cover
Contact Name
Natris Idriyani
Contact Email
natrisidriyani@uinjkt.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
natrisidriyani@uinjkt.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I)
ISSN : 20896247     EISSN : 26545713     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal ini bertujuan untuk memfasilitasi interaksi, diskusi, dan gagasan di antara para ilmuwan psikologi Indonesia. Jurnal ini difokuskan pada Psikologi Pengukuran.
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
The Influence Of Self-Efficacy And Social Support Toward Self-Regulation On Traditional Dancers Agia Rahmah; Gazi Gazi
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8146

Abstract

Dancers often feel things that could affect the movement of a dance as on when we get emotion dancer disturbances often unstable, a lack of concentration when dancers perform thus reducing penghayatan to motion in a dance and the importance of a proper partnership between dancer (if in one team). Penelitian aims to understand is there the influence of self-efficacy (initiative, Effort, and persistence) and social support (guidance, reassurance of worth, social integration, attachment , nurturance, and reliable alliance) against regulations themselves and traditional dancers. This study using methods of multiple regression analysis as the proportion of respondents as many as 201 members of traditional dance studio. A measuring instrument used was the self-regulation questionnaire, general self-efficacy scale (gses-12), the social provision scale. The results of the hypothesis minor show a variable that has the influence of a significant impact on regulations self is effort, reassurance of worth, social integration, attachment, and nurturance. Penari sering merasakan hal-hal yang dapat mempengaruhi gerakan dari sebuah tarian seperti pada saat tampil gejolak emosi penari sering tidak stabil, kurangnya konsentrasi penari disaat tampil sehingga mengurangi penghayatan terhadap gerakan dalam sebuah tarian dan pentingnya kerjasama yang baik antar penari (jika dalam satu tim). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh self efficacy (initiative, effort, dan persistence) dan dukungan sosial (guidance, reassurance of worth, social integration, attachment, nurturance, dan reliable alliance) terhadap regulasi diri penari tradisonal. Penelitian ini menggunakan metode multiple regression analysis dengan responden sebanyak 201 anggota sanggar tari tradisional. Alat ukur yang digunakan adalah The self regulation questionnaire, General self efficacy scale (GSES-12), The social provision scale. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap regulasi diri ialah effort, reassurance of worth, social integration, attachment, dan nurturance. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8146
The Influence Of Policy Intervention, Personal Factor, And Physical Environmental Factor On Pro-Environmental Behavior Agustin Yolandari; Jahja Umar
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8147

Abstract

Pro-environmental behavior is an act to protect and minimize the negative impacts of human activities on the environment. The purpose from this study is to determine whetherthere's influence from interventions policy, attitude towards pro-environmental behavior, subjective norm, perceived behavioral control (PBC), environmental knowledge (system knowledge, action related knowledge, and knowledge effectiveness), physical environmental factors (physical family environmental factor and physical society environmental factor), gender and age on pro- environmental behavior. The samples are 201 people who lives in Depok and South Tangerang, who has implemented an intervention policy called "Community-based Waste Management" and the areas of which the intervention policy have not been applied. The sampling technique used is a non-probability sampling and the data analysis used is Multiple Regression Analysis on the level of significance at0.05. The results showed that there is a significant influence on the whole independent variable towards pro-environmental behavior (R2=40.1%). Minor hypothesis test results shows that there are 8 variables that have a significant influence on pro-environmental behavior which are interventions policy, subjective norm, perceived behavioral control (PBC), system knowledge, physical family environmental factor, age and interaction between policy intervention and action related knowledge.  Perilaku pro-lingkungan adalah perilaku yang dilakukan untuk melindungi, memperbaiki serta meminimalisir dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari kebijakan intervensi, sikap terhadap perilaku pro-lingkungan, norma subjektif, Perceived Behavior Control (PBC), pengetahuan lingkungan (system knowledge, action related knowledge, knowledge effectiveness), faktor lingkungan fisik (faktor lingkungan fisik keluarga, faktor lingkungan fisik masyarakat), jenis kelamin dan usia terhadap perilaku pro-lingkungan. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Depok dan Tangerang Selatan yang telah diterapkan kebijakan intervensi “Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat” dan daerah yang belum diterapkan, yaitu sebanyak 201 orang. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah non-probability sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiple Regression Analysis pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari seluruh independent variable terhadap perilaku pro-lingkungan (R2=40,1%). Hasil uji hipotesis minor menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pro-lingkungan ialah kebijakan intervensi, norma subjektif, Perceived Behavior Control (PBC), system knowledge, faktor lingkungan fisik keluarga, usia dan interaksi antara kebijakan intervensi dan action related knowledge DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8147
The Effect Of Five-Factor Model Ofpersonality And Religiosity Toward Adolescents’s Resilience Whoose Parents Are Divorced Dimas Reza Narendra; Natris Indriyani
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8149

