentikan setelah beda tinggi lapisan padatan yang diukur tiap 3 menit sudah mulai menurun. Percobaan dilakukan dengan menvariasikan konsentrasi tepung tapioka dalam umpan dari 0,5% sampai 5%, serta diameter partikel antara 0,057 mm sampai 0,1245 mm.Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa persamaan F yang paling cocok adalah bila dikalikan dengan Farag Law dengan persamaan F = 480.941. X 1(0,0751) .X 2(1,7777). . Jadi persamaan kecepatan sedimentasi yang paling baik adalah : gd p 2  s   f  f 2 V = . F 18  f b  
Pengelolaan Kawasan Sungai Code Berbasis Masyarakat Widodo Brontowiyono; Ribut Lupiyanto; Donan Wijaya
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol2.iss1.art2

Abstract

Diantara beberapa sungai yang melintas di Yogyakarta, Sungai Code menjadi pusat perhatian banyak pihak dan memiliki tingkat kemendesakan dalam pengelolaannya. Kawasan Sungai Code memiliki potensi positif berupa letak yang strategis dalam orientasinya dengan lokasi lain, eksotisme lingkungan yang berpotensi bagi pengembangan ekowisata, juga potensi sosial budaya yang menarik. Semakin meningkatnya aktivitas pembangunan ekonomi, perubahan tata guna lahan dan meningkatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan tingginya tekanan kawasan sungai terhadap lingkungan. Pemukiman yang padat telah menghiasi bantaran sungai dan kondisi kualitas airnya pun menunjukkan kecenderungan semakin memburuk. Salah satu prasyarat penting dalam implementasi penataan kawasan yang optimal adalah pelibatan peran seluruh stakeholder (community-based development), mulai dari perencanaan hingga operasionalisasi dan evaluasi. Partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci strategis untuk dapat diberdayakan dan disinergiskan dengan komponen lainnya. Komunitas masyarakat lokal banyak terbentuk dan terorganisasi di setiap penggal kawasan sungai. Perguruan tinggi dan instansi pemerintah juga banyak melakukan program di Sungai Code. Permasalahan mendasarnya adalah pihakpihak terkait tersebut belum terkoordinasi secara terpadu dan program penataannya juga belum sistematis. Hasil analisa tulisan ini merekomendasikan agar supaya pelibatan partisipasi masyarakat dilakukan melalui pemberdayaan komunitas lokal. Seluruh komunitas yang ada dapat dikoordinasikan dalam satu lembaga formal yang didukung penuh oleh pemerintah daerah. Dukungan pemerintah daerah berupa fasilitasi program, jaringan, hingga pendanaan. Pihak-pihak lain seperti perguruan tinggi, swasta, LSM, dan lainnya juga dapat berperan dengan turut menguatkan komunitas tersebut dengan program-program pemberdayaan.
Metode Vertical Electrical Sounding (VES) untuk Menduga Potensi Sumberdaya Air Harjito Harjito
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 2 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol5.iss2.art6

Abstract

Pada umumnya pemenuhan kebutuhan air dilakukan dengan memanfaatkan airtanah. Airtanah lebih banyak dimanfaatkan dalam pemenuhan kebutuhan domestik maupun industri karena kualitas airtanah pada umumnya lebih baik dibandingkan dengan air permukaan. Potensi airtanah untuk pemenuhan kebutuhan domestik dan industri pada umumnya sulit dihitung secara tepat karena airtanah tidak tampak dan keberadaannya sangat bergantung pada kondisi geologi. Salah satu metode pendugaan yang sering digunakan adalah metode geolistrik VES (Vertical Electrical Sounding). Metode tersebut umum digunakan karena hasilnya lebih akurat, biaya operasional yang murah, dan akuisi data yang cepat. Metode VES digunakan untuk menduga lapisan-lapisan material di bawah permukaan bumi berdasarkan sifat resistivitasnya. Nilai resistivitas (ρ) dihitung berdasarkan data arus listrik (I) dan beda potensial (V) yang diperoleh di lapangan. Data arus listrik dan beda potensial diperoleh dari injeksi arus listrik ke bawah permukaan bumi melalui pasangan elektroda arus (C1,C2) dan elektroda potensial (P1,P2). Berdasarkan hasil pendugaan menggunakan metode VES, potensi airtanah di Kota Surakarta mempunyai volume airtanah yang tersedia besar karena akuifer terdistribusi secara luas dan seragam.Debit airtanah berdasarkan perhitungan dengan data yang tersedia dan asumsi-asumsi yang digunakan, maka debit airtanah di sebagian kota Surakarta adalah 1.208 m 3 /hari. Kata kunci : Vertical Electrical Sounding, sumberdaya air, akuifer
PENURUNAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA LIMBAH CAIR LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN UII DENGAN MENGGUNAKAN TUMBUHAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Eko Siswoyo; Ir Kasam; Dian Widyanti
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol1.iss1.art4

