cover
Contact Name
Natris Idriyani
Contact Email
natrisidriyani@uinjkt.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
natrisidriyani@uinjkt.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I)
ISSN : 20896247     EISSN : 26545713     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal ini bertujuan untuk memfasilitasi interaksi, diskusi, dan gagasan di antara para ilmuwan psikologi Indonesia. Jurnal ini difokuskan pada Psikologi Pengukuran.
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
Analisis Model Fit Butir Soal pada Instrumen Penilaian Kognitif Ilmu Pendidikan Alam (IPA) Sekolah Menengah Pertama Dyah Febria Wardhani; Suratno Suratno; Aminuddin Prahatama Putra
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 2 (2019): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v8i2.13292

Abstract

AbstractThe importance of quality cognitive assessment instruments so that evaluations conducted really measure what the instrument should measure. This study aims to describe the number of items that are fit in the cognitive assessment instruments of junior high school science subjects that have been developed. This descriptive research was conducted in 7 SMP / MTs in Banjar District. Data in the form of a comparison of questions that are not fit. The results showed that items that were fit on the cognitive assessment instruments developed were 59.80% (2013 curriculum), 12.74% (KTSP), and 78.43% (2013 Impact Curriculum).AbstrakPentingnya instrumen penilaian kognitif yang berkualitas agar evaluasi yang dilakukan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur oleh instrumen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jumlah butir soal yang fit pada pengembangan instrumen penilaian kognitif mata pelajaran IPA SMP. Penelitian deskriptif ini dilakukan pada 7 SMP/MTs Kabupaten Banjar. Data berupa perbandingan soal yang tidak fit menurut kurikulum yang diimplementasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal yang fit pada instrumen penilaian kognitif yang dikembangkan adalah 59,80% (kurikulum 2013), 12,74% (KTSP), dan 78,43% (Kurikulum Imbas 2013). 
Validitas Kelompok Minat Ilmu Psikis-Tes Minat Indonesia dengan TPA dan Sikap Terhadap Pelajaran Jelpa Periantalo; Edi Saputra; Freddi Sarman
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 1 (2019): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v8i1.11243

Abstract

AbstractThe purpose of this research was to get the support of the validity of the Indonesian Interest Tests through the components of interest in Psychic Sciences with variables whose measurements were valid. Psychic Interest consisted of sub-interests in the fields of Theology, Philosophy, Psychology, Education, Children with Special Needs and Management. The validity test was carried out with Academic Potential Tests and Attitudes towards the Study. The subjects of this study were Jambi University FKIK new students who received a Psychology test at the beginning of registration. There was no relationship between Psychic Interest and TPA with ρxy = -0.076 (p = 0.114; p <0.05; N = 479). There was a positive relationship with the attitude towards Sociology subject ρxy = 0.176 (p = 0.001; p <0.01; N = 470), and negative with Biology ρxy = -0.108 (p = 0.019; p <0.05; N = 470) there was no connection with other subjects. The Indonesian Interest Test was supported by various information about the validity of the construct through variables whose measurements are valid so that it had the power to diagose individual interests. TMI could be used for high school specialization, college majors, self career development, learning material, and research. To strengthen the validity it is recommended to test with academic achievement and learning satisfaction in the Psychology study program.AbstrakPenelitan  ini untuk mendapatkan dukungan validitas Tes Minat Indonesia melalui komponen minat Ilmu Psikis dengan variabel yang pengukuran sudah sahih. Minat Psikis terdiri dari sub minat di bidang Teologi, Filsafat, Psikologi, Pendidikan, Anak Berkebutuhan Khusus dan Manajemen. Uji validitias dilakukan dengan Tes Potensi Akademik dan Sikap terhadap Pelajaran. Subjek dari penelitian ini mahasiswa baru FKIK Universitas Jambi yang mendapatkan tes Psikologi diawal registrasi. Tidak ada hubungan antara Minat Psikis dengan TPA dengan ρxy = -0,076 (p=0,114; p <0,05; N=479). Terdapat hubungan positif dengan Sikap terhadap pelajaran Sosiologi  ρxy =0,176 (p=0,001; p<0,01; N=470), dan negatif dengan Biologi ρxy =-0,108 (p=0,019; p<0,05; N=470) tidak ada hubungan dengan pelajaran yang lain. Tes Minat Indonesia didukung berbagai informasi tentang validitas konstrak melalui variabel yang pengukuran sudah sahih sehingga memiliki kekuatan untuk mendiagosis minat individu. TMI dapat digunakan untuk peminatan SMA, penjurusan kuliah, penngembangan diri/karier, materi pembelajaran maupun penelitian. Untuk memperkuat validitas tersebut disarankan untuk uji dengan prestasi belajar maupun kepuasan belajar di program studi Psikologi. 
Adaptasi Dan Validasi Skala Political Trust Dan Political Efficacy Restiani Fauzie
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 3, No 4 (2014): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v3i4.9319