Abstract

The objective of this study is to examine the effect of five-factor model of personality (agreeableness, conscientiousness, emotional stability, intellect, surgency) and religiosity (forgiveness, general religiosity, god as judge, involved god, social religiosity, thankfulness, unvengefulness) toward adolescents’s resilience whoose parents are divorced in Indonesian. Samples are 158 adolescents whoose 15-22 years old and had a parental-divorced experience. Sampling technique is convenience sampling. The scales are modified from Resilience Quotient, Mini-IPIP, and Religiosity Scale from Kendler. The validity of the scales are examined by confirmatory factor analysis (CFA). The data is analized by multiple regression analysis technique. The result of this study shows that five-factor model of personality and religiosity have significant effect toward the resilience among adolescents. The minor hypothesis examination shows that only intellect model of personality and general religiosity which have significant effect toward dependent variable. We hope that the implication of this study could be re-examined an developed in the next study. Therefore, for the next study, we suggest to use bigger sample size and participate other independent variables such as self-esteem, hopelessness, stress-coping, loneliness, hope, social support, optimism, demografic fartors, etc. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model kepribadian lima faktor (agreeableness, conscientiousness, emotional stability, intellect, surgency) dan religiusitas (forgiveness, general religiosity, god as judge, involved god, social religiosity, thankfulness, unvengefulness) terhadap resiliensi remaja korban perceraian di Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 158 remaja berusia 15-22 tahun yang memiliki pengalaman atas perceraian kedua orangtuanya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Peneliti memodifikasi alat ukur Resilience Quotient, Mini-IPIP, dan Religiusitas Kendler. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis (CFA). Analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari model kepribadian lima faktor dan religiusitas terhadap resiliensi subjek penelitian. Hasil uji hipotesis minor yang menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan bahwa hanya model kepribadian intellect dan general religiosity yang memberikan pengaruh terhadap resiliensi subjek penelitian secara signifikan. Peneliti berharap implikasi dari penelitian ini dapat dikaji kembali dan dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Adapun untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menggunakan jumlah sampel yang lebih besar dan melibatkan berbagai variabel bebas lainnya yang juga berkaitan dengan resiliensi seperti self-esteem, hopelessness, coping stress, loneliness, harapan, dukungan sosial, optimisme, faktor demografi, dan lain sebagainya. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8149
Uji Validitas Konstruk Resiliensi Meggy Octaryani; Akhmad Baidun
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8150