Abstract

Air limbah laboratorium yang dihasilkan dari kegiatan pengujian dengan menggunakan bahan-bahan kimia merupakan salah satu jenis limbah yang cukup berbahaya karena mengandung beberapa komponen berbahaya. Salah satu komponen tersebut adalah logam berat Timbal (Pb) dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Untuk mencegah dampak negatif dari air limbah ini, maka diperlukan suatu upaya pengolahan yang mampu menurunkan kadar dari logam berat tersebut. Pada penelitian ini dipergunakan sistem constructed wetland dengan memanfaatkan tumbuhan air Eceng gondok dan sistem aliran secara batch dan waktu pengamatan selama 12 hari. Reaktor yang dipergunakan terbuat dari kayu yang dilapisi plastik dengan ukuran 1,0 x 0,5 x 0,5 meter. Variasi air limbah yang dibuat adalah 0 %, 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %. Untuk mengetahui peran Eceng gondok, maka dibuat reaktor kontrol yaitu reaktor tanpa tumbuhan air ini. Untuk analisis konsentrasi Pb pada pengujian ini dipergunakan alat Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS). Dari hasil pengujian diperoleh bahwa efisiensi penurunan tertinggi terjadi pada hari ke-12. Semakin rendah konsentrasi Pb dalam limbah, maka tingkat penurunan yang terjadi semakin tinggi. Pada konsentrasi limbah 25 % dan 50 % dengan input 0,0318 mg/l dan 0,0675 mg/l diperoleh output kurang dari 0,001 mg/l yang merupakan batas terendah pembacaan AAS yang dipergunakan. Pada konsentrasi air limbah 75 % kemampuan penurunan mencapai 88,86 % sedangkan pada konsentrasi limbah 100 % tingkat penurunan yang terjadi hanya 17,31 %. Peran Eceng gondok terlihat dari adanya perbedaan tingkat penurunan Pb antara reaktor uji dengan reaktor kontrol.
Valuasi Daya Dukung Fungsi Lindung di Pulau Bintan Propinsi Kepulauan Riau Agus Bambang Irawan
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol5.iss1.art6

Abstract

Pulau Bintan merupakan salah satu pulau terbesar di Propinsi Kepulauan Riau. Pulau Bintan mempunyai potensi sumber daya alam yang besar dan lokasi sangat strategis terletak di Semenanjung Selatan Malaysia dan menjadi pintu gerbang Selat Malaka. Keunggulan Pulau Bintan ini memicu eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan pembangunan wilayah yang tidak mengindahkan kelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi daya dukung fungsi lindung secara regional maupun sektoral. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan melakukan survey lapangan dan institusional serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan daya dukung fungsi lindung tingkat regional Pulau Bintan berada dalam kondisi sedang. Sebaran daya dukung fungsi lindung di pulau ini tidak merata. Kota Tanjungpinang sudah dalam kondisi rusak, sedangkan Kabupaten Bintan masih dalam kondisi baik. Hasil analisis daya dukung tingkat sektoral beberapa kawasan hutan lindung, hutan mangrove dan terumbu karang sudak mulai rusak. Kerusakan ini disebabkan oleh illegal logging, penambangan bauksit, sedimentasi dan pemanfaatan lahan untuk perkebunan sawit, kebun karet rakyat, permukiman dan pariwisata. Kata Kunci : daya dukung, kawasan lindung, sumber daya alam, illegal logging.
Analisis Kelayakan TPA Regional untuk Wilayah Pelayanan Kota Jakarta Barat, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Serang Ditinjau dari Pemilihan Teknologi Pengolahan Sampah, Pembiayaan, dan Institusi Arie Fernando
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol3.iss1.art4

Abstract

Permasalahan sampah di Indonesia tidak hanya berakibat buruk pada lingkungan tapi sudah merenggut korban jiwa. Tahun 2006 di TPA Bantargebang tiga orang meninggal terkubur sampah. Pada tahun 2003 masa pengoperasian TPA Bantar Gebang telah berakhir. Saat itu Pemprop DKI Jakarta melakukan pembuangan sampah ke TPA Cilincing, Jakarta Utara. Pembuangan sampah dilakukan dengan cara open dumping sehingga menyebabkan petambak menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kabupaten dan Kota Tangerang serta Kabupaten Serang sebagai daerah penyangga Ibukota Jakarta mempunyai masalah yang sama dalam pengelolaan sampah. Penelitian dilakukan untuk menentukan teknologi pengolahan sampah di TPA regional, mengidentifikasi potensi pembiayaan pengolahan sampah, dan mengidentifikasi bentuk kelembagaan pengolahan sampah untuk Kota Jakarta Barat, Kabupaten dan Kota Tangerang serta Kabupaten Serang dengan konsep TPA regional. Metode untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan analisis SWOT, metode analisis manfaat biaya dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknologi pengolahan sampah dengan analisis SWOT untuk TPA regional daerah Kota Jakarta Barat, Kabupaten dan Kota Tangerang, serta Kabupaten Serang adalah pengkomposan dan sanitary landfill. Pembiayaan TPA regional membutuhkan dana sekitar Rp 207 milyar. Lembaga pengelola TPA regional berbentuk Badan Layanan Umum (BLU). Untuk mendukung terlaksananya TPA regional daerah Kota Jakarta Barat, Kabupaten dan Kota Tangerang, serta Kabupaten Serang perlu diambil langkah melakukan studi daya dukung sosial pada bakal calon lokasi TPA regional untuk mengetahui potensi penerimaan masyarakat terhadap rencana TPA regional dan memulai proses kerjasama antar daerah di bidang persampahan.

Page 2 of 19 | Total Record : 182


Filter by Year

2009 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 15 No. 2 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 15 No. 1 (2023): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 14 No. 2 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 14 No. 1 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 13 No. 2 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 13 No. 1 (2021): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 12 No. 2 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 12 No. 1 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 11 No. 2 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 11 No. 1 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 10 No. 2 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 10 No. 1 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 2 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 9 No. 1 (2017): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 2 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 8 No. 1 (2016): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 2 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 2 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 4 No. 1 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol 3, No 2 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 3 No. 1 (2011): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 2 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 2 No. 1 (2010): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2009): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN More Issue