Abstract

AbstractThe aim of the study is to test the construct validity of political trust scale modified from Loeber (2011) and political efficacy scale modified from Craig, Niemi, and Silver (1990). Political trust consists of three dimensions, 1) trust with politician, 2) political trust with institution, and 3) trust with democracy. Political efficacy consists of two components, internal political efficacy and external political efficacy. Data were collected from 337 participants. Confirmatory factor analysis was used as factor analysis method using Lisrel 8.70. Validity testing of political trust scale was conducted with four analysis model and three analysis model to test the validity of political efficacy scale. The result showed that three dimensions of political trust were significantly fit while tested using three factor model and second order method, and not fit when using one factor model. Similar result was applied to the validity of political efficacy scale. AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas konstruk dari skala kepercayaan politik yang dimodifikasi dari skala yang disusun oleh Loeber (2011) dan efikasi politik yang dimodifikasi dari Craig, Niemi, dan Silver (1990). kepercayaan politik terdiri dari tiga dimensi: kepercayaan terhadap politisi, kepercayaan terhadap instituai, dan kepercayaan terhadap demokrasi, sedangkan efikasi politik terdiri dari dua komponen: efikasi politik internal dan efikasi politik eksternal. Data berasal dari subyek sebanyak 337 orang. Metode yang digunakan adalah analisis faktor konfirmatorik. Pengujian validitas skala kepercayaan politik pada penelitian ini dilakukan dengan empat model analisis. Sedangkan untuk pengujian skala efikasi politik dilakukan dengan tiga model analisis. Berdasarkan pengujian melalui model per-dimensi, tiga faktor dan orde dua didapatkan semua subskala signifikan mengukur political trust namun ada tiga item yang bersifat multidimensional. Sedangkan pengujian melalui model satu faktor tidak cocok karena terlalu banyak korelasi antar kesalahan item. Pengujian validitas konstruk skala efikasi politik melalui model per-dimensi dan dua faktor didapatkan semua subskala signifikan mengukur efikasi politik namun ada satu item yang bersifat multidimensional. Saat dilakukan pengujian melalui model satu faktor didapatkan empat item yang tidak fit dan modifikasi panjang harus dilakukan untuk memperoleh model yang fit.
Uji Validitas Konstruk Alat Ukur Ucla Loneliness Scale Version 3 Astrid Febry Nurdiani
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 3, No 4 (2014): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v3i4.9322

Abstract

AbstractUCLA Loneliness Scale Version 3 is a most used measurement to detect loneliness. The aim of this study was to testing construct validity from UCLA Loneliness Scale Version 3. Data collected from 170 adolescent from a certain orphanage in South Tangerang. Confirmatory factor analysis (CFA) was conducted to analyze data using Lisrel 8.7 software. Result showed that some of UCLA Lonelines Scale Version 3 items was measuring more than one factor. AbstrakUCLA Loneliness Scale Version 3 merupakan salah satu alat ukur yang popular dan paling banyak digunakan dalam mendeteksi perasaan kesepian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk dari alat ukur tersebut. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari 170 remaja pada salah satu panti asuhan di Tangerang Selatan. Metode analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software Lisrel 8.7. Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat beberapa item dalam UCLA Loneliness Scale Version 3 yang mengukur lebih dari satu faktor.
Uji Validitas Konstruk Instrumen Moral Disengagement Dewi Mayangsari
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 5, No 1 (2016): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v5i1.9242

Abstract

Abstract Moral disengagement can be a background for a person in conducting a behavior that is not humanly appropriate dan violating moral. The purpose of this research was to test the construct validity of the instrument of moral disengagement that developed by Hymel et al. (2005). The sample of this research was teenagers that actively used the internet, such as social media. Analysis method used to test this construct is Confirmatory Factor Analysis (CFA) using LISREL 8.80 software. The result of this study showed that all of the items which were tested, only one item is not unidimensional. Meaning of the 18 items which were proposed, 17 items measure only a factor.   Abstrak Pelanggaran moral dapat menjadi landasan seseorang dalam  melakukan perbuatan yang tidak manusiawi dan melanggar moral. Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk instrumen pelanggaran moral yang dikembangkan oleh Hymel et al. (2005). Sampel penelitian adalah remaja yang aktif menggunakan internet seperti media sosial. Metode analisis yang digunakan untuk menguji konstruk ini adalah confirmatory factor analysis (CFA) dengan menggunakan software LISREL 8.80. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh item yang diujikan, hanya satu item yang tidak bersifat unidimensional. Artinya keseluruhan 18 item yang diujikan, ada 17 item yang mengukur satu faktor saja.DOI : 10.15408/jp3i.v5i1.9242
Uji Validitas Konstruk Organizational Climate Measure Versi Indonesia Dengan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) Nia Tresniasari
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 4, No 3 (2015): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v4i3.9299