Abstract

This research aims to measure the construct validity of resilience scale scale developed by Connor dan Davidson (2003). The scale consists of 48 items with five aspects, that is personal competence; trust in one’s instincts; positive acceptance of change and secure relationships; control and factor, spiritual influences. The sample this research is 200 male firefighters in DKI Jakarta and taken using non probability sampling technique.The research data is analyzed using Confirmatory Factor Analysis (CFA) technique with Llisrel 16.0 program. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji validitas konstruk skala resiliensi yang dikembangkan oleh Connor dan Davidson (2003). Alat ukur ini terdiri dari 48 item dengan lima aspek, yaitu personal competence; trust in one’s instincts; positive acceptance of change and secure relationships; control and factor dan spiritual influences. Sampel penelitian ini berjumlah 200 orang laki-laki petugas pemadam kebakaran di DKI Jakarta dan diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling. Dianalisis menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan program Lisrel 16.0.DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8150
Uji Validitas Konstruk Alat Ukur Persepsi Hubungan Orangtua-Anak Terhadap Perilaku Seksual Pada Mahasiswa Eva Ramdhani Fujitari; Abdul Rahman Shaleh
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8152

Abstract

This research aims to measure the construct validity of the parent-child relationship scale developed by theory Miller, Benson and Galbraith (2001). The scale made by researcher consists of 24 items with three dimensions of parent-child relationship, that is support, open communication, and control of the parents will affect the child in conducting sexual behavior. This research just see the parent-child relationship from the side of the child (college student) so the researcher adds perception theory to clarify the purpose of the research, that is to see the college student perception about the relationship with the parents and the effect on sexual behavior. The sample this research is 200 respondents of male and female college student. The research data is analyzed using confirmatory factor analysis (CFA) technique with lisrel 16.0 program. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji validitas konstruk skala hubungan orangtua-anak yang dikembangkan berdasarkan teori Miller, Benson dan Galbraith (2001). Alat ukur yang dibuat oleh peneliti ini terdiri dari 24 item dengan tiga dimensi hubungan orangtua-anak berupa dukungan, komunikasi terbuka, dan kontrol dari orang tua akan mempengaruhi anak dalam melakukan perilaku seksual. Pada penelitian kali ini, peneliti hanya melihat hubungan orangtua-anak dari sisi anak (mahasiswa) sehingga peneliti menambahkan teori persepsi untuk memperjelas tujuan dari penelitian yaitu melihat persepsi mahasiswa mengenai hubungan dirinya dengan orangtua serta pengaruhnya terhadap perilaku seksual. Sampel yang digunakan berjumlah 200 responden yang terdiri dari mahasiswa laki-laki dan perempuan. Dianalisis menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan program Lisrel 16.0. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8152
Pengaruh Self-Compassion, Religiusitas, Support Group Dan Pendapatan Terhadap Subjective Well-Being Orang Tua Anak Tunagrahita Risa Dwi Ratnasari; Neneng Tati Sumiati
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8153

Abstract

Subjective well-being (SWB) is an evaluation of a person's cognitive and affective life. Evaluation of one's life in subjective well-being includes a positive emotional reaction to the occurrence in life, as well as the lack of negative emotional charge of cognition ratings on satisfaction and fulfillment in life (Diener, Lucas, & Oishi, 2005). This study was condu cted to determine the influence of self-compassion, religiosity, support group and pendapatan on subjective well-being of parents of children with mental retardation. Researcher adapting various instrument such as Diener's SWB instrument (1985; 2010), Neff's self-compassion instrument (2003), and Huber’s religiosity instrument (2012). The research method used a non-probability sampling with accidental sampling technique. Participants in this study amounted to 209 parents. The researcher use Confirmatory Factor Analysis (CFA) as construct validity test. The results showed that the four dimensions, namely self-compassion, religiosity,support group and pendapatan has a significant effect on subjective well-being of parents who have children with mental retardation. The proportion of the overall independent variables towards SWB amounted to 28.8% with four significant variables that self-compassion, religiosity in aspects of religious knowledge, religious experience and household income. Subjective Well-Being (SWB) adalah evaluasi kognitif dan afektif seseorang terhadap kehidupannya. Evaluasi kehidupan seseorang dalam subjective well-being mencakup reaksi emosi positif terhadap kejadian dalam hidup, rendahnya muatan emosi negatif sebagaimana penilaian kognisi atas kepuasan dan pemenuhan hidup (Diener, Lucas, & Oishi, 2005). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh self-compassion, religiusitas, affiliasi support group dan pendapatan terhadap subjective well-being orangtua yang memiliki anak dengan tunagrahita. Peneliti mengadaptasi instrumen SWB diener (1985; 2010), untuk self-compassion mengadaptasi instrumen Neff (2003), dan untuk religiusitas mengadaptasi instrumen Hubber (2012). Metode penelitian menggunakan non-probability samplingdengan teknik accidental sampling.Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 209 orang tua.Uji validitas konstruk menggunakan tekhnik CFA. Hasil penelitian menunjukan bahwa empat dimensi yakni self-compassion, religiusitas (pengetahuan keagamaan, pengalaman keagamaan), affiliasi support group dan pendapatan memiliki pangaruh yang signifikan terhadap subjective well-being orangtua yang memiliki anak dengan tunagrahita. Proporsi independent variable secara keseluruhan terhadap SWB adalah sebesar 28.8% dengan empat variabel signifikan yakni self-compassion, religiusitas di aspek pengetahuan keagamaan, pengalaman keagamaan dan pendapatan rumah tangga. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8153
Uji Validitas Konstruk Pada Instrumen Dengan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) Satrio Hartono; Desi Yustari Muchtar
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8155

Abstract

Buonocore and Russo (2012), inspired by Greenhaus & Beautell (1985) divide the work family conflict into three dimensions: time based conflict, strain based conflict, and behavior based conflict. The sample in this study amounted to 170 civil servants of married state. The method used to test it is confirmatory factor analysis (CFA) and using LISREL 8.70 software. the results of this study indicate that all items totaling 26 items contain 4 invalid items, so there are 22 items that are uididimensional. That is, all items measure only one factor only so that the one factor model that Buonocore and Russo can be accepted. Buonocore dan Russo (2012) yang terinspirasi dari Greenhaus & Beautell (1985) membagi work family conflict menjadi tiga dimensi, yaitu time based conflict, strain based conflict, dan behavior based conflict. Sampel dalam penelitian ini berjumlah170 aparatur sipil negara yang sudah menikah. Metode yang digunakan untuk mengujinya adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan menggunakan software LISREL 8.70. hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item yang berjumlah 26 item terdapat 4 item yang tidak valid, sehingga terdapat 22 item yang bersifat unidimensional. Artinya, seluruh item hanya mengukur satu faktor saja sehingga model satu faktor yang diteorikan oleh Buonocore dan Russo dapat diterima. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8155
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menyontek Pada Pelajar Dan Mahasiswa Di Jakarta Septian Dwi Cahyo; Solicha Solicha
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 6, No 1 (2017): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8156

Abstract

Academic cheating occurs in the educational institution around the world. In Indonesia, cheating occurs in every education level, started from elementary school, middle school,until high education institution. This research tried to find the effect of attitude; organizational, nonorganizational, and intrinsic religiosity; extracurricular activity; education level and gender; on academi ccheating at middle school and university students In Jakarta. The sample of this research was 310 junio rhigh school, 328 senior high school ,and 415 university students with total number of sample was 1053. The result of this research using multiple regression analysis showed that all independent variables significant on academic cheating with total variance given to the model was 41,30%, and another 53,30% was influenced by other factor outside this research. Analysis using each variable found that attitude and education level significant on academic cheating; whereas three dimensions of religiosity (organizational, nonorganizational, and intrinsic), extracurricular activity, and gender was not significant on academiccheating. Perilaku menyontek marak terjadi dalam dunia pendidikan di seluruh dunia. Di Indonesia, perilaku menyontek terjadi pada seluruh tingkat pendidikan,baik sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui pengaruh sikap, religiusitas dimensi organizational, nonorganizational, dan intrinsic, kegiatan ekstrakurikuler, tingkat pendidikan dan jenis kelamin terhadap perilaku menyonyek padapelajar dan mahasiswa di Jakarta. Responden dalam penelitian ini berjumlah1.053 orang yang terdiri dari 310 pelajar tingkat SMP, 328 pelajar tingkat SMA, dan 415 mahasiswa perguruan tinggi. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa seluruh variabel yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek dengan proporsi varians sebesar 41,30%, sedangkan sisanya dipengaruhi olehvariabel lain di luar penelitian. Sementara, hasil analisis masing-masing variabel secara terpisah menunjukkan bahwa variabel sikap dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap perilaku menyontek; sedangkan, tiga dimensi religiusitas (organizational, nonorganizational danintrinsic), kegiatan ekstrakurikuler, serta jenis kelamin tidak signifikanterhadap perilaku menyontek. DOI: 10.15408/jp3i.v6i1.8156
Analisis Struktur Faktor Variabel Trait Personality Lisda Murfanya
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 4, No 1 (2015): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v4i1.9260