Abstract

AbstractIn the development of Industrial and Organizational psychology organizational climate variable is often used as predictor, thus valid measurement tools is really needed. Many organizational climate scales have been developed. Organizational climate measurement measures 17 aspects which are categorized into 4 quadrant. Previously, Malcolm G. Patterson, et. al. (2005) has tested this instrument validity with worker based in England as participants. This study tested validity of this instrument with 176 respondent. To test the construct, confirmatory factor analysis (CFA) method  is used, using MPLUS 7.1. The result of this study showed that items is multidimensional and some of them measure each scales significantly. AbstrakPada perkembangan ilmu psikologi industri dan organisasi, variabel iklim organisasi seringkali dijadikan sebagai prediktor, sehingga alat ukur yang valid sangat diperlukan. Skala iklim organisasi sudah banyak dikembangkan. Organizatinal climate measure mengukur 17 aspek yang dikelompokan menjadi 4 kuadran. Sebelumnya, Malcolm G. Patterson, dkk (2005) telah menguji validitas alat ini dengan partisipan pegawai yang berada di Inggris.  Pada penelitian ini, peneliti menguji validitas alat ini dengan partisipan sebanyak 176 orang. Untuk menguji konstruk ini digunakan metode analisis confirmatory factor analysis (CFA) dengan bantuan program perangkat lunak MPLUS 7.1. Hasil penelitian ini menunjukkan item bersifat multidimensional dan beberapa mengukur masing-masing skala dengan signifikan.
Uji Validitas Konstruk Leader Member Eexchange – Multi-Dimensional Measure (LMX-MDM) Jonny Pranata
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 5, No 1 (2016): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v5i1.9245

Abstract

Abstract This study tested construct validity of LMX-MDM (leader member exchange-multidimensional measure). LMX (leader member exchange) has four dimensions, and those are affect, loyalty, contribution, and professional respect with 24 items. Test was conducted on 120 workers in one of private company in Jakarta. Analysis method used in this study is Confirmatory Factor Analysis (CFA) using LISREL 8.70 software. Result of this study proves that all of the subscales are fit to measure one factor model.   Abstrak Penelitian ini menguji validitas konstruk dari LMX-MDM (leader member exchange-multi-dimensional measure). LMX (leader member exchange) memiliki empat dimensi yaitu affect, loyalty, contributions, dan professional respect dengan jumlah item sebanyak 24 item. Pelaksanaan tes dilakukan pada karyawan salah satu perusahaan swasta di Jakarta berjumlah 120 orang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah CFA (confimatory factor analysis) dengan bantuan software lisrel 8.70. Hasil pengujian membuktikan bahwa semua subskala fit (sesuai) mengukur model satu faktor.DOI : 10.15408/jp3i.v5i1.9245
The Influence Of Self-Efficacy And Social Support Toward Self-Regulation On Traditional Dancers Agia Rahmah; Gazi Gazi
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8146

Abstract

Dancers often feel things that could affect the movement of a dance as on when we get emotion dancer disturbances often unstable, a lack of concentration when dancers perform thus reducing penghayatan to motion in a dance and the importance of a proper partnership between dancer (if in one team). Penelitian aims to understand is there the influence of self-efficacy (initiative, Effort, and persistence) and social support (guidance, reassurance of worth, social integration, attachment , nurturance, and reliable alliance) against regulations themselves and traditional dancers. This study using methods of multiple regression analysis as the proportion of respondents as many as 201 members of traditional dance studio. A measuring instrument used was the self-regulation questionnaire, general self-efficacy scale (gses-12), the social provision scale. The results of the hypothesis minor show a variable that has the influence of a significant impact on regulations self is effort, reassurance of worth, social integration, attachment, and nurturance. Penari sering merasakan hal-hal yang dapat mempengaruhi gerakan dari sebuah tarian seperti pada saat tampil gejolak emosi penari sering tidak stabil, kurangnya konsentrasi penari disaat tampil sehingga mengurangi penghayatan terhadap gerakan dalam sebuah tarian dan pentingnya kerjasama yang baik antar penari (jika dalam satu tim). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh self efficacy (initiative, effort, dan persistence) dan dukungan sosial (guidance, reassurance of worth, social integration, attachment, nurturance, dan reliable alliance) terhadap regulasi diri penari tradisonal. Penelitian ini menggunakan metode multiple regression analysis dengan responden sebanyak 201 anggota sanggar tari tradisional. Alat ukur yang digunakan adalah The self regulation questionnaire, General self efficacy scale (GSES-12), The social provision scale. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap regulasi diri ialah effort, reassurance of worth, social integration, attachment, dan nurturance. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8146
The Influence Of Policy Intervention, Personal Factor, And Physical Environmental Factor On Pro-Environmental Behavior Agustin Yolandari; Jahja Umar
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8147

Abstract

Pro-environmental behavior is an act to protect and minimize the negative impacts of human activities on the environment. The purpose from this study is to determine whetherthere's influence from interventions policy, attitude towards pro-environmental behavior, subjective norm, perceived behavioral control (PBC), environmental knowledge (system knowledge, action related knowledge, and knowledge effectiveness), physical environmental factors (physical family environmental factor and physical society environmental factor), gender and age on pro- environmental behavior. The samples are 201 people who lives in Depok and South Tangerang, who has implemented an intervention policy called "Community-based Waste Management" and the areas of which the intervention policy have not been applied. The sampling technique used is a non-probability sampling and the data analysis used is Multiple Regression Analysis on the level of significance at0.05. The results showed that there is a significant influence on the whole independent variable towards pro-environmental behavior (R2=40.1%). Minor hypothesis test results shows that there are 8 variables that have a significant influence on pro-environmental behavior which are interventions policy, subjective norm, perceived behavioral control (PBC), system knowledge, physical family environmental factor, age and interaction between policy intervention and action related knowledge.  Perilaku pro-lingkungan adalah perilaku yang dilakukan untuk melindungi, memperbaiki serta meminimalisir dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kebijakan intervensi, sikap terhadap perilaku pro-lingkungan, norma subjektif, Perceived Behavior Control (PBC), pengetahuan lingkungan (system knowledge, action related knowledge, knowledge effectiveness), faktor lingkungan fisik (faktor lingkungan fisik keluarga, faktor lingkungan fisik masyarakat), jenis kelamin dan usia terhadap perilaku pro-lingkungan. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Depok dan Tangerang Selatan yang telah diterapkan kebijakan intervensi “Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat” dan daerah yang belum diterapkan, yaitu sebanyak 201 orang. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah non-probability sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiple Regression Analysis pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari seluruh independent variable terhadap perilaku pro-lingkungan (R2=40,1%). Hasil uji hipotesis minor menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pro-lingkungan ialah kebijakan intervensi, norma subjektif, Perceived Behavior Control (PBC), system knowledge, faktor lingkungan fisik keluarga, usia dan interaksi antara kebijakan intervensi dan action related knowledge DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8147
Measuring Peace of Heart: The Development and Validation of Taṭmainn al-Qulūb Scale (TQS) Ahmad Rusdi; Rumiani Rumiani; Nyda Afsari; Rena Latifa
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 11, No 1 (2022): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v11i1.23661

Abstract

Peace of heart is an inner spiritual experience that generates an emotional feeling of harmony. Peace of heart (taṭmainn al-qulūb) is an important aspect applicable for the life of the Muslim community as a treatment for the psychological problems of the modern era, mainly due to the absence of peace. Thus far, no research has been done on the development of peace of heart to capture the uniqueness, specific aspect, and distinctive aspect of peace in Muslim community. A total of 744 respondents responded to this research. Six experts were involved to examine item wording in this research (CVR= .67-1.00). This study has found that the TQS consists of two components (al-sukūn and al-yaqīn) with a good loading factor (.687-.884), Cronbach's Alpha (.844), and item consistency (.545-.857). All items had a good difficulty level and appropriate rating. Convergence validity on this scale was indicated by its correlation with The Brief Serenity Scale (r= .612). The criterion-related validity on this scale was indicated by its correlation with dhikr quality (r= .629), Islamic positive religious coping (r= .518), perceived stress (r= -.453), and sensibility (r= .103). Further studies need to be done based on the followings: 1) Examining the measurement on this topic with larger respondents having equal variance; 2) Considering gender, education level, and age in norming study of this scale; 3) Validating with other measurements to add validity information, especially discriminant validity

Page 1 of 17 | Total Record : 165