Abstract

Abstract Trait personality is a character consistently with individual behavior in every situation and stabil across time. Big Five Trait Personality is a psychological approach which has five trait personality, neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, and conscientiousness that used to analyzing personality. Researcher used Big Five Inventory (BFI) to measure Big Five Personality and added 16 items to 44 items. So, this research has 60 items of BFI with five traits and each trait has six dimensions. This research aims to test structural factor model of trait personality with confirmatory factor analysis method. Data collected from 230 PT. Garuda Indonesia (persero), Tbk employees. Result showed that it’s true that trait personality has five dimensions and there’s error of measurement caused by multidimensional items.   Abstrak Kepribadian Trait merupakan sifat yang dinyatakan secara konsisten dalam perilaku individu di berbagai situasi berbeda yang stabil dari waktu ke waktu (Mischel, dkk; 2003). Big Five Trait Personality merupakan pendekatan psikologi yang memiliki lima trait kepribadian neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness yang digunakan untuk menganalisis kepribadian seseorang. Alat ukur yang peneliti gunakan adalah BFI (Big Five Inventory). Awalnya skala ini terdiri dari 44 item, kemudian peneliti menambahkan 16 item. Hasilnya skala ini terdiri dari 60 item yang mewakili kelima trait, dimana setiap trait memiliki 6 sifat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model struktur faktor trait personality. Data dalam penelitian ini diperoleh dari 230 karyawan PT. Garuda Indonesia (persero), Tbk. Peneliti melakukan pengujian model struktur faktor instrumen pengukuran ini didasari oleh metode analisis faktor berupa confirmatory factor analysis (CFA). Hasil menunjukkan bahwa trait personality terdiri dari lima dimensi dan juga terdapat kesalahan pengukuran disebabkan item yang bersifat multidimensional.
Uji Validitas Konstruk Alat Ukur Ucla Loneliness Scale Version 3 Astrid Febry Nurdiani
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 3, No 4 (2014): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v3i4.9322

Abstract

AbstractUCLA Loneliness Scale Version 3 is a most used measurement to detect loneliness. The aim of this study was to testing construct validity from UCLA Loneliness Scale Version 3. Data collected from 170 adolescent from a certain orphanage in South Tangerang. Confirmatory factor analysis (CFA) was conducted to analyze data using Lisrel 8.7 software. Result showed that some of UCLA Lonelines Scale Version 3 items was measuring more than one factor. AbstrakUCLA Loneliness Scale Version 3 merupakan salah satu alat ukur yang popular dan paling banyak digunakan dalam mendeteksi perasaan kesepian. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk dari alat ukur tersebut. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari 170 remaja pada salah satu panti asuhan di Tangerang Selatan. Metode analisis yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software Lisrel 8.7. Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat beberapa item dalam UCLA Loneliness Scale Version 3 yang mengukur lebih dari satu faktor.

Page 1 of 19 | Total Record : 184